PENDAHULUAN
1
atau organ internal, seperti lapisan traktusintestinal. Jika kelenjar endokrin mengalami
kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalam darah bisa menjadi tinggi atau rendah,
sehingga mengganggu fungsi tubuh. Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka
pelepasan setiap hormon harus diatur dalam batas-batas yang tepat.Tubuh perlu
merasakan dari waktu ke waktu apakah diperlukan lebih banyak atau lebih sedikit
hormon. (Syaifuddin. (2012). Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi
4. Jakarta. EGC.)
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
2.1.1 Anatomi Sistem Endokrin dan Metabolisme
Sistem endokrin dapat dibagi menjadi beberapa kelenjar yang dapat
menghasilkan hormon-hormon tertentu yang bermanfaat bagi tubuh manusia,
kelenjar tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kelenjar Hipofisis
Suatu kelenjar endokrin yang terletak di dasar tengkorak yang memegang
peranan penting dalam sekresi hormon dari semua organ-organ endokrin. Dapat
dikatakan sebagai kelenjar pemimpin, sebab hormon-hormon yang
dihasilkannya dapat mempengaruhi pekerjaan kelenjar lainnya. Kelenjar
hipofise terdiri dari dua lobus (Diego, 2012).
Kelenjar Hipofisis yang terdiri dari lobus anterior dan posterior juga
menghasilkan beberapa hormon, antara lain (Syaifuddin, 2012; Johnstone et al.,
2014):
4
1) Lobus Anterior
Lobus anterior (adenohipofise) yang menghasilkan sejumlah hormon yang
bekerja sebagai zat pengendali produksi dari semua organ endokrin yang
lain. Lobus anterior menghasilkan beberapa hormon sebagai berikut:
a. Hormon somatotropik, mengendalikan pertumbuhan tubuh
b. Hormon tirotropik, mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid dalam
menghasilkan hormon tiroksin
c. Hormon adrenokortikotropik (ACTH), mengendalikan kelenjar
suprarenal dalam menghasilkan kortisol yang berasal dari korteks
kelenjar suprarenal
d. Hormon gonadotropik berasal dari follicle stimulating hormone (FSH)
yang merangsang perkembangan folikel graaf dalam ovarium dan
pembentukan spermatozoa dalam testis
e. Luteinizing hormone (LH), mengendalikan sekresi estrogen dan
progesteron dalam ovarium dan testosteron dalam testis
f. Interstitial cell stimulating hormone (ICSH)
2) Lobus Posterior
Lobus posterior (neurohipofise) mengeluarkan dua jenis hormon:
a. Hormon antidiuretic (ADH), mengatur jumlah air yang keluar melalui
ginjal, membuat kontraksi otot polos ADH disebut juga hormon pituitrin
b. Hormon oksitoksin merangsang air susu sewaktu menyusui
2. Kelenjar Tiroid
Terdiri atas dua buah lobus yang terletak di sebelah kanan trakea, diikat
bersama oleh jaringan tiroid dan yang melintasi trakea di sebelah depan.
Kelenjar ini merupakan kelenjar yang terdapat di dalam leher bagian depan
bawah, melekat pada dinding laring. Atas pengaruh hormon yang dihasilkan
oleh kelenjar hipofise lobus anterior, kelenjar tiroid ini dapat memproduksi
hormon tiroksin.Adapun fungsi dari hormon tiroksin adalah mengatur
5
pertukaran zat atau metabolism dalam tubuh dan mengatur pertumbuhan
jasmani dan rohani(Diego, 2012).
6
3. Kelenjar Paratiroid
7
asfiksia dan kelaparan. Pengeluaran yang bertambah itu menaikkan tekanan
darah guna melawan syok. Noradrenalin menaikkan tekanan darah dengan
jalan merangsang serabut otot di dalam dinding pembuluh darah untuk
berkontraksi, adrenalin membantu metabolisme karbohidrat dengan jalan
menambah pengeluaran glukosa dari hati.
8
Gambar 2.6 Regulasi Hormon Adrenal pada Kondisi Stres Hipoglikemia
(Sumber: Syaifuddin, 2012; Johnstone et al., 2014)
9
Gambar 2.7 Regulasi Hormon di Ovarium
(Sumber: Syaifuddin, 2012; Johnstone et al., 2014)
10
bidang, suara semakin membesar. Sekresi hormone tersebut dirangsang oleh
ICTH yang dihasilkan oleh hepofisis bagian anterior.
6. Kelenjar Pankreatika
Kelenjar ini terdapat di belakang lambung di depan vertebra lumbalis I dan II
terdiri dari sel-sel alfa dan beta. Sel alfa menghasilkan hormon glukagon
sedangkan sel-sel beta menghasilkan hormon insulin. Hormon yang diberikan
untuk pengobatan diabetes, insulin merupakan sebuah protein yang dapat turut
dicerna oleh enzim-enzim pencernaan protein.
Pulau Langerhans, pulau-pulau Langerhans berbentuk oval, tersebar di
seluruh pankreas dan terbanyak pada bagian kedua pankreas. Dalam tubuh
manusia terdapat 1-2 juta pulau Langerhans.Sel dalam pulau ini dapat
dibedakan atas dasar granulasi dan pewarnaannya. Separuh dari sel ini
menyekresi insulin, yang lainnya menghasilkan polipeptida. Dari pankreas
diturunkan ke bagian eksokrin pankreas. (Syaifuddin, 2012; Johnstone et al.,
2014)
11
7. Kelenjar Pienalis
Kelenjar pienalis (epifise) ini terdapat di dalam otak (ventrikel) berbentuk
kecil merah seperti sebuah cemara.Fungsinya belum diketahui dengan
jelas.Kelenjar ini menghasilkan sekresi interna dalam membantu pankreas dan
kelenjar kelamin.
