Anda di halaman 1dari 14

“ MAKALAH TERAPI FARMAKOLOGI PADA ENDOKRIN"

Ditulis Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Tugas Mata Kuliah

IDK II

Disusun

Oleh Kelompok 8

Nama:

1.Ananda yayang pradeseva (201211656)

2.Nazitul anatasya(201211674)

3.Devega Aprilia(201211658)

4.Silvia Andriani(201211692)

5.Seri Fauziah(201211688)

6.Lestari Sagita Putri(201211668)

7.Wella Yuliastri(201211697)

Dosen Pengampu:

Ns.Weny Amelia.M.kep.Sp.Kep .MB

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)MERCUBAKTIJAYA PADANG

2021
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG....................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................2
1.3 TUJUAN PENULISAN..............................................................................2
1.4 MANFAAT PENULISAN...........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian system endokrin .....................................................................3
2.2karakteristik system endokrin.....................................................................3
2.3fungsi system endokrin................................................................................3
2.4 klasifikasi system endokrin……………………………………………………………………….. 4
2.5 Reseptor hormone…………………………………………………………………………………… 5
2.6 Interaksi hormone reseptor……………………………………………………………………… 5
2.7 Hippopotamus………………………………………………………………………………………….. 6
2.8 Hormon pertumbuhan…………………………………………………………………………….. 8
2.9 Tiroid……………………………………………………………………………………………………….. 8
2.10 Hipertiroidisme……………………………………………………………………………………… 9
BAB II PENUTUP
3.1 SIMPULAN..............................................................................................11
3.2 SARAN....................................................................................................11
DAFRAR PUSTAKA ..........................................................................................11
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan kekuatan dan kemampuan sehingga makalah ini bisa selesai tepat pada
waktunya. .Adapun judul makalah ini Terapi farmakologi pada Endokrin adalah Tujuan
penulisan makalah ini adalah salah satu metode pembelajaran bagi mahasiswa- mahasiswi
sekolah tinggi ilmu kesehatan . Ucapan terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas karya tulis
ilmiah ini.
Kami menyadari atas kekurangan kemampuan kami dalam pembuatan Karya Tulis
Ilmiah ini, sehingga akan menjadi suatu kehormatan bagi kami apabila mendapat kritikan
dan saran yang membangun agar Karya Tulis Ilmiah ini selanjutnya akan lebih baik dan
sempurna serta komprehensif .Demikianlah akhir kata dari kami ,semoga makalah ini
bermanfaat bagi semua pihak pembelajaran budaya khususnya dalam segi teoritis sehingga
dapat membuka wawasan ilmu budaya serta akan menghasilkan yang lebih baik dimasa
yang akan datang.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang
menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi
organ-organ lain. Kelenjar endokrin adalah organ-organ yang menghasilkan sekresi yang
disebut hormone yang dialirkan secara langsung ke dalam aliran darah dan selsel glandular.
Karena alasan ini kelenjar-kelenjar tersebut dikenal sebagai kelenjar tanpa ductus. Hormon
bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam
tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan.
Menurut Drs. H Syaifuddin (2006, Jurnal ) Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah
kelenjar yang mengirimkan hasil sekresinya langsung ke dalam darah yang beredar dalam
jaringan. Kelenjar tanoa melewati ductus atau saluran dari hasil sekresi disebut hormone.
Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut sebagai kelenjar sekresi
internal), yang fungsi utamanya adalah menghasilkan dan melepaskan hormonhormon
secara langsung ke dalam aliran darah. Hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk
mengkoordinasikan kegiatan berbagai organ tubuh. Hormon adalah zat yang dilepaskan ke
dalam aliran darah dari suatu kelenjar atau organ, yang mempengaruhi kegiatan di dalam
sel-sel. Sebagaian besar hormon merupakan protein yang terdiri dari rantai asam amino
dengan panjang yang berbeda-beda. Sisanya merupakan steroid, yaitu zat lemak yang
merupakan derivate dari kolesterol. Hormon membantu tubuh mengatur berbagai proses,
seperti nafsu makan, pernapasan, pertumbuhan, keseimbangan cairan, feminisasi, dan
virilisasi (pembentukan tanda-tanda seks sekunder seperti pembesaran payudara atau
testis), serta pengendalian berat badan. Hormon dalam jumlah yang sangat kecil bisa
memicu respon tubuh yang sangat luas.

