Anda di halaman 1dari 4

KELOMPOK 3.

1 ( UKM )
PERUSAHAAN MATERNAL CARE INDONESIA

ANGGOTA :

1. ZULFAHERA
2. SRI EFI DILA ROZA
3. M.RIDWAN
4. AGUS SAPUTRA
5. LILA AYUSTA
6. YUSRIANI
7. FETRIYATI
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)
PERTEMUAN PEMANTAPAN PELAYANAN ANC SESUAI STANDAR TK
PROINSI RIAU TAHUN 2019

A. PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
a.Dasar Hukum
 Undang-undang No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
 Undang-undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan
 Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 43/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Stándar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan
Masa sebelum hamil, masa hamil, persalinan dan masa sesudah melahirkan,
Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi serta Pelayanan Kesehatan seksual

b.Gambaran Umum
Upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB) dan meningkatkan status gizi masih menjadi prioritas utama dalam
Pembangunan Nasional Bidang Kesehatan. Angka Kematian Ibu (AKI) di
Indonesia masih tinggi walaupun sudah terjadi penurunan, yaitu 305 per 100.000
kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) yaitu 23 per 1000 kelahiran
hidup (Supas, 2015).

Penyebab langsung dari kematian ibu adalah perdarahan (28%) , hipertensi dalam
kehamilan (24%), infeksi (11 %), abortus tidak aman (5%) dan persalinan lama
(5%). Kematian ibu juga diakibatkan beberapa faktor resiko keterlambatan (Tiga
Terlambat), diantaranya dalam memeriksaan kehamilan, terlambat dalam
memperoleh pelayananan persalinan dari tenaga kesehatan dan terlambat sampai
di fasilitas kesehatan pada saat keadaan emergensi.

Setiap ibu hamil diharapkan dapat menjalankan kehamilannya dengan sehat,


bersalin dengan selamat serta melahirkan bayi yang sehat. Ada beberapa
masalah/penyakit yang dapat mempengaruhi kehamilan, pertumbuhan janin dan
komplikasi kehamilan dan persalinan yang kelak akan mengancam kehidupan ibu
dan bayi serta mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin, seperti
KEK, anemia gizi besi, kurang yodium, HIV/AIDS, Malaria, TB dan sebagainya.

Di Provinsi Riau kasus kematian ibu masih tinggi jika kita lihat data beberapa
tahun dimana jumlah kematian ibu tahun 2013 sebanyak 135 kasus dan pada
tahun 2014 meningkat menjadi 153 kasus kematian ibu dan pada tahun 2015
145 kasus kematian, menurun di tahun 2016 menjadi 130 kasus kematian dan di
tahun 2017 turun kembali menjadi 119 kasus kematian.

Penyebab kematian ibu di tahun 2017 antara lain sekitar 44% kasus kematian ibu
disebabkan oleh perdarahan, Hypertensi 9,1% kasus,Gangguan jantung dan
pembuluh darah 7,21% kasus, infeksi 1,8% kasus, gangguan metabolik 1,8% dan
lain – lain 36,1% kasus. Data ibu hamil KEK sebanyak 2,75%, ibu hamil dengan
anemia sedang 17,24% dan ibu hamil anemia berat 2,22%.

Dalam Permenkes Nomor 51 tahun 2013 tentang pedoman Pencegahan


Penularan dari Ibu ke Anak (PPIA) , pemeriksaan HIV, Sifilis dan Hepatitis
menjadi suatu pemeriksaan yang rtin dilakukan pada ibu hamil inklusif dengan
pemeriksaan laboratorium lainnya pada saat layanan ANC terintegrasi untuk
mendukung tercapainya Triple Eliminasi pada tahun 2030.
Melihat kenyataan tersebut, maka pelayanan ANC harus dilaksanakan secara
komprehensif, terpadu dan berkualitas agar adanya masalah/komplikasi dapat
terdeteksi dan ditangani secara dini.

Hasil pengamatan lapangan yang dilaksanakan secara intensif dalam beberapa


tahun terakhir, memperlihatkan bahwa pelayanan ANC masih terfokus pada
pelayanan 7 T. Hal ini menyebabkan berbagai masalah/komplikasi yang diderita
ibu hamil tidak terdeteksi secara dini. Sementara Salah satu cara yang paling
efektif menurunkan AKI adalah dengan melaksanakan ANC yang sesuai standar
10 T minimal empat kali selama kehamilan agar komplikasi yang dijumpai pada
saat kehamilan dapat segera dicegah dan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan terlatih di fasilitas kesehatan.

Indikator yang digunakan untuk menggambarkan akses ibu hamil terhadap


pelayanan ANC sesuai standar (10T) adalah cakupan K1 dan K4 dengan tenaga
kesehatan yang berkompeten.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas, maka pelayanan ANC di fasilitas
kesehatan Pemerintah maupun swasta dan praktik perorangan/kelompok perlu
dilaksanakan secara komprehensif dan terpadu mencakup upaya promotof,
preventif, sekaligus kuratif dan rehabilitatif yang meliputi pelayanan KIA, gizi,
pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta program lainnya sesuai
kebutuhan

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatnya capaian program pelayanan ANC yang sesuai standar (10 T) dalam
rangka memenuhi setiap hak ibu hamil sehingga mampu menjalani kehamilan dengan
sehat dan bersalin dengan selamat sehingga dapat menurunkan AKI dan AKB.

2. Tujuan Khusus
1.1. Meningkatnya kompetensi petugas Kabupaten/Kota dan Puskesmas dalam
memberikan pelayanan ANC yang sesuai standar (10 T)
1.2. Meningkatnya jumlah Puskesmas yang mampu memberikan pelayanan ANC
terintegrasi
C. Mekanisme/Proses Kegiatan
Metode Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan dengan metode sosialisasi, orientasi yang dilaksanakan selama
maksimal 3 (tiga) hari, dengan metode :
 Presentasi
 Diskusi dan tanya jawab
 Role Play
 Kesepakatan dan Rencana Tindak Lanjut (RTL)

D. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan


Kegiatan Pertemuan pemantapan pelayanan ANC sesuai standar TK Propinsi Riau
dilaksanakan secara bertahap mulai tahap persiapan, pelaksanaan serta evaluasi dan
pelaporan dengan kegiatan :

I. Waktu Pelaksanaan
a. Pertemuan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari

b. Dimulai pada tanggal 13 – 15 Juli 2019

II. Tempat Pelaksanaan

Pertemuan dilaksanakan di Hotel Angkasa Garden Pekanbaru

Jl. Setia Budi Pekanbaru

F. Biaya Yang Diperlukan


Biaya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan kegiatan peningkatan Kinerja SDM
Kesehatan Ibu ini bersumber APBN Dinas Kesehatan Provinsi Riau Tahun 2019.

Pekanbaru, Juli 2019


KEPALA BIDANG KESEHATAN
MASYARAKAT

Anda mungkin juga menyukai