KARYA ILMIAH
SMAN 1 Anggeraja
OLEH :
Nis : 1110773
Kelas : XI IPA 5
Nis : 1111046
Kelas : XI IPA 5
Nis : 1111037
Kelas : XI IPA 5
2013
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Karya ilmiah yang berjudul, “ Bahaya Merokok Bagi Remaja.” Karya ilmiah hasi kerja
masing-masing atas nama :
nis : 1110773
kelas : XI IPA 5
nis : 1111046
kelas : XI IPA 5
nis : 1111037
kelas : XI IPA 5
Setelah diperiksa atau diteliti oleh pembimbing, bahwa karya ilmiah tersebut memenuhi
syarat sebagai tugas Bahasa dan Sastra Indonesia kelas XI semester II SMA Negeri 1 Anggeraja.
Demikianlah persetujuan pembimbing diberikan kepada yang bersangkutan dan dapat digunakan
untuk keperluan tessebut.
Nusari, S.pd
Nip : 19651231 198803 1 145
ii
PENGESAHAN KARYA ILMIAH
Lembar pengesahan karya ilmiah dengan judul “ Bahaya Merokok Bagi Remaja ” SMAN
1 Anggeraja hasil kerja kelompok masing-masing atas :
nis : 1110773
kelas : XI IPA5
nis : 1111046
kelas : XI IPA 5
nis : 1111037
kelas : XI IPA 5
Setelah melakukan pemeriksaan terhadap karya ilmiah tersebut, maka karya ilmiah
dengan judul, “ Bahaya Merokok Terhadap Remaja” dinyatakan layak untuk memenuhi tugas
Bahasa dan Sastra Indonesia.
Demikian surat pengesahan yang diberikan kepada yang bersangkutan dan dipergunakan
untuk keperluan tersebut.
Kepala Sekolah
Drs. Mustafa
NIP. 19630407 198803 1 021
iii
MOTTO
“ not be realized if there is something
( Tidak ada sesuatu yang terwujud bila kita tak pernah bermimpi dan berusaha )
delusional “
( belajar ketika orang lain tidur, bekerja ketika orang lain bermalasan, dan
( apabila dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu
kebaikan , maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia
dengan kemajuan selangkah pun )
iv
ABSTRAKSI
Nur Rahmah, Siti Aminah, dan Nur Alfitriani Gali. 2013. Bahaya merokok bagi remaja
Studi ini menelaah tentang bahaya merokok bagi remaja. Tempat penelitian yaitu di SMAN 1
Anggeraja. Rumusan masalahnya adalah untuk mengetahui pengertian rokok dan bahan kimia
yang terkandung di dalamnya, dampak dari merokok, factor penyebab perilaku merokok pada
remaja, dan bagaimana tingkat kepedulian siswa SMAN 1 Anggeraja terhadap bahaya merokok.
Tujuan yang ingin dicapai dalam karya ilmiah ini adalah agar remaja sadar akan bahaya
merokok, mengetahui faktor- faktor penyebab remaja merokok, dan akibat-akibat yang
ditimbulkan dari merokok tersebut dan bagaimana tingkat kepedulian siswa SMAN 1 Anggeraja
terhadap bahaya merokok. Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, maka
dalam penelitian ini digunakan metode observasi, kepustakaan, dan pembagian angket. Adapun
teknik yang digunakan dalam menganalisis data yaitu dengan menggunakan rumus persentase.
Hasil penelitian yang diperoleh yaitu tingkat kepedulian siswa SMAN 1 Anggeraja terhadap
bahaya merokok masih sangat minim, hal ini dibuktikan dengan hasil persentase tingkat
kepedulian siswa yang diatas 50% hanya sebesar 28,07%, sedangkan tingkat kepedulian siswa
yang dibawah 50% mencapai 59,65%. Selain itu, di ketahui pula bahwa factor penyebab remaja
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim…
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan rahmat dan
karuniaNya kepada penulis sehingga dapat merampungkan penulisan karya ilmiah ini sebagai
tugas yang diberikan oleh Bapak guru sebagai pembimbing dalam kegiatan ini.
Sebagai manusia biasa, kita tentu tak luput dari kekurangan, kekhilafan, dan kekurangan
begitu pun dalam penulisan karya ilmiah ini. Oleh karena itu, saran maupun kritikan yang
sifatnya konstruktif dari semua pihak dengan hati yang tulus dan ikhlas sangat diharapkan demi
Hadirnya karya ilmiah ini berkat usaha maksimal penulis serta bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak, maka dengan itu pula penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-
1. Bapak Nusari S.pd , selaku guru pembimbing kegiatan karya ilmiah ini.
2. Ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada kedua orang tua yang
ilmiah ini
vi
Dari segi bimbingan dan bantuan tersebut diatas, penulis sebagai manusia biasa tidak
sanggup untuk membalasnya kecuali memohon doa kepada Allah SWT untuk memberikan
balasan yang setimpal dengan amal perbuatan serta itikat baik mereka.
