REPRODUKSI
DISUSUN OLEH :
PUTRI REZA UTARI (09190000021)
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah mata kuliah anatomi manusia dengan judul “SISTEM ENDOKRIN DAN
SISTEM REPRODUKSI”
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
KATA PENGANTAR....................................................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................................4
1.LATAR BELAKANG…………………………………………………………………………………………………………………………..5
2.RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………………………………………………………………….5
3.TUJUAN..............................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................................6
A.SISTEM ENDOKRIN…………………………………………………………………………………………………………………………6
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
A.Sistem endokrin
1. Pengertian system endokrin
Dalam tubuh manusia terdapat kelenjar, enzim dan beberapa bagian penting yang
mempengaruhi kestabilan tubuh. Salah satu kelenjar yang memiliki pengaruh dalam tubuh
adalah kelenjar endokrin. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tersusun atas susunan sel
mikro yang sangat sederhana yan terdiri atas jaringan ikat halus yang mengandung pembuluh
kapiler.
Kelenjar endokrin adalah sebuah organ yang memproduksi zat aktif (hormone), yang
dilepaskan melaluai darah. Zat aktif ini akan mengatur kerja sebuah organ atau bahkan
beberapa organ sekaligus. Sifat kerja hormone adalah bekerja sebagai control umpan balik,
bekerja pada spesifik target, dan memiliki mekanisme kerja tertentu.
Sistem endokrin adalah suatu sistem dalam tubuh manusia yang bertugas untuk
melakukan sekresi (memproduksi) hormon yang berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan
organ-organ dalam tubuh manusia sesuai dengan yang dibutuhkan organ tersebut. Hasil sekresi
berupa hormon ini langsung masuk ke dalam pembuluh darah manusia tanpa harus melalui
saluran (duktus).
Sistem endokrin terbagi menjadi beberapa kelenjar endokrin yang jika dalam satu
kesatuan disebut denngan sistem endokrin. Jadi, sistem endokrin merupakan gabungan dari
beberapa kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin itu sendiri ada yang mengahasilkan satu macam
hormon tunggal, dan juga menghasilkan beberapa hormone ganda.
Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipofisis, tiroid,
paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal), pankreas, ovarium, dan testis .
a. Hipofisis
Hypofisis cerebri atau glandula pituitari adalah struktur lonjong kecil yang melekat pada
permukaan bawah otak melalui infundibulum. Lokasinya sangat terlindungi baik yaitu terletak
pada sella turcica ossis sphenoidalis. Disebut master endocrine gland karena hormon yang
dihasilkan kelenjar ini banyak mempengaruhi kelenjar endokrin lainya.
hipofisa merupakan sebuah kelenjar sebesar kacang polong, yang terletak di dalam
struktur bertulang (sela tursika) di dasar otak.
sela tursika melindungi hipofisa tetapi memberikan ruang yang sangat kecil untuk
mengembang.
jika hipofisa membesar, akan cenderung mendorong ke atas, seringkali menekan daerah otak
yang membawa sinyal dari mata dan mungkin akan menyebabkan sakit kepala atau gangguan
penglihatan.
hipofisa mengendalikan fungsi dari sebagian besar kelenjar endokrin lainnya. hipofisa
dikendalikan oleh hipotalamus, yaitu bagian otak yang terletak tepat diatas hipofisa.
hipofisa memiliki 2 bagian yang berbeda, yaitu lobus anterior (depan) dan lobus posterior
(belakang).
hipotalamus mengendalikan lobus anterior (adenohipofisa) dengan cara melepaskan
faktor atau zat yang menyerupai hormon, melalui pembuluh darah yang secara langsung
menghubungkan keduanya. pengendalian lobus posterior (neurohipofisa) dilakukan melalui
impuls saraf.
