PROPOSAL
OLEH
MARKER F MANAMPIRING
14111101397
0
2021
0
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepadaTuhan Yang Maha Esa karena atas izin
dan kuasaNya, penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan judul
Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Peserta Didik Tentang
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat DI SMA Negeri 1 Sinonsayang Minahasa
Selatan.
Proposal skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi gelar
program Strata-1 di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
Manado. Penyusunan proposal skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan,
bimbingan dan kerjasama dari berbagai pihak Untuk itu penulis mengucapakan
terimakasih kepada:
a. dr. Diana Vanda D. Doda, MHOS, AIFM, PhD selaku Dekan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado.
b. dr. Budi T. Ratag, MPH selaku Wakil Dekan Bidang Akademik
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado.
c. dr. Ribka Wowor, M.Kes selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado.
d. dr. Ricky C. Sondakh, M.Kes selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado.
e. Prof. Dr. dr. Barnabas Harold Ralph Kairupan, Sp.KJ (K) selaku dosen
pembimbing skripsi I yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam
penyusunan proposal skripsi sehingga bisa selesai dengan baik.
f. dr. Chreisye K. F. Mandagi, MPH selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan banyak masukan, kritik dan saran dalam pembuatan proposal
skripsi ini sehingga boleh selesai.
g. Seluruh dosen pengajar dan staf Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sam Ratulangi yang telah membantu penulis dalam proses penyelesaian studi.
h. Orang tua papa Eren Keintjem dan mama Eva Sumilat yang selalu
mendoakan penulis, memberikan motivasi dan dukungan baik moral maupun
materi sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan proposal skripsi dengan
baik.
i
Penulis menyadari bahwa di dalam pembuatan proposal skripsi ini pasti
masih memerlukan perbaikan, khususnya atas saran, kritik dan koreksi yang
diberikan oleh dosen-dosen penguji saat ujian proposal. Kiranya bantuan yang
telah dan akan diberikan akan di balas oleh Tuhan Yang Mah aEsa.
KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
2.2 Pengetahuan...........................................................................................................9
2.3.3 Manfaat Perilku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah Terdapat 5 manfaat
PHBS disekolah. (Maryunani, (2013)....................................................................................21
3.3.2 Sampel......................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................31
LAMPIRAN.........................................................................................................................34
BAB I
PENDAHULUAN
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang di
praktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan
seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri
di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat
(Permenkes, 2011). Untuk terciptanya keadaan sehat ada banyak hal yang perlu
dilakukan. Salah satu yang dinilai mempunyai peranan yang cukup penting adalah
diselenggarakannya pelayanan kesehatan (Blum dalam Notoatmodjo, 2010).
Perilaku hidup bersih dan sehat di tatanan lingkungan sekolah adalah upaya
untuk memperdayakan siswa/ siswi, guru, dan masyarakat di lingkungan sekolah
agar tahu, mau, dan mampu melakukan perilaku hidup bersih dan sehat. Ditatanan
sekolah ada 8 indikator mengenai perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya
mencuci tangan dengan air yang mengalir dan memakai sabun, mengkonsumsi
jajanan sehat di kantin sekolah, menggunakan jamban yang bersih dan sehat,
olahraga yang teratur dan terukur, memberantas jentik nyamuk, tidak merokok di
sekolah, menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan dan
membuang sampah pada tempatnya (Notoatmodjo, 2010).
Upaya kesehatan sekolah (health promoting school) adalah suatu tatanan di mana
program pendidikan dari kesehatan dikombinasikan untuk menumbuhkan perilaku
kesehatan sebagai faktor utama untuk kehidupan sekolah yang berwawasan
kesehatan, dimana sekolah bukan hanya sebagai tempat belajar, tetapi juga
sebagai sarana untuk pembentukan perilaku hidup bersih dan sehat (Nugraheni,
2018). Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan
cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak
sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang
ada hubungannya dengan kesehatan (Waryana, 2016).
Anak sekolah menjadi salah satu kelompok paling rentan terhadap terjadiya
masalah kesehatan karena faktor lingkungan dan pola hidup yang kurang baik.