Penulis
vii
Daftar Isi
Halaman
HALAMAN JUDUL………………..……………………………………………………………..i
PESETUJUAN PEMBIMBING…………………….……………………………………………ii
LEMBAR PENGESAHAN…………………………..…………………………………………..iii
HALAMAN MOTTO…………………………………….……………………………………....iv
ABSTRAK…………………………………….…………………………………………………..v
KATA PENGANTAR………………………..…………………………………………………..vi
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………viii
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………………………x
BAB 1 PENDAHULUAN…………………..…………………………………………………….1
1.1 Latar Belakang Masalah……………………………..………………………………………..1
1.2 Perumusan Masalah……………………………………….…………………………………..1
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………….……….……………………………….2
1.4 Manfaat Penelitian………………………………………………..…………………………...2
1.5 Sistematika Penulisan……………………………………………………..…………………..3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR,DAN HIPOTESIS…………………5
2.1 Tinjauan Pustaka………………………………………………………………………………5
2.2 Kerangka Berfikir…………………………………………………………………………....16
2.3 Hipotesis…………………………………………….……………………………………….17
BAB 3 METODEOLOGI PENELITIAN…………………..……………………………………18
3.1 Variabel dan Desain Penelitian…………………………………………..…………………..18
3.2 Defenisi Operasional Variabel……………………………………………………………....19
3.3 Populasi dan Sampel……………………………………………………………..…………..20
3.4 Teknik Pengumpulan Data…………………………………………………………….…….21
3.5 Teknik Analisa Data………………………………………………………………...……….22
viii
BAB 4 HASIL PENELITIAN…………………………………………………………………...23
4.1Penyajian Hasil Penelitian……………………………………………………………….…..23
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian……………………….…………………………………..…...23
BAB 5 PENUTUP……………………………………………………………………………….25
Kesimpulan……………………………………………….……………………………………..25
Saran……….…………………………………………………………………………………….25
Daftar Pustaka………………………………………………………………………….………..26
Lampiran…………………………………………………….………………………….………..27
ix
Daftar Lampiran
Lampiran…..……………………………………………………………………………………..27
Hasil Penelitian……………………………………………………………………………..……29
Riwayat Hidup………………………………………………………………………………..32-33
X
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Masa remaja merupakan masa dimana seorang anak mengalami banyak peralihan dari satu
tahap ke tahap berikutnya, dan dari masa remaja itulah seorang anak akan mencoba banyak hal–
hal baru yang ia temui diantaranya merokok.
Rokok sendiri merupakan salah satu kebutuhan sekunder yang menempati posisis primer
bagi sebagian kalangan ataupun kelompok. Saat ini, bukan hanya pria dewasa saja yang
menjadikan rokok sebagai kebutuhan , akan tetapi kalangan remaja bahkan anak-anak juga sudah
tidak asing lagi dengan rokok. Bagi mereka rokok bukan saja sebagai hobi dan kesenangan saja,
tetapi rokok sudah menjadi candu yang saat ini sangat sulit untuk memberantasnya.
Mengenai bahaya merokok bagi kesehatan sangat jelas dan telah banyak keterangan bahkan
peringatan yang diberikan kepada kita yang berkaitan dengan bahaya merokok,bahkan dari
survey dan badan kesehatan dunia ( WHO) melaporkan tingkat kematian yang diakibatkan dari
merokok telah mencapai 4,9 juta pertahun atau setiap 1 jam 560 orang diseluruh dunia
meninggal karena rokok dan yang lebih parah lagi, dari hasil tersebut diketahui bahwa 30%-
40% sudah mulai kecanduan rokok pada usia dibawah 15 tahun.
Latar belakang merokok beraneka ragam, di kalangan remaja dan pria dewasa adalah
faktor gengsi dan agar disebut jagoan, malahan ada salah satu pepatah menarik yang digunakan
sebagai pembenar atas kebiasaan merokok yaitu “ada ayam jago diatas genteng, ngga merokok
ngga ganteng”. Sedangkan kalangan orang tua, ketagihan adalah faktor penyebab keinginan
untuk merokok. Berbagai alasan dan faktor penyebab untuk merokok diatas biasanya kalah
seandainya beradu argumen dengan pakar yang ahli tentang potensi perokok yang mengatakan
bahwa merokok itu tidak enak tetapi dari sekian banyak peringatan, selebaran, kampanye anti
rokok, sampai ke bungkus rokoknya diberi peringatan akan bahaya kesehatan dari rokok, tetap
tak bisa mengubris secara menyeluruh berkurangnya kebiasaan merokok dan jumlah perokok.
1.3.1 TujuanUmum
1. Untuk mengetahui apa itu rokok dan bahan kimia yang terkandung di dalamnya.
2. Dapat mengetahui tentang pentingnya peran orang tua dalam pencegahan rokok di kalangan
remaja.
2
1. Agar remaja sadar akan bahaya rokok dan masalah yang ditimbulkan akibat merokok
Laporan penelitian karya ilmiah dengan judul bahaya merokok terhadap remaja ini
menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut :
1. Halaman Judul
2. Persetujuan Pembimbing
3. Lembaran Pengesahan
4. Halaman Motto
5. Abstraksi
6. Kata Pengantar
7. Daftar Isi
8. Daftar Lampiran
9. Bab I Pendahuluan :
1.3Tujuan Penelitian
2.3 Hipotesis
3
3.1 Variabel dan Desain Penelitian
5.1 Simpulan
5.2 Saran
Daftar pustaka
4
BAB 2
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm dengan
diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada
salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung
lainnya.
Rokok adalah benda beracun yang memiliki efek santai dan sugesti merasa lebih rileks. Di
balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang sangat besar bagi
orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang bukan perokok.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat
dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-
bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan
bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau
serangan jantung (walapun pada kenyataanya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).
1.2.2 Sejarah Rokok
Tembakau merupakan bahan utama dari pembuatan rokok. Tembakau merupakan jenis
tumbuhan dari jenis Terong yang memiliki batang berwarna gelap dan berbentuk silinder, daun
tembakau berbentuk lonjong besar lengket, berbau kurang sedap dan menyengat, didalamnya
terkandung berbagai unsure kimia, diantaranya: Nikotin, Baridin, Potas, Nikotianin, Kolilidin,
Edrogen, Karbon Oksida, Asam Prosik, Semuanya merupakan racun yang membahayakan.