Sistem endokrin mempengaruhi bagaimana jantung berdetak, bagaimana tulang dan


jaringan tumbuh, bahkan kemampuan untuk membuat bayi. Hal ini memainkan peran
penting dalam apakah atau tidak seseorang dapat terkena diabetes, penyakit tiroid,
gangguan pertumbuhan, disfungsi seksual, dan sejumlah lainnya yang berhubungan dengan
hormon gangguan. Gangguan kelenjar endokrin bisa menyebabkan berbagai penyakit, mulai
dari malnutrisi, gondok, diabetes, gangguan jantung, hipertensi, hingga tumor ganas pada
system pencernaan. Gangguan kelenjar endokrin umumnya disebabkan perubahan Gaya
hidup yang cenderung meninggalkan pola hidup sehat.

1
1.2. RUMUSAN MASALAH
a.Apa pengertian dari sistem endokrin?

b.apa saja karakteristik sistem endokrin?

c.apa saja fungsi sistem endokrin?

1.3. TUJUAN PENULISAN


a. untuk menjelaskan definisi dari system endokrin

b.untuk menjelaskan apa saja karakteristik dari system endokrin

c. untuk menjelakan fungsi dari system endokrin

1.4. MANFAAT PENULISAN


a. manfaat teoritis

hasil dari penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberikan anfaat kepada
semua pihak khususnya pada mahasiswa keperawatan untuk menambah pengetahuan dan
wawasan mengenai farmakologi paada endokrin.

b. manfaat praktis

hasil dari makalah ini diharapkan dapat dijadikan suatu pembelajaran bagi
mahasiswa keperawatan yang nantinya ilmu tersebut dapat dipahami dan diaplikasikan
dalam praktik keperawatan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Pengertian sistem endokrin


Sistem endokrin adalah system kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang
menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk memengaruhi
organ-organ lain.
Hormon termasuk senyawa organik/biomolekul protein, bisa merupakan protein primer,
sekunder, tersier. Sistem hormone bekerjasama dengan system syaraf dalam tubuh Gabungan
hipotalamus dan hipofisi merupakan system endokrin yang paling komplek dan paling
dominan.

2.2.Karakteristik

 disekresikan oleh sel-sel endokrin.


 Pembawa pesan kimiawi.
 Sinyal kimia yang beredar di cairan tubuh.
 Mengatur perilaku sel target.
 Hormon seperti enzim tidak mengkatalisis reaksi apapun.
 Disekresikan hanya bila diperlukan, mereka tidak disimpan sebelum dibutuhkan.
 Hormon di alam mungkin protein atau non-protein (asam amino atau steroid).
 Sekresi hormon diatur oleh sistem saraf melalui efek umpan balik.

2.3.Fungsi

 Pengontrolhampirkeseluruhanprosesdidalamtubuh. Berikutfungsinya:
 Mengaturberbagaiprosesmetabolismesecaraspesifikselamaorganismetersebuthidup(reg
ulator metabolisme)
 Mengatursistemenzimdanpermeabilitasmembransel, sehinggadisebutchemical
messenger
 Menginduksisintesaenzimpadatingkatintiseldanribosom
 Menginduksisistemenzimpadatingkatmembransel
 Mengaturkadarkoenzimyang tergolongnukleotida
 Mengkoordinirfungsidankerjajaringandanorgan
 Mengontrolpertumbuhanseldanjaringan
 Mengontrolprosesstatus faalisepertimengontroldenyutjantung, tekanandarah,
respirasidansuhutubuh
 Mengontrolkerjaginjal, prosespencernaan,
prosesreproduksidanprosesproduksisepertiprosesproduksisusu(laktasi)
danprosesproduksitelur
3

2.4.Klasifikasi
 Berdasarkan senyawa kimia pembentuknya
 Golongan Steroid
disintesa dari kolesterol di dalam gonad dan kelenjar adrenal
contoh : kortikosteroid, mineralkortikoid, estrogen, androgen

 Golongan Eikosanoid
molekul pensinyalan yang dibuat oleh oksidasi enzimatik dan non-enzimatik asam
arakidonat atau asam lemak tak jenuh ganda (PUFA) lainnya, yang mirip dengan
asam arakidonat
contoh : prostaglandin

 Golongan Amina (derivat Asam Amino dengan molekul yang kecil)


contoh : Thyroid, Katekolamin

 Golongan Polipeptida/Protein
diarahkan oleh mRNA pada endoplasmic reticulum dan sebagian besar dibentuk
sebagai prohormon. Peptida yang berasal dari preprohormone menghasilkan
prohormone, kemudian peptida itu selanjutnya dipecah di aparatus Golgi membentuk
hormon
contoh : Insulin,Glukagon,GH,TSH

 Berdasarkan sifat kelarutan

 Hidrofilik
hormon yang larut dalam air contoh : gol. Peptida dan gol. Amina

 Lipofilik
hormon yang larut dalam lemak contoh : tiroid dan steroid
Kelarutan hormon ternyata juga mempengaruhi :
 Sintesis
 Penyimpanan
 Sekresi
 Transport dalam darah
 Mekanisme kerja reseptor

 Berdasarkan lokasi reseptor hormone

 Hormon yang berikatan dengan reseptor intraseluler


 Hormon yang berikatan dengan reseptor permukaan sel (plasma membran)
4
 Berdasarkan fungsi

 Hormon perkembangan
Hormon yang berperan di dalam perkembangan dan pertumbuhan. Hormon ini
dihasilkan oleh kelenjar gona

 Hormon metabolisme
Hormon yang berperan dalam proses metabolisme, seperti proses homeostasis
glukosa dalam tubuh diatur oleh bermacam-macam hormon yaitu
glukokortikoid, glukagon dan katekolamin

2.5.Reseptor hormone

 Molekul pengenal spesifik dari sel tempat hormon berikatan sebelum memulai
efek biologiknya
 Umumnya pengikatan hormon pada Reseptor ini bersifat reversibeldan
nonkovalen
 Reseptor hormon bisa terdapat pada permukaan sel (membran plasma) atau
intraselluler.
 Reseptoriniterletakpadapermukaanselatauintraselular.
Interaksipermukaanhormonreseptormemberikansinyalpembentukandari“second
massenger" .
 Interaksihormon-reseptorinimenimbulkanpengaruhpadaekspresigen

2.6.Interaksi hormon-reseptor

 Hormon menemukan permukaan dari sel melalui kelarutannya serta disosiasi dari
protein pengikat plasma.
 Hormonberikatandenganreseptor.
 Hormonmempenetrasimembranaplasma
selsecarabebasdanberikatandenganreseptorsitoplasmik.
 Umumnyahormonberikatansecarareversibeldannon-kovalendenganreseptornya.
 Ikataninidisebabkantigajeniskekuatan :

 Terdapat pengaruh kelarutandalam interaksi hormone


 Gugusanbermuatankomplementerpadahormondanreseptormempermudahintera
ksi. Pengaruhinipentinguntukmencocokkanhormonkedalamreseptor.
 dayavan derWaals, yang sangat tergantung pada jarak, dapat menyumbang
efek daya Tarik terhadap ikatan
5

2.7.Hippopotamus

 Thyrotropin-releasing hormone (TRH)→stimulasi sekresi TSH


danprolactin
 Corticotropin-releasing hormone (CRH) →stimulasi pelepasan
ACTH
 Growth hormone–releasing hormone (GHRH) → stimulasi
pelepasanGH (somatotropic)
 Growth hormone inhibitory hormone (GHIH) → menghambat
pelepasan GH (somatostatin)
 Gonadotropin-releasing hormone (GnRH) → stimulasi pelepasan LH
and FSH
 Dopamine atauprolactin-releasingfactor (PRF)→ menghambat
pelepasan prolactin
 Dopamine atauprolactin-inhibiting factor (PIF)→ menghambat
pelepasan prolactin

6
Pituitary Anterior:
•GH : Growth Hormone
•ACTH : Adrenocortictropic hormone
•TSH : Thyroid Stimulating Hormone
•FSH : Folikel Stimulating Hormone
•LH : Leutinizing Hormone
•Prolactin