Data nasional menyebutkan 16% kejadian angka keracunan nasional terjadi di
lingkungan sekolah, diare menempati urutan pertama dari angka kejadian infeksi
saluran pencernaan pada Tahun 2006 sampai 2010. Sedangkan 5.000 anak
meninggal dunia setiap hari akibat serangan diare, prevalensi anemia 11,1%
sampai 50,9% di tiap sekolah (Republika (2007) dalam Hermawan. Kondisi
tersebut sangat memerlukan perhatian terutama bagaimana mencegah masalah
semakin bertambah setiap tahunnya. PHBS dapat merupakan suatu solusi yang
harus diterapkan pada lingkungan sekolah. Kegiatan PHBS di sekolah dapat
berupa menerapkan kesehatan lingkungan di sekolah antara lain jajan di warung/
kantin sekolah karena lebih terjamin kebersihannya, mencuci tangan dengan air
bersih dan sabun, menggunakan jamban di sekolah serta menjaga kebersihan
1
jamban, mengikuti kegiatan olah raga dan aktifitas fisik sehingga meningkatkan.
kebugaran dan kesehatan peserta didik, memberantas jentik nyamuk di sekolah
secara rutin, tidak merokok, memantau pertumbuhan peserta didik melalui
pengukuran BB dan TB, serta membuang sampah pada tempatnya. Harapannya
dengan menerapkan perilaku sadar akan kesehatan lingkungan di sekolah oleh
peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah, maka akan membentuk
mereka untuk memiliki kemampuan dan kemandirian dalam mencegah penyakit,
meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan
sekolah sehat.
Sebagai upaya mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat akan lebih baik
memperhatikan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang.
Tingkat pengetahuan seseorang merupakan salah satu faktor pembentuk perilaku.
Notoatmodjo menyebutkan pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang
sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over bahavior). Karena
dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan,
kesadaran dan sikap yang positif akan lebih langgeng (long lasting) daripada
perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran akan tidak
berlangsung lama. Selanjutnya, semakin rendah tingkat pendidikan seseorang
maka tingkat pengetahuan tentang personal higiene juga semakin
rendah.Akibatnya menjadi kurang peduli tentang pentingnya personaln higiene
dan perannya dalam higiene rendah terhadap penyebaran penyakit. Perlu program
kesehatan umum untuk mendidik populasi mengerti aspek pencegahan penyakit.
Kemajuan SDM (Sumber Daya Manusia) di bidang pendidikan tidak bisa terlepas
dari beberapa faktor pendukung. Salah satu faktor pendukung kemajuan SDM di
bidang pendidikan ialah kesehatan individual pelajar. Mewujudkan kesehatan
pelajar yaitu dengan cara menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat atau
PHBS di sekolah. Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan di sekolah,
penerapan PHBS di sekolah sangatlah penting. Selain manfaat penerapan PHBS
dalam kebiasaan sehari-hari dapat mencegah kerentanan timbulnya penyakit,
tentunya juga bermanfaat dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas
karena fisik yang sehat pada pelajar, sehingga para pelajar tidak lemas saat
mengikuti kegiatan pembelajaran Kompasiana (2018).
Berdasarkan pendapat di atas maka peneliti tertarik untuk mengambil penelitian
dengan judul “Gambaran Penyuluhan Kesehatan Terhadapa Pengetahuan Pada
Peserta didik Tentang PHBS di SMA N 1 Sinonsayang. Di karenakan peneliti
merupakan warga sinonsayang dan ingin berkontribusi kepada daerah.
2
I.2 Rumusan Masalah
1. Bagi Sekolah
d. Kepercayaan masyarakat
1. Kelompok besar
a. Ceramah
b. Seminar
a. Diskusi kelompok
b. Curah pendapat
c. Bola salju
d. Memainkan peran
e. Permainan simulasi
II.2 Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca
indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasaan dan
peraba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan atau ranah kognitif sangat penting dalam membentuk tindakan
seseorang (Notoatmodjo, 2012)
Menurut Kholid (2015) tingkat pengetahuan seseorang dibagi menjadi enam
tingkatan yaitu:
a. Tahu (Know)
Usia dapat memengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang, semakin
bertambahnya usia maka semakin berkembang pula daya tangkap dan pola
pikir seseorang
b. Pendidikan
Tingkat pendidikan dapat menentukan tingkat kemampuan seseorang dalam
memahami dan menyerap pengetahuan yang telah diperoleh
c. Pengalaman
Pengalaman adalah suatu proses dalam memperoleh kebenaran pengetahuan
dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang telah diperoleh dalam
memecahkan masalah yang dihadapi dimasa lalu dan dapat digunakan dalam
upaya memperoleh pengetahuan
d. Informasi
2. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dengan sabun, (Maryunani
(2013). Adapun alasan harus mencuci tangan dengan menggunakan air bersih
mengalir dengan sabun yaitu:
1) Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab
penyakit. Bila di gunakan, kuman akan berpindah ketangan. Pada saat makan
kuman dengan cepat masuk kedalam tubuh yang bisa menimbulkan penyakit
2) Sabun dapat membersihkan kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan.
a. Saat harus mencuci tangan yaitu :
b. Manfaat olahraga :
6. Keadaankesehatanmenjadibaik
Perilaku hidup bersih dan sehat terbagi dalam lima tatanan (Maryunani, 2013)
II.3.3 Manfaat Perilku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah Terdapat 5 manfaat
PHBS disekolah. (Maryunani, (2013)
6) Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga siswa, guru,
dan masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai
gangguan dan acaman penyakit.
