Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ILMU BIOMEDIK DASAR

‘’ANATOMI FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN’’

Disusun oleh

Kelompok 1

- Ade Alfian 262111001


- Maximiliana Dwi Sarti Sogen 262111017
- Pinka Apriliyani 262111008
- Sava Dhiaulhaq Azalia 262111020
- Siti As Syifa Nur Hidayat 262111011

Program Studi Diploma III Keperawatan


Mayapada Nursing Academy
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
bertkat dan anugerah-Nya, berupa rasa semangat dan energi positif yang di
berikan kepada kami Kelompok 1 sehingga dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Anatomi Fisiologi Sistem Endokrin”

Ucapan terima kasih juga Kami ucapkan kepada Dosen Mata Kuliah Ilmu
Biomedik Dasar atas bimbingannya. Kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, Kami sangat terbuka untuk
menerima kritik dan saran yang membangun.

Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

Depok, 25 November 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................................1

1. Latar Belakang....................................................................................................................1

2. Rumusan Masalah...............................................................................................................1

3. Tujuan.................................................................................................................................1

BAB II........................................................................................................................................2

PEMBAHASAN........................................................................................................................2

1. Konsep Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin...............................................................2

2. Implikasi Konsep Sistem Endokrin dalam Keperwatan...................................................10

3. Perkembangan Teknologi pada Sistem Endokrin Berdasarkan Evidence Based.............10

BAB III.....................................................................................................................................11

PENUTUP................................................................................................................................11

1. Kesimpulan.......................................................................................................................11

2. Saran.................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

2. Rumusan Masalah
- Bagaimana Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin?
- Apa sajakah yang termasuk kelenjar endokrin yang menyusun sistem endokrin?
- Bagaimana implikasi Sistem Endokrin dalam keperawatan
- Bagaimana perkembangan teknologi Sistem Endokrinberdasarkan evidence based?

3. Tujuan
- Mengetahui dan memahami Sistem Endokrin
- Mendeskripsikan kelenjar endokrin yang menyusun Sistem Endokrin
- Mengetahui dan memehami implikasi Sistem Endokrin dalam Keperawatan
- Mengetahui dan memahami perkembangan teknologi Sistem Endokrin berdasarkan
evidence based

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. Konsep Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin


Kelenjar-kelenjar di dalam tubuh manusia terdiri atas dua kelompok kelenjar yaitu
kelenjar bersaluran dan kelenjar tanpa saluran. Kelenjar bersaluran (kelenjar eksokrin)
memiliki saluran tempat cairan kelenjar mengalir keluar, misalnya kelenjar ludah, kelenjar
susu, dan pancreas. Kelenjar ini menghasilkan bahan-bahan kimia yang disebut hormone.
Hormon ini diserap terus ke dalam darah dan dibawa oleh system darah ke saluran bagian
tubuh.

Kelenjar endokrin yang terdapat di dalam tubuh adalah sebagai berikut:


1. Kelenjar hipofisis
2. Kelenjar tiroid
3. Kelenjar paratiroid
4. Kelenjar timus
5. Kelenjar pineal
6. Kelenjar adrenal

Organ-organ yang dilengkapi dengan kumpulan sel-sel endokrin, selain menjalankan


tugas tertentu, organ ini juga mengeluarkan hormone dari bagian endokrinnya. Organ
yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah:

1. Pulau-pulau Langerhans di dalam pamkreas

2
2. Organ reproduksi atau gonad
 Ovarium pada perempuan
 Testis pada laki-laki
3. Lambung dan usus

A. Kelenjar Hipofisis

1. Letak
Kelenjar hipofisis terletak di dalam rongga cranium yaitu di fosa yang terdapat di
permukaan atau tulang sternum yang dikenal sebagai pelana Turki atau sella
turcica

2. Struktur
Kelenjar hipofisis berbentuk bulat dan dibagi menjadi dua bagian, yaitu lobus
anterior dan posterior. Bagian-bagian ini tersusun atas jaringan yang berbeda-beda.
Hipofisis anterior merupakan tonjolan dari bagian faring (pada tahap janin atau
embrio semasa hamil), sedangkan hipofisis posterior merupakan tonjolan dari
bagian hipotalamus otak. Hormone yang dihasilkan oleh hipofisis anterior berbeda
dengan hormone dari hipofisis posterior. Kerja hormone itu pun juga berbeda-beda.

a. Hipofisis anterior
Hipofisis anterior menghasilkan beberapa hormone yang dapat digolongkan
sebagai berikut:
1) Hormone yang mengendalikan kerja hormone endokrin yang lain untuk
menghasilkan hormon-hormonnya sendiri.
a) Hormone penstimulasi tiroid (Thyroid Stimulating Hormone/TSH)
menstimulasi kelenjar tiroid untuk menghasilkan jormon tiroksin.

3
b) Hormone adenokortikotropik (ACTH) menstimulasi kelenjar adrenal
untuk menghasilkan hormone-hormonnya, yaitu aldosterone,
deoksikortikosteron (DOC), kortison, dan beberapa hormone yang lain.
c) Hormone gonadotropin (hormone kelamin)
2) Hormone prolactin, yaitu hormone yang mengendalikan produksi susu dari
kelenjar susu.
3) Hormone somatotropin (hormone pertumbuhan) memengaruhi
pertumbuhan secara keseluruhan untuk menentukan besar seseorang itu
normal. Kerdil, atau gigantisme.
4) Beberapa hormone dari hipofisis anterior memengaruhi metabolisme gula
dan lemak serta gangguan pada produksi hormone ini dapat mengakibatkan
glikosuria (kencing bergula) dan ketosis (pembentukan bahan keton yang
meracuni darah), ada juga hormone dari hipofisis anterior yang
memengaruhi kerja kelenjar paratiroid dan pancreas.

b. Hipofisis Posterior
Hipofisis posterior terdiri atas dua jenis hormone, yaitu:
1) Hormone antidiuretic (Antideuretic Hormone/ADH)
ADH mengurangi pengeluaran air dari ginjal sehingga membantu
dalam mengendalikan tekanan osmotic. Kekurangan ADH mengakibatkan
diabetes insipidus, dan untuk penyakit ini, vasopresin (pitresin), yaitu
hormone sintetik dari ADH dapat digunakan untuk mengobati penyakit ini.
ADH juga mempersempit pembuluh darah sehingga meningkatkan tekanan
darah dan merelaksasi otot bebas, terutama otot dinding usus dan kandung
kemih.
2) Oksitosin atau pitosin
Oksitosin merelaksasi otot bebas dinding rahim pada saat dan setelah
melahirkan. Hormone ini dapat digunakan sebagai obat bagi ibu yang baru
melahirkan agar perdarahan dapat dihindari.

4
B. Kelenjar Tiroid
1. Kedudukan dan struktur kelenjar tiroid terdiri atas dua lobus yang terletak di bagian
leher di bawah laring. Lobus ini bersambungan antara yang satu dengan yang lain
melalui istmus tiroid yang melintas di bawah tulang rawan krikoid kotak suara.
Hormone yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid disebut tiroksin. Untuk menghasilkan
tiroksin, dibutuhkan yodium dan sejenis asam amino (tirosin). Hormone torotropin
dari hipofisis anterior menstimulasi kelenjar tiroid untuk menghasilkan tiroksin.

2. Fungsi Tiroksin
a. Tiroksin memengaruhi proses oksidari dalam tubuh sehingga memengaruhi
metabolism dalam tubuh
b. Tiroksin berperan penting dalm pertumbuhan pada masa kanak-kanak dan
perkembangan mental
c. Koloid yang terdapat dalam gelembung tiroid menjadi tempat penyimpanan
yodium untuk pertumbuhan
d. Tiroksin memengaruhi stimulasi system saraf
e. Tiroksin memelihara kesehatan kulit dan rambut
f. Tiroksin bekerja sama dengan organ-organ endokrin yang lain dan mengimbangi
tugas-tugas endokrin tersebut.

3. Produksi yang berlebih


Produksi yang berlebih (pada orang dewasa) mengakibatkan penyakit
tirotoksikosis. Penyakit ini juga dikenal dengan nama penyakit Grave.
Gejala-gejala penyakit tirotoksitosis antara lain:
a. Nilai metabolism basal tinggi
b. Suhu tubuh meningkat dan produksi keringat bertambah
c. Jumlah denyut nadi meningkat
d. Timbuk rasa terharu, gugup, atau ketakutan

5
e. Bola mata menonjol (eksoftalmus)
f. Nafsu makan biasanya baik, tetapi penderita menjadi lebih kurus.

