Anda di halaman 1dari 14

STRATEGI DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN MASYARAKAT

Dosen Pengampu :

Hajar Nur father Rohmah, SST,M.Kes

Disusun Oleh :

1. Ana Nurullia : 020619019


2. Ardia Pramesti R : 121050041
3. Ariyanti : 020619020
4. Ayu Pratiwi : 020619021
5. Cucu Ipah : 020619022
6. Dewi Khoirunisa : 020619023

UNIVERSITAS MEDIKA SUHERMAN

PRODI SARJANA KEBIDANAN

Jl. Industri Pasir Gombong, Kec. Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat 17530

2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai Tugas Kelompok dari Mata Kuliah “Pelayanan Kebidanan Dalam Sistem
Pelayanan Kesehatan II”.

Penulis tentunya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
serta salam dari pembaca untuk makalah ini, agar makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
mata kuliah Pelayanan Kebidanan Dalam Sistem Pelayanan Kesehatan II yang telah
membimbing dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terimakasih.

Cikarang, 20 Maret, 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB 1...........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................4
C. Tujuan..............................................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5
A. Pengertian Strategi Promosi Kesehatan..........................................................................................5
B. Upaya Promosi Kesehatan Menurut WHO......................................................................................5
C. Strategi Promosi Kesehatan Menurut Piagam Ottawa.....................................................................6
D. Pemilihan Strategi Promkes.............................................................................................................8
E. Aturan Dalam Memilih Strategi Promosi Kesehatan......................................................................10
BAB III........................................................................................................................................................13
PENUTUP...................................................................................................................................................13
A. Simpulan........................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………………………………………………………….. 14

3
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar
rakyat, dimana tercantum dalam pasal 28 H ayat 1 UUD 1945 yaitu hak untuk
memperoleh pelayanan kesehatan. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat besar
peranannya dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam rangka
mengimbangi makin ketatnya persaingan bebas di eraglobalisasi. Keberhasilan
pembangunan kesehatan tersebut memerlukan pembangunan kesehatan yang lebih
dinamis dan produktif dengan melibatkan semua sektor terkait termasuk swasta dan
masyarakat.
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang optimal. Oleh karena itu perlu diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan
pemeliharaan, promosi kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),
penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang
diselenggarakan secara menyeluruh,terpadu, dan berkesinambungan. Dalam rangka
memajukan kesehatan masyarakat serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
maka diperlukan strategi promosi kesehatan baik kepada pemerintah,tokoh masyarakat,
dan khususnya kepada masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Strategi Promosi Kesehatan ?
2. Apa saja Upaya Promosi Kesehatan Menurut WHO ?
3. Apa saja Strategi Promosi Kesehatan Menurut Piagam Ottawa ?
4. Bagaimana Pemilihan Strategi Promkes ?
5. Bagaimana Aturan Dalam Memilih Strategi Promosi Kesehatan ?

C. Tujuan
1. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah pelayanan kebidanan dalam system pelayanan
kesehatan
2. Untuk Mengetahui Apa Itu Strategi dalam meningkatkan kesehatan masyarakat

4
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi Promosi Kesehatan
Untuk mewujudkan atau mencapai visi dan misi promosi kesehatan secara efektif
dan efisien, diperlukan cara dan pendekatan yang strategis. Cara ini sering disebut
strategi, yakni teknik atau cara bagaimana mencapai atau mewujudkan visi dan misi
promosi kesehatan tersebut secara berhasil guna dan berdaya guna.

B. Upaya Promosi Kesehatan Menurut WHO


Berdasarkan rumusan WHO (1994) strategi promosi kesehatan secara global ini terdiri
dari 3 hal, yaitu :
1. Advokasi (Advocacy)
Advokasi adalah kegiatan untuk meyakinkan orang lain agar orang lain tersebut
membantu atau mendukung terhadap apa yang diinginkan. Dalam konteks promosi
kesehatan, advokasi adalah pendekatan kepada para pembuat keputusan atau penentu
kebijakan di berbagai sektor, dan di berbagai tingkat, sehingga para penjabat tersebut
mau mendukung program kesehatan yang kita inginkan. Dukungan dari para pejabat
pembuat keputusan tersebut dapat berupa kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan
dalam bentuk undang- undang, peraturan pemerintah, surat keputusan, surat instruksi,
dan sebagainya. Kegiatan advokasi ini ada bermacam-macam bentuk, baik secara
formal maupun informal. Secara formal misalnya, penyajian atau presentasi dan
seminar tentang issu atau usulan program yang ingin dimintakan dukungan dari para
pejabat yang terkait. Kegiatan advokasi secara informal misalnya sowan kepada para
pejabat yang relevan dengan program yang diusulkan, untuk secara informal meminta
dukungan, baik dalam bentuk kebijakan, atau mungkin dalam bentuk dana atau
fasilitaslain. Dari uraian 4 dapat disimpulkan bahwa sasaran advokasi adalah para
pejabat baik eksekutif maupun legislatif, di berbagai tingkat dan sektor, yang terkait
dengan masalah kesehatan (sasaran tertier).
2. Dukungan Sosial (Social support)

