Anda di halaman 1dari 43

PENDEKATAN PROMOSI KESEHATAN

1. Strategi Global
2. Strategi berdasar Otawa Charter
3. Pendekatan Medis
4. Perubahan Perilaku
5. Education
6. Berpusat pada Klien
7. Perubahan Sosial
1. STRATEGI GLOBAL
• Advokasi
• Dukungan sosial
• Pemberdayaan Masyarakat
ADVOKASI
• Kegiatanditujukan pd pembuat
keputusan(decission makers) at penentu
kebijakan (policy makers)disektor kesehatan at
non kesehatan punya pengaruh publik
• Tujuan : produk kebijakan yg dikeluarkan
menguntungkan kesehatan.
• Bentuk kegiatan : pendekatan formal/informal,
penyajian isu masalah kesehatan, seminar,
lokakarya, dll.
• Out-putnya : uu,peraturan pemerintah
pusat/darah, instruksi yg mengikat ttg
kesehatan.
LANJUTAN ADVOKIASI

• Sasaran advokasi antara lain :


– Para pejabat jajaran eksekutif
– Para pejabat jajaran legislatif
– Para pimpinan dan pengusaha
– Organisasi politik dan organisasi massa
– Semuanya baik ditingkat pusat, propinsi,
kabupaten/kota tingkat kecamatan maupun
desa.
DUKUNGAN SOSIAL
( SOCIAL SUPPORT )
• Kegiatn ditujukan pada tokoh masyyg punya
pengaruh di masyarakat
– Formal : Camat,Lurah,Guru,Petugas Kesh,dll
– Informal : tokoh agama, tokoh adat, dll
• Tujuan : agar kegiatan/program kesh mendapat
dukungan dr tokoh masy dan agama dan
sebagai jembatan antara pengelola kesh dg
masyarakat.
• Masyarakat PATERNALISTIKtoma dan toga
pengaruhnya sangat penting apalagi bila mrk
sdh berperilaku sehat.
LANJUTAN DUKUNGAN SOSIAL
• Bentuk Kegiatan :
– Pelatihan tokoh Agama
– Pelatihan tokoh masyarakat
– Penyuluhan
– Lokakarya
– Seminar
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
( EMPOWERMENT)
• Pemberdayaan langsung ditujukan pd sasaran
primer  masyarakat : Gerakan Masyarakat
Untuk Hidup Sehat.
• Tujuan : agar masy mempunyai kemampuan
dlm memelihara dan meningkatkan kesh sendiri.
• Bentuknya :
– Penyuluhan kesh, pengembangan dan
pengorganisasian masy.
– Dana sehat, pos obat desa, gotong royong
kesehatan.
2. STRATEGI PROMOSI
KESEHATAN OTAWA CHARTER
• Konferensi Internasional Promkes di Ottawa-
Canada tahun 1986 menghasilkan Piagam
Ottawa ( ottawa-charter )
• Rumusan Strategi Promkes dikelompokan
menjadi 5 point :
1. Kebjkn bwawasn kesh (health public policy )
2. Lingk yg mendukung (supportive environment )
3. Reorientasi yan-kesh(reorient health service)
4. Keterampilan Individu (personal skill )
5. Gerakan Masyarakat (community action )
Kebijakan Berwawasan Kesehatan
( Health Public Policy )
• Kegiatan ditujukan pd pengambil dan
penentu kebijakan.
• Kebijakan yg dikeluarkan hrs
memperhatikan masalah kesehatan
• Contoh : Pengeboran Minyak di
Cepu(exon)/Tambang Emas di papua
(Freepot) hrs mll analisa dampak
lingkungan.
Lingkungan Yg Mendukung
( Supportive Enveronment)
• Kegiatan utk mengembangkan jaringan
kemitraan dan suasana yg mendukung
• Kegiatan ditujukan pd pimpinan organisasi
masy,pengelola tempat umum.
• Kegiatan yg dilakukan hrs memperhatikan
dampak thd lingkungan baik fisik maupun
non-fisik yg mendukung thd kesh.
Reorientasi Pelayanan Kesehatan
( Reorient Health Service )
• Kesehatan bukan hanya masalah pemberi
pelayananbaik pemerintah/swasta (
provider) tapi juga masalah masy
(consumen) Prsrenyelenggaran Kesh
menjadi tanggung jawab bersama.
• Titik berat yankes masih pd pemerintah
dan swasta  kurang melibatkan masy.
• Masy hrs diberdayakan mll : LSM yg
peduli akan kesehatan.
Keterampilan Individu
( Personal Skill )
• Kesehatan Masyarakat adl kesh AGREGAT,
yg terdiri dr kelompok,keluarga dan individu
oleh karenanya kesmasy terwujud apabila kesh
kelompok,klg dan individu terwujud.
• Peningkatan keterampilan setiap anggota masy
agar mampu memelihara dan meningkatkan
kesh sendiri (personal skill) adalah penting.
• Diharapkan setiap Individu Punya Pengetahuan
ttg : cara pelihara kesh,mampu cegah
penyakit,mampu meningkatkan kesh,mampu
mencari pengobatan,mampu menggunakan
fasilitas kesehatan.
Gerakan Masyarakat
( Community Action )
• Unsur dalam masyarakat hrs bekerja dan
bergerak bersama dalam rangka
meningkatkan dan mengembangkan
kondisi derajat kesehatan masyarakat.
2.PENDEKATAN MEDIKAL
• Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan
dilakukan juga upaya pendekatan medis 
Early Diagnosis and Prompt treatment :
diagnosa dini dan pengobatan segera.
• Banyakt penyakit dimasyarakat sulit terdeteksi
dan masyarakat sulit/tdk mau utk diobati atau
berobat utk kesembahan penyakitnya.
• Masyarakat harus ditingkatkan kemampuan dan
kesadaran ttg kesehatan dan penyakit
• Upaya kuratif rehabilitatif akan efisien mana kala
pendekatan promosi kesehatan telah
menjangkau aspek pengetahuan dan
kesadaran.
LANJUTAN PENDEKATAN MEDIKAL
• Keefektifan tindakan medis pada sistem tubuh
yang sakit.
• Pendekatan ini mengandung konsekuensi pada
hak pasien :
– Hak membebaskan diri dari tanggung jawab sosial
– Hak utk bebas dari penyakitnya
• kewajiban bagi pasien adalah :
– Mencari kesembuhan
– Mencari tempat pelayanan yang sesuai
• Pengobatan (medical) yang tepat dan dini
menjadikan pengembangan dan peningkatan
kesehatan juga dapat tercapai.
3.PERUBAHAN PERILAKU
• Perubahan perilaku yang diharapkan adalah dari yang
tidak sesuai dengan norma kesehatan menjadi sesuai
dengan norma kesehatan atau perilaku negatif menjadi
perilaku yang positif.
• Perlu pengembangan perilaku sehat untuk
membiasakan hidup sehat.
• Promosi Kesehatan dilakukan dlm rangka upaya utk
mempengaruhi,mengajak orang lain
:individu,keluaga,kelompok dan masy agar
melaksanakan perilaku hidup sehat.
• Secara operasional promkes adl semua kegiatan utk
memberikan dan meningkatkan pengetahuan,sikap dan
praktek dlm memelihara kesehatan
LANJUTAN PERUBAHAN PERILAKU

• Dalam proses perubahan perilaku


dipengaruhi oleh 3 unsur yang terlibat
yaitu pengetahuan, sikap dan
tindakan/keterampilan.
• Dari 3 faktor tersebut pendekatan
promosi kesehatan harus
memperhatikan faktor lain yaitu :
1. Promkes dalam faktor predisposisi
2. Promkes dalam faktor enabling
3. Promkes dalam faktor reenforcing
Promkes Dalam Faktor
Predisposisi
• Promkes ditujukan utk menggugah kesadaran,
pengetahuan tentang hidup sehat dan perilaku
sehat bagi individu,klg,kelompok dan
masyarakat.
• Memberikan pengertian ttg tradisi, kepercayaan,
nilai-nilai, pengalaman baik yg menrugikan
maupun yang menguntungkan kesehatan.
• Bentuknya : penyuluhan,pameran,iklan
kesehatan, spanduk,poster,dll.
Promkes dalam Faktor Enabling
• Faktor pemungkin ( enabling ) berupa fasilitas
dan sarana kesehatan.
• Promosi kesehatan ditujukan utk
memberdayakan masy agar mampu
mengadakan sarana dan prasarana kesh bagi
mereka sendiri.
• Bentuknya : PPM, upaya peningkatan
pendapatan keluarga yg memungkinkan
tersedianya polindes,pos obat desa, dana
sehat,dll
Promkes Dalam Faktor
Reenforcing
• Faktor yang menyangkut sikap dan perilaku
tokoh masyarakat,tokoh agama,petugas
kesehatan,orang yg berpengaruh bg individu 
maka promkes ditujukan dg pelatihan bagi
mereka.
• Tujuan : menjadikan tokoh masy/agama,petugas
kesh menjadi suri-tauladan dlm bidang
kesehatan.
• Pemerintah diharapkan mengeluarkan UU yg
menguatkan perilaku hidup sehat.
4.EDUCATION
• Upaya agar masyarakat berperilaku atau
mengadopsi perilakukesehatan dg cara
persuasif,bujukan,himbauan,ajakan,memberikan
informasi,meningkatkan kesadaran melalui
PENDIDIKAN KESEHATAN ( Health Education )
• Hasil perubahan perilaku dg pendekatan
EDUCATION berlangsung lama tetapi relatif
lebih Lestari,langgeng dan menjadi bagian dr
kehidupannya.
LANJUTAN EDUCATION

• Peningkatan Perilaku Sehat menggunakan


pendekatan edukasi lebih tepat dibanding
pendekatan koersif/paksaan.
• Agar pendidikan kesehatan berhasil efektif
maka perlu dilakukan diagnosis dan
analisa terhadap perilaku yang akan
dirubah di masyarakat.
Hub Pendekatan Education dg Perubahan Perilaku

PERILAKU

Proses Perubahan

PREDISPOSING FACTORS ENABLING tersedianya REENFORCING


•Pengetahuan Sarana dan prasarana kesh Sikap dan perilaku
•Sikap •Pusk,RS,Polindes,pos obat •Tokoh agama
•Kepercayaan •Dokter,Perawat praktek •Tokoh Masy
•Tradisi •Air bersih,tempat sampah •Petugas Kesh
•Nilai •dll

•KOMUNIKASI •Pemberdayaan Masy


TRAINING
•PENYULUHAN •Pemberdayaan Sosial

Pendekatan Edukasi : PENKES


6. Berpusat Pada Klien
• Klien  berarti konsumer ( pengguna ) memilki
arti lebih bertanggung jawab dan memiliki
kontrol.
• Klien mempunyai pengalaman dalam mengatasi
masalah kesehatan  yg dipakai sebagai
sumber perencanaan pembuatn keputusan, dan
penatalaksanaan keperawatan
• Promkes difokuskan pd interaksi antara
perawat dan klien dalam proses penyelesaian
masalah kesehatan
• Model pendekatan ini menolak anggapan klien
pasifyg dpt menghambat upaya kesh.
7. PERUBAHAN SOSIAL
• Interaksi Sosial  hubungan timbal balik
atau saling mempengaruhi diantara aneka
gejala kehidupan yg dilakukan oleh
manusia.
• Pengaruh interaksi sosial  adanya
perubahan sosial/proses sosial
• Interaksi sosial terjadi pada semua aspek
kehidupan  salah satunya aspek
kehidupan/perilaku kesehatan.
LANJUTAN

• Pola perilaku masy dpt berbeda-2  kerena


masy memiliki bentuk struktur spt kelompok
sosial, lembaga sosial yg berbeda
• Perubahan Sosial dpt terjadi karena warga masy
saling berhubungan satu dg lainnya baik
perorangan maupun kelompok dan menentukan
sistem serta bentuk interaksi tersebut.
• Masalah kesehatan dpt diketahui melalui
proses/perubahan sosial sebagai pengaruh dr
interaksi sosial
Interaksi Sosial Didasari oleh beberapa Faktor
• IMITASI
– Meniru utk mematuhi kaidah dan nilai yg berlaku.
– Bisa bersifat positif dan bersifat negatif
– Dapat mematikan/melemahkan daya kreasi individu.
• SUGESTI
– Seseorang memberikan pandangan atau sikap dan
diterima orang lain.
– Bersifat emosional dan kurang rasional
– Terjadi bila yg memberikan pandangan org yg
berwibawa/otoriter
– Terjadi bila pandangan atau sikap tersebut mrpkn
pandangan sebagaian besar masyarakat.
Lanjutan Faktor Interaksi Sosial

• IDENTIFIKASI
– Keinginan utk menjadi sama( identik atau
serupa ) dg orang lain.
– Lebih mendalam dari imitasi
– Prosesnya dapat terjadi  tanpa disadari
atau disadari.
• SIMPATI
– Individu tertarik dengan pihak lain
– PERASAAN memegang peranan penting
– Dorongan utama adl keinginan utk memahami
pihak lain dan bekerja sama dengannya.
Syarat Interaksi Sosial
• Kontak Sosial
– Kontak sosial dapat terjadi mll 3 tipe
• Individu – Individu
• Individu – Masyarakat
• Masyarakat - Masyarakat
• Komunikasi
– Komunikasi dalam interaksi sosial adl
komponen yg sangat penting.
– Komunikator-Pesan-media/saluran-
komunikan-Umpan balik.
BENTUK INTERAKSI SOSIAL
• KERJA SAMA ( Co-Operation )
• PERSAINGAN ( Competition )
• PERTENTANGAN ( Conflict )
2 Macam Perubahan Sosial
• PROSES ASOSIATIF
– Bentuk kerjasama antara orang-orang/kelompok utk
mencapai tujuan bersama
– Ada kesadaran bhw tujuan tsb mempunyai manfaat
bagi semua
– Hrs dibangun iklim menyenangkan dlm kerjasama
• PROSES DISOSIATIF
– Dalam bentuk persaingan at kompetisi,kontravensi (
sikap tdk pasti seseorang thd sesuatu rencana,
perasaan tdk suka/ragu/benci yg disembunyikan),
dan pertikaian
Interaksi Sosial Promosi Kesehatan Utk
terjadinya Perubahan Sosial Di pengaruhi Oleh

• Prasangka Interpersonal
• Pandangan terhadap Kondisi yang terbatas
melihat temannya yg sukses dr pada saran
pemberi promkes.
• Sikap Terhadap Penguasa
• Peranan Individu terhadap tercapainya tujuan
keluarga
• Kelemahan dalam menerima inovasi
• Fatalismetdk punya kemamp utk mengatur
masa depannya sendiri
LANJUTAN