Tembakau pertama kali berasal dari benua Amerika, kalimat tembakau sendiri berasal dari
kata “Tobago” yng berarti pipa rokok dalam bahasa Indian. Manusia pertama yang merokok
untuk pertama Kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti
memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika,
sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian
5
membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan
bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di
Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol
masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara Islam.
1.2.3 Jenis Rokok
Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis.Perbedaan ini didasarkan atas bahan pembungkus
rokok, bahan baku atau isi rokok, proses pembuatan rokok, penggunaan filter pada rokok dan
ditinjau dari komposisinya.
a. Rokok Berdasarkan Bahan Pembungkusnya :
Klobot: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung
Kawung: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.
Sigaret: rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas.
Cerutu: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.
b. Rokok Berdasarkan Bahan Baku atau Isi :
Rokok Putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau yang diberi saus
untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
Rokok Kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan cengkeh
yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
Rokok Klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau, cengkeh,
dan kemenyan yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
c. Rokok Berdasarkan Proses Pembuatannya :
Sigaret Kretek Tangan (SKT): rokok yang proses pembuatannya dengan cara digiling
atau dilinting dengan menggunakan tangan dan atau alat bantu sederhana.
Sigaret Kretek Mesin (SKM): rokok yang proses pembuatannya menggunakan mesin.
Sederhananya, material rokok dimasukkan ke dalam mesin pembuat rokok. Keluaran
yang dihasilkan mesin pembuat rokok berupa rokok batangan. Saat ini mesin pembuat
rokok telah mampu menghasilkan keluaran sekitar enam ribu sampai delapan ribu batang
rokok per menit. Mesin pembuat rokok, biasanya, dihubungkan dengan mesin
pembungkus rokok sehingga keluaran yang dihasilkan bukan lagi berupa rokok batangan
namun telah dalam bentuk pak. Ada pula mesin pembungkus rokok yang mampu
6
menghasilkan keluaran berupa rokok dalam pres, satu pres berisi 10 pak. Sayangnya,
belum ditemukan mesin yang mampu menghasilkan SKT karena terdapat perbedaan
diameter pangkal dengan diameter ujung SKT. Pada SKM, lingkar pangkal rokok dan
lingkar ujung rokok sama besar.
Sigaret Kretek Mesin sendiri dapat dikategorikan kedalam 2 bagian :
1. Sigaret Kretek Mesin Full Flavor (SKM FF): rokok yang dalam proses pembuatannya
ditambahkan aroma rasa yang khas. Contoh: Gudang Garam Filter Internasional, Djarum Super,
dan sebagainya.
2. Sigaret Kretek Mesin Light Mild (SKM LM): rokok mesin yang menggunakan kandungan
tar dan nikotin yang rendah. Rokok jenis ini jarang menggunakan aroma yang khas. Contoh: A
Mild, Clas Mild, Star Mild, U Mild, LA Light, Surya Slim, dan sebagainya.
d. Rokok Berdasarkan Penggunaan Filter :
Rokok Filter (RF): rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus untuk menyaring
nikotin
Rokok Non Filter (RNF): rokok yang pada bagian pangkalnya tidak terdapat gabus.
e. Rokok Ditinjau dari Komposisinya
Bidis : Tambakau yang digulung dengan daun temburni kering dan di ikat dengan
benang. Tar dan CO nya lebih tinggi daripada rokok buatan pabrik. Biasa ditemukan di
AsiaTenggara dan India
Cigar : dari fermentasi tembakau yang di asapi dan digulung dengan daun tembakau. Ada
berbagai jenis yang berbeda di tiap Negara.
Kretek : campuran tembakau dengan cengkeh ataupun aroma cengkeh yang berefek mati
rasa dan sakit pada saluran pernapasan. Jenis ini paling banyak berkembang di Indonesia.
Tembakau langsung ke mulut atau tembakau langsung kunyah.
Shisha : jenis tembakau dari buah-buahan atau rasa buah-buahan yang disedot dengan
pipa dari tabung.
1.2.3 Unsur dan Kandungan Rokok
Banyak kandungan dan unsur yang ada didalam rokok. Kandungan tersebut bisa
mendatangkan kesehatan namun banyak mendatangkan penyakit. Kandungan yang telah
diproses telah mengakibatkan perubahan wujud asli dari rokok yang sudah tercampur dan
7
menjadi senyawa kimia yang sangat rawan mendatangkan berbagai penyakit. Berikut diantara
unsur dan kandungan dari bahan rokok:
1. Rokok dan Reaksi Kimia (Pembakaran)
Proses pembakaran rokok tidaklah berbeda dengan proses pembakaran bahan-bahan padat
lainnya. Rokok yang terbuat dari daun tembakau kering, kertas dan zat perasa, dapat dibentuk
dari unsur Carbon (C ), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N) dan Sulfur (S) serta unsur-
unsur lain yang berjumlah kecil. Rokok secara keseluruhan dapat diformulasikan secara kimia
yaitu (CvHwOtNySzSi). Dua reaksi yang mungkin terjadi dalam proses merokok.
