Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH ANATOMI DAN FISIOLOGI

“SISTEM ENDOKRIN DAN SISTEM PENCERNAAN”

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1

AL IFDAL (211230011)
ANISA SALSABILA (211230016)
HERDIANI (211230010)
ABDUL KAHFI (211230017)
TRI RAHMADANI
AZHAR M TAHIR B

TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI DATOKARAMA PALU

TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat,
hidayah, dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah Anataomi dan
fisiologi bertujuan untuk memperdalam pemahaman tentang sistem endokrin dan
sistem pencernaan dalam tubuh manusia.

Sistem endokrin dan sistem pencernaan adalah dua sistem vital dalam
tubuh manusia yang saling berkaitan dan berperan penting dalam menjaga
kesehatan dan kesejahteraan manusia. Sistem endokrin menghasilkan dan
mengatur distribusi hormon ke seluruh tubuh, sementara sistem pencernaan
memecah makanan dan menyerap nutrisi yang diperlukan untuk menjaga
kesehatan tubuh.

Kami berharap makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih


baik tentang sistem endokrin dan sistem pencernaan dan pentingnya menjaga
kesehatan dan kesejahteraan tubuh melalui perawatan kedua sistem tersebut.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah


membantu dalam penyelesaian makalah ini, terutama kepada dosen pengajar yang
telah memberikan bimbingan dan masukan yang berharga. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi referensi yang berguna untuk
pengembangan ilmu pengetahuan dan kesehatan.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii


DAFTAR ISI ..……………………………………………………………………iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

a. Latar belakang…………..…………………………………………………1
b. Rumusan masalah………………….............................................................1
c. Tujuan………………………………………………………………..……2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3


SISTEM ENDOKRIN ...................................................................................... 3
Kelenjar Hipofise .......................................................................................... 3
Kelenjar Tiroid ............................................................................................. 5
Kelenjar Adrenal/Suprarenal ....................................................................... 10
Kelenjar Pancreas ....................................................................................... 10
Kelenjar Tims, Peneal, Usus Halus dan Placenta ......................................... 13
SISTEM PENCERNAAN .............................................................................. 15
Anatomi Saluran Pencernaan Utama ........................................................... 15
Fisiologi Sistem Pencernaan Utama ............................................................ 17
Anatomi Sistem Pencernaan Tambahan/Asesoris ........................................ 18
Fisiologi Sistem Pencernaan Tambahan/Asesoris ........................................ 19
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 21
KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 22

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem endokrin adalah sistem dalam tubuh manusia yang berperan dalam
menghasilkan dan mengatur distribusi hormon ke seluruh tubuh. Hormon-
hormon ini berperan dalam pengaturan berbagai fungsi tubuh, seperti
pertumbuhan dan perkembangan, metabolisme, reproduksi, dan respon
terhadap stres dan lingkungan. Pada tahun 1902, Bayliss dan Starling
mengemukakan konsep hormon, yang mengarah pada pemahaman bahwa
kelenjar endokrin menghasilkan zat kimia khusus yang disebut hormon dan
mengirimkannya ke seluruh tubuh melalui aliran darah.
Sistem pencernaan adalah sistem dalam tubuh yang bertanggung jawab
untuk mengolah makanan dan menyerap nutrisi yang diperlukan oleh tubuh.
Sistem pencernaan melibatkan serangkaian organ dan struktur yang bekerja
bersama-sama untuk memproses makanan menjadi zat-zat yang dapat diserap
oleh tubuh. Penelitian tentang sistem pencernaan telah dilakukan selama
berabad-abad, dengan catatan tertua tentang penyakit pencernaan yang
ditemukan pada papirus Mesir Kuno pada sekitar tahun 1500 SM. Pada
awalnya, penelitian tentang sistem pencernaan lebih difokuskan pada
penanganan gangguan pencernaan dan pengobatan berbagai penyakit seperti
infeksi saluran pencernaan, batu empedu, dan lain-lain.

B. Rumusan Masalah

A. Sistem Endokrin

1. Apa pengertian kelenjar hiposie?


2. Apa pengertian kelenjar tiroid?
3. Apa pengertian kelenjar adrenal/suprarenal?
4. Apa pengertian kelenjar pancreas?
5. Apa pengertian kelenjar tims, peneal,usus halus dan placenta?
6. Apa itu anatomi saluran pencernaan utama?

1
B. Sistem Pencernaan

1. Apa itu fisiologi saluran pencernaan utama?


2. Apa itu anatomi saluran pencernaan tambahan/asesoris?
3. Apa itu fisiologi saluran pencernaan tambahan/asesoris?

C. Tujuan

A. Untuk mengetahui sistem enokrin

1. Untuk mengetahui kelenjar hiposie?


2. Untuk mengetahui kelenjar tiroid?
3. Untuk mengetahui adrenal/suprarenal?
4. Untuk mengetahui kelenjar pancreas?
5. Untuk mengetahui kelenjar tims, peneal,usus halus dan placenta?

B. Untuk mengetahui sistem pencernaan

1. Untuk mengetahui anatomi saluran pencernaan utama?


2. Untuk mengetahui fisiologi saluran pencernaan utama?
3. Untuk mengetahui anatomi saluran pencernaan tambahan/asesoris?
4. Untuk mengetahui fisiologi saluran pencernaan tambahan/asesoris?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. SISTEM ENDOKRIN

Sistem endokrin adalah sistem dalam tubuh manusia yang bertanggung

jawab untuk menghasilkan hormon dan mengirimkannya ke seluruh tubuh

melalui aliran darah. Hormon-hormon ini berfungsi untuk mengatur berbagai

fungsi tubuh, termasuk pertumbuhan dan perkembangan, metabolisme,

reproduksi, dan respon terhadap stres dan lingkungan. Sistem endokrin terdiri

dari sejumlah kelenjar endokrin yang berbeda, termasuk hipotalamus,

kelenjar hipofise, kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, pankreas,dan Kelenjar

Tims, Peneal, Usus Halus dan Placenta. Kelenjar-kelenjar ini saling

berinteraksi dan berfungsi bersama-sama untuk menjaga keseimbangan

hormon dalam tubuh, yang sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan

manusia.

1. Kelenjar Hipofise

Kelenjar hipofisis, juga dikenal sebagai kelenjar pituitari, merupakan salah

satu kelenjar endokrin utama dalam sistem endokrin manusia. Kelenjar ini

terletak di bagian bawah otak, di bawah hipotalamus, dan terdiri dari dua

bagian utama: lob anterior (adenohypophysis) dan lob posterior

(neurohypophysis). Setiap bagian memiliki fungsi yang berbeda dalam

menghasilkan dan mengeluarkan hormon.

3
1. Lob Anterior (Adenohypophysis):

Anatomi: Lob anterior menghasilkan dan melepaskan hormon-hormon

endokrin. Terdiri dari beberapa jenis sel, termasuk sel somatotropik, sel

lactotropik, sel kortikotropik, sel tirotropik, dan sel gonadotropik.

Hormon yang dihasilkan:

 Hormon pertumbuhan (growth hormone, GH): Mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan seluruh tubuh.

 Prolaktin: Merangsang produksi dan sekresi susu pada wanita setelah

melahirkan.

 Adrenokortikotropik (adrenocorticotropic hormone, ACTH): Merangsang

produksi hormon kortisol oleh kelenjar adrenal.

 Hormon tiroid-stimulasi (thyroid-stimulating hormone, TSH):

Merangsang kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon tiroid.

 Hormon folikel-stimulasi (follicle-stimulating hormone, FSH): Mengatur

perkembangan folikel pada wanita dan produksi sperma pada pria.

