Anda di halaman 1dari 20

PANITIA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI

JURUSAN KESEHATAN PROGRAM STUDI GIZI KLINIK


POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Jl. Mastrip Kotak Pos 164, Sumbersari, Kota Jember
Telepon: (0331) 333532 POBOX : 164 Jember

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gizi lebih merupakan keadaan gizi seseorang yang pemenuhan kebutuhannya
melampaui batas lebih dari cukup (kelebihan) dalam waktu cukup lama dan dapat
terlihat dari kelebihan berat badan yang terdiri dari timbunan lemak, besar tulang, dan
otot atau daging. Gizi lebih dapat juga diartikan sebagai peningkatan berat badan
melebihi batas kebutuhan fisik dan skeletal sebagai akibat akumulasi lemak yang
berlebihan dalam tubuh. Gizi lebih menunjukkan suatu keadaan dimana terdapat berat
badan berlebih.Seseorang dikatakan bergizi lebih atau overweight bila jumlah lemak
10-20% diatas nilai normal (Almatsier, 2009).
Gizi lebih maupun gizi kurang dapat terjadi pada semua kalangan umur, anak-anak
usia sekolah, remaja maupun dewasa, namun yang sering terjadi pada tahun pertama
kehidupan, pada usia sekolah dan pada masa remaja. Di seluruh dunia prevalensi
kegemukan dan obesitas anak meningkat dari 4,2% pada tahun 1990 menjadi 6,7% pada
tahun 2010. Tren ini diperkirakan akan mencapai 9,1% atau 60 juta, pada tahun 2020.
Status gizi anak sekolah sangat ditentukan oleh konsumsi pangan yang seimbang, selain
peran orangtua, kesadaran anak sekolah dasar juga sangat diperlukan (Devi, 2011).
PANITIA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI
JURUSAN KESEHATAN PROGRAM STUDI GIZI KLINIK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Jl. Mastrip Kotak Pos 164, Sumbersari, Kota Jember
Telepon: (0331) 333532 POBOX : 164 Jember

1.2 Tujuan
- Memberikan peserta pengertian dan pemahaman tentang penyebab terjadinya
gangguan gizi pada anak.
- Memberikan peserta pengertian dan pemahaman tentang akibat gizi yang tidak
seimbang.
- Memberikan peserta pengertian dan pemahaman tentang kebutuhan gizi pada anak.
- Memberikan peserta pengertian dan pemahaman tentang pedoman pencegahan dan
penanggulangan obesitas pada anak.

1.3 Sasaran Kegiatan


Pelatihan dan Pendidikan gizi sebagai upaya dalam menimimalisasi gizi lebih pada
anak, maka telah disusun program pelatihan tentang Peran Ibu dalam membantu
mengatasi masalah gizi lebih pada Anak sehingga tertuju pada Ibu yang mempnyai anak
usia 6-10 tahun. Agar Ibu mampu menangani secara dini anak dengan gizi serta
merancang menu makanan bagi anak di rumah.

1.4 Metode
Kegiatan tersebut menggunakan media sebagai berikut :
1. Banner
2. Leaflet
3. Video Pelatihan
4. Power Point Materi
5. Demonstrasi
PANITIA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI
JURUSAN KESEHATAN PROGRAM STUDI GIZI KLINIK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Jl. Mastrip Kotak Pos 164, Sumbersari, Kota Jember
Telepon: (0331) 333532 POBOX : 164 Jember

1.5 Waktu Pelaksanaan


Kegiatan tersebut akan dilakasanakan pada :
Hari : Sabtu
Tanggal : 21 Oktober 2017
Pukul : 08.00 09.00 WIB

1.6 Tempat Pelaksanaan


Kegiatan tersebut akan dilaksanakan di :
Tempat : Gedung Kesehatan lt. 2.2 Ruang Antopologi Gizi Politeknik Negeri Jember

1.7 Nara Sumber


Pemateri :
1. Vina Ruliana Wijayanti
2. Nurul Baroah Sarwani
PANITIA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI
JURUSAN KESEHATAN PROGRAM STUDI GIZI KLINIK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Jl. Mastrip Kotak Pos 164, Sumbersari, Kota Jember
Telepon: (0331) 333532 POBOX : 164 Jember

