Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH SISTEM ENDOKRIN DAN

REPRODUKSI

DISUSUN OLEH :
PUTRI REZA UTARI (09190000021)
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah mata kuliah anatomi manusia dengan judul “SISTEM ENDOKRIN DAN
SISTEM REPRODUKSI”

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Jakarta, 20 januari 2020


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................................4
1.LATAR BELAKANG…………………………………………………………………………………………………………………………..5

2.RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………………………………………………………………….5

3.TUJUAN..............................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................................6
A.SISTEM ENDOKRIN…………………………………………………………………………………………………………………………6

1.pengertian sistem endokrin………………………………………………………………………………………………………….6

2. Fungsi system endokrin................................................................................................................6


3. Kelenjar Endokrin dan Hormon yang Dihasilkan...........................................................................7
B. SISTEM REPRODUKSI..................................................................................................................20
BAB III.....................................................................................................................................................28
PENUTUP................................................................................................................................................28
A. KESIMPULAN...............................................................................................................................28
B. SARAN.........................................................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................29
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Fisiologi merupakan ilmu yang mempelajari fungsi normal tubuh dengan


beberapa gejala yang ada pada sistem hidup, serta pengaturan atas segala fungsi dalam
sistem tersebut.
Sistem endokrin dapat dijumpai pada semua golongan hewan, baik vertebrata
maupun invertebrata. Sistem endokrin (hormon) dari sistem saraf secara bersama lebih
dikenal sebagai super sistem neuroendokrin yang bekerja sama secara kooperatif untuk
menyelenggarakan fungsi kendali dan koordinasi pada tubuh hewan. Pada umumnya,
sistem endokrin bekerja untuk mengendalikan berbagai fungsi fisiologi tubuh, antara
lain aktivitas metabolisme, pertumbuhan, reproduksi, regulasi osmotik, dan regulasi
ionik.
Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan
memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk
mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan,
namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu. Misalnya, medulla adrenal dan
kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal dari saraf (neural). Jika keduanya
dihancurkan atau diangkat, maka fungsi dari kedua kelenjar ini sebagian diambil alih
oleh sistem saraf. Bila sistem endokrin umumnya bekerja melalui hormon, maka sistem
saraf bekerja melalui neurotransmiter yang dihasilkan oleh ujung-ujung saraf.
2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan Sistem Endokrin ?
b. Apa saja kelenjar yang terdapat dalam Sistem Endokrin ?
c. Apa saja hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin ?
d. Bagaimana sistem reproduksi pada pria dan wanita ?
e. Apakah keterkaitan antara sistem endkrin dan sistem reproduksi ?
3. TUJUAN
a. Mengetahui pengertian Sistem Endokrin
b. Mengetahui kelenjar yang terdapat dalam Sistem Endokrin
c. Mengetahui hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin
d. Mengetahui sistem reproduksi pria dan wanita
BAB II
PEMBAHASAN

A.Sistem endokrin
1. Pengertian system endokrin
Dalam tubuh manusia terdapat kelenjar, enzim dan beberapa bagian penting yang
mempengaruhi kestabilan tubuh. Salah satu kelenjar yang memiliki pengaruh dalam tubuh
adalah kelenjar endokrin. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tersusun atas susunan sel
mikro yang sangat sederhana yan terdiri atas jaringan ikat halus yang mengandung pembuluh
kapiler.
Kelenjar endokrin adalah sebuah organ yang memproduksi zat aktif (hormone), yang
dilepaskan melaluai darah. Zat aktif ini akan mengatur kerja sebuah organ atau bahkan
beberapa organ sekaligus. Sifat kerja hormone adalah bekerja sebagai control umpan balik,
bekerja pada spesifik target, dan memiliki mekanisme kerja  tertentu.
Sistem endokrin adalah suatu sistem dalam tubuh manusia yang bertugas untuk
melakukan sekresi (memproduksi) hormon yang berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan
organ-organ dalam tubuh manusia sesuai dengan yang dibutuhkan organ tersebut. Hasil sekresi
berupa hormon ini langsung masuk ke dalam pembuluh darah manusia tanpa harus melalui
saluran (duktus).
Sistem endokrin terbagi menjadi beberapa kelenjar endokrin yang jika dalam satu
kesatuan disebut denngan sistem endokrin. Jadi, sistem endokrin merupakan gabungan dari
beberapa kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin itu sendiri ada yang mengahasilkan satu macam
hormon tunggal, dan juga menghasilkan beberapa hormone ganda.

