LOBI PETISI
Digunakan untuk mengadvokasi pembuat Pernyataan singkat dan jelas tentang isu
kebijakan/pejabat publik dalam bentuk tertentu dan tindakan apa yang akan
bincang-bincang (pendekatan tokoh). dilakukan.
berbincang-bincang secara informal para Semakin banyak pendukung, semakin
pengambil keputusan dan pembuat meningkat perhatian penerima petisi.
kebijakan untuk menginformasikan isu-isu
strategis yang menjadi permasalahan di Di era teknologi informasi sekarang ini
masyarakat. karena besarnya peran sosial media, petisi
sering dimanfaatkan oleh organisasi atau
Prinsip melobi dalam program advokasi individu dengan mudah menggalang
kesehatan, adalah “low profi le, high dukungan terhadap isu tertentu seperti
pressure”. lingkungan, kesehatan, pendidikan dll.
TEKNIK-TEKNIK ADVOKASI KESEHATAN
DEBAT DIALOG
Mengangkat dan membahas isu Pelaksanaan dialog sebaiknya didukung
kesehatan dari pihak yang pro maupun oleh media massa, khususnya TV dan
kontra. Radio, sehingga dialog ini bisa
menjangkau kelompok yang sangat luas.
Debat memberikan kesempatan bagi
advocator untuk menelaah isu dari Metode ini memberi peluang yang cukup
berbagai perspektif dan pandangan baik untuk mengungkapkan
isu/aspirasi/pandangan khalayak sasaran
Keterlibatan sasaran (khalayak) akan
terhadap program kesehatan
lebih aktif dan permasalahan kesehatan
dapat dibahas dari berbagai sudut
pandang secara tajam serta bisa lebih
mendalam.
TEKNIK-TEKNIK ADVOKASI KESEHATAN
Negosiasi
1. cara yang efektif untuk mendapatkan kesepakatan tentang pentingnya memberikan
dukungan kebijakan maupun sumberdaya dalam mencapai tujuan program kesehatan.
Adapun cara untuk melakukan negosiasi adalah dengan jalan kompromi, akomodasi
dan kolaborasi.
2. Pelaku advokasi / negosiator harus fokus terhadap inti permasalahan. Seorang negosiator
harus dalam keadaan “SHAPE” yaitu sincere/sensitive (tulus/peka), honest/humoris
(jujur/humoris), attentive/articuler (menarik, pandai bicara), profi cient (pandai/cakap)
enthusiastic/empathy (antusias/ empati).
3. Tiga faktor kunci negosiasi yaitu mau mendengarkan, mengamati dan menyampaikan
TEKNIK-TEKNIK ADVOKASI KESEHATAN
PAPARAN SEMINAR
Tehnik presentasi diupayakan agar Seminar merupakan salah satu metode
menggunakan berbagai alat bantu advokasi yang membahas isu strategis
penyajian yang menarik misalnya: LCD, fi lm secara ilmiah yang dilakukan bersama
dokumentasi/ testimoni sehingga beberapa pejabat publik sebagai sasaran
mempermudah pemahaman serta advokasi.
ketertarikan sasaran advokasi
Seminar biasanya diikuti 20 sampai 30 orang
Materi paparan adalah isu strategis tentang peserta yang dipimpin oleh seorang pakar
masalah kesehatan yang disampaikan dalam bidang yang dibahas/diseminarkan.
dalam bahasa yang baik, cukup
menyentuh, efektif, tidak berbelit-belit, Tujuan seminar untuk mendapatkan
dapat dimengerti dan dipahami dengan keputusan atau rekomendasi terhadap
cepat dan jelas. upaya pemecahan masalah tertentu yang
merupakan hasil kesepakatan dalam
pembahasan bersama semua peserta
TEKNIK-TEKNIK ADVOKASI KESEHATAN
Hasil analisis menjadi dasar atau acuan dalam menyusun strategi advokasi yang tepat. Oleh
karena itu mutu analisis akan sangat mempengaruhi kualitas dari strategi advokasi yang akan
disusun. Ruang lingkup analisis meliputi:
a. Analisis Isu
b. Analisis Publik
c. Analisis Kebijakan
d. Analisis tentang program-program komunikasi yang potensial untuk mendukung kegiatan
advokasi.
e. Analisis tentang stakeholder (mitra kerja) terkait dengan pengembangan kebijakan publik
berwawasan kesehatan.
f. Analisis tentang jejaring yang mampu melakukan/ mendukung kegiatan advokasi kesehatan
sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
g. Analisis terhadap sumberdaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan advokasi
kesehatan
2. Menyusun Strategi Advokasi
a. Credible : artinya program yang diajukan harus dapat meyakinkan para penentu kebijakan,
oleh sebab itu harus didukung data dari sumber yang dapat dipercaya.
b. Feasible : artinya program tersebut secara teknik, politik maupun ekonomi layak untuk
dilaksanakan. Secara teknik dapat dilaksanakan karena tersedia petugas yang mempunyai
kemampuan yang memadai,
c. Relevant : artinya memenuhi kebutuhan masyarakat dan benar-benar memecahkan masalah
yang dirasakan masyarakat serta ada keterkaitan dari program yang dilakukan oleh lintas
program maupun lintas sektor.
d. Urgent : artinya program itu mempunyai urgensi yang tinggi, harus segera dilaksanakan kalau
tidak dilaksanakan akan menimbulkan masalah yang lebih besar lagi.
e. High priority : artinya program yang diajukan harus mempunyai prioritas tinggi, oleh sebab itu
diperlukan analisis cermat, baik terhadap masalahnya sendiri, maupun terhadap alternatif
pemecahan masalah atau program yang diajukan.
3. Menggalang Kemitraan (Mobilisasi)
Mengacu pada rencana yang telah disusun berdasarkan hasil analisis, rancangan
strategi yang telah dituangkan dalam plan of action (POA)
Tindakan atau aksi dalam proses advokasi pada dasarnya adalah serangkaian kegiatan
komunikasi baik yang bersifat individual, kelompok atau massa. Melalui langkah
tindakan/aksi dalam proses advokasi perlu terus dibangun dijaga citra (image) bahwa :
proses advokasi ini merupakan “tindakan bersama”.
Diharapkan para penentu kebijakan Tahu bahwa masalah kesehatan bisa
diatasi/dipecahkan dan memberikan dukungan sumberdaya (resources) untuk
memecahkan masalah kesehatan yang ada
5. Evaluasi
Advokasi adalah suatu bentuk program komunikasi strategis yang dirancang untuk
menghasilkan perubahan nilai dan perilaku sasaran penentu atau pengambil kebijakan.
Apabila kebijakan tersebut sudah ada maka perlu diterjemahkan atau ditindak lanjuti
menjadi kebijakan operasional atau kebijakan teknis dan harus disosialisasikan kepada
berbagai pihak terkait agar dapat diimplementasikan.
Sehubungan dengan itu proses advokasi seringkali memerlukan waktu yang cukup
panjang, harus dilakukan secara berkesinambungan
IDENTIFIKASI
Sasaran tersier Sasaran tersier dalam advokasi kesehatan adalah para penentu kebijakan
dan untuk menentukan sasaran tersier yang akan diadvokasi maka sebaiknya harus
dipetakan terlebih dahulu dengan menggunakan metode analisa pemercaya
(stakeholders).
Misalnya sasaran advokasi pejabat pemerintah, legislatif , eksekutif dan yudikatif, para
petugas kesehatan, para media massa, wartawan, dunia usaha/swasta. Juga kelompok
yang bertentangan, untuk mendapatkan saling pengertian, mungkin bisa dipengaruhi
terhadap isu yang akan dibahas
Data-data strategi untuk melakukan pendekatan
c. Membangun Kemitraan
▪ Membuat jejaring, kemitraan yang berkelanjutan dengan individu, organisasi profesi,
organisasi masyarakat dan sektor lain yang bergerak dalam isu yang sama perlu
dipertahankan sesuai dengan perannya masing-masing.
▪ Model kemitraan yang tidak mengikat akan lebih langgeng.
▪ Prinsip kemitraan seperti, kesetaraan, keterbukaan dan saling menguntungkan menjadi
acuan untuk mencari mitra yang cocok untuk advokasi kesehatan.
Data-data strategi untuk melakukan pendekatan
d. Memobilisasi Massa
▪ Suatu proses mengorganisasikan individu yang telah termotivasi ke dalam kelompok-
kelompok atau mengorganisasikan kelompok yang sudah ada.
▪ Pada tahap awal dapat melibatkan orang yang mempunyai pengaruh dan dipercaya
seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, mereka perlu diidentifi kasi serta diberi informasi
tentang isu advokasi yang dipilih.
▪ kelompok mahasiswa, pelajar yang mempunyai minat yang sesuai dengan isu advokasi
dapat dilibatkan untuk mobilisasi massa
Data-data strategi untuk melakukan pendekatan
e. Membangun Kapasitas
▪ Membagakan kemampuan untuk mengelola program yang komprehensif dan
membangun critical mass pendukung yang memiliki ketrampilan advokasi
▪ Kegiatan membangun kapasitas dapat dilakukan dengan pelatihan dan memberikan
bantuan teknis oleh organisasi tertentu, misalnya Asia Foundation, John Hopkins Universit
▪ Kelompok profesi, LSM juga kelompok diluar bidang kesehatan seperti WALHI (Wahana
Lingkungan Hidup Indomesia) yang bergerak dalam isu lingkungan, kelompok advokasi
untuk masyarakat miskin perkotaan, dan KUIS ( Koalisi Untuk Indonesia Sehat) yang
bergerak dalam advokasi kesehatan dalam desentralisasi.
PENYUSUNAN PERENCANAAN ADVOKASI