Pertama adalah reaksi rokok dengan oksigen membentuk senyawa-senyawa seperti CO2,
H2O, Nox, Sox, dan CO. Reaksi ini disebut reaksi pembakaran yang terjadi pada suhu tinggi
yaitu diatas 800oC. Reaksi ini terjadi pada bagian ujung atau permukaan rokok yang kontak
dengan udara. CvHwOtNySzSi + O2 -> CO2+ Nox+ H2O + Sox + SiO2 (abu) ((pada suhu
800oC))
Reaksi yang kedua adalah reaksi pemecahan struktur kimia rokok menjadi senyawa kimia
lainnya. Reaksi ini terjadi akibat pemanasan dan ketiadaan oksigen. Reaksi ini lebih dikenal
dengan pirolisa. Pirolisa berlangsung pada suhu yang lebih rendah dari800 oc. Sehingga rentang
terjadinya pirolisa pada bagian dalam rokok berada pada temperature 400-8000Ciri khas reaksi
ini adalah menghasilkan ribuan senyawa kimia yang strukturnya komplek. CvHwOtNySzSi ->
3000-an senyawa kimia lainnya + panas produk ((pada suhu 400-800oC)) reaksi pirolisa
Walaupun reaksi pirolisa tidak dominan dalam proses merokok, tetapi banyak senyawa
yang dihasilkan tergolong pada senyawa kimia yang beracun yang mempunyai kemampuan
berdifusi dalam darah. Proses difusi akan berlangsung terus selagi terdapat perbedaan
konsentrasi. Tidak perlu disangkal lagi bahwa titik bahaya merokok ada pada pirolisa rokok.
Sebenarnya produk pirolisa ini bisa terbakar bila produk melewati temperature yang tinggi dan
cukup akan Oksigen. Hal ini tidak terjadi dalam proses merokok karena proses hirup dan gas
produk pada area suhu 400-800oC langsung mengalir kearah mulut yang bertemperatur sekitar
37oC
2. Nikotin
Adalah suatu zat yang dapat membuat kecanduan dan mempengaruhi system syaraf,
mempercepat detak jantung ( melebihi detak normal ) , sehingga menambah resiko terkena -
8
penyakit jantung. Selain itu, zat ini paling sering dibicarakan dan diteliti orang, karena dapat
meracuni saraf tubuh, meningkatkan tekanan darah, menimbulkan penyempitan pembuluh darah
tepi dan menyebabkan ketagihan dan ketergantungan pada pemakainya. Kadar nikotin 4-6 mg
yang dihisap oleh orang dewasa setiap hari sudah bisa membuat seseorang ketagihan. Selain itu
Nikotin berperan dalam memulai terjadinya penyakit jaringan pendukung gigi karena nikotin
dapat diserap oleh jaringan lunak rongga mulut termasuk gusi melalui aliran darah dan
perlekatan gusi pada permukaan gigi dan akar. Nikotin dapat ditemukan pada permukaan akar
gigi dan hasil metabolitnya yakni kontinin dapat ditemukan pada cairan gusi.
Nikotin merangsang bangkitnya adrenalin hormon dari anak ginjal yang menyebabkan :
Jantung berdebar-debar
Meningkatkan tekanan darah serta kadar kolesterol dalam darah, berhubungan erat
terjadinya serangan jantung
3. Tar
Zat berbahaya ini berupa kotoran pekat yang dapat menyumbat dan mengiritasi paru – paru
dan saluran pernafasan, sehingga menyebabkan penyakit bronchitis kronis, emphysema dan
dalam beberapa kasus menyebabkan kanker paru – paru ( penyakit maut yang hampir tak dikenal
oleh mereka yang bukan perokok ).Racun kimia dalam TAR juga dapat meresap ke dalam aliran
darah dan kemudian dikeluarkan di urine.TAR yang tersisa di kantung kemih juga dapat
menyebabkan penyakit kanker kantung kemih. Selain itu, Tar dapat meresap dalam aliran darah
dan mengurangi kemampuan sel – sel darah merah untuk membawa Oksigen ke seluruh tubuh,
sehingga sangat besar pengaruhnya terhadap system peredaran darah. Tar dan asap rokok
merangsang jalan napas, dan tar tersebut tertimbun disaluran itu yang menyebabkan:
Batuk-batuk atau sesak napas
Tar yang menempel di jalan napas dapat menyebabkan kanker jalan napas, lidah atau
bibir
4. Gas CO ( Karbon Monoksida )
Gas CO juga berpengaruh terhadap jalan napas dari pembuluh darah. Karbon mono oksida
lebih mudah terikat pada hemoglobin daripada oksigen. Oleh sebab itu, darah orang yang
kemasukan CO banyak, akan berkurang daya angkutnya bagi oksigen dan orang dapat meninggal
dunia karena keracunan karbon mono oksida.Pada seorang perokok tidak akan sampai terjadi -
9
keracunan CO, namun pengaruh CO yang dihirup oleh perokok dengan sedikit demi sedikit,
dengan lambat namun pasti akan berpengaruh pada jalan napas dan pada pembuluh darah.
5. Sianida
Yaitu senyawa kimia yang mengandung kelompok cyano
6. Benzene
Benzene, atau yang juga dikenal sebagai bensol, senyawa kimia yang mudah terbakar dan
tidak berwarna.
7. Cadmium
Yaitu sebuah logam yang sangat beracun dan bersifat radioaktif
8. Metanol ( Alkohol Kayu )
Yaitu alkohol yang paling sederhana, yang juga di kenal sebagai metil alkohol
9. Asetilena
Merupakan hidrokarbon alkuna yang paling sederhana.
10. Amonia
Amonia, dapat ditemukan di mana-mana, tetapi sangat beracun dalam kombinasi dengan
unsur-unsur tertentu.
11. Formaldehida
Yaitu cairan yang sangat beracun yang digunakan untuk mengawetkan mayat.
12. Hidrogen sianida
Yaitu racun yang digunakan sebagai bahan fumigan untuk membunuh semut. Zat ini juga
digunakan sebagai zat pembuat plastik dan pestisida.
1.2.5 Tahap Perilaku Merokok
4 tahap perilaku merokok sehingga menjadi perokok yaitu :
Tahap Preparatory :
Yaitu tahap dimana seseorang mendapatkan gambaran yang menyenangkan mengenai
merokok dengan cara mendengar, melihat, atau dari hasil bacaan sehingga hal tersebut
menimbulkan minat untuk merokok.
Tahap Initiation
Adalah tahap perintisan merokok,yaitu apakah seorang tersebut akan meneruskan atau
menghentikan perilaku merokok.
10
Tahap Becoming a Smoker
Yaitu apabila seseorang telah mengkomsumsi rokok sebanyak 4 batang perhari, maka ia
mempunyai kecenderungan menjadi perokok.
Tahap Maintenance Of Smoking
Pada tahap ini merokok sudah menjadi salah satu bagian dari cara pengaturan diri ( self-
regulation ). Merokok dilakukan untuk memperoleh efek fisiologis yang menyenangkan.
1.2.6 Rokok di Kalangan Remaja
Masa remaja adalah masa transisi, masa peralihan dimana anak-anak akan tumbuh
berkembang menjadi dewasa. Namun, justru masa remaja inilah yang paling harus diwaspadai
karena pada fase inilah emosi dan pemikiran mereka masih cenderung labil dan mudah
terpengaruh oleh hal-hal yang mereka anggap menarik ataupun keren.
Masa coba-coba, mereka akan mencoba hal baru yang sebelumnya tidak pernah mereka
lakukan sewaktu masih dalam masa anak-anak. Namun, justru hal coba-coba inilah yang banyak
mendatangkan masalah terhadap perkembangan psikis maupun pemikiran remaja tersebut.
Contoh nya saja, pada masa remaja ini mereka sudah mulai mengenal apa itu rokok. Bagi orang
tua merokok merupakan hal yang biasa. Namun, bila dilakukan oleh anak-anak muda akan
terkesan keren. Itulah yang ada didalam pikiran para remaja, sesuatu yang dianggap tidak boleh
dilakukan akan menjadi terlihat keren bila mereka melakukannya. Terjadilah apa yang namanya
remaja merokok, dari yang awalnya hanya sekedar untuk gaya hingga pada akhirnya ada yang
sampai ketagihan dan sulit untuk berhenti merokok.
Merokok ini sebenarnya bisa dikatakan sebagai lambang kedewasaan, merujuk kalau yang
mengkonsumsi rokok itu adalah para orang dewasa. Hal inilah yang menimbulkan dorongan
dalam diri remaja untuk mencobanya. Remaja ingin membuktikan kalau mereka bukanlah anak-
anak lagi, mereka merasa sekarang adalah orang dewasa makanya mereka meniru apa yang
banyak dilakukan orang dewasa, walaupun sudah ada himbauan kalau rokok tidak untuk anak
dibawah 17 tahun namun itu saja belum cukup menekan peredaran pasar rokok dikalangan
remaja.
Data riset kesehatan tahun 2007 , usia perokok pada usia 15-19 tahun mencapai 4,2 juta.
Dari angka tersebut 7 % usia perokok adalah sekolah dasar (SD), 16 % usia sekolah menegah
pertama (SMP), sedangkan usia sekolah menegah atas sebanyak 24%. Tingginya jumlah perokok
11
usia anak-anak tidak lepas dari pengaruh iklan rokok, perilaku orang dewasa dan kemudahan
untuk memperoleh rokok.
1.2.7 Penyebab Remaja Merokok
Terdapat berbagai macam alasan yang melatar belakangi perilaku merokok terhadap
remaja,namun secara umum penyebab remaja merokok antara lain :
1. Pengaruh Orang tua
Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang berasal dari
rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya
dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah untuk menjadi perokok daripada anak-
anak muda yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang bahagia (Baer & Corado dalam
Atkinson, Pengantar psikologi, 1999:294).Selain itu, remaja biasanya merokok karena
mencontoh perbuatan orang tuanya dan diperbolehkannya perbuatan tersebut oleh orang tuanya.
2. Pengaruh Teman
Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok maka semakin
besar kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan demikian sebaliknya. Dari fakta
tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama remaja tadi terpengaruh oleh teman-
temannya atau bahkan teman-teman remaja tersebut dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang
akhirnya mereka semua menjadi perokok. Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai
sekurang-kurangnya satu atau lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja non
perokok (Al Bachri, 1991). Dan biasanya remaja ini malu jika dia tidak merokok karna sudah
menjadi trend di kalangan teman sebayanya.
3. Faktor Kepribadian
Remaja mencoba untuk merokok karena rasa ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari
rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri dari kebosanan.
4. Pengaruh Iklan
Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa perokok
adalah lambing kejantanan atau glamour, membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti
perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut. Pengaruh iklan ini sangat besar sekali memicu
remaja ini untuk merokok.
1.2.8 Dampak Merokok Bagi Kesehatan dan Remaja
12
a. Dampak Merokok Bagi Kehatan
Merokok pada umumnya sangat berbahaya pada diri kita maupun orang lain disekitar kita,
karena didalam rokok terdapat berbagai jenis bahan yang sudah terproses menjadi zat kimiawi
yang secara alami tidak dapat diterima oleh tubuh manusia. Berikut ini merupakan berbagai jenis
penyakit yang timbul akibat merokok, antara lain :
1. Penyakit yang Menimpa Hati dan Organ Sirkulasi :
Penyempitan pembuluh darah koroner (nyeri dada yang sangat), penggumpalan hati dan
kematian tiba-tiba.
