BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
- Memberikan peserta pengertian dan pemahaman tentang penyebab terjadinya
gangguan gizi pada anak.
- Memberikan peserta pengertian dan pemahaman tentang akibat gizi yang tidak
seimbang.
- Memberikan peserta pengertian dan pemahaman tentang kebutuhan gizi pada anak.
- Memberikan peserta pengertian dan pemahaman tentang pedoman pencegahan dan
penanggulangan obesitas pada anak.
1.4 Metode
Kegiatan tersebut menggunakan media sebagai berikut :
1. Banner
2. Leaflet
3. Video Pelatihan
4. Power Point Materi
5. Demonstrasi
PANITIA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI
JURUSAN KESEHATAN PROGRAM STUDI GIZI KLINIK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Jl. Mastrip Kotak Pos 164, Sumbersari, Kota Jember
Telepon: (0331) 333532 POBOX : 164 Jember
BAB II
MATERI PELATIHAN DAN PENDIDIKAN GIZI
Pada hasil penelitian (Octari, 2014: 134) bahwa didapatkan hubungan yang bermakna
antara pola makan dengan berat badan yang lebih. Perbedaan ini dapat terjadi karena
sangat banykanya faktor risiko terjadinya obesitas. Hal-hal tersebut juga dipengaruhi
oleh sosial budaya suatu daerah yang berpengaruh dengan gaya hidup masyarakat.
b. Genetik
Hal lain yang juga dapat menyebabkan terjadinya obesitas adalah faktor genetik yaitu
sebanyak 25-35%. Jadi, jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat obesitas,
maka akan memiliki risiko yang lebih tinggi menderita obesitas dibandingkan dengan
mereka yang tidak.
Pada hasil penelitian yang dilakukan (Puspita, 2014) bahwa terdapat hubungan faktor
herediter terhadap kejadian obesitas. Hasil penelitian ini didukung dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Maddah dan Nikooyeh (2009) yang menyimpulkan
bahwa kedua orangtua obesitas atau overweight berhubungan dengan kejadian obesitas
pada anak-anak. Selain itu berdasarkan penelitian yang dilakukan Rahmawati (2009)
menyimpulkan bahwa anak yang terlahir dari keluarga yang obesitas merupakan
penagruh yang secara genetic untuk mempunyai berat badan obesitas.
c. Emosional
Sebuah pandangan popular adalah abhwa obesitas bermula dari masalah emosional
yang tidak teratasi. Orang-orang gemuk haus akan cinta kasih, seperti anak-anak
makanan dianggap sebagai simbol kasih saying ibu atau kelebihan makan adalah
sebagai subtitusi untuk pengganti kepuasan lain yang tidak tercapai dalam
kehidupannya. Banyak pendapat yang mengatakan bahwa orang gemuk biasanya tidak
bahagia, namun sebenarnya ketidakbahagiaan/ tekanan batinnya lebih diakibatkan
sebagai hasil dari kegemukannya. Orang gemuk seringkali mengatakan bahwa mereka
cenderung makan lebih banyak apabila mereka tegang atau cemas dan ekperimen
membuktikan kebenarannya. Pada orang gemuk didapatkan bahwa mereka lebih
PANITIA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI
JURUSAN KESEHATAN PROGRAM STUDI GIZI KLINIK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Jl. Mastrip Kotak Pos 164, Sumbersari, Kota Jember
Telepon: (0331) 333532 POBOX : 164 Jember
banyak menghabiskan kripik setelah menyaksikan film yang tegang dibanding setelah
menonton film yang membosankan. Sedangkan pada orang dengan berat badan kurang
selera makan kripik tetap sama setelah menonton film yang tegang maupun film yang
membosankan (Hasdianah, 2014:74).
e. Kurang gerak/olahraga
Meski aktivitas fisik hanya mempengaruhi satu per tiga pengeluaran energi seseorang
dengan berat badan normal, tapi bagi orang yang memiliki kelebihan berat badan
aktivitas fisik memiliki peran yang sangat penting. Pada saat berolahraga kalori
terbakar, makin banyak berolahraga maka semakin banyak kalori yang hilang.