 Hormon luteinisasi (luteinizing hormone, LH): Mengatur ovulasi pada

wanita dan produksi hormon seks pada pria

2. Lob Posterior (Neurohypophysis):

Anatomi: Lob posterior menyimpan dan melepaskan hormon-hormon

yang diproduksi oleh hipotalamus, tetapi tidak menghasilkan hormon

4
sendiri. Terdiri dari serabut saraf dan neurosekretori yang membawa

hormon-hormon tersebut dari hipotalamus ke lob posterior.

Hormon yang dihasilkan:

 Vasopresin (antidiuretic hormone, ADH): Mengatur konsentrasi air

dalam tubuh dan mengontrol tekanan darah.

 Oksitosin (oxytocin): Mempengaruhi kontraksi otot uterus selama

persalinan dan merangsang produksi susu selama menyusui.

Fungsi kelenjar hipofisis sangat penting dalam mengatur banyak proses

fisiologis dalam tubuh, termasuk pertumbuhan dan perkembangan,

reproduksi, metabolisme, dan regulasi tekanan darah.

2. Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid adalah kelenjar endokrin yang terletak di bagian depan

leher, di bawah jakun, dan melingkari trakea (kerongkongan). Kelenjar ini

memiliki dua lobus yang terhubung oleh jembatan jaringan yang disebut

isthmus. Anatomi kelenjar tiroid juga melibatkan unit fungsional yang disebut

folikel tiroid, yang terdiri dari sel-sel folikel yang menghasilkan hormon

tiroid.

5
Anatomi Kelenjar Tiroid:

 Lobus: Terdapat dua lobus tiroid yang berbentuk seperti kupu-kupu,

masing-masing terletak di sisi kanan dan kiri trakea.

 Isthmus: Merupakan jembatan jaringan yang menghubungkan kedua

lobus tiroid di bagian depan trakea.

 Folikel Tiroid: Merupakan unit fungsional utama kelenjar tiroid. Setiap

folikel terdiri dari sel-sel folikel yang mengelilingi lumen dan

memproduksi hormon tiroid.

Produksi Hormon Tiroid:

 Penyerapan Iodium: Iodium yang terdapat dalam makanan yang

dikonsumsi diambil oleh kelenjar tiroid melalui aliran darah.

 Pembentukan Tiroglobulin: Sel-sel folikel tiroid menghasilkan

tiroglobulin, protein yang mengandung tiroksin dan triiodotironin.

 Penggabungan Iodium dan Tiroglobulin: Iodium yang diambil akan

ditambahkan ke tiroglobulin untuk membentuk T4 dan T3.

 Sekresi Hormon Tiroid: Ketika diperlukan, hormon tiroid akan

dilepaskan dari tiroglobulin dan masuk ke dalam aliran darah.

6
Pengaturan Hormonal:

 Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon tiroid-stimulasi (thyroid-

stimulating hormone, TSH), yang merangsang kelenjar tiroid untuk

memproduksi dan melepaskan hormon tiroid.

 Produksi TSH diatur oleh hipotalamus melalui hormon pelepasan

tirotropin (thyrotropin-releasing hormone, TRH).

Fungsi Hormon Tiroid:

 Regulasi Metabolisme: Hormon tiroid mempengaruhi hampir semua sel

dalam tubuh dan berperan dalam regulasi tingkat metabolisme basal.

 Pertumbuhan dan Perkembangan: Hormon tiroid penting untuk

pertumbuhan dan perkembangan normal, terutama pada masa kanak-

kanak.

 Pengaturan Suhu Tubuh: Hormon tiroid mempengaruhi termoregulasi

tubuh dan produksi panas.

Gangguan pada kelenjar tiroid, seperti hipertiroidisme (produksi hormon

tiroid berlebihan) dan hipotiroidisme (produksi hormon tiroid kurang), dapat

mempengaruhi keseimbangan hormonal dan berbagai fungsi tubuh. Diagnosis

dan penanganan yang tepat oleh profesional medis diperlukan untuk

mengelola kondisi tersebut.

