Anda di halaman 1dari 19

PROMOSI KESEHATAN

DILINGKUNGAN PUSKESMAS

Oleh :
I GEDE EKA AKSARA DHARMA
P07125019030

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KESEHATAN GIGI
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu
Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat-Nya
lah sehingga saya dapat menyelesaikan makalah dalam mata kuliah Promosi Kesehatan
(PROMKES) yang berjudul “PROMOSI KESEHATAN DILINGKUNGAN PUSKESMAS”
tepat pada waktunya.
Meskipun saya sangat berharap agar makalah ini tidak memiliki kekurangan, tetapi saya
menyadari bahwa pengetahuan saya sangatlah terbatas baik dibidang teori maupun meneliti,
sehingga banyak kesulitan yang dihadapi dalam pembuatan makalah ini. Namun, berkat
dorongan dan petunjuk yang diberikan dari berbagai pihak, akhirnya tujuan pembuatan makalah
ini tercapai.
Saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan
pengetahuan dan pengamanan bagi pembaca, walaupun makalah ini jauh dari kata sempurna.
Rasa terima kasih juga saya ucapkan kepada Ibu Pembimbing mata kuliah PROMKES, dan
kepada rekan-rekan mahasiswa.
Om Shanti Shanti Shanti Om.

Denpasar, 16 Agustus 2020

Penulis
I Gede Eka Aksara Dharma

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………..…….…..…….…...i
DAFTAR ISI.………………………………………………………………..…..…….. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang……………….……………………………………………..………1
1.2. Rumusan Masalah………………………………..……..…..…………...…..……...2
1.3. Tujuan Penulisan ………………………………..……..…..…………...…..……. .2

BAB II PEMBAHASAN
2.1.Promosi Kesehatan……………………………………..……….………….….… ….3
2.2.Promosi Kesehatan di Puskesmas…….………………………………….……… ….4
2.3.Visi dan Misi Puskesmas……………………………...………………….….… …4
2.4.Fungsi Puskesmas ………………………………….………………….…….….…. 4
2.5.Tujuan Promosi Kesehatan di Puskesmas…………………………….……..……....6
2.6.Manfaat Promosi Kesehatan di Puskesmas …………………………..………..……7
2.7.Sasaran Promosi Kesehatan di Puskesmas ……………….………………..…..……7
2.8.Metode Promosi Kesehatan di Puskesmas ………………..……………..…….……8
2.9.Prinsip Promosi Kesehatan ………………..……………………..……….……...…9

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan ………….…………………………………………….........……..……13
3.2. Saran ………….……………………………………………...………………..……13

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Kesehatan menurut wikipedia adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Sedangkan kesehatan
menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948 menyebutkan bahwa pengertian
kesehatan adalah sebagai “suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya
ketiadaan penyakit atau kelemahan”.
Pada tahun 1986, WHO, dalam Piagam Ottawa untuk Promosi Kesehatan, mengatakan
bahwa pengertian kesehatan adalah ”sumber daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan
hidup sehat adalah konsep positif menekankan sumber daya sosial dan pribadi, serta kemampuan
fisik. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penanggulangan dan pencegahan gangguan
kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan
dan persalinan.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit pelaksana teknis dinas kabupaten/kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatah di suatu wilayah kerja
(Depkes, 2011). Jadi dengan adanya puskesmas di setiap kecamatan atau tingkat lebih rendah
lainnya diharapkan seluruh warga mendapat akses kesehatan yang merata.
Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya
kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dapat diterima dan terjangkau oleh
masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan
masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu
pelayanan kepada perorangan (Depkes, 2009).
Promosi kesehatan di puskesmas merupakan upaya puskesmas dalam memberdayakan
pengunjung dan masyarakat baik di dalam maupun di luar puskesmas agar berprilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) untuk mengenali masalah kesehatan, mencegah dan
menanggulanginya.dengan promosi kesehatan juga menjadikan lingkungan puskesmas lebih
aman, nyaman, bersih, dan sehat dalam mendukung perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Promosi kesehatan di puskesmas merupakan tanggung jwab bersama antara petugas, pengunjung
maupun masyarakat. Petugas puskesmas diharapkan menjadi teladan berprilaku sehat
dimasyarakat dan melahirkan gerakan pemberdayaan masyarakat. Sedangkan para pengunjung
puskesmas yaitu para pasien dan keluarganya dapat menerapkan perilaku sehat juga aktif
menjadi penggerak atau kader kesehatan masyarakat.

iii
1.1 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan promosi kesehatan ?
2. Apa yang dimaksud dengan promosi kesehatan di puskesmas?
3. Apa visi dan misi puskesmas ?
4. Apa fungsi puskesmas?
5. Apa tujuan promosi kesehatan di puskesmas?
6. Apa manfaat promosi kesehatan di puskesmas?
7. Siapa saja sasaran promosi kesehatan di puskesmas?
8. Bagaimana bentuk metode promosi kesehatan di puskesmas?
9. Apa prinsip promosi kesehatan?

1.2 TUJUAN
Tujuan dari makalah ini adalah :
1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang promosi kesehatan.
2. Mahasiswa dapat mengetahui tentang promosi kesehatan di puskesmas.
3. Mahasiswa dapat mengetahui tentang visi dan misi puskesmas.
4. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi dari puskesmas.
5. Mahasiswa dapat mengetahui tentang tujuan promosi kesehatan di puskesmas.
6. Mahasiswa dapat mengetahui tentang manfaat promosi kesehatan di puskesmas.
7. Mahasiswa dapat mengetahui tentang sasaran promosi kesehatan di puskesmas.
8. Mahasiswa dapat mengetahui tentang bentuk metode promosi kesehatan di puskesmas.
9. Mahasiswa dapat mengetahui tentang prinsip-prinsip promosi kesehatan.

iv
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Promosi Kesehatan


Menurut WHO, Promosi Kesehatan adalah proses yang memungkinkan orang untuk
meningkatkan kontrol atas faktor-faktor penentu kesehatan dan dengan demikian meningkatkan
kesehatan mereka. Promosi kesehatan berarti membangun kebijakan publik yang sehat
menciptakan lingkungan yang mendukung, memperkuat aksi komunitas, mengembangkan
keterampilan pribadi dan mengorientasikan layanan kesehatan.
Promosi Kesehatan adalah segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi
yang terkait dengan ekonomi politik dan organisasi yang dirancang untuk memudahkan
perubahan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan (Lawrence Green, 1984).
Menurut Piagam Ottawa (1986), Promosi Kesehatan adalah suatu prose untuk memampukan
masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka.
Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui
pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat agar mereka dapat menolong dirinya
sendiri serta mengembangkan kegiatan yang bersumberdaya masyarakat, sesuai sosial budaya
setempat dan didukung oleh kebijakan public yang berwawasan kesehatan (SK Menkes No.
1193/Menkes/SK/X/2014).
Program promosi kesehatan dan pencegahan penyakit fokus pada menjaga orang sehat.
Promosi kesehatan melibatkan dan memberdayakan individu dan masyarakat untuk terlibat
dalam perilaku sehat dan membuat perubahan yang mengurangi risiko pengembangan penyakit
kronis dan morbiditas lainnya.

2.2. Pengertian Promosi Kesehatan Di Puskesmas


Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat merupakan sarana
kesehatan yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Untuk itu
peranan puskemas hendaknya tidak lagi menjadi sarana pelayanan pengobatan dan rehabiliatif
saja tetapi juga lebih ditingkatkan pada upaya promotif dan preventif. Oleh karena itu promosi
kesehatan (promkes) menjadi salah satu upaya wajib di puskesmas.
Promosi kesehatan di puskesmas merupakan upaya puskesmas dalam memberdayakan
pengunjung dan masyarakat baik didalam maupun di luar puskesmas agar berperilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) untuk mengenali masalah kesehatan, mencegah dan menanggulanginya.

