Anda di halaman 1dari 15

Makalah Sistem Endokrin

Disusun Guna Memenuhi Tugas Fisiologi

Dosen Pengampu :

Dr.Abdullah Antaria,MPH,PhD

Disusun Oleh:

Rinda Azzahra (P17124023069


Tabita Matahari (P17124023077)

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

POLTEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA 1

2023/2024
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

1.1 Latar
Belakang ...........................................................................................................1
1.2 RumusanMasalah ..............................................................................................1
1.3 Tujuan Makalah.................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................2

2.1 Pengertian Sistem Endokrin ............................................................................. 2

2.3 Kerja Hipotalamus dan hubungannya dengan kelenjar hormon ...................... 2

2.4 Mekanisme umpan balik hormon .....................................................................5

2.5 Klasifikasi Hormon .........................................................................................5

2.6 Kerja Hormon ..................................................................................................6

2.7 Kelenjar endokrin dan hormon yang berhubungan dengan

sistem reproduksi............................................................................9

BAB III PENUTUP ...................................................................................................10

3.1 Kesimpulan .....................................................................................................10


3.2 Saran ...............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................11

LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................................12


ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah Subhanahu Wata’ala yang telah
memberikan rahmat, karunia serta kesempatan dan kesehatan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalahini, dengan judul “ Sistem Endokrin” dalam
waktu yang telah ditentukan.

Tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu sebagai salah satu tugas dalam
mata kuliah Anatomi. Pada kesempatan ini juga, penulis menyampaikan ucapaan
terima kasih yang ditujukan kepada:

1. Tuhan yang selalu menjadi penuntun dan yang menyertai kami dalam
menyelesaikan penyusunan makalah ini.
2. Kedua orang tua yang selalu mendukung dan mendoakan kami.
3. Masita, SST, MPH selaku dosen penanggung jawab mata kuliah Anatomi
di Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta 1.
4. Dr. Abdullah Antaria, MPH.,PhD selaku dosen pengampu mata kuliah
Anatomi di Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta 1.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari
pembaca demi tercapainya kesempurnaan makalah ini.Kami berharap semoga
Makalah ini dapat bermanfaat untuk berbagai pihak.

Jakarta, 26 Juli 2023

Penyusun

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fisiologi adalah studi tentang cara kerja tubuh manusia, atau studi yang
mempelajari fungsi-fungsi normal dalam makhluk hidup.

Pengetahuan mengenai anatomi tubuh manusia sangatlah penting, terutama di


usia dini. Kita dapat mengetahui proses normal dan mengetahui kondisi yang buruk
jika ada penyakit menyerang anatomi tubuh sehingga dapat melakukan antisipasi
berupa pencegahan demi kesehatan tubuh.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Endokrin?


2. Bagaimana kerja Hipotalamus dan hubungannya dengan kelenjar hormon?
3. Bagaimana mekanisme umpan balik hormon?
4. Bagaimana Klasifikasi Hormon?
5. Bagaimana kerja Hormon ?
6. Apa yang dimaksud Endokrinologi dan bagaimana sistemnya?

1.3 Tujuan Masalah

Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang sistem


kelenjar endokrin dan bagaimana hubungannya dengan kelenjar hormon, serta
mampu menjelaskan bagian- bagian sistem pada tubuh manusia.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kelenjar Endokrin

Kelenjar Endokrin adalah kelenjar yang mengirim hasil sekresinya langsung


ke dalam darah yang beredar dalam jaringan, kelenjar ini tidak memiliki saluran
tapi mensekresi (mengeluarkan) hormon langsung ke dalam darah sehingga dapat
mencapai setiap sel darah di dalam tubuh. Sistem endokrin mengatur
pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi dan menambah kapasitas tubuh
untuk menangani stress fisik dan psikologis.

2.2. Kerja hipotalamus dan hubungannya dengan kelenjar hormon

Hipotalamus adalah salah satu bagian otak besar yang berfungsi


sebagai pusat koordinasi anggota tubuh. Hipotalamus memiliki ukuran
sebesar kacang almon dan berlokasi persis di atas batang otak. Hipotalamus
juga merupakan pusat kontrol autonom. Salah satu di antara fungsi
hipotalamus yang paling penting karena terhubung dengan sistem saraf dan
kelenjar hipofisis yang merupakan salah satu homeostasis sistem endokrin,
adalah fungsi neuroendokrin yang berpengaruh terhadap sistem saraf
otonomi sehingga dapat memelihara homeostasis tekanan darah, denyut
jantung, suhu tubuh dan perilaku konsumsi dan emosi. Hipotalamus berfungsi

2
sebagai monitoring dan mengontrol berbagai aktivitas dari tubuh yang sangat
banyak.
Kelenjar pituitary (hipofisis) merupakan suatu kelenjar kompleks yang
mensekresi hormone peptida. Hormon peptida tersebut sangat mempengaruhi
hampir seluruh fungsi tubuh. Seluruh sekresi kelenjar pituitari dikontrol oleh
hipotalamus. Hipotalamus dikontrol oleh rangsang saraf dari otak.

Hubungan dengan Kelenjar Hormon :


1. TRH (Thyrotropin Releasing Hormone) atau ThyroidStimulating Hormone-
Releasing Hormone, hormon ini berfungsi merangsang keluarnya TSH (Tiroid
Stimulating Hormone)
2. CRH (Corticotropin Releasing Hormone),hormon ini berfungsi merangsang
keluarnya adrenocorticotropin.
3. SRH (Somatotropin Releasing Hormone), hormon ini berfungsi merangsang
keluarnya somatotropin (Growth Hormone)
4. GnRH (Gonadotropin Releasing Hormone)/ LHRH (LuteinizingHormone
Releasing Hormone), hormon ini berfungsi merangsang keluarnya Luteinizing
Hormone (LH) dan FSH (Follicle Stimulating Hormone)
5. PRH (Prolactin Releasing Hormone), hormon ini berfungsi merangsang
keluarnya prolactin
6. PIF (Prolactin Inhibitory Factor), hormon ini berfungsi menghambat sekresi
prolaktin
7. Somatostatin, hormon ini berfungsi menghambat sekresi Growth Hormone.
Hormon yang terdapat pada hipofisis:
1. Hipofisis Anterior
a. Growth hormone (Somatotropin)
b. Prolactin (Luteotropic hormone/LTH)
c. Adrenocoticotropic hormone(ACTH)
d. Thyroid Stimulating hormone (TSH)
e. Luteinizing hormone (LH)
f. Follicle stimulating hormone (FSH)

3
2. Hipofisis Posterior
a. Oxytocin
b. Gonadotropic

Hormon pituitari terlibat dalam pengaturan volume dan komposisi cairan


tubuh. Hormon pituitari juga terlibat dalam perubahan fungsi tubuh, sehubungan
dengan pertumbuhan, reproduksi, dan respon yang tepat terhadap stress dan
trauma. Hormon pituitari menimbulkan efek fisiologis dengan cara langsung
berpengaruh ke sel target, atau bisa juga merangsang kelenjar endokrin lain untuk
mensekresikan hormon, yang kemudian akan mengakibatkan perubahan fungsi
tubuh.

Rangsangan hormon pituitari dapat berasal dari dalam maupun luar tubuh. Otak
akan memberi sinyal ke kelenjar pituitari untuk meningkatkan atau menurunkan
tingkat sekresi hormon tertentu. Dengan demikian, otak berperan menghubungkan
kelenjar pituitari dengan peristiwa yang terjadi di luar atau di dalam tubuh, yang
akan berdampak pada tingkat sekresi hormone pituitari. Hubungan fungsional
antara otak dan kelenjar pituitari, dimana bagian hipotalamus memainkan peranan
utama ini disebut sebagai Aksis Hipotalamus-Pituitari. Hipotalamus akan
membentuk hormon yang akan disimpan dalam median eminence. Hormon
neurosekretori hipotalamus tersebut akan masuk ke pleksus kapiler primer yang
nantinya akan mengalirkan hormon tersebut ke vena porta hipofiseal. Vena porta
hipofiseal akan mengalir ke infundibulum dan berhubungan dengan pleksus
kapiler sekunder di daerah lobus anterior. Hormon neurosekretori akan
meninggalkan pembuluh darah untuk merangsang atau menghambat sel parenkim
di daerah lobus anterior. Dapat dikatakan bahwa sistem portal hipofiseal adalah
sistem pembuluh darah yang berfungsi pada regulasi hormon pars distal oleh
hipotalamus.

4
2.3 Mekanisme Umpan Balik Hormon

Mekanisme umpan balik pada kelenjar endokrin dapat terjadi melalui berbagai
cara,yaitu :
• Umpan balik negatif langsung, terjadi ketika peningkatan kadar
suatu hormon di dalam sirkulasi, akan menyebabkan penurunan
aktivitas sekresi dari sel-sel kelenjar endokrin yang memproduksi
hormon tersebut.
• Umpan balik tidak langsung, terjadi ketika hormon yang di sekresi
kelenjar target menghambat sekresi releasing hormone dari
hipotalamus.
• Pada umpan balik loop pendek, pengaruh terhadap sekresi hormon
beraksi secara langsung dengan menurunkan sekresi hormon

2.4 Klasifikasi Hormon

Klasifikasi hormon, hormon dapat dibagi menjadi dua kelas secara luas,yaitu :

1) Larut dalam lemak Hormon yang larut dalam lemak termasuk hormon steroid,
tiroid hormon, dan nitric oxide.
a. Hormon steroid yang berasal dari kolesterol. setiap steroid Hormon ini
unik karena adanya bahan kimia yang berbeda kelompok yang melekat di
berbagai tempat di empat cincin pada inti strukturnya. Perbedaan kecil
memungkinkan untuk keragaman besar fungsi.
b. Dua hormon tiroid (T3 dan T4) disintesis dengan menghubungkan yodium
ke amino acid tyrosine. Adanya dua cincin benzena dalam T3 atau T4
molekul membuat molekul molekul sangat larut lemak
c. gas nitric oxide (NO) merupakan sebuah hormon dan neurotransmiter.
Sintesis biasanya dikatalisis oleh enzim nitric oxide synthase.
2) Larut dalam air Hormon yang larut dalam air
a. amine hormones disintesis oleh decarboxylating (menghilangkan molekul
CO2) dan sebaliknya memodifikasi asam amino tertentu. Mereka disebut
amina karena mereka mempertahankan gugus amino (-NH3).
Katekolamin-epinefrin, norepinefrin, dan dopamin, disintesis dengan
memodifikasi tirosin asam amino. Histamin disintesis dari amino histidin

5
asam oleh sel mast dan trombosit. serotonin dan melatonin yang berasal
dari triptofan.
b. Peptide hormones and protein hormones yang asam aminonya polimer.
Hormon peptida yang lebih kecil terdiri dari rantai 3-49 asam amino; 7
hormon protein yang lebih besar termasuk 50 untuk 200 asam amino.
Contoh hormon peptida yang antidiuretik hormon dan oksitosin; hormon
protein dilengkapi pada manusia yaitu hormon pertumbuhan dan insulin.
Beberapa hormon protein, seperti thyroid-stimulating hormone, telah
terpasang kelompok karbohidrat dan karenanya glikoprotein hormon.
c. eicosanoid hormones yang berasal dari asam arakidonat, yang 20-karbon
Asam lemak. Dua jenis utama dari eikosanoid merupakan prostaglandin
(PG) dan leukotrien (LTs). eikosanoid adalah hormon lokal yang penting,
dan mereka dapat bertindak sebagai yang hormon bersirkulasi juga.
2.5 Kerja Hormon
Hormon :
• Prolaktin biasa disebut juga hormon Laktogenik, hormon Mamotropin
dan hormon Luteotropik. Prolaktin merupakan struktur protein dengan
berat molekul 23.000,disekresi oleh laktotrop atau sel asidofilik
hipofisa Anterior. Prolaktin sekresinya meningkat bila distimulasi oleh
PRIH. Aktivitas prolaktin meningkat pada masa kehamilan. Jaringan
target dari prolaktin adalah kelenjar mammae dan meningkatkan
pertumnuhan sel kelnjar dan laktogenesis. Sedangkan prolaktin pada
pria perannya belum jelas. Reseptor mempunyai ukuran yang sama
dengan ukuran reseptor GH, mempunyai domain perentang membran
yang tunggal dan bila berikatan prolaktin-reseptor menghasilkan
sinyal melalui lintasan seperti GH. Peran prolaktin adalah merangsang
perkembangan kelenjar susu (mamae) selama kehamilan, merangsang

6
produksi ASI setelah proses kelahiran (sekresi prolaktin dirangsang
oleh hisapan bayi), mempertahankan kehamilan lanjut ,
mempertahankan korpus luteum, dan stimulasi puting susu & laktasi.
Prolaktin yang berlebihan berkaitan dengan kaeadaan ginekomastia
(perbesaran payudara) pada pria bisa terjadi sementara selama
pubertas.
• CRH merupakan polipeptida dengan 41 asam amino, yang terutama
dihasilkan oleh nukleus paraventrikularis serta memiliki reseptor di
membran plasma. Mekanisme kerja CRH melalui pengaktifan adenilat
siklase yang membentuk cAMP meningkat dalam intrasel. Peran CRH
peningkatan influks kalsium ke dalam sitosol kortikotrof,
meningkatkan transkripsi gen POMC, peningkatan sekresi hormon
adrenokortikotropik (ACTH) dan produk pemotongan POMC
(prohormon).
• GnRH merupakan suatu rantai asam amino yang terlindungi (seperti
TRH) dangan 10 asam amino dimana struktur ujung N terdapat
pyroglutamat dan ujung C terdapat amida. GnRH mempengaruhi
hipofisis anterior untuk meningkatkan LH dan FSH. Mekanisme kerja
GnRH melalui reseptor spesifik di membran plasma gonadotrof,
menstmulasi fosfolipase C selanjutnya menghidrolisis
fosfotidil inositida membentuk IP3 dan DAG menyebabkan
peningkatan Ca2+ sitosol dan peningkatan LH dan FSH yang
juga mempengaruhi aktivitas ovarium dan testis.
• GHRH merupakan peptida dengan 40 dan 44 asam amino, yang
dibentuk di dalam sel nukleus arkuatus. Asam amino leusin ujung C
menlami amidasi membentuk leusin amida, aktivitas spesifik GHRH
berada pada asam amino ke 29 pertama pada struktur ujung N-nya.
Mekanisme aktivitas GHRH melalui reseptor yang mengaktifkan

7
peningkatan pembentukan cAMP dan peningkatan Ca2+
kalmadulin kompleks yang akan menstimulasi peningkatan
GH.

Hormon Hipofisis Anterior:

1. Growth hormone (Somatotropin): mengontrol pertumbuhan jaringan lunak


dan keras tubuh. Sehingga hormon ini yang berperan pada pertumbuhan
dan besar tubuh. Produksinya terbesar saat anak-anak dan dewasa muda
2. Prolactin (Luteotropic hormone/LTH): menyebabkan sekresi air susu ibu
dari kelenjar mammae. Jadi hormon ini hanya diproduksi saat setelah
melahirkan.
3. Adrenocorticotropic hormone (ACTH): mengontrol aktifitas cortex
adrenal
4. Thyroid-stimulating hormone (TSH): mengontrol aktifitas kelenjar tiroid
dalam memproduksi hormon tiroxin
5. Luteinizing hormone (LH), juga dikenal dengan Interstitial cell
stimulating hormone (ICTH): LH pada wanita diperlukan untuk ovulasi,
implantasi, membentuk plasenta dan corpus luteum. Pada pria ICSH
diperlukan untuk mengontrol aktifitas sel interstitial dari testis.
6. Follicle-stimulating hormone (FSH): pada wanita diperlukan untuk
pematangan folikel ovarium. Pada pria mengontrol spermatogenesis. Pars
intermedia, mengeluarkan hormon melanocyte-stimulating hormone
(MSH), yang merangsang sel melanosit memproduksi melanin (zat yang
mewarnai kulit).

8
Hipofisis Posterior :

1. Oxytocin, hormon ini menyebabkan uterus kontraksi. Selain itu juga dapat
merangsang pengeluaran ASI pada ibu menyusui.
2. Hormon endokrin lain yaitu Gonadotropic hormones, yang merangsang
testis

2.6 Kelenjar endokrin dan hormon yang berhubungan dengan

sistem reproduksi
• Estrogen Hormon ini dihasilkan oleh Folikel de Graaf. Pembentukan
estrogen dirangsang oleh FSH. Fungsi estrogen adalah menimbulkan
dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita.
Tanda-tanda kelamin sekunder adalah ciri-ciri yang dapat
membedakan wanita dengan pria tanpa melihat kelaminnya.
Contohnya, perkembangan pinggul, payudara, dan kulit menjadi
bertambah halus.
• Progesteron
Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukannya
dirangsang oleh LH. Progesteron berfungsi menyiapkan dinding uterus
agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi.
• Testis
Seperti halnya ovarium, testis adalah organ reproduksi khusus pada
pria. Selain menghasilkan sperma, testis berfungsi sebagai kelenjar
endokrin yang menghasilkan hormon androgen, yaitu testosteron.
Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan
tanda-tanda kelamin sekunder. Misalnya suara yang membesar,
mempunyai kumis, dan jakun.

9
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Sistem endokrin adalah control kelenjar tanpa saluran ( ductiess ) yang
menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk
mempengaruhi organ-organ lain.
Hipotalamus adalah salah satu bagian otak besar yang berfungsi sebagai
pusat koordinasi anggota tubuh. Hipotalamus memiliki ukuran sebesar
kacang almon dan berlokasi persis di atas batang otak. Hipotalamus juga
merupakan pusat kontrol autonom.

1.2 Saran
Agar teman-teman dan para pembaca dapat lebih mengerti mengenai
Kelenjar endokrin dan hubungannya dengan hormon serta diharapkan dapat
dijadikan bahan referensi sebagai bahan pelajaran yang bermanfaat tentunya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Sumber :
Tahyatul Barioh,dkk tahun 2018 Sistem Endokrin

Setiyo Adi Nugroho, dkk tahun 2013, Hormon Kelenjar Endokrin

Patton,dkk tahun 2013, Kerja Hormon Hipotalamus

dr. H. Achmad Sofwan, M.Kes, PA dr. Aryenti, M.Sc, dkk Tahun 2022 Fungsi kelenjar

LEMBAR PERSETUJUAN

Makalah perkuliahan dengan pokok bahasan “Sistem Kelenjar”. Telah


dikoreksi oleh dosen pengampu dan telah dikoreksi oleh tim.

11
Jakarta, 26 Juli 2023

Dosen Pengampu

Dr. Abdullah Antaria,MPH.,PhD

12

Anda mungkin juga menyukai