7
3. Kelenjar Adrenal/Suprarenal

Kelenjar adrenal, juga dikenal sebagai kelenjar suprarenal, adalahsepasang

kelenjar yang terletak di atas ginjal dalam tubuh manusia. Kelenjar adrenal

terdiri dari dua bagian utama yang memiliki fungsi dan struktur yang

berbeda: korteks adrenal dan medula adrenal. Mari kita bahas anatomi dan

fisiologi kelenjar adrenal lebih lanjut.

1. Korteks Adrenal:

Korteks adrenal adalah bagian luar kelenjar adrenal dan terdiri dari

tiga zona utama, yang masing-masing menghasilkan hormon steroid yang

berbeda. Zona-zona tersebut adalah:

a. Zona glomerulosa: Zona ini menghasilkan mineralokortikoid,

dengan aldosteron sebagai hormon utamanya. Aldosteron

bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan elektrolit, seperti

natrium dan kalium, dalam tubuh.

b. Zona fasciculata: Zona ini menghasilkan glukokortikoid, dengan

kortisol sebagai hormon utamanya. Kortisol berperan dalam

metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak, serta berperan dalam

merespons stres.

8
c. Zona retikularis: Zona ini menghasilkan hormon seks, seperti

dehidroepiandrosteron (DHEA), yang merupakan prekursor hormon

seks lainnya, seperti estrogen dan testosteron.

2. Medula Adrenal:

Medula adrenal adalah bagian dalam kelenjar adrenal dan terdiri dari sel-

sel yang menghasilkan hormon katekolamin, seperti epinefrin (adrenalin)

dan norepinefrin (noradrenalin). Hormon-hormon ini berperan dalam

respons tubuh terhadap stres. Medula adrenal dikendalikan oleh sistem

saraf simpatis.

Fisiologi kelenjar adrenal melibatkan sekresi hormon-hormon yang

diproduksi oleh korteks dan medula adrenal dan pengaruhnya terhadap

berbagai fungsi tubuh. Berikut adalah beberapa fungsi penting hormon

adrenal:

 Aldosteron, hormon mineralokortikoid, mengatur keseimbangan

air dan elektrolit dalam tubuh dengan menahan natrium dan

mengeluarkan kalium melalui ginjal.

 Kortisol, hormon glukokortikoid, berperan dalam regulasi

metabolisme, pengaturan tekanan darah, mengurangi

peradangan, dan meningkatkan toleransi terhadap stres.

 Hormon-hormon seks yang diproduksi oleh zona retikularis

berperan dalam perkembangan dan fungsi sistem reproduksi.

9
Sementara itu, epinefrin dan norepinefrin yang diproduksi oleh

medula adrenal berperan dalam merespons stres dan mengatur respons

"fight-or-flight" dalam situasi darurat. Hormon-hormon ini meningkatkan

denyut jantung, meningkatkan tekanan darah, melebarkan pembuluh

darah, dan meningkatkan ketersediaan energi bagi otot.

Kelenjar adrenal juga dipengaruhi oleh sekresi hormon pengatur dari

kelenjar hipotalamus dan kelenjar pituitari dalam sistem hormonal yang

dikenal sebagai sumbu hipotalamus-hipofisis-adrenal (HPA axis).

4. Kelenjar Pancreas

Kelenjar pankreas atau pancreas adalah kelenjar yang berbentuk

seperti kacang yang terletak di belakang perut dan di depan tulang

belakang bagian atas, tepatnya di bawah lambung. Kelenjar pankreas

memiliki dua fungsi utama yaitu sebagai kelenjar eksokrin yang

menghasilkan enzim pencernaan dan kelenjar endokrin yang menghasilkan

hormon insulin dan glukagon. Mari kita bahas anatomi dan fisiologi

kelenjar pankreas lebih detail.

