Anda di halaman 1dari 10

ADAPTASI FISIOLOGI HORMON YANG

BERPENGARUH DALAM PERSALINAN

Disusun Oleh:
Kelompok 4
1. Asyifa Rahmawati
2. Elvina Magriza Feranica
3. Ery Heprienti
4. Mahfirra Piarti Putri
5. Novellya Angel Tania
6. Rika Kartika Darwis Putri
7. Vhera selly
8. Zilfha Dwi Izzarizki

Dosen Pengampuh:
Rialike Burhan, M. Keb

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKKES KEMENKES BENGKULU
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI DIV KEBIDANAN
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan

judul “Fisiologi Hormon yang Berpengaruh dalam Persalinan’ ini dapat kami selesaikan

sesuai dengan waktu yang di tetapkan.

Sangat disadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan yang disebabkan oleh

keterbatasan kami sebagai mahasiswa. Meskipun demikian usaha maksimal telah kami

upayakan guna mencapai hasil yang terbaik.Semua kritik dan saran yang mengarah pada

perbaikan dan kesempurnaan sangat diharapkan, semoga penulisan Makalah ini bermanfaat

bagi pembaca dalam mengembangkan ilmu pengetahuannya.

Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya dosen

pembimbing yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan Makalah ini, mudah-

mudahan bantuannya dapat bernilai ibadah disisi Allah SWT, Amin.

Bengkulu, 16 Februari 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 RUMUSAN MASALAH
BAB II
2.1 PENGERTIAN HORMON
2.2. HORMON ENDOKRIN
2.3 HORMON-HORMON YANG BERPERAN DALAM PERSALINAN
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup
bulan (37-40 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung
kurang dari 24 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun bagi janin.
Resiko kematian perinatal kehamilan lewat waktu bisa menjadi tiga kali dibandingkan
dengan kehamilan aterm. Ada komplikasi yang lebih sering menyertainya seperti; letak
defleksi, posisi oksiput posterior, distosia bahu dan pendarahan postpartum. Pada kehamilan
lewat waktu perlu mendapatkan perhatian dalam penanganan sehingga hasil akhir menuju
well born baby dan well health mother dapat tercapai.
Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup
bulan (37-40 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung
kurang dari 24 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun bagi janin.

1.1 Rumusan Masalah


1.Apa itu hormon?
2. Penjelasan tentang hormon endokrin
3. Apa saja hormone-hormon yang mempengaruhi persalinan?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 HORMON

Hormon beredar di dalam sirkulasi darah dan cairan sel untuk mencari sel target. Ketika
hormon menemukan sel target, hormon akan mengikat protein reseptornya dan mengirimkan
sinyal. Reseptor protein akan menerima sinyal tersebut dan bereaksi baik dengan
memengaruhi ekspresi genetik sel atau mengubah aktivitas protein seluler, [1] termasuk di
antaranya adalah perangsangan atau penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian
sel terprogram), pengaktifan atau penonaktifan sistem imun, pengaturan metabolisme dan
persiapan aktivitas baru (misalnya terbang, kawin, dan perawatan anak), atau fase kehidupan
(misalnya pubertas dan menopause). Pada banyak kasus, satu hormon dapat mengatur
produksi dan pelepasan hormon lainnya. Hormon juga mengatur siklus reproduksi pada
hampir semua organisme multiselular.

2.2 SISTEM ENDOKRIN

Sistem endokrin atau sistem hormon, sesuai namanya, adalah jaringan kelenjar yang
memproduksi hormon di dalam tubuh. Hormon sendiri, merupakan senyawa kimia tubuh
penyampai pesan. Artinya, hormon dan sistem endokrin berperan dalam komunikasi antarsel,
karena hormon membawa informasi dan instruksi.

Beberapa kelenjar dalam sistem endokrin atau sistem hormon:

Ada banyak kelenjar yang menjadi bagian dari sistem endokrin. Beberapa di antaranya
mungkin sudah Anda kenal. Misalnya, test testis pada pria dan ovarium pada wanita,
menghasilkan hormon-hormon reproduksi.Namun,sebenarnya, ada beragam kelenjar
penghasil hormon, di dalam tubuh manusia.Secara singkat, berikut ini beberapa kelenjar di
sistem endokrin atau sistem hormon, yang penting untuk diketahui.

1. Kelenjar pituitari

Kelenjar pituitari atau kelenjar hipofisis terletak di dasar organ otak, dengan ukuran tak lebih
dari sebiji kacang. Walau kecil, kelenjar pituitari dijuluki “kelenjar master”, karena
menghasilkan hormon yang dapat mengontrol kelenjar lain.Beberapa hormon yang dihasilkan
kelenjar pituitari, meliputi:

 Hormon pertumbuhan (GH), yang merangsang pertumbuhan tulang dan jaringan


tubuh lain
 Hormon prolaktin, yang mengaktifkan produksi ASI pada ibu menyusui
 Hormon antidiuretik, membantu mengontrol keseimbangan cairan tubuh pada ginjal
 Hormon oksitosin, yang membantu kontraksi dinding rahim saat persalinan

2. Hipotalamus

Hipotalamus adalah bagian otak, yang menghubungkan sistem endokrin dengan sistem saraf.
Sel saraf di hipotalamus menghasilan hormon, yang mampu mengontrol hormon-hormon
hasil produksi kelenjar pituitari. Hipotalamus dapat mengumpulkan informasi dari otak, yang
kemudian akan disampaikan ke kelenjar pituitari.

3. Kelenjar pineal

Kelenjar pineal terletak di bagian tengah otak. Kelenjar sistem endokrin ini menghasilkan
hormon melatonin, yang membantu Anda tertidur lelap.

4. Kelenjar tiroid

Kelenjar tiroid berlokasi di bagian bawah depan leher, yang berbentuk seperti kupu-kupu.
Ada beberapa hormon yang disekresikan kelenjar tiroid. Beberapa di antaranya, hormon
tiroksin dan tri-iodotironina. Hormon tiroid tersebut bertugas dalam proses metabolisme
energi.

5. Kelenjar paratiroid

Kelenjar paratiroid adalah kumpulan empat kelenjar kecil, yang menghasilkan hormon
paratiroid. Hormon paratiroid berfungsi mengendalikan kadar kalsium di aliran darah.

6. Kelenjar adrenal

Kelenjar adrenal terdiri atas dua bagian, yaitu korteks adrenal di bagian luar, dan medulla
adrenal di bagian dalam.
Nama kelenjar ini mungkin mengingatkan Anda pada kata ‘adrenalin’. Memang, salah satu
hormon yang dilepaskan oleh kelenjar adrenal adalah hormon adrenalin (dikenal juga dengan
homon epinephrin). Hormon ini membuat detak jantung dan tekanan darah Anda meningkat,
saat dilanda stres.

7. Kelenjar reproduksi (testis dan ovarium)

Sesuai namanya, kelenjar reproduksi sebagai bagian dari sistem endokrin menghasilkan
hormon yang berkaitan dengan seksualitas dan reproduksi manusia. Pada pria, Anda tentu
mengenal testosteron. Testosteron merupakan jenis hormon androgen paling penting, yang
dihasilkan oleh testis.Sementara itu, tubuh wanita memiliki hormon estrogen dan
progesteron. Hormon 'wanita' ini dikeluarkan oleh indung telur (ovarium), yang berperan
dalam perkembangan seksual, kehamilan, dan mentruasi wanita.Selain bertindak sebagai
penghasil hormon, testis dan ovarium juga memiliki peran non-hormonal. Testis
menghasilkan sel sperma, dan ovarium memproduksi sel telur.
8. Pankreas

Pankreas terletak di belakang lambung. Dalam sistem endokrin, pankreas menghasilkan