Pembekuan pembuluh darah pada otak
Gangguan sirkulasi darah pada anggota tubuh yang mengakibatkan pembekuan serta
amputasi pada betis atau Gargarina.
2. Penyakit yang Menimpa Organ Pernapasan :
Kanker Paru-Paru.
Kanker Tenggorokan.
Radang Rongga Tenggorokan yang akut.
Radang Rongga Hidung dan alergi pada hidung.
Asma dan berbagai macam bentuk alergi.
3. Penyakit-penyakit yang menimpa organ pencernaan :
Radang Mulut, bibir, lidah dan rahang serta radang gigi, gusi dan pecahnya email (lapisan
gigi).
Kanker mulut, bibir, lidah, rahang dan gusi
Kanker Tekak.
Kanker Saluran Makanan.
Kanker Pankreas.
Radang dan luka pada lambung dan usus dua belas jari.
4. Penyakit yang Menimpa Sistim Saluran Air kencing :
Tumor jinak pada kandung kemih.
Kanker pada kandung kemih (penyakit ini kian bertambah jika seseorang mengidap
Billharsia).
13
Kanker Ginjal.
b.Dampak Merokok Bagi Remaja
Selain bisa menyebabkan kematian dan berbagai komplikasi penyakit lainnya,remaja yang
sudah merokok diketahui bisa memicu berbagai masalah lainnya. Merokok saat remaja
membuatnya beresiko terkena masalah kesehatan yang lebih serius lagi karena masih berada
pada usia pertumbuhan.
Rokok ini tidak hanya hanya menyebabkan masalah kesehatan pada tingkat fisik namun
juga emosionalnya. Para ahli mengungkapkan risiko kesehatan merokok pada remaja jauh lebih
buruk dibanding orang dewasa yang merokok.
Berikut ini beberapa masalah yang bisa muncul jika remaja merokok :
1. Mengganggu Performa di Sekolah
Remaja yang merokok akan mengalami penurunan dalam nilai olahraganya karena tidak
bisa berjalan jauh atau berlari cepat seperti sebelum merokok.Selain itu, jika ikut ekstrakurikuler
musik, akan membuatnya tidak maksimal, serta menurunkan kemampuan memori otaknya dalam
belajar yang bisa mempengaruhi nilai-nilai pelajarannya.
2. Perkembangan Paru-Paru Terganggu
Tubuh berkembang pada tahap pertumbuhannya, dan jika seseorang merokok pada periode
ini bisa mengganggu perkembangan paru-parunya.Terlebih jika remaja merokok setiap hari
maka bisa membuatnya sesak napas, serta batuk yang terus menerus, dahak berlebihan dan lebih
mudah terkena pilek berkali-kali.
3. Lebih Sulit Sembuh saat Sakit
Ketika remaja sakit maka, mereka akan lebih sulit untuk bisa kembali sehat seperti semula
karena rokok mempengaruhi sistem imun di dalam tubuhnya. Rokok ini juga memicu masalah
jantung di usia muda serta mengurangi kekuatan tulang.
4. Kecanduan
Remaja yang merokok cenderung jauh lebih mungkin menjadi kecanduan terhadap nikotin
yang membuatnya lebih sulit untuk berhenti. Saat ia memutuskan untuk berhenti merokok, maka
gejala penarikan seperti depresi, insomnia, mudah marah dan masalah mentalnya bisa berdampak
pada kinerja sekolah serta perilakunya.
5. Terlihat lebih tua dari usianya
14
Orang yang mulai merokok di usia muda akan mengalami proses penuaan lebih cepat dan
ia akan memiliki garis-garis di wajah serta kulit lebih kering sehingga penampilannya akan lebih
tua dibanding usianya. Selain itu, rokok juga membuat remaja memiliki jerawat atau masalah
kulit lainnya, serta gigi yang kuning.
1.2.9 Upaya Pencegahan Rokok Bagi Remaja
1. Memahami penyebab remaja merokok
Biasanya remaja merokok sebagai bentuk pemberontakan, cara menyesuaikan diri dengan
kelompok tertentu atau mengikuti adegan di film. Dengan memahami hal tersebut, maka
orangtua bisa melakukan pencegahan dan pendekatan dengan anak.
2. Tetap mengatakan tidak untuk merokok
Orangtua mungkin berpikir remaja tidak mendengar yang dikatakannya,tapi tetaplah
mengatakan untuk tidak memperbolehkan merokok. Karena orangtua yang memberikan batasan
terhadap rokok cenderung memiliki anak yang tidak merokok.
3. Memberi contoh yang baik
Remaja yang merokok lebih umum ditemui jika orangtuanya merokok, karena anak atau
remaja cenderung meniru apa yang dilakukan oleh orangtuanya. Semakin cepat berhenti
merokok, maka semakin besar kemungkinan anak tidak merokok, serta hindari merokok atau
meninggalkan rokok di dalam rumah.
4. Menjelaskan dampak buruk dari rokok
Cobalah untuk memberitahu remaja bahwa merokok tidak membuat ia menjadi gaul atau
keren, tapi justru membuat badan dan mulut bau, kotor karena asap, muka lebih cepat keriput dan
gigi menjadi kuning. Bahkan dalam jangka panjang memicu berbagai penyakit.
5. Menekankan bahwa rokok bisa menyebabkan kecanduan
Sebagian besar remaja percaya bahwa ia bisa berhenti merokok kapan saja. Untuk itu
berilah penekanan atau bisa juga berupa contoh nyata bahwa jika seseorang sudah mencoba
merokok, maka akan sulit untuk keluar dari kecanduannya.
Selain itu, upaya yang dapat dilakukan untuk berhenti merokok yaitu :
a) Menghentikannya secara spontan
Berhenti secara spontan merupakan langkah utama untuk tidak merokok lagi.
b) Mencari alternative lain selain rokok
15
Alternatif lain untuk tidak merokok yaitu mencari kesibukan, sebab dengan kesibukan
tersebut seseorang tidak aka nada waktu untuk merokok.
c) Berhenti secara bertahap
Seorang perokok dapat menghentikan kegiatan merokoknya dengan bertahap. Hal tersebut
dapat dilakukan dengan mengurangi jumlah komsumsi rokok sebatang atau dua batang setiap
harinya.
d) Tidak berada di lingkungan perokok
Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara bergaul dengan orang-orang yang tidak merokok
2.2 Kerangka Berfikir
Dari tinjauan pustaka yang telah di uraikan diatas maka dapat diambil pokok-pokok pikiran
sebagai berikut : Rokok merupakan silinder dari kertas berukuran panjang antara 70-120 mm
dan berdiameter 10mm. Bahan utama pembuatan rokok adalah tembakau. Tembakau sendiri
ditemukan pertama kali berasal dari benua Amerika, sehingga manusia di dunia yang pertama
kali merokok adalah suku bangsa Indian di Amerika untuk keperluan ritual seperti memuja dewa
atau roh. Padaabad ke-16, ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari
penjelajah Eropa itu mencoba-coba rokok dan membawanya ke Eropa. Kemudian kebiasaan
merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa, namun berbeda dengan bangsa Indian
yang merokok hanya untuk keperluan ritual,kebiasaan merokok di Eropa hanya untuk
kesenangan saja. Lalu pada abad ke-17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itulah
kebiasaan merokok mulai masuk ke dunia Islam.
Jenis-jenis rokok dapat di bedakan menjadi beberapa jenis. Perbedaan itu di dasarkan atas:
Bahan pembungkus rokok yang terdiri dari : krobot, kawung, sigaret, dan cerutu. Berdasarkan
bahan pembungkusnya,rokok di bedakan atas : rokok putih,rokok kretek, dan rokok klembak.
Lalu berdasarkan proses pembuatannya,rokok dapat dibedakan menjadi : sigaret kretek tangan
dan sigaret kretek mesin.Kemudian dari segi penggunaan filter dibedakan atas rokok filter dan
non filter, dan yang terakhir yaitu berdasarkan komposisinya,terdiri dari rokok bidis, cigar,
kretek, tembakau kunyah dan shisha.
Secara umum penyebab remaja merokok yaitu karena pengaruh orang tuanya sendiri,
pengaruh teman, karena faktor kepribadian, atau pun karena pengaruh iklan.Selain penyebab
diatas,remaja biasanya merokok karena kurangnya pengetahuan tentang rokok dan terlalu
16
mudahnya untuk mendapatkn rokok.
Selain bisa menyebabkan kematian dan beberapa penyakit, merokok pada remaja dapat
menimbulkan dampak- dampak lain diantaranya :
Mengganggu performa di sekolah
Menganggu perkembangan paru-paru
Membuat lebih sulit sembuh saat sakit
2.3 Hipotesis
Berdasarkan pengamatan sementara penulis tentang bahaya rokok bagi remaja yang
dilakukan di SMAN 1 Anggeraja, maka penulis mengemukakan hipotesis sebagai berikut :
Diduga bahwa masih banyak para siswa SMAN 1 Anggeraja kurang peduli dengan dampak
atau bahaya merokok. Hal ini dikarenakan melihat keadaan masih banyak siswa yang merokok.
17
BAB 3
METODEOLOGI PENELITIAN
1. Variabel
Penelitian ini menggunakan 2 variabel, yaitu variable bebas dan variable tidak bebas.
Variabel bebas yaitu pengetahuan siswa tentang rokok, yang meliputi bahaya rokok bagi
kesehatan dan penyebab remaja merokok. Adapun tingkat kepedulian siswa terhadap bahaya
merokok yang disajikan dalam bentuk persentase di simbolkan sebagai berikut :
Y = Jumlah siswa yang tingkat kepeduliannya terhadap bahaya merokok dibawah 50%
X= Jumlah siswa yang tingkat kepeduliannya terhadap bahaya merokok tepat 50%
Q = Jumlah siswa yang tingkat kepeduliannya terhadap bahaya merokok diatas 50%
2.Desain Penelitian
Berikut ini merupaka desain penelitian karya ilmiah yang dilakukan dengan pembagian
angket.
Nama :
Kelas :
Angket Penelitian
18
3. Jika anda merokok, apakah orang tua anda tau bahwa anda merokok?
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………..
4. Apa sajakah dampak atau bahaya merokok yang anda ketahui?
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
5. Menurut anda, langkah-langkah apa saja yang dapat di tempuh agar remaja tidak
merokok?
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Rokok adalah silinder kertas berukuran panjang antara 70-120 mm dan diameter 10 mm
yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah dan di bakar pada salah satu ujungnya serta
di biarkan membara agar dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.
19
3.3 Populasi dan Sampel
1. Populasi
Dalam penelitian karya ilmiah ini, yang dijadikan sebagai populasi adalah siswa laki-laki
SMAN 1 Anggeraja. Berikut merupakan data populasi siswa:
1 X Laki-laki 133
2 XI Laki-laki 100
3 XII Laki-laki 108
Jumlah 341
Sumber: Data jurnal SMAN 1 Anggeraja
2.Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini tidak mencakup semua kelas, melainkan di pilih
secara acak dari siswa kelas X dan XI dan XII jurusan IPA dan IPS.