Kekurangan aktivitas gerak akan menyebabkan suatu siklus yang hebat, obesitas
membuat kegiatan olahraga menjadi sangat sulit dan kurang dapat dinikmati dan
kurangnya olahraga secara tidak langsung akan mempengaruhi turunnya metabolism
basal tubuh orang tersebut. Jadi olahraga sangat penting dalam penurunan berat badan
PANITIA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI
JURUSAN KESEHATAN PROGRAM STUDI GIZI KLINIK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Jl. Mastrip Kotak Pos 164, Sumbersari, Kota Jember
Telepon: (0331) 333532 POBOX : 164 Jember
tidak saja karena dapat membakar kalori, melainkan juga karena dapat membantu
mengatur berfungsinya metabolis normal (Hasdianah, 2014:73).
f. Lingkungan
Faktor lingkungan juga mempengaruhi seseorang untuk menjadi gemuk. Jika
seseorang dibesarkan dalam lingkungan yang menganggap gemuk adalah simbol
kemakmuran dan keindahan maka orang tersebut akan cenderung untuk menjadi
gemuk. Selama pandangan tersebut tidak dipengaruhi oleh faktor eksternal maka orang
yang obesitas tidak akan mengalami masalah-masalah psikologis sehubungan dengan
kegemukan (Hasdianah, 2014:75).
badan. Lakukan pendekatan tim untuk terapi yang melibatkan upaya perawat pendidik,
ahli gizi, ahli fisiologi olahraga, dan konselor. Konsultasi dengan spesialis paru
kedokteran, dan ortopedi.15Hilangnya 5-20% dariberat total tubuh dapat mengurangi
banyak resiko kesehatan yang berhubungan dengan obesitas pada orang dewasa namun
apakah penurunan berat badan atau pengurangan moderat dalam IMT dapat
meningkatkan hasil pada pasien anak atau mengurangi resiko jangka panjang obesitas di
masa dewasa tidak diketahui. Karena pengurangan dramatis dalam IMT sulit untuk
dicapai dan dipertahankan pada anakanak dan remaja serta orang dewasa, sehingga perlu
untuk memulai konseling dan terapi yang dinilai lebih bijaksana dengan tujuan yang
realistis yang menekankan pada proses pengurangan berat badan secara bertahap.
Terapkan untuk memiliki pola makan hidup sehat, yakni dengan mengurangi
makanan yang manis yang kurang mengandung gizi. Seperti makanan cepat saji (fast
food). 17 Perilaku dan kebiasaan makan yang baik merupakan cara teraupetik yang
dianjurkan untuk menghindari obesitas. Secara umum farmakoterapi untuk obesitas
dikelompokkan yaitu penekan nafsu makan seperti sibutramin, penghambat absorbsi
zatzat gizi misalnya orlistat, dan kelompok lainlain termasuk leptin, octreoctid, dan
metformin. Belum tuntasnya penelitian tentang jangka panjang penggunaan
farmakoterapi obesitas pada anak, menyebabkan tidak satupun farmakoterapi tersebut
yang diizinkan pemakainnya pada anak oleh United State Food and Drug Administration
sampai saat ini. Lakukan modifikasi gaya hidup, perbanyak latihan dan aktivitas fisik
seperti renang, dan jogging. Meskipun tidak ada program pengobatan yang meyakinkan
untuk direkomendasikan, gabungan intervensi gaya hidup sehat menghasilkan
penurunan berat badan yang signifikan.
Batasi waktu untuk menonoton tv dan bermain game, biasakan untuk berjalan kaki
selama 20-30 menit per hari. Dengan berjalan kaki, dapat mengurangi pertambahan berat
badan melalui peningkatan pengeluaran energi dan memiliki efek yang menguntungkan
terhadap status kardiovaskular, mengurangi tingkat lemak tubuh dan kolesteroltotal,
meningkatkan massa tubuh tanpa lemak dan highdensitylipoprotein (HDL), dan
meningkatkan psikologis kesejahteraan.18 Percobaan terkontrol telah menunjukkan
PANITIA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI
JURUSAN KESEHATAN PROGRAM STUDI GIZI KLINIK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Jl. Mastrip Kotak Pos 164, Sumbersari, Kota Jember
Telepon: (0331) 333532 POBOX : 164 Jember
bahwa program latihan gaya hidup, berkaitan dengan pembatasan diet, memberikan
kontrol berat badan jangka panjang pada anak-anak dan remaja. Hasil studi tahun 2012
menunjukkan bahwa rendahnya tingkat kebugaran kardiorespirasi juga telah dikaitkan
dengan gejala depresi yang meningkat pada obesitas remaja.
