Fasilitator
KELOMPOK 1
KELAS E
Puji dan syukur kami panjatkan akan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
nikmat dan karunia-Nya sehingga makalah kami yang berjudul “Fisiologi Sistem
Endokrin” dapat terselesaikan.
Makalah ini dibuat dan disusun untuk memenuhi salah satu tugas
kelompok pada mata kuliah Biomedik 2. Dalam penyusunan makalah ini, pastinya
kami mengalami hambatan selama penyusunan berjalan. Namun, dengan
ketekunan, serta pertolongan dari Tuhan Yang Maha Esa kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya
bagi kami selaku penulis dan umumnya bagi pihak yang membaca. Mohon maaf
dan harap dimaklumi atas segala kekurangan dalam makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
PEMBAHASAN
3
4
4. Mengontrol reproduksi
3. Satu hormon sering memiliki lebih dari satu jenis sel sasaran dan
karenanya dapat menimbulkan lebih dari satu jenis efek, khususnya
dengan berikatan dengan tipe reseptor yang berbeda. Sebagai
contoh, vasopresin mendorong reabsorpsi H2O oleh tubulus ginjal
dengan berikatan dengan reseptor V2 (vasopresin 2) di sel tubulus
distal dan koligentes serta vasokonstriksi arteriol di seluruh tubuh
dengan berikatan dengan reseptor V1 di otot polos arteriol.
Hormon yang memiliki berbagai jenis sel sasaran dapat
mengoordinasikan dan mengintegrasikan aktivitas berbagai
jaringan menuju ke efek tertentu. Sebagai contoh, efek insulin
pada otot, hati, dan lemak bekerja bersama untuk menyimpan
nutrien setelah absorpsi makanan.
5. Satu sel sasaran dapat dipengaruhi oleh lebih dari satu hormon.
Sebagian sel memiliki serangkaian reseptor untuk berespons
dengan cara berbeda-beda terhadap berbagai hormon. Sebagai
gambaran, insulin mendorong perubahan glukosa menjadi glikogen
di dalam sel hati dengan merangsang satu enzim hati tertentu,
sementara hormon lain, glukagon, dengan mengaktifkan enzim hati
lainnya, meningkatkan penguraian glikogen menjadi glukosa di
dalam sel hati.
6
2. Refleks Neuroendokrin
ujung-ujung akson yang berasal dari badan sel di nukleus supraoptikus dan
paraventrikularis kemudian dan berjalan ke hipofisis posterior melalui
traktus hipo-talamohipofisialis. Pada akhirnya, sebagian besar serat
supraoptik akan berakhir di lobus posterior itu sendiri, sementara sebagian
serat paraventrikel akan berakhir di eminensia mediana. Untuk lobus
anterior dan intermediat hipofisis, kedua bagian ini berasal dari kantong
Rathke pada mudigah, suatu evaginasi dari atap.2 Serat saraf simpatis
mencapai lobus anterior dari kapsulnya, dan serat parasimpatis
mencapainya dari nervus petrosus (tetapi hanya sedikit. kalaupun ada,
serat saraf yang berjalan dari hipotalamus).
non-lemak dan juga peningkatan asam amino darah setelah diet tinggi
protein juga meningkatkan sekresi GH.2
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
17
DAFTAR PUSTAKA