BAB II
MATERI PELATIHAN DAN PENDIDIKAN GIZI

2.1 Pencegahan Kegemukan


Menurut (Hasdianah, 2014:91) strategi pencegahan overweight dan obesitas terdiri
dari:
a. Pencegahan primer adalah dengan pendekatan komunitas untuk mempromosikan
cara hidup sehat. Usaha pencegahan dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah,
tempat kerja dan pusat kesehatan masyarakat.
b. Pencegahan sekunder bertujuan untuk menurunkan prevalensi obesitas.
c. Pencegahan tersier bertujuan untuk mengurangi obesitas dan komplikas penyakit
yang ditimbulkan.
d. Pada prinsipnya dari pencegahan dan penatalkasanaan overweight dan obesitas
adalah mengurangi asupan energy serta meningkatkan keluaran energi dengan cara
pengaturan pola makan, peningkatan aktivitas fisik, modifikasi gaya hidup serta
dukungan secara mental dan sosial.

Menurut Tanto, 2014:128 pencegahan dari obesitas meliputi :


a. Gaya hidup sehat, termasuk makan sehat dan aktivitas fisik dapat menurunkan risiko
obesitas dan terjangkit penyakit yang berkaitan erat dengan obesitas.
b. Perilaku diet dan aktivitas fisik dari anak dan remaja dipengaruhi oleh berbagai
sector dalam komunitas, diantaranya keluarga, sekolah, penitipan anak, penyedia
layanan kesehatan, agama, media dan industry makanan, minuman serta hiburan.
c. Sekolah memiliki peranan besar dengan cara menyediakan lingkungan yang aman
dan suportif untuk penerapan gaya hidup sehat, misalnya dengan kurikulum
olahraga, praktik makan sehat, dsb.
PANITIA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI
JURUSAN KESEHATAN PROGRAM STUDI GIZI KLINIK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Jl. Mastrip Kotak Pos 164, Sumbersari, Kota Jember
Telepon: (0331) 333532 POBOX : 164 Jember

Menurut Hikam, 2010:78 menjaga berat badan ideal adalah:


a. Batasi banyaknya makanan.
b. Hentikanlah makan di antara waktu makan.
c. Gerak badan yang teratur yang diadakan setiap hari akan menolong memakai kalori
tambahan itu.
d. Hindarilah panganan yang mewah.
e. Makan dengan teratur penting sekali.
f. Jangan tahan lapar lama-lama.
g. Jangan lupa makan pagi.
h. Makanlah lebih banyak makanan selada, sayur-sayuran hijau, tomat, dan wortel.

Cara, tips mencegah obesitas menurut (Hasdianah, 2014:68-69) yaitu :


a. Sering melakukan aktifitas fisik dengan berolahraga secara teratur.
b. Mengkonsumsi makanan yang rendah lemak, berserat dan sehat. Makanan berserat
dapat membantu menurunkan berat badan, baik untuk jantung, mencegah diabetes
tipe 2, melawan kanker, memperbaiki diet (Hasdianah, 2014:95-97).
c. Menjaga berat badan dengan cara yang sehat.

2.2 Penyebab Kegemukan dan Obesitas pada Anak


Menurut (Indra, 2013: 144) penyebab obesitas yaitu:
a. Gaya hidup
Obesitas bisa terjadi karena banyak faktor. Salah satu faktornya adalah karena asupan
makanan yang melebihi kebutuhan tanpa diimbangi aktivitas yang cukup atau
sedentary lifestyle (gaya hidup tanpa banyak bergerak). Padahal, aktivitas yang cukup
diperlukan untuk membakar kelebihan energi yang ada. Jika hal ini tidak terjadi, maka
kelebihan energi akan diubah menjadi lemak dan disimpan di dalam sel-sel lemak.
PANITIA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI
JURUSAN KESEHATAN PROGRAM STUDI GIZI KLINIK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Jl. Mastrip Kotak Pos 164, Sumbersari, Kota Jember
Telepon: (0331) 333532 POBOX : 164 Jember

Pada hasil penelitian (Octari, 2014: 134) bahwa didapatkan hubungan yang bermakna
antara pola makan dengan berat badan yang lebih. Perbedaan ini dapat terjadi karena
sangat banykanya faktor risiko terjadinya obesitas. Hal-hal tersebut juga dipengaruhi
oleh sosial budaya suatu daerah yang berpengaruh dengan gaya hidup masyarakat.

b. Genetik
Hal lain yang juga dapat menyebabkan terjadinya obesitas adalah faktor genetik yaitu
sebanyak 25-35%. Jadi, jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat obesitas,
maka akan memiliki risiko yang lebih tinggi menderita obesitas dibandingkan dengan
mereka yang tidak.
Pada hasil penelitian yang dilakukan (Puspita, 2014) bahwa terdapat hubungan faktor
herediter terhadap kejadian obesitas. Hasil penelitian ini didukung dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Maddah dan Nikooyeh (2009) yang menyimpulkan
bahwa kedua orangtua obesitas atau overweight berhubungan dengan kejadian obesitas
pada anak-anak. Selain itu berdasarkan penelitian yang dilakukan Rahmawati (2009)
menyimpulkan bahwa anak yang terlahir dari keluarga yang obesitas merupakan
penagruh yang secara genetic untuk mempunyai berat badan obesitas.

c. Emosional
Sebuah pandangan popular adalah abhwa obesitas bermula dari masalah emosional
yang tidak teratasi. Orang-orang gemuk haus akan cinta kasih, seperti anak-anak
makanan dianggap sebagai simbol kasih saying ibu atau kelebihan makan adalah
sebagai subtitusi untuk pengganti kepuasan lain yang tidak tercapai dalam
kehidupannya. Banyak pendapat yang mengatakan bahwa orang gemuk biasanya tidak
bahagia, namun sebenarnya ketidakbahagiaan/ tekanan batinnya lebih diakibatkan
sebagai hasil dari kegemukannya. Orang gemuk seringkali mengatakan bahwa mereka
cenderung makan lebih banyak apabila mereka tegang atau cemas dan ekperimen
membuktikan kebenarannya. Pada orang gemuk didapatkan bahwa mereka lebih
PANITIA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI
JURUSAN KESEHATAN PROGRAM STUDI GIZI KLINIK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Jl. Mastrip Kotak Pos 164, Sumbersari, Kota Jember
Telepon: (0331) 333532 POBOX : 164 Jember

banyak menghabiskan kripik setelah menyaksikan film yang tegang dibanding setelah
menonton film yang membosankan. Sedangkan pada orang dengan berat badan kurang
selera makan kripik tetap sama setelah menonton film yang tegang maupun film yang
membosankan (Hasdianah, 2014:74).

d. Kerusakan pada salah satu bagian otak


Sistem pengontrol yang mengatur perilaku makan terletak pada suatu bagian otak
yang disebut hipotalamus, sebuah kumpulan inti sel dalam otak yang langsung
berhubungan dengan bagian-bagian lain dari otak dan kelenjar dibawah otak.
Hipotalamus mengandung lebih banyak pembuluh darah dari daerah lain pada otak
sehingga lebih mudah dipengaruhi oleh unsure kimiawi dari darah. Dua bagian
hipotalamus yang mempengaruhi penyerapan makan yaitu hipotalamus lateral (HL)
yang menggerakkan nafsu makan (awal atau pusat makan), hipotalamus ventromedial
(HVM) yang bertugas merintangi nafsu makan (pemberhentian atau pusat kenyang).
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa bila HL rusak/hancur maka individu menolak
untuk makan atau minum dan akan mati kecuali bila dipaksa diberi makan dan minum
(diberi infuse). Sedangkan bila kerusakan terjadi pada bagian HVM maka seseorang
akan menjadi rakus dan kegemukan (Hasdianah, 2014:72).

e. Kurang gerak/olahraga
Meski aktivitas fisik hanya mempengaruhi satu per tiga pengeluaran energi seseorang
dengan berat badan normal, tapi bagi orang yang memiliki kelebihan berat badan
aktivitas fisik memiliki peran yang sangat penting. Pada saat berolahraga kalori
terbakar, makin banyak berolahraga maka semakin banyak kalori yang hilang.
Kekurangan aktivitas gerak akan menyebabkan suatu siklus yang hebat, obesitas
membuat kegiatan olahraga menjadi sangat sulit dan kurang dapat dinikmati dan
kurangnya olahraga secara tidak langsung akan mempengaruhi turunnya metabolism
basal tubuh orang tersebut. Jadi olahraga sangat penting dalam penurunan berat badan
PANITIA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI
JURUSAN KESEHATAN PROGRAM STUDI GIZI KLINIK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Jl. Mastrip Kotak Pos 164, Sumbersari, Kota Jember
Telepon: (0331) 333532 POBOX : 164 Jember

tidak saja karena dapat membakar kalori, melainkan juga karena dapat membantu
mengatur berfungsinya metabolis normal (Hasdianah, 2014:73).

f. Lingkungan
Faktor lingkungan juga mempengaruhi seseorang untuk menjadi gemuk. Jika
seseorang dibesarkan dalam lingkungan yang menganggap gemuk adalah simbol
kemakmuran dan keindahan maka orang tersebut akan cenderung untuk menjadi
gemuk. Selama pandangan tersebut tidak dipengaruhi oleh faktor eksternal maka orang
yang obesitas tidak akan mengalami masalah-masalah psikologis sehubungan dengan
kegemukan (Hasdianah, 2014:75).

Obesitas merupakan hasil kombinasi antara faktor-faktor berikut ini :


a. Tidak melakukan aktifitas fisik sehingga pembakaran lemak akan menjadi
sedikit.
b. Memakan makanan dengan tinggi kalori terutama makanan cepat saji.
c. Beberapa wanita sulit menurunkan berat badan setelah melahirkan, hal ini dapat
memicu terjadinya obesitas .
d. Kurang tidur.
e. Mengkonsumsi obat-obatan tertentu seperti obat diabetes, anti kejang, anti
depressants, antipsychotic, steroids dan beta blockers.
f. Mengalami masalah medis lain.

Dari penyebab diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa penyebab terjadinya


obesitas yaitu gaya hidup yang tidak diimbangi oleh aktivitas fisik, anggota keluarga
yang memiliki riwayat obesitas akan memiliki risiko yang lebih tinggi menderita
obesitas dibandingkan dengan mereka yang tidak dan psikis yang melampiaskan emosi
dengan makan.
PANITIA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI
JURUSAN KESEHATAN PROGRAM STUDI GIZI KLINIK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Jl. Mastrip Kotak Pos 164, Sumbersari, Kota Jember
Telepon: (0331) 333532 POBOX : 164 Jember

2.3 Karakteristik Anak dengan Kegemukan


Obesitas atau kegemukan dari segi kesehatan merupakan salah satu penyakit salah
gizi, sebagai akibat mengkonsumsi makanan yang jauh melebihi kebutuhannya. Dari
berbagai tulisan mengenai obesitas pada anak, ternyata banyak masalah yang dihadapi
oleh anak obesitas ini. Obesitas pada anak bisa berlanjut saat dewasa. (Soetjiningsih,
2012).
Untuk anak Obesitas dilihat berdasarkan umur paling banyak di usia 10 tahun
(48.8%) kemudian anak umur 9 tahun (31.2%) dan yang terakhir paling sedikit anak
umur 8 tahun (20.0%). Hal ini dikarenakan diusia anak 8-10 tahun yaitu usia sekolah,
anak laki-laki dan perempuan nafsu makannya meningkat karena tubuhnya memerlukan
persiapan menjelang usia remaja. Dengan pertumbuhan anak laki-laki sedikit lebih
meningkat dari pada perempuan dan perkembangan motorik lebih sempurna.
Pada pagi hari makanan menjadi kebutuhan utama manusia, hal itu sebab sarapan
merupakan bahan pangan pertama yang masuk kedalam tubuh dan yang pertama
melandasi keseimbangan zat gizi dalam sehari. Melewati sarapan akan membuat
seseorang cenderung mengkonsumsi makanan lebih banyak dari biasanya dan memicu
kegemukan. seseorang yang melewatkan sarapan memiliki bobot tubuh 4,5 kali lebih
berat daripada yang sarapan. Makanan yang dikonsumsi anak pada saat sarapan
merupakan sumber energi utama untuk melakukan aktivitas sehari hari. Kebiasaan
sarapan yang dilakukan akan mampu memenuhi kebutuhan gizi, sehingga status gizi
anak juga menjadi baik.