2. Fungsi system endokrin


Seiring dengan saraf, sistem endokrin berfungsi untuk mempertahankan hemostasis
selama istirahat dan olahraga. Saraf dan sistem endokrin juga bekerja sama unttuk memulai dan
mengendalikan gerakan, dan semua gerakan yang melibatkan proses fisiologis. Dimana sistem
saraf bertindak cepat (hamper seketika) menyampaikan pesan impulls saraf , sistem endokrin
memiliki respon lebih lambat tapi lebih tahan lama dari impuls sistem saraf.
Sistem endokrin mengatur pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi dan menambah
kapasitas tubuh untuk menangani stress fisik dan psikologis.
Secara keseluruhan, masing-masing kelenjar yang terdapat dalam tubuh memiliki fungsi
yang berbeda-beda tergantung dari mana kelenjar tersebut dihasilkan. Akan tetapi, secara
umum fungsi kelenjar endokrin adalah:
1.    Penghasil Hormon – Kelenjar endokrin bertugas untuk menghasilkan berbagai macam jenis
hormon yang nantinya akan disalurkan ke darah apabila diperlukan oleh jaringan tubuh
tertentu.
2.    Mengontrol Aktivitas – Kelenjar endoktrin bertugas untuk mengontrol aktivitas dari kelenjar
tubuh agar dapat berfungsi dengan normal dan maksimal.
3.    Merangsang Aktivitas – Kelenjar endoktrin juga bertugas untuk merangsang aktivitas
kelenjar tubuh untuk kemudian disampaikan ke sistem saraf dan menciptakan suatu efek dari
rangsangan tersebut.
4.    Pertumbuhan Jaringan – Kelenjar endoktrin juga mempengaruhi pertumbuhan jaringan pada
manusia agar jaringan tersebut berfungsi maksimal.
5.    Mengatur Metabolisme – Kelenjar endoktrin juga berfungsi untuk mengatur metabolisme
dalam tubuh, sistem oksidasi tubuh serta bertugas untuk meningkatkan absorpsi glukosa dalam
tubuh dan pada usus halus.
6.    Metabolisme Zat – Kelenjar endoktrin bertugas untuk mempengaruhi fungsi metabolisme
lemak, vitamin, metabolisme protein, mineral, air dan hidrat aranga dalam tubuh untuk agar
optimal.
Sedangkan fungsi dari hormone adalah :
·      Mengendalikan proses-proses dalam tubuh manusia seperti proses metabolism, proses
oksidatif, perkembangan seksual.
·      Menjaga keseimbangan fungsi tubuh (hemeotasis).
Pada umumnya, sistem hormonal ( sistem endikrin ) terutama berhubungan denagn
pengaturan sebagai fungsi metabolisme tubuh, mengatur kecepatan reaksi kimia di dalam sel
atau trnspor zat-zat melalui membran selatau aspek-aspek metabolisme sel lainnya seperti
pertumbuhan dan sekresi.

3. Kelenjar Endokrin dan Hormon yang Dihasilkan

Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipofisis, tiroid,
paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal), pankreas, ovarium, dan testis .

a. Hipofisis
Hypofisis cerebri atau glandula pituitari adalah struktur lonjong kecil yang melekat pada
permukaan bawah otak melalui infundibulum. Lokasinya sangat terlindungi baik yaitu terletak
pada sella turcica ossis sphenoidalis. Disebut master endocrine gland karena hormon yang
dihasilkan kelenjar ini banyak mempengaruhi kelenjar endokrin lainya.

Kelenjar ini terletak di sela tursika, lekulkas os spenoidalis


basis crania. Berbentuk oval dengan diameter kira-kira 1
cm dan dibagi atas dua lobus lobus anterior, merupakan
bagian terbesar dari hipofise kira-kira 2/3 bagian dari
hipofise. pada dasar otak besar dan menghasilkan
bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan
kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut
master gland.

Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian


anterior, bagian tengah, dan bagian posterior .

 Hipofisi bagian anterior Hormon yang dihasilkan


kelenjar hipofisis bagian anterior .
 Hipofisis bagian tengahMenghasilkan hormon
perangsang melanosit atau Melanosit Stimulating
Hormon MSH). Apabila hormon ini banyak dihasilkan
maka menyebabkan kulit menjadi hitam.

hipofisa merupakan sebuah kelenjar sebesar kacang polong, yang terletak di dalam
struktur bertulang (sela tursika) di dasar otak.
sela tursika melindungi hipofisa tetapi memberikan ruang yang sangat kecil untuk
mengembang.
jika hipofisa membesar, akan cenderung mendorong ke atas, seringkali menekan daerah otak
yang membawa sinyal dari mata dan mungkin akan menyebabkan sakit kepala atau gangguan
penglihatan.

hipofisa mengendalikan fungsi dari sebagian besar kelenjar endokrin lainnya. hipofisa
dikendalikan oleh hipotalamus, yaitu bagian otak yang terletak tepat diatas hipofisa.
hipofisa memiliki 2 bagian yang berbeda, yaitu lobus anterior (depan) dan lobus posterior
(belakang).
hipotalamus mengendalikan lobus anterior (adenohipofisa) dengan cara melepaskan
faktor atau zat yang menyerupai hormon, melalui pembuluh darah yang secara langsung
menghubungkan keduanya. pengendalian lobus posterior (neurohipofisa) dilakukan melalui
impuls saraf.

Adeno hypophysis
1. Pars distalis
• Bagian utama dari kelenjar hypofisis krn meliputi 75% dari seluruh kelenjar
• Dengan sedian yang diberi pewarnaan HE dapat dibedakan menjadi 2 macam sel :

a. Sel chromophobe (Sel utama)


Sitoplasma tidak menyerap bahan warna sehingga tampak intinya saja, ukuran selnya kecil.
Sel ini biasanya berkelompok dibagian tengah dari lempengan sel chromofil sehingga ada
dugaan bahwa sel ini merupakan sel yang sedang tidak aktif dan nantinya dapat
berubah menjadi sel acidofil atau sel basofil pada saat diperlukan
• Sel Acidophil
Ukuranya lebih besar dengan batas yang jelas dan dengan pewarnaan HE rutin 
sitoplasmanya berwarna merah muda. Berdasakan reaksinya terhadap bahan cat, dapat
dibedakan menjadi 2 sel:
1. Sel orangeophil (alpha acidophil = sel somatrotope)Sel ini dapat dicat dengan orange-G,
menghasilkan hormon GH
2. Sel carminophil (epsilon acidhophil = sel mammotrope)Sel ini bereaksi baik terhapat cat
azocarmin. Jumlah sel ii meningkat selama dan setelah kehamilan. Hormon yang dihasilkan
hormon prolaktin.
• Sel Basophil
Sel ini memiliki inti lebih besar dari sel acidiphil dan dengan pewarnaan HE sitoplasmanya
tampak berwarna merah ungu atau biru. Bila memakai pengecatan khusus aldehyde –
fuchsin, dapat dibedakan 2 macam sel :
1. Sel beta basophil (sel thyrotrophic)
Sel ini tercat baik dengan aldehyde – fuchsin dan menghsilkan hormon thyrotropic hormon
2. Sel delta basophil
Dengan perwarnaan aldehyde – fuchsin tidak tercat dengan baik. Berdasarkan hormon yang
dibentuk, diduga sel ini ada 3 macam:
a. Sel gonadotrophin type 1
Sel ini menghasilkan FSH
b. Sel gonadotropin type 2
Sel ini menghasilkan LH
c. Sel corticotrophic
Sel ini menghasilkan hormon ACTH, pada manusia sel ini membentuk melanocyte stimulating
hormone ( MSH)