5
Strategi dukunngan sosial ini adalah suatu kegiatan untuk mencari dukungan
sosial melalui tokoh-tokoh masyarakat (toma), baik tokoh masyarakat formal maupun
informal. Tujuan utama kegiatan ini adalah agar para tokoh masyarakat, sebagai
jembatan antara sektor kesehatan sebagai pelaksana program kesehatan dengan
masyarakat (penerima program) kesehatan. Dengan kegiatan mencari dukungan sosial
melalui toma pada dasarnya adalah mensosialisasikan program-program kesehatan,
agar masyarakat mau menerima dan mau berpartisipasi terhadap program-program
tersebut Oleh sebab itu, strategi ini juga dapat dikatakan sebagai upaya bina suasana,
atau membina suasana yang kondusif terhadap kesehatan. Bentuk kegiatan dukungan
sosial ini antara lain: pelatihan pelatihan paratoma, seminar, lokakarya, bimbingan
kepada toma, dan sebagainya. Dengan demikian maka sasaran utama dukungan sosial
atau bina suasana adalah para tokoh masyarakat di berbagai tingkat (sasaran
sekunder).
3. Pemberdayaan Masyarakat (Empowerment)
Pemberdayaan adalah strategi promosi kesehatan yang ditujukan pada masyarakat
langsung. Tujuan utama pemberdayaan adalah mewujudkan kemampuan masyarakat
dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri (visi promosi
kesehatan). Bentuk kegiatan pemberdayaan ini dapat diwujudkan dengan berbagai
kegiatan, antaralain: penyuluhan kesehatan, pengorganisasian dan pengembangan
masyarakat dalam bentuk misalnya: koperasi, pelatihan-pelatihan untuk kemampuan
peningkatan pendapatan keluarga (income generating skill). Dengan meningkatnya
kemampuan ekonomi keluarga akan berdampak terhadap kemampuan dalam 5
pemeliharaan kesehatan mereka, misalnya: terbentuknya dana sehat,terbentuknya pos
obat desa, berdirinya polindes, dan sebagainya. Kegiatan-kegiatan semacam ini di
masyrakat sering disebut gerakan masyarakat untuk kesehatan. Dari uaraian tersebut
dapat disimpulkan bahwa sasaran pemberdayaan masyarakat adalah masyarakat.

C. Strategi Promosi Kesehatan Menurut Piagam Ottawa


Konferensi Internasional Promosi Kesehatan di Ottawa ± Canada pada tahun 1986
menghasilkan piagam Otawa (Ottawa Charter). Di dalam piagam Ottawa tersebut
dirumuskan pula strategi baru promosi kesehatan, yang mencakup 5 butir, yaitu:
1. Kebijakan Berwawasan Kebijakan (Health Public Policy)