12
8. Kelenjar Timus
Terletak di dalam mediastinum di belakang os sternum, kelenjar timus hanya
dijumpai pada anak-anak dibawah 18 tahun.Kelenjar timus terletak di dalam
toraks kira-kira setinggi bifurkasi trakea, warnanya kemerah-merahan dan
terdiri atas dua lobus.Pada bayi baru lahir sangat kecil dan beratnya kira-kira 10
gram atau lebih sedikit.Ukurannya bertambah pada masa remaja dari 30-40
gram kemudian berkerut lagi.
13
Growth hormone– Sel hipofisis anterior yang Penurunan sekresi
inhibiting hormone mensekresikan hormon hormon pertumbuhan
(GHIH), atau pertumbuhan
somatostatin
Thyrotropinreleasing Sel hipofisis anterior yang Peningkatan sekresi
hormone (TRH) mensekresikan TSH hormon TSH
2. Kelenjar Hipofisis
a. Hipofisis Anterior
Hormon Organ Fungsi Efek pada hipo dan
target hipersekresi
Hormon Sebagaian Meningkatkan Penurunan : Kekerdilan
pertumbuhan besar pertumbuhan hipofisis pada anak-anak
14
(GH) atau jaringan jaringan,
somatotropin meningkatkan Peningkatan : Gigantisme
ambilan asam pada anak-anak;
amino dan akromegali pada orang
sintesis protein, dewasa
meningkatkan
pemecahan lipid
dan pelepasan
asam lemak dari
sel,
meningkatkan
sintesis glikogen
dan kadar gula
darah,
meningkatkan
produksi
somatomedin
15
otropik glukortikoid Cushing
[Adrenocorti
cothropic
hormone
(ACTH)]
16
Luteinizing Ovarium Ovulasi dan Seperti FSH
hormone pada produksi
(LH) wanita, progesteron di
testis pada ovarium, sintesis
laki-laki testosteron dan
dukungan untuk
produksi sel
sperma di testis
b. Hipofisis Posterior
Hormon Organ Fungsi Efek pada hipo dan
target hipersekresi
Hormon Ginjal Meningkatkan Penurunan :
antidiuretik penyerapan Diabetes insipidus
(ADH) kembali air Peningkatan : Sindrom
sekresi SIADH
Oksitosin Uterus, Meningkatkan Belum diketahui
kelenjar kontraksi uterus,
payudara meningkatkan
17
pengeluaran ASI
dari kelenjar
payudara,
fungsinya pada
laki-laki tidak
jelas
18
hormone pelepasan Ca2+ dari pada kematian.
(PTH)] tulang, dan Hipersekresi
reabsorpsi Ca2+ oleh meyebabkan lelah, yang
ginjal dapat fraktur secara
spontan
4. Kelenjar Adrenal
Hormon yang dihasilkan Fungsi
5. Kelenjar Pankreas
Hormon yang Fungsi
dihasilkan
Insulin Mempermudah gerakan glukosa dari darah menuju ke
sel-sel tubuh menembus membrane sel
19
Glukagon Mengubah glikogen menjadi glukosa sehingga kadar
glukosa naik
6. Kelenjar Testis
Hormon Jaringan Fungsi
Target
Testosteron Sebagian Membantu spermatogenesis, perkembangan
besar sel genital, memelihara fungsi organ reproduksi,
karakteristik seks sekunder, dan perilaku
seksual
Inhibin Kelenjar Menghambat sekresi FSH
hipofisis
anterior
7. Kelenjar Thimus
Hormon Jaringan Fungsi
Target
Tymosin Sebagian Pemicu pembentukan sel limfosit T dalam
besar sel tubuh yang berfungsi sebagai sistem
kekebalan tubuh dan membedakan jenis
pathogen.
Somatotrof Sebagian Membantu dalam prosesprtumbuhan sampai
besar sel masa pubertas.
8. Kelenjar Pineal
Kelenjar Fungsi
20
5. Pusat penerima dari seluruh sensor eterik seperti
penglihatan, pendengaran, emosi dan lainnya
6. Mengatur waktu biologis yang berhubungan dengan
musim dan cahaya.
7. Pengatur suhu tubuh
8. Sebagai mata ketiga dan berhubungan dengan rohani
9. Kelenjar Ovarium
Hormon Jaringan Fungsi
Target
Estrogen Sebagian Membantu perkembangan dan fungsi uterus
besar sel dan kelenjar payudara untuk laktasi,
memelihara kehamilan pematangan genital,
karakteristik seks sekunder, dan siklus
menstruas
Progesteron Sebagian
besar sel
a. Inhibin Kelenjar Menghambat sekresi FSH dari hipofisis
hipofisis anterior
anterior
b. Ralaxin Sel jaringan Meningkatkan fleksibilitas jaringan ikat di
ikat area pelvis, khususnya simfisis pubis selama
kehamilan, membantu mendilatasi serviks
uterus selama persalinan dan melahirkan
21
BAB 3
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang
menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk
mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan
dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya
akancmenerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak
memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-
kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin. Organ-organ endokrin terdiri
dari: hipotalamus, hipofise, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal,
pankreas, ovarium dan testis.
1.2 Saran
Saran yang bisa diberikan dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Kami mengharapkan kritik dan masukkan yang positif, untuk penyempurnaan
pembuatan makalah pada selanjutnya. Sehingga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca, khususnya mahasiswa keperawatan.
22
DAFTAR PUSTAKA
23
LEMBAR KONSUL
Pembimbing:
24