Pituitary Posterior:
•Oxytocin
•ADH : Anti Diuretic Hormon

7
2.8.Hormon pertumbuhan
 meningkatkan timbunan protein oleh sel kondrositik dan juga osteogenik serta
meningkatkan kecepatan reproduksi sel tersebut.
 mengubah kondrosit menjadi sel eostogonik sehingga menjadi timbunan khusus
dalam tulang yang baru.
 mendorong pertumbuhan jaringan lunak melalui peningkatan jumlah sel
(hipesplasia) dengan merangsang pembelahan sel dan peningkatan ukuran sel
(hipertrofi) dg mendorong sintesis protein
 merangsang pertumbuhan tulang sehingga tulang berbentuk tebal dan juga
berukuran panjang sesuai dengan yang seharusnya.
 merangsang plosiferasi tulang rawanepifisi, sehingga menyediakan lebih banyak
ruang untuk membentuk tulang penyusun rangka dan merangsang osteoblast.
 meransang perpanjangan tulang panjang selama lempeg epifisis tetap berupa
tulang rawan, setelah masa pertumbuhan GH berhenti.

2.9.Tiroid

 Kelenjar tiroid
 Stimulasi sintesis & sekresi hormon tiroid (thyroxine & triiodothyronine)
 Fungsi : memberikan pengaruh pada sistem pernafasan, sirkulasi, syaraf, otot,
reproduksi, suhu tubuh dan kolesterol

8
2.10.Hipertiroidisme

 ↑sintesis dan sekresi hormon tiroid


 Tirotoksikosis : ↑FT4 dan FT3
 Obatantitiroid
1. Penghambat sintesis
2. Penghambation
3. Iodida konsentrasitinggi
4. IodiumRadioaktif

 PTU, methimazole &*carbimazole


 Obat golongan ini bekerja denganjalan menghambat sintesis hormontiroid.
 PTU : Inhibisi prosesdeiodinasi
 T½ PTU : 75 menit; Methimazole : 2-6jam
 PTU 80-90% terikat albumin, Methimazole beredarbebas
 Tembus sawar plasenta & dijumpai padaASI

 Kortisol → lintasananabolismepada hati dan lintasan katabolismepada jaringan


ototdan adiposaguna meningkatkan rasio serumgula darah.
 kortisol bersifat diabetogenik → hormon ini meningkatkan produksi glukosaoleh hati
melalui metabolisme glukoneogenesissetelah menstimulasi pelepasan asam aminodari
jaringan otot yang diperlukan bagi lintasan metabolisme tersebut.
 Kortisol menghambat kinerja hormon insulinpada transporterGLUT4yang disekresi
sebagai respon meningkatnya rasio serumgula darah.

 Kortisol meredam fungsi osteoblashingga menurun pembentukan tulang yang baru


(menurunkan penyerapan senyawa kalsiumpada saluran pencernaandan menurunkan
reabsorsi kalsium pada renalke dalam sistem kardiovaskular dengan sifat diuretik).
kelebihan kortisol akan mengakibatkan osteoporosis.
 Kortisol juga menghambat produksi tromboksanadan prostaglandinsaat terjadi radang
dengan menghambat enzimsikloksigenaseserta menghambat sekresisitokinaIL-
1βhingga mengurangi jumlah kemotaksisleukosityang dapat terjadi pada area infeksi,
termasuk menurunkan tingkat proliferasi mastosit, neutrofil, eosinofil, sel T, sel Bdan
fibroblas. Secara umum sistem kekebalan humoraldan sistem kekebalan selulerakan
menurun.

9
10
BAB III
PENUTUP

3.1.KESIMPULAN

.Hormon merupakan pembawa pesan kimia yang mempengaruhisetiaap proses


fisiologis tubuh ikan.Ikan memiliki tujuh kelenjar endokrin yang masing-
masingnyaamensintesaa hormonnya msing-masing..Sex reversal merupakan metode
pembalikan kelamin pada ikanyang menggunakan hormon..17α -metiltestoteron
merupakan hormon analog yang digunakandalam jantanisasi ikan.Madu merupakan
bahan alami yang digunakan sebagai pengganti 17α-metiltestoteron dalam jantanisasi
ikan.

3.2. SARAN

.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca terutama mahasiswa keperawatan
diharapkan dapat menggunakan makalah ini sebagai referensi untuk menambah
pengetahuan tentang pelayanan kesehatan dan diharapkan para pembaca bisa memberikan
kritik dan saran untuk dapat menjadikan penulis lebih baik lagi dalam penulisan makalah
selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://vlm.ub.ac.id/pluginfile.php/44618/mod_resource/content/1/FARMAKOLOGI
%20ENDOKRIN%202020.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai