Anda di halaman 1dari 23

Overweight

(dalam obesitas)
Fitria Anggoro Kasih
1461050029

Pendahuluan
Obesitas dan overweight, adalah dua istilah
yang sering digunakan untuk menyatakan
adanya kelebihan berat badan. Kedua
istilah ini sebenarnya mempunyai
pengertian yang berbeda.

Sumber: lib.ui.ac.id/file?file=digital/122846-S09039fk-Prevalens

Definisi Obesitas dan Overweight


Obesitas didefinisikan sebagai suatu kelainan atau
penyakit yang ditandai dengan penimbunan
jaringan lemak tubuh secara berlebihan.
Sedangkan, Overweight adalah kelebihan berat
badan dibandingkan berat ideal yang dapat
disebabkan oleh penimbunan jaringan lemak
atau non lema, misalnya pada seorang atlet
binaragawan, kelebihan berat badan dapat
disebabkan oleh hipertrofi otot.
Sumber: lib.ui.ac.id/file?file=digital/122846-S09039fk-Prevalens

Sumber: tunggo.com
Sumber:
artikelkesehatananak.com

Sumber:
proadjusterchiropractovirginiabeach.com

Sumber:

Penyebab Orang Terkena Obesitas


A.

B.

Herediter
Anak yang obes biasanya berasal dari keluarga penderita obesitas. Bila
kedua orangtua obes, sekitar 80% anak anak mereka akan menjadi
obes. Bila salah satu orangtua obes kejadiannya menjadi 40% dan bila
kedua orangtua tidak obes maka prevalens obesitas akan turun menjadi
14%. Peningkatan risiko menjadi obesitas tersebut kemungkinan
disebabkan oleh pengaruh gen atau faktor lingkungan dalam keluarga.
Pola Makan
Pemberian susu botol pada bayi mempunyai kecenderungan diberikan
pada jumlah yang berlebihan sehingga risiko menjadi obesitas menjadi
lebih besar daripada ASI saja. Akibatnya anak akan terbiasa untuk
mengkonsumsi makanan melebihi kebutuhan dan berlanjut ke masa
pra sekolah, masa usia sekolah, sampai masa remaja.

Sumber: lib.ui.ac.id/file?file=digital/122846-S09039fk-Prevalens

Peranan diet terhadap terjadinya obesitas sangat besar, terutama


diet tinggi kalori yang berasal dari karbohidrat dan lemak. Masukan
energi tersebut lebih besar daripada energi yang digunakan.
Kebiasaan lain adalah mengkonsumsi makanan cemilan yang
banyak mengandung gula sambil menonton televisi.

Penelitian yang dilakukan oleh Vanelli dkk (2005) menemukan


bahwa melewatkan makanan pagi pada anak anak dapat meningkatkan
risiko overweight dan obesitas. Pada anak anak yang melewatkan
makan pagi dilaporkan 27,5% overweight dan 9,6% obes (p=0,01 dan
p=0,04 berturut-turut) dibandingkan anak anak yang makan pagi
(9,1% dan 4,5% berturut-turut). Sedangkan menurut penelitian yang
dilakukan Dubois dkk (2006) ditemukan bahwa melewatkan makan
pagi meningkatkan risiko overweight hampir dua kali lipat dengan
odds ratio = 1,9(1,2-3,2)

Sumber: lib.ui.ac.id/file?file=digital/122846-S09039fk-Prevalens

C. Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik sehari-hari dipercaya menjadi salah satu faktor
munculnya obesitas pada seseorang. Suatu data menunjukan bahwa
aktivitas fisik anak anak cenderung menurun.
Suatu penelitian kohort mengatakan bahwa menonton televisi
lebih dari lima jam meningkatkan prevalens dan angka kejadian
obesitas pada anak 6-12 tahun (18%), serta menurunkan angka
keberhasilan sembuh dari terapi obesitas sebanyak 33%.
D. Gangguan Hormonal
Walaupun sangat jarang, ada kalanya obesitas disebabkan oleh
endocrine disorder, seperti pada Sindroma Cushing, hiperaktivitas
adrenokortikal, hipogonadisme, dan penyakit hormon lain.

