Anda di halaman 1dari 13

STRATEGI BINA SUASANA , STRATEGI GERAKAN MASYARAKAT dalam PROMKES , MONITORING dan EVALUASI

Iswardi Jeffry Kurniawan Khatib Roy Davi Lili Yuslianti Masriadi Masrul Melisa Susanti Misbakhul Najmi Muthmainnah Novallia Lestari

Strategi Dasar Promosi Kesehatan


Advokasi Bina Suasana Gerakan Pemberdayaan Masyarakat

Bina Suasana
Bina suasana adalah upaya menciptakan suasana atau lingkungan sosial yang mendorong individu, keluarga, dan masyarakat untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatannya serta menciptakan lingkungan sehat dan berperan aktif dalam setiap upaya penyelenggaraan kesehatan

Bina suasana dilakukan melalui 3 pendekatan :


Pendekatan Individu Pendekatan Kelompok Pendekatan Masyarakat Umum

Metode bina suasana


Metode bina suasana dapat berupa :
Pelatihan Semiloka Konferensi pers Dialog terbuka Penyuluhan Pendidikan Lokakarya mini Pertunjukkan tradisional. Diskusi meja bundar (Round table discussiaon) Pertemuan berkala di desa Kunjungan lapangan Studi banding Traveling seminar.

Untuk menjaga kelanggengan dan keseimbangan bina suasana diperlukan :


forum komunikasi dokumen dan data yang up to date (selalu baru) mengikuti perkembanagan kebutuhan masyarakat hubungan yang terbuka, serasi dan dinamis dengan mitra menumbuhkan kecintaan terhadap kesehatan memanfaatkan kegiatan dan sumber-sumber dana yang mendukung upaya pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat adanya umpan balik dan penghargaan.

Strategi Gerakan Masyarakat dalam PROMKES


Pemberdayaan adalah proses pemberian informasi kepada individu, keluarga atau kelompok (klien) secara terus-menerus dan berkesinambungan mengikuti perkembangan klien serta proses membantu klien, agar klien tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek attitude) dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang diperkenalkan (aspek practice).

INFORMASI

KLIEN

TAHU MAU KLIEN

MELAKUKAN

Sasaran utama pemberdayaan yaitu: a. individu b. keluarga c. kelompok/masyarakat.

Perubahan dari tahu ke mau pada umumnya dicapai dengan :


menyajikan fakta-fakta dan mendramatisasi masalah mengajukan harapan bahwa masalah tersebut bisa dicegah dan atau diatasi.

Monitoring dan Evaluasi


dapat memberikan informasi atau peringatan secara dini terhadap masalah atau kendala yang dihadapi. Informasi ini dapat dijadikan dasar untuk melakukan pengarahan kembali untuk rencana kegiatan selanjutnya.

Ukuran hasil dari upaya promosi kesehatan


Ukuran tentang pemahaman yang berkaitan dengan kesehatan yang meliputi tingkat pengetahuan, sikap, motivasi, tendensi perilaku, keterampilan personal dan kepercayaan diri. Ukuran pengaruh dan gerakan masyarakat yang meliputi unsur partisipasi masyarakat, pemberdayaan masyarakat, norma sosial dan opini publik. Ukuran yang mencakup kebijakan publik yang berwawasan kesehatan yang meliputi pernyataan politik, alokasi sumber daya, unsur budaya dan perilaku. Ukuran kondisi kesehatan dan gaya hidup sehat, salah satunya meliputi kesempatan untuk memperoleh makanan sehat.

Lanjutan.
Ukuran efektifitas pelayanan kesehatan, yang meliputi penyediaan pelayanan pencegahan, akses ke tempat-tempat pelayanan kesehatan, serta faktor-faktor sosial budaya yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan. Ukuran Lingkungan sehat, yang meliputi membatasi akses dalam penggunaan tembakau, alkohol, obat-obat terlarang, penyediaan lingkungan positif bagi anak-anak dan kelompok usila, kebebasan dari kekerasan dan berbagai penyalahgunaan. Ukuran dampak sosial yang meliputi kualitas hidup, kemandirian, jaringan dukungan sosial, pemerataan atau keadilan. Ukuran dampak kesehatan yang meliputi penurunan tingkat kesakitan, kematian dan ketidakmampuan, kompetensi psikososial dan keterampilan d iri. Ukuran pengembangan kapasitas yang meliputi ukuran kelangsungan partisipasi masyarakat dan pemberdayaan.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai