Anda di halaman 1dari 154

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Biologi (ilmu hayat) adalah ilmu yang mengenai kehidupan. Istilah ini diambil dari
bahasa Belanda “Biologie”, yang juga diturunkan dari gabungan kata bahasa Yunani, bios
(hidup) dan logos (lambang, ilmu). Dahulu sampai tahun 1970-an digunakan istilah ilmu
hayat (diambil dari bahasa Arab), artinya “ilmu kehidupan”. Objek kajian biologi sangat luas
dan mengcangkup semua makhluk hidup. Karenanya dikenal berbagai cabang biologi
yang menghususkan diri pada setiap kelompok organisme, seperti botani, zoology, dan
mikrobiologi. Berbagai aspek kehidupan digali. Cir-ciri fisik dipelajari dalam anatomi
sedang fungsinya dalam fisiologi; perilaku dipelajari dalam etologi, interaksi antar sesama
makhluk dengan alam sekitar mereka dipelajari dalam ekologi.

Salah satu yang dipelajari dalam anatomi fisiologi manusia adalah sistem
reproduksi. Dimana reproduksi adalah salah satu cara yang dilakukan oleh manusia untuk
mempunyai keturunan. Alat reproduksi pada manusia secara garis besar dibagi atas dua
yaitu alat reproduksi pria dan alat reproduksi wanita.Selain itu didalam ilmu biologi juga
mempelajari tentang prinsip – prinsip fisika kesehatan seperti, biomekanika,
termodinamika, hidrodinamika, gelombang dan ultra sonik. Dalam pelajaran kebidanan
juga menerapkan ilmu fisika kesehatan seperti penggunaan tensimeter dan termometer,
kompres air hangat untuk mengurangi nyeri atau demam, berendam air hangat,
pengunaan dopler dll. Dalam praktik kebidanan juga mempelajari prinsip – prinsip
mikrobiologi, bakteri, virus, jamur, parasit. Mempelajari tentang anatomi fisiologi tubuh
manusia, tentang sistem pencernaan, pernapasan, perkemihan, sistem integrumen, sistem
kardiovaskuler serta panca indera manusia.

B. Tujuan

Untuk menambah wawasan bagi pembaca tentang pelajaran biologi dasar


manusia khususnya dalam praktik kebidanan, untuk bisa mengenali dasar-dasar berbagai
aspek kehidupan yang digali seperti dalam mengenali anatomi serta fungsinya dalam
fisiologi; perilaku dipelajari dalam etologi, interaksi antar sesama makhluk dengan alam
sekitar mereka dipelajari dalam ekologi.

1
BAB II
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

A. Sistem Reproduksi
Reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme
yang dipergunnakan untuk berkembang biak. Sistem reproduksi pada suatu organisme
berbeda antara pria dan wanita.

a. Sistem Reproduksi Pria


Organ reproduksi luar pria sering disebut organ kelamin luar, karena letaknya
berada diluar tubuh. Adapun yang termasuk organ reproduksi luar pada pria terdiri dari
mons pubis, penis dan skrotum.
a) Genetalia Eksterna Pada Pria

Gambar 2.1 Genetalia Eksterna Pria


1) Mons pubis
a. Pengertian
Mons pubis merupakan daerah diatas simpisis pubis pria yang ditumbuhi rambut.
Pada pria dewasa, rambut pubis panjang, padat, kasar dan ikal, membentuk pola
berbentuk intan, dari umbilikus sampai ke anus. (Anik Maryunani, 2010: 160)
b. Fungsi
Untuk melindungi alat genetalia dari masuknya kotoran.

2
2) Penis
a. Pengertian
Bagian ini terletak menggantung didepan skrotum, bagian ujung disebut glens
penis, bagian tengah disebut korpus penis, bagian pangkal disebut radiks penis. Kulit ini
berhubungan dengan pelpis, skrotum, perineum. Kulit pembungkus sangat tipis dan sangat
berhubungan dengan permukaan dalam dari organ dan tidak mempunyai jaringan adiposa.
Di belakang orifisium uretra eksterna, kulit ini membentuk perlipatan kecil yang
disebut frenulus preputium yaitukulit yang menutupi glens penis bersambung dengan
membran mukosa uretra pada orifisium dan tidak mempunyai rambut. Frepusium yang
menutupi glens dipisahkan dari frepusium dan didalamnya terdapat ruangan yang dangkal.

Gambar 2.2 Penis


b. Fungsi
 Sebagai alat pengeluaran urin
 Perletakan semen kedalam reproduksi wanita
c. Kelainan
 Priapisme (ereksi nyeri dan menetap)
 Kanker penis (keganasan pada penis)
 Cidera penis (luka pada [enis)
 Penyempitan saluran pada uretra
 Pembengkakan pada penis
 Mikropenis (penis berukuran kecil)
 Penis yang bengkok

3
3) Skrotum
a. Pengertian
Sepasang kantong yang menggantung didasa rpelpis.Pada bagian depan
skorotum terdapat penis dan di belakangnya terdapat anus. Skrotum adalah berupa
kantong yang terdiri atas kulit tanpa lemak, memiliki sedikit jaringan otot yang berada di
dalam pembungkus disebut tunika vaginalis, yang dibentuk dari peritoneum. Skrotum
banyak mengandung pigmen dan di dalamnya terdapat kantong-kantong, setiap kantong
terdapat epididimis, penikulus, spematikus, lapisan skrotum.
b. fungsi
 Melindungi testis dan epididimis dari cedera bising
 Otot pada skrotum berfungsi sebagai pengatur suhu lingkungan testis agar sperma
terbentuk secara normal.
c. kelainan
 Massa pada skrotum (benjolan)
 Kista disekitar skrotum
 Hidrokel (Pembengkakan tanpa rasa sakit)
 Orkitis

b). Genetalia Interna Pada Pria


1) Testis
a. Pengertian
Merupakan organ kelamin laki-laki terdiri dari dua buah glandula yang
memproduksi semen, terdapat didalam skrotum digantung oleh fenikulus spermatikus.
Testis merupakan tempat dibentiknya spermatozoa dan hormon laki-laki, terdiri atas
belahan-belahan yang disebut tubulus testis. Selain hormon FSH dan LH, tubulus testis
juga menghasilkan hormon testosteron yang menimbulkan sifat kejantanan setelah masa
pubertas. (Saifudin, 2009:300).
b. Fungsi
Testis berfungsi yaitu:
 Mengahasilkan sperma (spermatozoa)
 Mengeluarkan testosteron

4
Testis terdiri dari tubulus seminiferus yang padat, berkelok-kelok, yang didalamnya
berlangsung spermatogenesis. Tubulus seminiferus dipenuhi oleh lapisan sel sperma yang
sudah atau tengan berkembang. Tubula seminiferus yang tergulung melilit, tertutup oleh
lapisan epitel germinal yang dapat mengandung sampai lima lapisan sel. Testis kiri sering
tergantung lebih rendah dari testis kanan. Testis terdiri dari 200-300 lobuli. Setiap lobulus
mengandung beberapa tubuli seminiferus yang berkelok-kelok. Dari tubulus seminiferus
melanjutkan diri ke rete testis, dektus eferen, epididimis, duktus deferen.
c. Kelainan
Torsio testis, penyakit ini terjadi akibat perkembangan abnormal dari funikulus
spermatikus.

2) Epididymis
a. Pengertian
Epididimis merupakan saluran panjang yang berkelok yang keluar dari testis atau
duktulus eferen. Epididimis berisi sebuah saluran berkelok-kelok dan merupakan bagian
pertama rute eferen yang terlipat dan terkemas dengan rapat, membentuk masa panjang
dan sempit, yang melekat pada permukaan sisi belakang testis. Saluran halus yang
panjangnya ±6cm.Epididimis merupakan tempat penyimpanan untuk pematangan sperma
dan menghasilkan sebagian kecil cairan seminalis (semen). (Anik Maryunani,2010 :170)
b. Fungsi
 Penyimpanan sperma sementara dan mematangkan sperma.
 Pematangan spermatozoa dan selain itu juga berfungsi untuk transpor
spermaytozoa.
c. Kelainan
 Infeksi saluran kemih
 Prostatitis (infeksi prostat)
 Penyakit menular seksual (gonore dan klamedia)

3) Duktus Deferen (vasdeveren)


a. Pengertian
Merupakan organ kelanjutan epididimis yang menyalurkan sperma matur ke
vesika seminalis untuk ditampung sementara sebelum terjadinya hubungan seksual.
Vasdeveren merupakan saluran yang membawa sperma dari epididimis, merupakan

5
saluran panjang dan lurus yang mengarah ke atas dan berujung di kelenjar prostat.
Vasdeveren berbentuk tabung dan panjangnya 45cm. Spermatozoa disimpan di dalam
vasdeveren. (Anik Maryunani,2010 :171)
b. Fungsi
 Mengangkut sperma menuju vesikula seminalis
c. Kelainan
 Saluran sperma rusak diakibatkan karena penyakit atau cidera.

4) Vesikula Seminalis
a. Pengertian
Merupakan tempat untuk menampung sperma yang berasal dari vasdeveren.
Terdiri dari dua buah kelenjar, yang masing-masing merupakan pipa tunggal yang
berkelok-kelok, berkantong tidak beraturan, terletak antara vesika urinaria dan rektum.
(Anik Maryunani,2010 :173)

Gambar : 2.3 Vesikula Seminalis

b. Fungsi
Untuk Mensekresikan cairan yang bersifat basah y(ph 7,3 mukus, vitamin, pruktosa.

5). Saluran ejakulasi


a. Pengertian
Saluran ejakulasi yang terdiri dari dua buah, merupakan saluran pendek dan
menghubungkan vesikula seminalis dan uretra. Dibentuk oleh penyatuan duktus
ekskretorius gastrointestina vesikula dengan duktus deveren. Ejakulasi menghubungkan
vasdeveren dengan uretra. (Anik Maryunani,2010 :173)

6
b. Kelainan
Tersumbatnya saluran ejakulasi dan hilangnya kemampuan duktus ejakulatori
untuk mengunci air mani (semen).

6). Kelenjar Cowper


Merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar cowper
menghasilkan getah berupa lendir yang bersifat alkali yang berfungsi untuk menetralkan
suasana asam dalam saluran uretra. Kelenjar cowper sebesar kacang kapri, berwarna
kuning dan terletak dibawah prostat.

7). Uretra
a. Pengertian
Uretra merupakan saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi dan terdapat di
penis. Uretra merupakan saluran yang menghubungkan kandung kemih ke lingkungan luar
tubuh. Uretra pada pria panjangnya sekitar 20cm dan berakhir pada glan penis. Uretra
pada pria dibagi menjadi empat bagian : pars pra prostatica, pars prostatica, pars
membranosa, pars spongiosa/cavernosa, pars bulbosa, pars pendulosa.

Gambar : 2.4 Uretra


b. Fungsi
 Sebagai bagian dari sistem urinaria, yang mengalirkan urin dari kandung kemih.

7
 Sebagai bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen.
c. Kelaianan
 Setriktur uretra adalah penjepitan saluran yang terjadi pada bagian uretra. Setriktur
uretra lebih sering pada laki-laki karena uretra laki-laki lebih panjang dari pada retra
perempuan.

8). Kelenjar Prostat


a. Pengertian
Prostat adalah sebuah kelenjar kelamin yang hanya terdapat pada pria ukurannya
sebesar buah kenari yang membungkus bagian atas uretra, saluran pembuangan dari
kandug kemih. Prostat mengelilingi bagian atas uretra dan terletak dalam menghubungkan
langsung dengan serviks, vesika urinaria. Kelenjar prostat dapat bercungsi karena adanya
androgen yaitu, hormon yang bertanggung jawab memberikan karakteristik jantan.

Gambar 2.5 Kelenjar Prostat

b. Fungsi
 Menambah cairan alkalis untuk melindungi spermatozoa.
 Mengeluarkan dan menyimpan jenis cairan yang menjadi bagian dari sperma.
 Membantu mengontrol pembuangan air kecil.
 Memproduksi cairan prostat.

8
b. Sistem Reproduksi wanita
a) Genetalia Eksterna Pada Wanita

Gambar 2.6 Genetalia Eksterna Pada Wanita


1) Vulva
a. Pengertian
Vulva adalah alat kelamin bagian luar tempat bermuaranya sistem urogenika,
dilingkari oleh labia mayora kebelakang menjadi satu dengan kongmisura posterior dan
perineum, dibawah kulit vulva terdapat jaringan lemak (mons peneris). Bagian media dari
labia mayora ditemukan bibir kecil (labia minora) kearah perineum yang menjadi satu dan
membentuk prenolum labiorum pudendi. Bagian depan prenolum terdapat fossa nafikulare,
sedangkan pada kiri kanan fossa nafikulare terdapat dua buah lubang kecil tempat
bermuaranya glandula bantholini. Bagian depan labia minora menjadi satu membentuk
troposium klitoris dan dibawah troposium klitoris terdapat klitoris. Kira-kira 1,5cm dibawah
klitoris terdapat orifisium uretra eksterna. (Saifudin,2009:312).
b. Fungsi
Vulva memiliki fungsi seksual, organ-organ eksterna diinvervasi kaya dan
memberikan kenikmatan ketika dirangsang.
c. Kelainan
 Duplikasi vulva
 Hipopplasi Vulva

9
2) Mons pubis monsveneris
a. Pengertian
Disebut juga sebagai tundun, merupakan bagian yang menonjol di bagian depan
simpisis,terdiri dari jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat, yang setelah dewasa yertutup
oleh rambut (Manuaba,1998).
b. Kelainan
 Infeksi
 Pembesaran kelenjar getah bening
 Kista

3) Labia mayora ( bibirbesar)


a. Pengertian
Labia mayora merupakan lipatan kulit yang menonjol secara longitudinal yang
memanjang kebawah dan kebelakang dari mons pubis dan membentuk batas lateral yang
banyak mengandung saraf. Masing-masing labium mempunyai dua permukaan yaitu
bagian luar mempunyai pigmen dan ditutupi oleh rambut keriting dan bagian dalam yang
permukaannya licin karena dikelilingi oleh folikel sabesea. (Saifudin,2009:312).
b. Kelainan
 Benjolan pada labia mayora
 Pembesaran labia mayora
 Bengkak pada labia mayora
 Labia mayora asimetris

4) Labia minora ( bibir kecil )


a. Pengertian
Labia minora merupakan lipatan kecil yang terdapat diantara labia mayora. Labia
minora memanjang dari klitoris secara obligue kebawah dan samping belakang sepanjang
4cm disisi orifisium vagina. Ujung posterior labia minora bergabung pada garis median
oleh lipatan kulit disebut frenolum masing-masing labia minora terbagi menjadi:
 Bagian atas melalui klitoris bergabung dengan yang lain membentuk lipatan yang
menggantung pada glan klitoris.

10
 Bagian bawah melalui bawah klitoris dan membentuk permukaan bawah yang saling
berhubungan dinamakan prinolum klitoris. (Saifudin,2009:312)
b. Kelainan
 Hipertropi labi minora
 Penyakit kutil kelamin pada labia minora

5) Klitoris
a. Pengertian
Klitoris merupakan tonjolan kecil yang melingkar berisi jaringan erektil yang
sangat sensitif, terdapat dibawah komisura labia anterior dan sebagian tersembunyi di
antara ujung anterior labia minora, dan banyak mengandung saraf. Klitoris terdiri atas:
 Korpus kavernosus yang mengandung jaringan erektil yang ditutupi oleh lapisan
padat.
 Membran fibrosa bergabung sepanjang permukaan medial oleh septum pektini
formis.(Saifudin,2009:313)
b. Kelainan
 Luka pada klitoris
 Pembengkakan pada klitoris
 Rasa gatal pada klitoris
 Klitoritis

6) Vestibulum vagina
a. Pengertian
Vestibulum vagian (serambi) merupakan celah yang terletak diantara labia minora
dan dibelakang galn klitoris. Didalamnya terdapat orifisium uretra 2,5cm yang terletak
dibelakang glan klitoris diikuti dengan vagina yang merupakan muara duktus vestibularis
mayor, liang senggama, kelenjar bartholi dan kelenjar skene kiri dan kanan.
(Saifudin,2009:313)
b. Kelainan
 Leukorea
 Herpes genetalis
 Kondiloma

11
7) Himen (selaputdara)
a. Pengertian
Hymen (selapu dara) merupakan lapisan tipis yang menutupi sebagian liang
senggama. Pada bagian himen pada bagian tengah terdapat lubang tempat keluarnya
menstruasi, bentunya bervariasi dan bila teregang akan membentuk cincin titik pada waktu
koitus pertama himen robek dibeberapa tempat dan pada sisa himen yang telah ruptur
ditemukan penonjolan kecil disebut karunpula mirtifornis. (Saifudin,2009:31)

Gambar : 2.7 Himen

b. Kelainan
 Inperporasi
 Hymen mikroperporasi
 Hymen septate

b) Genetalia Interna Pada Wanita

Gambar 2.8 Genetalia Interna Pada Wanita

12
1) Vagina
a. Pengertian
Vagian merupakan penghubung antara genetalia eksterna dan genetalia interna.
Bagian depan vagina berukuran 6,5cm sedangkan bagian belakang berukuran 9,5cm
sumbunya berjalan kira-kira sejajar dengan arah pinggir bawah simpisis ke promontorium.
(Saifudin,2009:314)
b. Fungsi
 Sebagai saluran keluar dari uterus yang dapat mengalirkan darah pada waktu haid
dan secret dari uterus.
 Sebagai alat persetubuhan
 Sebagai jalan lahir pada waktu partus
 Untuk mengeluarkan eksresi uterus pada haid
c. Kelainan
Kelainan pada vagina yaitu keputihan.

2) Uterus
a. Pengertian
Uterus pada orang dewasa merupakan bagian tebal seperti buah alpukat atau
buah peer yang sedikit gepeng terletak antara rongga pelvis, rektum dan kandug kemih.
Ukuran uterus yaitu panjang 7-7,5cm, lebar 5cm dan tebal 2,5cm. Uterus pada wanita
dewasa umumnya terletak disumbu ttulang panggul dalam posisi anteversio fleksio,
membentuk sudut dengan vagina, sedangkan korpus uteri kearah depan membentuk
sudut 120-130º. (Saifudin,2009:314)
b. Fungsi
 Tempat utam abagi janin unruk hidup dan berkembang
 Tempat pertumbuhan embrio
c. Kelainan
 Perlekatan intrauterin
 Kelainan pada kavum uteri
 Inkompetensi serviks
 Kanker rahim
 Perdarahan uterus disfungsional

13
3) Tuba palopi
a. Pengertian
Tuba palopi merupakan saluran telur yang mengangkut ovum dari ovarium ke
kavum uteri, panjangnya ±11-14cm. Tuba palopi terdiri atas dua bagian mulai dari sisi
pelvis kesudut superior lateral uterus. Masing-masing tergantung pada pelika peritonia
nesenterium yang meliputi malgo superial dan berdekatan dengan ligamentum latum.
(Saifudin,2009:317)
b. Fungsi
Fungsi tuba palopi untuk menangkap ovum yang dilepaskan saat ovulasi, sebagai
saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi, tempat terjadinya konsepsi, dan
tempat pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi sampai mencapai bentuk blastula,
yang siap mengadakan implantasi.
c. Kelainan
 Endometriosis
 Penyakit radang panggul
 Hidrosalping
 Torsi tuba
 Kehamilan ektopik

4) Ovarium
a. Pengertian
Ovarium merupakan kelenjar yang terletak di kanan dan kiri uterus terkait oleh
ligamentum uterus. Ovarium berhubungan dengan uterus melalui ligamentum ovari
profium yang terletak pada lapisan belakang ligamentum latum. Sebagian besar ovarium
terletak pada intra peritonea dan tidak dilapisi oleh peritoneum. (Saifudin,2009:317)
b. Fungsi
 Sebagai kelenjar eksokrin yang menghasilkan sel telur atau ovum.
 Sebagai kelenjar endokrin yang menyekresikan estrogen dan progesteron.
c. Kelainan
 Kista
 Kanker ovarium

14
B. Spermatogenesis dan Oogenesis
a. Spermatogenesis
Spermatogenesis merupakan proses pembentukansel spermatozoa. Dibentuk di
dalam tubu laseminiferus pada testes.Dipengaruhi oleh beberapa hormone yaitu :
1. Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pembentukan sperma secara
langsung. Serta merangsang sel sertoli untuk meghasilkan ABP (Androgen
Binding Protein) untuk memacu spermatogonium untuk melakukan
spermatogenesis.
2. Hormon LH yang berfungsimerangsangselLeydiguntukmemperolehsekresi
testosterone (yaitusuatu hormone sex yang pentinguntukperkembangansperma).
Spermatogenesis berlangsungselama 74 hari sampai terbentuknya sperma yang
fungsional. Sperma ini dapat dihasilkan sepanjang usia. Sehingga tidak ada batasan
waktu, kecuali bila terjadi suatu kelainan yang menghambat penghasilan sperma pada
pria.

Gambar 2.9 Spermatogenesis

Setiap proses spermatogenesis memerlukanwaktu 65-75 hari.


Struktur sperma matang terdiri dari kepala, leher, bagian tengah, dan ekor. Kepala sperma
tebal mengandung inti haploid yang ditutupi badan khusus yang disebut akrosom.

15
Akrosom mengandung enzim Hyaloronidase / Protease yang membantu sperma
menembus sel telur. Bagian tengah sperma mengandung mitokondria spiral yang
berfungsi menyediakan energy untuk gerak ekor sperma. Setiap melakukan ejakulasi,
seorang laki-laki mengeluarkan kurang lebih 400 juta sel sperma. Pada pria dewasa,
sperma dibuat terus menerus di dalam testis (buah zakar). Proses pembuatan sperma
disebut spermatogenesis.Sel yang belum terspesialisasi memerlukan waktu sekitar 72-74
hari untuk berkembang menjadi sel sperma yang matang.

b. Oogenesis
Oogenesis merupakan proses pembentukan dan perkembangan sel ovum.
Berbeda denganl aki-laki, wanita hanya mengeluarkan satu sel telur saja selama waktu
tertentu (siklus). Ovulasi pada wanita berhubungan dengan siklus yang dikontrol oleh
hormone (FELP) Pada manusiadan primate siklus reproduksinya disebut siklus
menstruasi. Sedangkan padam amalialain disebut estrus. Mesntruasi dapat diartikans
ebagailuruhnya ovum yang tidak dapat dibuahi beserta lapisan dinding uterus
(endometrium) yang terjadi secara periodik. (28 harisekali) Darah menstruasi seringd
isertaija ringan-jaringan epithelrahim darah yang luruh karena berkurangny aprogesteron.
Oogeneis terjadi di ovarium. Di ovarium ini telah tersedia calon-calon sel telur
(oosit primer) yang terbentuk sejak bayi lahir.Ketika masa puber, oosit primer melakukan
pembelahan meiosis menghasilkan oositsekunderdanbadan polar pertama (polosit primer).
Proses ini dipengaruhi oleh FSH (Folicel Stimulating Hormon).Proses oogenensis
dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang
pertumbuhan sel-selfolikel sekitar sel ovum.dan merangsang follicle menghasilkan
estrogen

1. Hormon Estrogen yang berfungsi merangsangsekresi hormone LH.dan


menghentikan LH
2. Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses
pematangansel ovum).dan merangsang keluarnya progesteron
3. Hormon Progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH dan
membuat endometrium menebal membentuk pembuluh darah , menguatkan
endometrium. Berikut perbandingan sperm atogtenesis dan Oogenesis

16
Gambar 2.10 Oogeneis

17
BAB III

PRINSIP-PRINSIP FISIKA KESEHATAN DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

A. Biomekanika
a. Pengertian
Suatu ilmu pengetahuan yang merupakan kombinasi dari ilmu fisika ( Mekanika)
dan teknik, dengan berdasarkan biologi dan juga pengetahuan linkungan kerja oleh Winter
(1990), mendefinisikan bahwa biomekanika dari gerakan manusia adalah ilmu yang
menyelidiki, mengambarkan dan menganalisia gerakan manusia. Biomekanika umum
adalah bagian dari biomekanika tentang
hukum- hukum dasar yang mempengaruhi tubuh organik manusia baik dalam posisi diam
maupun bergerak.
b. Pengukuran
Fisika maupun disiplin ilmu lain pengukuran kuantitas merupakan dasar utama
dalam pengukuran ini akan dicari korerasi atau interfretasi dan sering pula diadakan
perbandingan dengan prediksi teoritis. Hal-hal yang mrngiliputi pengukuran kuantitas ini
adalah sistem satuan internasional atau satuan metrik.(Gabriel,1996:1)
c. Proses pengukuran
Dalam pengukuran fisik dibagi dalam dua kelompok yaitu:
 Proses pengukuran pengulangan
Pada proses ini biasanya melibatkan sejumlah pengulangan perdetikt, permenit,
perjam dan sebagainya. Misalnya pengukuran pernafasan diproleh nilai pernafasan
rata-rata kira-kira 15 permenit, denyut nadi 70/menit.
 Proses pengukuran yang tidak ulang
Proses pengukuran ini hanya dilakukan sekali terhadap individu misalnya mengukur
subtansi asing yang dikeluarkan lewat gimjal : potensiak aksi dari suatu sel saraf.
(Gaabriel,1996:02)
d. Registrasi
Mencatat hal-hal yang diperoleh dari hasil pengukuran disebut meregistrasi. Kadang-
kadang registrasi diperlukan terhadap suatu keadaan selama waktu tertentu, registrasi ini
disebut registrasi analog. (Gaabriel,1996:03)

18
e. False positif dan false negatif
False positif merupakan suatu error (Penyimpanan) yang terjadi dimana penderita
dimyatakan menderita suatu penyakit padahal sama sekali tidak. Sedangkan false negatif
merupakan suatu error yang terjadi dimana penderita dinyatakan tidak sakit padahal
penderita tersebut menderita suatu penyakit. Untuk menghindari atau mengurangi false
positif atau negatif perlu memperhatikan :
 Dalam pengambilan pengukuran
 Pengulangan pengukuran
 Pengunaan alat-alat yang dapat dipercayai
 Kaliberasi sepatutnya terhadap alat-alat (Gaabriel,1996:03)

f. Satuan
Dalam ilmu cabang fisika yang dikenal sebagai ilmu mekanika kuantitas dasar
adalah panjang, massa dan waktu sedangkan satuan dasar adalah meter kilogram, dan
detik. Seluruh kuantitas fisik yang telibat didalam mekanika dapat dinyatakan dalam istilah
satuan dasar.
Sebagai contoh gaya(force) dinyatakan sebagai kg m perdetik. Cabang ilmu fisika
lainnya mempergunakan lebih dari kuantitas dasar dan satuan yaitu temperatur (kelvin),
arus listrik(amper) dan intesitas luminasi (candela).
Tahun1954 dan 1960, seluruh kuantitas fisika dan satuan telah dinyatakan dalam
istilah satuan yang dikenal sebagai satuan internasional (SI) dan beberapa
derivat/keturunan dari SI. (Gabriel,1996:04)

3.1 Tabel satuan internasional


Kuantitas Satuan Singkatan
Panjang Meter M
Massa Kilogram Kg
Waktu Detik Sec
Arus Ampere A
Temperatur Kelvin K
Intesitas Luminasi Candela Cd

19
g. Hukum dasar dalam biomekanika
Dalam biomekanika memakai hukum dasar yang dirumuskan oleh issac neuton
(1643-1727) untuk mempelajari gerakan mekanik pada manusia dan hewan. Newton mula-
mula mengembangkan hukum gerakan dan menjelaskan gaya tarik grafitasi antara dua
benda. Pada abad ke XX hukum neuton tidak mampu menyatakan skala atom dan
kecepatan cahaya (3X10 ms). (Gabriel,1996:06)Hukum newton sangat memadai dan
banyak pengunaannya didalam bidang astronomi, giologi, biomekanik dan teknik. Ada 3
hukum dasar mekanik yang dicetuskan oleh neuton yaitu:
 Hukum newton pertama
 Hukum newton kedua
 Hukum newton ketiga

B. Termodinamika
a. Pengertian
Termodinamika berasal dari dua kata yaitu termal(yang berkenaan dengan padas)
dan dinamika (yang berkenaan dengan pergerakan). Termodinamika berhubungan dengan
mekanika statistik dimana banyak hubungan termodinamika. Jadi termodinamika adalah
pengenai fenomena-fenomena tentang enersi yang berubah-ubah karena pengaliran
panas dan usaha yang dilakukan.
Dengan demikian termodinamika merupakan akar dari beberapa cabang ilmu
fisika. Dalam mempelajari termodinamika bukan hanya penomena suhu tetapi juga
tuntutan logika, sifat-sifat gas, larutan zat padat dan reaksi kimia. (Gabriel,1996:99).

b. Hubungan termodinamika didalam bidang kesehatan


1. Termometrik
Adalah alat yang dipakai untuk mengukur suhu. Sifat termometrik secara
sederhana adalah sifat struktur zat yang berubah ketika ada kenaikan atau penurunan
suhu . prinsip dasar dari alat ukur ini ialah penomena penguayan yang merupakan indeks
temporatur. Contoh : termometer air raksa dan termometer digital.
a) Termometer air raksa

20
termometer air raksa disebut juga termometer maksimum, bekerja denagn adanya
katup pada leher tabung dekat bohlam. Saat suhu naik, air raksa didorong ke atas melalui
katup oleh gaya pemuaian. Saat suhu turun air raksa tertahan pada katup dan tidak dapat
kembali ke bohlam membuat air raksa tetap didalam tabung.
b) Termometer Digital
Termometer digital biasanya menggunakan sebagai sensornya untuk membaca
perubahan nilai tahanan. Secara sederhana termokopel berupa 2 buah kabel dari jenis
logam yang berbeda yang ujungnya, hanya ujungnya saja, disatukan (dilas).
c) Anometer
Fungsi anometer ini yaitu untuk mengamati unsur-unsur cuaca dan iklim
memerlukan alat-alat meterologi yang bersifat peka, kuat, sederhana dan teliti. Ditinjau dari
cara pembaannya alat mterologi terdiri dari 2 jenis, yaitu:
1. Recording yatu alat yang dapat mencatat secara terus menerus, sejak
pemasangan hingga penggantian alat berikutnya.
2. Non recording yaitu alat yang digunakan bila datanya harus dibaca pada saat-
saat tertentu untuk memperoleh data.
d) Termokopel
Fungsi termokopel pada dunia elektronika, termokopel merupakan suhu yang
banyak digunakan untuk mengubah perbedaan suhu dalam benda menjadi perubahan
tegangan listrik (viltase).
e) Hygrometer
Hygrometer mempunyai prinsip kerja yaitu dengan menggunakan 2 thermometer,
yang pertama dipergunakan untuk mengukur suhu udara biasa dan yang kedua untuk
ngekur suhu udara jenuh/lembab.
f) Neraca Digital/Elektronik
Fungsi dari neraca elektrik maupun bukan elektrik secara umum adalah sebagai
alat pengukur massa.Secara umum proses menimbangdengan neraca elektronik/digital
adalah:
 Pastikan bahwa timbangan sudah menyala.
 Pastikan timbangan menunjukkan angka “nol”
 Letakkan benda yang massany akan diukur pada piringan tempat benda.
 Baca skala yang tertera pada display digital sesuai satuan timbangan tersebut.