v
Dengan promosi kesehatan juga menjadikan lingkungan puskesmas lebih aman, nyaman, bersih
dan sehat dalam mendukung perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Promosi kesehatan dipuskesmas merupakan tanggung jawab bersama antara petugas,
pengunjung maupun masyarakat. Petugas puskesmas diharapkan menjadi teladan perilaku sehat
dimasyarakat dan melahirkan gerakan pemberdayaan masyarakat. Sedang para pengunjung
puskesmas yaitu para pasien dan keluarganya dapat menerapkan perilaku sehat juga aktif
menjadi penggerak atau kader kesehatan dimasyarakat. Upaya dimaksud juga menjadi tangung
jawab pemerintah kabupaten/kota beserta jajaran sektor terkait untuk memfasilitasi puskesmas
agar dapat melaksanakan promosi kesehatan di puskesmas.

2.3. Visi dan Misi Puskesmas


Visi puskesmas adalah tercapainya kecamatan sehat menuju Indonesia sehat.
Adapun indikasi utama Indonesia sehat itu sendiri adalah lingkungan sehat, berprilaku sehat,
cakupan pelayanan kesehatan yang bermtu dan derajat kesehatan penduduk kecamatan.
Sedangkan misi puskesmas ada beberapa yaitu :
- Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.
- Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya.
- Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan.

2.4. Fungsi Puskesmas


Keberadaan Puskesmas di daerah tentu membawa pengaruh baik terhadap perkembangan
kesehatan masyarakat. Adapun beberapa fungsi Puskesmas adalah sebagai berikut.

1. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.


2. Membina peran serta masyarakat atau mengedukasi masyarakat di wilayah kerjanya
dalam rangka kemampuan untuk hidup sehat.
3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan masyarakat di wilayah
kerjanya.

Kini fungsi Puskesmas juga bertambah yakni memberi rujukan jika pasien ingin dirawat
dengan BPJS di rumah sakit. Maka Puskesmas akan melakukan pemeriksaan dasar kemudian
mengeluarkan surat rujukan agar pasien diterima di RS untuk dirawat.Nah di tengah pandemi
Covid-19 saat ini fungsi dan tugas Puskesmas juga bertambah. Puskesmas juga menjadi garda
terdepan penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19.Kini sebagian besar Puskesmas

vi
sudah menyediakan layanan tes Covid-19 untuk berbagai keperluan.Puskesmas juga bertugas
dalam penyelenggaraan UKP Tingkat Pertama di wilayah kerjanya seperti :

1. Mengadakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif, berkesinambungan dan


bermutu.
2. Mengadakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan preventif.
3. Melaksanakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat.
4. Melaksanakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan dan keselamatan
pasien, petugas dan pengunjung.
5. Mengadakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinasi dan kerjasama inter dan
antar profesi.
6. Menyelenggarakan rekam medis.
7. Melakukan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap mutu dan akses Pelayanan
Kesehatan.
8. Melakukan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan.
9. Melakukan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama di wialayah
kerjanya.
10. Melaksanakan penapisan rujuka sesuai dengan indikasi medis dan Sistem Rujukan.

Kegiatan Pokok Puskesmas

Kegiatan pokok Puskesmas adalah kegiatan yang sudah seharusnya diselenggarakan oleh setiap
Puskesmas.

Adapun kegiatan pokok Puskesmas adalah sebagai berikut.

- KIA,
- Keluarga Berencana
- Usaha Perbaikan Gizi, Kesehatan Lingkungan
- Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
- Pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan
- Penyuluhan Kesehatan Masyarakat, Kesehatan Sekolah, Kesehatan Olah Raga,
Perawatan Kesehatan Masyarakat, Kesehatan dan keselamatan Kerja, Kesehatan Gigi dan
Mulut, Kesehatan Jiwa, Kesehatan Mata
- Laboratorium Sederhana
- Pencatatan Laporan dalam rangka Sistem Informasi Kesehatan,
- Kesehatan Usia Lanjut
- Pembinaan Pengobatan Tradisional.

vii
2.5. Tujuan Promosi Kesehatan Di Puskesmas

Tujuan Umum
Meningkatnya PHBS individu, keluarga dan masyarakat serta berperan aktif dalam setiap
gerakan kesehatan masyarakat melalui upaya promosi kesehatan yang terintegrasi secara lintas
program, lintas sektor, swasta, dan masyarakat.

