ENDOKRIN (A-F)
KELAINAN PADA SISTEM ENDOKRIN
Disusun Oleh :
Laili Sania Hurin Auliadina
E712111021
KELAS A
Puji dan Syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Kelainan Pada Sistem Endokrin”.
Dalam penulisan makalah ini, saya memiliki sedikit hambatan dan tantangan
akan tetapi dengan bantuan dari beberapa pihak tantangan dapat teratasi. Oleh karena
itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya, karena setiap manusia tidak luput dari
kesalahan. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca agar kedepannya saya dapat membuat makalah dan menyelesaikannya
dengan baik. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.
Laili Sania H. A
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
I.I Latar Belakang......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................2
PEMBAHASAN............................................................................................................2
2.1 Anatomi Sistem Endokrin....................................................................................2
2.2 Kelainan Pada Sistem Endokrin.........................................................................10
BAB III........................................................................................................................14
PENUTUP...................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
2. Kelenjar Tiroid
kupu-kupu, kelenjar memiliki dua sayap yang disebut lobus dan melingkari
saluran udara. Sayap-sayap itu dihubungkan oleh isthmus. Kelenjar tiroid dapat
distimulasi dan menjadi lebih besar oleh epoprostenol.
Tiroid (Kelenjar Gondok) menghasilkan tiga hormon
yaitu tiroksin, triidotironin, dan kalsitonin. Fungsi ketiga hormon tersebut
dirangkum dalam infografik berikut.
tubuh akan berkeringat, merasa gelisah, tidak bisa diam dan berat badan akan
berkurang.
Saat kita mengonsumsi makanan yang mengandung yodium, tubuh
menyerapnya dan kelenjar tiroid akan menjadikan bahan tersebut sebagai
bahan baku pembuatan hormon tiroid.
Hormon tiroid yang sudah jadi kemudian disimpan di kelenjar yang sama, dan
akan dikeluarkan saat dibutuhkan. Kerja kelenjar tiroid, termasuk hormon
yang ada di dalamnya, diatur oleh hipotalamus dan kelenjar pituitari dalam
otak.
3. Kelenjar Paratiroid
Kelenjar Paratiroid adalah kelenjar endoktrin yang berfungsi untuk
mensekresikan hormon paratiroid. Kelenjar paratiroid biasanya terletak di leher
dan manusia mempunyai empat buah kelenjar paratiroid.
Kelenjar ini disebut paratiroid karena letaknya di belakang kelejar tiroid,
hormon paratiroid yang dihasilkan oleh kelenjar ini berfungsi untuk mengontrol
kadar kalsium di darah dan tulang. Kelenjar ini akan terus berproduksi secara
konstan hingga seseorang mencapai usia 30 tahun.
Fungsi utama kelenjar paratiroid ialah memproduksi hormon parathormon
(PTH), hormon ini merupakan hormon peptida yang berfungsi untuk mengatur
kadar kalsium di dalam darah dan tulang. Selain itu hormon ini juga dapat
menurunkan fosfat dalam darah serta meningkatkan sekresi fosfat dalam urin.
Hormon ini berupa suatu protein atau peptide lurus. Hormone ini berperan
penting dalam metabolism kalsium.
Organ sasaran utamanya adalah tulang dan ginjal. Hormon ini menyebabkan
penyerapan tulang, sehingga kalsium dan fosfat masuk kedalam cairan
ekstrasel dan kemudian kedalam darah. Pada ginjal, efeknya mencegah
pengeluaran kalsium dan meningkatkan pengeluaran fosfat.
Fungsi hormon parathormon (PTH) :
a. Membebaskan simpanan kasium dari tulang
b. Meningkatkan absorpsi kalsium dari usus
c. Meningkatkan reabsorpsi kalsium dari urin oleh ginjal
d. Menyimpan kalsium ke dalam tulang
e. Mencegah absorpsi kalsium oleh usus
f. Mencegah reabsosrpsi kalsium sehingga kadar kalsium kembali normal.
4. Kelenjar Timus
Kelenjar timus terdiri atas dua lobus berwarna kemerah-merahan. Pada bayi
yang baru lahir, bentuk kelenjar timus sangat kecil, beratnya hanya sekitar 10
gram. Kemudian, ukurannya akan bertambah besar pada masa remaja/pubertas,
menjadi sekitar 30-40 gram. Namun, setelah dewasa kelenjar timus
akan berangsur-angsur menyusut.
Hormon yang dihasilkan :
a). Timopoietin dan Timulin, berfungsi dalam proses perubahan set T
(produksi sel darah putih) menjadi sel-sel spesifik. berfungsi untuk melawan
sel kanker dan mikroorganisme penyebab infeksi, termasuk berbagai macam
virus, seperti virus Corona, yang masuk ke dalam tubuh. limfosit-T tidak
bekerja sendirian. Sel ini dibantu oleh sel darah putih lain yang disebut
limfosit- B. Limfosit-B diproduksi oleh sumsum tulang belakang di dalam
tubuh.
Sel darah putih ini bertugas mendeteksi zat tertentu, benda asing, dan
mikroorganisme yang dianggap berbahaya di dalam tubuh, lalu memproduksi
antibodi untuk melawannya.
b). Timosin, menguatkan respons imun dengan menstimulasi pembentukan
sel T. thymosin yang bertugas untuk menunjang kerja sel limfosit-T dalam
melawan infeksi dan sel kanker. Beberapa jenis hormon, seperti insulin dan
8
melatonin (hormon pengatur tidur), juga diproduksi oleh kelenjar ini, tetapi
jumlahnya hanya sedikit.
5. Kelenjar Adrenal
Kelenjar adrenal disebut juga Suprarenalis / Kelenjar anak ginjal terletak pada
kedua ginjal yang terdiri atas dua bagian, yaitu bagian kulit (korteks) dan
bagian dalam (medula).
a). Bagian kelenjar Adrenal, menghasilkan hormon :
- Korteks Mineral, berfungsi menyerap natrium darah dan mengatur
reabsorpsi air pada ginjal.
- Glukokortikoid, berfungsi mengubah protein menjadi glikogen dalam hati.
- Androgen, berfungsi membentuk sifat kelamin sekunder pria.
b). Bagian Medula, menghasilkan hormon :
- Adrenalin / Epinefrin, berfungsi mengubah glikogen dalam otot
menjadi glukosa dalam darah dan meningkatkan kerja saraf simpatik,
salah satunya saraf yang mempengaruhi kerja jantung.
- Nor-Adrenalin / Nor-Epinefrin, berfungsi bekerja sama dengan hormon
kortisol dan adrenalin dalam mengatur reaksi tubuh terhadap kondisi stres.
c). Bagian Korteks , memproduksi hormon :
- Aldosteron, hormon yang mengatur elektrolit dalam tubuh dan tekanan
darah.
- Kortisol, hormon yang mengontrol kadar gula darah dan metabolism.
- Gonadokortikoid, hormon yang mengatur hormon seks, yaitu estrogen,
progesteron, dan testosterone.
6. Kelenjar Pankreas
Pada organ pankreas, tersebar kelompok kecil sel-sel yang kaya akan
pembuluh darah. Kelompok kecil sel-sel inilah yang disebut sebagai kelenjar
9
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Kelenjar Hipofisis
2. Kelenjar Tiroid
3. Kelenjar Paratiroid
4. Kelenjar Timus
5. Kelenjar Adrenal
6. Kelenjar Pankreas
15
DAFTAR PUSTAKA
iii