21
 Untuk pengukuran yang sensitivitasnya tinggi perlu menunggu 30 menit.

g) Pyranometer
Pyranometer disebut juga solarmeter digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh
radiasi cahaya pada permukaan bidan ndengan satuan W/m.

c. Skala temperatur termodinamika


Satuan dari suhu adlah kelvin, dan merupakan satuan yang telah ditetapkan
sebagai satuan standar internasional. Ada bebrapa macam skala yang digunakan sebagai
satuan dan ukuran yang digunakan termometer dalam mengukur suhu antara lain: celcius,
fahrenheit, reamur, kelvin, rankine, delishe, newton, dan romer.Transfer panas (Alih
Panas), Energi panas yang hilang atau masuk ke dalam tubuh melalui kulit ada 4 cara :
 Konduksi (conduction), adalah perpindahan panas melalui suatu zat perantara
(umumnya zat padat) tanpa disertai perpindahan partikel – partikel zat tersebut.
 Konveksi (convection), adalah perpindahan panas melalui suatu zat perantara
(umumnya zat cair) dengan disertai perpindahan partikel – partikel zat tersebut.
 Radiasi (radiation), adalah perpindahan panas secara langsung (tanpa melalui zat
perantara).
 Evaporasi (evaporatioon)

C. Hidrodinamika
Hydrodinamika adalah ilmu yang berhubungan dengan gerak liquid dalam skala
makroskopik.
a) Gaya vertikal dan kegunaan klinik
Gaya vertikal dan kegunaan klinik adalah gaya bekerja pada suatu benda/tubuh
manusia. Contohnya apabila seseorang berdiri diatas benda maka orang tersebut memberi
gaya diatas benda tersebut sedangkan benda tersebut memberi reaksi gaya yang
besarnya sama dengan gaya yang diberikan orang tersebut.
b) Gaya yang membentuk sudut
Gaya yang bekerja pada suatu tubuh membentuk sudut dengan garis horizontal
atau garis vertikal pada gaya yang membentuk sudut yang perlu diperhatikan adalah
penguraian vektor – vektornya yang merupakan proses kebalikan dari perpaduan vektor.

22
Sebuah vektor dapat diuraikan menjadi komponen – komponen yang bertitik tangkap sama
dan terletak pada satu bidang.Penguraian gaya tersebut dapat dimanfaatkan untuk
penggunaan klinik atau pengobatan terutama bila terjadi cedera pada tulang dengan
menganalisa gaya berdasarkan konsep vektor utnuk mendapatkan beban sebagai
pemberatnya. Contohnya jika seseorang mengalami cedera pada leher atau otot kakinya,
maka dapat dilakukan pengobatan dengan menggunakan traksi leher dan traksi otot.
c) Macam – macam gelombang arus listrik
Gelombang arus listrik berkaitan erat dengan dengan penggunaan arus listrik untuk
merangsang syaraf motoris atau syaraf sensoris. Macam – macam Gelombang arus listrik:
 Arus bolak balik/sinusoidal
 Arus setengah gelombang (telah diarahkan)
 Arus searah penuh tapi masih mengandung riple/desir
 Arus searah murni
 Faradik
 Surged faradik/sentakan faradik
 Surged sinusoidal/sentakan sinusoidal
 Gulvanik yang interuptus
 Arus gigi gergaji

D. Gelombang dan Ultra Sonik


Efek gelombang ultra sonic :
 Mekanik, yaitu menimbulkan disintegrasi beberapa benda padat, dipakai utnuk
menentukan lokasi batu empedu.
 Panas, pada jaringan bisa terjadi pembentukan rongga dengan intensitas yang tinggi.
 Kimia, menyebabkan proses oksidasi dan hidrolisis pada ikatan tertentu.
 Biologis, gabungan dari beberapa efek yaitu pelebaran pembuluh darah, peningkatan
permeabilitas membran sel darah, peninkatan aktifitas sel, otot mengalami paralyse
bakteri dan virus mengalami kehancuran, keletihan apabila daya ditingkatkan.

a. Penggunaan tensimeter dan thermometer

23
Tensimeter adalah alat untuk mengukur tekanan darah. Meter digital adalah alat untuk
mengukur tekanan darah secara digital dan elektronis sehingga dapat dengan mudah
memperoleh hasil pengukurannya.
Termometer digital biasanya menggunakan sebagai sensornya untuk membaca
perubahan nilai tahanan. Secara sederhana termokopel berupa 2 buah kabel dari jenis
logam yang berbeda yang ujungnya, hanya ujungnya saja, disatukan (dilas).

b. Kompres hangat untuk mengurangi nyeri atau demam


Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat untuk memenuhi kebutuhan
rasa nyaman, mengurangi atau membebaskan nyeri, mengurangi atau mencegah spasme
otot dan memberikan rasa hangat pada daerah tertentu (Uliyah & Hidayat, 2008). Kompres
hangat dapat dilakukan dengan menempelkan kantong karet yang diisi air hangat atau
handuk yang telah direndam di dalam air hangat, ke bagian tubuh yang nyeri. Sebaiknya
diikuti dengan latihan pergerakan atau pemijatan. Dampak fisiologis dari kompres hangat
adalah pelunakan jaringan fibrosa, membuat otot tubuh lebih rileks, menurunkan atau
menghilangkan rasa nyeri, dan memperlancar aliran darah (Kompas, 2009).Kompres
hangat bermanfaat untuk meningkatkan suhu kulit lokal, melancarkan sirkulasi darah dan
menstimulasi pembuluh darah, mengurangi spasme otot dan meningkatkan ambang nyeri,
menghilangkan sensasi rasa nyeri, serta memberikan ketenangan dan kenyamanan
(Simkin, 2005).
Air hangat (46,5-51,5oC) memiliki dampak fisiologis bagi tubuh, yaitu pelunakan
jaringan fibrosa, mempengaruhi oksigenisasi jaringan sehingga dapat mencegah kekakuan
otot, memvasodilatasikan dan memperlancar aliran darah, sehingga dapat menurunkan
atau menghilangkan rasa nyeri.

Gambar 3.1 Alat Kompres Air hangat

24
c. Menggunakan dopler
Adalah perubahan frekuensi atau panjang gelombang dari sebuah sumber
gelombang yang diterima oleh pengamat, jika sumber suara/gelombang tersebut bergerak
relatif terhadap pengamat/pendengar. Untuk gelombang yang umum dijumpai, seperti
gelombang suara yang menjalar dalam medium udara, perhitungan dari perubahan
frekuensi ini, memerlukan kecepatan pengamat dan kecepatan sumber relatif terhadap
medium dimana gelombang itu disalurkan.

25
BAB IV

PRINSIP-PRINSIP MIKROBIOLOGI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

A. Dasar- dasar mikrobiologi


Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari
mikroorganisme. Objek kajiannya biasanya adalah semua makhluk (hidup) yang perlu
dilihat dengan mikroskop, khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik, protozoa, dan
Archaea. Virus sering juga dimasukkan walaupun sebenarnya ia tidak sepenuhnya dapat
dianggap sebagai makhluk hidup.
Mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop dan menjadi bidang yang
sangat penting dalam biologi setelah Louis Pasteur dapat menjelaskan proses fermentasi
anggur (wine) dan membuat serum rabies. Perkembangan biologi yang pesat pada abad
ke-19 terutama dialami pada bidang ini dan memberikan landasan bagi terbukanya bidang
penting lain: biokimia.Penerapan mikrobiologi pada masa kini masuk berbagai bidang dan
tidak dapat dipisahkan dari cabang lain. Mikrobiologi diperlukan dalam bidang farmasi,
kedokteran, higiene, pertanian, ilmu gizi, teknik kimia, bahkan hingga astrobiologi dan
arkeologi.Di mikrobiologi ini kalian bisa bertemu Arkhaea dan bakteri juga kelompok
organisme mikro lainnya. Kelompok mikro tersebut biasanya diamati memakai mikroskop.
Ini dia kelompoknya
a. Bakteri
Bakteri dapat ditemukan sebagai flora normal dalam tubuh manusia yang sehat.
Keberadaan bakteri disini sangat penting dalam melindungi tubuh dari datangnya bakteri
patogen. Tetapi pada beberapa kasus dapat menyebabkan infeksi jika manusia tersebut
mempunyai toleransi yang rendah terhadap mikroorganisme. Contohnya Escherichia coli
paling banyak dijumpai sebagai penyebab infeksi saluran kemih. Bakteri patogen lebih
berbahaya dan menyebabkan infeksi baik secara sporadik maupun endemik.
1. Eubakteria

Gambar 4.1 Eubakteria

26
 sel prokariotik
 umumnya uniseluler (bersel tunggal)
 memiliki dinding sel umumnya berupa peptidoglikan
 sel-selnya berbentuk bola, batang dan spiral
 ukuran sel berdiameter 0,5-1 mikron dan panjang 2-5 mikron
 reproduksi utama melalui pembelahan biner, selain itu dengan pertunasan, spora
produktif dan fragmentasi
 organisme ini sangat luas penyebarannya di dalam dan di permukaan bumi,
atmosfer dan di lingkungan kita sehari-hari
 contoh organisme Escherechia coli, Lactobacillus bulgaricus

2. Arkhaebakteria

Gambar 4.2 Arkhaebakteria


 sel prokariotik
 umumnya uniseluler (bersel tunggal)
 memiliki dinding sel berupa pseudomurein, S-layer, atau jenis polisakarida lain
 sel-selnya berbentuk bulat, batang, spiral, pipih, persegi panjang, datar dan tidak
beraturan
 ukuran sel 0,1-15 µm
 reproduksi utama melalui pembelahan biner, selain itu dengan pertunasan, dan
fragmentasi
 habitat : ditemukan di daratan dan perairan yang ekstrim, seperti mata air panas
(belerang)
 contoh organisme Halobacterium salinarium, Methanobacterium

27
b. Fungi (jamur)
Beberapa parasit seperti Giardia lamblia dapat menular dengan mudah ke orang
dewasa maupun anak-anak. Banyak jamur dan parasit dapat timbul selama pemberian
obat antibiotika bakteri dan obat immunosupresan, contohnya infeksi dari Candida
albicans, Aspergillus spp, Cryptococcus neoformans, Cryptosporidium.

Gambar 4.3 Fungi


 termasuk kingdom fungi
 tidak berklorofil
 memiliki dinding sel yang kaku terbuat dari kitin
 beberapa ada yang bersel satu baik bersel tunggal atau bersel banyak
(multiseluler)
 jenis molds (kapang) berukuran mikroskopis berbentuk filamen yang disebut hifa
dan bereproduksi dengan membentuk spora
 jenis yeast (khamir) berukuran mikroskopis berbentuk oval dan bereproduksi
dengan tunas
 contoh organisme Saccharomyces cerevisiae, Penicillum chrysogenum.

c. Virus

Gambar 4.4 Virus

28
Banyak kemungkinan infeksi nosokomial disebabkan oleh berbagai macam virus,
termasuk virus hepatitis B dan C dengan media penularan dari transfusi, dialisis, suntikan
dan endoskopi. Respiratory syncytial virus (RSV), rotavirus, dan enteroviruses yang
ditularkan dari kontak tangan ke mulut atau melalui rute faecal-oral. Hepatitis dan HIV
ditularkan melalui pemakaian jarum suntik, dan transfusi darah. Rute penularan untuk virus
sama seperti mikroorganisme lainnya. Infeksi gastrointestinal, infeksi traktus respiratorius,
penyakit kulit dan dari darah. Virus lain yang sering menyebabkan infeksi nosokomial
adalah cytomegalovirus, Ebola, influenza virus, herpes simplex virus, dan varicella-zoster
virus, juga dapat ditularkan (Wenzel, 2002)
 virus bukan termasuk sel (aseluler) tetapi dapat bersifat seperti makhluk hidup
dapat melakukan reproduksi dengan memanfaatkan sel inang
 dengan ukuran yang sangat kecil, virus juga dipelajari dalam mikrobiologi
 struktur dan komposisi yang sederhana dibandingkan dengan sel prokariotik
 termasuk parasit obligat, yang memerlukan sel organisme lain untuk
perkembangbiakannya
 ukuran 20-25 hingga 200-300 nm (untuk mengamati memerlukan mikroskop
elektron)
 virus memiliki inang spesifik, yang hanya berkembang baik pada inang tertentu
 contoh organisme Tobacco mozaik virus, Human immunodefisiensi virus

B. Infeksi Nosokomial
a. Pengertian Infeksi Nosokomial
Infeksi nosokomial atau infeksi yang diperoleh dari rumah sakit adalah infeksi yang
tidak diderita pasien saat masuk ke rumah sakit melainkan setelah ± 72 jam berada di
tempat tersebut (Karen Adams & Janet M. Corrigan, 2003). Infeksi ini terjadi bila toksin
atau agen penginfeksi menyebabkan infeksi lokal atau sistemik (Karen Adams & Janet M.
Corrigan, 2003).
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Infeksi Nosokomial.
Sesara umum factor yang mempengaruhi terjadinya nosokomial terdiri atas 2
bagian besar, yaitu : (Roeshadi, D, 1991)
o Faktor endogen (umur, seks, penyakit penyerta, daya tahan tubuh dan
kondisikondisi lokal)

29
o Faktor eksogen (lama penderita dirawat,kelompok yang merawat, alat medis, serta
lingkungan). Untuk mudahnya bagaimana seorang pasien mendapat infeksi
nosokomial selama dirawat di RS dapat diringkas sebagai berikut :
a. Pasien mendapat infeksi nosokomial melalui dirinya sendiri (auto infeksi)
b. Pasien mendapat infeksi nosokomial melalui petugas yang merwat di RS
c. Pasien mendapat infeksi nosokomial melalui pasien-pasien yang dirawat ditempat /
ruangan yang samadi RS tersebut.

c. Proses Penularan Infeksi Nosokomial


1. Langsung
antara pasien dan personel yang merawat atau menjaga pasien
2. Tidak langsung
 obyek tidak bersemangat atau kondisi lemah
 lingkungan menjadi kontaminasi dan tidak didesinfeksi atau sterilkan (Sebagai
contoh perawatan luka pasca operasi)
 penularan cara droplet infection di mana kuman dapat mencapai ke udara (air
borne)
 Penularan melalui vektor, yaitu penularan melalui hewan atau serangga yang
membawa kuman

C. Menjelaskan persiapan bahan pemeriksaan vagina swab, iva test, pap smear.

a. Pap Smear
a). Definisi Pap Smear
Tes Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio untuk melihat
adanya perubahan atau keganasan pada epitel serviks atau porsio (displasia) sebagai
tanda awal keganasan serviks atau prakanker (Rasjidi, Irwanto, Sulistyanto, 2008).

Pap Smear merupakan suatu metode pemeriksaan sel-sel yang diambil dari leher
rahim dan kemudian diperiksa di bawah mikroskop. Pap Smear merupakan tes yang aman
dan murah dan telah dipakai bertahun-tahun lamanya untuk mendeteksi kelainan-kelainan
yang terjadi pada sel-sel leher rahim (Diananda, 2009).

30
Pemeriksaan ini mudah dikerjakan, cepat, dan tidak sakit, serta bisa dilakukan
setiap saat, kecuali pada saat haid (Dalimartha, 2004). Pap Smear pertama kali
diperkenalkan tahun 1928 oleh Dr. George Papanicolou dan Dr. Aurel Babel, namun mulai
populer sejak tahun 1943 (Purwoto & Nuranna, 2002).

b). Manfaat Pap Smear


Pemeriksaan Pap Smear berguna sebagai pemeriksaan penyaring (skrining) dan
pelacak adanya perubahan sel ke arah keganasan secara dini sehingga kelainan
prakanker dapat terdeteksi serta pengobatannya menjadi lebih murah dan mudah
(Dalimartha, 2004).
Pap Smear mampu mendeteksi lesi prekursor pada stadium awal sehingga lesi
dapat ditemukan saat terapi masih mungkin bersifat kuratif (Crum, Lester, & Cotran, 2007).
Manfaat Pap Smear secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut (Manuaba, 2005):
 Diagnosis dini keganasan
 Pap Smear berguna dalam mendeteksi dini kanker serviks, kanker korpus
endometrium, keganasan tuba fallopi, dan mungkin keganasan ovarium.
 Perawatan ikutan dari keganasan
 Pap Smear berguna sebagai perawatan ikutan setelah operasi dan setelah
mendapat kemoterapi dan radiasai.
 Interpretasi hormonal wanita.
 Pap Smear bertujuan untuk mengikuti siklus menstruasi dengan ovulasi atau
tanpa ovulasi, menentukan maturitas kehamilan, dan menentukan kemungkunan
keguguran pada hamil muda.
 Menentukan proses peradangan
 Pap Smear berguna untuk menentukan proses peradangan pada berbagai
infeksi bakteri dan jamur.

c). Petunjuk Pemeriksaan Pap Smear


American Cancer Society (2009) merekomendasikan semua wanita sebaiknya
memulai skrining 3 tahun setelah pertama kali aktif secara seksual. Pap Smear dilakukan
setiap tahun. Wanita yang berusia 30 tahun atau lebih dengan hasil tes Pap Smear normal

31
seban/yak tiga kali, melakukan tes kembali setiap 2-3 tahun, kecuali wanita dengan risiko
tinggi harus melakukan tes setiap tahun.
Selain itu wanita yang telah mendapat histerektomi total tidak dianjurkan melakukan
tes Pap Smear lagi. Namun pada wanita yang telah menjalani histerektomi tanpa
pengangkatan serviks tetap perlu melakukan tes Pap atau skrining lainnya sesuai
rekomendasi di atas.
Pap Smear tidak dilakukan pada saat menstruasi. Waktu yang paling tepat
melakukan Pap Smear adalah 10-20 hari setelah hari pertama haid terakhir. Pada pasien
yang menderita peradangan berat pemeriksaan ditunda sampai pengobatan tuntas. Dua
hari sebelum dilakukan tes, pasien dilarang mencuci atau menggunakan pengobatan
melalui vagina. Hal ini dikarenakan obat tersebut dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan.
Wanita tersebut juga dilarang melakukan hubungan seksual selama 1-2 hari sebelum
pemeriksaan Pap Smear (Bhambhani, 1996).

d). Kapan Melakukan Pap Smear?


Pemeriksaan Pap Smear dilakukan paling tidak setahun sekali bagi wanita yang
sudah menikah atau yang telah melakukan hubungan seksual. Para wanita sebaiknya
memeriksakan diri sampai usia 70 tahun.
Pap Smear dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada masa haid. Persiapan pasien
untuk melakukan Pap Smear adalah tidak sedang haid, tidak coitus 1 – 3 hari
sebelum pemeriksaandilakukan dan tidak sedang menggunakan obat – obatan vaginal.

e). Alur Pemeriksaan Pap Smear


Pengambilan sampel dapat dilakukan oleh dokter umum, dokter spesialis
maupun bidan/ paramedis. Sedangkan yang memproses sampel adalah analis/ teknisi
laboratoriun dan yang mendiagnosa hasil adalah ahli patologi anatomi (dokter spesialis
PA).

f). Sampel / Bahan yang Diperiksa

Bahan yang dapat dijadikan sampel adalah dari cervical/ vaginal smear, sputum,
bronchial washing/ brushing, nasopharyngeal smear/ washing/

32
brushing, urin, cairan lambung/ pleura/ ascites/ sendi, liquor cerebrospinal, aspirat AJH,
inprint neoplasma. Sampel yang biasa digunakan adalah dari cervical/ vaginal smear.

g). Sarana Prasarana yang Diperlukan dalam Pap Smear


Sarana prasarana yang diperlukan dalam pemeriksaan pap smear antara lain :
ruangan khusus, meja ginekologi, tenaga ahli dan terampil, spekulum steril, peralatan yang
menunjang untukpemeriksaan Pap Smear (spatula, obyek glass, cairan untuk fiksasi,
tabung fiksasi, mikroskop), alat tulis (misal spidol marker, label, pensil), formulir Pap
Smear, medical records, laboratorium sitologi dengan petugas terampil/ ahli dalam
menginterpretasikan hasil, transportasi pengirimanhasil Pap Smear, sistem informasi untuk
meyakinkan klien dalam melakukan kunjungan ulang,kualitas sistem asuransi untuk
memaksimalkan keakuratan.

h). Fiksasi Sampel


Fiksasi sampel adalah cara mengawetkan sampel dengan bahna kimia tertentu agar
sel yang terkandung dalam sampel tidak rusak/ lisis. Bahan kimia untuk fiksasi antara lain :
alkohol 96 %, alkohol 70 %, methanol, alkohol 50 %, either – alkohol 95 %. Bahan kimia
yang biasa digunakan untuk fiksasi sampel adalah alkohol 96%.

i). Alat Pengambilan Sampel


Alat pengambilan sampel untuk pap smear dengan menggunakan spatula yang
dapat terbuat dari kayu maupun plastik. Jenis spatula antara lain : cervix brush, cytobrush,
plastic spatula, maupun wooden spatula.

j). Teknik pemeriksaan Pap smear


Dua hari menjelang pemeriksaan, ibu dilarang melakukan senggama maupun
memakai obat-obatan yang dimasukkan ke dalam liang senggama. Waktu yang baik
untuk pemeriksaan adalah beberapa hari setelah selesai menstruasi. Terlebih dahulu
mengisi informed consent dan formulirPap Smear secara lengkap dan sesuaikan dengan
nomor urut pengambilan. Ibu dalam posisi litotomi, pasang spekulum vagina tanpa
menggunakan pelicin, dan tanpa melakukan periksadalam sebelumnya. Setelah portio
tampak, maka spatula dimasukkan ke dalam kanalis servikalis, lalu spatula diputar 180°

33
searah jarum jam. Spatula dengan ujung pendek diusap 360° pada permukaan serviks.
Lendir yang didapat dioleskan pada objek glass berlawanan arah jarum jam. Apusan
hendaknya dilakukan sekali saja, lalu difiksasi atau direndam dalam larutan alkohol 96%
selama 30 menit. Sediaan dapat dikirim secara basah (tetap direndam dalam alkohol) atau
dikirim secara kering dengan mengeringkan sediaan setelah direndam dalam alkohol.
Selanjutnya sediaan tadi dikirim ke Ahli Patologi Anatomi untuk diperiksa.

k). Petunjuk untuk penapisan :


 Pemeriksaan tes Pap dilakukan setelah 2 tahun aktif dalam aktifitas seksual.
 Interval penapisan. Wanita dengan tes Pap negatif berulang kali diambil setiap 2
tahun, sedangwanita dengan kelainan atau hasil abnormal perlu evaluasi lebih
sering.
 Pada usia 70 tahun atau lebih tidak diambil lagi dengan syarat hasil 2 kali negatif
dalam 5 tahun terakhir.

l). Interpretasi Hasil Pap Smear


Terdapat banyak sistem dalam menginterpretasikan hasil pemeriksaan Pap Smear,
sistem Papanicolaou, sistem Cervical Intraepithelial Neoplasma (CIN), dan sistem
Bethesda.Klasifikasi Papanicolaou membagi hasil pemeriksaan menjadi 5 kelas (Saviano,
1993), yaitu:

 Kelas I : tidak ada sel abnormal.


 Kelas II : terdapat gambaran sitologi atipik, namun tidak ada indikasi adanya
keganasan.
 Kelas III : gambaran sitologi yang dicurigai keganasan, displasia ringan sampai
sedang.
 Kelas IV : gambaran sitologi dijumpai displasia berat.
 Kelas V : keganasan.

Sistem CIN pertama kali dipublikasikan oleh Richart RM tahun 1973 di Amerika
Serikat (Tierner & Whooley, 2002). Pada sistem ini, pengelompokan hasil uji Pap Semar
terdiri dari (Feig, 2001):

34
b. IVA (Inspeksi Visual Dengan Asam Asetat)
a. Pengertian
IVA merupakan pemeriksaan leher rahim (serviks) dengan cara melihat langsung
(dengan mata telanjang) leher rahim setelah memulas leher rahim dengan larutan asam
asetat 3-5% (Wijaya Delia, 2010).
Laporan hasil konsultasi WHO menyebutkan bahwa IVA dapat mendeteksi lesi
tingkat pra kanker (high-Grade Precanceraus Lesions) dengan sensitivitas sekitar 66-96%
dan spesifitas 64-98%. Sedangkan nilai prediksi positif (positive predective value) dan nilai
prediksi negatif (negative predective value) masing-masing antara 10-20% dan 92-97%
(Wijaya Delia, 2010).
Pemeriksaan IVA merupakan pemeriksaan skrining alternatife dari pap smear
karena biasanya murah, praktis, sangat mudah untuk dilaksanakan dan peralatan
sederhana serta dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan selain dokter ginekologi.
Pada pemeriksaan ini, pemeriksaan dilakukan dengan cara melihat serviks yang
telah diberi asam asetat 3-5% secara inspekulo. Setelah serviks diulas dengan asam
asetat, akan terjadi perubahan warna pada serviks yang dapat diamati secara langsung
dan dapat dibaca sebagai normal atau abnormal. Dibutuhkan waktu satu sampai dua menit
untuk dapat melihat perubahan-perubahan pada jaringan epitel.
Serviks yang diberi larutan asam asetat 5% akan merespon lebih cepat daripada
larutan 3%. Efek akan menghilang sekitar 50-60 detik sehingga dengan pemberian asam
asetat akan didapat hasil gambaran serviks yang normal (merah homogen) dan bercak
putih (displasia) (Novel S Sinta,dkk,2010).
b. Tujuan IVA
Untuk mengurangi morbiditas atau mortalitas dari penyakit dengan pengobatan
dini terhadap kasus-kasus yang ditemukan. Untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada
leher rahim.
c. Jadwal IVA
Program Skrining Oleh WHO :
 Skrining pada setiap wanita minimal 1X pada usia 35-40 tahun
 Kalau fasilitas memungkinkan lakukan tiap 10 tahun pada usia 35-55 tahun
 Kalau fasilitas tersedia lebih lakukan tiap 5 tahun pada usia 35-55 tahun (Nugroho
Taufan, dr. 2010:66)

35
 Ideal dan optimal pemeriksaan dilakukan setiap 3 tahun pada wanita usia 25-60
tahun.
 Skrining yang dilakukan sekali dalam 10 tahun atau sekali seumur hidup memiliki
dampak yang cukup signifikan.
 Di Indonesia, anjuran untuk melakukan IVA bila : hasil positif (+) adalah 1 tahun dan,
bila hasil negatif (-) adalah 5 tahun

d. Keunggulan dari Test Pap Smear


Keunggulan dengan tes pap smear adalah pap smear harus menunggu waktu
mendapatkan hasilnya sedangkan IVA tidak perlu menunggul lama, karena hasilnya akan
segera diketahui.
Sensitivitas IVA bahkan lebih tinggi dari Pap Smear. Dalam waktu 60 detik kalau
ada kelainan di serviks akan timbul plak putih yang bisa dicurigai sebagai lesi kanker.
Dengan deteksi dini secara teratur, kanker serviks dapat diketahui lebih awal dan ditangani
lebih cepat.

e. Metode skrining IVA mempunyai kelebihan, diantaranya:


 Mudah, praktis dan sangat mampu laksana.
 Butuh bahan dan alat yang sederhana dan murah
 Sensivitas dan spesifikasitas cukup tinggi
 Dapat dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bukan dokter ginekologi, dapat
dilakukan oleh bidan di setiap tempat pemeriksaan kesehatan ibu atau dilakukan
oleh semua tenaga medis terlatih
 Alat-alat yang dibutuhkan dan Teknik pemeriksaan sangat sederhana.
 Metode skrining IVA sesuai untuk pusat pelayanan sederhana.

f. Prosedur Diagnosis IVA


a) Siapa Yang Harus Menjalani Tes IVA
Menjalani tes kanker atau pra-kanker dianjurkan bagi semua wanita berusia 30
dan 45 tahun. Kanker leher rahim menempati angka tertinggi diantara wanita berusia
antara 40 dan 50 tahun, sehingga tes harus dilakukan pada usia dimana lesi pra-kanker
lebih mungkin terdeteksi, biasanya 10 sampai 20 tahun lebih awal. Sejumlah faktor resiko

36
yang berhubungan dengan perkembangan kanker leher rahim, diantaranya sebagai
berikut:

 Usia muda saat pertama kali melakukan hubungan seksual (usia<20)


 Memiliki banyak pasangan seksual (wanita atau pasangannya)
 Riwayat pernah mengalami IMS (Infeksi Menular Seksual), seperti Chlamydia atau
gonorrhea, dan khususnya HIV/AIDS
 Ibu atau saudara perempuan yang memiliki kanker leher rahim
 Hasil Pap Smear sebelumnya yang tak normal
 Merokok
 Tidak sedang datang bulan/haid
 Tidak sedang hamil
 24 jam sebelumnya tidak melakukan hubungan seksual

b) Kapan Harus Menjalani Tes IVA


Tes IVA dapat dilakukan kapan saja dalam siklus menstruasi, termasuk saat
menstruasi, pada masa kehamilan dan saat asuhan nifas atau paska keguguran. Tes
tersebut dapat dilakukan pada wanita yang dicurigai atau diketahui memiliki IMS atau
HIV/AIDS. Bimbingan diberikan untuk tiap hasil tes, termasuk ketika konseling dibutuhkan.
Untuk masing-masing hasil akan diberikan beberapa instruksi baik yang sederhana untuk
ibu tersebut (mis., kunjungan ulang untuk tes IVA setiap 1 tahun secara berkala atau 3/5
tahun paling lama) atau isu-isu khusus yang harus dibahas seperti kapan dan dimana
pengobatan dapat diberikan, risiko potensial dan manfaat pengobatan, dan kapan perlu
merujuk untuk tes tambahan atau pengobatan yang lebih lanjut.

c) Penilaian Klien.
Tanyakan riwayat singkat kesehatan reproduksinya, antara lain:
 Riwayat menstruasi
 Pola pendarahan (mis.; paska coitus atau mens tak teratur)
 Paritas
 Usia pertama kali berhubungan seksual
 Penggunaan alat kontrasepsi

37
d) Peralatan dan Bahan Lain
IVA dapat dilakukan di klinik manapun yang mempunyai sarana sebagai berikut ini:
 Meja periksa
 Sumber cahaya/lampu
 Spekulum Bivalved (Cusco or Graves)
 Rak atau wadah peralatan

e) Bahan-bahan yang diperlukan untuk melakukan tes IVA harus tersedia di tempat:
 Kapas swab digunakan untuk menghilangkan mukosa dan cairan keputihan dari
serviks (leher rahim) dan untuk mengoleskan asam asetat ke leher rahim.
 Sarung tangan periksa harus baru
 Spatula kayu; digunakan untuk mendorong dinding lateral dari vagina jika
menonjol melalui bilah spekulum.
 Asam asetat; adalah bahan utama cuka. Larutan asam asetat (3-5%)

g. Langkah-Langkah Melakukan Tes IVA


a. Penilaian Klien
 Menyambut pasien dengan hormat dan penuh keramahan
 Menjelaskan mengapa tes IVA direkomendasi dan menjelaskan prosedurnya
 Memberitahukan pasien kemungkinan temuan dan apa follow up atau terapi yang
dibutuhkan.

b. Persiapan
 Cek apakah alat dan instrumen sudah tersedia
 Memastikan bahwa lampu tersedia dan siap digunakan
 Cek apakah pasien telah mengosongkan kandung kencing dan mencuci atau
membilas daerah genitalnya
 Mintakan pasien untuk menanggalkan pakaiannya sampai ke pinggang
 Membantu pasien naik ke meja pemeriksaan dan menutupinya.
 Cuci tangan dengan sabun dan air dan keringkan dengan udara atau kain bersih.
Lalu palpasi perut.

