Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SISTEM HORMON

Disusun oleh:
Yulia Delfiana Tena
(2019280058)

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan


Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas Flores
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyusun makalah yang berjudul “Sistem Hormon” ini tepat pada waktu yang
telah ditentukan.

Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi Peserta didik dan pembaca
pada umumnya, sebagai salah satu sumber pengetahuan dan bahan pembelajaran tentang
Sistem hormon.

Dalam hal ini kami selaku penyusun menyadari masih banyak kekurangan dan
kekeliruan dalam penyusunan makalah ini, untuk itu kami meminta maaf atas segala
keterbatasan waktu dan kemampuan kami dalam menyelesaikan makalah ini. Segala kritik
dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan demi peningkatan kualitas makalah
ini.

Ende, 29 Oktober 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Hormon

2.2 Fungsi Hormon

2.3 Macam-macam Kelenjar Buntu

2.4 Hubungan Hormon Estrogen Dan Progesteron Dalam Teknologi

2.5 Hubungan Hormon dan Saraf

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu sistem koordinasi pada manusia adalah Hormon, dimana hormon
merupakan getah yang dihasilkan oleh suatu kelenjar dan langsung diedarkan oleh darah.
Kelenjar tersebut tidak mempunyai saluran khusus, sehingga sering disebut sebagai
kelenjar buntu/kelenjar Endokrin.
Di dalam tubuh, Hormon berperan dalam mengatur metabolisme, pertumbuhan dan
perkembangan, reproduksi dan reaksi terhadap stress serta tingkah laku. Oleh karena itu,
hormon sangat dibutuhkan dalam tubuh.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian Hormon?
2. Apa saja fungsi Hormon ?
3. Apa saja Macam-macam kelenjar buntu ?
4. Bagaimana hubungan Hormon Estrogen Dan Progesteron Dalam Teknologi?
5. Bagaimana Hubungan hormon dan saraf?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Hormon.
2. Untuk mengetahui fungsi hormon.
3. Untuk mengetahui macam-macam kelenjar buntu.
4. Untuk mengatahui hubungan hormon estrogen dan progfesteron dalam teknologi.
5. Untuk mengetahui hubungan hormon dan saraf.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Hormon

Hormon adalah getah yang dihasilkan oleh suatu kelenjar dan langsung diedarkan oleh darah.
Kelenjar tersebut tidak mempunyai saluran khusus, sehingga sering disebut sebagai Kelenjar
Buntu atau Kelenjar Endokrin.

Kata Hormon berasal dari kata “Hormaein” yang berarti Memacu atau Menggiatkan. Hormon
diperlukan oleh tubuh dalam jumlah sedikit, tetapi mempunyai pengaruh yang amat besar.
Bila kekurangan dapat ditambah hormon sejenis dari luar. Bila kelebihan akan
mengakibatkan berbagai gangguan kerja organ tubuh.

Sebagai komponen sistem koordinasi, Hormon mempunyai hubungan yang erat dengan
sistem saraf. Rasa cemas atau ketakutan secara mendadak pada seseorang, disamping kerja
sistem saraf juga dipengaruhi oleh hormon. Ketika seseorang merasa ketakutan, maka dia
akan lari menghindar atau berusaha melawan terhadap penimbul rasa ketakutan itu sekuat-
kuatnya. misalnya dengan lari secepat-cepatnya. Pada Keadaan semacam ini maka hormon
adrenalin akan aktif, mempertinggi frekuensi denyut jantung dan memperkuat denyutnya.