Sumber: lib.ui.ac.id/file?file=digital/122846-S09039fk-Prevalens

Akibat yang ditimbulkan Oleh Obesitas


1. Obesitas dan napas pendek
2. Obesitas dan masalah kulit
3. Obesitas dan nyeri lutut
4. Obesitas dan asam lambung naik
5. Obesitas dan depresi
6. Obesitas dan mendengkur
7. Obesitas dan sakit punggung
8. Obesitas dan hipertensi
9. Obesitas dan datang bulan tidak teratur
10.Obesitas dan varises
Sumber : http://www.artikelkesehatan99.com/10-risiko-yang-men
gancam-orang-dengan-obesitas/

Sumber: makanandietsehat.com

Metode Perhitungan Tubuh Ideal


Untuk menentukan seseorang terkena obesitas atau
tidak, cara yang paling banyak digunakan adalah
menggunakan IMT. IMT ditunjukkan dengan
perhitungan kilogram per meter kuadrat (kg/m 2),
berkorelasi dengan lemak yang terdapat dalam tubuh.
Rumus menentukan IMT, adalah:

IMT = Berat Badan (kg)


[Tinggi Badan (m)] 2

Sumber: lib.ui.ac.id/file?file=digital/122846-S09039fk-Prevalens

Klasifikasi Obesitas untuk orang dewasa menurut


kriteria Asia Pasifik pada tabel berikut ini
Klasifikasi Berat Badan Lebih dan Obesitas Pada Orang Dewasa Berdasarkan IMT
Menurut Kriteria Asia Pasifik.
klasifikasi

IMT (kg/m2)

underweight
normal
overweight
oberitas I
obesitas II

<18,5
18,5-22,9
>23,0-24,9
25,0-29,9
>30,0

Sumber: lib.ui.ac.id/file?file=digital/122846-S09039fk-Prevalens

Pola Hidup Sehat


1. Mulailah menyusun pola makan dan minum contohnya, melatih makan
teratur dgn jadwal yg tepat dan porsi yg cukup dan tidak berlebihan.
2. Makanlah dgn menu berfariasi dan sehat juga memperbanyak makanan yg
banyak mengandung serat dari buah dan syuran. sebab selain berguna buat
kesehatan percernaan serat pun dapat membuat kita lebih cepat kenyang.
3. Mengurangi makanan yang digoreng dengan membiasakan mamana dengan
cara direbus, dikukus ataupun dipanggang
4. Mengatur aktifitas fisik. membiasakan bangun pagi dan berolah raga minimal
tiga kali seminggu.
5. Banyak melakukan kegiatan sehari hari yang memerlukan aktifitas fisik.
6. Membatasi aktivitas pasif seperti menonton tv, video game ataupun
penggunaan komputer yang berlama lama.
7. Tidur yang cukup serta tidak berlebihan
8. Menghindari beban psikologis dan menghindari stres

Sumber: www.rkzsurabaya.com

http://medicastore.com/images/clip_image004_smnr.jpg

Usaha dalam Pencegahan & Pengobatan


Obesitas
PENCEGAHAN OBESITAS TERDIRI ATAS 3 TAHAPAN :
1. PENCEGAHAN PRIMER
2. PENCEGAHAN SEKUNDER
3. PENCEGAHAN TERSIER

Sumber: repository.unand.ac.id

Pencegahan Primer :
Pendekatan komunitas Cara hidup sehat
keluarga, sekolah, tempat kerja, puskesmas

Pencegahan Sekunder :
Menurunkan prevalensi obesitas

Pencegahan Tersier:
Mengurangi obesitas dan komplikasi penyakit yang
ditimbulkannya