38
 Pakai sepasang sarung tangan bedah yang telah disterilkan dengan desinfektan
tingkat tinggi. Jika tersedia pakai sarung tangna kedua pada satu tangan.
 Atur instrumen dan alat-alat di atas baki yang telah disterilkan, jika belum
dilakukan.

h. Kategori IVA
Menurut (Sukaca E. Bertiani, 2009) Ada beberapa kategori yang dapat
dipergunakan, salah satu kategori yang dapat dipergunakan adalah:

 IVA negatif = menunjukkan leher rahim normal.


 IVA radang = Serviks dengan radang (servisitis), atau kelainan jinak lainnya (polip
serviks).
 IVA positif = ditemukan bercak putih (aceto white epithelium). Kelompok ini yang
menjadi sasaran temuan skrining kanker serviks dengan metode IVA karena temuan
ini mengarah pada diagnosis Serviks-pra kanker (dispalsia ringan-sedang-berat atau
kanker serviks in situ).
 IVA-Kanker serviks = Pada tahap ini pun, untuk upaya penurunan temuan stadium
kanker serviks, masih akan bermanfaat bagi penurunan kematian akibat kanker
serviks bila ditemukan masih pada stadium invasif dini (stadium IB-IIA).

39
BAB V

ALAT PERNAPASAN MANUSIA

A. Bagian-bagian Alat Pernapasan


Dibawah ini merupakan bagian-bagian organ alat pernapasan pada manusia.
1. Hidung (Cavum Nasalis)

Gambar 5.1 Anatomi Hidung

Hidung merupakan organ pernapasan yang letaknya paling luar.Manusia


menghirup udara melalui hidung.Pada permukaan rongga hidung terdapat rambut-rambut
halus dan selaput lendir yang berfungsi menyaring udara yang masuk dari debu atau
benda lainnya.Di dalam rongga hidung terjadi penyesuaian suhu dan kelembapan udara
sehingga udara yang masuk ke paru-paru tidak terlalu kering ataupun terlalu lembap.
Udara bebas tidak hanya mengandung oksigen saja, namun juga gas-gas yang lain.
Misalnya, karbon dioksida (CO2), belerang (S), dan nitrogen (N2).Gas-gas tersebut ikut
terhirup, namun hanya oksigen saja yang dapat berikatan dengan darah.

Selain sebagai organ pernapasan, hidung juga merupakan indra penciuman yang
sangat sensitif. Dengan kemampuan tersebut, manusia dapat terhindar dari menghirup
gas-gas yang beracun atau berbau busuk yang mungkin mengandung bakteri dan bahan
penyakit lainnya. Dari rongga hidung, udara selanjutnya akan mengalir ke tenggorokan.

40
2. Tekak (Faring)

Gambar 5.2 Anatomi Alat pernafasan (Faring)

Faring, dari bahasa Yunani, pharynx, adalah tenggorok atau kerongkongan yang
merupakan bagian dari sistem pencernaan dan sistem pernapasan.Istilah ini terutama
dipakai dalam kalangan ilmu kedokteran.Faring adalah tabung fibromuskular yang terdapat
persis didepan tulang leher yang berhubungan dengan rongga hidung, rongga telinga
tengah, dan laring. Pada umumnya faring dibagi menjadi tiga bagian yaitu: Faring nasal
yang berhubungan dengan rongga hidung, Faring oral yang berhubungan dengan rongga
paru-paru, dan Faring laryngeal yang berhubungan dengan epiglottis dari laring serta
menuju ke Esofagus.

Fungsi utama faring adalah sebagai saluran alat pencernaan yang membawa
makanan dari rongga mulut hingga ke Esofagus.Hubungan faring dengan rongga hidung
dan laring ini membuat faring menjadi cukup penting dalam produksi suara, serta
memungkinkan manusia untuk bernapas menggunakan mulut serta jika diperlukan secara
medis memasukkan makanan melalui hidung.

41
3. Tenggorokan (Trakea)

Gambar 5.3 Anatomi Tenggorokan (Trakea)

Trakea juga dikenal sebagai tenggorokan adalah tabung tulang yang


menghubungkan hidung dan mulut ke paru-paru, hal ini merupakan bagian penting dari
sistem pernafasan pada vertebrata. Tenggorokan atau Trakea berupa pipa yang
dindingnya terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapisan luar terdiri atas jaringan ikat, lapisan tengah
terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan, dan lapisan dalam terdiri atas jaringan
epitelium besilia. Terletak di leher bagian depan kerongkongan.

Dalam anatomi, tenggorokan adalah bagian dari leher yang terdiri dari faring dan
laring.Tenggorokan memiliki sebuah selaput otot yang dinamakan epiglottis yang berfungsi
untuk memisahkan esofagus dari trakea dan mencegah makanan dan minuman untuk
masuk ke saluran pernapasan. Tenggorok itu terdiri dari 2 bagian:

42
 Jalan makan (kerongkongan): Orofaring, hipofaring dan esophagus
 Jalan napas (tenggorok): Faring, laring dan trakea

selain itu, jika makanan masuk ke Tenggorokan kita akan tersedak.


4. Cabang Tenggorokan (Bronkus)

Gambar 5.4 anatomi cabang tenggorokan (Bronkus)

Cabang Tenggorokan atau Bronkus merupakan percabangan trakea yang menuju


paru-paru kanan dan kiri. Struktur bronkus sama dengan trakea, hanya dindingnya lebih
tipis. Kedudukan bronkus kiri lebih mendatar dibandingkan bronkus kanan, sehingga
bronkus kanan lebih mudah terserang penyakit.Bronkus terbagi menjadi dua, yaitu yang
menuju paru-paru kanan dan menuju paru-paru kiri.Bronkus kanan bercabang menjadi tiga
bronkiolus sedangkan bronkus kiri bercabang menjadi dua bronkiolus.Masing-masing
cabang tersebut berakhir pada gelembung paru-paru atau alveolus.

43
5. Bronkiolus

Gambar 5.5 Anatomi Bronkiolus

Bronkiolus adalah cabang dari bronkus dan memiliki dinding yang lebih tipis, pada
ujung bronkiolus terdapat banyak sekali gelembung-gelembung kecil yang dinamakan
alveolus.Ciri khas bronkiolus adalah tidak adanya tulang rawan dan kelenjar pada
mukosanya, pada bagian awal dari cabang bronkiolus hanya memiliki sebaran sel globet
dan epitel.

Fungsi Bronkiolus Secara sederhana dapat dijelaskan kalau fungsi dari bronkiolus
adalah sebagai media yang menghubungkan oksigen yang kita hirup agar mencapai paru-
paru.
6. Alveolus

Gambar 5.6 Anatomi Alveolus

44
Alveolus berupa saluran udara buntu membentuk gelembung-gelembung udara,
dindingnya tipis setebal selapis sel, lembab dan berlekatan dengan kapiler darah. Alveolus
berfungsi sebagai permukaan respirasi, luas total mencapai 100 m2 (50 x luas permukaan
tubuh) cukup untuk melakukan pertukaran gas ke seluruh tubuh.
7. Paru – Paru

Gambar 5.7 Strukur Paru-paru Manusia

Paru-paru terletak di dalam rongga dada.Antara rongga dada dan rongga perut
terdapat suatu pembatas yang disebut diafragma. Pembatas ini bukan sekedar pembatas,
tetapi berperan juga dalam proses pernapasan. Paru-paru terbagi menjadi dua buah, yaitu
paru-paru kanan dan paru-paru kiri.Paru-paru pada dasarnya merupakan cabang-cabang
suatu saluran yang ujungnya bergelembung. Gelembung gelembung tersebut disebut
alveoli (tunggal: alveolus). Dalam alveoli inilah sesungguhnya terjadi pertukaran gas-
gas.Paru-paru kanan terdiri atas tiga belahan sedangkan paru-paru kiri hanya dua
belahan.Paru-paru kanan lebih besar dibandingkan yang kiri.Agar lebih jelas, perhatikan
olehmu gambar penampang sistem pernapasan manusia berikut ini.

45
B. Proses Pernapasan Manusia

Bagaimanakah proses manusia bernapas? Cobalah kamu tarik napas perlahan-lahan


dan rasakan apa yang terjadi. Saat kamu bernapas, kamu menghirup udara melalui
hidung. Udara yang kamu hirup mengandung oksigen dan juga gas-gas lain. Dari hidung,
udara terus masuk ke tenggorokan, kemudian ke dalam paru-paru. Akhirnya, udara akan
mengalir sampai ke alveoli yang merupakan ujung dari saluran. Oksigen yang terkandung
dalam alveolus bertukar dengan karbon dioksida yang terkandung dalam darah yang ada
di pembuluh darah alveolus melalui proses difusi. Dalam darah, oksigen diikat oleh
hemoglobin.

Selanjutnya darah yang telah mengandung oksigen mengalir ke seluruh tubuh.


Tahukah kamu untuk apa darah mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh? Oksigen
diperlukan untuk proses respirasi sel-sel tubuh. Gas karbon dioksida yang dihasilkan
selama proses respirasi sel tubuh akan ditukar dengan oksigen. Selanjutnya, darah
mengangkut karbon dioksida untuk dikembalikan ke alveolus paru-paru dan akan
dikeluarkan ke udara melalui hidung saat kamu mengeluarkan napas.

Proses pernapasan meliputi dua proses, yaitu menarik napas atau inspirasi serta
mengeluarkan napas atau ekspirasi. Sewaktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi,
dari posisi melengkung ke atas menjadi lurus.Bersamaan dengan itu, otot-otot tulang rusuk
pun berkontraksi.Akibat dari berkontraksinya kedua jenis otot tersebut adalah
mengembangnya rongga dada sehingga tekanan dalam rongga dada berkurang dan udara
masuk.Saat kamu mengeluarkan napas, otot diafragma dan otot-otot tulang rusuk
melemas.Akibatnya, rongga dada mengecil dan tekanan udara di dalam paru-paru naik
sehingga udara keluar.Jadi, hal yang perlu kamu ingat, bahwa udara mengalir dari tempat
yang bertekanan besar ke tempat yang bertekanan lebih kecil.

46
C. Jenis-Jenis Pernapasan Pada Manusia

Jenis-Jenis Pernapasan Berdasarkan organ yang terlibat dalam peristiwa inspirasi dan
ekspirasi, orang sering menyebut pernapasan dada dan pernapasan perut.Sebenarnya
pernapasan dada dan pernapasan perut terjadi secara bersamaan. Untuk lebih jelasnya
perhatikan uraian dibawah ini:
a. Pernapasan Dada

Pernapasan dada terjadi karena otot antartulang rusuk berkontraksi sehingga rusuk
terangkat dan akibatnya volume rongga dada membesar.Membesarnya rongga dada ini
membuat tekanan dalam rongga dada mengecil dan paru-paru mengembang.Pada saat
paru-paru mengembang, tekanan udara di luar lebih besar daripada di dalam paruparu,
akibatnya udara masuk.Sebaliknya, saat otot antartulang rusuk berelaksasi, tulang rusuk
turun.Akibatnya, volume rongga dada mengecil sehingga tekanan di dalamnya pun
naik.Pada keadaan ini paru-paru mengempis sehingga udara keluar.
b. Pernapasan Perut

Pernapasan perut ini terjadi karena gerakan diafragma. Jika otot diafragma
berkontraksi, rongga dada akan membesar dan paru-paru mengembang. Akibatnya, udara
akan masuk ke dalam paru-paru. Saat otot diafragma relaksasi, diafragma kembali ke
keadaan semula. Saat itu, rongga dada akan menyempit, mendorong paru-paru sehingga
mengempis. Selanjutnya, udara dari paru-paru akan keluar.

Gangguan Sistem Pernapasan pada Manusia

Sistem pernapasan manusia yang terdiri atas beberapa organ dapat mengalami
gangguan.Gangguan ini biasanya berupa kelainan, penyakit, atau karena ulah manusia itu
sendiri (seperti merokok). Penyakit atau gangguan yang menyerang sistem pernapasan ini
dapat menyebabkan terganggunya proses pernapasan.

Berikut ini adalah beberapa contoh gangguan atau penyakit pada sistem pernapasan
manusia.
 Emfisema, merupakan penyakit pada paru-paru.Paruparu mengalami
pembengkakan karena pembuluh darahnya kemasukan udara.

47
 Asma, merupakan kelainan penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan
oleh alergi, seperti debu, bulu, ataupun rambut.Kelainan ini dapat
diturunkan.Kelainan ini juga dapat kambuh jika suhu lingkungan cukup rendah
atau keadaan dingin.
 Kanker paru-paru.Penyakit ini merupakan salah satu yang paling berbahaya.Sel-
sel kanker pada paru-paru terus tumbuh tidak terkendali.Penyakit ini
lamakelamaan dapat menyerang seluruh tubuh.Salah satu pemicu kanker paru-
paru adalah kebiasaan merokok.Merokok dapat memicu terjadinya kanker paru-
paru dan kerusakan paru-paru.
 Tuberkulosis (TBC), merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut menimbulkan bintil-bintil pada
dinding alveolus.Jika penyakit ini menyerang dan dibiarkan semakin luas, dapat
menyebabkan sel-sel paru-paru mati. Akibatnya paru-paru akan kuncup atau
mengecil. Hal tersebut menyebabkan para penderita TBC napasnya sering
terengah-engah.
 Bronkhitis, merupakan gangguan pada cabang batang tenggorokan akibat
infeksi.Gejalanya adalah penderita mengalami demam dan menghasilkan lendir
yang menyumbat batang tenggorokan.Akibatnya penderita mengalami sesak
napas.
 Influenza (flu), merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus influenza.
Penyakit ini timbul dengan gejala bersin-bersin, demam, dan pilek.

48
BAB VI

SISTEM SARAF

Gambar 6.1 anatomi sistem saraf

Jaringan Saraf terdiri dari: 1. Neuron (sel saraf)

Merupakan unit anatomis dan fungsional sistem persarafan

Gambar 6.2 struktur neuron

49
Bagian-bagian dari neuron :
 badan sel (inti sel terdapat didalamnya)
 dendrit : menghantarkan impuls menuju badan sel
 akson : menghantarkan impuls keluar dari badan sel

A.Klasifikasi neuron berdasarkan bentuk


A. Neuron unipolar
Terdpt satu tonjolan yg bercabang dua dekat dengan badan sel, satu cabang
menuju perifer & cabang lain menuju SSP (neuron sensorik saraf spinal)
B. Neuron bipolar
Mempunyai dua tonjolan, 1 akson dan 1 dendrit
C. Neuron multipolar
Terdpt beberapa dendrit dan 1 akson yg dpt bercabang-cabang banyak sekali,
Sebagian besar organela sel pd neuron terdpt pada sitoplasma badan sel
Fungsi neuron : menghantarkan impuls saraf keseluruh tubuh (somatik dan
viseral) Impuls neuron bersifat listrik disepanjang neuron dan bersifat kimia
diantara neuron (celah sinap / cleft sinaptik). Zat kimia yg disinteis neuron &
disimpan didalam vesikel ujung akson disebut neurotransmiter yg dpt menyalurkan
impuls
Contoh neurotransmiter : asetilcolin, norefineprin, dopamin, serotonin, gama-
aminobutirat (GABA)

2. Sel penyokong (Neuroglia pada SSP & sel schwann pada SST). Ada 4 neuroglia
 Mikroglia : berperan sbg fagosit
 Ependima : berperan dlm produksi CSF
 Astrosit : berperan menyediakan nutrisi neuron dan mempertahankan potensial
biolelektrik
 Oligodendrosit : menghasilkan mielin pd SSP yg merupakan selubung neuron

3. Mielin
 komplek protein lemak berwarna putih yg menutupi tonjolan saraf (neuron)
 menghalangi aliran ion Na & K melintasi membran neural.
 daerah yg tidak bermielin disebut nodus ranvier

50
 transmisi impuls pd saraf bermelin lebih cepat dari pada yg tak bermelin, karena
adanya loncatan impuls dari satu nodus kenodus lainnya (konduksi saltatorik)

B.Pembagian sistem saraf secara anatomi


1. SSP (Sistem Saraf Pusat)
Sistem saraf pusat (SSP) meliputi otak (ensephalon) dan sumsum tulang belakang
(medulla spinalis).Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi
yang sangat penting maka perlu perlindungan.Selain tengkorak dan ruas-ruas
tulang belakang, otak juga dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Bila membran ini
terkena infeksi maka akan terjadi radang yang disebut meningitis.
Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:
Durameter; terdiri dari dua lapisan, yang terluar bersatu dengan tengkorak sebagai
endostium, dan lapisan lain sebagai duramater yang mudah dilepaskan dari tulang
kepala. Di antara tulang kepala dengan duramater terdapat rongga epidural.
Arachnoidea mater; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-
labah.Di dalamnya terdapat cairan yang disebut liquor cerebrospinalis; semacam
cairan limfa yang mengisi sela sela membran araknoid.Fungsi selaput
arachnoidea adalah sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya
kerusakan mekanik. Piameter.Lapisan terdalam yang mempunyai bentuk
disesuaikan dengan lipatan-lipatan permukaan otak. Otak dan sumsum tulang
belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:
 badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea)
 serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (substansi alba)
 sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam
sistem saraf pusat

Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi
susunannya berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya
(korteks) dan bagian putih terletak di tengah.Pada sumsum tulang belakang bagian tengah
berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi
putih.

Otak

51
Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu: otak besar (serebrum), otak tengah
(mesensefalon), otak kecil (serebelum), sumsum sambung (medulla oblongata), dan
jembatan varol.

Gambar 6.3 Anatomi Otakpada manusia

Otak besar (serebrum)

Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental, yaitu
yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan
pertimbangan.

Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai
dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian
korteks otak besar yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area
sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan
sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan
area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan,
membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah
bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan
merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan
emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian belakang.

52
Otak tengah (mesensefalon)

Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah
terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin.
Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata
seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.

Otak kecil (serebelum)

Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi
secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh.Bila ada rangsangan yang merugikan atau
berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.

Sumsum sambung (medulla oblongata)

Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis
menuju ke otak.Sumsum sambung juga memengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti
detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan,
dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak
refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.

Jembatan varol (pons varoli)

Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan
kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.
1. Berdasarkan letaknya, otak dapat dibagi menjadi lima yaitu:
a. Telensefalon (end brain)
b. Diensefalon (inter brain)
c. Mesensefalon (mid brain)
d. Metensefalon (after brain)
e. Mielensefalon (marrow brain)

2. Telensefalon(end brain) terdiri dari:


a. Hemisfer serebri
b. Kortek serebri

53
c. Sistem limbik (Bangsal ganglia, hipokampus, Amigdala)

3. Diensefalon (inter brain) terdiri dari:


a. Epitalamus
b. Talamus
c. Subtalamus
d. Hipotalamus

4. Mesensefalon (mid brain) terdiri dari:


a. Kolikulus superior
b. Kolikulus inferior
c. Substansia nigra

5. Metensefalon (after brain) terdiri dari:


a. Pons
b. Serebelum
c. Mielensefalon
d. Medula oblongata

Sumsum tulang belakang (medula spinalis)

Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna
putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu.Pada
penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi
atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls
sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal
dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju
efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang
akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor
1. Suplai darah otak
Otak mendapat suplai darah dari 2 arteri besar, yaitu :
a. Arteri karotis interna
b. Arteri vertebro basiler

54
Sistem saraf tepi adalah sistem saraf di luar sistem saraf pusat, untuk
menjalankan otot dan organ tubuh.Tidak seperti sistem saraf pusat, sistem saraf tepi tidak
dilindungi tulang, membiarkannya rentan terhadap racun dan luka mekanis.

Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadai dan sistem saraf tak sadar (sistem
saraf otonom). Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak,
sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain
denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi keringat.

Gambar 6.4 Saraf tepi dan aktivitas-aktivitas yang dikendalikannya


1. Sistem Saraf Sadar

Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar
dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu saraf-saraf yang keluar dari sumsum
tulang belakang.

Saraf otak ada 12 pasang yang terdiri dari:


 Tiga pasang saraf sensori, yaitu saraf nomor 1, 2, dan 8
 lima pasang saraf motor, yaitu saraf nomor 3, 4, 6, 11, dan 12

55
 empat pasang saraf gabungan sensori dan motor, yaitu saraf nomor 5, 7, 9, dan
10.

Saraf otak dikhususkan untuk daerah kepala dan leher, kecuali nervus vagus yang
melewati leher ke bawah sampai daerah toraks dan rongga perut.Nervus vagus
membentuk bagian saraf otonom.Oleh karena daerah jangkauannya sangat luas maka
nervus vagus disebut saraf pengembara dan sekaligus merupakan saraf otak yang paling
penting.

Gambar 6.5 Anatomi Saraf Otak

Saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang saraf gabungan. Berdasarkan


asalnya, saraf sumsum tulang belakang dibedakan atas 8 pasang saraf leher, 12 pasang
saraf punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul, dan satu pasang saraf
ekor.

56
Gambar 6.6 anatomi sumsum belakang dan saraf spinal

Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf yang disebut pleksus. Ada
3 buah pleksus yaitu sebagai berikut.
a. Pleksus cervicalis merupakan gabungan urat saraf leher yang mempengaruhi
bagian leher, bahu, dan diafragma.
b. Pleksus brachialis mempengaruhi bagian tangan.
c. Pleksus Jumbo sakralis yang mempengaruhi bagian pinggul dan kaki.

2. Saraf Otonom

Gambar 6.7 anatomi sistem saraf otonom

57
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun
dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan.Dalam sistem ini
terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan
juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat
saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.

Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf
parasimpatik.Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada
posisi ganglion.Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang
belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra
ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang
panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu.

Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis).


Sistem saraf parasimpatik terdiri dari keseluruhan "nervus vagus" bersama cabang-
cabangnya ditambah dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum sambung.

Gambar 6.8 Mekanisme Penghantaran Impuls

58
Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf (neuron) dan sel-sel penyokong (neuroglia
dan Sel Schwann). Kedua sel tersebut demikian erat berikatan dan terintegrasi satu sama
lain sehingga bersama-sama berfungsi sebagai satu unit. Sistem saraf dibagi menjadi
sistem saraf pusat (SSP) dan sistem saraf tepi.Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan
medula spinalis.Sistem saraf tepi terdiri dari neuron aferen dan eferen sistem saraf somatis
dan neuron sistem saraf autonom (viseral).Otak dibagi menjadi telensefalon, diensefalon,
mesensefalon, metensefalon, dan mielensefalon.Medula spinalis merupakan suatu struktur
lanjutan tunggal yang memanjang dari medula oblongata melalui foramen magnum dan
terus ke bawah melalui kolumna vertebralis sampai setinggi vertebra lumbal 1-2.Secara
anatomis sistem saraf tepi dibagi menjadi 31 pasang saraf spinal dan 12 pasang saraf
kranial. Suplai darah pada sistem saraf pusat dijamin oleh dua pasang arteria yaitu arteria
vertebralis dan arteria karotis interna, yang cabang-cabangnya akan beranastomose
membentuk sirkulus arteriosus serebri Wilisi. Aliran venanya melalui sinus dura matris dan
kembali ke sirkulasi umum melalui vena jugularis interna. (Wilson. 2005, Budianto. 2005,
Guyton. 1997)

Membran plasma dan selubung sel membentuk membran semipermeabel yang


memungkinkan difusi ion-ion tertentu melalui membran ini, tetapi menghambat ion
lainnya.Dalam keadaan istirahat (keadaan tidak terstimulasi), ion-ion K+ berdifusi dari
sitoplasma menuju cairan jaringan melalui membran plasma. Permeabilitas membran
terhadap ion K+ jauh lebih besar daripada permeabilitas terhadap Na+ sehingga aliran
keluar (efluks) pasif ion K+ jauh lebih besar daripada aliran masuk (influks) Na+. Keadaan
ini memngakibatkan perbedaan potensial tetap sekitar -80mV yang dapat diukur di
sepanjang membran plasma karena bagian dalam membran lebih negatif daripada bagian
luar.Potensial ini dikenal sebagai potensial istirahat (resting potential). (Snell. 2007)

Bila sel saraf dirangsang oleh listrik, mekanik, atau zat kimia, terjadi perubahan
yang cepat pada permeabilitas membran terhadap ion Na+ dan ion Na+ berdifusi melalui
membran plasma dari jaringan ke sitoplasma. Keadaan tersebut menyebabkan membran
mengalami depolarisasi.Influks cepat ion Na+ yang diikuti oleh perubahan polaritas disebut
potensial aksi, besarnya sekitar +40mV. Potensial aksi ini sangat singkat karena hanya
berlangsung selama sekitar 5msec. Peningkatan permeabilitas membran terhadap ion Na+
segera menghilang dan diikuti oleh peningkatan permeabilitas terhadap ion K+ sehingga

59
ion K+ mulai mengalir dari sitoplasma sel dan mengmbalikan potensial area sel setempat
ke potensial istirahat. Potensial aksi akan menyebar dan dihantarkan sebagai impuls saraf.
Begitu impuls menyebar di daerah plasma membran tertentu potensial aksi lain tidak dapat
segera dibangkitkan. Durasi keadaan yang tidak dapat dirangsang ini disebut periode
refrakter. Stimulus inhibisi diperkirakan menimbulkan efek dengan menyebabkan influks
ion Cl- melalui membran plasma ke dalam neuron sehingga menimbulkan hiperpolarisasi
dan mengurangi eksitasi sel. (Snell. 2007)

60
BAB VII

SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

Pada dasarnya, semua makhluk hidup harus memenuhi kebutuhan energinya


dengan cara mengkonsumsi makanan. Makanan tersebut kemudian diuraikan dalam
sistem pencernaan menjadi sumber energi, sebagai komponen penyusun sel dan jaringan
tubuh, dan nutrisi yang membantu fungsi fisiologis tubuh.

Gambar 7.1 sistem pencernaan pada manusia :


A. Pengertian Sistem Pencernaan Manusia

Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar


menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang
kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-organ
pencernaan. Enzim ini dihasilkan oleh organ-organ pencernaan dan jenisnya tergantung
dari bahan makanan yang akan dicerna oleh tubuh. Zat makanan yang dicerna

61
akandiserap oleh tubuh dalam bentuk yang lebih sederhana. Proses pencernaan makanan
pada tubuh manusia dapat dibedakan atas dua macam, yaitu :
1. Proses pencernaan secara mekanik
Yaitu proses perubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi bentuk
kecil dan halus. Pada manusia dan mamalia umumnya, proses pencernaan
mekanik dilakukan dengan menggunakan gigi.
2. Proses pencernaan secara kimiawi (enzimatis)
Yaitu proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat yang
lebih sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia yang
dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam
tubuh. Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat
pencernaan makanan. Alat-alat pencernaan manusia adalah organ-organ tubuh
yang berfungsi mencerna makanan yang kita makan.Alat pencernaan dapat
dibedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Kelenjar
pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses pencernaan
kimiawi. Kelenjar-kelenjar pencernaan manusia terdiri dari kelenjar air liur, kelenjar
getah lambung, hati (hepar), dan pankreas. Berikut ini akan dibahas satu per satu
proses pencernaan yang terjadi di dalam saluran pencernaan makanan pada
manusia

B.Saluran Pencernaan Manusia

Sistem pencernaan berurusan dengan penerimaan makanan dan mempersiapkamnya


untuk diasimilasi tubuh. Saluran pencernaan terdiri atas bagian-bagian berikut :

Mulut

Faring ---- Tekak

Esophagus ---- Kerongkongan

Ventrikulus ---- lambung

Usus halus dan usus besar

62
Selama dalam proses pencernaan, makanan dihancurkan menjadi zat-zat
sederhana yang dapat diserap dan digunakan sel jaringan tubuh. Berbagai perubahan sifat
makanan terjadi karena kerja berbagai enzim yang terkandung dalam berbagai cairan
pencernaan.Setiap jenis zat ini mempunyai tugas khusus yaitu menyaring dan bekerja atas
satu jenis makanan dan tidak mempunyai pengaruh terhadap jenis lainnya.

Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari


luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan
(penguyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan enzim zat cair yang terbentang mulai
dari mulut sampai anus. Saluran pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa
organ berturut-turut dimulai dari mulut (cavum oris), kerongkongan (esofagus), lambung
(ventrikulus), usus halus (intestinum), usus besar (colon), dan anus.Untuk lebih jelasnya,
dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 7.2 Saluran pencernaan manusia


1. Mulut

Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut
terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu gigi, lidah, dan kelenjar
ludah (air liur). Di dalam rongga mulut, makanan mengalami pencernaan secara mekanik
dan kimiawi. Beberapa organ di dalam mulut, yaitu :

63
a. Gigi
Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi
halus.Keadaan ini memungkinkan enzim-enzim pencernaan mencerna makanan lebih
cepat dan efisien. Gigi dapat dibedakan atas empat macam yaitu gigi seri, gigi taring,
gigi geraham depan, dan gigi geraham belakang. Secara umum, gigi manusia terdiri
dari tiga bagian, yaitu mahkota gigi (korona), leher gigi (kolum), dan akar gigi
(radiks).Mahkota gigi atau puncak gigi merupakan bagian gigi yang tampak dari
luar.Setiap jenis gigi memiliki bentuk mahkota gigi yang berbeda-beda.Gigi seri
berbentuk seperti pahat, gigi taring berbentuk seperti pahat runcing, dan gigi geraham
berbentuk agak silindris dengan permukaan lebar dan datar berlekuk-lekuk.Bentuk
mahkota gigi pada gigi seri berkaitan dengan fungsinya untuk memotong dan
menggigit makanan.Gigi taring yang berbentuk seperti pahat runcing untuk merobek
makanan.Sedangkan gigi geraham dengan permukaan yang lebar dan datar
berlekuk-lekuk berfungsi untuk mengunyah makanan.Leher gigi merupakan bagian
gigi yang terlindung dalam gusi, sedangkan akar gigi merupakan bagian gigi yang
tertanam di dalam rahang. Bila kita amati gambar penampang gigi, maka akan
tampak bagian-bagian seperti pada gambar berikut ini.

Gambar 7.3 bagian gigi

64
Bagian-bagian gigi

Email gigi merupakan lapisan keras berwarna putih yang menutupi mahkota gigi.
Tulang gigi, tersusun atas zat dentin.Sumsum gigi (pulpa), merupakan rongga gigi yang di
dalamnya terdapat serabut saraf dan pembuluh-pembuluh darah. Itulah sebabnya bila gigi
kita berlubang akan terasa sakit, karena pada sumsum gigi terdapat saraf.

b. Lidah

Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan membantu
mendorong makanan (proses penelanan). Selain itu, lidah juga berfungsi sebagai alat
pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan asam. Tiap rasa pada zat yang
masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda.
Letak setiap rasa berbeda-beda, yaitu:

Rasa asin —–> lidah bagian tepi depan

Rasa manis —–> lidah bagian ujung

Rasa asam —–> lidah bagian samping

Rasa pahit —–> lidah bagian belakang / pangkal lidah

Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat seperti pada gambar berikut ini.

Gambar 7.4 letak kepekaan lidah terhadap rasa

65
Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia.Lidah
merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan
epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas
pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan
seperti rambut yang disebut papila
b. Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah dalam
rongga mulut ada 3 pasang, yaitu :
 Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga.
 Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah.
 Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah.

Letak kelenjar ludah di dalam rongga mulut dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 7.5 Kelenjar ludah di dalam mulut

Kelenjar parotis menghasilkan ludah yang berbentuk cair.Kelenjar submandibularis


dan kelenjar sublingualis menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir.Ludah
berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan.Jadi, ludah berfungsi untuk membasahi
dan melumasi makanan sehingga mudah ditelan.Selain itu, ludah juga melindungi selaput
mulut terhadap panas, dingin, asam, dan basa.Di dalam ludah terdapat enzim ptialin
(amilase).Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat
karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana (maltosa).Maltosa mudah dicerna oleh organ

66
pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan
suhu 37oC.
2. Kerongkongan
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara rongga mulut
dengan lambung.Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah
dikunyah dari mulut menuju lambung. Jadi, pada kerongkongan tidak terjadi
proses pencernaan.
Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga mendorong
makanan masuk ke dalam lambung.Gerakan kerongkongan ini disebut gerak
peristalsis.Gerak ini terjadi karena otot yang memanjang dan melingkari dinding
kerongkongan mengkerut secara bergantian. Jadi, gerak peristalsis merupakan
gerakan kembang kempis kerongkongan untuk mendorong makanan masuk ke
dalam lambung. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 7.6 Gerak peristalsis dalam kerongkongan

Makanan berada di dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik.Bagian pangkal


kerongkongan (faring) berotot lurik. Otot lurik pada kerongkongan bekerja secara sadar
menurut kehendak kita dalam proses menelan. Artinya, kita menelan jika makanan telah
dikunyah sesuai kehendak kita. Akan tetapi, sesudah proses menelan hingga sebelum
mengeluarkan feses, kerja otot-otot organ pencernaan selanjutnya tidak menurut
kehendak kita (tidak disadari).

67
3. Lambung
Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah kiri
rongga perut sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan. Lambung
terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah yang membulat
(fundus), dan bagian bawah (pilorus).Kardiak berdekatan dengan hati dan
berhubungan dengan kerongkongan.Pilorus berhubungan langsung dengan usus
dua belas jari.Di bagian ujung kardiak dan pilorus terdapat klep atau sfingter yang
mengatur masuk dan keluarnya makanan ke dan dari lambung.Struktur lambung
dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 7.7 Struktur lambung

Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan
menyerong.Otot-otot tersebut menyebabkan lambung berkontraksi, sehingga makanan
teraduk dengan baik dan bercampur merata dengan getah lambung.Hal ini menyebabkan
makanan di dalam lambung berbentuk seperti bubur.Dinding lambung mengandung sel-sel
kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan yang menghasilkan getah
lambung.Getah lambung mengandung air lendir (musin), asam lambung, enzim renin, dan
enzim pepsinogen.Getah lambung bersifat asam karena banyak mengandung asam
lambung.Asam lambung berfungsi membunuh kuman penyakit atau bakteri yang masuk
bersama makanan dan juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi
pepsin.Pepsin berfungsi memecah protein menjadi pepton dan proteosa. Enzim renin

68
berfungsi menggumpalkan protein susu (kasein) yang terdapat dalam susu. Adanya enzim
renin dan enzim pepsin menunjukkan bahwa di dalam lambung terjadi proses pencernaan
kimiawi.

Selain menghasilkan enzim pencernaan, dinding lambung juga menghasilkan


hormon gastrin yang berfungsi untuk pengeluaran (sekresi) getah lambung.Di dalam
lambung terjadi gerakan mengaduk.Gerakan mengaduk dimulai dari kardiak sampai di
daerah pilorus.Gerak mengaduk terjadi terus menerus baik pada saat lambung berisi
makanan maupun pada saat lambung kosong.Jika lambung berisi makanan, gerak
mengaduk lebih giat dibanding saat lambung dalam keadaan kosong.Mungkin kita pernah
merasakan perut terasa sakit dan berbunyi karena perut kita sedang kosong.Hal itu
disebabkan gerak mengaduk saat lambung kosong.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
gambar berikut.

Gambar 7.8 Gerak mengaduk pada lambung.

Makanan umumnya bertahan tiga sampat empat jam di dalam lambung. Makanan
berserat bahkan dapat bertahan lebih lama.Dari lambung, makanan sedikit demi sedikit
keluar menuju usus dua belas jari melalui sfingter pilorus.
4. Usus Halus
Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat
terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari :

 Usus dua belas jari (duodenum)


 Usus kosong (jejenum)
 Usus penyerap (ileum)

69
Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu.
Pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut :
 Amilopsin (amilase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum)
menjadi gula lebih sederhana (maltosa).
 Steapsin (lipase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam
lemak dan gliserol.
 Tripsinogen Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim
yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap
diserap oleh usus halus.

Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung empedu.Selanjutnya,


empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas jari.Empedu mengandung
garam-garam empedu dan zat warna empedu (bilirubin).Garam empedu berfungsi
mengemulsikan lemak. Zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan
cara merombak sel darah merah yang telah tua di hati. Zat warna empedu memberikan ciri
warna cokelat pada feses.Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 7.9 anatomi Empedu

Pada bagian usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu.

Selain enzim dari pankreas, dinding usus halus juga menghasilkan getah usus halus yang
mengandung enzim-enzim sebagai berikut :
 Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
 Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.

70
 Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
 Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.
 Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.

Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai
enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa.Lemak dicerna menjadi asam
lemak dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas
jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya,
proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di
usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk
asam lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam bentuk asam amino.Vitamin dan
mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus halus.Struktur
usus halus dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 7.10 Penampang Usus Halus Manusia

Pada dinding usus penyerap terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut vili (Lihat gambar
diatas). Vili berfungsi memperluas daerah penyerapan usus halus sehingga sari-sari
makanan dapat terserap lebih banyak dan cepat.Dinding vili banyak mengandung kapiler
darah dan kapiler limfe (pembuluh getah bening usus).Agar dapat mencapai darah, sari-
sari makanan harus menembus sel dinding usus halus yang selanjutnya masuk pembuluh
darah atau pembuluh limfe. Glukosa, asam amino, vitamin, dan mineral setelah diserap
oleh usus halus, melalui kapiler darah akan dibawa oleh darah melalui pembuluh vena

71
porta hepar ke hati. Selanjutnya, dari hati ke jantung kemudian diedarkan ke seluruh
tubuh.Asam lemak dan gliserol bersama empedu membentuk suatu larutan yang disebut
misel. Pada saat bersentuhan dengan sel vili usus halus, gliserol dan asam lemak akan
terserap. Selanjutnya asam lemak dan gliserol dibawa oleh pembuluh getah bening usus
(pembuluh kil), dan akhirnya masuk ke dalam peredaran darah.Sedangkan garam empedu
yang telah masuk ke darah menuju ke hati untuk dibuat empedu kembali.Vitamin yang
larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K) diserap oleh usus halus dan diangkat melalui
pembuluh getah bening.Selanjutnya, vitamin-vitamin tersebut masuk ke sistem peredaran
darah.Umumnya sari makanan diserap saat mencapai akhir usus halus.Sisa makanan
yang tidak diserap, secara perlahan-lahan bergerak menuju usus besar.
5. Usus Besar
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan
lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat
bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa
makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga
menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan
darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air.Karena
tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus
besar.Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar.Usus
besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks), bagian
mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus. Untuk lebih jelasnya, dapat
dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 7.11 Struktur usus besar

72
Perjalanan makanan sampai di usus besar dapat mencapai antara empat sampai lima
jam. Namun, di usus besar makanan dapat disimpan sampai 24 jam.Di dalam usus besar,
feses di dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan peristalsis menuju ke rektum
(poros usus).Gerakan peristalsis ini dikendalikan oleh otot polos (otot tak sadar).
6. Anus
Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh.Sebelum dibuang lewat
anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum.Apabila feses sudah
siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan
anus.Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot
lurik.Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu dengan
adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya otot
sfingter anus dan kontraksi kolon serta rektum.Akibatnya feses dapat terdorong ke
luar anus.Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 7.12 anatomi anus

73
BAB VIII

SISTEM PERKEMIHAN

Gambar 8.1 anatomi sistem perkemihan


A. Fisiologi Sistem Perkemihan
1. Pengertian

Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadinya proses


penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan oleh
tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak
dipergunakan lagi oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).

Susunan sistem perkemihan terdiri dari: a) dua ginjal (ren) yang menghasilkan
urin, b) dua ureter yang membawa urin dari ginjal ke vesika urinaria (kandung kemih), c)
satu vesika urinaria (VU), tempat urin dikumpulkan, dan d) satu urethra, urin dikeluarkan
dari vesika urinaria.
B. Sistem Perkemihan
1. Ginjal (Ren)

Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum pada kedua
sisi vertebra thorakalis ke 12 sampai vertebra lumbalis ke-3.Bentuk ginjal seperti biji

74
kacang.Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri, karena adanya lobus hepatis
dexter yang besar.
 Fungsi ginjal

Fungsi ginjal adalah a) memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis
atau racun, b) mempertahankan suasana keseimbangan cairan, c) mempertahankan
keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh, dan d) mengeluarkan sisa-sisa
metabolisme akhir dari protein ureum, kreatinin dan amoniak.
 Fascia Renalis terdiri dari:

Fascia renalis terdiri dari ; a). fascia (fascia renalis), b). Jaringan lemak peri renal, dan
c).kapsula yang sebenarnya (kapsula fibrosa), meliputi dan melekat dengan erat pada
permukaan luar ginjal.
 Struktur Ginjal.

Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula fibrosa, terdapat
cortex renalis di bagian luar, yang berwarna cokelat gelap, dan medulla renalis di bagian
dalam yang berwarna cokelat lebih terang dibandingkan cortex.Bagian medulla berbentuk
kerucut yang disebut pyramides renalis, puncak kerucut tadi menghadap kaliks yang terdiri
dari lubang-lubang kecil disebut papilla renalis.

Hilum adalah pinggir medial ginjal berbentuk konkaf sebagai pintu masuknya
pembuluh darah, pembuluh limfe, ureter dan nervus..Pelvis renalis berbentuk corong yang
menerima urin yang diproduksi ginjal. Terbagi menjadi dua atau tiga calices renalis
majores yang masing-masing akan bercabang menjadi dua atau tiga calices renalis
minores. Struktur halus ginjal terdiri dari banyak nefron yang merupakan unit fungsional
ginjal.Diperkirakan ada 1 juta nefron dalam setiap ginjal. Nefron terdiri dari : Glomerulus,
tubulus proximal, ansa henle, tubulus distal dan tubulus urinarius.
 Proses Pembentukan Urin
Tahap pembentukan urin.
a. Proses Filtrasi ,di glomerulus.

Terjadi penyerapan darah, yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali protein.
Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowmen yang terdiri dari glukosa, air,

75
sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll, diteruskan ke tubulus ginjal.cairan yang di saring
disebut filtrate gromerulu
b. Proses Reabsorbsi.

Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glikosa, sodium,
klorida, fospat dan beberapa ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif (obligator
reabsorbsi) di tubulus proximal.sedangkan pada tubulus distal terjadi kembali penyerapan
sodium dan ion bikarbonat bila diperlukan tubuh. Penyerapan terjadi secara aktif
(reabsorbsi fakultatif) dan sisanya dialirkan pada papilla renalis.
c. Proses sekresi.

Sisa dari penyerapan kembali yang terjadi di tubulus distal dialirkan ke papilla renalis
selanjutnya diteruskan ke luar.
 Pendarahan.

Ginjal mendapatkan darah dari aorta abdominalis yang mempunyai percabangan


arteria renalis, arteri ini berpasangan kiri dan kanan.Arteri renalis bercabang menjadi
arteria interlobularis kemudian menjadi arteri akuarta.Arteri interlobularis yang berada di
tepi ginjal bercabang menjadi arteriolae aferen glomerulus yang masuk ke
gromerulus.Kapiler darah yang meninggalkan gromerulus disebut arteriolae eferen
gromerulus yang kemudian menjadi vena renalis masuk ke vena cava inferior.
 Persarafan Ginjal.

Ginjal mendapatkan persarafan dari fleksus renalis(vasomotor). Saraf ini berfungsi


untuk mengatur jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal, saraf ini berjalan bersamaan
dengan pembuluh darah yang masuk ke ginjal.
 Ureter.

Terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke vesika urinaria.
Panjangnya ± 25-30 cm, dengan penampang 0,5 cm. Ureter sebagian terletak pada
rongga abdomen dan sebagian lagi terletak pada rongga pelvis.

Lapisan dinding ureter terdiri dari:


a. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
b. Lapisan tengah lapisan otot polos.

76
c. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa

Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristaltic yang mendorong urin


masuk ke dalam kandung kemih.
 Vesika Urinaria (Kandung Kemih).

Vesika urinaria bekerja sebagai penampung urin.Organ ini berbentuk seperti buah pir
(kendi).letaknya d belakang simfisis pubis di dalam rongga panggul. Vesika urinaria dapat
mengembang dan mengempis seperti balon karet.

Dinding kandung kemih terdiri dari:


a. Lapisan sebelah luar (peritoneum)
b. Tunika muskularis (lapisan berotot)
c. Tunika submukosa
d. Lapisan mukosa (lapisan bagian dalam)

 Uretra
Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada vesika urinaria yang berfungsi
menyalurkan air kemih ke luar.

Pada laki-laki panjangnya kira-kira 13,7-16,2 cm, terdiri dari:


a. Urethra pars Prostatica
b. Urethra pars membranosa ( terdapat spinchter urethra externa)
c. Urethra pars spongiosa.

Urethra pada wanita panjangnya kira-kira 3,7-6,2 cm (Taylor), 3-5 cm (Lewis). Sphincter
urethra terletak di sebelah atas vagina (antara clitoris dan vagina) dan urethra disini hanya
sebagai saluran ekskresi.

Dinding urethra terdiri dari 3 lapisan:


a. Lapisan otot polos, merupakan kelanjutan otot polos dari Vesika urinaria
mengandung jaringan elastis dan otot polos. Sphincter urethra menjaga agar
urethra tetap tertutup.
b. Lapisan submukosa, lapisan longgar mengandung pembuluh darah dan saraf.
c. Lapisan mukosa

77
 Urin (Air Kemih)

Jumlah ekskresi dalam 24 jam ± 1.500 cc tergantung dari pemasukan (intake) cairan dan
faktor lainnya.
a. Warna, bening kuning muda dan bila dibiarkan akan menjadi keruh.
b. Warna, kuning tergantung dari kepekatan, diet obat-obatan dan sebagainya.
c. Bau, bau khas air kemih bila dibiarkan lama akan berbau amoniak.
d. Berat jenis 1,015-1,020.
e. Reaksi asam, bila lama-lama menjadi alkalis, juga tergantung dari pada diet (sayur
menyebabkan reaksi alkalis dan protein member reaksi asam)

 Mikturisi

Mikturisi ialah proses pengosongan kandung kemih setelah terisi dengan urin.

78
BAB IX

SISTEM INTEGUMEN

A. Pengertian Kulit dan Fungsi Kulit

Kulit merupakan organ tubuh yang paling luar dan membatasinya dari lingkungan
hidup manusia, kulit merupakan organ yang sesensial dan vital serta merupakan cermit
kesehatan dan kehidupan. Kulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh, serta
bersambung degan selaput lendir yang melapisi rongga-rongga dan lubang-lubang masuk.
Kulit yang didalamnya terdapat ujung saraf peraba mempunyai banyak fungsi, antara lain
membantu mengatur suhu tubuh dan mengendalikan hilangnya air dari tubuh dan
mempunyai sedikit kemampuan ekskretori, sekretori dan absorpsi.

Kulit pada manusia mempunyai fungsi yang sangat penting selain menjalin
kelangsungan hidup secara umum yaitu:
1. Fungsi proteksi.

Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis atau mekanis, misalnya
terhadap gesekan, tarikan, gangguan kimiawi yang dapat menimbulkan iritasi (lisol, karbol
dan asam kuat).Gangguan panas misalnya radiasi, sinar ultraviolet, gangguan infeksi dari
luar misalnya bakteri dan jamur.Karena adanya bantalan lemak, tebalnya lapisan kulit dan
serabut-serabut jaringan penunjang berperan sebagai pelindung terhadap gangguan
fisis.Melanosit turutberperan dalam melindungi kulit terhadap sinar matahari dengan
mengadakan tanning (pengobatan dengan asam asetil).

Proteksi rangsangan kimia dapat terjadi karena sifat stratum korneum yang
impermeable terhadap berbagai zat kimia dan air.Di samping itu terdapat lapisan
keasaman kulit yang melindungi kontak zat kimia dengan kulit. Lapisan keasaman kulit
terbentuk dari hasil ekskresi keringat dan sebum yang menyebabkan keasaman kulit
antara PH 5-6,5. Ini merupakan perlindungan terhadap infeksi jamur dan sel-sel kulit yang
telah mati melepaskan diri secara teratur.

79
2. Fungsi absorbs.

Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat, tetapi cairan
yang mudah menguap lebih mudah diserap, begitu juga yang larut dalam
lemak.Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2 dan uap air memungkinkan kulit ikut
mengambil bagian pada fungsi respirasi.Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi tebal
tipisnya kulit, hidrasi, kelembapan, dan metabolisme.Penyerapan dapat berlangsung
melalui celah diantara sel, menembus sel-sel epidermis, atau melalui saluran kelenjar dan
yang lebih banyak melalui sel-sel epidermis.

3. Fungsi kulit sebagai pengatur panas.

Suhu tubuh tetap stabil messkipun terjadi perubahan suhu lingkungan.Hal ini karena
adanya penyesuaian antara panas yang dihasilkan oleh pusat pengatur panas, medulla
oblongata. Suhu normal dalam tubuh yaitu suhu visceral 36-37,5 derajat untuk suhu kulit
lebih rendah. Pengendalian persarafan dan vasomotorik dari arterial kutan ada dua cara
yaitu vasodilatasi (kapiler melebar, kulit menjadi panas dan kelebihan panas dipancarkan
ke kelenjar keringat sehingga terjadi penguapan cairan pada permukaan tubuh) dan
vasokonstriksi (pembuluh darah mengerut, kulit menjadi pucat dan dingin, hilangnya
keringat dibatasi, dan panas suhu tubuh tidak dikeluarkan).

Kulit melakukan peran ini dengan cara mengeluarkan keringat, kontraksi otot, dan
pembuluuh darah kulit. Kulit kaya akan pembuluh darah sehingga memungkinkan kulit
mendapat nutrisi yang cukup baik. Tonus vaskular dipengaruhi oleh saraf simpatis
(asetilkolin).

4. Fungsi ekskresi.

Kelenjar-kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi atau zat sisa
metabolism dalam tubuh berupa NaCl, urea, asamurat, dan amonia.Sebum yang
diproduksi oleh kulit berguna untuk melindungi kulit karena lapisan sebum (bahan
berminyak yang melindungikulit) ini menahan air yang berlebihan sehingga kulit tidak
menjadi kering.Produksi kelenjar lemak dan keringat menyebabkan keasaman pada kulit.

80
5. Fungsi persepsi.

Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis.Respons


terhadap rangsangan panas diperankan oleh dermis dan subkutis, terhadap dingin
diperankan oleh dermis, perabaan diperankan oleh papilla dermis dan markel renvier,
sedangkan tekanan diperankan oleh epidermis.Serabut saraf sensorik lebih banyak
jumlahnya didaerah yang erotik.

Gambar 9.1 struktur kulit


B.Jenis- jenis Lapisan Kulit

Kulit dibagi menjadi dua lapisan:


 Epidermis atau kutikula
 Dermis atau korium

b. Epidermis

Epidermis tersusun atas epitelum berlapis dan terdiri dari sejumlah lapisan sel
yang disusun atas dua lapis yang jelas tampak: selapis lapisan tanduk dan selapis zona
germinalis. Bagian-bagian epidermis dapat dilihat dengan mikroskop.

81
.

Gambar 9.2 Epididimis


a. Lapisan epidermial, adalah lapisan tanduk terletak paling luar, dan tersusun atas
tiga lapisan sel yang membentuk epidermis.
b. Lapisan korneum adalah lapisan terluar epidermis yang terutama terdiri dari sel-
sel mati yang tidak memiliki inti. sel nya tipis, data, seperti sisik dan terus menerus
dilepaskan. Sel-sel mati ini terus-menerus diganti oleh sel-sel baru dari stratum
germinativum (stratum basale).
c. Lapisan lusidum, sel nya mempunyai batas tegas tetapi tidak ada intinya. Selnya
pipih, bedanya dengan stratum granulosum adalah sel-sel sudah banyak yang
kehilangan inti dan butir-butir sel telah menjadi jernih sekali dan tembus
sinar.Lapisan ini hanya terdapat pada telapak tangan dan telapak kaki.Dalam
lapisan terlihat seperti suatu pipa yang bening, batas-batas sel sudah tidak begitu
terlihat disebut stratum lusidum.
d. Lapisan granulosum, selapis sel yang jelas tampak berisi inti dan granulosum.
Lapisan ini terdiri dari 2-3 lapis sel pipih seperti kumparan dengan inti ditengah
dan sitoplasma berisi butiran (granula) keratohiali atau gabungan keratin dengan
hialin. Lapisan ini menghalangi benda asing, kuman dan bahn kimia masuk ke
dalam tubuh.
e. Lapisan spinosum/stratum akantosum. Lapisan ini merupakan lapisan yang
paling tebal dan dapat mencapai 0,2 mm terdiri dari 5-8 lapisan . sel-selnya
disebut spinosum karena jika dilihat di bawah mikroskop, sel-selnya terdiri dari sel
yang bentuknya polygonal/banyak sudut dari mempunyai tanduk (spina). Lapisan

82
ini berfungsi untuk menahan gesekan dan tekanan dari luar.Bentuknya tebal dan
terdapat di daerah tubuh yang banyak bersentuhan atau menahan beban dan
tekanan seperti tumit dan pangkal telapak kaki.Disebut akantosum sebab sel-
selnya berduri. Ternyata spina atau tanduk tersebut ada hubungan antara sel yang
lain yang disebut intercelulair bridges atau jembatan interselular.
f. Lapisan Basal/Germinativum. Disebut stratum basal karena sel-selnya terletak
dibagian basal/basis, stratum germinativum menggantikan sel-sel yang di atasnya
dan merupakan sel-sel induk.Bentuknya silindris (tabung) dengan inti yang
lonjong. Di dalamnya terdapat butir-butir yang halus disebut butir melanin warna.

Epidermis tidak berisi pembuluh darah. Saluran kelenjar menembs epidermis dan
mendampingi rambut. Sel ini membatasi folikel rambut.di atas permukaan epidermis
terdapat lekukan yang berjalan sesuai dengan pupil dermis dibawahnya. Garis-garis ini
berbeda-beda; pada ujung jari berbentuk ukiran yang jelas, yang pada setiap orang
berbeda-beda. Karena itu, studi tentang sidik jari muncul.
c. Dermis

Korium atau dermis tersusun atas jaringan ikat yang elastic. Pada permukaan
dermis tersusun dari papil-papil kecil yang berisi ranting-ranting pembuluh darah kapiler.

Ujung akhir saraf sensoris, yaitu putting peraba, terletak di dalam dermis. Kelenjar
keringat yang berbentuk tabung berbelit-belit dan banyak jumlahnya, terletak di sebelah
dalam dermis, dan salurannya yang keluar melalui dermis dan epidermis bermuara di atas
permukaan kulit di dalam lekukan halus yang disebut pori.