Hormonologi

Hormonologi yaitu ilmu yang mempelajari mengenai seluk beluk hormon. Pada makhluk
hidup, khususnya manusia hormon dihasilkan oleh kelenjar yang tersebardalam tubuh. Cara
kerja hormon di dalam tubuh tidak dapat diketahui secara cepatperubahannya, akan tetapi
memerlukan waktu yang lama. Tidak seperti sistem saraf yangcara kerjanya dengan cepat
dapat dilihat perubahannya. Hal ini karena hormon yangdihasilkan akan langsung
diedarkan oleh darah melalui pembuluh darah, sehinggamemerlukan waktu yang
panjang.Kelenjar dalam tubuh manusia dibedakan menjadi 2 bagian yaitu :

1. Kelenjar eksoktrin
Kelenjar eksokrin yaitu kelenjar yang mempunyai saluran khusus dalam penyaluran
hasilsekretnya/getahnya.
Example : kelenjar-kelenjar pencernaan.
2. Kelenjar endokrin
Kelenjar endokrin yaitu kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus dalam penyaluran
hasil sekretnya/getahnya.
Example : kelenjar hipofisis, thyroid, thymus dll

2.2 Fungsi Hormon

Hormon memiliki fungsi yang sangat penting yaitu untuk mengatur Homeostatis. Selain
itu, hormon berfungsi untuk memacu pertumbuhan, reproduksi, metabolisme, dan tingkah
laku.

2.3 Macam-macam Kelenjar Buntu


1. Macam-macam kelenjar buntu menurut cara kerjanya yaitu :
a. Kelenjar yang bekerja sepanjang hayat, misalnya hormon yang memegang peranan
dalam metabolisme
b. Kelenjar yang bekerjanya mulai masa tertentu. Misalnya hormon kelamin.
c. Kelenjar yang bekerja sampai masa tertentu, Misalnya hormon pertumbuhan dan
hormon timus.
2. Kelenjar buntu berdasarkan aspek macam dan letaknya.
a. Kelenjar Hipofisis, terletak di dasar otak besar.
b. Kelenjar Tiroid, atau kelenjar gondok, letaknya di daerah leher.
c. Kelenjar Paratiroid atau kelenjar anak gondok, letaknya di dekat kelenjar gondok.
d. Kelenjar Pankreas atau pulau-pulau Langerhans, letaknya di sebelah bawah
lambung (Ventrikulus).
e. Kelenjar Adrenal atau Suprarenalis, terdapat di atas ginjal.
f. Kelenjar Kelamin atau kelenjar Gonad, pada wanita terletak di daerah rongga perut,
sedangkan pada pria terdapat di dalam buah zakar dan zakar dalam kelenjar
skrotum.