Tujuan Khusus
1. Meningkatkan komitmen pembangunan berwawasan kesehatan dari para pengambilan
kebijakan dari berbagai pihak.
2. Meningkatkan kerjasama, antar masyarakat, antar kelompok, serta antar lembaga dalam
rangka pembangunan berwawasan kesehatan.
3. Meningkatkan peran serta masyarakat termasuk swasta sebagai subjek atau
penyelenggaraan upaya pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan.
4. Meningkatkan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang efektif
dengan mempertimbangkan kearifan lokal.
5. Meningkatkan keterpaduan pelaksanaan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat dengan seluruh program dan sektor terkait, di pusat, provinsi dan
kabupaten/kota dengan mengacu kepada rencana strategis kementerian kesehatan.

2.6. Manfaat Promosi Kesehatan Di Puskesmas


1. Bagi pasien
a. Meningkatkan pengertian dan sikap ingin cepat sembuh.
b. Memberi pengertian kepada orang sekitarnya atau keluarga.
c. Memberi pengertian atau pengetahuan dan sikap tentang penggunaan fasilitas
kesehatan secara tepat dan benar.
2. Bagi keluarga pasien
a. Mengerti dan mendukung dalam upaya penyembuhan pasien.
b. Membantu upaya pencegahan agar keluarga tidak tertular penyakit yang sama.
c. Membantu pasien yang sudah sembuh untuk meningkatkan kesehatannya agar
penyakitnya tidak terulang lagi.
3. Bagi petugas puskesmas
a. Mengembangkan pelayanan paripurna, memperpendek lama perawatan, mencegah
terjadinya komplikasi, menurunkan angka infeksi nosokomial, menurunkan angka
kematian, hal-hal yang menyangkut kinerja rumah sakit.
b. Menciptakan rumah sakit yang bersih dan sehat.
c. Mencerminkan kinerja petugas rumah sakit yang disiplin dengan perilaku bersih, sehat
dan ramah lingkungan.

viii
4. Bagi masyarakat lingkungan sekitar
a. Mengerti dan mendukung dalam upaya pencegahan penyakit menular.
b. Mempraktekkan PHBS
c. Menjaga dan meningkatkatkan kondisi lingkungan yang bersih dan sehat.

2.7. Sasaran Promosi Kesehatan Di Puskesmas


Sasaran promosi kesehatan adalah individu, keluarga dan masyarakat yang ada di wilayah
kerja puskesmas beserta stakeholder potensional, yang akan di intervensi melalui kegiatan
promosi kesehatan, meliputi : sasaran primer, sekunder dan tersier.
1) Sasaran pimer adalah individu, kerluarga serta kelompok masyarakat rentan yang
mengalami masalah kesehatan
2) Sasaran sekunder adalah individu atau kelompok yang mempunyai potensi
mendukung penyelenggaraan promosi kesehatan di puskesmas, yaitu lintas
program/petugas kesehatan, kader, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, TP.
PKK, Organisasi Kemasyarakatan, Organisasi Keagamaan, Pramuka, Organisasi
Pemuda, Organisasi Profesi, Kelompok-kelompk Peduli Kesehatan, Media Massa,
Lintas Sektor, Swasta/Dunia Usaha, dll.
3) Sasaran tersier adalah pengambil keputusan atau penentu kebijakan yang mempunyai
potensi meberikan dukungan kebijakan dan sumber daya terhadap penyelenggaraan
promosi kesehatan di puskesmas, yaitu: RT, RW, Kepala Desa/Lurah, Camat, Ketua
TP. PKK Kecamatan, Ketua TP.PKK Desa/Kelurahan, dll.