7) Meningkatkan semangat proses belajar mengajar yang berdampak
pada prestasi belajar siswa.
8) Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat
sehingga mampu manarik minat orang tua.
9) Meningkatkan citra pemerintah daerah di bidang pendidikan.
10) Menjadikan percontohan sekolah sehat bagi sekolah lain.
II.4 Kerangka Teori
Berikut ini merupakan kerangka konsep yang telah dirumuskan, dari kerangka
teori :
Kelompok Eksperimen (R ) 01 x 02
Keterangan :
R : Randomisasi (randomizations)
1 : Pengukuran pertama (pre-test)
X : Perlakuan atau Eksperimen
2 : Pengukuran Kedua (post-test)
III.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X 51 peserta didik yang
terdiri dari 3 kelas yaitu kelas X BAHASA, X IPA, X IPS
III.3.2 Sampel
Variabel yang diteliti dalam penelitian terdiri dari variabel bebas (independent),
yaitu Penyuluhan PHBS dan variabel terikat (dependent), yaitu Pengetahuan
siswa
Adapun instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri dari
beberapa pertanyaan mengenai karakteristik responden, promosi kesehatan
pengetahuan terhadap perilaku hidup bersih dan sehat dari Koem (2015)
1. Data Primer
Data yang berupa Pertanyaan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat di
sekolah
2. Data Sekunder
1. Tahapan Persiapan
3. Tahap Akhir
a. Mengumpulkan hasil kuesioner yang sudah di isi oleh responden
Aswadi. 2017. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa-siswi SDK
RITA Kota Komba Kabupaten Manggarai timur. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Vol 9, No 2.
Azwar, S. 2013. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya (edisi ke-2).
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Effendy, Onong Uchjana. 2008. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Green, L & Kreuter, M.W, (2005). Health Promotion Planning, An Educational
and Environmental Approach, Second Edition, Mayfield Publishing Company.
(Menteri Kesehatan No. 1114/Menkes/SK/VIII/2005.
Hermawan Y dan Ikhsan KN. 2013. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan
Lingkungan Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Pelaksanaan Kesehatan
Lingkungan SMP
Negeri Tambaksari Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis. Jurnal Bumi
Lestari, Volume 13 No. 1, Februari 2013, hlm. 166- 173.
http://ojs.unud.ac.id/index.php/blje/articl e/viewFile/6528/5026 diakses 20 Mei
2021.
Kholid, A. 2015. Promosi Kesehatan dengan PendekatanTeoriPerilaku, Media
dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Persada.
Koem, Z. A. R. 2015. Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku
Kompasiana, 2018, “Pentingnya Penerapan PHBS di Sekolah”
https://www.kompasiana.com/ahmadyudi/5a5dfc7bcbe5231fb42cbd23/pentingnya-
penerapan-phbs-di-sekolah, diakses pada 10, Desember 2021.
Hidup Bersih dan Seha (PHBS) pada Pelajar di SD Inpres Sukur Kecamatan
airmadidi Kabupaten Minahasa Utara.Skripsi.FKM-Unsrat.
Lestari, T. 2015. Kumpulan Teoriu ntuk Kajian Pustaka Penelitian Kesehatan.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Maryunani A. 2013. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PBHS). Jakarta: Cv Trans
Studio Media.
Notoadmodjo, S. 2007. Pendidikan dan Promosi Kesehatan. Jakarta: RinekaCipta.
Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Notoatmodjo. S. 2010. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Rineka Cipta.
Jakarta.
Nugraheni H. Indarjo S. Sunat. 2018. Promosi Kesehatan Berbasis Sekolah.
Yogyakarta: CV Budi Utama.
Proverawati A, Rahmawati E. 2012. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS).
Yogyakarta: Nuha Medika.
Waryana. 2016. Promosi Kesehatan, Penyuluhan Dan
Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta: Nuha Medika.
LAMPIRAN
KUESIONER
Karakteristik Responden
1) Nama :
2) Umur :
3) Jenis Kelamin : 1) laki-laki 2) Perempuan
Kuesioner Pengetahuan
No Pertanyaan Jawaban
Benar Salah
1 Mencuci tangan dengan air yang bersih, mengalir dan
memakai sabun merupakan cara mencuci tangan yang baik.
2 Jamban di sekolah harus disediakan air sehingga jamban
menjadi bersih dan sehat.
3 Merokok disekolah memberikan dampak negative bagi
kesehatan pelajar terutama terhadap jantung
4 Perilaku hidup bersih dan sehat disekolah, salah satunya