1. Kelenjar Hipofisis
Kelenjar ini terletak di dalam lekukan tulang sela tursika di bagian tengah tulang baji.
Hipofisis merupakan kelanjar buntu terbesar. Kelenjar ini mempunyai pengaruh besar
terhadap pertumbuhan tulang panjang sehingga berkaitan dengan pertumbuhan tinggi
seseorang.
Produksi hormon ini secara berlebihan di sebut Hiperfungsi atau Hipersekresi.
Hipersekresi pada masa pertumbuhan (remaja) akan mengakibatkan pertumbuhan yang
luar biasa, disebut Gigantisme.
Produksi hormon yang kurang dari normal disebut Hipofungsi, mengakibatkan
pertumbuhan terhambat atau terjadi manusia kerdil.
a) Lobi Anterior atau lobi depan
Bagian ini menghasilkan bermacam-macam hormon pengatur beberapa hormon lain,
diantaranya :
1) Hormon Somatotrof (STH atau Growth Hormon), kerjanya menstimulasi
pertumbuhan tubuh, terutama Cakra Epifisis dari tulang pipa. Kelebihan hormon
ini dapat mengakibatkan pertumbuhan raksasa atau gigantisme. Bila kelebihan ini
terjadi pada saat seseorang tidak tumbuh lagi maka akan menyebabkan penebalan
pada tulang wajah, tengkorak, tangan, dan kaki. Keadaan ini disebut akromegali.
Kekurangan hormon ini dapat mengakibatkan kekerdilan dan kretinisme.
2) Luteotropic Hormon (LTH) atau prolaktin atau hormon laktogen, berfungsi untuk
merangsang kelenjar susu untuk mensekresikan susu.
3) Thyroid Stimulating Hormon (TSH) atau hormon treotrop berfungsi untuk
merangsang sekresi kelenjar tiroid.
4) Adrenocarticotropic Hormon, (ACTH) atau Hormon Adrenotropin, berfungsi
untuk merangsang dan mengendalikan sekresi kelenjar korteks adrenal.
5) Gonadotropic atau Hormon Kelenjar Kelamin, berbeda untuk pria dan wanita.
a. Folikel Stimulating Hormon (FSH), terdapat pada wanita dan pria. Pada
wanita. Hormon ini berfungsi untuk merangsang pertumbuhan folikel dalam
indung telur atau ovarium, sedangkan pada pria berfungsi untuk
mempengaruhi proses spermatogenesis.
b. Luteinizing Hormon (LH) atau interstitial cell stimulating hormon (ICSH),
terdapat pada pria dan wanita. Pada wanita LH berfungsi untuk merangsang
ovulasi atau pemasakan telur sel interstitial Leyding di dalam testis agar
menghasilkan testosteron.
b) Lobi Intermedia atau lobi tengah
Pada manusia, bagian ini mengalami kemunduran atau rudimenter dan hormon yang
dihasilkan fungsinya belum jelas. pada katak, bagian ini menghasilkan hormon
Melanosit Stimulating Hormon (MSH) atau intermedin. Hormon ini berperan dalam
mengatur perubahan warna kulit, yaitu dengan mengatur penyebaran pigmen melanin
pada sel-sel melanofora kulit.
c) Lobi Posterior atau Lobi Belakang
Bagian ini menghasilkan beberapa macam hormon, yaitu vasopresin, petresin dan
oksitosin. vasopresin dan petresin berfungsi untuk mempengaruhi tekanan darah.
Sedangkan oksitosin berperan untuk membantu proses kelahiran.

2. Kelenjar Tiroid atau Kelenjar Gondok


Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar Tiroid ada tiga macam, yang dua macam
serupa, yaitu tiroksin dan triodotironin, serta kalsitonin. Fungsi hormon ini cukup luas,
yaitu :
a) Mempengaruhi metabolisme sel, proses produksi panas oksidasi di sel-sel tubuh,
kecuali sel otak dan sel limfa.
b) Mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan deferensiasi jaringan tubuh.
c) Mempengaruhi dalam mengubah tirosin.

Bila hormon ini mengalami kelebihan produksi atau Hipertiroidisme akan menyebabkan
morbus basedowi, yaitu meningkatnya pelupuk mata terbuka lebar, dan bola mata
melotot (Eksoftalmus). Bila terjadi pada anak-anak akan mengakibatkan gigantisme.

Bila produksi Tiroksin terlalu rendah atau Hipertiroidisme, akan menyebabkan


terhentinya pertumbuhan. Bila terjadi pada orang dewasa akan terjadi mixoedem, yaitu
kegemukan (obesitas) yang luar biasa serta kecerdasan menurun. Kekurangan unsur
yodium dapat menyebabkan terganggunya pembentukan hormon tiroksin, dengan gejala
timbulnya gondok.

3. Kelenjar paratiroid atau kelenjar anak gondok


Kelenjar ini terletak di sebelah dorsal kelenjar tiroid. Hormon yang dihasilkan adalah
Parathormon, berfungsi mengatur pertukaran zat kapur dan fosfor dalam darah. Bila kadar
Ca ++ dalam darah lebih rendah dari normal, Parathormon diekskresikan. Akibatnya,
kalsium dalam tulang akan larut dan masuk ke dalam darah berbentuk ion kalsium.
Kelebihan produksi Hormon Parathormon akan berakibat kadar kalsium dalam darah
meningkat, hal ini akan mengakibatkan terjadinya endapan kapur pada ginjal, disebut
batu ginjal. Kekurangan hormon ini dapat menyebabkan kekejangan disebut tetanus.

4. Kelenjar Efifise
Kelenjar ini menghasilakn hormon yang fungsinya belum jelas.
5. Kelenjar Timus atau Kelenjar Kacangan
Kelenjar ini bertugas menimbun hormon Somatotrop atau hormon pertumbuhan.
Hormon ini hanya berfungsi pada masa pertumbuhan. Kekurangan hormon ini pada masa
muda akan menyebabkan kekerdilan. Kelebihan hormon ini pada masa pertumbuhan akan
menunjukkan pertumbuhan raksasa. Bila setelah dewasa hormon ini tetap berfungsi maka
akan menyebabkan aromegali.
6. Kelenjar Suprarenalis atau Kelenjar anak ginjal
Kelenjar ini sering disebut juga kelenjar adrenal. Kelenjar adrenal terdiri atas bagian
kulit atau bagian korteks dan bagian dalam atau medulla.
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar Adrenal adalah Hormon Adrenalin atau Epineprin.
Fungsi Hormon Adrenalin, yaitu sebagai berikut :
a. Memacu aktivitas jantung dan menyempitkan pembuluh darah kulit dan kelenjar
mukosa.
b. Mengendurkan otot polos batang tenggorok sehingga melapangkan pernafasan.
c. Mempengaruhi pemecahan glikogen (Glikogenesis) dalam hati sehingga menaikkan
kadar gula darah.

7. Kelenjar Langrhans
Kelenjar Langerhans atau Pankreas menghasilkan hormon insulin yang berfungsi
antagonis dengan hormon adrenalin, yaitu untuk mengubah gula menjadi glikogen di
dalam hati dan otot.
Kekurangan hormon insulin dapat mengakibatkan kencing manis atau diabetes
mellitus. Insulin dan adrenal bekerja bersama mengatur kadar gula darah dalam tubuh.
Pengeluaran gula melalui ginjal menyebabkan kadar gula darah turun, badan menjadi
lemas dan lapar, sehingga penderita banyak makan. Pada penderita kencing manis juga
banyak membuang air seni, sehingga mudah terasa haus.
Banyaknya glukosa yang dikeluarkan dan tidak dapat disimpan, memungkinkan
perubahan protein dan lemak tubuh menjadi glukosa. Metabolisme lemak menghasilkan
senyawa asam. Dalam jangka lama zat tersebut dapat merusak jantung dan ginjal. Agar
badan tetap sehat, penderita diabetes mellitus harus berolahraga dengan teratur sesuai
anjuran dokter.

8. Kelenjar Usus dan Lambung


Kelenjar usus menghasilkan hormon skretin dan kolesistokinin. Sedangkan kelenjar
lambung menghasilkan hormon gastrin. Hormon-hormon tersebut berperan dalam
merangsang sekresi getah lambung.

9. Kelenjar Kelamin
Kelenjar kelamin mampu menghasilkan hormon dan sel-sel kelamin. Kelenjar ini
dibedakan atas kelenjar kelamin pria dan wanita.
a. Kelenjar kelamin pria (Testis) menghasilkan hormon kelamin pria atau androgen dan
sel sperma. Di antara androgen yang terpenting adalah Testosteron, yang berfungsi
untuk :
1. Mempertahankan proses spermatogenesis
2. Memberi efek negatif terhadap sekresi LH oleh Hipofisis.
b. Kelenjar kelamin perempuan (ovarium) menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon
perempuan yang meliputi estrogen dan progesteron.
1. Estrogen dihasilkan oleh sel folikel de graaf
2. Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum, yaitu bekas folikel yang telah
ditinggalkan sel telur. Fungsi progesteron, yaitu :
a. Mengatur pertumbuhan ari-ari (plasenta)
b. Menghambat produksi FSH oleh Hipofisis
c. Pada ibu yang habis melahirkan progesteron bersama laktogen berfungsi
memperlancar produksi air susu.
d. Mengatur pertumbuhan endometrium dan pembuluh darah dari dinding rahim.

