Anda di halaman 1dari 17

Sistem Pencernaan & Sistem

Pernapasan Aves

Nama Kelompok :
Nur Tursinai R.H (2019280641)
Honorata Melania Nawas (2019280446)
Wilhelmus Mosa Sei (2019280979)
Pencernaan Aves

Burung (Aves) adalah hewan vertebrata yang


memiliki sistem pencernaan, seperti ayam, bebek,
dan unggas lainnya.
Organ pencernaan pada burung terbagi atas
saluran percernaan dan kelenjar pencernaan.
Makanan burung ini terdiri dari beberapa jenis yaitu
serangga, buah-buahan, dan biji-bijian. Sistem
pencernaan burung dibedakan menjadi 3 yaitu
sistem pencernaan secara mekanik, secara
enzimatis, dan secara biologis.
● Sistem Pencernaan secara mekanik

Berlangsung didalam rongga mulut dengan bantuan lidah yang mendorong


makanan menuju kerongkongan, dari kerongkongan menuju tembolok yang
kemudian empedal didalam makanan mengalami pengecilan partikel sehingga
lebih mudah di serap.

● Sistem Pencernaan secara enzimatis

Pada burung terjadi di dalam mulut dengan bantuan enzim ptialin. Di d


lambung dengan bantuan asam klorida (HCL). Di dalam usus dengan b
enzim yang dihasilkan oleh pankreas.

● Sistem Pencernaan secara biologis

Pada burung dilakukan dengan bantuan bakteri sehingga disebut pencern


mikrobiologi. Proses pencernaan mikrobiologi terjadi didalam usus besar.
Saluran Pencernaan pada
aves :
1. Paruh
2. Rongga mulut
3. Kerongkongan (esofagus)
4. Tembolok
5. Lambung kelenjar (proventrikulus)
6. Lambung pengunyah (empedal)/Gizzard
7. Usus halus
8. Usus besar
9. kloaka
Paruh, berfungsi untuk mengambil makanan, di dalam rongga mulut
terdapat lidah yang kecil, kaku, tebal, dan runcing yang dilapisi zat
kitin. Burung tidak memiliki gigi sehingga makanan yang masuk tidak
dikunyah tetapi langsung masuk ke kerongkongan/ esofagus.

Rongga Mulut, didalam rongga mulut pakan dicampur


dengan air ludah dan enzim ludah (saliva). Air ludah
berfungsi sebagai bahan lubrikas (pelumas/pelicin) dan
juga sebagai enzim dalam proses pencernaan secara
enzimatis.
Esofagus, merupakan saluran organ penghubung yang
berfungsi untuk meneruskan makanan dari rongga mulut ke
tembolok.
Tembolok adalah pelebaran ujung kerongkongan yang berbentuk
seperti kantung. Tembolok berfungsi untuk menyimpan makanan
sementara.
Lambung kelenjar (Proventrikulus), didalam lambung akan
mengalami proses pencernaan secara enzimatis dengan
bantuan getah lambung. Lambung akan menghasilkan enzim
pepsin, renin dan asam klorida (HCL). Fungsi utama lambung
ialah untuk menyimpan makanan sekaligus mencerna makanan.

Empedal (Gizzard), didalam empedal terjadi proses pelumatan


pakan yang dibantu dengan grit. Grit umumnya berupa kerikil/batu
kecil, pecahan kaca, remukan kerang dll. Grit ini membantu
gizzard dalam melumatkan pakan menjadi partikel-partikel kecil
agar permukaan pakan lebih mudah dicerna.
Usus halus, berfungsi sebagai tempat terjadinya pencernaan
makanan secara kimiawi dan terjadi penyerapan sari-sari
makanan.

Usus besar, berfungsi untuk merubah sisa-sisa makanan


yang tidak diserap menjadi feses/kotoran.
Kloaka, adalah sistem pencernaan terakhir, yaitu tempat
pembuangan dari saluran urin, saluran reproduksi dan saluran
pencernaan. kotoran/feses pada usus besar akhirnya akan
dikeluarkan melalui saluran pembuangan yang disebut dengan
kloaka.
Mekanisme pencernaan pada aves
• Makanan masuk melalui paruh
• Kemudian diteruskan melalui esofagus/
kerongkongan ke tembolok.
• Tembolok dapat menyimpan makanan sampai 12
jam
• Dari tembolok, makanan kemudian diteruskan ke
proventrikulus/lambung kelenjar untuk dicerna
secara kimiawi menggunakan enzim-enzim
pencernaan lalu ke empedal.
• Di empedal, makanan dicerna secara mekanis
dengan bantuan otot dan kerikil/pasir dan ditelan
bersamaan dengan makanan untuk membantu
proses pencernaan hingga menjadi halus oleh
sebab itu, burung tidak memerlukan gigi untuk
mencerna makanan.
Mekanisme pencernaan pada aves

Lanjutan…
• Kemudian pada usus halus, terjadi penyerapan
nutrisi dan pada usus buntu bakteri membantu
pembusukan sisa makanan.
• Di dalam usus besar, terjadi penyerapan air pada
sisa makanan yang tidak dicerna.
• Akhirnya feses/ kotoran yang bercampur dengan
urin/kencing dikeluarkan melalui kloaka. Feses siap
untuk dikeluarkan.
Pernapasan Aves

Burung ialah makhluk hidup yang dapat


terbang dengan menggunakan sayapnya. Alat
pernapasan burung terdiri atas hidung, trakea
dan paru-paru. Burung memiliki alat bantu
pernapasan yang disebut dengan pundi-pundi
udara (kantong udara). fungsi pundi-pundi
udara yaitu untuk menyimpan udara saat
terbang.
Berikut ini terdapat beberapa alat pernapasan burung, terdiri

● Lubang Hidung
Terdapat dua lubang hidung yaitu lubang hidung luar dan dalam. Lubang hidung luar terdapat
pada pangkal paruh sebelah atas dan berjumlah sepasang. Sedangkan lubang hidung dalam terdapat
pada langit-langit rongga mulut.
● Trakea
Trakea tersusun atas tulang rawan yang berbentuk lingkaran. Trakea ini bercabang menjadi
bronkus kanan dan kiri. Bronkus ini kemudian akan menghubungkan siring dengan paru-paru. Siring
memiliki selaput yang akan bergetar dan menghasilkan bunyi jika ada udara yang lewat.
● Paru-paru
Paru-paru terdapat sepasang dan menempel di dinding dada bagian dalam. Paru-paru pada
burung dibungkus oleh selaput paru-paru (pleura) dan berhubungan dengan kantong udara. Paru-
paru burung tidak memiliki alveoli dan sebagi gantinya adalah pembuluh udara yang disebut
parabronki. Saluran udara pada parabronki bercabang-cabang yaitu berupa pembuluh kapiler udara
yang letaknya berdampingan dengan kapiler darah.
● Kantung Udara
Lanjutan....
Pada burung terdapat kantong udara. kantong udara pada burung berjumlah 9,
Letak masing-masing kantung udara tersebut terhadap paru-paru pun bervariasi, yaitu sebagai
berikut.

1. Kantung udara servikal (saccus cervicalis) adalah kantung udara yang terletak di pangkal leher.
2. Kantung udara karakoid (saccus interclavicularis) adalah kantung udara yang terletak di antara
tulang selangka.
3. Kantung udara ketiak (saccus axillaris) adalah kantung udara yang terletak di ketiak.
4. Kantung udara toraks anterior (saccus thoracalis anterior) adalah kantung udara yang terletak di
ruang dada bagian depan.
5. Kantung udara toraks posterior (saccus thoracalis posterior) adalah kantung udara yang terletak
di ruang dada bagian belakang.
6. Kantung udara rongga perut (saccus abdominalis) adalah kantung udara yang terletak di rongga
perut.
Gambar Alat pernapasan Aves
Burung termasuk hewan yang tingkat metabolismenya
cukup tinggi. Karena secara umum burung memiliki
penggerakkan secara terbang. Oleh karena itu
kebutuhan oksigennya sangat besar sehingga
terdapat perbedaan ketika terbang dan istirahat dalam
mekanisme pernapasannya.
Mekanisme pernapasan dapat dibagi menjadi dua
yaitu ketika isitrahat dan ketika terbang.

• Pernapasan ketika istirahat


Burung tidak memiliki diafragma yang
membantu kontraksi otot, sebagai gantinya otot tulang
rusuk akan berkontraksi yaitu saat tulang rusuk
bergerak kedepan menyebabkan rongga dada
membesar. Dan dibagi menjadi dua fase yaitu :
a. Fase inspirasi
b. Fase ekspirasi
a. Inspirasi
Ketika tulang rusuk berkontraksi, rongga dada membesar
sehingga udara dari luar akan masuk melalu hidung, menuju
trakea, bronkus, dan sebagian kecil udara masuk ke paru-paru
dan sebagian besar masuk ke kantong udara bagian posterior
atau kantong udara dada belakang dan abdomen mengembang.
Udara yang berada didalam kantong udara bagian belakang tadi
akan mengalirkan sisa udara ke paru-paru sehingga pertukaran
udara berlangsung dengan efisien volume udara di paru-paru
tetap dan selalu tersedia udara segar.
b. Ekspirasi
Terjadinya ekspirasi yaitu ketika tulang rusuk relaksasi
maka rongga dada mengecil, paru-paru mengempis sehingga
kantong udara pada bagian depan atau atau anterior terisi udara
yang berasal dari paru-paru kemudian dikeluarkan seiring
kantong udara bagian depan (anterior) tersebut mengempis.
Udara langsung melalui bronkus, trakea sampai ke hidung.
• Pernapasan ketika terbang

Saat terbang burung mengepakan sayapnya


dengan keatas dan kebawah, dengan menggunakan
otot dada dan rusuknya. Dimana otot ini membantu
pernapasan ketika burung beristrahat, sehingga
pernapasan ketika terbang dibantu juga oleh kantong
udara yang bertindak seperti pentilasi atau
menggembuskan udara ke paru-paru agar kebutuhan
oksigen terpenuhi dan menggembuskan udara keluar
dari paru-paru. Dan dibagi menjadi dua fase yaitu :
a. Fase inspirasi
b. Fase ekspirasi
a. Inspirasi
Saat burung mengangkat sayap, kantong udara pada
bagian ketiak atau pangkal lengan mengembang diisi oleh
udara dari luar dan juga mengalir masuk ke kantong udara
perut (abdomen) serta bagian kecilnya masuk keparu-paru.
Kantong udara tersebut lalu mengempis sehingga udara segar
tadi dialirkan keparu-paru untuk proses difusi.
b. Ekspirasi
Ketika sayap diturunkan, kantong udara pada bagian
ketiak terjepit, udara dari paru-paru yang mengisi kantong
udara bagian anterior(atas) tadi dikeluarkan dengan cara
dihembuskan saat kantong tersebut terjepit. Udara kotor
mengalir melalui bronkus, trakea lalu keluar melewati hidung.

Semakin cepat kepakkan sayapnya saat itu juga kebutuhan


oksigen meningkat. Kecepatan bernapas burung meningkat
karena kebutuhan oksigen yang besar untuk metabolisme
yang cepat saat terbang. Kantong udara membantu
mengefisienkan pernapasan burung ketika terbang yaitu
membantu meningkatkan aliran udara ke paru-paru yang
dipengaruhi oleh gerakkan sayap tadi.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai