Anda di halaman 1dari 2

DOROTHEA ELIZABETH OREM

“Teori Defisit Perawatan Diri (Self Care Deficit Theory)”

A. Biografi

Dorothea lahir pada tanggal 15 Juli 1914, Baltimore, Maryland, Amerika. Wafat 22 Juni 2007,
Savannah, Georgia, Amerika. Dia mengambil pendidikan di Providence Hospital School Of Nursing
kemudian lulus pada tahun 1930. Ia kemudian melanjutkan pendidikan dan meraih gelar Bachelor
Of Science (BSc) pada bidang pendidikan keperawatan di tahun 1939, serta gelar master of science
pada bidang pendidikan keperawatan di tahun 1945 dari Universitas Katolik Amerika dan terakhir, ia
mendapat gelar doktor kehormatan dari Georgetown University di Washington, D.C., Pada tahun
1976 dengan latar belakang pendidikan tinggi, Orem disebut sebagai Ners Teorist (Asmadi, 2005).

Menurut Orem, untuk melakukan proses asuhan Keperawatan maka harus dengan keyakinan bahwa
setiap Orang memiliki kemampuan untuk melakukan perawatan Pada dirinya sendiri sehingga akan
membantu individu Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, memelihara Kesehatannya dan
mencapai kesejahteraan. Teori Orem ini Dikenal sebagai self-care deficit theory. Orem memberikan
Label pada teorinya sebagai teori umum yang terdiri atas 3 Teori terkait, yaitu teori self-care, teori
self-care deficit, dan teori nursing sistem (Asmadi, 2005)

A. Teori self-Care

Self-care atau Perawatan diri adalah sebuah kontribusi Berkelanjutan orang dewasa bagi
eksistensinya, Kesehatannya dan kesejahteraannya. Self-care Menggambarkan dan menjelaskan
beberapa manfaat dari Perawatan diri guna mempertahankan hidup, kesehatan dan Juga
kesejahteraannya jika dilakukan secara efektif, upaya Perawatan diri ini dapat memberi kontribusi
bagi integritas Struktural fungsi dan perkembangan manusia (Asmadi,2005)

.Kebutuhan dari perawatan diri, menurut Orem, Meliputi pemeliharaan udara, air/cairan, makanan,
proses Eliminasi normal, keseimbangan antara istirahat dan Aktifitas, keseimbangan antara interkasi
sosial dan solitud, Pencegahan bahaya bagi kehidupan manusia, fungsi, dan Kesejahteraan manusia,
serta upaya untuk meningkatkan Fungsi dan perkembangan individu dalam kelempok sosial Sesuai
dengan potensi, keterbatasan, dan juga keinginan Untuk normal. Kebutuhan perawatan diri ini
merupakan Sifat umum bagi setiap manusia, berkaitan dengan proses Kehidupan dan pemeliharaan
integritas struktur dan fungsi Manusia (Asmadi, 2005).

Kemampuan dari individu untuk melakukan Perawatan diri atau self-care agency merupakan suatu
Kekuatan/kemampuan individu yang mempunyai hubungan Pada perkiraan dan esensial dari operasi
produksi untuk Perawatan diri. Self-care agency ini dipengaruhi oleh usia, Status perkembangan,
pengalaman hidup, orientasi sosial Budaya, kesehatan dan juga sumber daya yang tersedia (Asmadi,
2005).

Di dalam teori self-care disebutkan pula mengenai therapeutic self-care demand, yaitu totalitas
aktifitas perawatan diri yang dilakukan untuk jangka waktu tertentu guna memenuhi kebutuhan
perawatan diri dengan menggunakan metode yang valid. Perawatan diri sendiri memiliki beberapa
prinsip. Pertama, perawatan diri dilakukan secara holistik, mencakup delapan komponen kebutuhan
perawatan diri diatas. Kedua, perawatan dilaksanakan sesuai dengan tahapan tumbuh-kembang
manusia. Ketiga, perawatan diri dilaksanakan karena adanya masalah pada kesehatan dengan tujuan
mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan (Asmadi, 2005).

Orem melihat individu sebagai suatu kesatuan utuh yang terdiri atas suatu fisik, psikologik dan
sosial, dengan derajat kemampuan mengasuh diri sendiri (self-care ability) yang berbeda-beda.
Berdasarkan pandangan ini, ia berpendapat bahwa kegiatan atau tindakan keperawatan ditujukan
kepada upaya memacuh kemampuan mengasuh diri sendiri. Ia menyatakan bahwa teorinya, yaitu
self-care defisit teori of nursing merupakan teori umum (general theory) (Kusnanto, 2003).

Pada teori ini, ia menggambarkan kapan perawatan diperlukan, keperawatan diberikan jika: (1)
kemampuan kurang dibandingkan dengan kebutuhan, (2) kemampuan sebanding dengan
kebutuhan, tetapi diprediksi untuk masa yang akan datang kemungkinan terjadi penurunan dan
peningkatan kebutuhan (Kusnanto, 2003).Lima metode bantuan menurut Orem: (Kusnanto,2003)

1) Bertindak untuk orang lain

2) M3) Memberikan dukungan fisik maupun psikis

4) Menciptakan lingkungan yang dapat

Meningkatkan peerkembangan personal dalam memenuhi Kebutuhan saat ini dan yang akan datang

5) Mengajarkan

Lima Area aktifitas untuk praktik keperawatan, Meliputi: (Kusnanto, 2003)

1) Membina dan memelihara hubungan dengan Individu, keluarga dan kelompok sampai
pasien mampu Untuk merawat dirinya
2) Menentukan kapan dapat dibantu
3) Memberikan respon terhadap permintaan, Keinginan dan kebutuhan pasien untuk bantuan
perawat
4) Memberikan dan mengatur bantuan langsung
5) Koordinasi dan integrasi keperawatan dan Pasien, sosial kultural dan edukasinya

Menurut Orem, manusia berbeda deri makhluk lainDalam kapasitas untuk merefleksikan diri dan
Lingkungannya, menyimpulkan apa yang mereka alami, Menggunakan simbol (ide, kata-kata) dalam
berpikir dan Berkomunikasi membimbing untuk melakukan sesuatu dan Membuatnya berguna untu
dirinya atau orang lain. ManusiaMempunyai kemampuan untuk belajar dan berkembang, Fungsi
manusia terintegrasi antara fisik, psikis, interpersonal Dan aspek sosial Orem mempertimbangkan
manusi dari 2 Persektif yang berbeda, yaitu: (a) Bergerak menuju Kematangan dan pencapaian
potensi manusia, dan (b) perbedaan struktur dan fungsi dalam kebutuhan manusianya (Kusnanto,
2003).

Anda mungkin juga menyukai