10
1. Anatomi Kelenjar Pankreas:

Kelenjar pankreas terletak di perut bagian atas, di belakang perut dan di

depan tulang belakang. Pankreas memiliki dua bagian utama, yaitu:

a. Bagian Eksokrin: Sebagian besar jaringan pankreas merupakan bagian

eksokrin. Pankreas mengandung kelenjar asinus, yang menghasilkan

enzim pencernaan, seperti amilase, lipase, dan tripsin. Enzim-enzim ini

diproduksi dalam bentuk tidak aktif dan dilepaskan ke dalam saluran

pankreas yang kemudian mengalir ke usus halus, membantu dalam

pencernaan makanan.

b. Bagian Endokrin: Jaringan endokrin pankreas terdiri dari kelompok sel

yang disebut pulau pankreas (islet of Langerhans). Pulau-pulau ini

mengandung beberapa jenis sel endokrin yang menghasilkan hormon-

hormon penting, termasuk insulin dan glukagon, yang mengatur kadar

glukosa darah.

2. Fisiologi Kelenjar Pankreas:

Kelenjar pankreas memiliki peran penting dalam proses pencernaan dan

regulasi gula darah. Berikut adalah fisiologi kelenjar pankreas yang

melibatkan fungsi eksokrin dan endokrin:

11
a. Fungsi Eksokrin:

 Sel-sel eksokrin di pankreas menghasilkan enzim-enzim

pencernaan yang mencerna karbohidrat, lemak, dan protein dalam

saluran pencernaan.

 Enzim-enzim ini dihasilkan dalam bentuk tidak aktif dan diaktivasi

ketika mencapai usus halus untuk mencegah pencernaan diri sendiri

di dalam pankreas.

 Saluran pankreas mengalirkan enzim-enzim ini ke usus halus, di

mana mereka membantu memecah makanan menjadi nutrisi yang

dapat diserap oleh tubuh.

b. Fungsi Endokrin:

 Pulau-pulau pankreas mengandung beberapa jenis sel endokrin,

termasuk sel alfa dan beta yang paling penting.

 Sel beta menghasilkan hormon insulin, yang memungkinkan

glukosa masuk ke dalam sel tubuh untuk digunakan sebagai

sumber energi. Insulin juga membantu mengurangi kadar glukosa

darah.

 Sel alfa menghasilkan hormon glukagon, yang bekerja

berlawanan dengan insulin. Glukagon meningkatkan kadar

glukosa darah dengan merangsang pemecahan glikogen menjadi

glukosa di hati.

12
5. Kelenjar Tims, Peneal, Usus Halus dan Placenta

Terdapat beberapa kelenjar dan organ endokrin yang penting dalam

sistem endokrin manusia, termasuk timus (thymus), pineal (epifisis), usus

halus, dan plasenta. Berikut adalah penjelasan tentang masing-masingnya:

1. Timus (Thymus):

Timus adalah kelenjar endokrin yang terletak di depan mediastinum, di

belakang tulang dada atas. Fungsi utama timus adalah mengatur

perkembangan dan fungsi sistem kekebalan tubuh, terutama pada tahap

perkembangan anak-anak. Timus menghasilkan hormon timosin yang

membantu dalam pematangan limfosit T (sel-sel kekebalan) dan berperan

dalam respons kekebalan seluler.

2. Pineal (Epifisis):

Pineal, juga dikenal sebagai epifisis, adalah kelenjar endokrin kecil

yang terletak di tengah otak, di belakang kelenjar hipofisis. Kelenjar ini

menghasilkan hormon melatonin, yang diatur oleh ritme sirkadian tubuh.

Melatonin berperan dalam mengatur siklus tidur dan bangun, serta

mempengaruhi siklus reproduksi dan fungsi hormonal lainnya.

