Anda di halaman 1dari 9

TANTANGAN PROMOSI KESEHATAN BAGI PERAWAT ANESTESI

Dosen pengampu : Ns.Rully Annisa, S.Kep, M.Kep

Disusun oleh :

Asep Anggriawan N. ( 2011100020 )

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI D4


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Penyusun,

Asep Anggriawan N.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertiam Promosi Kesehatan.................................................................2
B. Tujuan Promosi Kesehatan……………………………………………….2
C. Tantangan Promosi Kesehatan .................................................................2

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan................................................................................................4
B. Saran..........................................................................................................4

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................5

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Promosi kesehatan pada prinsipnya merupakan upaya dalam meningkatkan


kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama
masyarakat, agar mereka dapat menolong diri sendiri, serta kegiatan yang sumber
daya masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung
kebijakan kebijakan public yang berwawasan kesehatan. Seorang perawat anestesi
juga mempunyai kewajiban untuk memberikan promosi kesehatan kepada pasien.
Namun, terdapat beberapa tantangan yang menghambat tersampaikannya promosi
kesehatan tersebut.

B. Rumusan Masalah

a. Bagaimana teori promosi pesehatan ?

b. Apa tujuan promosi kesehatan ?

c. Bagaimana tantangan promosi kesehatan ?

C. Tujuan

a. Untuk mengetahui teori promosi kesehatan

b. Untuk mengetahui tujuan dari promosi kesehatan

c. Untuk mengetahui tantangan promosi kesehatan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Promosi Kesehatan

Promosi kesehatan merupakan revitalisasi dari pendidikan kesehatan pada


masa yang lalu, di mana dalam konsep promosi kesehatan tidak hanya merupakan
proses penyadaran masyarakat dalam hal pemberian dan peningkatan pengetahuan
dalam bidang kesehatan saja, tetapi juga sebagai upaya yang mampu menjembatani
perubahan perilaku, baik di dalam masyarakat maupun dalam organisasi dan
lingkungannya. Perubahan lingkungan yang diharapkan dalam kegiatan promosi
kesehatan meliputi lingkungan fisik-nonfisik, sosial-budaya, ekonomi, dan politik.
Promosi kesehatan adalah perpaduan dari berbagai macam dukungan baik pendidikan,
organisasi, kebijakan, dan peraturan perundang-undangan untuk perubahan
lingkungan (Mubarak et al., 2007).

B. Tujuan Promosi Kesehatan

Tujuan promosi kesehatan adalah meningkatkan kemampuan baik individu,


keluarga, kelompok dan masyarakat agar mampu hidup sehat dan mengembangkan
upaya kesehatan yang bersumber masyarakat serta terwujudnya lingkungan yang
kondusif untuk mendorong terbentuknya kemampuan tersebut (Notoatmodjo, 2012).

C. Tantangan Promosi Kesehatan bagi perawat anestesi

Menurut Tailor (1991) dalam (Novita 2011) tantangan dalam penyelenggaraan


tersebut diuraikan seperti berikut ini.

1. Struktur dan sikap medical establishment.

Hal ini berarti lebih mendorong penyembuhan penyakit daripada


pencegahan, akibatnya upaya pendidikan, pencegahan, dan promosi kesehatan
seringkali diabaikan. Lebih lanjut, terkadang untuk menemukan orang yang
berisiko memerlukan waktu serta biaya, dan bagi seorang dokter lebih mudah
memberikan pengobatan kepada pasien untuk menurunkan tekanan darah
daripada meyakinkan pasien untuk berhenti merokok.

2
2. Hambatan individual

Hal ini berkaitan dengan kebiasaan dan persepsi risiko. Kebiasaan


kesehatan yang dipelajari sejak kecil terkadang sulit diubah, demikian juga
persepsi, misalnya: seorang anak yang sejak kecil tidak terbiasa mencuci
tangan dengan sabun setiap sebelum dan sesudah makan, maka kebiasaan akan
terbawa hingga ia dewasa. Begitu pula dengan orang yang memiliki persepsi
bahwa melakukan imunisasi tidak memberikan dampak positif bagi anak,
maka ia tidak akan memberikan anak-anaknya imunisasi karena mempunyai
persepsi bahwa imunisasi tidak memberikan kontribusi yang nyata dalam
kesehatan. Biasanya persepsi ini terbentuk dari pengalaman negatif di masa
lalu.

3. Jaringan koperasi dan perencanaan yang rumit

Hal ini mencakup pelaku riset dan praktisi dari berbagai disiplin ilmu
yang berbeda, serta pembuat kebijakan (policy makers) pada masing-masing
tingkat. Sebelum suatu program dianggap efektif, diperlukan studi,
perencanaan yang cermat, pelaksanaan, dan penilaian kemudian direncanakan
kembali untuk pelaksanaannya. Proses ini terjadi tidak dalam waktu yang
singkat.

4. Terdapat jurang pemisah antara pengembangan teknologi perubahan yang


efektif dan penggunaan teknologi oleh pelaksana

Hal ini berkaitan dengan penggunaan model, metode, dan media yang
sesuai. Pemberian contoh dalam menangani kesulitan individu melalui diskusi
empat mata atau kelompok kecil dapat efektif menangani masalah emosional,
tetapi tidak dapat diharapkan berhasil mengubah perilaku kesehatan. Oleh
sebab itu, perlu dikembangkan intervensi yang tidak hanya efektif secara
pribadi, tetapi dipolakan untuk dikonsumsi massa.

3
4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Promosi kesehatan merupakan revitalisasi dari pendidikan kesehatan pada


masa yang lalu, di mana dalam konsep promosi kesehatan tidak hanya merupakan
proses penyadaran masyarakat dalam hal pemberian dan peningkatan pengetahuan
dalam bidang kesehatan saja, tetapi juga sebagai upaya yang mampu menjembatani
perubahan perilaku, baik di dalam masyarakat maupun dalam organisasi dan
lingkungannya. Tujuan promosi kesehatan adalah meningkatkan kemampuan baik
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat agar mampu hidup sehat dan
mengembangkan upaya kesehatan yang bersumber masyarakat serta terwujudnya
lingkungan yang kondusif untuk mendorong terbentuknya kemampuan tersebut
(Notoatmodjo, 2012). Tantangan dalam penyelenggaraan tersebut diuraikan seperti
berikut ini. Struktur dan sikap medical establishment, Hambatan individual, Jaringan
koperasi dan perencanaan yang rumit, dan Terdapat jurang pemisah antara
pengembangan teknologi perubahan yang efektif dan penggunaan teknologi oleh
pelaksana

B. Saran

Sebagai perawat anestesi kita harus mampu menghadapi tantangan yang


timbul dalam melakukam promosi kesehatan. Agar klien dapat menerima promosi
kesehatan yang baik dan berkualitas.

5
DAFTAR PUSTAKA

Susilawati Dwi (2016) modul bahan ajar cetak keperawatan promosi kesehatan. Edited by
Abzeni. jakarta.

Anda mungkin juga menyukai