SISTEM ENDOKRIN
HARIANA 202204078
SELVI 202204103
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem endokrin adalah suatu sistem dalam tubuh manusia yang
bertugas untuk melakukan sekresi (memproduksi) hormon yang berfungsi
untuk mengatur seluruh kegiatan organ-organ dalam tubuh manusia sesuai
dengan yang dibutuhkan organ tersebut. Hasil sekresi berupa hormon ini
langsung masuk ke dalam pembuluh darah manusia tanpa harus melalui
saluran (duktus). Sistem endokrin terbagi menjadi beberapa kelenjar endokrin
yang jika dalam satu kesatuan disebut dengan sistem endokrin. Jadi, sistem
endokrin merupakan gabungan dari beberapa kelenjar endokrin. Kelenjar
endokrin itu sendiri ada yang menghasilkan satu macam hormone atau
tunggal, dan ada juga yang menghasilkan beberapa hormone atau ganda.
Kelenjar terdiri dari dua tipe yaitu endokrin dan eksokrin. Kelenjar endokrin
melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah. Kelenjar endokrin terdapat
pada pulau Langerhans, kelenjar gonad (ovarium dan testis), kelenjar adrenal,
hipofise, tiroid dan paratiroid. Sedangkan kelenjar eksokrin melepaskan
sekresinya ke dalam duktus pada permukaan tubuh seperti kulit dan organ
internal lapisan traktus intestinal- sel apud (syaifuddin, 2012).
B. Maksud Praktikum
reproduksi.
C . Tujuan Praktikum
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sistem Endokrin
Sistem endokrin adalah suatu sistem dalam tubuh manusia yang
bertugas untuk melakukan sekresi (memproduksi) hormon yang berfungsi
untuk mengatur seluruh kegiatan organ-organ dalam tubuh manusia sesuai
dengan yang dibutuhkan organ tersebut. Hasil sekresi berupa hormon ini
langsung masuk ke dalam pembuluh darah manusia tanpa harus melalui
saluran (duktus). Sistem endokrin terbagi menjadi beberapa kelenjar
endokrin yang jika dalam satu kesatuan disebut dengan sistem endokrin.
Jadi, sistem endokrin merupakan gabungan dari beberapa kelenjar
endokrin. Kelenjar endokrin itu sendiri ada yang menghasilkan satu
macam hormone atau tunggal, danada juga yang menghasilkan beberapa
hormone atau ganda. Kelenjar terdiri dari dua tipe yaitu endokrin dan
eksokrin. Kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam
darah. Kelenjar endokrin terdapat pada pulau Langerhans, kelenjar gonad
(ovarium dan testis), kelenjar adrenal, hipofise, tiroid dan paratiroid.
Sedangkan kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya ke dalam duktus pada
permukaan tubuh seperti kulit dan organ internal lapisan traktus intestinal-
sel apud (syaifuddin, 2012).
Beberapa fungsi dari kelenjar endokrin, adalah mengontrol dan
merangsang aktifitas kelenjar tubuh, merangsang pertumbuhan jaringan,
menghasilkan hormon-hormon yang dibutuhkan oleh organ-organ tertentu,
mengatur oksidasi, metabolisme, dan meningkatkan penyerapan (absorpsi)
glukosa pada usus halus, mempengaruhi metabolisme lemak, hidrat arang,
protein, vitamin, dan mineral. Sedangkan fungsi dari hormon adalah
mengendalikan proses-roses dalam tubuh manusia seperti proses
metabolisme, proses oksidatif, perkembangan seksual, dan lain-lain.
Menjaga keseimbangan fungsi tubuh (homeostasis). Di dalam tubuh 144
manusia, terdapat 6 kelenjar endokrin yang masing-masing berperan
dalam menghasilkan hormon-hormon tertentu sesuai dengan kebutuhan
tubuh. Kelenjar-kelenjar tersebut adalah sebagai berikut (syaifuddin,
2012).
1. Kelenjar Hipofisis
Kelenjar Hipofisis atau disebut juga glandula pituitaria terletak di
sella turcica, lekukan os tsphenoidale basis cranii, berbentuk oval dengan
diameter kira-kira 1 cm. Kelenjar ini terbagi menjadi lobus anterior dan
posterior, serta terdiri dari adenohipofisis yang berasal dari orofaring dan
neurohipofisis yang berasal dari sistem kantong Ratke (Ratke diambil dari
nama ahli anatomi asal Jerman). Hipofise dikenal sebagai master of gland
karena kemampuan hipofise dalam mempengaruhi atau mengontrol
aktivitas kelenjar endokrin lain dengan menghasilkan bermacam-macam
hormon untuk mengatur kegiatan kelenjar endokrin lainnya, terletak di
bagian otak besar. Kelenjar hipofisis ini dibagi menjadi 3 bagian
berdasarkan letaknya, yaitu 145 bagian depan (anterior), bagian tengah
(central), dan juga bagian belakang (posterior). Kelenjar hipofisis juga
bekerja sama dengan hipotalamus (suatu organ dalam otak) untuk
mengendalikan organ- organ dalam tubuh (Syaifuddin, 2012)
3. Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid adalah kelenjar hormon berbentuk kupu-kupu yang
terletak di bagian depan bawah leher. Kelenjar tiroid mengendalikan
metabolisme dan berperan penting dalam kesehatan. Tugas kelenjar tiroid
adalah menghasilkan hormon tiroid, yang akan dibawa oleh darah ke
seluruh tubuh.Hormon akan dibawa oleh darah ke seluruh jaringan tubuh.
Hormon tersebut dibutuhkan untuk memastikan jaringan dan organ tubuh
bekerja dengan benar dan juga membantu tubuh menggunakan energi,
menjaga tubuh tetap hangat dan menjaga otak, jantung, otot dan organ
lain bekerja sebagaimana mestinya. Kelenjar tiroid merupakan bagian dari
sistem endokrin yang memiliki bentuk seperti kupu-kupu. Tiroid memiliki
berat rata-rata antara 20-60 gram. Lokasi kelenjar tiroid berada di pangkal
leher tepat di bawah jakun. Tiroid memiliki dua lobus yang terletak di
kedua sisi tenggorokan (trakea). Kelenjar tiroid bertugas memproduksi
hormon yang penting untuk kesehatan metabolisme tubuh Anda.
Fungsi kelenjar tiroid bagi tubuh manusia sangatlah penting. Fungsi
utamanya adalah untuk memproduksi hormon yang bermanfaat mengatur
metabolisme dalam tubuh manusia. Apabila terdapat gangguan fungsi
kelenjar tiroid, maka dapat menyebabkan berbagai masalah pada tubuh
seseorang. Dapat diketahui fungsi kelenjar tiroid bagi kesehatan tubuh.
Kelenjar tiroid bertugas memproduksi tiga hormon penting bagi tubuh.
Hormon tersebut antara lain Triiodothyronine (T3), Tiroksin (T4), dan
Kalsitonin. Hormon tiroid yang diproduksi oleh kelenjar tiroid sangat
penting agar sel menjalankan fungsinya dengan benar. Masing-masing
hormon memiliki peranannya sendiri, berikut penjelasannya.
1) Hormon Tiroksin (T4)
Hormon pertama yang diproduksi oleh kelenjar tiroid adalah
hormon tiroksin atau disebut dengan T4. Fungsi utamanya adalah
untuk mengatur metabolisme tubuh. Hampir semua sistem tubuh
dipengaruhi oleh hormon tiroksin ini. Oleh karena itu, kadar hormon
tiroksin ini harus berada dalam keadaan normal untuk bisa menjaga
kesehatan tubuh.
2) Hormon Triiodothyronine (T3)
Selanjutnya, hormon kedua yang diproduksi oleh kelenjar tiroid
adalah hormon triiodothyronine. Hormon triiodothyronine adalah
bentuk aktif dari hormon tiroid. Sekitar 20% hormon triiodothyronine
disekresikan langsung ke dalam aliran darah oleh kelenjar tiroid.
Sisanya 80% dihasilkan dari konversi tiroksin oleh organ seperti hati
dan ginjal.
3) Hormon Kalsitonin
Hormon terakhir yang diproduksi oleh kelenjar tiroid adalah
kalsitonin. Kalsitonin dibuat oleh sel-C di kelenjar tiroid. Kalsitonin
adalah hormon yang dibuat dan dilepaskan oleh kelenjar tiroid untuk
membantu mengatur kadar kalsium dalam darah dengan cara
menurunkannya.
Selain memproduksi hormon, fungsi kelenjar tiroid juga mengatur
fungsi berbagai organ tubuh serta menjaga kesehatan tubuh secara
keseluruhan. Beberapa fungsi kelenjar tiroid bagi tubuh antara lain:
Untuk menyehatkan metabolieme tubuh
Untuk erangsang pencernaan
Menjaga kesehatan tulang
Dan juga untuk perkembangan otak
Serta untuk kesehatan kariovaskuler
4. Kelenjar Paratiroid
Kelenjar ini terletak di setiap sisi dari kelenjar tiroid dan berjumlah
4 buah yang tersusun secara berpasangan. Kelenjar Paratiroid
menghasilkan hormon parahormon yang berfungsi untuk menjaga
keseimbangan kalsium dalam darah dan juga mengatur metabolisme
fosfor.Kelenjar paratiroid tumbuh di dalam endoderm menempel pada
bagian anterior dan posterior kedua lobus kelenjar tiroid yang berjumlah 4
buah terdiri dari chief cells dan oxyphill cells. Kelenjar paratiroid
berwarna kekuningan dan berukuran kurang lebih 3 x 3 x 2 mm dengan
berat keseluruhan sampai 100 mg (Pearce, 2007).
Kelenjar paratiroid mensintesa dan mengeluarkan hormon paratiroid
(Parathyroid Hormon/PTH). Sintesis PTH dikendalikan oleh kadar
kalsium dalam plasma. Sintesis PTH dihambat apabila kadar kalsium
rendah.PTH bekerja pada tiga sasaran utama dalam pengendalian
homeostasis kalsiumyaitu di ginjal, tulang dan usus. Di dalam ginjal, PTH
meningkatkan reabsorbsi kalsium.
A. Kesimpulan
Sistem endokrin adalah suatu sistem dalam tubuh manusia yang
bertugas untuk melakukan sekresi (memproduksi) hormon yang berfungsi
untuk mengatur seluruh kegiatan organ-organ dalam tubuh manusia sesuai
dengan yang dibutuhkan organ tersebut. Hasil sekresi berupa hormon ini
langsung masuk ke dalam pembuluh darah manusia tanpa harus melalui
saluran (duktus). Sistem endokrin terbagi menjadi beberapa kelenjar
endokrin yang jika dalam satu kesatuan disebut dengan sistem endokrin.
Jadi, sistem endokrin merupakan gabungan dari beberapa kelenjar
endokrin. Kelenjar endokrin itu sendiri ada yang menghasilkan satu
macam hormone atau tunggal, danada juga yang menghasilkan beberapa
hormone atau ganda.
Di dalam tubuh manusia, terdapat 6 kelenjar endokrin yang masing-
masing berperan dalam menghasilkan hormon-hormon tertentu sesuai
dengan kebutuhan tubuh. Kelenjar tersebut antara lain: kelenjar hipofisis,
kelenjar tiroid, paratiroit, kelenjar anak ginjal atau suprarenalis, kelenjar
pankreas dan kelenjar gonad/reproduksi. Dalam menjalankan fungsinya,
kelenjar endokrin juga akan mengalami peningkatan ataupun penurunan
dalam memproduksi hormon-hormon tubuh. Hal ini juga yang akan
menyebabkan penyakit-penyakit pada manusia, antara lainPenyakit
Addison, Sindrom Cushing, Sindrom Adrenogenital, Diabetes Mellitus,
Hipotiroidea, Hipertiroidea dan sebagainya.
B. Saran
Dalam praktikum sebaiknya para praktikan lebih teliti dan berhati-
hati agar tidak terjadi kesalahan dan mendapatkan hasil yang baik dalam
melakukan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Ade Chandra, Sukri Rahman, 2016. “Fungsi Tirod Pasca Radioterapi Tumor
Ganas Kepala-Leher”. Jurnal Kesehatan Andalas : Padang
Anderson, P.D. (1999). Anatomi fisiologi tubuh manusia. Jones and Barret
Publisher Boston. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Didin Wahyu Utomo, 2017. "Pemodelan sistem pakar diagnosis penyakit pada
system endokrin manusia dengan metode dempster shafer". Jurnal
pengembangan teknologi informasi dan ilmu komputer vol. 1, No. 9,
hal.893-903: universitas Brawijaya.
Guyton & Hall (2012). Buku ajar fisiologi kedokteran.Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Pearce, EC. (2007). Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: Gramedia.