PROMOSI KESEHATAN
RISTA WAHYU NINGSIH
NIM 201211683
KELAS 1A
NO ABSEN 27
PRODI S1 KEPERAWATAN
Sejarah Promosi Kesehatan
. Bertahun-tahun ada hambatan dalam
mewujudkan PHBS.Hambatan terbesar adalah
factor pendukung.
. Tahun 1980,WHO menyimpulkan bahwa
pendidikan kesehatan tidak mampu mencapai
tujuannya bila hanya focus pada upaya
perubahan perilaku.Perubahan lingkungan juga
sangat penting.
. Tahun 1984 merubah divinisi Health Education
menjadi division on Health Promotion &
Education.
. Tahun 2000, Depkes RI merubah konsep PKM
menjadi direktorat promosi kesehatan
Promosi Kesehatan
“ Proses pemberdayaan
masyarakat agar mampu
memelihara dan meningkatkan
kesehatannya”( Pusat Promkes
Depkes)
Proses Pemberdayaan dilakukan :
1. Advokat(advocate)
Suatu upaya untuk mempengaruhi para pembuat
keputusan agar dapat mempercayai dan menyakini
bahwa program kesehatan yang ditawarkan perlu
mendapat dukungan melalui kebijakan atau
keputusan-keputusan.
2. Menjembatani(mediate)
Suatu upaya untuk menjembatani atau menjalin
kemitraan (partnership) dengan program lain
dilingkungan kesehatan,maupun lintas sektor yang
terkait.
3. Memampukan ( enable)
Suatu upaya untuk memberikan
kemampuan/ keterampilan kepada
masyarakat agar mereka mampu
memelihara kesehatannya secara
mandiri.
MEDIA PROMOSI KESEHATAN
1. Sasaran Primer
Yaitu masyarakat(Kepala keluarga, Ibu hamil dan
menyusui, anak sekolah).
2. Sasaran Sekunder
Yaitu Tokoh agama,tokoh adat(sebagai penjembatan
dalam memberikan pendidikan kesehatan dan teladan).
3. Sasaran Tersier
Yaitu para pembuat keputusan atau penentu
kebijakan,baik ditingkat pusat maupun daerah,akan
berdampak pada perubahan perilaku masyarakat.
*Promkes pada tingkat promotif:
- Sasarannya adalah kelompok orang sehat
-Bertujuan untuk meningkatkan kesehatan
-Dalam suatu populasi terdapat 80-85% orang
yang benar-benar sehat.
*Promkes di Sekolah:
-Sasarannya adalah guru dan murid
-Peran guru dalam promkes disekolah sangat penting, oleh
karena itu perlu mendapat pelatihan-pelatihan kesehatan dan
promkes yang cukup.