hormon insulin dan glukagon. Keduanya berperan penting untuk mengontrol kadar gula darah
(glukosa). Bagian penghasil hormon di kelenjar pankreas disebut dengan pankreas
endokrin.Selain terlibat dalam sistem endokrin atau sistem hormon, kelenjar pankreas juga
berperan dalam sistem pencernaan dengan menghasilkan enzim, seperti enzim lipase untuk
memecah lemak. Bagian pankreas penghasil enzim tersebut dikenal sebagai pankreas
eksokrin.
2.3HORMON-HORMON YANG BERPERAN DALAM PERSALINAN
Siklus hidup wanita tak lepas dari pengaruh berbagai hormon sejak masih di dalam
kandungan hingga lanjut usia. Pada saat hamil dan melahirkan, peranan hormon tersebut
meningkat guna melakoni proses yang dialami setiap wanita. Berikut ini akan kita bahas
mengenai hormon yang bersangkutan dengan persalinan wanita hamil.
Menjelang persalinan terjadi penurunan hormon progesteron. Hormon ini berfungsi
menyiapkan kondisi rahim agar dapat dihuni calon janin. Pada masa awal kehamilan,
progesteron sangat dibutuhkan agar tidak tejadi keguguran. Namun, menjelang persalinan
wanita fungsi tersebut sudah tidak diperlukan lagi sehingga produksinya menurun.
Di sisi lain produksi estrogen, oksitosin, dan prostaglandin meningkat pesat.
Peningkatan ini tentu juga dipengaruhi hormon-hormon lain yang dari hipofise seperti
somatomamotropin, luteinizing hormon, relaksin, dan sebagainya.
1. Estrogen
Bersama hormon yang lain estrogen meningkat menjelang persalinan. Hormon ini
bekerja merangsang kelenjar mammae dan menyebabkan kontraksi rahim. Hormon ini
dihasilkan oleh plasenta selama proses kehamilan terjadi hingga saat melahirkan tiba.
2. Relaksin
Hormon ini berfungsi melunakkan serviks dan jalan lahir sehingga siap untuk dilalui
bayi. Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum (bagian tepi rahim). Hormon ini
sangat berperan dalam percepatan proses persalinan wanita.
3. Oksitosin
Hormon oksitosin banyak diproduksi menjelang persalinan. Oksitosis menyebabkan
kontraksi otot-otot polos uterus yang berfungsi mendorong penurunan kepala bayi.
Disisi lain, hormon oksitosin bertugas menyiapkan laktasi dengan membuka saluran
ASI dari alveolus ke puting payudara. Produksi oksitosin bertambah apabila
dilakukan stimulasi puting susu. Cara ini dilakukan apabila kontraksi rahim ibu
inadekuat.
4. Prolaktin
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofise anterior ini bertugas menstimulasi
pertumbuhan alveolus pada payudara. Pengeluaran hormon ini dipacu oleh estrogen.
Pada akhir kehamilan atau menjelang persalinan wanita prolaktin bertugas
memproduksi air susu untuk bayi setelah dilahirkan.
5. Prostaglandin
Prostaglandin bekerja membantu oksitosin dan estrogen dalam merangsang aktivitas
otot polos. Hormon ini dihasilkan oleh rahim dan produksinya meningkat pada akhir
kehamilan. Terkadang wanita juga mendapatkan prostaglandin dari sperma saat
berhubungan intim. Oleh karena itu, bagi ibu hamil yang waktu persalinannya mundur
disarankan untuk berhubungan seks agar mendapatkan pasokan prostaglandin untuk
memicu kontraksi uterus.
6. (Human Chorionic Gonadotropin)
merupakan suatu hormone yang diproduksi oleh jaringan placenta pada awal kehamilan,
hormone ini akan dikeluarkan melalui urine dan juga dihasilkan bila terdapat proliferasi yang
abnormal pada jaringan epitel korion seperti molahidatidosa (hamil anggur) atau
choriocarsinoma. Adanya HCG dalam urine dapat digunakan untuk deteksi kehamilan dini.
Metode penelitian berdasarkan data hasil pemeriksaan dari salah satu Rumah Sakit Umum
Daerah Sragen. Pemeriksaan HCG yang dilakukan berdasarkan prinsip immunokromatograÞ
yaitu adanya HCG berupa timbulnya dua tanda merah satu pada bagian test line (T) dan satu
tanda merah pada control line (C)
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Persalinan normal adalah pengeluaran hasil konsepsi yang dikandung selama 37 – 42
minggu, presentasi belakang kepala / ubun-ubun kecil di bawah sympisis melalui jalan lahir
biasa, keluar dengan tenaga ibu sendiri, disusul dengan pengeluaran plasenta dan berlangsung
kurang dari 24 jam. Setelah persalinan ibu maupun bayi dalam kondisi baik.
Kelahiran bayi merupakan pristiwa penting bagi kehidupan seorang pasien dan
keluarganya. Sangat penting untuk diingat bahwa persalinan adalah proses yang normal dan
merupakan kejadian yang sehat. Namun demikian, potensi terjadinya komplikasi yang
mengancam nyawa selalu ada sehingga bidan harus mengamati dengan ketat pasien dan bayi
sepanjang proses melahirkan. Dukungan yang terus menerus dan penatalaksanaan yang
trampil dari bidan dapat menyumbangkan suatu pengalaman melahirkan yang menyenagkan
dengan hasil persalinan yang sehat dan memuaskan.

3.2 Saran
1. Diharapkan mahasiswi mampu dalam melakukan asuhan Kebidanan pada ibu yang
bersalin normal sesuai teori dan metode yang telah ditentukan.
2. Diharapkan  mahasiswi dapat meningkatkan pengetahuan keterampilan dalam
melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu bersalin.
DAFTAR PUSTAKA

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid 1. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Wiknjosastro, Hanifa. 1999. Ilmu Kebidanan Edisi ketiga. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo (YBP-SP).

Rasman. 2010. Persalinan. (Online). http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/ 2063232-


persalinan/#ixzz27Q5M4p53. diakses pada tanggal 24 September 2012.

https://www.sehatq.com/artikel/apa-itu-sistem-endokrin-atau-sistem-hormon

Anda mungkin juga menyukai