2.4 Penanganan Kegemukan dan Obesitas


Penanganan obesitas pada anak secara teoritis bahwa intervensi terapi apapun pada
anak dengan obesitas harus mencapai kontrol berat badan dan pengurangan IMT dengan
aman dan efektif serta harus mencegah komplikasi jangka panjang dari obesitas pada
masa kanak-kanak dan dewasa. Rencana perawatan dengan menekankan diet jangka
panjang, latihan, dukungan keluarga, dan menghindari perubahan dramatis dalam berat
PANITIA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI
JURUSAN KESEHATAN PROGRAM STUDI GIZI KLINIK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Jl. Mastrip Kotak Pos 164, Sumbersari, Kota Jember
Telepon: (0331) 333532 POBOX : 164 Jember

badan. Lakukan pendekatan tim untuk terapi yang melibatkan upaya perawat pendidik,
ahli gizi, ahli fisiologi olahraga, dan konselor. Konsultasi dengan spesialis paru
kedokteran, dan ortopedi.15Hilangnya 5-20% dariberat total tubuh dapat mengurangi
banyak resiko kesehatan yang berhubungan dengan obesitas pada orang dewasa namun
apakah penurunan berat badan atau pengurangan moderat dalam IMT dapat
meningkatkan hasil pada pasien anak atau mengurangi resiko jangka panjang obesitas di
masa dewasa tidak diketahui. Karena pengurangan dramatis dalam IMT sulit untuk
dicapai dan dipertahankan pada anakanak dan remaja serta orang dewasa, sehingga perlu
untuk memulai konseling dan terapi yang dinilai lebih bijaksana dengan tujuan yang
realistis yang menekankan pada proses pengurangan berat badan secara bertahap.
Terapkan untuk memiliki pola makan hidup sehat, yakni dengan mengurangi
makanan yang manis yang kurang mengandung gizi. Seperti makanan cepat saji (fast
food). 17 Perilaku dan kebiasaan makan yang baik merupakan cara teraupetik yang
dianjurkan untuk menghindari obesitas. Secara umum farmakoterapi untuk obesitas
dikelompokkan yaitu penekan nafsu makan seperti sibutramin, penghambat absorbsi
zatzat gizi misalnya orlistat, dan kelompok lainlain termasuk leptin, octreoctid, dan
metformin. Belum tuntasnya penelitian tentang jangka panjang penggunaan
farmakoterapi obesitas pada anak, menyebabkan tidak satupun farmakoterapi tersebut
yang diizinkan pemakainnya pada anak oleh United State Food and Drug Administration
sampai saat ini. Lakukan modifikasi gaya hidup, perbanyak latihan dan aktivitas fisik
seperti renang, dan jogging. Meskipun tidak ada program pengobatan yang meyakinkan
untuk direkomendasikan, gabungan intervensi gaya hidup sehat menghasilkan
penurunan berat badan yang signifikan.
Batasi waktu untuk menonoton tv dan bermain game, biasakan untuk berjalan kaki
selama 20-30 menit per hari. Dengan berjalan kaki, dapat mengurangi pertambahan berat
badan melalui peningkatan pengeluaran energi dan memiliki efek yang menguntungkan
terhadap status kardiovaskular, mengurangi tingkat lemak tubuh dan kolesteroltotal,
meningkatkan massa tubuh tanpa lemak dan highdensitylipoprotein (HDL), dan
meningkatkan psikologis kesejahteraan.18 Percobaan terkontrol telah menunjukkan
PANITIA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI
JURUSAN KESEHATAN PROGRAM STUDI GIZI KLINIK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Jl. Mastrip Kotak Pos 164, Sumbersari, Kota Jember
Telepon: (0331) 333532 POBOX : 164 Jember

bahwa program latihan gaya hidup, berkaitan dengan pembatasan diet, memberikan
kontrol berat badan jangka panjang pada anak-anak dan remaja. Hasil studi tahun 2012
menunjukkan bahwa rendahnya tingkat kebugaran kardiorespirasi juga telah dikaitkan
dengan gejala depresi yang meningkat pada obesitas remaja.
PANITIA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI
JURUSAN KESEHATAN PROGRAM STUDI GIZI KLINIK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Jl. Mastrip Kotak Pos 164, Sumbersari, Kota Jember
Telepon: (0331) 333532 POBOX : 164 Jember

BAB III
PEMBIAYAAN

3.1 Anggaran Dana


No Keterangan Anggaran Dana
1. seksi kesekretariatan
penggandaan proposal + absensi + kuesioner Rp. 29.000

2. Seksi konsumsi
Beras kg Rp. 3.000
Tempe kg Rp. 2.000
Ayam kg Rp. 10.000
Brokoli putih Rp. 3.000
Wortel kg Rp. 3.000
Pisang 5 buah Rp. 4.000
Bumbu Pelengkap Rp. 5.000
Air minum 1 dus @ Rp 14.000 Rp. 14.000
Snack Rp. 100.000

3. Seksi PDD
Cetak Banner 2x1 @15.000 Rp. 30.000
Leaflet 15 lbr @3000 Rp. 45.000

Jumlah Rp. 248.000


PANITIA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI
JURUSAN KESEHATAN PROGRAM STUDI GIZI KLINIK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Jl. Mastrip Kotak Pos 164, Sumbersari, Kota Jember
Telepon: (0331) 333532 POBOX : 164 Jember

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Bidjuni, Hendro,dkk. 2012. Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Obesitas pada
Anak 10 Tahun di SD Katolik 03 Frater Don Bosco Manado. Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado.

El-Maryam, Putri Shyafira,dkk. 2012. Hubungan Karakteristik Anak, Karakteristik


Orang Tua, Pola Makan, Aktivitas Fisik Dan Konsumsi Makanan Cepat Saji
Dengan Kejadian Gizi Lebih. Program Studi Kesehatan Masyarkat Fakultas Ilm
Kesehatan Universitas Prof.Dr.Hamka.

Hasdianah. 2014. Pemanfaatan Gizi, Diet dan Obesitas. Yogyakarta: Nuha Medika.

Hikam, Aslakhul. 2010. Panduan Hidup Sehat & Bugar Super Lengkap. Yogyakarta:
GETAR HATI.

Indra, Dewi. 2013. Prinsip-Prinsip Ahli Gizi. Jakarta: Dunia Cerdas.

Maddah, M., and Nikooyeh B. 2009. Factors Associated with Overweight in Children in
Rasht, Iran : Gender, Maternal Education, Skipping Breakfast, and Parental
Obesity. Journal of Public Health Nutrition, 13 (2), 199-200.

Octari, Cici. 2014. Hubungan Status Ekonomi dan Gaya Hidup dengan Obesitas pada
Siswa SD Negeri 08 Alang Lawas. Diakses pada 10 Oktober 2017.

Puspita, Dinarwulan. 2014. Hubungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Tumbuh Kembang
Anak dan Kejadian Obesitas di Sekolah Dasar Swasta Bruder Melati Pontianak.
Diakses pada 10 Oktober 2017.
PANITIA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI
JURUSAN KESEHATAN PROGRAM STUDI GIZI KLINIK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Jl. Mastrip Kotak Pos 164, Sumbersari, Kota Jember
Telepon: (0331) 333532 POBOX : 164 Jember

Soetjiningsih. 2012. Perkembangan Anak dan Permasalahannya dalam Buku Ajar I Ilmu
Perkembangan Anak Dan Remaja. Jakarta : Sagungseto .Pp 86-90

Tanto, Chris. 2014. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius.


PANITIA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI
JURUSAN KESEHATAN PROGRAM STUDI GIZI KLINIK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Jl. Mastrip Kotak Pos 164, Sumbersari, Kota Jember
Telepon: (0331) 333532 POBOX : 164 Jember

LAMPIRAN

1. Susunan Kepanitian
Ketua Ervara Anggraini J.D.

Sekretaris Nurul Baroah S.

Bendahara Mutiatul Masruroh

Sie Acara Monicha Budianti

Sie Perlengkapan Putri Septiyaningtyas

Sie Konsumsi Vina Ruliana Wijayanti

2. Susunan Acara

Waktu Acara Penanggung Jawab Keterangan

08.00 08.10 Registrasi,pembagian Sekretaris Sie Semua peserta


snack dan leaflet konsumsi

08.10 08.15 Pembukaan MC Putri


Septiyaningtyas

08.15 08.20 Menyanyikan lagu Dirijen Mutiatul Masruroh


kebangsaan
Indonesia Raya
PANITIA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI
JURUSAN KESEHATAN PROGRAM STUDI GIZI KLINIK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Jl. Mastrip Kotak Pos 164, Sumbersari, Kota Jember
Telepon: (0331) 333532 POBOX : 164 Jember

08.20 08.25 Sambutan ketua Ketua panitia Ervara Anggraini


panitia

08.25 08.30 Sambutan dosen Dosen Pembimbing Dosen


pembimbing

08.30 08.35 Pembukaan Moderator Monicha Budianti


moderator

08.35 08.50 Penyampaian materi Sie acara Vina Ruliana

08.50 09.10 Demonstrasi Sie acara Nurul Baroah

09.10 - 09.15 Tanya jawab Moderator Monicha Budianti

09.15 09.20 Pembacaan Doa Pembaca doa Mutiatul Masruroh

09.20 09.25 Penutup MC Putri


Septiyaningtyas

3. Leaflet

4. Banner
PANITIA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI
JURUSAN KESEHATAN PROGRAM STUDI GIZI KLINIK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Jl. Mastrip Kotak Pos 164, Sumbersari, Kota Jember
Telepon: (0331) 333532 POBOX : 164 Jember

5. Kuesioner
Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang Anda anggap benar!

1. Apakah pengertian gizi lebih pada anak yang Anda ketahui?


a. Peningkatan berat badan anak yang berlebihan.
b. Peningkatan berat badan anak sesuai dengan umur.
c. Peningkatan berat badan yang menunjukkan bahwa anak tersebut sehat.
d. Peningkatan berat badan yang menunjukkan bahwa kebutuhan gizi anak
tercukupi dengan baik.

2. Bagaimana karakteristik anak dengan kegemukan?


a. Memiliki berat badan yang ideal.
b. Memiliki tubuh yang kurus dan tidak sehat.
c. Wajah membulat, pipi tembem, dagu rangkap, dan leher relatif pendek.
d. Wajah terlihat kurus dan leher terlihat panjang.

3. Sebagian besar kegemukan dapat timbul karena faktor


a. Jenis kelamin.
b. Pertambahan usia.
c. Aktifitas fisik yang berlebihan.
d. Pola konsumsi yang tidak sehat.

4. Apakah salah satu kebiasaan yang berpengaruh terhadap kegemukan pada anak?
a. Makan tidak tepat waktu.
b. Menonton TV sambil makan.
c. Suka memilih-milih makanan.
d. Tidak suka mengkonsumsi sayuran.
PANITIA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI
JURUSAN KESEHATAN PROGRAM STUDI GIZI KLINIK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Jl. Mastrip Kotak Pos 164, Sumbersari, Kota Jember
Telepon: (0331) 333532 POBOX : 164 Jember

5. Salah satu dampak terjadinya kegemukan adalah


a. Asma dan gangguan pernapasan.
b. Rambut rontok.
c. Kuku rapuh dan mudah patah.
d. Mudah mengantuk.

6. Bagaimana cara mencegah terjadinya kegemukan pada anak?


a. Tidak membatasi makanan yang dikonsumsi anak.
b. Membiasakan anak mengkonsumsi cemilan.
c. Selalu memberikan makanan yang melimpah pada anak.
d. Membiasakan anak untuk rutin berolahraga sejak dini.

7. Kegemukan pada anak dapat berbahaya karena


a. Tubuh bebas bergerak
b. Tubuh mudah terinfeksi.
c. Mendorong munculnya penyakit degeneratif.
d. Sistem imun tubuh menurun.

8. Anak yang mengalami kegemukan sebaiknya perbanyak melakukan aktivitas


a. Bermain video game.
b. Menonton TV.
c. Olahraga secara teratur.
d. Tidak tahu.
PANITIA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI
JURUSAN KESEHATAN PROGRAM STUDI GIZI KLINIK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Jl. Mastrip Kotak Pos 164, Sumbersari, Kota Jember
Telepon: (0331) 333532 POBOX : 164 Jember

9. Penderita kegemukan disarankan untuk memperbanyak konsumsi


a. Susu
b. Daging dan telur
c. Buah dan sayur
d. Makanan cepat saji

10. Pola makan penderita kegemukan sebaiknya


a. Menghindari makan diluar jam yang seharusnya.
b. Perbanyak konsumsi makanan cepat saji.
c. Makan malam tepat sebelum tidur.
d. Perbanyak makan ice cream dan makanan manis.
PANITIA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI
JURUSAN KESEHATAN PROGRAM STUDI GIZI KLINIK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Jl. Mastrip Kotak Pos 164, Sumbersari, Kota Jember
Telepon: (0331) 333532 POBOX : 164 Jember

LEMBAR PENGESAHAN

PANITIA PELAKSANA
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI
JURUSAN KESEHATAN PROGRAM STUDI GIZI KLINIK D-IV
POLITEKNIK NEGERI JEMBER

Jember, 28 September 2017


Ketua Panitia Sekertaris Panitia

Ervara Anggraini J.D Nurul Baroah S.


Mengetahui dosen
pembimbing mata kuliah
pendidikn dan pelatihan gizi

Dosen Pembimbing

Agatha Widiyawati S,ST.


M,Gizi

Anda mungkin juga menyukai