13
3. Usus Halus:

Walaupun usus halus terutama berfungsi dalam sistem pencernaan, ia

juga mengandung sel-sel endokrin yang menghasilkan hormon penting

untuk mengatur pencernaan dan penyerapan nutrisi. Beberapa hormon

yang diproduksi oleh usus halus meliputi:

 Kolesistokinin (CCK): Merangsang pelepasan empedu dan pankreas

untuk mencerna lemak dan protein.

 Sekretin: Merangsang pelepasan bikarbonat dari pankreas untuk

mengatur pH usus dan merangsang produksi empedu.

 Peptida YY (PYY): Menghambat nafsu makan dan mengatur motilitas

usus.

4. Plasenta:

Plasenta adalah organ yang terbentuk selama kehamilan dan berperan

penting dalam memberikan nutrisi dan oksigen kepada janin serta

mengeluarkan produk sisa metabolisme. Plasenta juga berfungsi sebagai

kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon-hormon kehamilan, seperti

estrogen, progesteron, dan human chorionic gonadotropin (hCG).

Hormon-hormon ini mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin,

serta mempertahankan kehamilan

14
B. SISTEM PENCERNAAN

Sistem pencernaan adalah sistem dalam tubuh manusia yang bertanggung

jawab untuk mencerna makanan dan menyerap nutrisi yang diperlukan oleh

tubuh. Proses pencernaan dimulai di mulut, di mana makanan dipecah menjadi

partikel yang lebih kecil oleh gigi dan enzim pencernaan yang terkandung

dalam air liur. Kemudian, makanan bergerak melalui kerongkongan dan

masuk ke dalam lambung, di mana enzim pencernaan dan asam lambung

bekerja untuk memecahnya lebih lanjut.

1. Anatomi Saluran Pencernaan Utama

Sistem pencernaan adalah kelompok organ dan struktur yang

berfungsi untuk mencerna dan menyerap nutrisi dari makanan yang

dikonsumsi. Sistem pencernaan utama terdiri dari beberapa organ, antara

lain:

1. Mulut: Mulut adalah awal dari sistem pencernaan. Di mulut, makanan

dihancurkan oleh gigi dan dicampur dengan air liur yang mengandung

enzim yang membantu mencerna karbohidrat.

2. Faring: Setelah melewati mulut, makanan bergerak ke faring, bagian

dari tenggorokan yang berfungsi untuk mengarahkan makanan ke

kerongkongan.

15
3. Kerongkongan: Kerongkongan adalah saluran otot yang

menghubungkan faring dengan lambung. Di sini, makanan

dihancurkan dan dicerna oleh asam lambung.

4. Lambung: Lambung adalah organ berbentuk kantung yang berfungsi

untuk mencerna makanan dengan asam lambung dan enzim

pencernaan. Di sini, nutrisi yang larut dalam makanan diserap ke

dalam darah.

5. Usus halus: Usus halus adalah saluran panjang yang terdiri dari tiga

bagian: duodenum, jejunum, dan ileum. Di sini, nutrisi diserap ke

dalam darah dan nutrisi tersebut digunakan untuk memberikan energi

dan memelihara tubuh.

6. Usus besar: Usus besar terdiri dari kolon, rektum, dan anus. Di sini,

air dan garam diserap kembali ke dalam tubuh, membentuk tinja, dan

disimpan di rektum sebelum dikeluarkan melalui anus.

7. Hati dan pankreas: Hati dan pankreas memproduksi enzim yang

membantu mencerna makanan dalam usus halus. Hati juga berfungsi

untuk menghasilkan empedu, yang membantu mencerna lemak dalam

makanan.

Semua organ ini bekerja bersama untuk memecah makanan menjadi

nutrisi yang dapat diserap oleh tubuh dan membuang sisa-sisa yang tidak

diperlukan.

16
2. Fisiologi Sistem Pencernaan Utama

Sistem pencernaan utama memiliki beberapa fungsi fisiologis, di

antaranya:

1. Ingesti: Fungsi utama sistem pencernaan adalah mengambil makanan

dari luar tubuh ke dalam tubuh. Makanan diambil melalui mulut dan

dihancurkan oleh gigi, dicampur dengan air liur yang mengandung

enzim yang membantu mencerna karbohidrat.