4. Produkai yang kurang


a. Pada orang dewasa
Mengakibatkan penyakit miksedema dengan gejala-gejala: badan gemuk
walaupun nafsu makan jauh berkurang, kulit menjadi kasar dan seolah-olah
bengkak atau sembab, kehilangan kecerdasan otak, nilai metabolism basal
menjadi rendah.
b. Pada anak-anak
Menimbulkan kretinisme. Anak-anak yang menderita kretinisme kurang akal dan
bodoh serta pertumbuhan terhambat

C. Kelenjar Paratiroid
Terdiri atas empat buah kelenjar kecil yang melekat di permukaan belakang lobus
kanan dan kiri kelenjar tiroid. Hormone yang dihasilkan kelenjar ini di sebut
Parathormon. Parathormon mengendalikan metabolism kalsium di dalam tubuh.
Produksi parathormon yang berlebih mengakibatkan hiperkalsemia. Produksi
parathormon yang kurang mengurangi kadar kalsium dalam darah (hipokalsemia), hal
ini menyebabkan tetani, yaitu suatu keadaan kekejangan otot misalnya otot tangan.
Kendali rangsang system saraf pun berlebihan pada keadaan tetani.

D. Kelenjar Timus
Terdapat di rongga mediastinum di depan jantung di dalam toraks. Fungsinya dimulai
pada saat kanak-kanak. Ukurannya membesar pada saat berusia dua tahun dan semakin
besar (sekitar 1 ons) pada saat remaja. Setelah itu, kelenjar timus mengecil dan

6
kehilangan sifat serta fungsi sebagai kelenjar endokrin setelah dewasa. Kelenjar timus
berperan penting dalam pertahanan tubuh terhadap penyakit, yaitu dalam mekanisme
imunitas. Sebagian besar strkturnya tersusun atas jaringan limfa.

E. Kelenjar Pineal
Sebuah organ kecil (panjang 1 cm) yang terdapat di rongga tengkorak di antara
permukaan bawah serebrum dan otak tengah, di depan serebelum. Kelenjar ini
mengecil pada masa kanak-kanak (sekitar tujuh tahun) dan pada saat dewasa kelenjar
ini hanya berupa jaringan fibrosa. Fungsi kelenjar ini pada manusia belum diketahui
dengan pasti, tetapi penelitian-penelitian yang dilakukan pada tikus menunjukan bahwa
elenjar ini mengatur aktivitas organ reproduksi dan siklus mentruasi.

F. Kelenjar Adrenal
Setiap kelenjar adrenal terletak di atas setiap ginjal. Panjang sekitar 2,54 cm, bagian
luar disebut korteks dan bagian dalam disebut medulla. Kelenjar ini disuplai dengan
banyak darah dan juga dengan serabut saraf simpatetik rangakian siliaka.

1. Hormone yang dihasilkan oleh Korteks Adrenal (Steroid)

7
Korteks adrenal terdiri atas tiga lapisan sebagai berikut:
 Zona glomerulosa: bagian ini menghasilkan hormone moneralkortikoid
 Zona fasikulata: menghasilkan hormone glukokortikoid
 Zona retikularis: menghasilkan hormone glukokortikoid dan hormone kelamin
a. Glukokortikoid
Glukokortikoid penting adalah kortisol (hifrokortison) dan kortikosteron.
Sekresi hormone tersebut tergantung pada stimulasi hormone adenokotikotropin
(ACTH) dari hipofisis anterior.
b. Mineralokortikoid
Terdiri atas aldosterone dan deoksikortikosteron (DOC). Kedua hormone ini
berperan penting dalam keseimbangan elektrolit dan air dalam tubuh. Kadar
natrium darah ditentukan dan kalium yang berlebihan dibuang melalui urine.
c. Hormone kelamin
Korteks adrenal juga menghasilkan sedikit hormone kelamin pada laki-laki dan
perempuan untuk pertumbuhan dan perkembangan sifat kelamin. Hormone
tersebut adalah androgen, estrogen, dan progesteron.

2. Hormone yang dihasilkan oleh Medula Adrenal


Hormone yang dihasilkan medulla adrenal adalah adrenalin (epinefrin) dan
noradrenalin (norepinefrin). Hormon-hormon ini membantu tubuh bertindak dengan
cepat menghadapi segala bahaya serta keadaan tegang.