• Kelemahan Aspirasi
• Kelemahan utk menunda kepuasan akibat dr
fatalisme dan kelemahan aspirasi mjdkan
kecenderungan utk mendpt kepuasan hari ini
saja.
• Keterbatasan tentang dunia luar
• Kelemahan dalam berempati
• Kurang berfikir kritis
• Sistem Sosial
– Sistem/norma sosial hub dg perubahan
– Status peran indivudu dlm sistem sosial
– Interaksi dr sistem sosial tsb
KECEPATAN TERJADINYA
PERUBAHAN SOSIAL
• SIFAT INOVASI
• JENIS KEPUTUSAN INOVASI
• SALURAN KOMUNIKASI
• CIRI-CIRI SISTEM SOSIAL
• KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
• URGENSI MASALAH YG DIHADAPI
• KATAGORI MASYARAKAT SBG
ADAPTER
SIFAT INOVASI
• Keuntungan Relatif  pertimbangan seberapa
besar perubahan dpt memberikan keuntungan
relatif : ekonomi,besarnya
penghormatan,keamanan,kenyaman bg masy
• Kompaktibilitas  Cocok dg kondisi setempat
• Kompleksitas sederhana, tdk rumit dan mudah
dimengerti.
• Triabilitas  mudah dicoba
• Observabilitas Hasil dr perubahan mudah
diobservasi atau dirasakan
JENIS KEPUTUSAN INOVASI
• Keputusan Individual
• Keputusan Kelompok
• Keputusan Penguasa
CIRI-CIRI SISTEM SOSIAL
• Perubahan Sosial akan mudah terjadi
pada masyarakat yg modern dibanding dg
masyarakat tradisional
• Begitu juga perubahan sosial akan mudah
terjadi pada masyarakat kosmopolite
dibanding masyarakat lokalite.
KATEGORI MASY SBG ADAPTER
• Masy Perintis ( Inovator ) = 2,5 %
• Masy Pelopor ( Early Adopter ) = 13,5 %
• Masy Penganut Dini ( Early Majority)=34 %
• Masy Penganut Lambat ( Late
Majority)=34%
• Masy Kolot ( Laggards ) = 16 %
Ciri Masyarakat Perintis
• Umurnya setengah umur, pendidikan tinggi,
keadaan ekonomi baik, kosmopolite.
• Gemar mencoba hal baru, dan mencari tahu pd
orang yg sdh berhasil
• Kadang mencari hal baru dr luar sistem
sosialnya walaupun scr geografis jauh.
• Sangat berani,berjiwa petualangan,berani
mengambil resiko
• Tapi kadang-kadang terburu nafsu.
Ciri Masy Pelopor atau Teladan
• Muda,pendidikan tinggi,ekonomi
baik,kosmopolite.
• Berorientasi dlm sistem sosial sendiri.
• Selalu menggunakan perhitungan ekonomis
sblm menerima perubahan.
• Terdiri dr pemuka pendapat/tokoh msy/agama
• Menjadi teladan bagi anggota masy lainnya
• Tetap berpegang pada norma atau aturan sosial
yg berlaku dlm sistem sosialnya.
Ciri Masy Pengikut Dini
• Setengah umur samapai tua,pendidikan
sedang,ekonomi sedang,lebih lokalite.
• Banyak berinteraksi dg anggota sistem
sosial laian tp jarang dg para
pemimpinnya.
• Terlalu banyak pertimbangan
• Prinsip mereka tdk mau yang pertama tp
tidak mau yg terakhir
Ciri Masy Pengikut Akhir
• Muda sampai tua,pendidikan rendah,ekonomi
kurang baik,lokalite.
• Mereka baru menerima setelah rata-rata masy
telah menerima perubahan
• Mereka menerima karena tekanan sosial dan
ekonomi
• Sangat skeptist dan bersifat hati-hati
• Mereka menerima jika perubahan sesuai dg
norma yang ada.
• Mereka butuh dorongan dari teman-temannya.
Ciri Masy Kolot
• Tua, pendidikan rendah,ekonomi jelek,sangat
lokalite.
• Paling akhir menerima perubahan
• Memiliki pandangan/wawasan paling sempit
• Terasing,berorientasi pada masa lalu
• Keputusannya didasari apa yg dibuat oleh
nenek moyangnya
• Selalu tertinggal dg anggota sistem yg lain
• Tidak memahami ide-ide baru.

Anda mungkin juga menyukai