Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PROMOSI KESEHATAN DI PUSKESMAS

Dosen Pengampu :
Iken Nafikadini, S.KM., M.Kes

Disusun Oleh:
Kelompok 12
1. Jonathan Justian Farrel M NIM 222110101148
2. Marceila El Salsabila NIM 222110101149
3. Annisabela Ausa NIM 222110101150

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS JEMBER
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Promosi Kesehatan Di Puskesmas” dengan baik dan
tepat pada waktunya tanpa ada halangan apapun.
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah K3 Dasar Kelas
C. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan yang telah
diberikan secara langsung maupun tidak langsung selama menyusun makalah ini. Rasa terima
kasih ini disampaikan khususnya kepada:
1. Ibu Iken Nafikadini, S.KM., M.Kes selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Konsep
Dasar Promosi Kesehatan yang telah memberikan bimbingan dan dorongan dalam
penyusunan makalah ini.
2. Seluruh anggota kelompok yang telah bekerja sama serta memberikan kritik, saran,
dan masukan untuk penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami
sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna
penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang
bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Jember, 29 Mei 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................2
ISI..............................................................................................................................................2
2.1 Promosi Kesehatan Di Puskesmas...............................................................................2
2.2 Tujuan Promosi Kesehatan Di Puskesmas..................................................................3
2.3 Kegiatan Promosi Kesehatan Di Puskesmas...............................................................3
2.4 Sasaran Promosi Kesehatan Di Puskesmas.................................................................4
2.5 Analisis Jurnal.............................................................................................................4
BAB III......................................................................................................................................6
PENUTUP.................................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................6
3.2 Saran............................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................7

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Promosi kesehatan adalah kegiatan pendekatan yang bertujuan agar meningkatkan
pemahaman masyarakat agar mengerti dan sadar betapa pentingnya hidup dengan
menerapkan gaya hidup yang sehat. Promosi kesehatan juga dilakukan agar masyarakat
mencapai tingkat atau level sehat yang sesuai dengan definisi kesehatan yang telah
dikemukakan oleh para ahli, yaitu mencegah terjadinya kesakitan atau penyakit dan
mencapai tingkat kesehatan secara menyeluruh atau holistik. Peran puskesmas disini
sangat diperlukan sebagai fasilitas kesehatan tingkat primer. selain menjadi fasilitas
kesehatan yang memberikan segala bentuk layanan, seperti kuratif, promotif, preventif
dan rehabilitatif Puskesmas juga berperan sebagai pusat informasi dan edukasi bagi
masyarakat disekitarnya, sekaligus berperan juga sebagai promotor kesehatan juga.
Puskesmas harus mengidentifikasi kondisi kesehatan masyarakat di sekitarnya, karena
penting bagi masyarakat untuk menerima segala bentuk informasi dan layanan dari
puskesmas agar dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. puskesmas memiliki
manfaat sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat primer, yaitu puskesmas berada di
tempat yang cenderung dekat masyarakat, sehingga aksesibilitasnya tinggi. Aksesibilitas
yang tinggi ini membantu agar masyarakat dengan mudah mendapatkan informasi dan
layanan yang diperlukan.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa saja peran Puskesmas dalam promosi kesehatan?
b. Apa tujuan Puskesmas dalam melakukan promosi kesehatan?
c. Apa saja bentuk promosi kesehatan di Puskesmas?
1.3 Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan agar pembaca bisa mengerti dan paham apa saja
bentuk promosi kesehatan yang dilakukan di Puskesmas dan juga agar pembaca sadar
akan pentingnya Puskesmas sebagai bentuk fasilitas dan pelayanan kesehatan dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