Kelenjar sebaseus adalah kelenjar kantong di dalam kulit. Bentuknya seperti botol
dan bermuara di folikel rambut. Kelenjar ini banyak terdapat di wajah, yaitu di sekitar
hidung, mulut dan telinga, dan sama sekali tidak terdapat di kulit telapak tangan dan
telapak kaki. Kelenjar dan salurannya dilapisi sel epitel. Perubahan dengan sel ini
berakibat sekresi yang disebut sebum.

Dermis terdiri dari 2 lapisan:


a. Bagian atas, Pars Papilaris (stratum papilar).
b. Bagian bawah, Retikularis (stratum retikularis).

83
Batas antara pars papilaris dengan pars retikularis adalah bagian bawahnya sampai
ke subkutis. Baik pars papilaris maupun pars retikularis terdiri dari serabut-serabut yaitu
serabut kolagen, serabut elastis, dan serabut retikulus. Serabut ini saling beranyaman dan
masing-masing mempunyai tugas yang berbeda. Serabut kolagen, untuk memberikan
kekuatan kepada kulit, serabut elastic untuk memberikan kelenturan pada klit, dan
retikulus terdapat terutama disekitar kelenjar dan folikel rambut dan memberikan kekuatan
pada alat tersebut.

Unsur utama sel dermis adalah fibroblast, makrofag, dan terdapat sel lemak yang
berkelompok.Disamping itu ada juga sel jaringan ikat bercabang dan berpigmen pada
lingkungan epidermis yang banyak mengandung pigmen misalnya areola mammae dan
sekitar anus.

Serat otot polos dijumpai di dalam dermis tersusun membentuk berkas dihubungkan
dengan folikel rambut (muskulus erector fili) bertebaran diseluruh dermis dalam jumlah
yang cukup banyak pada kulit, putting susu, penis, skrotum dan sebagian perenium.

Subkutis

Subkutis terdiri dari kumpulan-kumpulan sel-sel lemak dan diantara gerombolan ini
berjalan serabut-serabut jaringan ikat dermis. Sel-sel lemak ini bentuknya bulat dengan
intinya terdesak ke pinggir, sehingga membentuk seperti cincin.

Lapisan lemak ini disebut perikulus adiposus, yang tebalnya tidak sama pada tiap-
tiap tempat dan juga pembagian antara laki-laki dan perempuan tidak sama (berlainan).
Guna perikulus adiposus adalah sebagai Shok breker = pegas/bila tekanan trauma
mekanis yang menimpa pada kulit, Isolator panas atau untuk mempertahankan suhu,
penimbun kalori, dan tambahan untuk kecantikan tubuh. Di bawah subkutis terdapat
selaput otot kemudian baru terdapat otot.

C.Kelenjar-kelenjar Kulit

Kelenjar kulit meliputi kelenjar sebasea, kelenjar keringat, dan kelenjar mamae.
a. Kelenjar sebasea.

84
Kelenjar ini berhubungan dengan folikel rambut yang bermuara dalam sebuah folikel
rambut.Kelenjar yang tidak berhubungan dengan folikel rambut bermuara langsung ke
permukaan kulit seperti yang terdapat pada glans penis, labium minus, dan kelenjar
tarsalia pada kelopak mata.

Kelenjar ini terletak dalam dermis dan tidak terdapat pada kulit telapak kaki dan
tangan. Perkembangan dan pertumbuhan kelenjar sebasea terutama terjadi selama
pubertas di bawah control hormone, sekresi sebum terjadi terus menerus dan bermanfaat
untuk pemeliharaan kesehatan kulit.
b. Kelenjar keringat.

Kelenjar keringat adalah kelenjar tubular bergelung yang tidak bercabang; terdapat
pada seluruh kulit kecuali pada dasar kuku, batas bibir, glans penis dan gendang
telinga.Kelenjar ini paling banyak terdapat pada telapak tangan dan kaki. Bagian
sekretorisnya terletak di dalam dermis atau hypodermis dan bergabung membentuk massa
tersendiri.

Duktusnya keluar menuju epidermis dan berjalan berkelok-kelok menyatu dengan


epidermis dan berjalan spiral untuk mencapai permukaan kulit. Tempat bermuaranya
disebut pori keringat. Terdapat 2 macam kelenjar keringat yaitu kelenjar keringat ekrin dan
apokrin.
 Kelenjar keringat ekrin. Tersebar diseluruh kulit tubuh, kecuali kulup penis bagian
dalam dan telinga luar, telapak tangan, telapak kaki dan dahi.Badan kelenjar
terdapat diantara perbatasan kulit ari (epidermis) dan kulit dermis.Salurannya
berkelok-kelok keluar dan berada pada lapisan jangat yang berjalan lurus ke pori-
pori keringat.
 Kelenjar keringat apokrin.Kelenjar keringat yang besar dan hanya dapat ditemukan
pada ketiak, kulit putting susu, kulit sekitar alat kelamin dan dubur. Kelenjar ini
terletak lebih dalam dan saluran keduanya berbelok-belok kemudian lurus menuju
epidermis dan bermuara pada folikel rambut.

85
c. Kelenjar payudara (glandula mamae)

Glandula mamae termasuk kelenjar kulit karena berasal dari lapisan ektodermal yang
secara fungsional termasuk sistem reproduksi.Kelenjar ini terletak di atas fasia pektoralis
superfisilis yang dihubungkan dengan perantaraan jaringan ikat longgar dan jaringan
lemak.Kelenjar ini melekat erat dengan kulit diatasnya. Disekitar putting susu (papila
mamae) terdapat reticulum kutis yang tumbuh dengan baik dan dinamakan ligamentum
suspensorium. Ke dalam putting susu bermuara 15-20 duktuli laktiferus.

Disekitar papilla mamae terdapat areala mamae yang mengandung kelenjar sebasea
montgomeri (glandula areola mammae) yang berfungsi untuk melindungi dan melicinkan
putting susu pada waktu bayi mengisap. Pada wanita yang tidak hamil dan tidak menyusui,
alveoli tampak kecil dan padat berisi sel-sel granular. Pada waktu hamil, alveoli akan
membesar dan sel-sel membesar.

D. Pigmentasi kulit

Warna kulit ditentukan oleh faktor warna kulitnya sendiri.Kandungan karoten


(pigmen) darah pada pembuluh darah, dermis memberikan warna kemerahan dan
kandungan pigmen melanin memberikan bayangan coklat.

Melanin terletak di dalam lapisan basal dan bagian bawah lapisan taju yang dibuat
oleh epidermis khusus yaitu melanosit yang bertebaran diantara keratinosit lapis basal dan
lapis taju dalam folikel rambut dan jaringan ikat dermis.Perbedaan warna kulit disebabkan
oleh karena perbedaan jumlah dan ukuran melanosom di dalam keratinosit.

Pigmentasi kulit tergantung dari berbagai faktor yaitu keturunan, hormone, dan
lingkungan. Faktor genetic mempengaruhi ukuran satuan melanin epidermis.Hormone
pemacu malanosit MSH (melanosit stimulating hormon) merangsang perpindahan
melanosom ke dalam cabang-cabang sitoplasma melanosit dan keratinosit.Faktor
lingkungan seperti ultraviolet meningkatkan kegiatan enzim melanosit serta meningkatkan
produksi melanin dan penimbunannya di dalam keratinosit sehingga kulit menjadi coklat.

86
E. Pembuluh darah

Pembuluh darah kulit terdiri dari 2 anyaman pembuluh darah nadi yaitu:
1. Anyaman pembuluh nadi kulit atas atau luar.
Anyaman ini terdapat antara stratum papilaris dan stratum retikularis, dari
anyaman ini berjalan arteriole pada tiap-tiap papilla kori.
2. Anyaman pembuluh darah nadi kulit bawah atau dalam.
Anyaman ini terdapat antar korium dan subkutis, anyaman ini memberikan
cabang-cabang pembuluh nadi kea lat-alat tambahan yang terdapat di korium.

Dalam hal ini percabangan juga membentuk anyaman pembuluh nadi yang
terdapat pada lapisan subkutis. Cabang-cabang ini kemudian akan menjadi pembuluh
darah balik/vena yang juga akan membentuk anyaman, yaitu anyaman pembuluh darah
balik yang ke dalam.

Peredaran darah dalam kulit adalah penting sekali oleh karena diperkirakan 1/5
dari darah yang beredar malalui kulit.Disamping itu pembuluh darah pada kulit sangat
cepat menyempit/melebar oleh pengaruh atau rangsangan panas, dingin, tekanan sakit,
nyaeri dan emosi, penyempitan dan pelebaran ini terjadi secara reflek.
F. Sistem Saraf Kulit

Kulit juga seperti organ lain terdapat cabang-cabang saraf spinal dan permukaan yang
terdiri dari saraf-saraf motorik dan saaf sensorik.Ujung saraf motorik berguna untuk
menggerakkan sel-sel otot yang terdapat pada kulit, sedangkan saraf sensorik berguna
untuk menerima rangsangan yang terdapat dari luar atau kulit.Pada kulit ujung-ujung, saraf
sensorik ini membentuk bermacam-macam kegiatan untuk menerima rangsangan.

Ujung-ujung saraf yang bebas untuk menerima rangsangan sakit/nyeri banyak


terdapat di epidermis, disini ujung-ujung sarafnya mempunyai bentuk yang khas yang
sudah merupakan suatu organ.

87
G. Pelengkap Kulit
a. Kuku
b. Kuku merupakan lempeng yang membentuk pelindung pembungkus permukaan
dorsal falang terkhir jaringan dan jari kaki. Strukturnya berhubungan dengan
dermis dan epidermis.

 Struktur kuku
Alat kuku berpoliferasi membentuk matriks kuku, epidermis yang tepat di
bawahnya menjadi dasar kuku yang berbentuk U bila dilihat dari atas dan diapit
oleh lipatan kulit yang merupakan dinding kuku.Lempeng kuku terdiri dari sisik
epidermis yang menyatu erat dan tidak mengelupas.Badan kuku berwarna
bening sehingga kelihatan kemerahan karena ada pembuluh kapiler darah di
dalam dasr kuku.

Sel-sel stratum korneum meluas dari dinding kuku ke permukaan lempeng kuku
sebgai epikondrium atau kutikula.

Bagian dari kuku, terdiri dari:


1. Ujung kuku atas ujung batas.
2. Badan kuku yang merupakan bagian yang besar.
3. Akar kuku (radik).

 Pertumbuhan kuku.
Dengan bertambahnya sel-sel baru dalam akar, kuku menghasilkan geseran
lambat lempeng kuku di atas dasr kuku. Laju pertumbuhan kuku rata-rata 0,5
mm perminggu.
c. Rambut
Rambut merupakan benang keratin elastic yang berkembang dari epidermis dan
tersebar disekujur tubuh kecuali telapak kaki dan telapak tangan, permukaan
dorsal falang distal, lingkung lubang dubur dan urogenital. Setiap rambut
mempunyai batang yang bebas dan akan yang tertanam dalam kulit.
Akar rambut dibungkus oleh folikel rambut yang berbentuk dari bagian yang bersal
dari epidermis (epitel) dan bagian yang berasal dari dermis (jaringan ikat).

88
1) Struktur rambut:
 Medula. Merupakn bagian tengah rambut yang longgar terdiri dari 2-3
lapis sel kubis yang mengkerut satu sam lain, dan dipisahkn oleh ruang
berisi udara.
 Korteks.Merupakan bagian utama rambut yang terbentuk dari beberapa
lapis sel gepeng, panjang, dan berbentuk gelombang yang membentuk
keratin keras.
 Kutikula.Terdapat pada permukaan, selapis sel tipis, jernih dan kutikula
tidak berinti, kecuali yang terdapat pada akar rambut.
2) Folikel rambut.
Folikel rambut merupakan selubung yang terdiri dari sarung jaringan ikat bagian
luar (sarang akar dermis) yang berasal dari dermis dan sarung akar epitel bagian
dalam berasal dari epidermis.Folikel yang mengembung membentuk bulbus
rambut dan berhubungan dengan papilla di tempat persatuan akar rambut dan
selubungnya.
3) Sarung akar asal dermis.
Lapisan paling luar berkas serat kolagen kasar yang berjalan memanjang sesuai
dengan lapisan reticular dermis.Lapisan tengah lebih tebal sesuai dengan lapisan
papilla dermis.Lapisan dalam berupa sabk homogeny sempit yang disebut glassy,
membrane basal di bawah epidermis.Sarung akar rambut luar mempunyai selapis
sel polygonal yang menyerupai sel-sel stratum spinosum epidermis.
Sedangkan sarung akar rambut dalam merupakan sarung berat tanduk yang
membungkus akar rambut yang sedang tumbuh, menghasilkan keratin lunak, juga
ditemukan pada epidermis.
4) Susunan rambut:
Batang rambut, merupakan bagian rambut yang terdapat di luar kulit.
Kalau dilihat potongan sebuah rambut dari luar ke dalam sbb:
 Selaput rambut (kutikula), merupakan lapisan yang paling luar dan terdiri
dari sel-sel tandukyang tersusun disasak dengan baik.
 Kulit rambut.

89
 Korteks rambut merupakan lapisan kulit yang paling tebal dan terdiri dari
lapisan tanduk berbentuk kumparan yang tersusun memanjang dan
mengandung butir-butir mielin.
 Sumsum rambut (medula), merupakan bagian yang paling dalam yang
dibentuk oleh sel tanduk dan bentuknya seperti anyaman dengan rongga
yang berisi udara.
5) Akar rambut
Merupakan bagian rambut yang tertanam miring dalam kulit dan terselubung oleh
kandung rambut (folikel rambut).Akar rambut ini tertanan amat dalam hingga
dapat mencapai lapisan hypodermis.
Akar rambut terdiri dari:
 Kandung rambut yaitu tabung yang menyelubungi akar rambut mulai dari
permukaan kulit samapai pada bagian umbi rambut.
 Papil rambut, merupakan bagian bawah folikel rambut yang berbentuk
lonjong seperti telur yang ujung bawahnya terbuka dan berisi jaringan ikat
tanpa serabut elastic.
 Umbi rambut (tunas rambut) merupakan bagian akar rambut yang
melebar dan merupakan sel bening yang terus menerus bertambah
banyak dan berkembang secara mitosis.
6) Otot penegak rambut
Muskulus erector pili merupakan otot penegak rambut yang terdiri dari otot polos
yang terdapat pada kandung rambut dengan perantaraan serabut elastic. Bila otot
ini berkontraksi, rambut akan tegak dan kelenjar akan mengalami kompresi
sehingga isinya akan didorong keluar untuk melumas rambut.
7) Pertumbuhan rambut.
Pertumbuhan rambut terjadi sebagai hasil mitosis sel-sel matriks yang berasal
dari epidermis dan belum berdiferensiasi yang terletak di atas sekitar puncak
papilla rambut.Sel-sel pada dasar folikel menjadi sarung akar rambut luar sel-sel
matriks rambut merupakan tratum malpigi epidermis yang akhirnya menjadi sel-
sel ber zat tanduk.Rambut mempunyai masa pertumbuhan tertentu yaitu untuk
rambut kepala 0-3 tahun dan bulu mata 3-4 bulan.

90
BAB X

PANCA INDERA

A. Pengertian Panca Indera

Panca indra adalah alat-alat tubuh yang berfungsi mengetahui keadaan luar. Alat
indra manusia sering disebut panca indra, karena terdiri dari lima indra yaitu indra
penglihat (mata), indra pendengar (telinga), indra pembau/pencium (hidung), indra
pengecap (lidah) dan indra peraba (kulit).

B. Jenis-jenis Panca Indera

1. Indra Penglihat (Mata)

Gambar 10.1 indra penglihat (Mata)

Mata terdiri dari otot mata, bola mata dan saraf mata serta alat tambahan mata yaitu
alis, kelopak mata, dan bulu mata. Alat tambahan mata ini berfungsi melindungi mata dari
gangguan lingkungan.Alis mata berfungsi untuk melindungi mata dari keringat, kelopak
mata melindungi mata dari benturan dan bulu mata melindungi mata dari cahaya yang
kuat, debu dan kotoran.

Fungsi bagian - bagian indra penglihatan adalah sebagai berikut :


a. Kornea mata berfungsi untuk menerima rangsang cahaya dan meneruskannya ke
bagian mata yang lebih dalam.

91
b. Lensa mata berfungsi meneruskan dan memfokuskan cahaya agar bayangan
benda jatuh ke lensa mata.
c. Iris berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata
d. Pupil berfungsi sebagai saluran masuknya cahaya.
e. Retina berfungsi untuk membentuk bayangan benda yang kemudian dikirim oleh
oleh saraf mata ke otak
f. Otot mata berfungsi mengatur gerakan bola mata
g. Saraf mata berfungsi meneruskan rangsang cahaya dari retina ke otak

2. Indra Pendengar (Telinga)

Gambar 10.2 Indra Pendengar (Telinga)

Indra pendengar adalah telinga yang terdiri dari :


1) Telinga bagian luar yaitu daun telinga, lubang telinga dan liang pendengaran
2) Telinga bagian tengah terdiri dari gendang telinga, 3 tulang pendengar ( martil,
landasan dan sanggurdi) dan saluran eustachius.
3) Telinga bagian dalam terdiri dari alat keseimbangan tubuh, tiga saluran setengah
lingkaran, tingkap jorong, tingkap bundar dan rumah siput (koklea)

Fungsi bagian-bagian indra pendengar :


a. Daun telinga, lubang telinga dan liang pendengaran berfungsi menangkap dan
mengumpulkan gelombang bunyi.
b. Gendang telinga berfungsi menerima rangsang bunyi dan meneruskannya ke
bagian yang lebih dalam.
c. Tiga tulang pendengaran ( tulang martil, landasan dan sanggurdi) berfungsi
memperkuat getaran dan meneruskannya ke koklea atau rumah siput.

92
d. Tingkap jorong, tingkap bundar, tiga saluran setengah lingkaran dan koklea
(rumah siput) berfungsi mengubah impuls dan diteruskan ke otak. Tga saluran
setengah lingkaran juga berfungsi menjaga keseimbangan tubuh.
e. Saluran eustachius menghubungkan rongga mulut dengan telinga bagian luar.

3. Indra Pembau (Hidung)

Gambar 10.3 Indra Pembau (Hidung)

Fungsi bagian-bagian indra pembau :


a. Lubang hidung berfungsi untuk keluar masuknya udara
b. Rambut hidung berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ketika bernapas
c. Selaput lendir berfungsi tempat menempelnya kotoran dan sebagai indra pembau
d. Serabut saraf berfungsi mendeteksi zat kimia yang ada dalam udara pernapasan
e. Saraf pembau berfungsi mengirimkan bau-bauan yang ke otak

93
4. Indra Pengecap (Lidah)

Gambar 10.4 Indra Pengecap (Lidah)

Bagian lidah yang berbintil-bintil disebut papila adalah ujung saraf


pengecap.Setiap bintil-bintil saraf pengecap tersebut mempunyai kepekaan terhadap rasa
tertentu berdasarkan letaknya pada lidah. Pangkal lidah dapat mengecap rasa pahit, tepi
lidah mengecap rasa asin dan asam serta ujung lidah dapat mengecap rasa manis.

5. Indra Peraba (Kulit)

Gambar 10.5 Indra Peraba (Kulit)

Dengan kulit kita dapat merasakan sentuhan. Bagian indra peraba yang paling
peka adalah ujung jari, telapak tangan, telapak kaki, bibir dan alat kemaluan.

94
Fungsi bagian-bagian kulit :
a. Kulit ari berfungsi mencegah masuknya bibit penyakit dan mencegah penguapan
air dari dalam tubuh.
b. Kelenjar keringat berfungsi menghasilkan keringat
c. Lapisan lemak berfungsi menghangatkan tubuh
d. Otot penggerah rambut berfungsi mengatur gerakan rambut
e. Pembuluh darah berfungsi mengalirkan darah keseluruh tubuh.

95
BAB XI

SIKLUS KEHIDUPAN MANUSIA

A. Bayi
Perubahan pada bayi lahir cukup bulan:
a. Pembentukan genitalia interna telah sempurna.
b. Folikel pada kedua ovarium telah lengkap
c. Genitalia eksterna telah terbentuk
d. Minggu pertama dan kedua setelah lahir, bayi masih membawa
pengaruhestrogen yang didapat saat dalam kandungan
e. 1/3 bayi perempuan endoserviksnya tidak terhenti pada ostium uteri eksternum
tetapi menutupi juga sebagian dari portio servisis uteri (pseudoerosio
kongenitalis)

B. Kanak-kanak

Yang khas pada kanak-kanak adalah perangsangan oleh hormon kelamin


sangat kecil. Pada masa ini alat-alat genitalnya tidak menunjukkan pertumbuhan
yang berarti hingga pada permulaan pubertas tetapi pengaruh hipofisis sangat
terlihat pada pertumbuhan badannya. Pada masa ini sudah nampak perbedaan
antara perempuan dan laki-laki terutama pada tingkah lakunya yang juga
ditentukan oleh lingkungan dan pendidikan.

C. Pubertas/Remaja

Pubertas merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak ke


dewasa. Antara kedua masa ini tidak ada batasan yang terlihat, hanya saja pada
masa pubertas diawali dengan berfungsinya ovarium dan berakhir pada saat
ovarium berfungsi dengan mantap dan teratur. Pada masa ini terjadi perubahan
organ-organ fisik secara cepat dan perubahan seksual atau alat-alat reproduksi.

96
Tahapan pubertas/remaja
a. Masa remaja awal (10-12 tahun)
 Merasa lebih dekat dengan teman sebaya
 Merasa ingin bebas
 Lebih banyak memperhatikan keadan tubuhnya dan mulai suka berkhayal
b. Masa remaja tengah (13-15 tahun)
 Ingin mencari identitas diri
 Ada keinginan untuk berkencan atau mulai tertarik dengan lawan jenis
 Timbul perasaan cinta yang mendalam
 Kemampuan berpikir abstrak makin berkembang
 Berkhayal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan seksual
c. Masa remaja akhir (16-19 tahun)
 Menampakkan pengungkapan kebebasan diri
 Dalam mencari teman sebaya lebih selektif
 Memiliki citra terhadap dirinya
 Dapat mewujudkan perasaan cinta
 Memiliki kemampuan berpikir abstrak

Tanda-tanda perubahan yang terjadi pada remaja wanita:


1. Perubahan fisik
a. Tanda primer

Adanya perubahan kematangan organ-organ reproduksi yang ditandai


dengan datangnya haid. Ovarium mulai berfungsi dengan matang dibawah
pengaruh hormon gonadotropin dan hipofisis. folikel mulai tumbuh meski
belum matang tetapi sudah dapat mengeluarkan estrogen. Korteks kelenjar
suprarenal membentuk androgen yang berperan pada pertumbuhan wanita
dipengaruhi juga oleh estrogen.
b. Tanda sekunder
 Rambut

Tumbuhnya rambut pada kemaluan ini terjadi setelah pinggul dan


payudara mulai berkambang. Bulu ketiak dan bulu pada wajah mulai

97
tampak setelah datang haid. Rambut yang mula-mula berwarna tera1)ng
berubah menjadi lebih subur, gelap, kasar, keriting.
 Pinggul

Pinggul berubah menjadi lebih memebesar dan membulat. Hal ini


disebabkan karena membesranya tulang pinggul dan lemak dibawah kulit.
 Payudara

Bersamaan dengan membesarnya pinggul maka payudara juga


membaesar dan puting susu ikut menonjol. Disini makin membesarnya
kelenjar susu maka payudara semakin besar dan bulat.
 Kulit

Kulit menjadi semakin kasar, lebih tebal dan pori-pori lebih


membesar.Tetapi kulit wanita lebih lembut daripada kulit pria.
 Kelenjar lemak dan kelenjar keringat

Kelenjar lemak dan keringat menjadi lebih aktif. Pada masa ini sering
timbul masalah jerawat karena adanya sumbatan kelenjar keringat dan
baunya menusuk pada saat sebelum dan sesudah haid.
 Otot

Menjelang akkhir masa puber, otot menjadi semakin membesar dan kuat.
Akibat akan terbentuk bahu, lengan dan tungkai kaki.
 Suara

Suara berubah menjadi merdu.


 Perubahan kejiwaan
 Perubahan emosi

Remaja lebih peka atau sensitif sehingga lebih mudah menangis, cemas,
frustasi, bisa tertawa tanpa alasan yang jelas. Selain itu, mudah bereaksi
bahkan agresif terhadap gangguanatau rangsangan luar yang
mempengaruhinya. Pada masa ini ada kecenderungan tidak patuh pada
orang tua, lebih suka pergi sama teman, tidak betah tinggal dirumah.

98
 Perkembangan intelgensia

Pada perkembangan ini remaja cenderung mengembangkan cara berpikir


abstrak dan ingin mengetahui hal-hal baru yang mendorong perilaku ingin
coba-coba.

D. Pra konsepsi

Pra konsepsi adalah masa dimana sebelum terjadinya kehamilan yakni pada
masa kanak-kanak, remaja, dan dewasa. Pada masa ini calon ayah dan calon ibu perlu
menyiapkan diri agar pada masa kehamilan, persalinan, dan bayi yang akan lahir
nantinya dalam keadaan sehat.

Status Gizi Pra Konsepsi

Sensitifitas hipotalamus terhadap pengaruh lingkungan misalnya ketersediaan


nutrien, mungkin sangat penting dalam mendorong kehamilan dalam masa janin dan
bayi memiliki kemungkinan bertahan hidup paling optimal. penurunan berat
mempengaruhi fungsi ovarium. Anoreksianerosa mengganggu aski hipotalamus-
hipofisis-ovarium dan dapat menyebabkan amenorea. Kekurangan asupan tersebut
tidak hanya mempengaruhi siklus ovuasi, tetapi juga menyebabkan penurunan kadar
estrogen, yang mengurangi kepadatan tulang dan memudahkan terjadinya
osteoporosis. Pembatasan makanan dapat menekan siklus reproduksi normal pada
wanita yang berat tubuh normal. Tampaknya dipelukan kadar asupan nutrien dan
metaboisme bahan bakar minimal untuk mempertahankan fungsi reproduksi, terutama
sekresi GnRH. Fluktuasi lemak tubuh juga dapat mengganggu pengangkutan dan
metabolisme hormon steroid, yang merupakan zat larut lemak.

Walaupun pembatasan asupan nutrien dapat menekan fungsi reproduksi,


kelebihan asupan energi juga dapat menimbulkan gangguan. Sidrom ovarium polikistik
(SOPK), yang sering berkaitan dengan anovulasi, mengganggu hemoostatis glukosa-
insulin. Pada SOPK, peningkatan obesitas megganggu produksi normal hormon steroid
dan mempengaruhi penanganan karbohidrat. Gangguan ovulasi berkaitan dengan
resistensi insulin dan hiperinsulinemia.

99
Status gizi ibu dapat dinilai dengan menghitung indeks masa tubuh (body mass
index, BMI). BMI sekitar 24 kg/m2 tampaknya optimal untuk wanita yang
merencanakanutnuk hamil. BMI yang kurang dari 20 kg/m2 tidakberkaitan dengan
fertilitas atau kehamilan yang baik.

E. Kehamilan (Embriogenesis)

Adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel telur dan sel spermadi dalam tuba
falopi. Dalam terjadinya konsepsi hanya ada satu sperma yang megalami yang dapat
melintasi pelusida dan masuk ke vitelus ovum. Selama masa konsepsi terjadi
perkembangan janin. Ada beberapa tahap perkembangan janin pada masa ini yakni
dari masa usia 1 minggu hingga 40 minggu dimana janin siap untuk dilahirkan ke dunia
ini.

Tahap Perkembangan Janin Dalam Rahim Ibu Selama Kehamilan:

Minggu 1

Minggu ini rahim Ibu akan meluruh dan periode menstruasi sedang terjadi.
Perlahan-lahan hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone) mulai diproduksi untuk
membantu pematangan sel telur. Pembuahan (pertemuan sel sperma dan sel telur)
baru terjadi 12-14 hari lagi dimana setelah terjadi pembuahan maka pada saat itu
embrio baru tumbuh.

Minggu 2

Keajaiban awal mula kehidupan diawali dengan bertemunya sel sperma dan sel
telur di saluran tuba. Hanya 1 sperma yang mampu memasuki sel telur dan
membuahinya.

Minggu 3
Setelah ejakulasi, sel sperma yang mencapai saluran kelamin wanita harus
melalui masa penyesuaian terlebih dahulu selama 7 jam yang berlangsung di dalam
vagina Membutuhkan waktu sekitar 10 jam bagi sperma untuk mencapai saluran tuba
namun hanya butuh 20 menit untuk sel sperma membuahi sel telur. Pembuahan

100
berlangsung selama 12 - 24 jam, dimulai ketika sel sperma memasuki sel telur dan
berakhir dengan terbentuknya zigot (sel yang berkembang).

Minggu 4
Embrio akan bekerja keras minggu ini, membuat plasenta, tali pusat, dan dasar
dari tubuhnya. Kantung amnion akan berisi cairan amnion yang mengelilingi embrio dan
berguna untuk melindungi embrio. Sedangkan yolk sac akan memproduksi darah dan
membantu memberikan nutrisi untuk embrio sampai plasenta mengambil alih.
Minggu 5
Peristiwa yang paling khas dalam minggu kelima adalah gastrulasi, yaitu proses
yang membentuk ketiga lapisan germinal pada embrio. Tiga lapisan yang berkembang
yaitu endoderm, mesoderm, dan, ektoderm, masing-masing akan membentuk organ.
Lapisan endoderm atau lapisan terdalam akan membentuk saluran pencernaan, usus,
hati, dan paru. Lapisan tengah atau mesoderm akan membentuk jantung, alat kelamin,
otot, tulang, dan ginjal. Lapisan terluar, yaitu ektoderm akan membentuk rambut, kulit,
mata, dan sistim saraf.
Minggu 6
Embrio memiliki panjang sekitar 1,25 mm - 3 mm. Minggu ini adalah minggu
perkembangan besar-besaran dari organ tubuh embrio. Sudah terbentuk lempeng
telinga, lempeng mata, lengkung faring, dan rigi lengan. Tonjol-tonjol wajah berupa
tonjol maksila (rahang atas) dan tonjol mandibula (rahang bawah) sudah terbentuk.
Minggu 7
Bentuk luar dari embrio berkembang dengan pesat. Mata yang berukuran
sebesar titik saat ini akan membentuk lensa mata. Lempeng telinga juga akan
membentuk gelembung telinga yang berkembang membentuk bangunan-bangunan
yang berfungsi untuk pendengaran dan keseimbangan. Pembentukan lapisan untuk
kavum timpani serta tuba eustachius (bagian dari telinga) sudah mulai berkembang.
Minggu ini tangkai kantung kuning telur dan tangkai penghubung bersatu membentuk
tali pusat.
Minggu 8
Otak embrio berkembang dengan kecepatan yang luar biasa. Wajah dari embrio
juga semakin jelas terlihat, matanya terbuka, mulut dan lidahnya berkembang, dan

101
embrio sudah mulai membentuk ginjal. Saat ini adalah periode kritis perkembangan
lengan hampir berakhir, tonjolan lengan dan kaki mulai membentuk bagian tangan,
bahu, dan jari-jari. Tonjolan lengan sudah berada di posisi proporsional akhir dan
perkembangan rigi jari-jari tangan dan kaki sudah terbentuk. Tali pusat-bagian yang
menghubungkan antara embrio dengan plasenta- sudah terbentuk. Tali pusat akan
menjamin transportasi nutrisi dan oksigen untuk embrio Ibu.
Minggu 9
mata embrio sudah memiliki lensa, iris, retina, kornea, dan kelopak mata. Mata
janin belum terbuka karena kelopak mata belum terbentuk sempurna. Pigmentasi retina
didapatkan pada embrio. Saat ini embrio Ibu sudah menjadi janin yang berarti ‘muda’.
Meskipun masih tergolong sangat kecil, embrio Ibu sudah terlihat mirip dengan bayi.
Selama perkembangan organ, lengan atas lebih cepat tumbuh dibanding paha dan
betis. Lengan sudah berada di lokasi final dan jari-jari mulai memisah. Lekukan yang
menandai perkembangan jari tangan di kemudian hari sudah terbentuk.
Minggu 10
Embrio saat ini memiliki panjang 31 sampai 42 mm dengan perkiraan berat
badan sekitar 4-5 gram. Embrio Ibu sudah memiliki jari-jari tangan dan kaki yang bebas
sehingga membuat Ibu dapat merasakan tendangan di perut. Tungkai semakin
memanjang dan membengkok di daerah siku dan lutut. Penulangan tulang anggota
badan akan dimulai pada akhir masa embrio. Saat ini tulang embrio mulai terbentuk
dan indentasi di kaki yang akan membentuk lutut dan tumit mulai mengeras.
Minggu 11
Janin saat ini memiliki panjang dari kepala sampai bokong sekitar 44 sampai 60
mm dengan perkiraan berat janin sekitar 8 gram, kurang lebih sebesar telapak tangan
Ibu. Tahap gangguan atau kecacatan pada janin sudah terlewat minggu ini, minggu
pembentukan organ sudah selesai dan sekarang memasuki tahap pembesaran,
pemanjangan, dan penyempurnaan.
Minggu 12
Berat janin Ibu sekarang antara 8 – 14 gram dengan panjang kepala sampai
bokong hampir 60 mm. Janin Ibu tumbuh dan berkembang 2 kali lipat dalam 3 minggu
terakhir. Perkembangan terbesar janin minggu ini adalah refleks bayi. Jari janin Ibu
akan mulai terbuka, ibu jari kaki janin akan mulai menekuk, otot mata akan berkontraksi

102
dimana janin dapat mengedipkan mata, dan mulut janin akan membentuk gerakan
menghisap. Usus janin Ibu yang berkembang dengan sangat cepat sampai membuat
suatu tonjolan di tali pusat akan mulai masuk ke rongga abdomen (perut) mulai minggu
ini, dan ginjal janin akan mulai menghasilkan air seni ke dalam kantong kemih.
Minggu 13
Janin Ibu memiliki panjang dari kepala ke bokong sekitar 65 – 78 mm dan
beratnya antara 13 – 20 gram, seukuran buah peach. Memasuki trimester kedua,
plasenta sudah berkembang sempurna dan memberikan oksigen, nutrisi, serta
membuang produk sisa janin. Plasenta juga memproduksi hormon progesteron dan
estrogen untuk menjaga kehamilan. Kelopak mata bayi sudah terbentuk untuk
melindungi mata janin selama perkembangan. Janin Ibu dapat memasukkan ibu jarinya
ke dalam mulut meskipus refleks menghisap janin belum sempurna. Usus janin sudah
berada di dalam rongga perutnya saati ini. Pita suara dan laring janin sudah sempurna
terbentuk, namun tentu saja Ibu masih belum bisa mendengar suaranya karena janin
masih belum dapat mengeluarkan suara. Pusat penulangan primer terdapat di semua
tulang panjang anggota badan menjelang perkembangan minggu ke-14.
Minggu 14
Panjang janin dari kepala ke bokong saat ini berkisar 80 – 93 mm dengan
perkiraan berat badan hampir 25 - 45 gram. Janin Ibu sekarang sudah mulai belajar
membuat ekspresi di dalam rahim. Menyipit, berkerenyit, menyeringai, dan bahkan
menghisap jempolnya. Berkat impuls atau rangsangan dari otaknya, otot wajah janin
sudah dapat bekerja menghasilkan berbagai macam ekspresi wajah.
Minggu 15
Panjang kepala sampai bokong janin saat ini berkisar 9 – 10,3 cm dengan berat
badan janin sekitar 50 gram (sebesar apel). Aktivitas janin saat ini adalah berlatih,
berlatih, dan berlatih. Janin berlatih untuk bernapas, menghisap, dan menelan, bahkan
tersedak agar fungsi sistim tersebut sempurna di kala lahir nanti. Janin mencoba untuk
memindahkan cairan amnion (ketuban) lewat hidung dan saluran pernapasan atas
untuk membantu kantung udara primitif di dalam paru-parunya agar berkembang. Kaki
janin sekarang sudah tumbuh lebih panjang dari lengan. Meskipun kelopak matanya
masih tertutup, janin sudah dapat merasakan sensasi cahaya. Apabila Ibu menyinari

103
perut dengan senter, maka janin akan bergerak menjauhi cahaya. Tulang janin semakin
mengeras dan menahan kalsium di dalamnya.
Minggu 16
Panjang janin dari kepala sampai bokong saat ini adalah 10,6 – 12 cm dan berat
badan janin berkisar antara 80- 110 gram. Kepala berada pada posisi lebih tegak
sekarang, matanya sudah berpindah lebih dekat ke bagian depan wajah, dan telinga
janin sudah hampir mencapai posisi akhir sehingga pendengaran janin sudah mulai
berfungsi. Pola dari tulang tengkorak janin mulai terbentuk. Jantung janin saat ini
memompa sejumlah darah setiap harinya dan akan semakin meningkat seiring dengan
pertumbuhan janin. Janin Ibu sudah hampir sempurna sekarang dengan pertumbuhan
bulu mata dan alis namun masih terlihat kurus karena belum terdapat lemak di
tubuhnya. Kulit janin masih tipis sampai kita dapat melihat pembuluh darah di baliknya.
Produk sisa dari sekret (cairan) pencernaan dan cairan amnion disebut mekonium
sudah mulai terakumulasi di usus. Janin Ibu akan mengosongkan kandung kemihnya
setiap 40 – 45 menit.
Minggu 17
Panjang janin dari kepala sampai bokong saat ini adalah 11 – 13 cm dan berat
badan janin berkisar 110 - 140 gram. Tulang janin berubah dari kartilage (tulang rawan)
menjadi tulang keras. Tali pusat yang menyambung ke plasenta semakin menguat dan
menebal. Plasenta sendiri mengandung ribuan pembuluh darah yang menjamin suplai
nutrisi dan oksigen untuk janin. Lemak coklat janin mulai terbentuk dan akan
berakumulasi sampai akhir kehamilan. Lemak ini akan menjaga kehangatan tubuh bayi
setelah dilahirkan. Rahim yang cukup besar sekarang memungkinkan janin untuk lebih
banyak menggerakkan kaki dan tangannya. Semua sistim organ janin sudah mulai
berfungsi dan mendekati sempurna.
Minggu 18
Panjang janin dari kepala sampai bokong saat ini adalah 12,5 – 14 cm dan berat
badan janin berkisar 120 - 150 gram. Karena organ janin hampir semuanya sempurna,
maka janin akan lebih mengkonsentrasikan untuk peningkatan berat badannya. Janin
Ibu sedang sibuk menggerakkan dan menekuk lengannya, berguling, dan menendang,
suatu gerakan yang akan sering Ibu rasakan di minggu-minggu ke depan. Saat ini
bahkan janin Ibu sudah bisa menguap, suatu gambaran yang terkadang bisa Ibu lihat di

104
pemeriksaan USG. Pertumbuhan tulang di telinga tengah dan saraf pendengaran
menjadikan janin dapat mendengar suara, seperti suara detak jantung dan aliran darah
Ibu melalui tali pusat. Janin bahkan mengangkat tangannya atau bergulung mencoba
bersembunyi apabila terpajan dengan suara yang keras.
Minggu 19
Panjang janin dari kepala sampai bokong saat ini adalah 13 – 15 cm dan berat
badan janin berkisar 200 gram. Perkembangan sensorik dari janin semakin bertambah.
Otak janin akan mengembangkan area untuk penciuman, indera rasa, pendengaran,
penglihatan, dan sensasi raba. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa janin sudah
dapat mendengar suara sekarang, jadi berbicaralah baik Ibu maupun Bapak untuk
semakin menguatkan ikatan batin dengan janin. Janin Ibu akan lebih banyak tidur,
sekitar 20 jam sehari. Janin justru baru bangun ketika Ibu berusaha untuk tidur. Lapisan
menyerupai lilin yang menyelubungi tubuh janin disebut vernix kaseosa mulai terbentuk
di seluruh kulit janin. Lapisan ini berwarna putih dan berminyak. Verniks berfungsi
melindungi kulit janin dari cairan amnion. Tanpa verniks, kulit bayi akan terlihat keriput
saat lahir.
Minggu 20
Janin Ibu sudah berkembang sangat pesat dari asalnya yang hanya kumpulan
sel. Panjang janin dari kepala sampai bokong saat ini adalah 14 – 16 cm dan berat
badan janin berkisar 260 – 300 gram. Setelah usia 20 minggu, panjang janin akan
diukur dari kepala ke kaki. Janin semakin banyak menelan minggu ini, latihan yang baik
untuk saluran pencernaannya. Janin juga sudah memproduksi mekonium, cairan kental
berwarna hitam hasil produk sisa pencernaan.
Minggu 21
Panjang janin dari kepala sampai bokong saat ini sekitar 18- 20 cm dan berat
badan janin sekitar 300 gram. Pertumbuhan dan perkembangan janin sudah mulai
melambat minggu ini. Janin kecil Ibu masih tetap bersemangat untuk menendang-
nendang dan mencari posisi yang lebih nyaman. Beberapa janin sudah memposisikan
dirinya dengan kepala di bawah pada akhir trimester ini, namun beberapa janin baru
akan memiliki posisi kepala di bawah pada akhir kehamilan. Rapid Eye Movement
(REM) terbentuk pada minggu ke-21 dan alis serta kelopak mata janin sudah terbentuk.
Bila janin perempuan maka vagina sudah mulai terbentuk.

105
Minggu 22
Panjang janin dari kepala sampai bokong saat ini sekitar 19 – 22 cm dan berat
badan janin sekitar 350 gram. Janin Ibu sekarang seperti miniatur dari bayi cukup
bulan. Bibir, kelopak mata, alis sudah terlihat lebih jelas. Matanya sudah terbentuk
namun iris janin masih belum memiliki pigment. Lanugo atau rambut halus melingkupi
seluruh tubuhnya dan juga masih didapatkan keriput pada kulit janin yang akan ada
sampai terdapat lemak di dalam tubuhnya. Indera perasa pada janin akan berkembang
dari hari ke hari. Tonjolan perasa berbagai jenis makanan dan minuman mulai
terbentuk pada lidah janin. Janin Ibu saat ini juga sudah dapat merasakan sentuhan
ringan.
Minggu 23
Panjang janin dari kepala sampai tumit saat ini sekitar 28 cm dengan berat
sekitar 455 gram. Janin Ibu semakin gemuk dan beratnya akan terus bertambah lagi.
Dengan panca inderanya yang semakin terbentuk sempurna, janin Ibu dapat
merasakan gerakan dan suara dari luar. Mulailah membacakan buku dan berbicara
dengan janin Ibu, perdengarkanlah musik dan berikanlah perkenalan pada dunia.
Minggu 24
Pada akhir minggu ke-24, berat badan janin mencapai 540 - 630 g dengan
panjang dari kepala sampai tumit sekitar 28 - 30 cm. Kulit janin masih keriput dan
penumpukan lemak di tubuhnya semakin banyak. Kepala masih berukuran besar dan
perkembangan paru-paru hampir sempurna dengan perkembangan cabang-cabang
saluran napas.
Minggu 25
Minggu ini berat badan janin mencapai 700 g dengan panjang dari kepala
sampai tumit sekitar 28 - 30 cm. Lemak janin akan semakin banyak dan akan
menghaluskan sedikit demi sedikit kulit yang tadinya keriput. Rambut janin mulai
tumbuh dan kulit janin saat ini berwarna kemerahan, bukan karena kepanasan namun
karena pertumbuhan pembuluh darah kecil atau kapiler di bawah kulit yang terisi
dengan darah. Akhir minggu ini, pembuluh darah paru juga akan berkembang yang
merupakan salah satu penanda kematangan pada paru. Sistim pernapasan lain yang
juga sudah berkembang adalah lubang hidung janin yang mulai terbuka, memberikan
kesempatan janin untuk berlatih bernapas.

106
Minggu 26
Jaringan saraf pendengaran janin berkembang lebih cepat dan menjadi lebih
sensitif saat ini. Janin dapat mendengar suara Ibu dan orang-orang yang berbicara di
sekitarnya. Janin juga menginhalasi atau menghirup dan mengeluarkan sedikit cairan
ketuban yang penting untuk perkembangan paru-parunya. Pergerakan pernapasan
yang sudah mulai dipelajari janin berguna pada saat janin lahir dan menghirup udara
untuk pertama kalinya. Mata janin yang sebelumnya tertutup sekarang mulai terbuka
dan mengedip, namun pigmentasi pada iris tetap masih belum sempurna. Beberapa
bulan terakhir mata janin masih tertutup sehingga retina dapat berkembang sempurna.
Mata janin dapat memiliki berbagai macam warna (biru, coklat, hitam, hijau) tergantung
etnis masing-masing. Janin saat ini semakin menumpuk lemak di seluruh tubuhnya
sehingga memiliki berat badan hampir 1 kg (800-900 gram) dengan panjang badan dari
kepala sampai tumit 33 cm. Janin Ibu semakin bertambah gemuk. Apabila janin Ibu
laki-laki, testis janin mulai turun dari perut menuju ke skrotum (kantung kemaluan).
Apabila testis janin tidak turun maka akan terjadi kelainan yang disebut dengan
undescendent testis.
Minggu 27
Minggu ini adalah awal dari trimester ketiga. Sekarang berat janin mencapai 900
-1000 g dengan panjang janin dari kepala ke tumit sekitar 34 cm. Janin makan dan tidur
teratur, membuka dan menutup matanya, serta menghisap jarinya. Otak janin
berkembang sangat progresif. Telinga janin masih diliputi oleh verniks kaseosa yang
melindungi janin dari cairan ketuban sehingga suara yang mereka dengar masih
berdengung. Apabila janin lahir minggu ini, kemungkinan bertahan hidup adalah 85%
dengan bantuan medis.
Minggu 28
Janin Ibu meningkatkan berat badannya lebih dari 10 kali dalam 11 minggu.
Namun selama 4 minggu terakhir ini, berat badanya meningkat sampai 2 kali. Pada
akhir minggu ke-28, berat badan janin mencapai 1100 g, panjang badan-bokong janin
mencapai 25 cm dengan total panjang 35 cm. Kulit tipis janin berwarna kemerahan dan
dilapisi dengan verniks kaseosa. Produksi sel darah merah sudah dilakukan seluruhnya
oleh sumsum tulang janin. Janin Ibu masih bergerak aktif sekarang, namun sekitar
minggu ke-32 gerak janin akan berkurang karena sempitnya ruang gerak bagi janin di

107
dalam kantong ketuban. Hal ini terjadi karena janin yang semakin bertambah besar.
Otak janin saat ini mengendalikan refleks pernapasan dan suhu. Janin Ibu sekarang
memiliki rambut di kepalanya dan lanugo hampir menghilang seluruhnya dari tubuh
kecuali di bagian punggung dan bokong. Sebagai respon terhadap suara, detak jantung
janin akan semakin cepat apabila mendengar suara Ibu.
Minggu 29
Pada minggu ini berat janin Ibu sekitar 1,25 kg dengan panjang total janin sekitar
37 cm. Otot dan paru janin semakin matang dan janin mengeluarkan air seni sekitar
setengah liter ke cairan ketuban setiap harinya. Perhatikan selalu gerakan janin Ibu,
apabila janin kurang aktif dari biasanya segera hubungi dokter. Ruang gerak janin
semakin kecil karena janin bertumbuh semakin besar dan semakin besar. Pergerakan
janin akan semakin berkurang saat ini, namun tidak menghilang dan Ibu masih tetap
dapat merasakannya. Berat badan bayi laki-laki umumnya lebih berat dari perempuan.
Dan setiap kali Ibu melahirkan, maka berat badan bayi tersebut akan lebih berat dari
sebelumnya. Rata-rata berat badan janin adalah 2,5 kg – 3, 5 kg.
Minggu 30
Berat janin Ibu saat ini berkisar 1,35 kg dengan panjang total 38 cm. Lapang
pandang dan daya lihat janin semakin berkembang. Ketika janin membuka mata, janin
hanya akan berespon terhadap cahaya karena visusnya yang hanya 20/400 (orang
dewasa normal memiliki visus 20/20) sehingga hanya dapat mengenali objek beberapa
cm saja dari wajahnya. Janin akan terus menumpuk lemak di tubuhnya yang akan
membuat kulit janin lebih halus dan menjaga kehangatan tubuh janin saat lahir nanti.
Minggu 31
Berat janin Ibu saat ini mencapai 1,5 – 1,6 kg dengan panjang total 39-40 cm.
Pertumbuhan janin sudah mulai melambat saat ini, namun meskipun melambat,
perkembangan dari organnya akan terus terjadi sampai mencapai tahapan
pematangan. Janin mulai dapat memutar kepalanya ke samping dan bergerak semakin
banyak, termasuk pada saat Ibu sedang berusaha tidur. Jangan kesal dahulu,
pergerakan janin ini menandakan janin aktif dan sehat. Kulit janin sudah berwarna
merah jambu saat ini dengan lapisan lemak di bawahnya. Kulitnya semakin terlihat
sempurna seperti saat dia akan dilahirkan nantinya.
Minggu 32

108
Minggu ini berat janin Ibu sekitar 1,7 – 1,8 kg dengan panjang total 40-41 cm.
Pertumbuhannya yang pesat akan semakin mengambil ruang di rahim. Ibu akan
mengalami peningkatan berat badan sekitar 0,5 kg/minggu dan kebanyakan diserap
oleh janin. Janin akan mengalami peningkatan berat badan sekitar 1/3 – ½ dari berat
totalnya ketika dilahirkan selama 7 minggu ke depan. Janin saat ini memiliki kuku jari
tangan dan kaki serta rambut. Kulitnya semakin lembut dan kerutan di kulitnya akan
menghilang menjelang masa persalinan. Sistim kekebalan tubuh janin mulai terbentuk
dan akan semakin diperkuat dengan asupan ASI ketika lahir nanti.
Minggu 33
Berat badan janin Ibu sekitar 1,9-2 kg saat ini dengan panjang total badan 41-42
cm. Tulang-tulangnya semakin mengeras dan bergabung menjadi satu sehingga
memudahkan janin untuk bergerak dan memasuki saluran ketika dilahirkan nanti
(panggul). Tulang ini belum berfusi (bergabung) secara sempurna sampai saat remaja
nantinya, karena itulah tulang dapat tetap tumbuh seperti layaknya jaringan otak. Mata
janin sudah dapat mengenali cahaya dengan berkonstriksi dan berdilatasi ketika
terpapar oleh cahaya. Perkembangan paru janin hampir sempurna dengan lemak tubuh
yang terus berakumulasi di bawah kulitnya untuk perlindungan dan menjaga
kehangatan janin. Berat badan janin akan meningkat drastis dalam beberapa minggu
terakhir sebelum dilahirkan
Minggu 34
Berat janin saat ini mencapai 2-2,1 kg dengan panjang total 43 cm. Janin sudah
mulai membangun sistim kekebalan tubuhnya untuk membantu melawan infeksi.
Cairan ketuban sudah mencapai kapasitas maksimumnya sehingga janin akan semakin
melekat ke dinding rahim dibandingkan berenang dalam cairan ketuban. Hal ini berarti
Ibu akan merasakan setiap gerakan dari janin. Apabila Ibu khawatir mengenai
kemungkinan terjadi persalinan prematur, maka kekhawatiran itu dapat berkurang
karena bayi yang dilahirkan pada minggu ke-34 sampai ke-37 yang tidak memiliki
masalah kesehatan (kelainan bawaan) maka akan dapat bertahan di dunia luar. Bayi
mungkin akan menghabiskan beberapa hari di rumah sakit namun untuk selanjutnya
mereka dapat berkembang normal seperti bayi cukup bulan lainnya.
Minggu 35

109
Berat janin sekarang mencapai 2,2 kg dengan panjang total 45 cm. Sebagian
besar organ janin sudah sempurna saat ini, janin akan berkonsentrasi untuk
meningkatkan berat badannya di minggu terakhir kehamilan. Bila janin Ibu laki-laki
maka testisnya sudah berada di kantung skrotum sekarang (kantung zakar).
Minggu 36
Minggu ini berat janin Ibu sekitar 2,3-2,5 kg dengan panjang total 46 cm. Saat ini
lanugo (rambut tipis) yang masih berada di dada dan punggung janin mulai
menghilang. Begitu juga dengan verniks kaseosa, lapisan serupa lilin yang melindungi
janin selama 9 bulan ini dari cairan ketuban. Janin Ibu akan menelan semua substansi
ini dan akan menghasilkan hasil sisa di ususnya yang berwarna kehitaman dan disebut
mekonium. Mekonium akan keluar dalam waktu 24 jam setelah bayi dilahirkan. Apabila
bayi mengalami stres di dalam rahim, maka mekonium dapat keluar dini di dalam
rahim. Akhir minggu ini janin Ibu akan mencapai tahapan full-term atau cukup bulan (37
– 42 minggu). Bayi yang lahir sebelum usia 37 minggu adalah bayi pre-term (kurang
bulan), dan bayi yang lahir lebih dari 42 minggu adalah bayi post-term. Umumnya pada
akhir minggu ini kepala janin Ibu sudah berada di bawah. Bersiaplah, bayi Ibu bisa lahir
kapan saja.
Minggu 37
Selamat Ibu! Janin Ibu sudah cukup bulan saat ini. Hal ini berarti bayi Ibu siap
untuk lahir kapanpun. Paru-parunya sudah matang dan dapat berfungsi di luar rahim.
Berat badan bayi mencapai 2,6-2,8 kg dengan panjang total 47 cm. Beberapa bayi
memiliki rambut tebal dan beberapa bahkan tidak memiliki rambut.
Minggu 38
Pada saat ini bayi Ibu akan memiliki berat sekitar 2,8-3 kg dengan panjang total
47 cm. Lingkaran kepala dan lingkaran perut bayi Ibu memiliki ukuran yang sama.
Verniks kaseosa hampir seluruhnya menghilang dari tubuh bayi Ibu saat ini.
Minggu 39
Berat bayi Ibu saat ini mencapai 3-3,2 kg dengan panjang total 48 cm. Tali pusat
bayi memiliki panjang sekitar 50 cm sehingga dapat terjadi lilitan tali pusat pada tubuh
bayi mengingat bayi Ibu yang sudah besar dan mengambil hampir seluruh ruang yang
tersisa di rahim. Seluruh organ tubuh bayi siap berfungsi sempurna sekarang.
Minggu 40

110
Minggu ini janin sudah berkembang dengan sempurna, panjang total 48 cm dan
berat badan 3400 g. Bayi Ibu memenuhi ruang rahim dan hampir tidak memiliki ruang
gerak. Imunitas atau kekebalan dari Ibu akan bertahan di tubuh bayi dan membantunya
melawan infeksi selama 6 bulan ke depan. Bayi memiliki 300 tulang pada saat
dilahirkan, dewasa memiliki 206 tulang. Hal ini disebabkan karena beberapa tulang bayi
akan bergabung menjadi satu di kemudian hari. Sebagian besar verniks kaseosa pada
bayi sudah menghilang. Lima belas persen total tubuh bayi adalah lemak, 80%-nya
berada di bawah kulit, dan 20% lainnya berada di sekitar organ. Bayi laki-laki atau
perempuan, puting mereka dapat mengeluarkan sedikit air susu. Apabila hal ini
berlangsung maka tidak usah khawatir karena kejadian ini akan menghilang dalam
beberapa hari ke depan.

F. Nifas
Perubahan pada sistem reproduksi secara keseluruhan disebut proses involusi,
disamping itu juga terjadi perubahan-perubahan penting lain yaitu terjadinya
hemokonsentrasi dan timbulnya laktasi.
a. Organ dalam system reproduksi yang mengalami perubahan yaitu:
1. Uterus
Uterus adalah organ yang mengalami banyak perubahan besar karena telah
mengalami perubahan besar selama masa kehamilan dan persalinan.Pembesaran
uterus tidak akan terjadi secara terus menerus, sehingga adanya janin dalam uterus
tidak akan terlalu lama. Bila adanya janin tersebut melebihi waktu yang seharusnya,
maka akan terjadi kerusakan serabut otot jika tidak dikehendaki. Proses katabolisme
akan bermanfaat untuk mencegah terjadinya masalah tersebut.
Proses katabolisme sebagian besar disebabkan oleh dua faktor, yaitu:
 Ischemia Myometrium
Disebabkan oleh kontraksi dan retraksi yang terus-menerus dari uterus setelah
pengeluaran plasenta, membuat uterus relatif anemi dan menyebabkan serat otot
atropi.

 Autolysis
Merupakan proses penghancuran diri sendiri yang terjadi di dalam otot uterus. Enzim
proteolitik dan makrofag akan memendekan jaringan otot yang sempat mengendur

111
hingga 10 kali panjangnya dari semula dan 5 kali lebar dari semula selama
kehamilan.
Fundus Uteri kira-kira sepusat dalam hari pertama bersalin. Penyusutan antara 1-1,5
cm atau sekitar 1 jari per hari. Dalam 10-12 hari uterus tidak teraba lagi di abdomen
karena sudah masuk di bawah simfisis. Pada buku Keperawatan maternitas pada
hari ke-9 uterus sudah tidak terba.Involusi ligament uterus berangsur-angsur, pada
awalnya cenderung miring ke belakang. Kembali normal antefleksi dan posisi
anteverted pada akhir minggu keenam.
b. Lochea
Pelepasan plasenta dan selaput janin dari dinding rahim terjadi pada
stratum spongiosum bagian atas. Setelah 2-3 hari tampak lapisan atas stratum yang
tinggal menjadi nekrotis, sedangkan lapisan bawah yang berhubungan dengan
lapisan otot terpelihara dengan baik dan menjadi lapisan endomerium yang baru.
Bagian yang nekrotis akan keluar menjadi lochea.
Lochea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas mempunyai
reaksi basa/ alkalis yang dapat membuat organisme berkembang
lebihcepat. Lochea mempunyai bau amis (anyir), meskipun tidak terlalu menyengat
dan volumenya berbeda pada setiap wanita. Lochea juga mengalami perubahan
karena proses involusi. Perubahan lochea tersebut adalah:
 Lochea rubra (Cruenta)
Muncul pada hari pertama sampai hari kedua post partum, warnanya merah
mengandung darah dari luka pada plasenta dan serabut dari decidua dan
chorion.
 Lochea Sanguilenta
Berwarna merah kuning, berisi darah lendir, hari ke 3-7 paska persalinan.
 Lochea Serosa
Muncul pada hari ke 7-14, berwarna kecoklatan mengandung lebih banyak
serum, lebih sedikit darah juga leukosit dan laserasi plasenta.

 Lochea Alba
Sejak 2 -6 minggu setelah persalinan, warnanya putih kekuningan menngandung
leukosit, selaput lendir serviks dan serabut jaringan yang mati.

112
c. Pengeluaran darah
Pengeluaran darah yang lebih dari 500 ml atau jumlah berapapun yang
membahayakan kesejahteraan ibu saat dalam 24 jam persalinan disebut
perdarahan pascapartus (postpartum haemorrhage,PPH) primer, atau PPH
sekunder. Perdarahan ini biasanya disebabkan oleh kegagalan miometrium
berkontraksi secara sempurna, atau kegagalan mekanisme pembekuan darah, atau
keduanya. Perdarahan biasanya disebabkan oleh efek fibrinolitik bakteri, misalnya
streptokokus hemolitik.
d. Perubahan Sistem Endokrin
 Oksitosin
Oksitosin dikeluarkan oleh glandula pituitary posterior dan bekerja terhadap otot uterus
dan jaringan payudara. Oksitosin di dalam sirkulasi darah menyebabkan kontraksi otot
uterus dan pada waktu yang sama membantu proses involusi uterus.
 Prolaktin
Penurunan estrogen menjadikan prolaktin yang dikeluarkan oleh glandula pituitary
anterior bereaksi terhadap alveoli dari payudara sehingga menstimulasi produksi ASI.
Pada ibu yang menyusui kadar prolaktin tetap tinggi dan merupakan permulaan
stimulasi folikel di dalam ovarium ditekan.
 HCG, HPL, Estrogen, dan progesterone
Ketika plasenta lepas dari dinding uterus dan lahir, tingkat hormone HCG, HPL,
estrogen, dan progesterone di dalam darah ibu menurun dengan cepat, normalnya
setelah 7 hari.
e. Pemulihan Ovulasi dan Menstruasi
Pada ibu yang menyusui bayinya, ovulasi jarang sekali terjadi sebelum 20
minggu, dan tidak terjadi diatas 28 minggu pada ibu yang melanjutkan menyusui untuk 6
bulan. Pada ibu yang tidak menyusui ovulasi dan menstruasi biasanya mulai antara 7-10
minggu.

f. Perubahan Sistem Hematologi


Lekositosis meningkat, sel darah putih sampai berjumlah 15.000 selama
persalinan, tetap meningkat pada beberapa hari pertama post partum. Jumlah sel darah

113
putih dapat meningkat lebih lanjut sampai 25.000-30.000 di luar keadaan patologi jika ibu
mengalami partus lama. Hb, Ht, dan eritrosit jumlahnya berubah di dalam awal puerperium
g. Perubahan Sistem Kardiovaskuler
Cardiac output meningkat selama persalinan dan peningkatan lebih lanjut
setelah kala III, ketika besarnya volume darah dari uterus terjepit di dalam sirkulasi.
Penurunan setelah hari pertama puerperium dan kembali normal pada akhir minggu ketiga.
Meskipun terjadi penurunan dei dalam aliuran darahke organ setelah hari pertama, aliran
darh ke payudara meningkat untuk mengdakan laktasi. Merupakan perubahan umum yang
penting keadaan normal dari sel darah merah dan putih pada akhir puerperium.
Pada beberapa hari pertama setelah kelahiran, fibrinogen, plasminogen, dan factor
pembekuan menurun cukup cepat. Akan tetapi darah lebih mampu untuk melakukan
koagulasi denagn peningkatan viskositas, dan ini berakibat meningkatkan resiko
thrombosis.
h. Perubahan Sistem Perkemihan
Terjadi diuresis yang sangat banyak dalam hari-hari pertama puerperium.
Diuresis yang banyak mulai segera setelah persalinan sampai 5 hari postpartum. Empat
puluh persen ibu postpartum tidak mempunyai proteinuri yang patologi dari segera setelah
lahir sampai hari kedua postpartum, kecuali ada gejala infeksi dan preeklamsi.
Dinding saluran kencing memperlihatkan oedema dan hyperaemia. Kadang-
kadang oedema dari trigonum, menimbulkan obstruksi dari uretra sehingga terjadi retensio
urine. Kandung kencing dalam puerperium kurang sensitive dan kapasitasnya bertambah,
sehingga kandung kencing poenuh atau sesudah kencing masih tinggal urine residual.
Sisa urine ini dan trauma pada kandung kencing waktu persalinan memudahkan
terjadinya infeksi. Dilatasi ureter dan pyelum, normal kembali dalam waktu 2 minggu.
i. Perubahan Sistem Pencernaan
Ibu menjadi lapar dan siap untuk makan pada 1-2 jam setelah bersalin.
Konstipasi dapat menjadi masalah pada awal puerperium akibat dari kurangnya makanan
dan pengendalian diri terhadap BAB. Ibu dapat melakukan pengendalian terhadap BAB
karena kurang pengetahuan dan kekhawatiran lukanya akan terbuka bila BAB.

Dalam buku Keperawatan Maternitas(2004), buang air besar secara spontan


bisa tertunda selama dua sampai tiga hari setelah ibu melahirkan. Keadaan ini biasa
disebabkan karena tonus otot usus menurun.
Selama proses persalinan dan pada awal masa pascapartum, diare sebelum
persalinan, kurang makan, atau dehidrasi. Ibu seringkali sudah menduga nyeri saat

114
defekasi karena nyeri yang dirasakannya di perineum akibat episiotomi, laserasi, atau
hemoroid. Kebiasaan buang air yang teratur perlu dicapai kembali setelah tonus usus
kembali ke normal.
1.Perubahan Berat badan
 Kehilangan 5 sampai 6 kg pada waktu melahirkan
 Kehilangan 3 sampai 5 kg selama minggu pertama masa

G. Masa Klimakterium (menopause)


kata “menopause” secara harfiah berarti penghentian siklus haid. namun, kata ini
sering diterapkan untuk klimakterik, yaitu penurunan aktivitas reproduksi selama
periode 2 sampai 3 tahun, biasanyapada usia antara 45 dan 55 tahun (median 51
tahun). klimakterik dimulai saat fertilitas sudah berkurang pesat dan berlanjut sampai
varium berhenti mengeluarkan estrogen.
Masa-masa klimakterium:
 Pra menopause adalah kurun waktu 4-5 tahun sebelum menopause.
 Menopause adalah henti haid seorang wanita.
 Pasca menopause adalah kurun waktu 3-5 tahun setelah menopause.

Efek pada sistem reproduksi

Secara morfologis, ovarium tampak lebih kecil dan relatf tidak mengandung
folikel. saat sekresi estrogen lenyap, produksi androgen meningkat. Jumlah ovum yang
terbatas akan habis. Terdapatkeuntungan bagi spesies dalampencegahan melahirkan
anak pada usia lanjut dan memastikan bahwa anak spesies manusia yang dependen
lebih mungkin mendapat perawatan dan perlindungan dari ibunya.

Saat menopause, kadar FSH dan LH tinggi dan kadar estrogen dan inhibin
menurun. FSH meningka karena tidak adanya umpan balik negatif dari estrogen yag
mempengaruhi kelenjar hipofisis anterior. Ovarium pasca menopause terus
menghasilkan androgen dalam jumlah lumayan, sehingga menopause alami tidak
ekuivalen dengan efek menopauseyang ditimbulkan dengan pembedahan, yaitu
ooforektomi (pengangkatan ovarium).
H. Masa senium

115
Pada senium telah tercapai keadaan keseimbangan hormonal yang baru,
sehingga tidak ada lagi gangguan vegetatif maupun psikis. Yang mencolok dalam masa
ini ialah kemunduran alat-alat tubuh dan kemampuan fisik, sebagai proses menjadi tua.
Dalam masa senium terjadi pula osteoporosis dengan intensitas berbeda pada masig-
masing wanita. Walaupun sebab-sebabnya belum jelas betul, namun berkurangnya
pengaruh hormon steroid dan berkurangnya aktifitas osteoblast memegang peranan
dalam hal ini

116
BAB XII

SISTEM HORMON

Alat reproduksi wanita merupakan alat akhir (end organt) yang dipengaruhi
oleh sistem hormonal yang kompleks. Untuk lebih memahami hubungan pusat yang
terletak diotak dengan sistem hormonal. Pada masa kecil anak wanita dan anak pria
tidak mempunyai perasaan apapun dan bermain bersama-sama. Rangsangan yang
datang dari luar masuk dipusat panca indera diteruskan melalui striae terminalis
menuju pusat yang disebut “pubertas inhibitor”. Dengan hambatan tersebut tidak
terjadi rangsangan terhadap hipotalamus yang akan memberikan rangsangan pada
hipofise pars anterior, sebagai “mother of gland” (pusat kelenjar-kelenjar).
Rangsangan yang terus menerus datang ditangkap panca indera, dengan makin
selektif dapat lolos menuju hipotalamus dan selanjutnya terus menuju hipofise pars
anterior, melalui “sistem portal”. Hipofise anterior (depan) mengeluarkan hormone
yang dapat merangsang kelenjar untuk mengeluarkan hormon spesifiknya yaitu
kelenjar tiroid memeproduksi hormone tiroksin, kelenjar indung telur memproduksi
hormone estrogen dan progesteron, sedangkan kelenjar adrenal menghasilkan
hormone adrenalin. Pengeluaran hormone spesifik sangat penting untuk tumbuh
kembang rohani dan jasmani.

Sebagai puncak kedewasaan, wanita mulai mengalami perdarahan rahim


pertama yang disebut “menarche” (menstruasi) sedangkan pada laki-laki terjadi
ejakulasi waktu tidur (mimpi basah). Menstruasi pada awalnya terjadi secara tidak
teratur sampai mencapai umur 18 tahun setelah itu harus sudah teratur. Peristiwa ini
menguntungkan pertumbuhan dan perkembangan tanda seks sekunder wanita itu.
Tanda seks sekunder pada wanita meliputi pertumbuhan rambut dengan patrun/pola
tertentu pada ketiak, rambut mons veneris (rambut kemaluan), pertumbuhan dan
perkembangan buah dada, pertumbuhan dan distribusi jaringan lemak terutama pada
pinggul wanita. Dari sudut perasaan kewanitaan sudah memperhatikan jasmani serta
kecantikan, mulai ingin dipuja dan mulai memuja seseorang karena jatuh cinta. Masa
pancaroba ini memerlukan perhatian orang tua karena sejak masa menstruasi

117
pertama berarti ada kemungkinan menjadi hamil bila berhubungan dengan lawan
jenis.
A. Siklus menstruasi

Alat kandungan pada saat lahir belum berkembang setelah panca indera
menerima rangsangan yang diteruskan kepusat dan diolah oleh hipotalamus,
dilanjutkan kehipofise melalui “sistem portal” dikeluarkan hormone gonadotropik
perangsang folikel dan luteinizing hormone untuk merangsang indung telur. Hormone
perangsang folikel (FSH), merangsang folikel primorbial yang dalam perjalanannya
mengeluarkan hormon estrogen untuk pertumbuhan tanda seks sekunder
(pertumbuhan rambut, pembesaran payudara, penimbunan jaringan lemak, sesuai
dengan pola wanita yaitu dibokong dan dipayudara). Pertumbuhan rambut meliputi
rambut kemaluan yang berbentuk segitiga serta rambut pada ketiak.

Pada permulaan hanya estrogen saja yang dominan dan perdarahan


(menstruasi) yang terjadi untuk pertama kali yang disebut menarche pada umur 12-13
tahun. Itu sebabnya pada permulaan perdarahan sering tidak teratur Karena bentuk
menstruasinya anovulatoid (tanpa pelepasan telur). baru setelah umur wanita
mencapai remaja sekitar 17-18 tahun, menstruasi teratur dengan interval 26-32 hari.

pada proses mentruasi dengan ovulasi (terjadi pelepasan telur), hormon


estrogen yang dikeluarkan makin lama makin meningkat yang menyebabkan lapisan
dalam rahim mengalami pertumbuhan dan perkembangan (free proliferasi).
peningkatan estrogen ini menekan pengeluaran hormon perangsang folikel (FSH),
tetapi merangsang hormon luteinizing (LH) sehingga dapat merangsang folikel graff
yang telah dewasa, untuk melepaskan telur yang disebut sebagai proses ovulasi. telur
ini akan ditangkap oleh rumabi pada tuba fallopi, dan dibungkus oleh korona radiata
yang akan memberikan nutrisi selama 48 jam. folikel graff yang mengalami ovulasi
menjadi korpus rubrum dan segera menjadi korpus luteum dan mengeluarkan dua
macam hormon indung telur yaitu estrogen dan progesteron.

hormon estrogen yang menyebabkan lapisan dalam rahim (endometrium)


berkembang dan tumbuh dalam bentuk proliferasi, maka setelah di rangsang oleh
korpusuteum dengan mengeluarkan ertrogen dan progesteron lapisan dalam rahim

118
berubah menjadi fase sekresi, dimana pembuluh darah makin dominan dan
mengeluarkan cairan (fase sekresi). bila tidak terjadi pertemuan antara spematozoa
dan ovum maka korpusluteum mengalami kematian. korpusluteum berumur 8
hari,sehingga setelah kematiannya tidak mampu lagi mempertahankan lapisaan
dalam rahim oleh karena hormon estrogen dan progesteron berkurang sampai
menghilang. berkurang dan menghilangnya estrogen dan progesteron, menyebabkan
terjadi fase vasokonstriksi (pengerutan) pembuluh darah, sehingga lapisan dalam
rahim mengalami kekurangan aliran darah ( kematian ). selanjutnya di ikuti dengan
vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah ) dan pelepasan darah dalam bentuk
perdarahan yang disebut “menstruasi”. pegeluaran darah menstruasi berlangsung
antara 3-7 hari, dengan jumlah darah yang hilang sekitar 50-60 cc tampa bekuan
darah. bila perdarahan disertai bekuan darah menunjukan terjadi perdarahan banyak,
yang merupakan keadaan upnormal pada menstruasi.

oleh karena terjadinya kematian dari korpusluteum, maka hormon estrogen


berkurang yang menyebabkan rangsangan untuk pengeluaran FSH sehingga siklus
yang berhubungan dengan hipotalamus - hipofise - indung telur berulang lagi. siklus
menstruasi pada wanita tidak sama dengan pariasi normal antara 26-32 atau 28-35
hari. oleh karena korpusluteum oleh karena korpusluteum mempunyai umur sekitar 8-
10 hari maka dapat diperhitungkan terdapat pergeseran dari ovulasi (pelepasan telur)
yang mempengaruhi perhitungan minggu subur.

119
BAB XIII
SISTEM MUSKULOSKELETAL
Otot dan tulang secara bersama-sama disebut sistem muskuloskeletal. sitem
muskuloskeletal meliputi otot-otot rangka, tendon, tulang-tulang, ligamen tubuh,
melidungi dan menipang bagian-bagian tubuh yang lunak, dan memungkinkan
pergerakan.

Perubahan jaringan otot

Gambar 13.1Perubahan jaringan otot

A. Anatomi otot dinding abdomen anterior


Secara anatomi otot dinding abdomen anterior terdiri atas 4 pasang otot
yaitu rektus abdominis, otot obliqus eksternus, otot obliqus internus dan
trasversus abdominis.
a. Otot rektus abdominalis
Otot ini terletak memanjang dari simpisis pubis sampai ke sifisternum.
serat otot mengarah ke atas sampai ke prosesussifoideus dan kartilago kostal
iga kelima, keenam, dan ketujuh. Pada otot rektus tersebut terdapat tiga
persimpangan tendinosa transversal, yaitu pertama berada sejajar dengan
prosesussifoideus, yang kedua sejajar dengan umbilikus dan yang ketiga

120
berada di antara keduanya. Otot rektus kiri dan kanan dipisahkan oleh garis
yang membentang dari simpisi pubis sampai ke prosesussifoideus yang
disebut linea alba.
Fungsi otot rektus abdiominis adalah mempleksikan kolumna fetefbra
dengan mendekatkan torax dan felfis di bagian anterior rektus abdimonis
bersama otot oblik eksternal dan internal, serta pada mayor dan minor
meningkatkan tekanan intra abdominal.
 Otot oblik eksternal
Otot oblik eksternal terletak secara anterolateral paha setiap sisi
dinding abdomen. merupakan bagian otot abdomen datar yang paling luar.
dan serat otot mirng kearah bawah dan tengah. Berasal dari tepi luar dan
kertilago postal tulang iga bagian bawah, kemudian oleh aponeurosis
dimasukkan ke linea alba. Aponeurosis adalah tendon datar yang terdiri
atas lapisan serat kolagen.
Fungsi otot oblik eksternal adalah serat lateral otot oblik eksternal
yang bekerja sama dengan serat lateral otot internal memfleksikan badan
kesamping, mendekati pelpis dan torax secara lateral pada sisi tersebut.

 Otot oblik internal


Membentuk lapisan tengah abdomen datar. Sebagian besar serat
miring ke atas dan menyamping di sudut kanan oblik eksternal.Serat lateral
oblik internal melekat pada kristeiliaka menuju ke atas dan ketengah
kemudian masuk ke dalam tulang iga bagian bawah melalui aponeurosis
masuk kedalam linea alba.
Fungsi otot oblik internal adalah serat anterior bagian bawah bekerja
sama dengan tranversus abdominis untuk menekan dan menopoang visera
abdomen bagian bawah. Serat lateral oblik internal dan eksternal bekerja
sama memfleksikan badan kesamping dan merotasikan tulang belakang.

 Transversus abdominis
Merupakan selubung otot abdomen yang paling dalam dengan serat
melintang pada sepertiga ligamen ingguinal, duapertiga anterior krista

121
iliaka, pasiatorakolumbar dan permukaan dalam kartilago kostal keenam
tulang iga bagian bawah.
Fungsi otot transversus abdominis adalah menopang organ visera
abdomen sehingga seperti korset, membantu menstabilkan linea alba pada
waktu badan fleksi kesamping, membantu stabilitas tulang belakang, dan
mempertahankan postur dengan baik, serta membantu agar otot dasar
pelvis dapat berfungsi secara efisien.

 Skeletal (rangka)
Skelet adalah rangka pendukung tubuh berupa tulang.
1. rangka panggul
Dibentuk oleh empat buah tulang panggul yaitu 2 tulang pangkal paha (os
coxae) yang di bentuk oleh 3 buah tulang yaitu tulang usus (os ilium), tulang
duduk ( os iscium) dan tulang kemaluan ( os pubis), tulang kelangkang (os
sakrum) dan tulang tungging (os coccygis)`

2. Bagian-bagian Kepala Janin


Tulang Tengkorak (Cranuium)
1. Bagian muka dan tulang-tulang dasar tengkorak (Basis kranii)
•Os nasalis (tl. Hidung)
• Os maksilaris (tl. Rahang atas)
• Os mandibularis (tl. Rahang bawah)
• Os zygomatik (tl.pipi)

3. Bagian tengkorak
• Os frontalis (tl. Dahi)
• Os parietalis (tl. Ubun-ubun)
• Os temporalis (tl. Pelipis)
• Os occipitalis (tl. Belakang kepala)

122
4. Sutura
• Sutura sagitalis (sela panah)
• Sutura konoraria (sela mahkota)
• Sutura lambdoidea (sela lamda)
• Sutura frontalis (sela dahi)

5. Ubun-ubun (Frontale)
• Ubun-ubun besar (uub) (Frontale major) = Bregma
• Ubun-ubun kecil (uuk) (Frontale minor)

6. Daerah-daerah
• Sincuiput (depan kepala)
• Vertex (puncak kepala)
• Occiput (belakang kepala)

7. Ukuran diameter
• Doccipito –frontalis: 12 cm (letak puncak kepala)
• D.mento-occipitalis: 13,5 (letak dahi)
• D.suboccipito-bregmatika: 9,5 (LBK)
• D.biparietalis: 8 cm

8. Ukuran circumferensia
• Circ.fronto-occipitalis: 34 cm (LPK)
• Circ.mento-occipitalis: 35 cm (LD)
• Circ.suboccip bregmat; 32 cm (LBK)

9. Planum (bidang)
• Plan.fronto-occipitalis: 34 cm (LPK)
• Plan.maxilo-parietalis: 35 cm (LD)
• Plan.tracheo-parietalis: 34 cm (Letak Muka)

123
Gambar 13.2 Kerangka tengkorak

Gambar 13.3 Kerangka tengkorak

124
 Ukuran luar yang terpenting ialah:

1. Distantia spinarum:
Jarak antara spina iliaca anterior superior kiri dan kanan (Ind. 23, Er. 26),
kurang lebih 24 – 26 cm

2. Distantia cristarum:
Jarak yang terjauh antara crista iliaca kanan dan kira (Ind. 26, Er. 29),
kurang lebih 28 – 30 cm.

3. Conjugata externa (Baudeloque):


Jarak antara pinggir atas symphysis dan ujung prosessus spinosus ruas
tulang lumbal ke-V (Ind. 18, Er. 20), 18 cm.
4. Ukuran lingkar panggul :
Dari pinggir atas symphysis ke pertengahan antara spina iliaca anterior
superior dan trochanter major sepihak dan kembali melalui tempat –
tempat yang sama di pihak yang lain (Ind. 80, Er. 90), kurang lebih 10,5
cm.

 Ukuran dalam panggul:

Gambar 13.3 Panggul wanita


a. Ligamentum Sakroiliakum Anterior j.pubis
b. Sakrum k. ilium

125
c. Sacroiliac joint l. krista iliaka
d.Spina Iliaka Anterior Superior m. sacral promontory
e. Asetabulum n. promontorium
f. Foramen Obturatorium o. sacrum
g. Ligamen Arkuatum Pubis p. koksigis
h. Krista Pubika q. spina ischiadika
i. Ischium r. linepektina

Pintu atas panggul merupakan suatu bidang yang dibentuk oleh


promontorium, linea inniminata, dan pinggir atas simfisis pubis
1. konjugata vera : dengan periksa dalam diperoleh konjugata diagonalis
10,5-11 cm
2. konjugata transversa 12-13 cm
3. konjugata obliqua 13 cm
4. konjugata obstetrica adalah jarak bagian tengah simfisis ke promontorium

Ada 4 macam bentuk panggul menurut caldwell dan moloy, dengan


masing-masing berciri sebagai berikut:
1. jenis ginekoid
panggul janis ini merupakan bentuk yang baik, karena dengan bentuk
panggul yang hampir bulat seperti i memungkinkan kepala bayi
mengadakan penyesuaian pada saat proses persalinan.
2. enis android
ciri jenis ini adalah bentuk pintu atas panggulnya hampir seperti segitiga.
panggul janis ini umumnya dimiliki pria, namun ada juga wanita yang
mempunyai panggl jenis ini.
3. jenis platipeloid
penggul jenis ini seperti panggul jenis ginekoid, hanya mengalami
penyempitan pada arah muka belakang.
4. jenis antropoid
panggul jenis ini mempunyai ciri berupa bentuknya yang lonjong seperti
telur.

126
B. Macam-macam distosis jalan lahir
Distosia karena kelainan panggul dapat berupa kelainan bentuk yang
tidak normal ginekoid misalny panggul jenis yaitu
1. Panggul naegele hanya mempunyai sebuah sayap pada sakrum, sehingga
panggul tumbuh sebagai panggul miring.
2.Rakitis adalah pelunakan tulang pada anak-anak karena kekurangan atau
gangguan metabolisme vitamin D, magnesium, fosfor atau kalsium,
berpotensi menyebabkan patah tulang dan kelainan bentuk.
3. Pada kifosis tulang belakang bagian bawah, sakrum bagaian atas ditekan
kebelakang, sedang sakrum bagian bawah memutar kedepan. Dengan
demikian terdapat panggul corong( tunnel pelvis). Dengan pintu atas
panggul yang luas dan dengan bidang-bidang lain menyempit.
4. Pada skoliosis tulang belakang bagian bbawah, bentuk panggul dipengaruhi
oleh perubahan pada tulang-tulang diatas dan panggul menjadi miriing.
Kelainan atau penyakit pada satu kaki yang diderita sejak lahir atau dalam
masa kanak-kanak menyebabkan kaki tersebut tidak dapat digunakan
dengan sempurna, sehingga berat badan harus dipikul oleh kaki yang
sehat. Akibatnya panggul bertumbuh miring( pada pospoliomyelitis masa
kanak-kanak).
5. Pada panggul robert, kedua sayap sakrum tidak ada, sehingga panggul
sempit dalam ukuran melintang.

Kelaianan ukuran
Panggul sempit (pelvic contaction). panggul tersebut sempit apabila
ukurannya 1-2 cm kurang dari ukuran yang normal.

127
BAB XVI

SISTEM KARDIOVASKULAR
A. Definisi
Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri dari jantung,
komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai
oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan dalam proses metabolisme
tubuh. Sistem kardivaskuler memerlukan banyak mekanisme yang bervariasi agar fungsi
regulasinya dapat merespons aktivitas tubuh, salah satunya adalah meningkatkan aktivitas
suplai darah agar aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah
tersebut, lebih banyak di arahkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak yang
berfungsi memlihara dan mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri.

Gambar 16.1 gambar sistem kardiovaskula

128
B. Perkembangan Sistem Kardiovaskuler
Sistem kardiovaskuler mulai berfungsi pada usia 3 minggu kehamilan. Dalam
sistem kardiovaskuler terdapat pembuluh darah terbesar yang di sebut Angioblast.
Angioblast ini timbul dari :
a. Mesoderm : splanknikus & chorionic
b. Merengkim : yolk sac dan tali pusat
c. Dan dapat juga menimbulkan pembuluh darah dan darah
Dalam awal perkembangannya yaitu pada minggu ketiga, tabung jantung mulai
berkembang di splanknikus yaitu antara bagian pericardial dan IEC dan atap katup uning
telur sekunder(kardiogenik area). Tabung jantung pasangkan membujur endotel berlapis
saluran.Tabung-tabung membentuk untuk menjadi jantung primordial.Jantung tubular
bergabung dalam pembuluh darah di dalam embrio yang menghubungkan tangkai, karian
dan yolk sac membentuk sistem kardivaskuler purba.Pada janin, proses peredaran darah
melalui plasenta.

C. Komponen sistem Kardiovaskuler


Jantung
Jantung adalah organ muskular berongga yang bentuknya menyerupai piramid atau
jantung pisang merupakan pusat sirkulasi darah ke seluruh tubuh. Terletak dalam rongga
toraks pada bagian mediastinum.Otot jantung bersifat lurik dan involunter sehingga dapat
berkontraksi secara ritmis dan otomatis, otot jantung hanya terdapat pada lapisan otot
jantung dan dinding pembuluh darah.Sel- sel otot jantung mengalami modifikasi
danmembentuk sistem hantar rangsang yang mengatur denyut jantung.Jantung memiliki
empat ruangan

129
Gambar 16.2 Anatomi Jantung
1. Atrium Dextra
Atrium Dextra terdiri atas rongga utama dari aurikula di luar, sedangkan bagian
dalam membentuk suatu rigi krisata terminalis
a. Muara atrium kanan terdiri dari Vena cava superior, Vena cava inferior,Sinus
koronarius, Osteum atrioventrikuler dekstra
b. Sisa fetal atrium kanan: fossa ovalis dan annulus ovalis
2. Ventrikel dekstra
Ventrikel dekstra berhubungan dengan atrium kanan melalui osteum atrioventrikel
dekstrum dan dengan traktus pulmonalis melalui osteum pulmonalis. Dinding
ventrikel kanan jauh lebih tebal dari atrium kanan terdiri dari Valvula triskuspidal,
Valvula pulmonalis
3. Atrium sinistra
Terdiri atas rongga dab aurikula yang terletak di belakang atrium dekstra dan
membentuk sebagian besar basis.
4. Ventrikel Sinistra
Berhubungan dengan atrium sinistra melalui osteum antrioventrikuler sinistra dan
aorta melalui ostem aorta.
 Peredaran Darah Jntung
Peredaran darah manusia merupakan peredaran darah tertutup karena darah
yang dialirkan dari dan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah dan darah
mengalir melewati jantung sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai peredaran
darah ganda yang terdiri dari :

130
1. Peredaran darah panjang/besar/sistemik
Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari
bilik (ventrikel) kiri jantung lalu diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen
bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya
karbondioksida dibawa melalui vena menuju serambi kanan (atrium) jantung.

Gamabar 16.3 Perdarahan darah Besar


2. Peredaran darah pendek/kecil/pulmonal

Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan
kembali ke jantung. Darah yang kaya karbondioksida dari bilik kanan dialirkan ke paru-
paru melalui arteri pulmonalis, di alveolus paru-paru darah tersebut bertukar dengan darah
yang kaya akan oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke serambi kiri jantung melalui
vena pulmonalis.

Gambar 16.4 Peredarah Darah Kecil

131
BAB XVII

Metabolisme

Definisi

Metabolisme adalah istilah yang mengacu pada perubahan-perubahan kimiawi yang


terjadi didalam tubuh untuk pelaksanaan berbagai fungsi vitalnya.Setiap sel terdiri atas
protoplasma yang memiliki kemampuan memungut oksigen dan bahan keperluan lainnya,
dan menyisihkan bahan tertentu lainnya sebagai barang buangan, termasuk
karbondioksida.Terdapat keseimbangan terus menerus antara pembangunan atau
metabolisme berbagai unsur-unsur dan jaringan yang memakan energy, dan
penghancuran atau katabolisme unsur-unsur kompleks yang membebaskan energy.
A. Metabolisme karbohidrat

Kadar gula darah yang normal ialah 100mg glukosa setiap cm darah. Glukosa
dapat segera didifusikan kedalam cairan jaringan dan kedalam sel, dan konsentrasi
glukosa yang sama terdapat didalam cairan tubuh.glukosa disimpan didalam hati dan otot
tulang sebagai glikogen. Glikogen dalam otot digunakan sewaktu aktivitas otot dan diisi
kembali dengan glukosa gula darah menurut kebutuhan.Dalam banyak penyakit diperlukan
tambahan kalori oleh badan dan karbohidrat termasuk jenis makanan yang paling mudah
dicernakan dan diasimilasikan, maka makanan tambahannya lebih banyak karbohidrat
daripada protein atau lemak.

- Pencernaan:

Ptialin (amylase ludah) mengubah zat tepung masak menjadi maltose.Amylase mengubah
semua zat tepung menjadi maltose.

Enzim dalam usus:

Invertase menghasilkan pemecahan akhir pada Laevulosa

Maltase maltose menjadi berbagai monoskarida glukosa, dan

Lactase galaktosa

132
- Absorpsi:

Dialam jaringan terjadi oksidasi karbohidrat untuk menyediakan panas dan


energy.Kelebihannya disimpan sebagai lemak dan penambahan berat badan.Sewaktu
prosespembakaran, CO2 disingkirkan sebagai produk buangan.

Produk buangan sebagai hasil pembakanran karbohidrat didalam jaringan di ekskresikan:

Oleh paru-paru : air (H2O) dan karbondioksida CO2

Dari kulit : air

Dalam urin : air

Karbohidrat mempunyai beberapa fungsi penting, diantaranya adalah:


1. sebagai sumber energi utama.
2. Sebagai komponen penyusun gen dalam inti sel yang amat penting dalam pewarisan
sifat.
3. Sebagai penghasil kalori (1 gram = 4,1 kalori ).
4. Pembentuk senyawa-senyawa organic yang lain seperti lemak dan protein.
5. Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh.Untuk menghasilkan energi, glukosa
mengalami oksidasi. Prosesnya berlangsung bertahap, diawali dengan glikolisis,
dekarboksilasi oksidatif, siklus Krebs, dan sistem transpor elektron.

Gambar 17.1 Metabolisme Karbohidrat

133
B. Metabolisme Lemak

Gambar 17.2 Metabolisme Lemak

Lemak yang tidak diperlukan setelah diapsorpsi disimpan tubuh didalam jaringan
adipose.Bila lemak telah dimetabolismekan oleh hati maka terdapat residua tau ampas zat
keton oleh tubuh hanya terbatas dapat digunakan.Bila oleh hati lebih banyak dihasilkan
daripdayang dapat digunakan maka yang didalam darah menjadi tertimbun dan
menyebabkan keadaan yang disebut ketosis.Hal ini terjadi pada orang yangkelaparan bila
tubuh tidak mempunyai sesuatu untuk digunakan selain lemak didalam jaringan adipose;
pada diabetes dan pada diet yang berisi terlampau banyak lemak dan kurang karbohidrat.

Didalam jaringan sebagian lemak dioksidasikan untuk memberi panas dan energy. Produk
buangan ini sebagai hasil pembakaran lemak didalam jaringan diekskresikan:

Oleh paru-paru : air (H2O) dan karbondioksida CO2

Dari kulit : air

Dalam urin : air

134
c. Metabolisme Protein

Gambar 17.3 Metabolisme Protein

Sejumlah besar asam amino dibentuk sebagai hasil pencernaan proteindan


semua ini membentuk tempat penyimpanan, tempat sel tubuh mengambil protein yang
diperlukannya.Sebenarnya hanya 9 jenis asam amino yang penting untuk pertumbuhan
dan perbaikan jaringan tubuh.Bila makanan berisi kelebihan protein maka kelebihan asam
amino dipecah didalam hati untuk mengeluarkan nitrogennya dan ditinggalkan hanya
karbon, hydrogen, dan oksigen yang dapat digunakan untuk produksi panas dan
energy.Sebaliknya bila protein yang masuk tidak mencukupi, seperti pada kelaparan, maka
bukan saja simpanan karbohidrat dan lemak dipakai habis, tetapijuga ada kehilangan
protein tubuh yang tampak pada mengurusnya otot.

Pencernaandi dalam Lambung:

Pepsin ( dengan HCL) mengubah protein menjadi pepton

Krenin menghasilkan kasein dari kaseinogen

135
Pepsin (dengan HCL) mengubah kasein menjadi pepton.

Didalam Usus:

Tripsin memecahkan protein dan pepton menjadi polipeptida

Erepsin kemudian memecah polipeptida menjadi asam amino

Absorpsi

di dalam darah, asam amina membawa nitrogen dan zat belerang ke setiap sel didalam
tubuh. Sel tubuh memisahkan asam amino yang khusus diperlukan setiap sel untuk
perbaikan dan pertumbuhan.Hati memecah asam amino, dan dari proses ini terbentuk
urea; senyawa karbonnya dibebaskan oksidasi. Produk buangan sebagai hasil metabolism
protein di dalam jaringan terdapat : urea, asam urat, dan kreatini. Bahan-bahan ini di
ekskresikan didalam urin.Protein tidak ditimbunj didalam tubuh, tetapi kelebihannya
dieksresikan terutama didalam urin.
D. Enzim

Adalah sekelompok protein yang berfungsi sebagai katalisator untuk berbagai


reaksi kimia dalam sistem bilogik.Hampir tiap reaksi kimia, dalam sistem biologis dikatalisis
oleh enzim.Sintesis enzim terjadi didalam sel dan sebagian besar enzim diekstraksi dari
sel tanpa merusak fungsinya.

Suatu enzim (holoenzim) tersusun atas bagian protein dan bukan protein.Bagian protein
disebut apoenzim, dan bagian non protein disebut kofaktor.Kofaktor dapat berupa ion
logam (Cu, Mg, K, Fe, Na), atau koenzim yang berupa bahan organik, misalkan vitamin B
(B1, B2).

Sebagai suatu bahan yang penting dalam metabolisme, enzim memiliki sifat-sebagai
berikut:
 kerja enzim bersifat spesifik/khusus, artinya bahwa satu enzim hanya dapat
bekerja pada satu substrat
 enzim bekerja pada suhu tertentu
 enzim berkerja pada derajat keasaman (pH) tertentu

136
 kerja enzim dapat bolak-balik, artinya selain dapat memecah substrat juga dapat
membentuk substrat dari penyusunnya

Hal-hal yang dapat mempengaruhi kerja enzim di antaranya adalah:


 suhu
 derajat keasaman (pH)
 konsentrasi enzim
 jenis substrat
 penimbunan hasil akhir
 pengaruh aktivator/penggiat
 pengaruh inhibitor/penghambat

Gambar 17.4 Kerja Enzim

Enzim bekerja berdasar prinsip ‘kunci dan anak kunci’ (lock and key). Pada salah
satu sisi enzim terdapat tempat aktif yang memiliki bentuk yang dapat berpasangan tepat
sama dengan bentuk permukaan substrat. Akibatnya satu enzim hanya dapat digunakan
untuk satu jenis substrat.

Contoh enzim yang sering digunakan sebagai materi praktikum adalah enzim
katalase.Enzim ini banyak terdapat pada organel peroksisom dan berfungsi memecah
peroksida (H2O2) yang bersifat toksik menjadi H2O dan O2.

137
E. Gangguan Metabolisme

Bersifat sistemik Segolongan penyakit akibat gangguan metabolisme dan penyakit


ini ada 3 golongan:
 Gangguan metabolisme karbohidrat
 Gangguan metabolisme protein
 Gangguan metabolisme lemak

Bersangkutan dapat menimbulkan kelebihan atau kekurangan zat.

138
BAB XVIII

Hematologi

Definisi

Hematologi adalah cabang ilmu kesehatan yang mempelajari darah, organ


pembentuk darah, dan penyakitnya.Asal katanya dari bahasa Yunani haima artinya darah.

Pemeriksaan hematologi adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui keadaan


darah dan komponen-komponennya.Darah terdiri dari bagian padat yaitu sel darah merah
(eritrosit), sel darah putih (leukosit), trombosit dan bagian cairan yang berwarna
kekuningan yang disebut plasma.Pemeriksaan hematologi rutin dapat menentukan kualitas
kesehatan.

Hematologi secara umum dibagi atas 3 bagian kecil menurut jenis dan grup sel darah yang
dipelajari.
1. Sel darah merah

Adalah jenis sel darah yang paling banyak dan berfungsi membawa oksigen ke
jaringan-jaringan tubuh lewat darah dalam hewan bertulang belakang.Bagian dalam
eritrosit terdiri dari hemoglobin, sebuah biomolekul yang dapat mengikat oksigen.
Hemoglobin akan mengambil oksigen dari paru-paru dan insang, dan oksigen akan
dilepaskan saat eritrosit melewati pembuluh kapiler. Warna merah sel darah merah sendiri
berasal dari warna hemoglobin yang unsur pembuatnya adalah zat besi.Pada manusia, sel
darah merah dibuat di sumsum tulang belakang, lalu membentuk kepingan bikonkaf.Di
dalam sel darah merah tidak terdapat nukleus.Sel darah merah sendiri aktif selama 120
hari sebelum akhirnya dihancurkan.

Sel darah merah atau yang juga disebut sebagai eritrosit berasal dari Bahasa Yunani, yaitu
erythros berarti merah dan kytos yang berarti selubung/sel).

139
Gambar 18.1 Sel darah merah dan sel darah Putih

2 . Sel Darah Putih

Adalah sel yang membentuk komponen darah.Sel darah putih ini berfungsi untuk
membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan
tubuh.Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoebeid, dan
dapat menembus dinding kapiler/diapedesis.Di dalam tubuh, leukosit tidak berasosiasi
secara ketat dengan organ atau jaringan tertentu, mereka bekerja secara independen
seperti organisme sel tunggal.Leukosit mampu bergerak secara bebas dan berinteraksi
dan menangkap serpihan seluler, partikel asing, atau mikroorganisme penyusup. Selain
itu, leukosit tidak bisa membelah diri atau bereproduksi dengan cara mereka sendiri,
melainkan mereka adalah produk dari sel punca hematopoietic pluripotent yang ada pada
sumsum tulang.

3. Plasma Darah

Plasma darah adalah komponen darah berbentuk cairan berwarna kuning yang
menjadi medium sel-sel darah, di mana sel darah ditutup.55% dari jumlah/volume darah
merupakan plasma darah.Volume plasma darah terdiri dari 90% berupa air dan 10%
berupa larutan protein, glukosa, faktor koagulasi, ion mineral, hormon dan karbon dioksida.
Plasma darah juga merupakan medium pada proses ekskresi.

140
A. Pemeriksaan Hemoglobin

Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai
media transport oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh dan membawa karbondioksida
dari jaringan tubuh ke paru-paru. kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin
membuat darah berwarna merah. kadar hemoglobin dapat ditetapkan dengan berbagai
cara, antara lain metode Sahli, oksihemoglobin atau sianmethhemoglobin.

Batas kadar hemoglobin menurut WHO:

Batas nilai hemoglobin

Anak 6 bulan – 6 tahun 11,0

Anak 6 tahun – 14 tahun 12,0

Pria dewasa 13,0

Ibu hamil 11,0

Wanita dewasa 12,0


 Alat dan Bahan

Alat:

a.Blood lanset (alat penusuk)

b.Standart warna

c.Selang penghisap

d.Tabung hemoglobin

e.Bengkok

f.Cucing

g.Pipet hemoglobin

141
h.Pembersih tabung

i.Pengaduk tabung

 Bahan:

a. Aquades

b. HCl 0,1 N

c. Alkohol 70%

d. Kapas

 Cara Kerja:
1. Siapkanlah alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Isilah tabung pengencer (tabung sahli) dengan HCl 0,1 N sampai tanda batas 2 (20
mm3).
3. Lakukanlah persiapan pengambilan darah, dengan menyiapkan blood lanset dan kapas
alkohol.
4. Desinfeksi ujung jari yang akan di infeksi ujung darahnya dengan menggunakan kapas
alkohol.
5. Siapkanlah tabung hemoglobin, selanjutnya rangkailah selang dan pipet runcing
dengan posisi selang diatas dan pipet yang dibawah.
6. Kondisikanlah pasien dalam keadaan lemas.
7. Tusuk ujung jari tersebut dan biarkan darah keluar terlebih dahulu, setelah itu hisap
darah yang keluar dengan menggunakan pipet kapiler sampai batas berwarna biru atau
sebanyak 20 mm3.
8. Pindahkan darah tersebut kedalam tabung yang berisi HCL dan tunggu sampai
bereaksi dan tercampur.
9. Encerkan sampel darah tersebut dengan meneteskan aquades sambil dikocok secara
perlahan dengan menggunakan pengaduk gelas sampai warna darah dalam tabung
sama dengan cairan pada tabung standar.

142
10. Setelah warna sampel darah sama dengan warna standar, bacalah skala yang di
tunjukanpada tabung pengencer, sehingga di dapatkan konsentrasi hemoglobin dari
sampel darah yang di ambil.
B. Pemeriksaan Reproduksi

Adalah pemeriksaan yang berhubungan dengan organ reproduksi, meliputi iva test
dan pap smear.
1) Pemeriksaan IVA test

IVA test adalah metode baru deteksi dini kanker leher rahim dengan mengoleskan
asam asetat ke dalam leher rahim. Bila terdapat lesi kanker, maka akan terjadi perubahan
warna menjadi agakkeputihan pada leher rahim yang diperiksa. Metode ini memiliki
keunggulan dibandingkan dengan pap smear yang selama ini lebih popular.
 Alat dan Bahan:

1.Meja Ginekologi (meja periksa)

2.Cocor Bebek

3.Sumber Cahaya

4.Rak atau wadah peralatan

5.Kapas swab

6.Sarung tangan

7.Spatula kayu

8.Asam asetat (3-5%)


 Cara Kerja:
1. Sebelum dilakukan pemeriksaan, pasien akan mendapat penjelasan mengenai
prosedur yang akan dijalankan. Privasi dan kenyamanan sangat penting dalam
pemeriksaan
2. Pasien dibaringkan dengan posisi litotomi (berbaring dengan dengkul ditekuk dan kaki
melebar).

143
3. Vagina akan dilihat secara visual apakah ada kelainan dengan bantuan pencahayaan
yang cukup.
4. Speculum akan dibasuh dengan air hangat dan dimasukkan ke vagina pasien secara
tertutup, lalu dibuka melihat leher rahim.
5. Bila terdapat banyak cairan di leher rahim, dipakai kapas steril basah untuk
menyerapnya
6. Dengan menggunakan pipet atau kapas, larutan asam asetat diteteskan ke leher
rahim. Dalam waktu kurang lebih satu menit, reaksinya pada leher rahim sudah dapat
dilihat. Bila leher rahim berubah menjadi keputih-putihan, kemungkinan positif
terdapat kanker. Asam asetat berfungsi menimbulkan dehidrasi sel yang membuat
penggumpalan protein, sehingga sel kanker yang berkepadatan protein tinggi
berubah warna putih.

2) Pemeriksaan Pap Smear

Pap Smear adalah pemeriksaan usapan mulut rahim untuk melihat sel-sel mulut rahim
(serviks) di bawah mikroskop. Pap Smear merupakan tes skrining untuk mendeteksi dini
perubahan atau abnormalitas dalam serviks sebelum sel-sel tersebut menjadi kanker.

Kanker Leher Rahim menyerang siapa?

• Wanita yang telah melakukan hubungan seksual diusia muda

• Wanita yang melakukan kontak seksual dengan berganti-ganti pasangan

• Perokok

• Kurang mengkonsumsi sayur dan buah- buahan.

Persiapan Sebelum Pemeriksaan Pap Smear

Apabila anda berencana melakukan Pemeriksaan Pap Smear sehingga hasil yang
dihasilkan akurat, sebaiknya anda menghindari beberapa hal sebagai berikut:

• Lakukan Pemeriksaan Pap Smear ketika anda Tidak sedang haid atau ada
perdarahan. Lakukan Pemeriksaan Jika tiga hari sesudah haid selesai.

144
• Tidak boleh berhubungan seksual, minimal tiga hari (3x24 jam).

• Tidak boleh memakai douch, cairan pembersih vagin atau antiseptik sejenisnya
yang dimasukkan ke dalam vagina (Namun untuk membersihkan daerah bagian
luar vagina masih diperbolehkan).

• Tidak sedang hamil. Lakukan Pemeriksaan papsmear sebaiknya dilakukan dua


atau tiga bulan setelah melahirkan, atau ketika darah nifas sudah bersih.

 Alat dan bahan

Dalam membuat sediaan apusan Pap Smear diperlukan bahan dan alat sebagai berikut:
a. Spekulum vagina cocor bebek.
b. Spatula Ayre dari kayu model standar dan model modifikasi.
c. Kapas lidi atau cytobrush
d. Bahan fiksasi basah berupa cairan fiksasi alkohol 95% dalam tabung atau bahan
fiksasi kering berupa hair spray.
e. Kaca objek
f. Lampu sorot yang dapat digerakkan.
g. Formulir permintaan pemeriksaan sitologi apusan Pap.
h. Meja pemeriksaan

 Cara Kerja Pap Smear

Pap smear sebaiknya dilakukan minimal satu kali dalam satu tahun. Pap Smear dilakukan
di atas meja ginekologi oleh seorang dokter kandungan, dengan langkah pemeriksaan Pap
Smear adalah sebagai berikut:
 Pemeriksaan dalam ini menggunakan spekulum yang berfungsi untuk membuka
liang vagina.
 Sesudah terbuka pemeriksa dilakukan dan cairan leher rahim diambil
menggunakan spatula dan suatu sikat kecil yang halus. Cairan dari serviks
tersebut kemudian dioles pada object glass dan dibawa ke laboratorium untuk
proses dan membutuhkan waktu sekitar 3–7 hari untuk didapatkan hasilnya.

145
 Dari hasil pemeriksaan diketahui apakah sel-sel leher rahim normal atau sudah
menunjukkan tanda-tanda tidak normal (gejala awal kanker serviks)

Dari 80 persen sel yang tidak normal belum tentu merupakan Gejala kanker Serviks,
karena hanya bisa disebabkan oleh virus yang terinfeksi atau karena peradangan sebab
lain pada Vagina.jika dilihat dari perbandingan, mungkin hanya sekitar 10 % hasil pap
smear yang bermasalah. Dan dari seluruh hasil pap smear yang menunjukkan masalah,
hanya sekitar satu persen saja yang berpotensi untuk berkembang menjadi kanker serviks.

Gambar 18.2 Pemeriksaan Pap Smear


 Cara pengambilan bahan apusan Pap

Cara mengambil bahan sediaan apusan Pap dari berbagai sumber:

a. Sekret vaginal

Sekret vaginal diambil dengan mengapus dinding lateral vagina sepertiga bagian
atas, dengan spatula ayre. Caranya:
1) Pasang Spekulum steril tanpa memakai bahan pelicin.

146
2) Apus sekret dari dinding lateral vagina sepertiga bagian atas dengan ujung spatula
ayre yang berbentuk bulat lonjong seperti lidah.
3) Oleskan sekret yang didapat pada kaca objek secukupnya, jangan terlalu tebal
dan jangan terlalu tipis.
4) Setelah selesai difiksasi minimal selama 30 menit, sediaan siap untuk dikirim ke
laboratorium sitologi.

b. Sekret Servikal (Eksoserviks)

Sekret yang diambil dengan mengapus seluruh permukaan porsio serviks sekitar
orifisium uteri eksternum dengan spatula ayre. Caranya:
1) Pasang spekulum steril tanpa memakai bahan pelicin.
2) Dengan ujung spatula Ayre yang berbentuk bulat lonjong seperti lidah, apus sekret
dari seluruh permukaan porsio serviks dengan sedikit tekanan tanpa melukainya.
Gerakan searah jarum jam, diputar melingkar 360°.
3) Ulaskan sekret yang didapat pada kaca objek secukupnya, jangan terlalu tebal
dan jangan terlalu tipis.
4) Fiksasi segera sediaan yang telah dibuat dengan cairan fiksasi alkohol 95% atau
hair spray.
5) Setelah selesai difiksasi minimal selama 30 menit, sediaan siap dikirim ke
laboratorium sitologi.

c. Sekret endoserviks

Diambil dengan mengapus permukaan mukosa kanalis endoserviks dan daerah


squomo-columnar junction, dengan bantuan alat pengambil bahan sediaan endoserviks,
yaitu kapas lidi atau cytobrush.Kapas lidi adalah alat pengambil sediaan endoserviks yang
paling tua dan paling banyak dipakai, tetapi saat ini sudah tidak direkomendasikan
lagi.Cytobrush adalah alat berbentuk sonde dari plastik yang ujungnya mempunyai sikat
halus seperti sikat gigi, yang berfungsi untuk menampung sekret endoserviks. Caranya:
1) Lekatkan sedikit kapas lidi pada ujung alat ecouvillon rigide jika hendak
menggunakan alat tersebut. Jika menggunakan cytobrush tidak perlu tambahan
kapas.

147
2) Masukkan ecouvillon rigid atau cytobrush kedalam kanalis endoserviks sedalam
satu atau dua sentimeter dari orifisium uteri eksternum.
3) Putar alat tersebut 360° untuk mengapus seluruh permukaan mukosa endoserviks
dan daerah squomo-columnar junction.
4) Pulaskan sekret yang didapat pada kaca objek secukupnya, jangan terlalu tebal
dan jangan terlalu tipis.
5) Fiksasi segera sediaan yang telah dibuat dengan cairan fiksasi alkohol 95% atau
hair spray.
6) Setelah selesai difiksasi, minimal selama 30 menit, sediaan siap dikirim ke
laboratorium sitologi.

C. Pemeriksaan Protein Urin

Proteinuria yaitu urin manusia yang terdapat protein yang melebihi nilai normalnya
yaitu >150 mg/24 jam atau pada anak-anak lebih dari 140 mg/24 jam. Urin normal
biasanya berwarna kuning, berbau khas jika didiamkan berbau ammoniak.pH berkisar 4,8
– 7,5 dan biasanya 6 atau 7. Berat jenis urin 1,002 – 1,035. Volume normal perhari 900 –
1400 ml. tingginya kadar protein dalam urin ibu hamil dapat mengindikasikan terjadinya
preeklampsi. Preeklampsi ialah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema dan
proteinuria yang timbul karena kehamilan.Penyakit ini umumnya terjadi pada trimester
kedua kehamilan.

Cara menilai hasil:

--: tidak ada kekeruhan

+: kekeruhan ringan tanpa butir-butir (0,01 – 0,05%)

++: kekeruhan mudah dilihat dan Nampak butir-butir dalam kekeruhan tersebut (0,05-
0,2%)

+++: urin jelas keruh dan kekeruhan berkeping-keping (0,2- 0,5%)

++++: sangat keruh dan bergumpal (>0,5%)

148
 Alat dan Bahan:

1.Alat:

a. 2 tabung reaksi

b. Penjepit tabung reaksi

c. Rak tabung

d. Pipet tetes

e. Lampu spiritus

f.Beker glass

2.Bahan:

a.Asam asetat 6%

b.Urin jernih

 Cara kerja:
1. Menyiapkan dan mengecek kelengkapan alat
2. Mencuci tangan
3. Memakai handscoon
4. Memperhatikan kejernihan urin
5. Bila urin keruh disaring dengan kertas penyaring
6. Mengisi kedua tabung dengan urin, masing-masing +2ml salah satu tabung
sebagai bahan pembanding pemeriksaan
7. Menyalahkan lampu spiritus
8. Memanaskan tabung sampai mendidih
9. Bila urin dipanaskan keruh tambahkan 4 tetes asam asetat 6% dan bila kekeruhan
hilang maka menunjukan hasil yang negative
10. Jika urin tetap keruh maka panaskan sekali lagi dan bandingkan hasilnya

149
11. Bila setelah dipanaskan urin tetap keruh maka hasilnya positif dan baca hasil
pemeriksaan
12. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
13. Membereskan peralatan
14. Mencuci tangan.

2) Pemeriksaan Reduksi (Glukosa Urine)

Adanya glukosa dalam urin disebut glukosuria.Ambang ginjal terhadap pengeluaran


zat glukosa pada kebanyakan orang bertubuh sehat adalah 180 mg%.gejala glukosa ini
akan terjadi jika kadar glukosa darah melebihi nilai ambang ginjal.

Cara menilai hasil:

- : bila larutan tetap berwarna biru jernih atau sedikit kehijau-hijauan dan agak keruh

+ : larutan berwarna hijau kekuning-kuningan dan keruh, kadar glukosa 0,5-1 gr%

++ : larutan berwarna kuning keruh, kadar glukosa 1-1,5 gr%

+++ : berwarna jingga atau warna lumpur keruh, kadar glukosa 2-3,5 gr%
 Alat dan Bahan:

1.Alat:

a.Tabung reaksi

b.Pipet

c.Lampu spiritus

d.Penjepit tabung

e.Reagen benedict

2.Bahan: urine segar

150
Gambar 18.3 pemeriksaan glukosa urine

 Cara kerja:
1. Masukkan 5ml atau 2,5ml reagen benedict ke dalam tabung reaksi
2. Teteskan 8 tetes urin kedalamnya ( untuk 5ml reagen) atau 4 tetes (untuk 2,5ml
reagen)
3. Panaskan diatas nyala lampu api spiritus sampai terbentuk gelembung
4. Angkat dan kocok isi tabung lalu dinginkan
5. Setelah dingin, baca hasil reaksinya .

D. Pemeriksaan Glukosa Darah

Glukosa diperlukan sebagai sumber energi terutama bagi sistem saraf dan
eritrosit. Glukosa juga dibutuhkan di dalam jaringan adipose sebagai sumber gliserida –
glisero, dan mungkin juga berperan dalam mempertahankan kadar senyawa antara pada
siklus asam sitrat di dalam banyak jaringan tubuh.

151
Gulosa berasal sebagian diperoleh dari makanan, kemudian dibentuk dari
berbagai senyawa glukogenik yang mengalami glukoneogenesis lalu juga dapat dibentuk
dari glikogen hati melalui glikogenolosis.

Cara pemeriksaan glukosa darah


1. GlucoSure digital
2. Lancet steril
3. kapas alcohol
4. stik glukosa

 Cara kerja :
1. jari tangan disterilkan dengan kapas alcohol
2. teteskan darah yang keluar pada stik glukosa
3. masukan stik glukosa pada alat GlucoSure
4. baca hasil pemeriksaan

kadar normal glukosa darah : 80 – 120 gr/dl

 Bahan
1. Reagen GOD – PAP
2. Reagen Standard Glukosa
3. Serum atau plasma

 Alat
1. Tabung reaksi ukuran 5 ml
2. Rak tabung reaksi
3. Pipet ukuran 30 µl
4. Spectrofotometer

152
Gambar 18.4 pemeriksaan glukosa darah
 Cara kerja
1. Disiapkan 3 buah tabung reaksi ukuran 5 ml, masing – masing diberi label RB (
Reagen Blanko ), STD ( Reagen Standar ) dan SPL ( Reagen Sampel )
2. Tabung RB diberi 3.000 µl Reagen GOD – PAP
3. Tabung STD diberi 30 µl Reagen standar glukosa dan ditambah dengan 3.000µl
Reagen GOD – PAP, dicampur hingga homogen.
4. Tabung SPL diberi 30 µl serum dan ditambah dengan 3.000 Reagen GOD – PAP,
dicampur hingga homogeny
5. Selanjutnya masing – masing diinkubasi selama 15 menit pada temperatur kamar
6. Diukur Absorbansinya ( AA ) standar dan Abs sampel terhadap ReagenBlanko (
RB ) dengan spectrofotometer pada panjang gelombang 546 nm.

153
DAFTAR PUSTAKA

Coad, Jane. 2006. “Anatomi Dan Fisiologi Utuk Bidan”. Jakarta: EGC.

Fairus, Martini. 2011. “Fisiologi Kebidanan”. Yogyakarta: Pustaka Rihama.

Julianto, Irwan.2012.”Alat Indra Manusia”.http://asagenerasiku.blogspot.co.id/2012/03/alat-


indra-manusia-bagian-bagian-dan.html.Diakses tanggal 16 Agustus 2016

Manuaba, Ida Bagus Gde. 2007. “MemahamiKesehatan Reproduksi Wanita”. Jakarta:


Arcan.

Mashudi, Sugeng.2011.Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi Dasar.Jakarta:Salemba Medika

Pearce,Evelyn C.2000.Anatomi danFisiologiuntukParaMedis. Jakarta: KompasGramedia.

Scanlon,Valerie C dan Sanders Tina.2006.Buku Ajar Anatomi &Fisiologi.Jakarta :EGC.

Smeltzer,Suzanne C dan Bare Brenda G.2001.Buku Ajar Keperawatan Medikal


Bedah.,Jakarta : Egc.

Soewoto, Hafiz.2001.Biokimia EksperimenLaboratorim. Jakarta: WidyaMedika.

Syarifuddin. 2011. Anatomi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Keperawatan.Jakarta :


Salemba Medika.

Verrals, Sylvia. 1997.”Anatomi Dan Fisiologi Terapan Dalam Kebidanan”. Jakarta:


EGC.

Wikipedia. 2016. ‘’Metabolisme’’. https://id.wikipedia.org/wiki/Metabolisme. Pearce,Evelyn


C.2000.Anatomi danFisiologiuntukParaMedis. Jakarta: KompasGramedia.

Yulistianty,Patricia.2011.”Sistem Anatomi Dan Fisiologi Sistem Integumen”.


Http://Patriciayulistianty.Wordpress.Com/2011/09/27/Sistem-Anatomi-Fisiologi-
Sistem-Integumen-Dan-Higiene/.Diakses Tanggal 16 Agustus 2016

154

Anda mungkin juga menyukai