Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TEKNIK ADVOKASI DAN KIE

MATA KULIAH ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN


DOSEN AMPU : DR. DRS. KISWANTO, M.KES

NAMA : DEWI EKA HANDAYANI


NIM : 1905072

PROGRAM STUDI MAGISTER


ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
STIKES HANGTUAH PEKANBARU
2020
TEKNIK ADVOKASI DAN KIE

1. Pengertian Advokasi dan KIE


a. Advokasi adalah bentuk komunikasi persuasif, menggunakan informasi yang akurat
dan tepat yang digunakan untuk pembelaan, memberi dukungan, atau rekomendasi
dalam hal mempengaruhi kebijakan publik.
b. Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) adalah suatu kegiatan penyampaian informasi
untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku individu, keluarga dan
masyarakat.

2. Tujuan Advokasi dan KIE


Tujuan advokasi adalah untuk menyelesaikan sengketa antar orang atau kelompok
dalam memperjuangkan solusi atas masalah yang terjadi untuk mendapatkan dukungan
dari pihak lain sedangkan tujuan dari KIE adalah untuk Mengubah sikap mental,
kepercayaan, nilai-nilai perilaku individu dan kelompok individu

3. Persamaan dan Perbedaan Advokasi dan KIE


Persamaan Advokasi dan KIE
1. Melakukan identifikasi dalam menentukan segmentasi sasaran
2. Melakukan penelitian penjajagan kebutuhan
3. Membuat strategi dan pesan
4. Melakukan monitoring dan penelitian
Perbedaan Advokasi dan KIE

ADVOKASI KIE
1. Tujuan   : 1. Tujuan  :
Mendapatkan dukungan dari pihak lain Mengubah sikap mental, kepercayaan
dalam rangka perubahan kebijakan, nilai-nilai dan perilaku individu serta
program dan perundang-undangan. kelompok masyarakat.

2. Sasaran  : 2. Sasaran  :
Penentu kebijakan/pembuat keputusan, Individu, keluarga, dan masyarakat.
dan pembuat peraturan (perundang-
undangan).

3. Hasil Advokasi  : 3. Hasil KIE  :


Dukungan dan perubahan peraturan a. Meningkatkan pengetahuan dan
perundang-undangan, kebijakan serta keterampilan individu, keluarga dan
program. masyarakat.
b. Perubahan sikap dan perilaku
individu, keluarga dan masyarakat.

3. Teknik Advokasi dan KIE


Pada dasarnya kegiatan advokasi dan KIE adalah untuk melakukan perubahan, maka
akan selalu ada resistensi, oposisi, dan konflik. Tidak ada faktor tunggal yang menjamin
keberhasilan advokasi dan KIE maka diperlukan teknik yang matang untuk melakukan
hal tersebut dengan cara-cara terkini, ada beberapa cara yang biasa dilakukan sebelum
melakukan Advokasi dan KIE yakni antara lain :
a. Realistis
Advokasi dan KIE akan berhasil bila isu dan agendanya spesifik, jelas, dan terukur.

b. Sistematis
Advokasi dan KIE harus sistematis sehingga diperlukan perencanaan yang akurat.
c. Taktis
Advokasi dan KIE tidak mungkin dilakukan secara sendiri sehingga harus
membangun koalisi, aliansi, mitra kerja atau pihak lain.
d. Strategis
Advokasi dan KIE melibatkan masyarakat dan pengambil keputusan dengan
berbagai tipe sehingga perlu adanya startegis yang matang agar tujuan tercapai.
e. Berani
Advokasi dan KIE menyentuh perubahan dan rekayasa sosial secara bertahap tidak
perlu menakut-nakuti pihak lawan, tetapi tidak perlu juga menjadi penakut.