PANITIA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI
JURUSAN KESEHATAN PROGRAM STUDI GIZI KLINIK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Jl. Mastrip Kotak Pos 164, Sumbersari, Kota Jember
Telepon: (0331) 333532 POBOX : 164 Jember
BAB III
PEMBIAYAAN
2. Seksi konsumsi
Beras kg Rp. 3.000
Tempe kg Rp. 2.000
Ayam kg Rp. 10.000
Brokoli putih Rp. 3.000
Wortel kg Rp. 3.000
Pisang 5 buah Rp. 4.000
Bumbu Pelengkap Rp. 5.000
Air minum 1 dus @ Rp 14.000 Rp. 14.000
Snack Rp. 100.000
3. Seksi PDD
Cetak Banner 2x1 @15.000 Rp. 30.000
Leaflet 15 lbr @3000 Rp. 45.000
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Bidjuni, Hendro,dkk. 2012. Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Obesitas pada
Anak 10 Tahun di SD Katolik 03 Frater Don Bosco Manado. Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado.
Hasdianah. 2014. Pemanfaatan Gizi, Diet dan Obesitas. Yogyakarta: Nuha Medika.
Hikam, Aslakhul. 2010. Panduan Hidup Sehat & Bugar Super Lengkap. Yogyakarta:
GETAR HATI.
Maddah, M., and Nikooyeh B. 2009. Factors Associated with Overweight in Children in
Rasht, Iran : Gender, Maternal Education, Skipping Breakfast, and Parental
Obesity. Journal of Public Health Nutrition, 13 (2), 199-200.
Octari, Cici. 2014. Hubungan Status Ekonomi dan Gaya Hidup dengan Obesitas pada
Siswa SD Negeri 08 Alang Lawas. Diakses pada 10 Oktober 2017.
Puspita, Dinarwulan. 2014. Hubungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Tumbuh Kembang
Anak dan Kejadian Obesitas di Sekolah Dasar Swasta Bruder Melati Pontianak.
Diakses pada 10 Oktober 2017.
PANITIA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI
JURUSAN KESEHATAN PROGRAM STUDI GIZI KLINIK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Jl. Mastrip Kotak Pos 164, Sumbersari, Kota Jember
Telepon: (0331) 333532 POBOX : 164 Jember
Soetjiningsih. 2012. Perkembangan Anak dan Permasalahannya dalam Buku Ajar I Ilmu
Perkembangan Anak Dan Remaja. Jakarta : Sagungseto .Pp 86-90
LAMPIRAN
1. Susunan Kepanitian
Ketua Ervara Anggraini J.D.
2. Susunan Acara
3. Leaflet
4. Banner
PANITIA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI
JURUSAN KESEHATAN PROGRAM STUDI GIZI KLINIK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Jl. Mastrip Kotak Pos 164, Sumbersari, Kota Jember
Telepon: (0331) 333532 POBOX : 164 Jember
5. Kuesioner
Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang Anda anggap benar!
4. Apakah salah satu kebiasaan yang berpengaruh terhadap kegemukan pada anak?
a. Makan tidak tepat waktu.
b. Menonton TV sambil makan.
c. Suka memilih-milih makanan.
d. Tidak suka mengkonsumsi sayuran.
PANITIA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI
JURUSAN KESEHATAN PROGRAM STUDI GIZI KLINIK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Jl. Mastrip Kotak Pos 164, Sumbersari, Kota Jember
Telepon: (0331) 333532 POBOX : 164 Jember
LEMBAR PENGESAHAN
PANITIA PELAKSANA
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI
JURUSAN KESEHATAN PROGRAM STUDI GIZI KLINIK D-IV
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Dosen Pembimbing