2. Pars intermedia
Bagian hypophysis ini pada manusia mengalami rudimenter, dan tersusun dari suatu lapisan
sel tipis yang berupa lempengan – lempengan yang tidak teratur dan gelembung yang berisi 
koloid. Pada manusia diduga membentuk melanocyte stimulating hormon ( MSH ) yang akan  
merangsang kerja sel melanocyte untuk membentuk pigmen lbh bnyk. Tetapi hal ini masih 
dlm penelitian lbh lanjut.

Neura hypophyse Terdiri dari 2 macam struktur :


a. Pars nervosa : infundibular processus
b. Infundibulum : neural stalk ( merupakan tangkai yang menghubungkan neuro hypophyse
dengan hypotalamus )

Bagian ini tersusun dari :


a. Sabut saraf tak bermyelin yang berasal dari neuro secretory cell hypotalamus yang
dihubungkan melalui hypotalamo – hypophyseal tract
b. Sel pituicyte : sel ini menyerupai neuroglia yaitu selnya kecil dan mempunyai pelanjutan-
pelanjutan sitoplasma yang pendek.

Ciri khas yang terdapat dalam neuro – hipophyse ini adalah adanya suatu struktur
yang disebut herring’s bodies yang merupakan neurosekret dari neuro-secretory cell dari
hypotalamus yang kemudian dialirkan melalui axon dan ditimbun dalam neuro hypophyse
sebagai granul. Hormon – hormon yang dihasilkan oleh bagian ini adalah : ADH ( vasopressin ),
oxytocin.

b. Tiroid (Kelenjar Gondok)

Tiroid merupakan kelenjar yang berbentuk cuping


kembar dan di antara keduanya dapat daerah yang
menggenting. Kelenjar tiroid terdiri atas 2 belah yang terletak di
sebelah kanan batang tenggorok diikat bersama oleh jaringan
tiroid dan yang melintasi batang tenggorok di sebelah depan.
Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang terdapat di dalam
leher bagian depan bawah, melekat pada dinding pangkal
tenggorok. Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di depan
trakea. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang mempengaruhi metabolisme sel
tubuh dan pengaturan suhu tubuh.

Fungsi hormone-hormon tiroid antaralain:

 Mengatur laju metabolism tuibuh. Bik t3 dan t4 kedua-duanya meningkatkan


metabolism karena peningkatan konsumsi oksigen dan produksi panas. Efek ini
npengecualian untuk otak, lien paru-paru dan otak,lien, paru-paru dan testis.
 Memegang per4anan penting dalam pertumbuhan fetus khususnya pertumbuhan
syaraf dan tulang.
 Mmempertahankan sekresi GH dan gonadotropin
 Efek krontropik dan Inotropik terhadap jantung yaitu menambah kekuatn kontraksi
otot dan menambah irama jantung.
 Merangsang pembentukan sel drah merah
 Mempengaruhi kekuatan dan riteme pernafasan sebagai konpensasi tubuh terhadap
kebutuhan oksigen akibat metabolism.
 Bereaksi sebagai antagonis ansulin.

Produksi tiroksin yang berlebihan menyebabkan penyakit eksoftalmik tiroid (Morbus


Basedowi) dengan gejala sebagai berikut;
 kecepatan metabolisme meningkat
 denyut nadi bertambah
 Gelisah
 Gugup
 merasa demam.
 Gejala lain yang nampak adalah bola mata menonjol keluar (eksoftalmus) dan kelenjar
tiroid membesar.

c. Paratiroid l Kelenjar Anak Gondok

Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid.Kelenjar ini menghasilkan parathormon yang


berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah. Kekurangan hormon ini
menyebabkan tetani dengan gejala: kadar kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan
kaki, jari-jari tangan membengkok ke arah pangkal, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan.

Tumor paratiroid menyebabkan kadar


parathormon terlalu banyak di dalam darah. Hal ini
mengakibatkan terambilnya fosfor dan kalsium dalam tulang, sehingga urin banyak
mengandung kapur dan fosfor. Pada orang yang terserang penyakit ini tulang mudah sekali
patah. Penyakit ini disebut von Recklinghousen.

Tubuh kita memiliki empat kelenjar paratiroid


kecil, satu terletak di setiap sudut kelenjar tiroid.
Tanggung jawab mereka adalah untuk
menghasilkan jumlah yang benar dari hormon paratiroid
(PTH), yang bertanggung jawab untuk menjaga
keseimbangan yang benar dari fosfor dan kalsium
dalam tubuh Anda. Bila keseimbangan ini terganggu, dapat memiliki efek ringan sampai serius
pada kesehatan Anda.