2.4 Hormon Estrogen Dan Progesteron Dalam Teknologi


Gerakan KB (Keluarga Berencana) yang diprogramkan pemerintah antara lain
merupakan usaha untuk menjarangkan kelahiran dan membatasi ledakan penduduk. Salah
satu cara adalah dengan menggunakan hormon.
KB secara hormonal dilakukan dengan cara meminum Pil KB. Pil tersebut merupakan
hormon estrogen dan progesteron sintetik. Hormon sintetik ini berpengaruh pada
penebalan endometrium rahim dan menghambat produksi LH (Luitinizing Hormon) dan
FSH (Folikel Stimulating Hormon) oleh Hipofisis. Bila LH dan FSH tidak diproduksi,
maka tidak akan terjadi ovulasi (pemasakan sel telur). Akibatnya tidak mungkin terjadi
fertilisasi (pembuahan)

2.5 Hubungan Hormon Dan Saraf


Baik sistem hormon dan saraf berkaitan dengan proses penyampaian informasi melali
sinapsis listrik. Sedangkan pada sistem hormon melalui zat kimia di sebut
Neurotransmitter.
Kerjasama antara sistem hormon dan sistem saraf antara lain tampak pada keadaan
yang menyebabkan seseorang kekurangan air atau dehidrasi. Keadaan ini akan dilacak
oleh saraf tertentu pada Hipotalamus, terus ke hipofisis. Selanjutnya Hipofisis akan
menghasilkan hormon antiaeuretika yang menghambat produksi urine.
BAB III

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kata hormon berasal dari kata Hormon yang berarti memacu atau
menggiatkan. Jadi hormon adalah getah yang dihasilkan oleh kelenjar buntu atau
kelenjar endokrin dan langsung diedarkan oleh darah. Hormon berfungsi untuk
mengatur homeostatis, memacu pertumbuhan, reproduksi, metabolisme dan tingkah
laku.
1. Macam-macam kelenjar buntu menurut cara kerjanya yaitu :
a. Kelenjar yang bekerja sepanjang hayat, misalnya hormon yang memegang
peranan dalam metabolisme
b. Kelenjar yang bekerjanya mulai masa tertentu. Misalnya hormon kelamin.
c. Kelenjar yang bekerja sampai masa tertentu, Misalnya hormon pertumbuhan
dan hormon timus.
2. Kelenjar buntu berdasarkan aspek macam dan letaknya.
a. Kelenjar Hipofisis, terletak di dasar otak besar.
b. Kelenjar Tiroid, atau kelenjar gondok, letaknya di daerah leher.
c. Kelenjar Paratiroid atau kelenjar anak gondok, letaknya di dekat kelenjar
gondok.
d. Kelenjar Pankreas atau pulau-pulau Langerhans, letaknya di sebelah bawah
lambung (Ventrikulus).
e. Kelenjar Adrenal atau Suprarenalis, terdapat di atas ginjal.
f. Kelenjar Kelamin atau kelenjar Gonad, pada wanita terletak di daerah rongga
perut, sedangkan pada pria terdapat di dalam buah zakar dan zakar dalam
kelenjar skrotum.

3.2 Saran
a. Diharapkan agar siswa mampu memahami apa itu sistem hormon.
b. Dapat mengetahui hubungan hormon dan saraf
c. Diharapkan kepada pembaca untuk memberi kritikan dan saran untuk perbaikan
makalah yang akan kami buat berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Madigan M.T., Martinko J.M., dan Parker J. 2000. Brock. Biology of Microorganisms.
Edisi ke-9.

Sumber : 4shared (F. Rolando Waruwu)

Anda mungkin juga menyukai