Teknik Advokasi
a. Lobi politik (Political Lobbying)
b. Seminar / presentasi
c. Debat
d. Dialog
e. Negosiasi
f. Petisi
g. Mobilisasi
h. Konferensi Pers
i. Wisata Pers (Press Tour)
Bagian terpenting dari advokasi adalah aspek perencanaannya. Sebuah perencanaan
lengkap yang kita sebut sebagai kerangka kerja (framework) advokasi yang mancakup
hasil analisis kasus sesuai isu, aktivitas, dan situasi yang mempunyai peran dalam suatu
advokasi. Kerangka kerja advokasi terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu:
a. Identifikasi dan memahami masalah untuk mengangkat isu strategis. Kriteria
penentuan isu strategis meliputi:
1) masalah yang paling prioritas dirasakan oleh stakeholder lokal dan mendapat
perhatian publik dikaitkan dengan hasil penelitian,
2) Masalah mendesak (aktual) dan sangat penting untuk diberi perhatian segera,
jika tidak diatasi akan segera berakibat fatal di masa depan,
3) Relevan dengan masalah-masalah nyata dan aktual yang dihadapi oleh
masyarakat (sedang hangat atau sedang menjadi perhatian masyarakat).
Daftar tolok ukur analisa isu strategis:
1) Aktual : apakah isu ini sedang jadi pusat perhatian?
2) Urgensi : apakah isu ini mendesak?
3) Relevansi : apakah isu ini sesuai kebutuhan?
4) Dampak positif : apakah isu ini sesuai dengan visi & misi kita?
5) Kesesuaian: dapatkah konstituen kita berpartisipasi dalam isu ini?
6) Sensitivitas: apakah isu ini aman dari dampak sampingan?
b. Pemanfaatan data sebagai bahan advokasi
Dalam tahap ini dilakukan pengumpulan dan analisis data serta memilih masalah
untuk dijadikan tujuan advokasi, membuat pesan, memperluas basis dukungan dan
mempengaruhi pembuat kebijakan.
c. Menentukan tujuan advokasi
Pada tahap ini fokus pada satu tujuan kunci, yaitu apa saja harapan yang ingin
dicapai setelah dilakukan advokasi, baik pada pembuat kebijakan maupun hasil-hasil
jangka menengah yang diharapkan akan mencapai jangka waktu yang panjang (tiga
sampai lima tahun), disusun dengan prinsip SMART: Specific, Measurable,
Achievable, Relevant, Time-bound
d. Identifikasi target audiens
Target audiens atau komunikan bisa merupakan kelompok-kelompok yang
mewakili masyarakat umum ataupun yang mewakili pemuka masyarakat atau
pengambil kebijakan,menghasilkan matriks siapa-siapa yang mendukung, dapat
diyakinkan, mungkin akan menentang, dan harus dinetralkan.
e. Analisis SWOT
Analisis SWOT: Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats dirancang untuk
membantu mengidentifikasi kekuatan internal, kelemahan organisasi atau kelompok
dalam hubungannya dengan peluang dan ancaman yang ditemui dalam pelaksanaan
kerja.
Target Advokasi adalah Pembuat Kebijakan,Organisasi,Tokoh Masyarakat dan
Masyarakat umum
Jenis-jenis Kegiatan dalam KIE
1. KIE Masaa
2. KIE Kelompok
3. KIE Perorangan

Prinsip KIE
1. Memperlakukan klien dengan sopan, baik dan ramah
2. Memahami dan menghargai dan menerima keadaan klien yang akan diberikan
KIE
3. Memberikan penjelasan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami
4. Menggunakan alat peraga yang menarik dan mengambil contoh dari kehidupan
sehari-hari

DAFTAR REFERENSI
1. Nana Mulyana, PPT Whorkshop Pusat Promkes Kesehatan, Balitbang 2015
2. Tri Esti Andri Wahyuni, PPT Balai Diklat KKB Malang
3. Https://Kebijakankesehatanindonesia.net diunduh tanggal 24 maret 2020
4. Greita Juvita Wowiling,dkk, Journal “Acta Diurna” Volume IV,No.1 tahun 2015
5. Nur Atnan,Strategi Komunikasi Dalam Advokasi, hasil penelitian Fakultas Hukum,
UNPAD, 2014

Anda mungkin juga menyukai