2. Pencernaan: Setelah makanan diambil melalui mulut, sistem pencernaan

akan mencerna makanan. Pencernaan dimulai di mulut dan berlanjut ke

kerongkongan, lambung, dan usus halus. Di sini, makanan dipecah

menjadi nutrisi yang lebih kecil yang dapat diserap oleh tubuh.

3. Absorpsi: Setelah makanan dicerna, nutrisi yang diperlukan akan diserap

oleh dinding usus halus ke dalam aliran darah dan dibawa ke seluruh

tubuh. Nutrisi yang diserap meliputi karbohidrat, protein, lemak,

vitamin, mineral, dan air.

4. Metabolisme: Nutrisi yang diserap akan digunakan untuk menghasilkan

energi dan memelihara fungsi tubuh. Nutrisi dipecah oleh enzim dan

dimetabolisme oleh sel-sel dalam tubuh untuk menghasilkan ATP

(adenosin trifosfat), yang merupakan sumber utama energi dalam tubuh.

5. Ekskresi: Sisa-sisa dari proses pencernaan dan metabolisme akan

dihilangkan dari tubuh melalui proses buang air besar. Air dan garam

17
akan diserap kembali oleh usus besar, membentuk tinja, dan disimpan di

rektum sebelum dikeluarkan melalui anus.

6. Selain itu, sistem pencernaan juga terlibat dalam regulasi asupan

makanan. Hormon dan neurotransmitter diproduksi oleh organ dalam

sistem pencernaan dan memberi sinyal ke otak untuk mengatur nafsu

makan dan pengeluaran insulin. Hal ini membantu menjaga

keseimbangan nutrisi dalam tubuh.

3. Anatomi Sistem Pencernaan Tambahan/Asesoris

Selain organ-organ dalam sistem pencernaan utama, ada beberapa organ

tambahan atau asesoris yang juga berperan dalam proses pencernaan, antara

lain:

1. Gigi: Gigi terletak di dalam rongga mulut dan tersusun dalam dua

kelompok yaitu gigi seri dan gigi taring pada rahang atas dan rahang

bawah serta gigi premolar dan gigi molar di belakangnya.

2. Lidah: Lidah terletak di dalam rongga mulut dan terdiri dari otot rangka

yang dilapisi oleh mukosa. Lidah terdiri dari beberapa bagian seperti

ujung, badan, pangkal, serta papila dan kelenjar lidah.

3. Kelenjar ludah: Kelenjar ludah terletak di sekitar rongga mulut dan

terdiri dari tiga jenis kelenjar, yaitu kelenjar parotis, kelenjar

submandibula, dan kelenjar sublingual.

4. Hati: Hati terletak di kuadran kanan atas perut, di bawah diafragma dan

di depan lambung, serta dihubungkan dengan kantung empedu dan

18
ductus hepatikus yang kemudian bergabung membentuk ductus

choledochus.

5. Pankreas: Pankreas terletak di belakang lambung dan di depan ginjal

kiri. Pankreas memiliki dua fungsi, yaitu sebagai organ endokrin yang

menghasilkan hormon insulin dan glukagon, serta sebagai organ

eksokrin yang menghasilkan enzim pencernaan.

6. Kandung empedu: Kandung empedu berbentuk seperti kantong dan

terletak di bawah hati. Kandung empedu berfungsi menyimpan empedu

yang diproduksi oleh hati dan melepaskannya ke usus halus saat

dibutuhkan.

7. Esophagus: Esophagus atau kerongkongan merupakan saluran yang

menghubungkan rongga mulut dengan lambung dan memiliki panjang

sekitar 25 cm.

