Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH SISTEM ENDOKRIN

KELENJAR PITUITARI

Disusun Oleh :

Kelompok 3 (Farmasi B)

1. Inayatul Maftukhah (202205040)


2. Irna Tri Hidayah Turrohmah (202205041)
3. Iska Riskiandani (202205042)
4. Jelly Sepnoti Dewi (202205043)
5. Muhammad Humami Al-Faiq (202205045)
6. Nabila Aulia Rahma (202205046)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga
makalah kelompok kami dengan tema “Sistem Endokrin” dapat selesai dengan
baik dan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari dosen pengampu mata
kuliah Anatomi Fisiologi Manusia. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk
menambah wawasan tentang bagaimana struktur, fungsi, aktivitas, dan mekanisme
kerja dari kelenjar pituitari. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Apt. Ayu
Nissa Ainni, M.Farm, selaku dosen pengampu mata kuliah Anatomi Fisiologi
Manusia. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan kami terkait
dengan topik yang diberikan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik serta saran apabila
menemukan kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Kami berharap agar
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita yang membaca.

Gombong, 28 November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

COVER..................................................................................................

KATA PENGANTAR..........................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................ii

BAB I....................................................................................................1

PENDAHULUAN................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................1

B. Rumusan Masalah........................................................................1

C. Tujuan..........................................................................................2

BAB II..................................................................................................3

PEMBAHASAN..................................................................................3

A. Sistem Endoktrin.........................................................................3

B. Fungsi Sistem Endoktrin..............................................................4

C. Struktur dan Fungsi Kelenjar Pituitari.........................................5

D. Mekanisme Kerja Kelenjar Pituitari............................................6

BAB III.................................................................................................8

PENUTUP............................................................................................8

ii
A. Kesimpulan..................................................................................8

B. Saran............................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Endokrin berasal dari bahasa Yunani yang artinya “sekret ke dalam”
masuk sirkulasi ke dalam darah yaitu hormone (merangsang). Sistem endokrin
adalah kontrol kelenjar tanpa saluran (ductiess) yang menghasilkan hormmon
yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-
organ lain. hormon bertindak sebagai “pembawa pesan” dan di bawa oleh
aliran darah ke berbagai sel di dalam tubuh yang selanjutnya akan
menerjemahkan “pesan” tersebut menjadi suatu tindakan. (Evi L. D. 2014)

Sistem endokrin terdiri atas badan-badan jaringan kelenjar, seperti tiroid,


tapi juga terdiri atas kelenjar yang ada di dalam suatu organ tertentu seperti
testis, ovarium, dan jantung. Sistem endoktrin menggunakan hormon untuk
mengendalikan dan mengatur fungsi tubuh, sama seperti sistem saraf
menggunakan sinyal listrik kecil. Kedua sistem berinteraksi di otak dan saling
melengkapi, tapi mereka cenderung bekerja dengan kecepatan yang berbeda.
(Philip E. P. 2001). Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka
kadar hormon di dalam darah bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga
mengganggu fungsi tubuh. Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka
pelepasan setiap hormon harus diatur dalam batas-batas yang tepat. (Philip E.
P. 2001)

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem endoktrin dan bagaimana fungsi
dasarnya?
2. Bagaimana struktur dan fungsi dari kelenjar pituitari?
3. Bagaimana aktivitas dan mekanisme kerja dari kelenjar pituitari?

1
C. Tujuan
1. Untuk memahami pengertian dan fungsi dasar dari sistem endokrin.
2. Untuk memahami bagaimana struktur dan fungsi dari kelenjar pituitari.
3. Untuk memahami bagaimana aktivitas dan mekanisme kerja dari kelenjar
pituitari.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Endokrin
Kelenjar Endokrin adalah kelenjar yang mengirim hasil sekresinya
langsung ke dalam darah yang beredar dalam jaringan, kelenjar ini tidak
memiliki saluran tapi mensekresi (mengeluarkan) hormon langsung ke dalam
darah, sehingga dapat mencapai setiap sel darah di dalam tubuh. Hormon
bekerja pada sasaran jaringan atau organ tertentu dan mengatur aktivitas
mereka. Hormon mengatur proses seperti pemecahan subtansi kimia dalam
metabolisme, keseimbangan cairan dan produksi urin, pertumbuhan dan
perkembangan tubuh, serta reproduksi seksual. Hasil kerja hormon dari suatu
kelenjar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk kadar zat dalam
darah dan masukan dari sistem saraf, karena hormon mengalir dalam darah,
setiap hormon dapat mencapai setiap bagian tubuh. Namun demikian bentuk
molekul khusus dari setiap hormon harus bisa masuk kedalam reseptor
(penerima) pada jaringan atau organ sasaran nya saja. (Syafuddin.2006)

2.1.1 Gambar Hormon Endoktrin

3
B. Fungsi Sistem Endokrin

2.2.2 Gambar Fungsi Sistem Endoktrin

Seiring dengan saraf, sistem endokrin berfungsi untuk mempertahankan


hemostasis selama istirahat dan olahraga. Saraf dan sistem endokrin juga
bekerja sama unttuk memulai dan mengendalikan gerakan, dan semua gerakan
yang melibatkan proses fisiologis. Di mana sistem saraf bertindak cepat
(hampir seketika) menyampaikan pesan impuls saraf, sistem endokrin
memiliki respon lebih lambat tapi lebih tahan lama dari impuls sistem saraf.
(Pearsce, Evelyn C. 2011)

Sistem endokrin mengatur pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi


dan menambah kapasitas tubuh untuk menangani stress fisik dan psikologis.

Secara keseluruhan, masing-masing kelenjar yang terdapat dalam tubuh


memiliki fungsi yang berbeda-beda tergantung dari mana kelenjar tersebut
dihasilkan. Akan tetapi, secara umum fungsi kelenjar endokrin adalah antara
lain:

 Penghasil Hormon Kelenjar endokrin bertugas untuk menghasilkan


berbagai macam jenis hormon yang nantinya akan disalurkan ke darah
apabila diperlukan oleh jaringan tubuh tertentu.

4
 Mengontrol aktivitas kelenjar endoktrin yang bertugas untuk mengontrol
aktivitas dari kelenjar tubuh agar dapat berfungsi dengan normal dan
maksimal.

 Merangsang aktivitas kelenjar endoktrin yang bertugas untuk merangsang


aktivitas kelenjar tubuh, untuk kemudian disampaikan ke sistem saraf dan
menciptakan suatu efek dari rangsangan tersebut.

 Pertumbuhan jaringan kelenjar endoktrin juga mempengaruhi


pertumbuhan jaringan pada manusia, agar jaringan tersebut berfungsi
dengan maksimal.

 Mengatur metabolisme kelenjar endoktrin juga berfungsi untuk mengatur


metabolisme dalam tubuh, sistem oksidasi tubuh serta bertugas untuk
meningkatkan absorpsi glukosa dalam tubuh dan usus halus.

 Metabolisme zat kelenjar endoktrin bertugas untuk mempengaruhi fungsi


metabolisme lemak, vitamin, metabolisme protein, mineral, air dan hidrat
dalam tubuh agar optimal.

C. Struktur dan Fungsi Kelenjar Pituitari

2.1.1.1 Gambar Kelenjar Pituitari

Fungsi utama kelenjar pituitar atau hipofisis ini adalah melepaskan


hormon ke aliran darah. Lalu, hormon ini memengaruhi fungsi organ dalam

5
tubuh agar berfungsi dengan sesuai. Mengutip dari Cleveland Clinic, anatomi
kelenjar hipofisis terbagi menjadi dua bagian. Yaitu, bagian depan (anterior)
dan bagian belakang (posterior).

Berikut adalah berbagai jenis hormon yang dihasilkan dari kedua bagian
kelenjar hipofisis, seperti:

1. Lobus anterior

Lobus anterior merupakan bagian terbesar dari kelenjar pituitari. Beratnya


bahkan mencapai sekitar 80% dari berat total kelenjar ini. Bagian lobus
anterior memproduksi dan melepaskan berbagai hormon di bawah ini, yaitu:

1) Hormon pertumbuhan

Hormon pertumbuhan berfungsi untuk mengatur perkembangan


dan pertumbuhan fisik, Selain itu, ini juga dapat membantu
menjaga kesehatan otot, tulang, serta mengatur distribusi lemak.

2) Hormon thyroid-stimulating (TSH)

Hormon TSH pada kelenjar pituitari berfungsi mengaktivasi


kelenjar tiroid agar melepaskan hormon tiroid. Hormon tiroid
sangat penting untuk proses metabolisme, pengaturan suhu tubuh,
sistem saraf, dan detak jantung.

3) Hormon adrenokortikotropik

Hormon adrenokortikotropik (ACTH) berfungsi mendorong


kelenjar adrenal memproduksi kortisol. Hormon kortisol atau
hormon stres adalah zat penting untuk melawan kondisi stres
tertentu. Selain itu, kortisol juga berfungsi untuk mengontrol
metabolisme, gula darah, dan tekanan darah.

4) Hormon follicle-stimulating (FSH)

Follicle-stimulating hormone (hormon FSH) berfungsi mendorong


ovarium memproduksi sel telur dan testis memproduksi sperma
dalam proses pembuahan. Hormon FSH juga menjadi hormon yang

6
dihasilkan kelenjar pituitari dan berberan dalam siklus menstruasi
serta pelepasan estrogen dalam tubuh.

5) Hormon luteinizing (LH)

Hormon LH adahal hormon yang berperan dalam merangsang


ovulasi pada wanita serta produksi testosteron pada pria. Hormon
ini juga terlibat dalam produksi hormon estrogen.