Sumber: repository.unand.ac.id

Pengobatan Obesitas
1. Untuk masyarakat, berupa:
a) memberikan pemahaman kepada masyarakat
tentang obesitas dan dampaknya terhadap
kesehatan
b) memberikan pemahaman kepada masyarakat
tentang pola makan sehat dengan gizi
seimbang
c) Pemahaman tentang aktifitas fisik dan latihan
fisik serta manfaatnya.
2. Untuk petugas puskesmas, dapat melakukan
pengendalian dengan:
a) Melakukan identifikasi obesitas
b) Memberikan edukasi tentang obesitas,
memberikan konseling tentang pola hidup
sehat
c) Melakukan dampak obesitas terhadap
penyakit-penyakit tidak menular
d) Melakukan rujukan.

3. Untuk petugas rumah sakit,


dapat melakukan
pengendalian dengan:
a)Menerima rujukan medic
yang meliputi konseling
pasien untuk keperluan
diagnostic
b)Pengobatan medikamentosa
c)Psikoterapi
d)Akupuntur serta tindakan
operatif untuk obesitas

Sumber: http://www.diskes.baliprov.go.id/id/PENGENDALIAN-OBESIT

Epidemiologi

http://2.bp.blogspot.com/-pqpBYB1yDpM/UVBwbUKBD3I/AAAAAAAAAQc/zhXy
CIrWSGo/s640/2.png

http://aguskrisno.files.wordpre
ss.com/2011/06/14.jpg

https://aguskrisnoblog
.files.wordpress.com/2
012/06/gambar2.jpg

http://aguskrisnoblog.files.wordpress.com/2011/06/gambar3.jpg

Usaha Pemerintah dan Masyarakat


dalam mengurangi angka obesitas

WHO
Aksi Nutrisi Esensial
Dalam membantu negara-negara yang masih minim kebijakan, WHO
mengeluarkan paket konsolidasi 24 Aksi Nutrisi Esensial yang menguraikan
cara-cara efektif dalam memperbaiki status gizi, baik memperbaiki
kekurangan gizi serta mencegah kelebihan gizi.
Lantaran banyak faktor selama kehamilan dan awal kehidupan bayi yang
mempengaruhi berat badan bayi ketika bertumbuh dan dewasa, maka
intervensi yang dilakukan meliputi: perbaikan nutrisi ibu hamil dan menyusui,
meningkatkan inisiasi menyusui dini dan ASI eksklusif 6 bulan, dan
melanjutkannya hingga 2 tahun, meningkatkan makanan padat yang tepat
untuk balita, serta menyediakan suplemen mikronutrien dan makanan yang
difortifikasi, bila perlu.

Organisasi
Obesity Action Coalition (OAC)
Our core focuses are to raise awareness and improve
access to the prevention and treatment of obesity, provide
evidence-based education on obesity and its treatments,
fight to eliminate weight bias and discrimination, elevate
the conversation of weight and its impact on health and
offer a community of support for the individual affected.
Shape Up America!
It is a not-for-profit organization committed to raising
awareness of obesity as a health issue and to providing
responsible information on healthy weight management.

Upaya di Indonesia
(1) Untuk masyarakat, berupa : a) memberikan pemahaman kepada
masyarakat tentang obesitas dan dampaknya terhadap kesehatan; b)
memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pola makan sehat
dengan gizi seimbang; c) Pemahaman tentang aktifitas fisik dan latihan
fisik serta manfaatnya.
(2) Untuk petugas puskesmas, dapat melakukan pengendalian
dengan: a) Melakukan identifikasi obesitas, b) Memberikan edukasi
tentang obesitas, memberikan konseling tentang pola hidup sehat, c)
Melakukan dampak obesitas terhadap penyakit-penyakit tidak menular,
d) Melakukan rujukan.
(3) Untuk petugas rumah sakit, dapat melakukan pengendalian
dengan: a) Menerima rujukan medic yang meliputi konseling pasien
untuk keperluan diagnostic; b) Pengobatan medikamentosa; c)
Psikoterapi, d) Akupuntur serta tindakan operatif untuk obesitas.

Anda mungkin juga menyukai