Untuk mendapatkan data dan informasi yang di perlukan, penulis menggunakan metode
observasi, kepustakaan dan pembagian angket. Adapun teknik-teknik yang di pergunakan dalam
1. Studi Pustaka
Pada metode ini, penulis membaca buku-buku dan tulisan yang berhubungan dengan
penulisan karya ilmiah serta yang berkaitan dengan masalah rokok dan perilaku remaja. Selain
itu, penulis juga memanfaatkan internet untuk mencari artikel-artikel yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti.
Pada teknik ini penulis melakukan penelitian melalui pembagian angket untuk mengetahui
sejauh mana kepekaan dan perhatian para siswa SMAN 1Anggeraja dalam masalah bahaya
merokok bagi remaja.
3. Teknik Observasi
Kegiatan observasi dilakukan dengan cara mengamati secara langsung kondisi lingkungan
dan siswa SMAN 1 Anggeraja, sebagai upaya untuk melengkapi data lainnya.
21
1.5 Teknik Analisis Data
Data yang telah terkumpul dalam bentuk angket untuk keperluan analisis data yang
selanjutnya siap untuk diolah. Angket tersebut di analisis untuk mengetahui persentase tingkat
kepedulian siswa SMAN 1 Anggeraja terhadap bahaya merokok. Adapun alur analisis data di
gambarkan sebagai berikut :
Pengumpulan
Penarikan
kesimpulan
Adapun rumus persentase yang di gunakan dalam analisis data pada hasil penelitian ini
adalah:
33%
52% u v
w
14%
Keterangan :
Berdasarkan data dalam penelitian ini, data dari angket di masukkan ke dalam rumus yang
telah di buat terlebih dahulu dan kemudian hasilnya di sajikan dalam bentuk diagram lingkaran
sehingga di peroleh data hasil penelitian sebagai berikut :
1. Persentase tingkat kepedulian siswa SMAN 1 Anggeraja di bawah 50% adalah sebanyak
53% disimbolkan dengan huruf U
2. Persentase tingkat kepedulian siswa SMAN 1 Anggeraja tepat 50% adalah sebanyak 14%
disimbolkan dengan huruf V
23
3. Persentase tingkat kepedulian siswa SMAN 1 Anggeraja di atas 50% adalah sebanyak
33% di simbolkan dengan huruf W.
Berdasarkan data diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat kepedulian siswa SMAN
1 Anggeraja sangat rendah, karena hanya sekitar 33% karena tidak mencapai 50%.
24
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan data statistik dari hasil
penelitian yang telah dianalisis, kegiatan observasi, dan studi pustaka maka disimpulkan bahwa,
tingkat kepedulian siswa SMAN 1 Anggeraja terhadap bahaya merokok sangat rendah, hal ini
dibuktikan dengan hasil persentase tingkat kepedulian SMAN 1 Anggeraja yang membuktian
bahwa 59,65% siswa SMA 1 Anggeraja mempunyai kepedulian terhadap bahaya merokok di
bawah 50%, sedangkan persentase di atas 50% hanya sebanyak 28,07%.
Oleh karena itu, melihat kurangnya kepedulian remaja terhadap bahaya rokok maka
diperlukan suatu tindakan khusus agar perilaku merokok di kalangan remaja dapat di kurangi.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah di kemukakan diatas, maka saran-saran sebagai berikut:
1. Maka bagi remaja jangan pernah coba-coba untuk merokok dan lebih berhati-hati memilih
teman sebab faktor utama dari merokok adalah teman . karena merokok dapat merusak
moral bangsa dan dapat menyebabkan kematian.
2. Bagi orang tua, agar selalu menasehati dan mengawasi anaknya serta memberi pemahaman
pada anak-anaknya tentang bahaya merokok.
3. Disarankan pula pada guru agar memberikan sanski yang lebih tegas lagi pada siswa yang
ketahuan merokok.
25
DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.com/search?q=pengertian+rokok+dan+merokok&ie=utf-8&oe=utf-
8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a
http://www.lenterabiru.com/2009/10/rokok-kesehatan-kanker-paru-penyakit-sesak.htm
http://www.psikologizone.com/penyebab-remaja-merokok/065114038
http://www.bluefame.com/topic/412094-inilah-alasan-remaja-mulai-merokok/
Al Bachri and Baer & Corado dalam Atkinson, Pengantar psikologi, 1999:294
http://jeniuspemalas.blogspot.com/2009/06/bahaya-merokok-untuk-pelajar.html
26
27
Drs. MUSTAFA
Hasil Penelitian
Berikut adalah contoh angket yang di isi oleh beberapa siswa SMAN 1 Anggeraja yang
sehubungan dengan karya ilmiah dengan judul bahaya merokok bagi remaja. Dalam hal ini
penulis menampilkan jawaban terbaik dari satu sampel kelas X, XI, dan XII.
1) Nama : Hasrullah H
29
Tepat 50%
30
Tepat 50%
31
Nur Rahmah. S
Nur Rahma. tinggal di Bolang , lahir di palopo 8
Oktober 1996. Ia adalah anak pertama dari lima
bersaudara dan lahir dari pasangan Sibu dan Nur
Hidayah . Pendidikannya dimulai dari bangku SD pada
tahun 2002 di SDN 74 Bolang dan tamat pada tahun
2008, kemudian ia melanjutkan sekolah pada tahun
2008 di MTs. Muh Kalosi dan tamat pada tahun 2011
dan sekarang duduk di kelas XI SMA Negeri 1
Anggeraja.
32
33