Anda di halaman 1dari 11

TERAPI FARMAKOLOGI

PADA PERNAFASAN
KELOMPOK V :
1. Indah Shavira (201211666)
2. Nursastri (201211675)
3. Raiha Nurjannah (201211679)
4. Reni Larenza Putri (201211681)
5. Riska Yulia Zarni (201211682)
6. Rozaq Permana Yudha A.H (201211685)
7. Salsabilla Putri Kharani (201211686)
Farmakologi pada Sistem Pernafasan
Gangguan saluran pernafasan atas juga sering disebut
dengan infeksi saluran pernafasan atas. Gangguan
saluran pernafasan yang umum terjadi, yaitu sebagai
berikut :
1. Pilek
Pilek disebut dengan Rhinovirus. Rhinovirus adalah pada
bagian nasofaring. Serangan Rhinovirus tersebut sering
mengakibatkan peradangan akut pada selaput lendir
hidung. Sehingga, mengakibatkan sekresi oleh hidung.
Kondisi tersebut juga dikenal sebagai Rhinitis akut.
Next...
Obat pereda pilek antara lain sebagai berikut :
a. Antihistamin
Histamine diproduksi sebagai respon terhadap
reaksi alergi atau kerusakan jaringan. Sebagai contoh,
adanya zat asing seperti Rhinovirus.
Reseptor histamine ada 3 yaitu :
1. Reseptor Histamine tipe 1 (H1)
2. Reseptor Histamine tipe 2 (H2)
3. Reseptor Histamine tipe 3 (H3)
Next...
b. Dekongestan
Dekongestan digunakan untuk mengurangi
pembekakan saluran hidung dengan membuka
saluran hidung yang tersumbat dan meningkatkan
pengeringan sinus. Dekongestan umumnya digunakan
untuk meringankan hidung tersumbat yang
disebabkan oleh udara dingin, demam, sinusitis dan
alergi pernapasan secara sementara.
Next...
2. Batuk
Batuk merupakan salah satu gangguan pada saluran
pernafasan atas. Batuk adalah pengularan udara dari
paru-paru dengan penekanan. Batuk dibedakan menjadi
dua yaitu, batuk berdahak dan batuk kering. Batuk
berdahak juga disebut dengan batuk produktif karena,
dapat mengeluarkan cairan pengganggu melalui dahak,
begitupun sebaliknya dengan batuk kering.
Next...
Obat pereda batuk antara lain sebagai berikut :
a. Antitusif
Antitusif merupakan obat pereda batuk tidak
produktif. Antitusif bekerja dengan menekan pusat
batuk dalam mendua dan disebut sebagai obat yang
bekerja secara pusat. Contoh dari antitusif adalah
kodein dan dekstrometorpan.
Next...
b. Ekspektoran
biasanya diberikan bersama dengan mokolitik. Mokolitik akan
memecahkan mucus dalam paru-paru, sedangkan ekspektoran
dapat mengeluarkannya dari saluran pernafasan dengan
mudah. Salah satu contoh mukolik adalah asetilsistein dan alfa
dornase.
3. Sinuitis
Sinuitis merupakan kondisi peradagan atau infeksi dari selaput
lendir sinus maksila, frontal, etmoid, atau sphenoid. Sinuitis
terjadi karena obstruksi dari mekanisme drainase normal.
Sinuitis dibedakan menjadi 3 yaitu, sinuitis akut, sinuitis
subakut dan sinuitis kronik.
Next...
4. Faringitis Akut
Faringitis akut juga dikenal dengan radang
tenggorokan. Pasien yang menderita Faringitis akut
akan mengalami perandangan, demam, dan nyeri
ketika menelan. Faringitis seringkali disertai dengan
batuk dan pilek. Kondisi demikian dapat disebabkan
oleh bakteri atau virus. Bakteri yang dapat
menyebabkan faringitis adalah streptokus beta-
hemolitik.
Next...
5. Tonsilitas akut
Merupakan peradangan pada tonsil atau amandel oleh bakteri
streptokokus. Gejala yang ditunjukan oleh tonsilitis adalah sakit
tenggorokan, demam, menggigil, nyeri otot, dan sakit pada saat
menelan.
6. Laryngitis akut
Merupakan kondisi pembekakan atau edema pada pita suara,
akibatnya pita suara melemah ddan suara menjadi serak. Laryngitis
dapat disebabkan oleh virus atau penggunaan pita suara yang
berlebihan. Penderita Laryngitis sebaiknya menahan diri untuk
berbicara hingga kondisi cukup normal. Selain itu, penderita juga
harus menghindari paparan zat kimia yang mengakibatkan efek
yang tidak dikehendaki, seperti rokok.
Obat untuk saluran pernapasan bawah
Obat untuk saluran pernapasan bawah antara lain
sebagai berikut :
1. Bronkodilator
2. Obat Asma
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai