1
Bella Arita Ulfami P01740323137
.
2
Cindi Nadia Sari P01740323138
.
3
Chintya Oktawahyuni P01740323139
.
4
Destri Mutiara Dwi Putri P01740323140
.
5
Dhea Ariani P01740323141
.
6
Dinda Putri Auriel P01740323142
.
7
Elsa Maharani P01740323143
.
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang atas rahmat-Nya dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tidak lupa kami
ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu dosen pengampu yang
telah memberikan tugas kepada kami, kami juga mengucapkan terima kasih
kepada pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini jauh dari kata sempurna. Dan ini merupakan langkah yang
baik dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan
kemampuan kami, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami
harapkan. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kami khususnya dan pihak lain
yang berkepentingan pada umumnya.
Kelompok 1
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................5
C. Tujuan...........................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................................................6
A. Pengertian Peran Bidan Sebagai Advokator.................................................6
B. Tujuan Advokator..........................................................................................6
C. Target Advokator...........................................................................................7
D. Persyaratan Advokasi....................................................................................7
E. Peran Bidan sebagai Advokator....................................................................7
F. Tugas Bidan sebagai Advokator....................................................................8
G. Kegiatan – Kegiatan Advokasi......................................................................8
H. Strategi Pendekatan Utama Advokasi...........................................................9
BAB III..................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................12
A. Kesimpulan.................................................................................................12
B. Saran............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebidanan adalah memberikan asuhan kebidanan pada msayarakat
baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang berfokus pada
pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA), keluarga berencana (KB),
kesehatan reproduksi termasuk usia wanita adiyuswa secara paripurna.
Hubungan-hubungan individual dalam sebuah komunitas akan
membangun dan mendukung terbentuknya suatu sistem kepercayaan atau
keyakinan baik tentang arti keluarga, konsep sehat maupun sakit sehingga
diperlukan bidan di masyarakat.
Kebidanan komunitas merupakan konsep dasar bidan melayani
keluarga dan masyarakat yang mencakup bidan sebagai penyedia layanan
dan komunitas sebagai sasaran yang dipengaruhi oleh IPTEK dan
lingkungan. Komunitas digambarkan sebagai sebuah lingkungan fisik di
mana seseorang tinggal sebagai sebuah lingkungan beserta aspek-aspek
sosialnya. Masyarakat setempat yang bertempat tinggal di suatu wilayah
(dalam arti geografis) dengan batas-batas tertentu di mana faktor utama
yang menjadi dasar adalah interaksi yang lebih besar diantara para
anggotanya, dibanding dengan penduduk di luar batas wilayah. Dengan
demikian dapat disimpilkan bahwa masyarakat setempat adalah suatu
wilayah kehidupan sosial yang ditandai oleh suatu derajat hubungan sosial
tertentu.
Dalam isu-isu kesehatan masyarakat, seringkali kita harus
melakukan advokasi sebagai bagian penting dalam strategi program. Peta
pikiran berikut ini berbicara tentang advokasi. Intinya, advokasi
merupakan proses untuk mempengaruhi pengambil kebijakan. Ia dapat
menjadi bagian dari keseluruhan strategi program, karena untuk mencapai
hasil yang kita inginkan kita memerlukan pendekatan yang lebih luas, dan
mendasar kepada penyebab majemuk.
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan peran bidan sebagai advokator?
2. Apa tujuan advokator?
3. Apa persyaratan advokasi?
4. Apa bidan sebagai advokator?
5. Apa tugas bidan sebagai advokator?
6. Apa kegiatan – kegiatan advokasi?
7. Apa strategi pendekatan utama advokasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui peran bidan sebagai advokator
2. Untuk mengetahui tujuan advokator
3. Untuk mengetahui persyaratan advokasi
4. Untuk mengetahui bidan sebagai advokator
5. Untuk mengetahui tugas bidan sebagai advokator
6. Untuk mengetahui kegiatan – kegiatan advokasi
7. Untuk mengetahui strategi pendekatan utama advokasi
BAB II
PEMBAHASAN
B. Tujuan Advokator
Mendorong para pengambil keputusan untuk aktif mendukung
kegiatan/tindakan dalam pemecahan masalahdan mencoba untuk
mendapatkan dukungan dari pihak lain/mitra.
3
4
C. Target Advokator
1. Pembuat keputusan, pembuat kebijakan.
2. Pemuka pendapat, pimpinan agama.
3. LSM, Media dan lain-lain.
D. Persyaratan Advokasi
1. Credible, artinya program yang ditawarkan harus dapat meyakinkan
para penentu kebijakan.
2. Feasible, artinya program tersebut harus baik secara teknis, politik,
maupun ekonomi.
3. Relevant, artinya program tersebut harus sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
4. Urgent, artinya program tersebut memiliki tingkat urgensi yang tinggi.
5. High priority, artinya program tersebut memiliki prioritas yang tinggi.
maka suatu program kesehatan dapat lebih tepat sasaran dan memiliki
daya ungkit yang lebih besar bagi perubahan perilaku karena dapat
menimbulkan suatu nilai di dalam masyarakat bahwa kegiatan-
kegiatan kesehatan tersebut itu dari kita dan untuk kita. Partisipasi
dapat terwujud dengan syarat :
a. Adanya saling percaya antaranggota masyarakat.
b. Adanya ajakan dan kesempatan untuk berperan aktif.
c. Adanya manfaat yang dapat dan segera dapat dirasakan oleh
masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Advokasi merupakan segenap aktifitas pengerahan sumber daya
yang ada untuk membela, memajukan, bahkan merubah tatanan untuk
mencapai tujuan yang lebih baik sesuai keadaan yang diharapkan. Tujuan
advokasi adalah mendorong para pengambil keputusan untuk suatu
perubahan dalam kebijakan, program atau peraturan; dan mendorong para
pengambil keputusan untuk aktif mendukung kegiatan/tindakan dalam
pemecahan masalah dan mencoba untuk mendapatkan dukungan dari
pihak lain/mitra. Syarat advokasi adalah credible, feasible, relevant,
urgent, dan high priority.
Peran bidan sebagai advokator adalah Advokasi dan strategi
pemberdayaan wanita dalam mempromosikan hak-haknya; advokasi bagi
wanita agar bersalin dengan aman; dan advokasi terhadap pilihan ibu
dalam tatanan pelayanan. Tugas bidan sebagai advocator adalah
mempromosikan dan melindungi kepentingan orang-orang dalam
pelayanan kebidanan, yang mungkin rentan dan tidak mampu melindungi
kepentingan mereka sendiri; membantu masyarakat untuk mengakses
kesehatan yang relevan dan informasi kesehatan dan memberikan
dukungan sosial; dan melakukan kegiatan advokasi kepada para pengambil
keputusan, berbagai program dan sektor yang terkait dengan kesehatan.
B. Saran
Sebaiknya bidan dalam melakukan perannya sebagai advokasi
mampu membela, memajukan, bahkan merubah tatanan untuk mencapai
tujuan yang lebih baik sesuai keadaan yang diharapkan serta
mempromosikan dan melindungi kepentingan orang-orang dalam
pelayanan kebidanan, yang mungkin rentan dan tidak mampu melindungi
kepentingan mereka sendiri.
9
DAFTAR PUSTAKA
10