6) Prolaktin
Lobus anterior pada kelenjar pituitari juga memproduksi hormon
prolaktin. Ini adalah hormon yang mendorong payudara dalam
memproduksi ASI setelah melahirkan. Lalu, hormon prolaktin juga
memengaruhi hormon yang mengontrol ovarium dan testis, siklus
menstruasi, fungsi seksual, dan juga kesuburan.
7) Endorfin
Fungsi hormon endorfin adalah sebagai penghilang rasa sakit.
Selain itu, ini adalah hormon yang dianggap sebagai pusat
kesenangan otak. Tak heran, hormon endorfin juga menjadi bagian
dari beberapa hormon kebahagiaan.
8) Hormon beta-melanocyte-stimulating
Menjadi bagian dalam kelenjar hipofisis, hormon ini berfungsi
membantu merangsang peningkatan pigmentasi kulit. Ini adalah
respon terhadap paparan sinar UV.

2. Lobus posterior

Lobus posterior atau bagian belakang kelenjar pituitari juga berfungsi


melepaskan hormon. Biasanya, produksinya pada area hipotalamus dan
penyimpanannya pada lobus posterior.

Berikut adalah beberapa jenis hormon yang tersimpan dalam bagian


belakang kelenjar, yaitu:

1. Hormon antidiuretik (ADH)

7
Biasa juga disebut sebagai hormon vasopressin, ini adalah hormon yang
berfungsi untuk menjaga kesehatan ginjal, mengatur keseimbangan air, dan
juga kadar natrium.

Perannya adalah membantu ginjal mengelola air untuk mencegah


dehidrasi. Selain itu, hormon ini juga bisa meningkatkan tekanan darah.

2. Hormon oksitosin

Oksitosin adalah hormon yang bekerja pada organ dalam tubuh, termasuk
payudara dan rahim.

Ini mempunyai peranan penting dalam sistem reproduksi wanita, terutama


saat melahirkan dan menyusui. Sebagai contoh, memicu kontraksi dan
mengendalikan keluarnya ASI.

D. Mekanisme Kerja Kelenjar Pituitari


Kelenjar pituitari ini diatur oleh hipothalamus, oleh karena itu cara
kerjanya mengijuti hipothalamus, yaitu:

1. Semua hormon pelepas dan penghambat mempengaruhi fungsi kelenjar


pituitari anterior.
2. TRH merangsang kelenjar hiposfisis anterior untuk melepaskan hormon
perangsang tiroid.
3. GHRH dan GHIH bekerja untuk mengatur pelepasan hormone
pertumbuhan.
4. GHRH merangsang pelepasan hormon pertumbuhan, GHIH
menghambat pelepasannya.
5. GnRH merangsang pelepasan hormon perangsang folikel dan hormon
luteinizing, sementara CRH merangsang pelepasan hormon
adrenokotikotropik.

8
6. Oksitosin dan hormon antidiuretik diproduksi oeh hipothalamus dan
dibawa ke hipofisis posterior, di mana mereka disimpan dan kemudian
dilepaskan.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kelenjar Endokrin adalah kelenjar yang mengirim hasil sekresinya
langsung ke dalam darah yang beredar dalam jaringan, kelenjar ini tidak
memiliki saluran tapi mensekresi hormon langsung ke dalam darah, sehingga
dapat mencapai setiap sel darah di dalam tubuh. Fungsi system endokrin yaitu
mengatur berbagai fungsi tubuh seperti pemecahan subtansi kimia dalam
metabolisme, keseimbangan cairan dan produksi urin, pertumbuhan dan
perkembangan tubuh, serta reproduksi seksual.

Hormone yang dihasilkan oleh kelenjar endoktrin salah satunya adalah


kelenjar pituitary yang terletak dibawah otak. Struktur kelenjar pituitary adalah
lobus anterior dan lobus posterior. Lobus anterior merupakan bagian depan dari
kelenjar pituitary, menghasilkan hormone ACTH, FSH, LH, GH, Prolaktin,
dan TSH. Sedangkan kelenjar posterior merupakan bagian belakang kelenjar
pituitari yang berfungsi untuk menghasilkan hormon antidiuretik, yaitu hormon
yang membuat ginjal mampu menyerap air lebih banyak dan menyimpannya di
aliran darah guna mencegah dehidrasi. Hormone yang dihasilkan oleh lobus
posterior yaitu hormone ADH dan Oksitosin yang berfungsi untuk merangsang
uterus pda proses persalinan

B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang
materi yang di bahas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya
dapat dipertanggung jawabkan. Untuk itu, kami memohon kritik dan saran
yang membangun yang supaya dalam pembuatan makalah ke depannya lebih
baik lagi.

10
DAFTAR PUSTAKA

Luwita, Dwisang Evi. 2014. Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat dan
Paramedis.Tangerang Selatan

Pack, E Philip, Ph. 2001. Anatomi dan Fisiologi. Bandung

Syafuddin. 2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Perawat Edisi 3. Jakarta

Pearsce, Evelyn C. 2011. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta

11

Anda mungkin juga menyukai