4. Fisiologi Sistem Pencernaan Tambahan/Asesoris

Sistem pencernaan tambahan atau asesoris memiliki beberapa fungsi

penting dalam proses pencernaan, antara lain:

1. Menghancurkan makanan: Gigi berfungsi menghancurkan makanan

menjadi partikel yang lebih kecil sehingga mudah dicerna oleh sistem

pencernaan. Lidah juga membantu menggerakkan makanan ke arah gigi

dan memulai proses pengunyahan makanan.

2. Meningkatkan penyerapan nutrisi: Organ-organ tambahan seperti hati,

pankreas, dan kandung empedu memainkan peran penting dalam proses

19
penyerapan nutrisi. Hati menghasilkan empedu yang membantu mencerna

lemak dan menyerap vitamin A, D, E, dan K, sementara pankreas

menghasilkan enzim pencernaan yang membantu mencerna karbohidrat,

protein, dan lemak. Kandung empedu juga membantu dalam proses

pencernaan lemak.

3. Mengeluarkan sisa pencernaan: Organ-organ tambahan juga membantu

dalam proses ekskresi sisa pencernaan dari tubuh. Kandung empedu

melepaskan sisa empedu ke dalam usus halus dan usus besar, sedangkan

pankreas mengeluarkan enzim pencernaan ke dalam usus halus. Sisa-sisa

pencernaan kemudian dikeluarkan melalui anus.

4. Regulasi nafsu makan: Organ-organ tambahan juga membantu dalam

regulasi nafsu makan dan pengaturan metabolisme tubuh. Insulin dan

glukagon yang diproduksi oleh pankreas berperan penting dalam mengatur

kadar gula darah, sedangkan hormon ghrelin yang diproduksi oleh

lambung berperan dalam mengatur nafsu makan.

5. Perlindungan saluran pencernaan: Air liur yang dihasilkan oleh kelenjar

ludah membantu melindungi saluran pencernaan dari asam lambung.

Empedu yang dihasilkan oleh hati juga membantu melindungi saluran

pencernaan dari bakteri dan patogen lainnya.

20
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem endokrin adalah sistem dalam tubuh manusia yang bertanggung

jawab untuk menghasilkan hormon dan mengirimkannya ke seluruh tubuh

melalui aliran darah. Hormon-hormon ini berfungsi untuk mengatur berbagai

fungsi tubuh, termasuk pertumbuhan dan perkembangan, metabolisme,

reproduksi, dan respon terhadap stres dan lingkungan.

Sistem pencernaan adalah sistem dalam tubuh manusia yang bertanggung

jawab untuk mencerna makanan dan menyerap nutrisi yang diperlukan oleh

tubuh. Proses pencernaan dimulai di mulut, di mana makanan dipecah

menjadi partikel yang lebih kecil oleh gigi dan enzim pencernaan yang

terkandung dalam air liur.

B. Kritik Dan Saran

Dalam makalah ini pasti terdapat banyak kesalahan dan kekurangan dan

tak mungkin pemakalah sebutkan semua kesalahan dan kekurangan tersebut,

maka dari itu, pemakalah mohon kritik dan saran yang membangun untuk

dapatT memperbaiki makalah selanjutnya.

21
DAFTAR PUSTAKA

Brown, J. E. (2018). Nutrition through the life cycle. Boston, MA: Cengage
Learning.
Saladin, K. S. (2015). Anatomy & physiology: The unity of form and function.
New York, NY: McGraw-Hill Education.

Brookes, M. J., & Mak, P. (2019). Gastrointestinal physiology. Surgery (Oxford),


37(2), 89–94.
Tortora, G. J., & Derrickson, B. (2017). Principles of anatomy and physiology.
Hoboken, NJ: John Wiley & Sons.

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2015). Textbook of medical physiology.


Philadelphia: Elsevier Saunders.

Vander, A. J., Sherman, J. H., & Luciano, D. S. (2014). Human physiology: The
mechanisms of body function. New York: McGraw-Hill Education.

22

Anda mungkin juga menyukai