Adeno hypophysis
1. Pars distalis
• Bagian utama dari kelenjar hypofisis krn meliputi 75% dari seluruh kelenjar
• Dengan sedian yang diberi pewarnaan HE dapat dibedakan menjadi 2 macam sel :
2. Pars intermedia
Bagian hypophysis ini pada manusia mengalami rudimenter, dan tersusun dari suatu lapisan
sel tipis yang berupa lempengan – lempengan yang tidak teratur dan gelembung yang berisi
koloid. Pada manusia diduga membentuk melanocyte stimulating hormon ( MSH ) yang akan
merangsang kerja sel melanocyte untuk membentuk pigmen lbh bnyk. Tetapi hal ini masih
dlm penelitian lbh lanjut.
Ciri khas yang terdapat dalam neuro – hipophyse ini adalah adanya suatu struktur
yang disebut herring’s bodies yang merupakan neurosekret dari neuro-secretory cell dari
hypotalamus yang kemudian dialirkan melalui axon dan ditimbun dalam neuro hypophyse
sebagai granul. Hormon – hormon yang dihasilkan oleh bagian ini adalah : ADH ( vasopressin ),
oxytocin.
Hiperparatiroidisme
Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap ginjal
terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan
bagian tengah (medula).
Gejala lainnya adalah melebarnya saluran bronkiolus, melebarnya pupil mata, kelopak
mata terbuka lebar, dan diikuti dengan rambut berdiri.
Hampir semua orang mengetahui bahwa ada dua ginjal dan bahwa keduanya sangat penting,
tetapi kebanyakan orang tak mengetahui bahwa ada dua potong jaringan kecil yang beratnya
masing-masing 5-6 gram di atas kedua ginjal yang juga amat penting.
Sebagian orang berutang nyawa pada suatu hormon ajaib bernama adrenalin: saat orang-
orang ini dalam bahaya, cairan ini membuat mereka lebih kuat, lebih cekatan, lebih cepat,
dan lebih siaga.
Adrenalin (epinefrin) dihasilkan dan disimpan dalam medulla adrenal - bagian dalam
kelenjar adrenal. Setiap orang memiliki hormon ini di dalam dirinya sepanjang hidupnya
Di dalam kelenjar adrenal, ada dua laboratorium terpisah yang menghasilkan hormon-hormon
yang amat penting. Yang pertama korteks adrenal; yang lainnya medula adrenal. Hormon-
hormon yang dihasilkan di kedua laboratorium ini penting bagi kehidupan manusia.
Saat ada bahaya, tombol peringatan di dalam tubuh ditekan, dan otak mengirimkan perintah
secepat kilat ke kelenjar adrenal. Sel-sel di bagian dalam kelenjar adrenal lalu beralih ke
keadaan siaga dan melepaskan hormon adrenalin untuk menghadapi keadaan darurat.
Molekul-molekul adrenalin bercampur dengan darah dan menyebar ke seluruh bagian tubuh.
Molekul-molekul adrenalin memiliki fungsi khusus dalam pembuluh vena dan arteri
yang memastikan bahwa organ-organ penting menerima lebih banyak aliran darah di saat
bahaya, dan karena itu, molekul-molekul ini melebarkan pembuluh darah menuju jantung,
otak, dan otot. Sel-sel yang mengelilingi pembuluh mematuhi adrenalin dan mengalirkan lebih
banyak darah yang dibutuhkan jantung. Dengan cara ini, darah tambahan yang dibutuhkan
oleh otak, otot, dan jantung dapat dipasok.
Korteks adrenal berperan penting mengurangi ketegangan (stres) pada tubuh. Saat tubuh
mengalami ketegangan yang parah, hipotalamus mengirimkan perintah ke kelenjar
pituitari agar melepaskan ACTH (hormon adrenokortikotropis). Di sisi lainn, ACTH
merangsang korteks adrenal, mendorong pembuatan kortikosteroid. Kortikosteroid ini
memastikan produksi glukosa dari molekul-molekul seperti protein, yang tak mengandung
karbohidrat. Akibatnya, tubuh menerima tenaga tambahan dan tekanan pun berkurang.
Dalam keadaan bahaya, Bagi setiap organ tubuh, kerja adrenalin berbeda;
tubuh disiagakan karena ketika menuju pembuluh darah, molekul
e. Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama:
menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin.
Pankreas terletak di retroperitoneal rongga abdomen atas pada bagian posterior
perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari), panjang sekitar
10-20 cm. Mendapat pasokan darah dari arteri mesenterika superior dan splenikus.
Pankreas berfungsi sebagai organ endokrin dan eksokrin. Fungsinya sebagai organ
endokrin didukung oleh pulau-pulau langerhans. Pulau –pulau langerhans terdiri dari tiga
jenis sel yaitu; sel alpha yang menghasilkan plukagon; sel beta yang menghasilkan insulin,
dan sel deltha yang menghasilkan somastotastin namun fungsinya belum jelas diketahui.
Organ sasaran kedua hormone ini adalah hepar, otot dan jaringan lemak. Gliklagon dan
insulin memegang peranan penting dalam metabolisem karbohoidrat, protein dan lemak.
Bahkan keseimbangan kadar gula darah sangat dipengaruhi oleh kedua hormone ini.
Fungsi kedua hormone ini saling bertolak belakang. Kalau secara umum, insulin
menurunkan kadar gula darah sebaliknya untuk glukagon meningkatkan kadar gula darah.
Perangsangan glucagon bial gula darah rendah, dan asam amino mkmeningkat. Efek
glukagon ini juga sama denga efek kartisol, GH dan epinefrin.
Dala penurunan kadar gula darah, insulin sebagi hormon anabolic terutama akan
meningkatkan difusi glukosa melalui membrane sel di jaringan. Efek anabolik penting lainya
dari hormone insulin adal;ah sebgai beerikut :
Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai pulau Langerhans
berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon ini berfungsi
mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati dan
selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen untuk disimpan. Kekurangan hormon ini akan
menyebabkan penyakit diabetes. Selain menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan
hormon glukagon yang bekerja antagonis dengan hormon insulin.
f. Ovarium
Ovarium merupakan organ reproduksi wanita. Selain menghasilkan sel telur, ovarium
juga menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang dihasilkan ovarium yaitu sebagai
berikut.
A. Estrogen
Hormon ini dihasilkan oleh Folikel Graaf. Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH.
Fungsi estrogen ialah menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder
pada wanita. Tanda-tanda kelamin sekunder adalah ciri-ciri yang dapat membedakan
wanita dengan pria tanpa melihat kelaminnya. Contohnya, perkembangan pinggul dan
payudara pada wanita dan kulit menjadi bertambah halus.
B. Progesteron
Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukannya dirangsang oleh LH dan
berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi.
Plasenta membentuk estrogen dan progesteron selama kehamilan guna mencegah
pembentukan FSH dan LH. Dengan demikian, kedua hormon ini dapat mempertahankan
kehamilan.
g. Testis
B. SISTEM REPRODUKSI
Sistem reproduksi pada pria :
1. Skrotum
Dari luar, skrotum terlihat seperti satu kantung yang dipisah menjadi 2 bagian
lateral oleh raphe. Di dalam, scrotal septum yang terdiri dari jaringan otot polos
(disebut otot dartos) dibagi menjadi dua, yang masing-masing berisi satu testis. Kedua
testis dihubungkan oleh otot cremaster. Dengan posisi letak dan kontraksi otot-
ototnya, skrotum berfungsi untuk mempertahankan suhu testis.
2. Testis
Testis disebut juga testikel, Testis dilindungi oleh suatu membran yang
disebut tunica vaginalis. Cairan yang ada di membran tersebut disebut hydrocele. Di
dalam tunica vaginalis terdapat semacam kapsul berwarna putih yang disebut tunica
albuginea yang memanjang ke dalam membentuk sekat yang membagi testis ke
beberapa bagian yang disebut lobus. Tiap-tiap lobus mengandung tubulus seminiferus
yang merupakan tempat spermatogenesis, yaitu pembentukan sperma.
Tubulus seminiferus mengandung dua macam sel, yaitu sel spermatogenik (sel tempat
mensistesis sperma) dan sel sertoli (membantu proses spermatogenesis). Sel
spermatogonia yang berkembang dari sel benih primordial akan aktif pada masa
pubertas/. Aktifnya spermatogonia ditandai dengan adanya spermatogenesis.
Spermatogonium (2n) mengalami mitosis dan terbentuk dua spermatosit primer (2n).
Kemudian terjadi meiosis I dimana masing-masing spermatosit primer menjadi
spermatosit sekunder (n). Setelah itu terjadi meiosis II dan terbentuk total 4 spermatid
(n). Tahap terakhir dari spermatogenesis yaitu spermiogenesis dimana masing-masing
spermatid menjadi sel sperma.
3. Sperma
Sperma bertugas untuk membuahi ovum. Bagian utama sperma adalah bagian
kepala dan ekor. Kepala sperma mengandung nukleus, dengan selaput pada ujungnya
yang mengandung enzim hyaluronidase dan protease untuk penetrasi ke ovum. Bagian
ekor terbagi menjadi 4 bagian, yaitu bagian leher (mengandung sentriol), bagian
tengah (mengandung mitokondria), principal piece (bagian terpanjang dari ekor), dan
bagian akhir (merupakan terminal). Sel sperma tidak bertahan lebih dari 8 jam di luar
tubuh.
Hormon yang terlibat dalam spermatogenesis adalah testosteron yang produksinya
dimulai oleh LH yang merangsang sel Leydig pada tubulus seminiferus untuk
mensekresikan testosteron, sedangkan FSH merangsang spermatogenesis.
4. Saluran reproduksi pada pria
Saluran Testis
Sel sertoli mengeluarkan cairan yang mendorong sperma untuk melewati
lumen tubulus seminiferus untuk kemudian ke sebuah saluran lurus yang sangat
pendek, dan kemudian sampai ke epididimis.
5. Epididimis
Saluran epididimis adalah sebuah saluran (duktus) yang panjangnya sekitar 6
m, merupakan tempat pematangan dan penyimpanan sperma. Sperma dapat berada di
epididimis hingga berbulan-bulan. Bila tidak dikeluarkan, sperma akan reabsorpsi oleh
tubuh.
6. Vas deferens
Vas deferens terletak pada akhir epididimis, panjangnya sekitar 45 cm.
Seperti halnya epididimis, vas deferens dapat menyimpan sperma selama berbulan-
bulan.
7. Saluran spermatik
Saluran spermatik merupakan salah satu struktur penunjang sistem
reproduksi pada pria yang terdiri dari vas deferens yang menanjak melalui skrotum,
arteri testikuler, vena, saraf otonom, pembuluh limfa, dan otot cremaster.
8. Saluran ejakulasi
Saluran ejakulasi mempunyai panjang sekitar 2cm dan dibentuk dari kesatuan
duktus dari seminal vesikel dan ampulla vas deferens. Berfungsi sebagai saluran
sperma untuk keluar.
9. Uretra
Uretra adalah saluran terminal dari sistem reproduksi dan sistem perkemihan.
Berfungsi sebagai saluran keluar baik urine maupun semen. Panjangnya sekitar 20 cm,
melalui prostat, perineum, dan penis, Terbagi menjadi 3 bagian, yaitu uretra prostatik,
uretra membranosa, dan spongy urethra yang berakhir di external urethra orifice.
10. Vesikula seminalis
Cairan yang mengandung fruktosa, prostaglandin dan gmpalan protein
dikeluarkan melalui vesikula seminalis. Cairan ini membantu menetralkan suasana
asam yang dapat menonaktifkan dan membunuh sperma. Fruktosa digunakan sperma
untuk membentuk ATP, prostaglandin berperan dalam viabilitas sperma. Gumpalan
protein berfungsi untuk membantu semen menggumpal setelah ejakulasi.
11. Kelenjar prostat
Prostat mensekresi cairan seperti susu yang agak asam (pH 6,5), mengandung
beberapa substansi; (1) Citrid acid yang digunakan oleh sperma untuk produksi ATP
melalu siklus Krebs, (2) beberapa enzim proteolitik, seperti PSA (prostate-spesific
antigen), pepsinogen, amilase, dan hyaluronidase, (3) acid phosphatase, (4)
seminalplasmin berperan dalam melawan bakteri
12. Kelenjar Bulbouretral
Disebut juga kelenjar Cowper, menghasilkan cairan yang berfungsi untuk
membersihkan uretra, menetralkan suasana asam dari urine pada uretra. Juga
mensekresikan lendir yang melumasi ujung penis agar sperma tidak rusak pada saat
ejakulasi.
13. Semen
Semen adalah campuran dari sperma dan cairan seminal (terdiri dari sekresi
tubulus seminiferus, vesikula seminalis, prostat, dan kelenjar bulbouretral). Terdapat
sperma 50-150 juta sperma per mL semen. Cairan seminal menyediakan
perlindungan, makanan dan media transpor bagi sperma dari suasana asam. Kelainan
dimana terdapat darah pada semen disebut hemospermia.
14. Penis
Penis berbentuk silinder, berfungsi sebagai saluran ejakulasi semen dan
ekskresi urine. Penis terdiri dari tiga jaringan silinder, yang masing-masing
dikelilingi oleh jaringan yang disebut tunica albuginea. Dua bagian
dorsolateraldisebut corpora cavernosa penis. Bagian midventral, corpus spongiosum
penis, mengandung uretra spons dan menyimpannya selama ejakulasi. Bagian luar
terdiri dari erectile tissue (jaringan erektil).
Berperan dalam :
Progesteron
Oksitosin
Relaksin
Prolaktin
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem endokrin dan sistem
reproduksi mempunyai kaitan yang sangat erat. Sistem endokrin mengontrol sistem-sistem
yang lain, dan salah satunya adalah sistem reproduksi. Hormon-hormon yang terdapat pada
sistem endokrin berpengaruh pada organ reproduksi, dan berbeda antara wanita dan pria
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sistem endokrin dapat dijumpai pada semua golongan hewan, baik vertebrata
maupun invertebrata. Sistem endokrin (hormon) dari sistem saraf secara bersama lebih
dikenal sebagai super sistem neuroendokrin yang bekerja sama secara kooperatif untuk
menyelenggarakan fungsi kendali dan koordinasi pada tubuh hewan. Pada umumnya,
sistem endokrin bekerja untuk mengendalikan berbagai fungsi fisiologi tubuh, antara
lain aktivitas metabolisme, pertumbuhan, reproduksi, regulasi osmotik, dan regulasi
ionik.
Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan
memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk
mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan,
namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu. Misalnya, medulla adrenal dan
kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal dari saraf (neural). Jika keduanya
dihancurkan atau diangkat, maka fungsi dari kedua kelenjar ini sebagian diambil alih
oleh sistem saraf. Bila sistem endokrin umumnya bekerja melalui hormon, maka sistem
saraf bekerja melalui neurotransmiter yang dihasilkan oleh ujung-ujung saraf.
B. SARAN
Tidak ada kata sempurna yang pantas untuk segala hal di dunia, begitu juga
dengan makalah yang telah di susun, oleh karena itu bagi pihak terkait kami
mengharapkan kritik dan saran guna perbaikan dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Seeley, R.R., Stephens, T.D., Tate P.(2003). Anatomy and Physiologi, 12th Ed.New Jersey:
McGraw-Hill.
Tortora, G.J., Derrickson, B.(2009). Principles of Anatomy and Physiologi, 6th Ed.New Jersey:
Wiley.Anatomy and Physiolog, 12th Ed. New Jersey: McGraw-Hill. 2003. 1105.
Principles of Anatomy and Physiologi, 6th Ed. New Jersey: Wiley. 2009. 1174.
Rumahorbo, Hotma. Asuhan Keperawatan dengan gangguan system endokrin/
Gartner LP. Color Text Book of Histology. 2ed. Philadelphia: Saunders. 2001. p302-16, p416-
20
Cohen BJ, Wood DL. Memmler’s the Structure and Function of the Human Body. 7ed.
Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins. 2000. p165-77
Bruesch SR. The Hypothalamus. Tennessee: Year Book Medical Publisher. 1984. p1-15