“SISTEM ENDOKRIN”
Kelompok 4 :
UNIVERSITAS JAMBI
BAB I
Pendahuluan
Sistem endokrin hampir selalu bekerja sama dengan sistem saraf, namun
cara kerjanya dalammengendalikan aktivitas tubuh berbeda dari sistem saraf. Ada
dua perbedaaan cara kerja antarakedua sistem tersebut. Kedua perbedaan tersebut
adalah sebagai berikut.
Dasar dari sistem endokrin adalah hormon dan kelenjar (glandula), sebagai
senyawa kimiaperantara, hormon akan memberikan informasi dan instruksi dari
sel satu ke sel lainnya. Banyakhormon yang berbeda-beda masuk ke aliran
darah, tetapi masing-masing tipe hormon tersebutbekerja dan memberikan
pengaruhnya hanya untuk sel tertentu.
Sel-sel penyusun organ endokrin dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai
berikut.
1. Sel Neusekretori, adalah sel yang berbentuk seperti sel saraf, tetapi
berfungsi sebagaipenghasil hormon. Contoh sel neusekretori ialah sel saraf
pada hipotalamus. Sel tersebutmemperhatikan fungsi endokrin sehingga
dapat juga disebut sebagai sel neuroendokrin.Sesungguhnya, semua sel
yang dapat menghasilkan sekret disebut sebagai sel sekretori. Olehkarena
itu, sel saraf seperti yang terdapat pada hipotalamus disebut sel
neusekretori.
2. Sel endokrin sejati, disebut juag sel endokrin kelasik yaitu sel endokrin
yang benar-benarberfungsi sebagai penghasil hormon, tidak memiliki
bentuk seperti sel saraf. Kelenjat endokrinsejati melepaskan hormon yang
dihasilkannya secara langsung ke dalam darah (cairan tubuh).Kelenjar
endokrin sejati dapat ditemukan pada hewan yang memepunyai sistem
sirkulasi, baikvertebrata maupun invertebrata. Hewan invertebrata yang
sering menjadi objek studi system endokrin yaitu Insekta, Crustaceae,
Cephalopoda, dan Moluska. Kelenjar ensokrin dapat berupasel tunggal atau
berupa organ multisel.
2. Klasifikasi Hormon
a. Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pada janin yang sedang
berkembang
b. Menstimulasi urutan perkembangan
c. Mengkoordinasi sistem reproduktif
d. Memelihara lingkungan internal optimal
5. Organ-Organ Endokrin
Semua hewan vertebrata (ikan, amfibi, reptil, burung dan mamalia, termasuk
manusia)memiliki kelenjar endokrin yang sama dan melepaskan hormon yang mirip
dengan pengendalianpembangunan, pertumbuhan, reproduksi dan tanggapan lainnya.
Berikut adalah beberapakelenjar endokrin utama.
5.1. Hipotalamus
Hipofise berasal dari bahasa Yunani yaitu hypo dan phyein yang artinya
tumbuh di bawah atauglandula pituitari (Latin, pituita: lendir) terkadang dilukiskan
sebagai glandula endokrin master(utama) karena organ ini menghasilkan hormon
tertentu yang secara langsung mempengaruhiaktivitas glandula endokrin lain.
Hipofise merupakan relay antara mekanisme saraf dan humoralyang secara bersama
mengontrol fungsi tertentu.
Hipofise berbentuk elip dengan ukuran sekitar 1 x 0,75 x 0,5 cm pada anjing
ukuranmedium dan berwarna gelap. Hipofise tergantung di bawah hipotalamus oleh
tangkai pendek danrapuh (infundibulum), dan menempati fossa hipofise sellae tursica
(cekungan pada tulangbasisphenoid) yang berada pada lantai cavum cranii (tepatnya
fossa cranialis medius).Hipofisedibungkus oleh duramater kecuali tempat perlekatan
infundibulum pada diencephalon(hypotalamus).Suatu lipatan dura mater yang
menyerupai lempengan memanjang mengitariinfundibulum.
Secara umum, hipofise disuplai oleh arteri carotis internus dan atreri
cerebralis.Aliranvena biasanya ke sinus cavernosus dan sinus intercavernosus
sekitarnya.Hipofise mendapatkansaraf dari pleksus carotis dan dari nuklei yang
berada di hipotalamus.Serabut saraf dari nuclei tersebut menguncup membentuk
traktus hipotalamus-hipofise yang berjalan ke infundibulum danmenuju
neurohipofise.
1. Sel-sel penghasil insulin pada pankreas memberikan respon terhadap gula dan
asam lemak.
2. Sel-sel paratiroid memberikan respon terhadap kalsium dan fosfat
3. Medulla adrenal (bagian dari kelenjar adrenal) memberikan respon terhadap
perangsanganlangsung dari sistem saraf parasimpatis.
5.3. Epifise (Glandula Pineal)
Epifise berukuran kecil, agak gelap, tumbuh ke luar dari bagian dorsal otak di
ujungbelakang atap ventrikel III sebelum coliculli rostralis.Pada spesies tertentu
epifise dikaitkandengan pembentukan kantong ke luar (recces epiphyse) dari pia-
ependima yang mengatapiventrikel III.Epifise tersembunyi di antara cerebrum dan
cerebellum pada otak utuh.
Glandula ini diberi nama “tiroid” oleh Thomas Wharton pada tahun 1656,
berdasarkanbentuknya. Tiroid berasal dari bahasa Yunani yaitu thyreos yang berarti
perisai memanjang, daneidos yang berarti bentuk.Glandula tiroid ditemukan pada
semu vertebrata.Hormon produksinyaberfungsi sebagai pengatur laju metabolisme.
Secara embriologi, epitel kelenjar tiroid berasal dari entoderm yang melapisi
lantai usus depan(foregut) pada posisi gelembung pharyngeus pasangan pertama.
Perkembangan awal glandulatiroid berupa kantong (diverticulum thyroideus) yang
tumbuh ke ventral dari bagian tengah ususdepan, tetapi masih tetap terikat melalui
leher sempit (duktus tiroglosus). Perkembanganselanjutnya, duktus tersebut menjadi
tangkai solid atau bahkan pecah menyisakan takikan dibelakang lidah (foramen
cecum). Tiroid sendiri menjadi massa yang solid dan berlobus duayaitu kiri dan
kanan pada saat fase perkembangan awal, tatkala terbebas dari tangkai yang atropi.
Jaringan tiroid ektopik tidaklah tidak biasa dan mungkin berkembang di suatu
lokasi disepanjang penurunan dari akar lidah sampai posisi normal tiroid.Terkadang
jaringan tiroid aktifditemukan pada mediastinum dengan batas terbelakang difragma.
Paratiroid berasal dari bahasa Yunani yaitu para yang berarti di samping,
posisi relative terhadap tiroid.Biasanya ditemukan 4 glandula paratiroid dengan lokasi
dekat atau di dalamglandula tiroid.
Pada anjing, kucing, dan ruminansia kecil, glandula paratiroid masuk atau
terbungkus di dalamsubstansi glandula tiroid.Kondisi ini sering lepas dari
pengamatan saat seksi/nekropsi rutin.vSekali terlihat, glandula paratiroid dapat
dibedakan dari glandula tiroid dengan melihat warnayaitu berwarna pucat, kontras
dengan tiroid yang berwarna merah.Pada sapi dan kuda, paratiroidditemukan dekat
glandula tiroid.
5.6. Glandula Adrenal
5.8. Testes
5. 9. Ovarium
Ada dua macam hormon yang dihasilkan ovarium yaitu sebagai berikut.
1. Estrogen
•Pada dasar otak terdapat glandulae pituitaria atau glandula hypophysa. Bagian
anteriorkelenjar ini menghasilkan hormon pertumbuhan.Hormon ini mengontrol
pertumbuhan tubuhterutama pada panjang tulang.Juga merangsang gonad untuk
menghasilkan sel kelamin.
•Hormon tyroid yang mengatur metabolisme. Kelenjar ini menjadi besar pada
berudumsebelum metamorphose menjadi katak.
•Kelenjar endokrin terdiri atas glandulae pituitaria atau hypophysa terletak didasar
otakpada ujung infundibulum, glandulae thyroidea yang terletak di bawah pena
jugularis dekatcabang arteri subclavia dan arteri carotis.
•Glandulae pancreaticus menghasilkan hormon insulin. Glandulae sub renalis
atauglandula andrenalis terletak pada permukaan ventral dan Ren, Glandulae sexualis
menghasilkanhormon yang mempengaruhi tanda kelamin sekunder terutama terletak
pada warna bulu.
c.Sel-sel neurosekresi terdapat pada terutama hewan rendah kecuali hewan bersel
satu.Pada Coelenterata dan annelida tidak terdaopat kelenjar endokrin tapi
mekanisme neurosekresimengatur pertumbuhan dan reproduksi.Demikian juga pada
cacing pipih dan nematoda hanyamempunyai mekanisme neurosekresi.Hewan rendah
yang mempunyai kelenjar endokrin ialahCephalopoda, Arthropoda dan hewan yang
lebih kompleks lainya.
1.Crustacea
2. Coelenterata
4. Mollusca
5.Crustacea (udang-udangan)
Terdapat beberapa neurohormon yang berasal dari ganglia optik yang letaknya
pada tangkaimata:
b. Organ Y
c. Kelenjar Androgen Pada Jantan
d. Ovarium
6.Insecta
Hampir semua hormon dihasilkan sel neurosekresi dari ganglion otak dan
ganglia lainnya yangdapat ditemukan pada protoserebrum, tritoserebrum, ganglion
suboesofagus dan ganglia ventral.
1. Kelenjar Pituitari
Kelenjar pituitari ini dikenal sebagai master of glands (raja dari semua
kelenjar) karena pituitary itu dapat mengkontrol kelenjar endokrin lainnya.Sekresi
hormon dari kelenjar pituitari inidipengaruhi oleh faktor emosi dan perubahan iklim.
a. Hipofisis anterior:
c. Hipofisis posterior
Organ endokrin tepi adalah semua organ endokrin di luar hipotalamus dan
pituitari.Saat ini telahdiketahui bahwa jantung juga menghasilkan hormon yaitu atrial
naturetic peptide (ANP).
Sama seperti kadar kalsium, kadar dalam darah juga dikendalikan oleh
hormon, terutama insulindan glukagon. Peningkatan kadar gula dalam darah juga
disebabkan oleh adanya hormone epineprin dan glukokortikoid. Hormon lain juga
memengaruhi kadar gula dalam darah yaituhormon pertumbuhan (growth hormon,
GH), hormon pemacu tiroid (TSH), dan hormon tiroid.GH menyebabakan
peningkatan kadar gula darah, sedangkan TSH dan hormon tiroid memilikipengaruh
yang bersifat kompleks (dapat menurunkan dan meningkatkan kadar gula darah).
2. Kelenjar Pineal
Feromon adalah zat kimia yang berasal dari kelenjar endokrin dan digunakan
oleh makhlukhidup untuk mengenali sesama jenis, individu lain, kelompok, dan
untuk membantu prosesreproduksi. Berbeda dengan hormon, feromon menyebar
keluar tubuh dan hanya memengaruhidan dikenali oleh individu lain yang sejenis
(satu spesies).
Untuk dapat mendeteksi jalur yang di jelajahinya, individu rayap yang berada
di depanmengeluarkan feromon penanda jejak (trail following pheromone) yang
keluar dari kelenjarstenum (sternal gland di bagian bawah, belakang abdomen), yang
dapat dideteksi oleh rayapyang berada di belakangnya. Sifat kimiawi feromon ini
sangat erat hubungannya dengan baumakanannya sehingga rayap mampu mendeteksi
obyek makanannya.Disamping feromon penanada jejak , para pakar etologi (perilaku)
rayap juga menganggapbahwa pengaturan koloni berada di bawah kendali feromon
dasar (primer pheromone).
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dapat disimpulakan bahwa sistem endokrin :
1. Memiliki sifat umum antara lain, seluruh kelenjar endokrin berukuran
kecil dan mengandung banyak pembuluh darah, berdasarkan susunan sel
sekretorinya, kelenjar hormon dibedakan menjadi tipe sinusoid dan tipe
folikel, kelenjar pada sistem endokrin hanya berhubungan secara
fungsional tanpa ada hubungan secara structural, jumlah sekret yang
disekresikan tergantung kebutuhan tubuh.
2. Kelenjar endokrin yang terdapat pada manusia antara lain, hipofisis, tiroid,
paratiroid, adrenal, pineal, dan organ-organ tubuh yang mengandung
kelenjar endokrin misalnya, pankreas, gonad, ginjal, dan usus halus.
3. Kelenjar endokrin pada manusia memiliki peran penting sebagai pengatur
semua kegiatan hormon lain (bersama dengan saraf) dalam tubuh manusia,
misalnya mengatur metabolisme kalsium, karbohidrat, dan lipid, mengatur
osmoregulasi, zat-zat yang disekresikan maupun dieksresikan, semua
kegiatan tersebut dibantu oleh adanya hormon yang dihasilkan oleh
kelenjar-kelenjar endokrin.
DAFTAR PUSTAKA
Dyce K.M., Sack W.O., and Wensing C.J.G. 1996. Textbook of Veterinary
Anatomy.2nd ed. W.B. SaundersCompany. Phiadelphia
Robert Getty. 1975. Sisson and Grossman’s The Anatomy of the Domestic Animals.
Vol. 1 dan 2. Ed. Ke5. W.B. Saunders Company. Philadelphia.