G. Organ Kelamin atau Gonad

1. Hormon Laki-laki (Androgen)

8
Hormone androgen yang dihasilkan dalam testis adalah testosteron. Sekresi
tergantung pada stimulasi hipofisis anterior melalui hormone penstimulasi sel
interstisial (Interstisial Cell Stimulating Hormon/ICSH)
2. Hormon Perempuan
Hormone perempuan yang dihasilkan dalam ovarium adalah:
 Estrogen
Dihasilkan di dalam folikel de Graff di dalam ovarium. Sekresi hormone ini
tergantung pada stimulasi FSH dari kelenjar hipofisis. Membentuk sifat kelamin
sekunder.
 Progesterone
LSH dari kelenjar hipofisis menstimulasi sekresi progesterone berasal dari
folikel de Graff. Merupakan hormone yang bertanggung jawab pada masa
kehamilan. Hormone ini menyebabkan terjadinya kehamilan dan
mengembangkan pertumbuhan plasenta.

H. Pancreas
Hormone ini dihasilkan oleh pulau-pulau Lngerhans di dalam Langerhans adalah
insulin. Hormone ini berperan sangat penting dalam metabolism karbohidrat. Insulin
juga meningkatkan perubahan glukosa menjadi glikogen dalam otot dan menstimulasi
penyerapan glukosa.

I. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang lain seperti pencitraan (Scan dan USG tiroid) untuk
menegakan diagnosis penyakit Graves jarang diperlukan. Kecuali scan tiroid pada tes
supresi tiroksin.

9
2. Implikasi Konsep Sistem Endokrin dalam Keperwatan

3. Perkembangan Teknologi pada Sistem Endokrin Berdasarkan Evidence


Based
Diabetes melitus merupakan penyakit menahun yang ditandai oleh kadar gala darah
yang tinggi dan gangguan metabolisme pads umumnya, yang pada perjalanannya bila
tidak dikendalikan dengan baik akan menimbulkan berbagai komplikasi baik yang akut
maupun yang menahun.

Menurut konsensus Pengelolaan Diabetes melistus di Indonesia penyuluhan dan


perencanaan makan merupakan pilar utama penatalaksanaan DM. Oleh karena itu
perencanaan makan dan penyuluhannya kepada pasien DM haruslah mendapat perhatian
yang besar.

Pengelolaan DM yaitu:

a. Edukani: Edhkasi tersebut meliputi pemahaman tentang


1. Penyakit DM
2. Makna dan perlunya pengendalian dan pemantauan DM.
3. Penyulit DM
4. Interveni farmakologis dan non farmakologis,
5. Hipoglikemia
6. Masalah khusus yang dihadapi
7. Perawatan kaki pada diabetes.
8. Cara pengembangan sistem pendukung dan pengajaran keterampilan
9. Cara mempergunakan fasilitas pemwatan sehatan

b. Perencanaan makanan Biasanya pasien DM yang berunia lanjut terutama yang


gemuk dapat dikendalikan hanya dengan pengaturan diet saja serta gerak badan
ringan dan teratur. Makanlah aneka ragam makanan yang mengandung sumber zat
tenaga, mumber zat pembungan serta zut pengatur.
1. Makanan sumber at tenaga menganding cat girl karbohidrat, lemak dan protein
yang bersumber dari nasi serta penggantinya seperti : roti, mie, kentang dan
lain-lain.

10
2. Makanan sumber zat pembangun mengandung zat gizi protein dan mineral.
Makanan sumber zat pembangun seperti kacang-kacangan, tempe, tahu, telur,
ikan, ayam, daging, susu, keju dan lain-lain.
3. Makanan sumber zat pengatur mengandung vitamin dan mineral Makanan
sumber zat pengatur antara lain : sayuran dan buah-buahan

11
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

2. Saran

12
DAFTAR PUSTAKA

Dwisang, E. L. (2013). Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat dan Paramedis. Tanggerang
Selatan: Binarupa Aksara.

Estrada, R. (2017). Ilustrasi Berwarna Anatomi dan Fisiologi. Tanggerang Selatan: Binarupa
Aksara.

Noviea, C. (2019, November 26). BAB I. Dipetik Desember 3, 2021, dari SCRIBD:
https://id.scribd.com/document/436940699/BAB-I-docx

13

Anda mungkin juga menyukai