6
Adalah suatu strategi promosi kesehatan yang ditujukan kepada para penentu atau
pembuat kebijakan, agar mereka mengeluarkan kebijakan- kebijakan publik yang
mendukung atau menguntungkan kesehatan. Dengan perkataan lain, agar kebijakan-
kebijakan dalam bentuk peraturan, perundangan, surat-surat keputusan dan
sebagainya, selalu berwawasan atau berorientasi kepada kesahatan public. Misalnya,
ada peraturan atau undang-undang yang mengatur adanya analisis dampak
lingkungan untuk mendirikan pabrik, perusahaan, rumah sakit, dan sebagainya.
Dengan kata lain, setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pejabat publik, harus
memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan (kesehatan masyarakat).
2. Lingkungan yang mendukung (Supportive Environment)
Strategi ini ditujukan kepada para pengelola tempat umum,termasuk pemerintah
kota, agar mereka menyediakan sarana-prasarana atau fasilitas yang mendukung
terciptanya perilaku sehat bagi masyarakat, atau sekurang-kurangnya pengunjung
tempat-tempat umum tersebut. Lingkungan yang mendukung kesehatan bagi tempat-
tempat umum lainnya: tersedianya tempat samapah, tersedianya tempat buang air
besar/kecil, tersedianya air bersih, tersedianya ruangan bagi perokok dan 6 non-
perokok, dan sebagainya. Dengan perkataan lain, para pengelola tempat-tempat
umum, pasar, terminal, stasiun kereta api, bandara, pelabuhan, mall dan sebagainya,
harus menyediakan sarana dan prasarana untuk mendukung perilaku sehat bagi
pengunjungnya.
3. Reorientasi Pelayanan Kesehatan (Reorient Health Service)
Sudah menjadi pemahaman masyarakat pada umumnya bahwa dalam pelayanan
kesehatan itu ada 3 provider´ dan 3 consumer´. Penyelenggara (penyedia) pelayanan
kesehatan adalah pemerintah dan swasta, dan masyarakat adalah sebagai pemakai
atau pengguna pelayanan kesehatan. Pemahaman semacam ini harus diubah, harus
diorientasikan lagi, bahwa masyarakat bukan sekedar pengguna atau penerima
pelayanan kesehatan, tetapi sekaligus juga sebagai penyelenggara, dalam batas-batas
tertentu. Realisasida rireontitas pelayanan kesehatan ini, adalah para penyelenggara
pelayanan kesehatan baik pemerintrah maupun swasta harus melibatkan, bahkan
memberdayakan masyarakat agar mereka juga dapat berperan bukan hanya sebagai
penerima pelayanan kesehatan,tetapi juga sekaligus sebagai penyelenggara pelayanan

7
kesehatan. Dalam meorientasikan pelayanan kesehatan ini peran promosi kesehatan
sangat penting.
4. Keterampilan Individu (Personnel Skill)
Kesehatan masyarakat adalah kesehatan agregat yang terdiri dari individu,
keluarga, dan kelompok-kelompok. Oleh sebab itu, kesehatan masyarakat akan
terwujud apabila kesehatan indivu-individu, keluarga-keluarga dan kelompok-
kelompok tersebut t erwujud. Oleh sebab itu, strategi untuk mewujudkan
keterampilan individu-individu (personnels kill) dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatan adalah sangat penting. Langkah awal dari peningkatan
keterampilan dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka ini adalah
memberikan pemahaman kepada anggota masyarakat tentang cara-cara memelihara
kesehatan, mencegah penyakit, mengenal penyakit, mencari pengobatan ke fasilitas
kesehatan profesional, meningkatkan kesehatan, dan sebagainya. Metode dan teknik
pemberian pemahaman ini lebih bersifat individu daripada massa.
5. Gerakan masyarakat (Community Action)
Untuk mendukung perwujudan masyarakat yang mau dan mampu memelihara
dan meningkatkan kesehatannya seperti tersebut dalam visi promosi kesehatan ini,
maka di dalam masyarakat itu sendiri harus ada gerakan atau kegiatan-kegiatan untuk
kesehatan. Oleh karena itu, promosi kesehatan harus mendorong dan memacu
kegiatan-kegiatan di masyarakat dalam mewujudkan kesehatan mereka. Tanpa
adanya kegiatan masyarakat di bidang kesehatan, niscaya terwujud perilaku yang
kondusif untuk kesehatan atau masyarakat yang mau dan mampu memelihara serta
meningkatkan kesehatan mereka.

D. Pemilihan Strategi Promkes


Review Beberapa Strategi Promkes Pemilihan Strategi Promkes adalah sebagai berikut :
1. Ceramah
a. Mudah digunakan tapi sulit dikuasai
b. Membagi informasi, mempengaruhi pendapat, merangsang pemikiran berdasarkan
pesan verbal
c. Sasaran biasanya pasif, sedikit interaksi dengan narasumber atau peserta lainnya
2. Media Massa

8
a. Saluran komunikasi yang menjangkau sasaran luas
b. Umumnya, sasaran tidak atau sedikit usaha untuk menerima pesan
c. Strategi ini tidak efektif karena pesan tidak dapat dikhususkan untuk sasaran
tertentu
d. Strategi ini efisien karena biaya yang murah dalam skala ekonomi Contoh :
televisi, radio, koran, majalah, outdoor media
3. Instruksi individual
a. Dalam tatanan pasien, disebut konseling
b. Bersifat individual, digunakan bila perbedaan karakteristik sasaran sangat besar
c. Penyuluh memberikan advokasi solusi permasalahan kesehatan berdasarkan
kebutuhan individual
d. Tidak efisien bagi penyuluh, tapi efisien bagi sasaran
4. Simulasi
a. Simulasi adalah metode ekperiental di mana model situasi nyata digunakan untuk
merangsang atau membantu proses pembelajaran
b. Semakin mirip dengan situasi nyata semakin baik simulasi tersebut
c. Bentuk simulasi : permainan, drama, bermain peran (role playing), model
komputerisasi
d. Simulasi cocok untuk meningkatkan motivasi dan mengubah sikap
5. Modifikasi Perilaku
a. Memodifikasi perilaku spesifik berdasarkan prinsip pengkondisian melalui
rangsangan dan konsekuensi
b. Teori : rangsangan (antecedent) perilaku spesifik konsekuensi (positif/negatif)
- Contoh rangsangan : iklan televisi
Contoh konsekuensi positif : hadiah, pujian
Contoh konsekuensi negatif : sanksi
6. Pengembangan Masyarakat
a. Proses yang berorientasi kepada metode pengorganisasian masyarakat yang
menekankan pada pengembangan kemampuan, keterampilan dan pemahaman
pada masyarakat tertentu

9
b. Strategi ini berdasarkan kemandirian, kesepakatan bersama dalam pemecahan
masalah.
c. Penyuluh bertindak sebagai fasilitator
d. Evaluasi strategi ini lebih sulit dibandingkan strategi lain karena efeknya terjadi
dalam waktu yang lama

E. Aturan Dalam Memilih Strategi Promosi Kesehatan


a. Pilih minimal tiga strategi
b. Umumnya, penggunaan media sering digunakan dalam promosi Kesehatan
c. Semakin lama program, semakin banyak strategi
d. Dimulai dengan strategi yang paling murah & sederhana
e. Semakin kompleks permasalahan perilaku yang akan diintervensi semakin banyak
strategi yang digunakan
f. Strategi yang mempengaruhi faktor predisposisi umumnya mempunyai efek yang
singkat
A. Pencegahan Penyakit Dalam Strategi Promosi Kesehatan
Pendidikan kesehatan dapat dilakukan berdasarkan lima tingkat pencegahan (five
level of prevention) menurut Leavel dan Clark adalah sebagai berikut:
a. Peningkatan kesehatan (Health Promotion).
Peningkatan status kesehtan masyarakatdilakukan melalui berbagai kegiatan
berikut ini.
 Pendidikan kesehatan (health education)
 Penyuluhan kesehatan masyarakat (PKM) sepertipenyuluhan tentang
masalah gizi.
 Pengamatan tumbuh kembang anak (growth and development mentoring)
• Pengadaan rumah sehat
 Konsultasi perkawinan (marriage counselling)
 Pendidikan sex (sex education)
 Pengendalian lingkungan
 Program P2M (Pemberantasan Penyakit Menular) melalui kegiatan
imunusasi dan pemberatasan vektor

10
 Stimulasi dan bimbingan dini dalam kesehatan keluarga dan asuhan
keperawanan pada anak atau balita serta penyuluhan tentang pencegahan
terhadap kecelakaan
 Program kesehatan lingkungan dengan tujuan menjaga lingkungan hidup
manusia agar aman dari bibit penyakit seperti bakteri, virus, dan jamur
serta mencegah kemungkinan berkembangnya vektor.
 Asuhan keperawanan pre-natal dan pelayanan keluarga berencana (KB) •
Perlindungan gigi
 Penyuluhan untuk pencegahan keracuanan

Masalah kesehatan yang dicegah bukan hanya penyakit infeksi yang


menular, tetapi jugamasalahkesehatan yang lainnya seperti kecelakaan,
kesehatan jiwa, kesehatan kerjan, dan lain sebagainya. Besarnya masalah
kesehatan masyarakat dapat diukur dengan menghitung tingkat morbiditas
(kejadian sakit), mortalitas (kematian), fertilitas (tingkat kelahiran), dan
disability (tingkat kecacatan) pada kelompok-kelompok masyarakat.

b. Perlindungan umum dan khusus (general and spesifik protectiton). Perlindungan


umum dan khusus merupakan usaha kesehatan untuk memberikan perlindungan
secara khusus atau umum kepada seseorang atau masyarakat. Hal ini karena
kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan umumdan khusus sebagai
perlindungan terhadap penyakit pada dirinyamauapun pada anakanaknya masih
rndah. Bentuk perlindungan tersebut sebagai berikut :
 Imunisasi dan higiene perseorangan (personal hygiene) • Perlindungan diri
dari kecelakaan (accidental safety)
 Perlindungan diri dari lingkungan (protrctif self environment) • Kesehatan
kerja (occupational healyh)
 Perlindungan diri dari karsinogen, toksin, dan alergen • Pengendalian
susmber-sumber pencemaran dan lain-lain.
c. Diagnosis dini dan pengobatan segera atau adekuat (Earl diagnosis prompt treatment).
Usaha ini dilakukan karena rnedahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat
tehadap kesehatan penyakit. Sehingga sering kesulitan mendeteksi penyakit-penyakit

11
yang terjadi di dalam masyarakat. Bahkan kadang-kadang masyarakat sulit atau tidak
mau periksa dan diobati penyakitnya. Hal ini menyebabkan masyarakat tidak
memperoleh pelayanan kesehatan yang layak. Bentuk usaha tersebutdapat dilakukan
melalui:
 Penemuan kasus secara dini (Earl case finding)
 Pemeriksaan umu lengkap (general check up)
 Pemeriksaan masal (mass sceening)
 Survei terhadap kontak, sekolah, dan rumah (contact survei, school survei,
household survei)
 Penanganan kasus (case holding) dan pengobatan adekuat (adekuate
treatment)
d. Pembatasan kecacatan (disability limitation). Kurangnya pengertian dan kesdaran
masyarakat tentang kesehatan dan penyakit sering membuat masyarakat tidak
melanjutkan pengobatannya sampai tuntas. Dengan kata lain, mereka tidak
melakukan pemeriksaan dan pengobatan yang komplit terhadap penyakitnya.
Pengobatan yang tidak layak dan tidak sempurna dapat mengakibatkan orang yang
bersangkutan cacat atau ketidakmampuan. Oleh karena itu, pendidikan kesehatan
antara lain sebagai berikut.
 Penyempurnaan dan intensifikasi terapi lanjutan
 Pencegahan komplikasi
 Perbaikan fasilitas kesehatan
 Penurunan beban sosial penderita, dan lain-lain
e. Rehabilitasi (rehabilitation). Setelah sembuh darisuatu penyakit tertentu, kadang-
kadang orang menjadi cacat.untuk memulihkan cacatanya tersebut diperlukan latihan-
latihan tertentu. Oleh karena itu, kurangnya pengertiannya dan kesadaran membuat
masyarakat tidak mau atau segan melakukan latihan-latihan yang dianjurkan.
Disamping itu orang yang cacat karena suatu penyakit kadang-kadang malu untuk
kembali ke masyarakat. Masyarakat sering tidak mau menerima mereka sebagai
anggota masyarakat yang normal. Oleh sebab itu, pendidikan kesehatan diperlukan
tidak hanya untuk orang yang cacat tetapi juga untuk masyarakat.

12
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Untuk mewujudkan atau mencapai visi dan misi promosi kesehatan secara
efektif dan efisien, maka diperlukan cara dan pendekatan yang strategis yaitu
strategi promosi kesehatan. Berdasarkan rumusan WHO (1994) strategi promosi
kesehatan secara global ini terdiri dari 3 hal, yaitu Advokasi (Advocacy),
Dukungan Sosial (Social support), dan Pemberdayaan Masyarakat
(Empowerment). Di dalam piagam Ottawa dirumuskan pula strategi baru
promosi kesehatan, yang mencakup 5 butir, yaitu Kebijakan Berwawasan
Kebijakan (Health Public Policy), Lingkungan yang mendukung (Supportive
Environment), Reorientasi Pelayanan Kesehatan (Reorient Health Service),
Keterampilan Individu (Personnel Skill), dan Gerakan masyarakat (Community
Action).
Dalam pemilihan srategi promosi kesehatan agar masyarakat lebih mudah
untuk mengingat dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Pemilihan srategi promosi kesehatan yaitu diantaranya Ceramah, Media Massa,
Instruksi individual, Simulasi,Modifikasi Perilaku dan Pengembangan
Masyarakat. Dalam pemilihan srategi promosi kesehatanpun ada aturan-aturan
tersendiri, intinya adalah agar srategi promosi kesehatan program-programnya
semakin berkembang dan tidak salah sasaran.

13
Daftar Pustaka

Sarman, 2022. Promosi Kesehatan Dalam Pencegah Penyakit Degeneratif Pada Siswadi

SMKNegeri 1 Kotamobagu (322-Article Text-1643-1-10-20220831, n.d.)

Rahmi Yuningsih r, Strategi Promosi Kesehatan dalam Meningkatkan Kualitas Sanitasi

Lingkungan. Volume 10, No. 2 Desember 2019

http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/2011/02/promosi-kesehatan-dalam-

kesehatan.html...... Promosi Kesehatan dalam kesehatan asyarakat

14

Anda mungkin juga menyukai