2.8. Metode Promosi Kesehatan Di Puskesmas


Strategi Promosi Kesehatan Berdasarkan rumusan WHO (1994), dalam Notoatmodjo (2007),
strategi promosi kesehatan secara global terdiri dari tiga hal, yaitu :
1. Advokasi (advocacy)
Advokasi adalah kegiatan untuk meyakinkan orang lain, agar orang lain tersebut
membantu atau mendukung terhadap tujuan yang akan dicapai. Dalam konteks promosi
kesehatan, advokasi adalah pendekatan kepada para pembuat keputusan atau penentu
kebijakan di berbagai sektor, dan di berbagai tingkat, sehingga para pejabat tersebut dapat
mendukung program kesehatan yang kita inginkan.
2. Dukungan sosial (social supporrt)

ix
Strategi dukungan sosial adalah suatu kegiatan untuk mencari dukungan sosial melalui
tokoh-tokoh formal maupun informal. Tujuan utama kegiatan ini adalah agar tokoh
masyarakat sebagai penghubung antara sektor kesehatan sebagai pelaksana program
kesehatan dengan masyarakat penerima program kesehatan. Bentuk kegiatan dukungan
sosial antara lain pelatihan-pelatihan para tokoh masyarakat, seminar, lokakarya,
bimbingan kepada tokoh masyarakat dan sebagainya.
3. Pemberdayaan masyarakat (empowerment)
Pemberdayaan merupakan strategi promosi kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat
langsung. Tujuan utama pemberdayaan adalah mewujudkan kemampuan masyarakat
dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan untuk diri mereka sendiri. Bentuk
kegiatan ini antara lain penyuluhan kesehatan, keorganisasian dan pengembangan
masyarakat dalam bentuk koperasi, pelatihan-pelatihan untuk kemampuan peningkatan
pendapatan keluarga (Notoatmodjo, 2007).

Ruang Lingkup Promosi Kesehatan Ruang lingkup promosi kesehatan berdasarkan aspek
pelayanan kesehatan menuru Notoatmodjo (2006), meliputi :

1. Promosi kesehatan pada tingkat promotif.


Sasaran promosi kesehatan pada tingkat pelayanan promotif adalah pada kelompok orang
sehat, dengan tujuan agar mereka mampu meningkatkan kesehatannya.
2. Promosi kesehatan pada tingkat preventif.
Sasaran promosi kesehatan pada tingkat ini selain pada orang yang sehat juga bagi
kelompok yang beresiko. Misalnya, ibu hamil, para 11 perokok, para pekerja seks,
keturunan diabetes dan sebagainya. Tujuan utama dari promosi kesehatan pada tingkat ini
adalah untuk mencegah kelompok-kelompok tersebut agar tidak jatuh sakit (primary
prevention).
3. Promosi kesehatan pada tingkat kuratif.
Sasaran promosi kesehatan pada tingkat ini adalah para penderita penyakit, terutama yang
menderita penyakit kronis seperti asma, diabetes mellitus, tuberculosis, hipertensi dan
sebagainya. Tujuan dari promosi kesehatan pada tingkat ini agar kelompok ini mampu
mencegah penyakit tersebut tidak menjadi lebih parah (secondary prevention).

x
4. Promosi kesehatan pada tingkat rehabilitatif.
Sasaran pokok pada promosi kesehatan tingkat ini adalah pada kelompok penderita atau
pasien yang baru sembuh dari suatu penyakit. Tujuan utama promosi kesehatan pada
tingkat ini adalah mengurangi kecacatan seminimal mungkin. Dengan kata lain, promosi
kesehatan pada tahap ini adalah pemulihan dan mencegah kecacatan akibat dari suatu
penyakit (tertiary prevention) (Notoatmodjo, 2007).

2.9. Prinsip Promosi Kesehatan


Dalam pelaksanaannya, promosi kesehatan mempunyai prinsip-prinsip yang berguna
sebagai dasar-dasar dari pelaksanaan program promosi kesehatan. Prinsip-prinsip tersebut
meliputi:
1. Promosi Kesehatan (Health Promotion)
Proses pemberdayaan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi
kesehatannya (the process of enabling people to control over and improve their health),
lebih luas dari pendidikan atau Penyuluhan Kesehatan. Promosi Kesehatan meliputi
Pendidikan/Penyuluhan Kesehatan, dan di pihak lain Penyuluh/Pendidikan Kesehatan
merupakan bagian penting (core) dari Promosi Kesehatan.
2. Promosi Kesehatan adalah upaya perubahan/perbaikan perilaku di bidang kesehatan
disertai dengan upaya mempengaruhi lingkungan atau hal-hal lain yang sangat
berpengaruh terhadap perbaikan perilaku dan kualitas kesehatan.
3. Promosi Kesehatan juga berarti upaya yang bersifat promotif (peningkatan) sebagai
perpaduan dari upaya preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif
(pemulihan) dalam rangkaian upaya kesehatan yang komprehensif.
4. Promosi kesehatan, selain tetap menekankan pentingnya pendekatan edukatif yang
selanjutnya disebut gerakan pemberdayaan masyarakat, juga perlu dibarengi dengan
upaya advokasi dan bina suasana (social support).
5. Promosi kesehatan berpatokan pada PHBS yang dikembangkan dalam 5 tatanan yaitu di
rumah/tempat tinggal (where we live), di sekolah (where we learn), di tempat kerja
(where we work), di tempat-tempat umum (where we play and do everything) dan di
sarana kesehatan (where we get health services).
6. Pada promosi kesehatan, peran kemitraan lebih ditekankan lagi, yang dilandasi oleh
kesamaan (equity), keterbukaan (transparancy) dan saling memberi manfaat (mutual
benefit). Kemitraan ini dikembangkan antara pemerintah dengan masyarakat termasuk
swasta dan Lembaga Swadaya Masyarakat, juga secara lintas program dan lintas sektor.
7. Promosi Kesehatan sebenarnya juga lebih menekankan pada proses atau upaya, dengan
tanpa mengecilkan arti hasil apalagi dampak kegiatan. Jadi sebenarnya sangat susah
untuk mengukur hasil kegiatan, yaitu perubahan atau peningkatan perilaku individu dan

xi
masyarakat. Yang lebih sesuai untuk diukur: adalah mutu dan frekuensi kegiatan seperti:
advokasi, bina suasana, gerakan sehat masyarakat, dan lain-lain.
Promosi kesehatan juga mempunyai prinsip yang lebih spesifik dalam tiap ruang lingkup
promosi kesehatan atau setting. Misalnya, promosi kesehatan di keluarga, fasilitas layanan
kesehatan, tempat kerja, sekolah, dan tempat umum.
A. Prinsip Promosi Kesehatan di Keluarga
Dalam lingkup ini penerapan yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Keluarga merupakan lingkup terkecil dalam suatu kelompok masyarakat,
sehingga promosi kesehatan yang dilakukan harus bias lebih spesifik juga.
Pendidikan kesehatan yang diberikan pun diharapkan akan lebih efektif karena
fokus pada satu keluarga sebagai satu sasaran.
2. Keluarga terdiri atas beberapa orang yang sudah terikat hubungan satu sama lain,
yaitu ayah, ibu, dan anak. Sehingga apabila promosi kesehatan yang dilakukan
sudah baik akan sangat berpengaruh pada perubahan perilaku pada masing-
masing anggota keluarga tersebut, dan nantinya perilaku itu akan terbawa ke
lingkungan diluarnya.
3. Setiap keluarga tentu memiliki nilai dan aturan tersendiri dalam lingkungannya,
yang masing-masing anggota keluarga sudah anut sejak lama, biasanya berupa
kebiasaan-kebiasaan tertentu. Dalam hal ini maka pemberi promosi kesehatan
harus mampu menyesuaikan diri dengan aturan tersebut agar keluarga tersebut
bsia lebih terbuka dalam menerima segala bentuk promosi yang dilakukan.

B. Prinsip Promosi Kesehatan di Fasilitas Layanan Kesehatan


Promosi kesehatan di fasilitas layanan kesehatan mempunyai prinsip-prinsip dasar yaitu:
1. Ditujukan untuk individu yang memerlukan pengobatan dan atau perawatan,
pengunjung, keluarga pasien.
2. Memberikan pemahaman kepada pasien dan keluarga atas masalah kesehatan
yang diderita pasien.
3. Memberdayakan pasien dan keluarga dalam kesehatan,
4. Menerapkan “proses belajar” di fasilitas pelayanan kesehatan.

C. Prinsip Promosi Kesehatan di Tempat Kerja


Promosi kesehatan di tempat kerja hendaknya dikembangkan dengan melibatkan kerja
sama dengan berbagai sektor yang terkait, dan melibatkan beberapa kelompok organisasi
masyarakat yang ada sehingga lebih mantap serta berkesinambungan. Dalam ruang
lingkup tempat kerja, promosi kesehatan juga mempunyai prinsip-prinsip, diantaranya :
1. Komprehensif.
Promosi kesehatan di tempat kerja merupakan kegiatan yang melibatkan beberapa
disiplin ilmu guna memaksimalkan tujuan yang ingin dicapai yaitu
berkembangnya tempat kerja yang sehat, aman dan nyaman sehingga dengan
xii
lingkungan kerja yang mendukung tersebut diharapkan terjadi perubahan perilaku
individu dan kelompok kearah yang positif sehingga dapat menjaga lingkungan
agar tetap sehat.
2. Partisipasi
Para peserta atau sasaran promosi kesehatan hendaknya terlibat secara aktif
mengindetifikasi masalah kesehatan yang dibutuhkan untuk pemecahannya dan
meningkatkan kondisi lingkungan kerja yang sehat. Partisipasi para pengambil
keputusan di tempat kerja merupakan hal yang sangat mendukung bagi para
pekerja untuk lebih percaya diri dalam meningkatkan kemampuan mereka dalam
merubah gaya hidup dan mengembangkan kemampuan pencegahan dan
peningkatan terhadap penyakit.
3. Keterlibatan berbagai sektor terkait.
Kesehatan yang baik adalah hasil dari berbagai faktor yang mendukung. Berbagai
upaya untuk meningkatkan kesehatan pekerja hendaknya harus melalui
pendekatan yang integrasi yang mana penekanannya pada berbagai faktor tersebut
bila memungkinkan.
4. Kelompok organisasi masyarakat
Program pencegahan dan peningkatan kesehatan hendaknya melibatkan semua
anggota pekerja, termasuk kelomok organisasi wanita dan laki-laki yang ada,
termasuk juga tenaga honorer dan tenaga kontrak. Kebutuhan melibatkan dengan
berbagai organisasi masyarakat yang mempunyai pengalaman atau tenaga ahli
dalam membantu mengembangkan Promosi kesehatan Di Tempat kerja
hendaknya di perhitungkan dalam mengembangkan program sebelumnya
5. Berkesinambungan atau Berkelanjutan
Promosi kesehatan di tempat kerja yang berhubungan erat dengan kesehatan dan
keselamatan kerja mempunyai arti penting pada lingkungan tempat kerja dan
aktivitas manajemen sehari-hari. Program promosi kesehatan dan pencegahan
hendaknya terus menerus dilakukan dan tujuannya jangka panjang. Apabila
pelaksanaan promosi kesehatan di tempat kerja ingin lebih mentap, program
hendaknya sesuai dan responsif terhadap kebutuhan pekerja dan masalah yang
berhubungan dengan kondisi lingkungan kerja.