iv
BAB II
ISI
2.1 Promosi Kesehatan Di Puskesmas
Promosi kesehatan menurut WHO (dalam Fitriani, 2011), dianggap
sebagai “the process of enabling individuals and communities to increases control
over the determinants of health and there by improve their health” yang artinya adalah
proses yang mengupayakan individu dan masyarakat untuk meningkatkan
kemampuan mereka dalam mengendalikan faktor kesehatan sehingga dapat
meningkatkan derajat kesehatannya.
Pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan sendiri sudah didukung oleh
pemerintah. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1148/MENKES/SK/VII/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di
Daerah, definisi promosi kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama
masyarakat, agar mereka dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan
yang bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung
kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.
Promosi kesehatan biasanya dilakukan dengan cara penyuluhan yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan khususnya dari lembaga puskesmas. Tenaga
kesehatan terkhusus yang bekerja di sektor pemerintahan seperti puskesmas,
berkewajiban untuk melakukan penyuluhan kepada individu atau masyarakat. Metode
yang dapat digunakan dalam penyuluhan biasanya dilakukan dengan tepat sesuai
dengan sasarannya. Contohnya, penyuluhan tentang Keluarga Berencana (KB) yang
sasarannya merupakan pasangan resmi yang sudah menikah, dapat dilakukan dengan
pemutaran video ataupun beberapa cara lain yang dapat mudah ditangkap oleh sang
sasaran. Berbeda dengan penyuluhan yang sasarannya merupakan balita atau anak-
anak, maka metode penyuluhan yang harus digunakan harus dapat menarik perhatian
anak-anak seperti penggunaan boneka sebagai media penyuluhannya.
Penyuluhan promosi kesehatan menurut apa yang tertuang dalam
Piagam Ottawa pada tahun 1984, dapat dilakukan dengan 3 strategi :
 Advokasi
Strategi ini tidak hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan saja, tetapi
bisa juga dilakukan oleh masyarakat yang sasarannya adalah para pemangku
kebijakan dari segala tingkat sektor yang terkait dengan kesehatan. Advokasi
ini dilakukan guna meyakinkan para pemangku kebijakan terkait suatu
program kesehatan yang dirasa penting dalam pelaksanaan promosi kesehatan
dan membutuhkan dukungan kebijakan atau keputusan perizinan dari
pemangku kebijakan tersebut.
 Mediasi
Faktor yang mempengaruhi kesehatan sebenarnya tidak menjadi
tanggung jawab sektor kesehatan saja sehingga promosi kesehatan juga
v
dianggap sebagai media dalam menjembatani berbagai masalah antara sektor
kesehatan dengan sektor yang lain. Dengan kata lain, sektor kesehatan tidak
bisa menangani masalah kesehatan yang begitu kompleks dan luas sendirian,
artinya sektor kesehatan membutuhkan bantuan sektor lain dalam pelaksanaan
kegiatannya guna menyelesaikan permasalahan kesehatan. Jadi dapat ditarik
kesimpulan bahwa promosi kesehatan dapat menjadi mediasi berbagai sektor
untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat.
 Memampukan
Memampukan yang dimaksud di sini adalah promosi kesehatan
dilakukan agar masyarakat mampu memiliki kontrol terhadap dirinya sendiri
terhadap determinan yang dapat mempengaruhi status kesehatannya.
2.2 Tujuan Promosi Kesehatan Di Puskesmas
Secara umum tujuan dari diberlakukannya kegiatan promosi kesehatan
di puskesmas adalah meningkatkan kemampuan individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat untuk mampu menjalani hidup sehat dengan baik dan mengembangkan
upaya-upaya kesehatan demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
bersumber dari masyarakat itu sendiri sehingga tercipta lingkungan yang nyaman
sebagai fasilitas dorongan terciptanya kemampuan tersebut.
Promosi kesehatan dilakukan berdasarkan pendidikan kesehatan.
Pendidikan kesehatan yang didapat oleh para tenaga kerja inilah yang selanjutnya
akan disampaikan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat melalui
kegiatan penyuluhan. Pendidikan kesehatan sendiri adalah suatu proses pembelajaran
yang terencana dan sifatnya dinamis. pada umumnya tujuan dari pendidikan
kesehatan adalah untuk memodifikasi perilaku ke arah yang lebih sehat. Perubahan
perilaku yang diharapkan bisa tercipta melalui peningkatan keterampilan,
pengetahuan, maupun perubahan sikap pada kehidupan sehari-hari suatu individu.
Promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan sama-sama bertujuan
untuk membuat individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang semula tidak tahu
menjadi tahu, dan yang awalnya tidak mampu menjadi mampu. Harapannya setelah
sasaran tahu dan mampu, dapat meningkatkan status kesehatan di masyarakat. Adapun
beberapa tujuan dari pendidikan kesehatan menurut WHO (dalam Notoatmodjo,
2003), yaitu:
 Mengubah pikiran masyarakat bahwa kesehatan itu bernilai bagi
keberlangsungan hidup mereka.
 Memampukan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat agar dapat
menerapkan hidup sehat untuk dirinya sendiri dan orang disekitarnya.
 Mendukung pembangunan dan pemanfaatan sarana prasarana pelayanan
kesehatan dengan tepat.
2.3 Kegiatan Promosi Kesehatan Di Puskesmas
Kegiatan promosi kesehatan yang ada Puskesmas umumnya bertujuan
agar masyarakat tahu dan bisa mengerti apa yang harus dilakukan untuk

vi
meningkatkan derajat kesehatan. Bentuk promosi kesehatan yang diberikan juga bisa
dilakukan dalam ruangan maupun diluar ruangan. Berikut adalah contoh kegiatan
promosi kesehatan yang dilakukan di dalam ruangan:
 Penyebarluasan Informasi melalui Media TV , Leaflet, Poster
 Konseling
 Pembuatan infografis
 Editing Foto, Video, dll
 Pencatatan dan Pelaporan
Dan berikut adalah contoh kegiatan promosi kesehatan yang dilakukan di luar
ruangan:
 Penyuluhan
 Pembinaan Poskestren
 Pembinaan Posyandu
 GERMAS
 Pembinaan Saka Bakti Husada ( SBD )

2.4 Sasaran Promosi Kesehatan Di Puskesmas


Promosi kesehatan tidak hanya menyasar pada satu golongan saja,
tetapi pada semua stakeholder kesehatan yang terkait. Sasaran promosi kesehatan
terbagi menjadi 3, yakni sasaran primer, sasaran sekunder, dan sasaran tersier. Berikut
adalah sasaran promosi kesehatan di puskesmas :
a. Sasaran primer
Saran primer adalah kelompok masyarakat yang ingin diubah pola perilakunya.
Promosi kesehatan di puskesmas memiliki pasien dan pengunjung sebagai sasaran
primer.
b. Sasaran sekunder
Sasaran sekunder adalah tokoh yang menjembatani pelaksanaan promosi
kesehatan pada sasaran primer. Pada puskesmas, petugas kesehatan dijadikan
sebagai sasaran sekunder promosi kesehatan. Perilaku petugas kesehatan dapat
menjadi acuan bagi pasien dan pengunjung di puskesmas.
c. Sasaran tersier
Sasaran tersier adalah tokoh yang akan memenuhi faktor pemungkin (enabling)
untuk berperilaku sehat. Tokoh yang dimaksud adalah kepala puskesmas. Kepala
puskesmas sebagai pemberi sarana prasarana agar terwujudnya perilaku sehat.
Contoh sarana prasarana : sabun cuci tangan, smoking area, kantin sehat, dll
2.5 Analisis Jurnal
a. Judul : Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan
Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa
Selatan
b. Penerbit : Jurnal Ilmiah Bidan Volume 2 Nomor 2.
c. Tahun : Juli – Desember 2014
d. Penulis : Ripca Aprisilia wenas, Anita Lontaan, Berthina. H.Korah

vii
e. Alamat Jurnal : https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=promosi+kesehatan+di+puskesmas&oq=promosi+kese
hatan+di+#d=gs_qabs&t=1685367596962&u=%23p%3DCQaPnH0QSFwJ
f. Analisis Jurnal : jurnal ini memiliki latar belakang bahwa tanda-tanda bahaya
pada kehamilan merupakan suatu pertanda telah terjadinya masalah yang serius
pada ibu hamil atau janin yang dikandungnya. Promosi kesehatan tentang tanda
bahaya kehamilan, mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil sesudah diberikan
promosi kesehatan serta menganalisis pengaruh promosi kesehatan tentang tanda
bahaya kehamilan terhadap peningkatan pengetahuan ibu hamil. Penelitian ini
dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi kesehatan tentang tanda
bahaya kehamilan terhadap pengetahuan ibu hamil di puskesmas amurang
kabupaten minahasa selatan.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitik yang dilakukan dengan
membagikan kuesioner kepada ibu-ibu hamil sebelum dan sesudah diberikan
promosi kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan dengan jumlah 35 responden.
Diperoleh hasil yaitu pengetahuan ibu-ibu hamil sebelum diberikan promosi
kesehatan sebagian besar berada pada kategori cukup berjumlah 26 (74,3%),
kategori baik berjumlah 2 (5,7%), kategori kurang berjumlah 7 (20%), dan setelah
diberikan promosi kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan, sebagian besar
berada pada kategori baik berjumlah 28 (80%), kategori cukup berjumlah 7
(20%).
Analisa data menunjukkan terjadinya perubahan pengetahuan ibu-ibu hamil
sesudah diberikan promosi kesehatan dimana memperlihatkan adanya peningkatan
pengetahuan responden sesudah diberikan promosi kesehatan. Sehingga dapat
disimpulkan ada pengaruh promosi kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan
terhadap peningkatan pengetahuan ibu hamil di puskesmas amurang kabupaten
minahasa selatan.
Promosi kesehatan membawa dampak positif terhadap pengetahuan
ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan, pengetahuan seseorang bukan hanya
tergantung pada tingkat pendidikan saja tetapi harus ditunjang oleh faktor-faktor
lain seperti pengalaman, keadaan sosial budaya lingkungan serta informasi dengan
promosi kesehatan.

viii
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan terkait promosi kesehatan di puskesmas
diantaranya :
a. Promosi kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar
mereka dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang
bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung
kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Promosi kesehatan biasanya
dilakukan dengan cara penyuluhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
khususnya dari lembaga puskesmas
b. Secara umum tujuan dari diberlakukannya kegiatan promosi kesehatan di
puskesmas adalah meningkatkan kemampuan individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat untuk mampu menjalani hidup sehat dengan baik dan
mengembangkan upaya-upaya kesehatan demi meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang bersumber dari masyarakat itu sendiri.
c. Kegiatan promosi kesehatan dapat dilakukan di dalam ruangan, seperti
penyebarluasan Informasi melalui media, konseling, pembuatan infografis, dll,
dan dapat dilakukan di luar ruangan, seperti penyuluhan, pembinaan poskestren,
pembinaan posyandu, dan GERMAS.
d. Promosi kesehatan tidak hanya menyasar pada satu golongan saja, tetapi pada
semua stakeholder kesehatan yang terkait. Sasaran promosi kesehatan terbagi
menjadi 3, yakni sasaran primer (pasien dan pengunjung), sasaran sekunder
(petugas kesehatan), dan sasaran tersier (kepala puskesmas).
3.2 Saran
Selaku penulis, kami berharap agar promosi kesehatan di puskesmas dapat
terealisasikan dengan optimal, mengingat manfaat dari promosi kesehatan sangat
besar dan berpengaruh pada sasaran. Kemudian kami berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca, sehingga dapat mengubah pola pikir pembaca
terhadap promosi kesehatan di puskesmas.

ix
DAFTAR PUSTAKA
Nurmala, Ira dkk. (2018). Promosi Kesehatan. Airlangga University Press.
https://eprints.ukh.ac.id/id/eprint/831/1/2_PENGANTAR%20PROMOSI
%20KESEHATAN_3.pdf
Aprisilia, Ripca dkk. (2014). Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan
Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan.
Jurnal Ilmiah Bidan Volume 2 Nomor 2. https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=promosi+kesehatan+di+puskesmas&oq=promosi+kesehatan+di+#
d=gs_qabs&t=1685367596962&u=%23p%3DCQaPnH0QSFwJ

Anda mungkin juga menyukai