Hiperparatiroidisme

Hiperparatiroidisme terjadi ketika kelenjar paratiroid menghasilkan PTH terlalu


banyak, mengganggu kalsium tubuh dan tingkat fosfor. Abnormal jumlah tinggi kalsium
ditemukan dalam darah, dan fosfor drop tingkatan untuk tingkat abnormal rendah. Meskipun
gejala sering tidak ada atau hanya berpengalaman sebagai nyeri kecil dan kelelahan,
komplikasi serius dapat berkembang, termasuk:

    * Batu ginjal


    * Mulas
    * Tekanan darah tinggi
    * Peningkatan haus dan buang air kecil
    * Peptikum ulkus
    * Mual
    * Osteoporosis
    * Miskin memori

d. Kelenjar Adrenal l Suprarenal l Anak Ginjal

Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap ginjal
terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan
bagian tengah (medula).

Kerusakan pada bagian korteks mengakibatkan


penyakit Addison dengan gejala sebagai berikut:
timbul kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntahmuntah, terasa sakit di dalam tubuh.
Dalam keadaan ketakutan atau dalam keadaan bahaya, produksi adrenalin meningkat
sehingga denyut jantung meningkat dan memompa darah lebih banyak.

Gejala lainnya adalah melebarnya saluran bronkiolus, melebarnya pupil mata, kelopak
mata terbuka lebar, dan diikuti dengan rambut berdiri.

Hampir semua orang mengetahui bahwa ada dua ginjal dan bahwa keduanya sangat penting,
tetapi kebanyakan orang tak mengetahui bahwa ada dua potong jaringan kecil yang beratnya
masing-masing 5-6 gram di atas kedua ginjal yang juga amat penting.

Saat kita mengamati kelenjar-kelenjar ini, yang dikenal


dengan nama kelenjar adrenal, masing-masing adalah
sebuah laboratorium yang terpisah. Yang pertama
adalah bagian luar kelenjar adrenal (korteks adarenal),
yang menghasilkan tiga hormon; yang kedua adalah
bagian dalam kelenjar adrenal (medulla adrenal), yang
menghasilkan dua hormon. Hormon-hormon yang
dihasilkan oleh kedua kelenjar ini sangat penting sehingga
pelepasan terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon-hormon itu akan menyebabkan
kematian.

 Sistem Pertahanan Diri

Sebagian orang berutang nyawa pada suatu hormon ajaib bernama adrenalin: saat orang-
orang ini dalam bahaya, cairan ini membuat mereka lebih kuat, lebih cekatan, lebih cepat,
dan lebih siaga.

Misalnya, seorang pilot menyadari kerusakan mesin di pesawatnya saat terbang .


Adrenalin segera dilepaskan di dalam tubuh seorang pilot yang pesawatnya
mengalami kerusakan.  Cairan ini mengirimkan lebih banyak gula dan darah ke otak,
membuat  pilot itu lebih siaga.  Tekanan darah dan detak jantungnya meningkat,
membuatnya lebih waspada.  Ini hanyalah beberapa perubahan yang dihasilkan adrenalin
pada tubuh pilot.

Daya tampung sistem pernapasannya naik sehingga ia mampu menggunakan lebih


banyak oksigen (dan lebih banyak darah yang dapat mengalir ke sel-sel otak dan ototnya).
Otot dan anggota badannya menjadi lebih sangat terpusat dan peningkatan kadar gula
darahnya memberinya tenaga tambahan yang dibutuhkannya.

Adrenalin (epinefrin) dihasilkan dan disimpan dalam medulla adrenal - bagian dalam
kelenjar adrenal. Setiap orang memiliki hormon ini di dalam dirinya sepanjang hidupnya

Di dalam kelenjar adrenal, ada dua laboratorium terpisah yang menghasilkan hormon-hormon
yang amat penting.  Yang pertama korteks adrenal; yang lainnya medula adrenal.  Hormon-
hormon yang dihasilkan di kedua laboratorium ini penting bagi kehidupan manusia.

Saat ada bahaya, tombol peringatan di dalam tubuh ditekan, dan otak mengirimkan perintah
secepat kilat ke kelenjar adrenal. Sel-sel di bagian dalam kelenjar adrenal lalu beralih ke
keadaan siaga dan melepaskan hormon adrenalin untuk menghadapi keadaan darurat.
Molekul-molekul adrenalin bercampur dengan darah dan menyebar ke seluruh bagian tubuh.
Molekul-molekul adrenalin memiliki fungsi khusus dalam pembuluh vena dan arteri
yang memastikan bahwa organ-organ penting menerima lebih banyak aliran darah di saat
bahaya, dan karena itu, molekul-molekul ini melebarkan pembuluh darah menuju jantung,
otak, dan otot. Sel-sel yang mengelilingi pembuluh mematuhi adrenalin dan mengalirkan lebih
banyak darah yang dibutuhkan jantung. Dengan cara ini, darah tambahan yang dibutuhkan
oleh otak, otot, dan jantung dapat dipasok.

Korteks adrenal berperan penting mengurangi ketegangan (stres) pada tubuh.  Saat tubuh
mengalami ketegangan yang parah, hipotalamus mengirimkan perintah ke kelenjar
pituitari agar melepaskan ACTH (hormon adrenokortikotropis).  Di sisi lainn, ACTH
merangsang korteks adrenal, mendorong pembuatan kortikosteroid.  Kortikosteroid ini
memastikan produksi glukosa dari molekul-molekul seperti protein, yang tak mengandung
karbohidrat.  Akibatnya, tubuh menerima tenaga tambahan dan tekanan pun berkurang.

Dalam keadaan bahaya, Bagi setiap organ tubuh, kerja adrenalin berbeda;
tubuh disiagakan karena ketika menuju pembuluh darah, molekul

adanya hubungan antara adrenalin menyebabkan pembuluh melebar;

otak dan kelenjar adrenal. ketika menuju jantung, molekul mempercepat


penegangan sel-sel jantung. Ini membuat jantung
berdetak lebih cepat dan menyalurkan tenaga
tambahan yang dibutuhkan otot.

e. Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama:
menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin.
Pankreas terletak di retroperitoneal rongga abdomen atas pada bagian posterior
perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari), panjang sekitar
10-20 cm. Mendapat pasokan darah dari arteri mesenterika superior dan splenikus.

Pankreas berfungsi sebagai organ endokrin dan eksokrin. Fungsinya sebagai organ
endokrin didukung oleh pulau-pulau langerhans. Pulau –pulau langerhans terdiri dari tiga
jenis sel yaitu; sel alpha yang menghasilkan plukagon; sel beta yang menghasilkan insulin,
dan sel deltha yang menghasilkan somastotastin namun fungsinya belum jelas diketahui.

Organ sasaran kedua hormone ini adalah hepar, otot dan jaringan lemak. Gliklagon dan
insulin memegang peranan penting dalam metabolisem karbohoidrat, protein dan lemak.
Bahkan keseimbangan kadar gula darah sangat dipengaruhi oleh kedua hormone ini.

Fungsi kedua hormone ini saling bertolak belakang. Kalau secara umum, insulin
menurunkan kadar gula darah sebaliknya untuk glukagon meningkatkan kadar gula darah.
Perangsangan glucagon bial gula darah rendah, dan asam amino mkmeningkat. Efek
glukagon ini juga sama denga efek kartisol, GH dan epinefrin.

Dala penurunan kadar gula darah, insulin sebagi hormon anabolic terutama akan
meningkatkan difusi glukosa melalui membrane sel di jaringan. Efek anabolik penting lainya
dari hormone insulin adal;ah sebgai beerikut :

Efek pada hefar

 Meningkatkan sintesa dan penyimpanan glukosa


 Menghambat glikogenesis, glukoneonesis dan kategonesis
 Meningkatkan sintesa trigleserida dari asam lemak bebas di hepar

Efek pada otot


 Meningkatkan sistesis protein
 Meningkatkan transportasi asam amino
 Meningkatkan glikogenesis
Efek pada jaringan lemak
 Meningkatkan sintesa trigleserida dari asam lemak bebas
 Meningkatkan penyimpanan trigleserida
 Menurunkan lipolisis

Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai pulau Langerhans
berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon ini berfungsi
mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati dan
selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen untuk disimpan. Kekurangan hormon ini akan
menyebabkan penyakit diabetes. Selain menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan
hormon glukagon yang bekerja antagonis dengan hormon insulin.

f. Ovarium

Ovarium merupakan organ reproduksi wanita. Selain menghasilkan sel telur, ovarium
juga menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang dihasilkan ovarium yaitu sebagai
berikut.

A. Estrogen

Hormon ini dihasilkan oleh Folikel Graaf. Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH.
Fungsi estrogen ialah menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder
pada wanita. Tanda-tanda kelamin sekunder adalah ciri-ciri yang dapat membedakan
wanita dengan pria tanpa melihat kelaminnya. Contohnya, perkembangan pinggul dan
payudara pada wanita dan kulit menjadi bertambah halus.

B. Progesteron

Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukannya dirangsang oleh LH dan
berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi.
Plasenta membentuk estrogen dan progesteron selama kehamilan guna mencegah
pembentukan FSH dan LH. Dengan demikian, kedua hormon ini dapat mempertahankan
kehamilan.

g. Testis

Seperti halnya ovarium, testis adalah organ


reproduksi khusus pada pria. Selain
menghasilkan sperma, testis berfungsi sebagai kelenjar
endokrin yang menghasilkan hormon androgen, yaitu
testosterone diperlukan untuk untuk
mempertahankan spermatogenesis.
Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin
sekunder. Misalnya suaranya membesar, mempunyai kumis, dan jakun.

B. SISTEM REPRODUKSI
Sistem reproduksi pada pria :
1. Skrotum
Dari luar, skrotum terlihat seperti satu kantung yang dipisah menjadi 2 bagian
lateral oleh raphe. Di dalam, scrotal septum yang terdiri dari jaringan otot polos
(disebut otot dartos) dibagi menjadi dua, yang masing-masing berisi satu testis. Kedua
testis dihubungkan oleh otot cremaster. Dengan posisi letak dan kontraksi otot-
ototnya, skrotum berfungsi untuk mempertahankan suhu testis.
2. Testis
Testis disebut juga testikel, Testis dilindungi oleh suatu membran yang
disebut tunica vaginalis. Cairan yang ada di membran tersebut disebut hydrocele. Di
dalam tunica vaginalis terdapat semacam kapsul berwarna putih yang disebut tunica
albuginea yang memanjang ke dalam membentuk sekat yang membagi testis ke
beberapa bagian yang disebut lobus. Tiap-tiap lobus mengandung tubulus seminiferus
yang merupakan tempat spermatogenesis, yaitu pembentukan sperma.
Tubulus seminiferus mengandung dua macam sel, yaitu sel spermatogenik (sel tempat
mensistesis sperma) dan sel sertoli (membantu proses spermatogenesis). Sel
spermatogonia yang berkembang dari sel benih primordial akan aktif pada masa
pubertas/. Aktifnya spermatogonia ditandai dengan adanya spermatogenesis.
Spermatogonium (2n) mengalami mitosis dan terbentuk dua spermatosit primer (2n).
Kemudian terjadi meiosis I dimana masing-masing spermatosit primer menjadi
spermatosit sekunder (n). Setelah itu terjadi meiosis II dan terbentuk total 4 spermatid
(n). Tahap terakhir dari spermatogenesis yaitu spermiogenesis dimana masing-masing
spermatid menjadi sel sperma.
3. Sperma
Sperma bertugas untuk membuahi ovum. Bagian utama sperma adalah bagian
kepala dan ekor. Kepala sperma mengandung nukleus, dengan selaput pada ujungnya
yang mengandung enzim hyaluronidase dan protease untuk penetrasi ke ovum. Bagian
ekor terbagi menjadi 4 bagian, yaitu bagian leher (mengandung sentriol), bagian
tengah (mengandung mitokondria), principal piece (bagian terpanjang dari ekor), dan
bagian akhir (merupakan terminal). Sel sperma tidak bertahan lebih dari 8 jam di luar
tubuh.
Hormon yang terlibat dalam spermatogenesis adalah testosteron yang produksinya
dimulai oleh LH yang merangsang sel Leydig pada tubulus seminiferus untuk
mensekresikan testosteron, sedangkan FSH merangsang spermatogenesis.
4. Saluran reproduksi pada pria
Saluran Testis
Sel sertoli mengeluarkan cairan yang mendorong sperma untuk melewati
lumen tubulus seminiferus untuk kemudian ke sebuah saluran lurus yang sangat
pendek, dan kemudian sampai ke epididimis.
5. Epididimis
Saluran epididimis adalah sebuah saluran (duktus) yang panjangnya sekitar 6
m, merupakan tempat pematangan dan penyimpanan sperma. Sperma dapat berada di
epididimis hingga berbulan-bulan. Bila tidak dikeluarkan, sperma akan reabsorpsi oleh
tubuh.
6. Vas deferens
Vas deferens terletak pada akhir epididimis, panjangnya sekitar 45 cm.
Seperti halnya epididimis, vas deferens dapat menyimpan sperma selama berbulan-
bulan.
7. Saluran spermatik
Saluran spermatik merupakan salah satu struktur penunjang sistem
reproduksi pada pria yang terdiri dari vas deferens yang menanjak melalui skrotum,
arteri testikuler, vena, saraf otonom, pembuluh limfa, dan otot cremaster.
8. Saluran ejakulasi
Saluran ejakulasi mempunyai panjang sekitar 2cm dan dibentuk dari kesatuan
duktus dari seminal vesikel dan ampulla vas deferens. Berfungsi sebagai saluran
sperma untuk keluar.
9. Uretra
Uretra adalah saluran terminal dari sistem reproduksi dan sistem perkemihan.
Berfungsi sebagai saluran keluar baik urine maupun semen. Panjangnya sekitar 20 cm,
melalui prostat, perineum, dan penis, Terbagi menjadi 3 bagian, yaitu uretra prostatik,
uretra membranosa, dan spongy urethra yang berakhir di external urethra orifice.
10. Vesikula seminalis
Cairan yang mengandung fruktosa, prostaglandin dan gmpalan protein
dikeluarkan melalui vesikula seminalis. Cairan ini membantu menetralkan suasana
asam yang dapat menonaktifkan dan membunuh sperma. Fruktosa digunakan sperma
untuk membentuk ATP, prostaglandin berperan dalam viabilitas sperma. Gumpalan
protein berfungsi untuk membantu semen menggumpal setelah ejakulasi.
11. Kelenjar prostat
Prostat mensekresi cairan seperti susu yang agak asam (pH 6,5), mengandung
beberapa substansi; (1) Citrid acid yang digunakan oleh sperma untuk produksi ATP
melalu siklus Krebs, (2) beberapa enzim proteolitik, seperti PSA (prostate-spesific
antigen), pepsinogen, amilase, dan hyaluronidase, (3) acid phosphatase, (4)
seminalplasmin berperan dalam melawan bakteri
12. Kelenjar Bulbouretral
Disebut juga kelenjar Cowper, menghasilkan cairan yang berfungsi untuk
membersihkan uretra, menetralkan suasana asam dari urine pada uretra. Juga
mensekresikan lendir yang melumasi ujung penis agar sperma tidak rusak pada saat
ejakulasi.
13. Semen
Semen adalah campuran dari sperma dan cairan seminal (terdiri dari sekresi
tubulus seminiferus, vesikula seminalis, prostat, dan kelenjar bulbouretral). Terdapat
sperma 50-150 juta sperma per mL semen. Cairan seminal menyediakan
perlindungan, makanan dan media transpor bagi sperma dari suasana asam. Kelainan
dimana terdapat darah pada semen disebut hemospermia.
14. Penis
Penis berbentuk silinder, berfungsi sebagai saluran ejakulasi semen dan
ekskresi urine. Penis terdiri dari tiga jaringan silinder, yang masing-masing
dikelilingi oleh jaringan yang disebut tunica albuginea. Dua bagian
dorsolateraldisebut corpora cavernosa penis. Bagian midventral, corpus spongiosum
penis, mengandung uretra spons dan menyimpannya selama ejakulasi. Bagian luar
terdiri dari erectile tissue (jaringan erektil).

Sistem reproduksi pada wanita


1. Ovarium
Ovarium memproduksi gamet (oosit sekunder yang nantinya akan
berkembang menjadi ovum setelah pembuahan dan menghasilkan hormon estrogen,
progesteron, inhibin, dan relaxin. Ovarium ada 2, terletak di samping uterus. Beberapa
macam ligamen menjaga ovarium tetap pada posisinya. Ligamen lebar (broad
ligament) uterus yang merupakan bagian dari peritoneum parietal, menempel pada
ovarium melalui dua lapisan lipatan peritoneum yang disebut mesovarium. Ligamen
ovarium (ovarian ligament) menahan ovarium pada uterus, dan ligamen suspensor
(suspensory ligament) menempelkan ovarium pada dinding pelvis. Masing-masing
ovarium mengandung hilum, suatu titik keluar dan masuknya pembuluh darah dan
saraf sepanjang mesovarium.
Ovarium dibagi menjadi 4 bagian, yaitu
1. Epitelium germinal: sebuah lapisan epitel sederhana yang menutupi permukaan
ovarium
2. Tunika albuginea: berupa jaringan konektif yang tidak beraturan yang berbentuk
kapsul putih, terletak dalam epitelium germinal
3. Korteks ovarium: daerah dalam tunika albuginea yang terdiri dari folikel ovarium,
dikelilingi oleh jaringan konektif tidak beraturan yang mengandung fiber kolagen
dan sel yang menyerupai fibroblas (stromal cell)
4. Medulla ovarium terletak jauh di dalam korteks ovarium. Batas antara keduanya
tidak jelas, namun medulla terdiri dari jaringan konektif yang lebih longgar dan
mengandung pembuluh darah, pembuluh limfatik, dan saraf.
5. Folikel ovarium: terletak pada korteks dan terdiri dari oosit dan sel-sel yang
mengelilinginya. Ketika sel-sel tersebut membentuk sebuah lapisan, maka disebut
sel folikel. Ketika membentuk beberapa lapisan, disebut sel granulosa.
6. Folikel matang (graafian): folikel besar dan penuh terisi cairan yang merobek dan
melepaskan oosit sekunder, proses ini disebut ovulasi.
7. Corpus luteum (badan kuning): mengandung sisa folikel de graaf setelah ovulasi.
Corpus luteum memproduksi progesteron, estrogen, relaxin, dan inhibin, sampai
berdegenerasi menjadi corpus albicans.
2. Oogenesis
Proses pembentukan gamet pada wanita disebut oogenesis. Bedanya dengan
pria yang spermatogenesis mulai terjadi ketika pubertas, oogenesis sudah dimulai
sejak belum lahir. Sel benih yang ada pada janin mengalami diferensiasi menjadi
oogonia (bentuk plural dari oogonium). Pada masa fetal, sebagian besar sel benih
mengalami degenerasi pada proses yang disebut atresia. Hanya sedikit yang
berkembang menjadi oosit primer (2n). Oosit primer masuk tahap profase pada
meiosis I, kemudian berhenti sampai masa pubertas tiba. Selama tidak ada
perkembangan, oosit primer dilapisi oleh sel folikel yang disebut folikel primordial.
Ketika lahir, ada sekitar 200.000-2.000.000 oosit primer yang ada di ovarium,
kemudian sekitar 40.000 masih ada ketika pubertas, dan hanya sekitar 400 yang akan
matang dan mengalami ovulasi. Sisanya mengalami atresia.
Sejak pubertas sampai menopause, LH dan FSH akan menstimulasi folikel
primordial untuk berkembang menjadi folikel primer. Folikel primer ini terdiri dari
oosit primer yang dikelilingi oleh sel granulosa. Folikel primer berkembang dan
terbentuk lapisan glikoprotein yang disebut zona pellucida yang terletak antara oosit
primer dan sel granulosa.
Perkembangan selanjutnya, folikel primer berkembang menjadi folikel sekunder
yang kemudian akan berkembang menjadi folikel de graaf. Pada tahap ini tahap
meiosis I telah selesai, menghasilkan dua sel haploid, yaitu oosit sekunder (n) dan
badan polar I. Setelah oosit sekunder terbentuk, maka dimulailah meiosis II, namun
terhenti pada metafase. Folikel de graaf melepaskan oosit sekunder, disebut ovulasi.
Oosit sekunder menuju tuba fallopi untuk dibuahi. Bila tidak terjadi pembuahan,
maka oosit sekunder akan mengalami degenerasi.
Bila terjadi pembuahan, oosit sekunder meneruskan meiosis II menghasilkan ovum
dan badan polar II. Inti ovum dan inti sperma kemudian menyatu membentuk zigot
(2n). Bila badan polar I mengalami pembelahan, maka yang dihasilkan dari
oogenesis tiap oogonium adalah 1 ovum dan 3 badan polar.
3. Tuba fallopi
Tuba fallopi berfungsi sebagai tempat pembuahan. Tuba fallopi terdiri dari 3
lapisan, yaitu mucosa yang terdiri dari epitelium dan lamina propria, muscularis
yang terdiri dari otot polos, dan serosa yang merupakan membran terluar.
4. Uterus
Uterus merupakan tempat implantasi ovum yang telah dibuahi, dan tempat
berkembangnya janin selama masa kehamilan. Dalam siklus reproduksi, bila tidak
terjadi implantasi, akan terjadi menstruasi.
Uterus terdiri dari tiga lapisan, yaitu:
1. perimetrium: merupakan lapisan terluar, bagian dari peritoneum visceral, terdiri
dari epitel squamosum dan connective tissue.
2. myometrium: lapisan tengah, terdiri dari tiga lapisan fiber otot polos, selama
proses kelahiran berkontraksi sebagai respon terhadap hormon oksitosin untuk
membantu mendorong janin dari uterus.
3. endometrium: lapisan terdalam, dibagi menjadi dua bagian; stratum
functionalis dan stratum basalis,
5. Vagina
Vagina berfungsi sebagai jalan masuk penis, jalan keluar selama menstruasi,
dan jalan keluar bagi fetus. Mucosa vagina merupakan kelanjutan dari mucosa
uterus. Muskularis terdiri dari otot polos yang dapat meregang untuk menyesuaikan
dengan penis ketika coitus dan bayi ketika melahirkan. Adventitia menghubungkan
ke uretra dan kandung kemih di bagian anterior dan rectum serta anus di bagian
posterior. Dalam vagina terdapat selaput tipis yang disebut hymen.
6. Vulva
Vulva atau pudendum adalah organ genital luar wanita. Organ-organ ini
mencakup mons pubis yang merupakan bagian anterior dari vagina dan uretra, labia
mayora yang merupakan dua lipatan kulit yang homologis dengan skrotum pada
pria, labia minora yang kurang lebih sama dengan labia mayora namun lebih kecil
dan tidak terdapat rambut pubis, klitoris yang terletak di bagian anterior labia
minora, vestibuli yang homolog terhadap uretra membranosa pada pria.
7. Perineum
Perineum berbentuk belah ketupat, mencakup organ genital eksternal dan anus.
8. Kelenjar mamae
Kelenjar mamae terletak di payudara wanita, terdiri dari 15-20 lobus yang
dibagi lagi menjadi lobulus, dimana terdapat kelenjar yang berbentuk seperti anggur
(disebut alveoli) yang mensekresikan air susu. Sel myoepitelial yang mengelilingi
alveoli membantu mendorong air susu menuju puting. Ketika diproduksi, air susu
tersebut dari alveoli menuju ke tubulus sekunder dan kemudian ke duktus mammae.
Fungsi kelenjar mammae adalah ntuk mensintesis dan mensekresi air susu, yang
disebut lactation, berhubungan dengan kehamilan dan kelahiran. Laktasi distimulasi
oleh hormon prolaktin bersama dengan progesteron dan estrogen. Pengeluaran air
susu distimulasi oleh oksitosin.

Hormon reproduksi yang dihasilkan oleh sistem endokrin :


Testosteron
Testosteron bertanggung jawab terhadap perkembangan karakteristik tubuh pria,
meliputi pembentukan penis dan skrotum, kemudian menyebabkan
pembentukan kelenjar prostat,vesikula seminalis, dan duktus genetalia pria.
Testosteron menyebabkan sifat kelamin sekunderberkembang, di mulai saat
pubertas dan berakhirpada maturitas.
Selain itu, testosteron juga berperan dalam:
Pengaruh suara
Peningkatan protein dan perkembangan otot
Meningkatkan matriks tulang dan menimbulkanretensi kalsium
Estrogen
Menimbulkan proliferasi sel dan pertumbuhan jaringan organ-organ kelamin dan
jaringan lain yangberkaitan dengan reproduksi.

Berperan dalam :

Penyebaran rambut (pubis dan aksila)

Perkembangan jaringan stroma payudara,pertumbuhan sistem duktus yang luas,


dan depositlemak pada payudara

Progesteron

Progesteron meningkatkan perkembangan dari lobulusdan alveoli payudara,


mengakibatkan sel-sel alveolarberproliferasi, membesar dan menjadi
bersifatsekretorik.

Oksitosin

Merangsang kontraksi awal dari otot uterus.

Relaksin

Merangsang relaksasi ligamen pelvis pada proseskelahiran.

Prolaktin

Merangsang pembentukan air susu.

 Keterkaitan sistem endokrin dan reproduksi

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem endokrin dan sistem
reproduksi mempunyai kaitan yang sangat erat. Sistem endokrin mengontrol sistem-sistem
yang lain, dan salah satunya adalah sistem reproduksi. Hormon-hormon yang terdapat pada
sistem endokrin berpengaruh pada organ reproduksi, dan berbeda antara wanita dan pria
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sistem endokrin dapat dijumpai pada semua golongan hewan, baik vertebrata
maupun invertebrata. Sistem endokrin (hormon) dari sistem saraf secara bersama lebih
dikenal sebagai super sistem neuroendokrin yang bekerja sama secara kooperatif untuk
menyelenggarakan fungsi kendali dan koordinasi pada tubuh hewan. Pada umumnya,
sistem endokrin bekerja untuk mengendalikan berbagai fungsi fisiologi tubuh, antara
lain aktivitas metabolisme, pertumbuhan, reproduksi, regulasi osmotik, dan regulasi
ionik.
Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan
memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk
mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan,
namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu. Misalnya, medulla adrenal dan
kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal dari saraf (neural). Jika keduanya
dihancurkan atau diangkat, maka fungsi dari kedua kelenjar ini sebagian diambil alih
oleh sistem saraf. Bila sistem endokrin umumnya bekerja melalui hormon, maka sistem
saraf bekerja melalui neurotransmiter yang dihasilkan oleh ujung-ujung saraf.
B. SARAN

Tidak ada kata sempurna yang pantas untuk segala hal di dunia, begitu juga
dengan makalah yang telah di susun, oleh karena itu bagi pihak terkait kami
mengharapkan kritik dan saran guna perbaikan dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA

Seeley, R.R., Stephens, T.D., Tate P.(2003). Anatomy and Physiologi, 12th Ed.New Jersey:
McGraw-Hill.
Tortora, G.J., Derrickson, B.(2009). Principles of Anatomy and Physiologi, 6th Ed.New Jersey:
Wiley.Anatomy and Physiolog, 12th Ed. New Jersey: McGraw-Hill. 2003. 1105.
Principles of Anatomy and Physiologi, 6th Ed. New Jersey: Wiley. 2009. 1174.
Rumahorbo, Hotma. Asuhan Keperawatan dengan gangguan system endokrin/

Oleh Hotma Rumahorbo; editor,Yasmin Asin- Jakarta: EGC , 1999.

Gartner LP. Color Text Book of Histology. 2ed. Philadelphia: Saunders. 2001. p302-16, p416-
20

Cohen BJ, Wood DL. Memmler’s the Structure and Function of the Human Body. 7ed.
Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins. 2000. p165-77

Bruesch SR. The Hypothalamus. Tennessee: Year Book Medical Publisher. 1984. p1-15

Anda mungkin juga menyukai