D. Prinsip Promosi Kesehatan di Sekolah


Sedangkan dalam ruang lingkup atau setting sekolah, promosi kesehatan juga memiliki
prinsip, diantara yaitu :
1) Melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan sekolah yaitu
peserta didik, orangtua dan para tokoh masyarakat maupun organisasi-organisasi
di masyarakat
2) Memberikan pendidikan kesehatan sekolah dengan :

xiii
a. Kurikulum yang mampu meningkatkan sikap dan perilaku peserta didik
yang positif terhadap kesehatan serta dapat mengembangkan berbagai
ketrampilan hidup yang mendukung kesehatan fisik, mental dan social
b. Memperhatikan pentingnya pendidikan dan pelatihan untuk guru maupun
orangtua.
3) Mengupayakan agar sekolah mempunyai akses untuk di laksanakannya pelayanan
kesehatan di sekolah, yaitu :
a. Penjaringan, diagnosa dini, imunisasi serta pengobatan sederhana
b. Kerjasama dengan Puskesmas setempat
c. Adanya program-program makanan bergizi dengan memperhatikan
“keamanan” makanan

E. Prinsip Promosi Kesehatan di Tempat Umum


     Sebagai lingkup yang sangat luas dan tidak tentu maka hal yang perlu diperhatikan dalam
penerapannya antara lain:
- Tempat umum merupakan sarana yang dilalui oleh banyak orang, sehingga dapat
dikatakan bahwa sasaran dari tindakan promosi kesehatan ini juga tidak tetap.
Misalnya di tempat-tempat umum seperti halte, stasiun, dan lain-lain maka
penerapan yang paling efektif adalah dengan memanfaatkan media berupa poster,
spanduk, dan lain-lain. Dengan ini maka orang-orang yang saat itu berada di tempat
itu akan membaca dan mencoba memahami apa isi pesan yang ada.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Tupoksi dari promosi kesehatan adalah meningkatkan strata untuk hidup bersih dan sehat.
Sasaran dari promosi kesehatan ini adalah seluruh lapisan masyarakat. Target dari promosi
kesehatan ini rata-rata sudah tercapai, namun dalam PHBS peningkatan angkanya dari tahun ke
tahun sangatlah sedikit, salah satu faktornya adalah merokok. Yang terjun langsung dalam
program promosi kesehatan bukan hanya seorang promotor, tetapi petugas-petugas puskesmas
yang lainnya yang berhubungan ikut turun langsung. Diadakannya promosi kesehatan ini adalah
continue dalam waktu yang tidak ditentukan. Biayanya sendiri sudah dianggarkan dari BOP atau
Biaya Operasional Puskesmas. Melihat antusiasnya warga ketika diadakan promosi kesehatan
sangat menambah semangat para promotor untuk tetap semangat untuk meningkatkan PHBS.

3.2. Saran

xiv
Untuk jangka waktu promosi kesehatan, sebaiknya memiliki rentang waktu yang konstan
agar bisa ditinjau lebih baik hasilnya. Dan ketika promosi kesehatan berlangsung, lebih baik jika
ada bukti fisik untuk mengevaluasi promosi kesehatan yang selanjutnya.

DAFTAS PUSTAKA

https://vesta.or.id/KESEHATAN-UMUM/
https://pelayananpublik.id/2020/06/06/pengertian-puskesmas-tugas-fungsi-dan-kegiatannya/
https://dinkes.bantulkab.go.id/berita/304-promosi-kesehatan-di-puskesmas
https://www.mitrakesmas.com/2017/12/pengertian-dan-tujuan-promosi-kesehatan.html
http://bbpkmakassar.or.id/images/MI.7_Promosi_Kesehatan_di_Puskesmas-
Pelatihan_Tugsus.pdf

xv
LAMPIRAN

1. Upaya Preventif dan Promotif UKS SD Negeri Kalitami Bersama Promosi


Kesehatan Puskesmas Kalitami

xvi
2. Perawat di Riau Audiensi dengan Dinas Kesehatan Pekanbaru Terkait
Pencegahan Wabah Covid-19

xvii
3. Tanggulangi Penyakit Cacingan, Puskesmas Sabbang Libatkan Guru
Promosi Kesehatan

xviii

Anda mungkin juga menyukai