Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH BIOLOGI STRUKTUR HEWAN

“SISTEM ENDOKRIN”

Kelompok 4 :

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI
BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless)
yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah
untuk mempengaruhi organ-organ lain. Sistem endokrin disusun oleh
kelenjar-kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin mensekresikan senyawa kimia
yang disebut hormon. Hormon merupakan senyawa protein atau senyawa
steroid yang mengatur kerja proses fisiologis tubuh.
Kelenjar endokrin dalam tubuh terdiri dari kelenjar hipofisis, kelenjar
adrenal, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar pineal, dan pulau
langerhans pada pankreas. Kelenjar tersebut memiliki struktur yang berbeda
satu sama lain. Selain struktur, yang membedakan setiap kelenjar adalah
sekresi yang dihasilkan dan fungsinya. Untuk mengetahui tentang struktur
histologis dan fungsi kelenjar endokrin dari sistem endokrin, maka disusun
makalah yang berjudul “ sistem endokrin”.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana sifat umum dari kelenjar endokrin ?
1.2.2 Apa sajakah yang termasuk kelenjar endokrin yang menyusun sistem
endokrin ?
1.2.3 Bagaimana peran kelenjar ini dalam tubuh manusia ?
1.2.4 Bagaimana sistem endokrin pada hewan?
1.3 Tujuan
1.3.1 Menjelaskan sifat umum dari kelenjar endokrin.
1.3.2 Mendeskripsikan kelenjar endokrin yang menyusun sistem endokrin
1.3.3 Menjelaskan peran berbagai kelenjar endokrin dalam tubuh manusia
1.3.4 Menjelaskan sistem endokrin pada hewan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Endokrin

Endokrin berasal dari bahasa Yunani “endon” (dalam) dan “krino”


(berpisah).Jadiendokrin menyatakan organ tanpa saluran (pembuluh) yang
sekresinya (hormon) diserap secaralangsung ke aliran darah daripada dimasukkan
ke sistem pembuluh sebelum ke peredaran darah.Namun, tidak semua organ tanpa
pembuluh memiliki karakter endokrin seperti sumsum tulang,tonsil, limpa, dan
limfenodus.Organ-organ ini tidak tersusun atas sel sekretori yangmenghasilkan
hormon (endokrin).Hormon adalah senyawa organik yang dihasilkan olehkelenjar
endokrin (kelenjar buntu).Hormon berfungsi mengatur pertumbuhan,
reproduksi,tingkah laku, keseimbangan dan metabolisme.Hormon masuk ke
dalam peredaran darah menujuorgan target.Jumlah yang dibutuhkan sedikit
namun mempunyai kemampuan kerja yang besardan lama pengaruhnya karena
hormon mempengaruhi kerja organ dan sel. Hormon terdiri dari 2jenis
berdasarkan struktur kimiawinya yaitu hormon yang terbuat dari peptida (hormon
peptida)dan hormon yang terbuat dari kolesterol (hormon steroid).Perbedaan saraf
dan hormon adalahsaraf bekerja cepat dan pengaruhnya cepat hilang.Sedangkan
hormon bekerja lambat danpengaruhnya lama.

Sistem endokrin hampir selalu bekerja sama dengan sistem saraf, namun
cara kerjanya dalammengendalikan aktivitas tubuh berbeda dari sistem saraf. Ada
dua perbedaaan cara kerja antarakedua sistem tersebut. Kedua perbedaan tersebut
adalah sebagai berikut.

1. Dibandingkan dengan sistem saraf, sistem endokrin lebih banyak bekerja


melalui transmisikimia.
2. Sistem endokrin memperhatikan waktu respons lebih lambat daripada sistem
saraf. Padasistem saraf, potensial aksi akan bekerja sempurna hanya dalam
waktu 1-5 milidetik, tetapi kerjaendokrin melalui hormon baru akan sempurna
dalam waktu yang sangat bervariasi, berkisarantara beberapa menit hingga
beberapa jam. Hormon adrenalin bekerja hanya dalam waktusingkat, namun
hormon pertumbuhan bekerja dalam waktu yang sangat lama. Di bawah
kendalisistem endokrin (menggunakan hormon pertumbuhan), proses
pertumbuhan memerlukan waktuhingga puluhan tahun untuk mencapai tingkat
pertumbuhan yang sempurna.

Dasar dari sistem endokrin adalah hormon dan kelenjar (glandula), sebagai
senyawa kimiaperantara, hormon akan memberikan informasi dan instruksi dari
sel satu ke sel lainnya. Banyakhormon yang berbeda-beda masuk ke aliran
darah, tetapi masing-masing tipe hormon tersebutbekerja dan memberikan
pengaruhnya hanya untuk sel tertentu.

Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu, merupakan suatu kelenjar yang


tidak memiliki saluranpelepasan (ductless) untuk mengeluarkan hasil sekresi/
penggetahannya ke luar dari tubuhkelenjar.Sekret/getah yang diproduksi oleh
kelenjar yang demikian ini disebut hormon.Karenatidak memiliki saluran
pelepasan maka hormon ini langsung merembes ke peredaran darah,lymphe
atau cairan tubuh dari organ sampai ke organ target/sasaran.dalam hal ini hanya
jaringantertentu saja yang mampu memberikan tanggapan/respons terhadap
hormon-honnon yangtertentu pula. Kelenjar endokrin merupakan sekelompok
susunan sel yang mempunyai susunanmikroskopis sangat sederhana.Kelompok
ini terdiri dari deretan sel-sel, lempengan ataugumpalan sel disokong oleh
jaringan ikat halus yang banyak mengandung pembuluh kapiler.Kelenjar
endokrin mensekresi substansi kimia yang langsung dikeluarkan ke dalam
pembuluhdarah. Sekresinya disebut : hormon. Hormon yaitu penghantar
(transmitter) kimiawi yang dilepasdari sel-sel khusus ke dalam aliran darah.
Selanjutnya hormon tersebut dibawa ke sel-sel target(responsive cells) tempat
terjadinya efek hormon.
Beberapa glandula endokrin berada sebagai organ terpisah, dan yang
lainnya terkandungdi dalam suatu organ.Organ yang memiliki dua fungsi ini
dapat diklasifikasika menjadi kelenjareksokrin dan endokrin.Satu bagian
jaringan parenkim dalam kelenjar tersebut menghasilkanhormon, dan jaringan
parenkim lainnya menghasilkan sekresi (eksokrin) yang dialirkan
melewatisebuah duktus (saluran) atau struktur ekskresi tertentu.

Istilah “hormon” (dari bahasa Yunani, untuk membangunkan atau menjadi


bergerak)mewakili hasil sekresi dari jaringan glandular endokrin. Hormon
dapat dinyatakan sebagaisubstansi integrator kimia organik, dibentuk oleh
jaringan glandular endokrin yang ada dalamsatu organ atau bagian dari tubuh,
dan ditransfer dalam beberapa jarak melalui darah, limfe, ataunervus ke organ
lain atau bagian tubuh lain untuk dirangsang atau dihambat.

Sel-sel penyusun organ endokrin dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai
berikut.

1. Sel Neusekretori, adalah sel yang berbentuk seperti sel saraf, tetapi
berfungsi sebagaipenghasil hormon. Contoh sel neusekretori ialah sel saraf
pada hipotalamus. Sel tersebutmemperhatikan fungsi endokrin sehingga
dapat juga disebut sebagai sel neuroendokrin.Sesungguhnya, semua sel
yang dapat menghasilkan sekret disebut sebagai sel sekretori. Olehkarena
itu, sel saraf seperti yang terdapat pada hipotalamus disebut sel
neusekretori.
2. Sel endokrin sejati, disebut juag sel endokrin kelasik yaitu sel endokrin
yang benar-benarberfungsi sebagai penghasil hormon, tidak memiliki
bentuk seperti sel saraf. Kelenjat endokrinsejati melepaskan hormon yang
dihasilkannya secara langsung ke dalam darah (cairan tubuh).Kelenjar
endokrin sejati dapat ditemukan pada hewan yang memepunyai sistem
sirkulasi, baikvertebrata maupun invertebrata. Hewan invertebrata yang
sering menjadi objek studi system endokrin yaitu Insekta, Crustaceae,
Cephalopoda, dan Moluska. Kelenjar ensokrin dapat berupasel tunggal atau
berupa organ multisel.

Secara pragmatis, organ endokrin dapat dibedakan menjadi tiga tipe.Tipe


pertama disusun atasbeberapa organ yang membentuk endokrin secara utama
seperti hipofise, epifise (pineal), dantiroid, paratiroid, glandula adrenal (supra
renal).Tipe kedua, tersusun atas organ-organ yangmenggabungkan fungsi
endokrin dengan fungsi lainnya tetapi sangat berhubungan, sebagaicontoh
pankreas, testes, ovarium, dan plasenta.Tipe ke tiga, tersusun atas organ-organ
denganfungsi utama yang cukup berbeda, tetapi organ tersebut termasuk
komponen endokrin yangtidak menyolok, seperti ginjal, hati, timus, jantung,
dan traktus digastivus.

2. Klasifikasi Hormon

a.Hormon perkembangan/Growth hormone adalah hormon yang memegang


peranan didalam perkembangan dan pertumbuhan. Hormon ini dihasilkan oleh
kelenjar gonad

b. Hormon metabolisme mengatur proses homeostasis glukosa dalam tubuh


diatur olehbermacam-macam hormon, contoh glukokortikoid, glukagon, dan
katekolamin

c. Hormon tropik – dihasilkan oleh struktur khusus dalam pengaturan fungsi


endokrin yaknikelenjar hipofise sebagai hormon perangsang pertumbuhan
folikel (FSH) pada ovarium danproses spermatogenesis (LH)

c. Hormon pengatur metabolisme air dan mineral – kalsitonin dihasilkan oleh


kelenjar tiroiduntuk mengatur metabolisme kalsium dan fosfor.
3.Struktur Sistem Endokrin

Struktur sistem endokrin terdiri dari :

a. Kelenjar eksokrin yang melepaskan sekresinya ke dalam duktus pada


permukaan tubuh,seperti kulit, atau organ internal, seperti lapisan traktus
intestinal.
b. Kelenjar endokrin termasuk hepar, pankreas (kelenjar eksokrin dan endokrin),
payudara,dan kelenjar lakrimalis untuk air mata. Sebaliknya, kelenjar
endokrin melepaskan sekresinyalangsung ke dalam darah

4.Fungsi Sistem Endokrin

Sistem endokrin mempunyai beberapa fungsi yaitu :

a. Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pada janin yang sedang
berkembang
b. Menstimulasi urutan perkembangan
c. Mengkoordinasi sistem reproduktif
d. Memelihara lingkungan internal optimal

5. Organ-Organ Endokrin

Semua hewan vertebrata (ikan, amfibi, reptil, burung dan mamalia, termasuk
manusia)memiliki kelenjar endokrin yang sama dan melepaskan hormon yang mirip
dengan pengendalianpembangunan, pertumbuhan, reproduksi dan tanggapan lainnya.
Berikut adalah beberapakelenjar endokrin utama.

5.1. Hipotalamus

Selama kehamilan, plasenta juga bertindak sebagai suatu kelenjar


endokrin.Hipotalamusmelepaskan sejumlah hormon yang merangsang hipofisa;
beberapa diantaranya memicupelepasan hormon hipofisa dan yang lainnya menekan
pelepasan hormon hipofisa.
5.2 Hipofise

Hipofise berasal dari bahasa Yunani yaitu hypo dan phyein yang artinya
tumbuh di bawah atauglandula pituitari (Latin, pituita: lendir) terkadang dilukiskan
sebagai glandula endokrin master(utama) karena organ ini menghasilkan hormon
tertentu yang secara langsung mempengaruhiaktivitas glandula endokrin lain.
Hipofise merupakan relay antara mekanisme saraf dan humoralyang secara bersama
mengontrol fungsi tertentu.

Hipofise berbentuk elip dengan ukuran sekitar 1 x 0,75 x 0,5 cm pada anjing
ukuranmedium dan berwarna gelap. Hipofise tergantung di bawah hipotalamus oleh
tangkai pendek danrapuh (infundibulum), dan menempati fossa hipofise sellae tursica
(cekungan pada tulangbasisphenoid) yang berada pada lantai cavum cranii (tepatnya
fossa cranialis medius).Hipofisedibungkus oleh duramater kecuali tempat perlekatan
infundibulum pada diencephalon(hypotalamus).Suatu lipatan dura mater yang
menyerupai lempengan memanjang mengitariinfundibulum.

Secara umum, hipofise disuplai oleh arteri carotis internus dan atreri
cerebralis.Aliranvena biasanya ke sinus cavernosus dan sinus intercavernosus
sekitarnya.Hipofise mendapatkansaraf dari pleksus carotis dan dari nuklei yang
berada di hipotalamus.Serabut saraf dari nuclei tersebut menguncup membentuk
traktus hipotalamus-hipofise yang berjalan ke infundibulum danmenuju
neurohipofise.

Secara embriologi, hipofise berasal dari ektoderm yang melapisi cavitas


stomodeum, danektoderm neural yang mengalami evaginasi ke ventral dari lantai
diencephalon.Karenanya,glandula ini tersusun oleh dua tipe jaringan berbeda dan
bertanggung jawab atas penampakankasar dua lobus pada hipofise.
Secara garis besar, hipofise dibagi dua lobus yaitu adenohipofise (lobus
anterior) danneurohipofise (lobus posterior).Pars distal glandula tersusun sebagian
besar oleh adenohipofise.Neurohipofise disambungkan ke hipotalamus melalui
tangkai neural (pars infundibulum). Parsdistalis memanjang ke atas beberapa jarak
membentuk lapisan sel epithel tipis sekitarinfundibulum yang disebut pars
infundibularis adenohypophysis. Pars distalis dipisahkan darineurohipofise oleh celah
intraglanduler (kantong Rathke). Dinding caudal celah dikenal sebagaipars intermedia
adenohypophysis.

Pars distalis hipofise menghasilkan hormon somatotrofin (STH/GH),


gonadotrfin (FSH danLH/ICSH), tirotrofin (TSH), adrenokortikotrofin (ACTH), dan
prolaktin.Pars intermedia pada hewan rendah seperti amfibia memproduksi
melanocyte stimulatinghormone (MSH).Hormon ini menimbulkan penebaran pigmen
hitam dalam melanosit epidermis.Dua hormon berbeda diproduksi oleh bagian
neurohipofise yaitu hormon antidiuretis(ADH)/vasopressin/Pitressin dan
oksitosin/Pitosin (suatu hormon untuk milk let-down).

Tidak semua kelenjar endokrin berada dibawah kendali hipofisa, beberapa


diantaranyamemberikan respon, baik langsung maupun tidak langsung, terhadap
konsentrasi zat-zat di dalamdarah:

1. Sel-sel penghasil insulin pada pankreas memberikan respon terhadap gula dan
asam lemak.
2. Sel-sel paratiroid memberikan respon terhadap kalsium dan fosfat
3. Medulla adrenal (bagian dari kelenjar adrenal) memberikan respon terhadap
perangsanganlangsung dari sistem saraf parasimpatis.
5.3. Epifise (Glandula Pineal)

Epifise berukuran kecil, agak gelap, tumbuh ke luar dari bagian dorsal otak di
ujungbelakang atap ventrikel III sebelum coliculli rostralis.Pada spesies tertentu
epifise dikaitkandengan pembentukan kantong ke luar (recces epiphyse) dari pia-
ependima yang mengatapiventrikel III.Epifise tersembunyi di antara cerebrum dan
cerebellum pada otak utuh.

Epifise diketahui menghasilkan melatonin, suatu hormon yang berkaitan


denganserotonin yang memiliki efek antigonadotrofik.Melatonin disintesis dari
serotonin melalui aksikatalitik enzim hidroindol-O-metil transferase (HIOMT). Gelap
merangsang sistesis danpelepasan melatonin dari glandula pineal, sementara cahaya
akan menekan aksi katalitik enzimHIOMT yang selanjutnya menekan sintesis dan
pelepasannya. Epifise berfungsi sebagaibiological clock yang mengatur variasi
tahunan (musiman) dan harian aktivitas gonad.Melatonindiperkirakan bekerja pada
hipotalamus dengan mengontrol sintesis dan pelepasan gonadotrophichormone-
releasing factors.

5.4. Glandula Tiroid

Glandula ini diberi nama “tiroid” oleh Thomas Wharton pada tahun 1656,
berdasarkanbentuknya. Tiroid berasal dari bahasa Yunani yaitu thyreos yang berarti
perisai memanjang, daneidos yang berarti bentuk.Glandula tiroid ditemukan pada
semu vertebrata.Hormon produksinyaberfungsi sebagai pengatur laju metabolisme.

Secara embriologi, epitel kelenjar tiroid berasal dari entoderm yang melapisi
lantai usus depan(foregut) pada posisi gelembung pharyngeus pasangan pertama.
Perkembangan awal glandulatiroid berupa kantong (diverticulum thyroideus) yang
tumbuh ke ventral dari bagian tengah ususdepan, tetapi masih tetap terikat melalui
leher sempit (duktus tiroglosus). Perkembanganselanjutnya, duktus tersebut menjadi
tangkai solid atau bahkan pecah menyisakan takikan dibelakang lidah (foramen
cecum). Tiroid sendiri menjadi massa yang solid dan berlobus duayaitu kiri dan
kanan pada saat fase perkembangan awal, tatkala terbebas dari tangkai yang atropi.

Jaringan tiroid ektopik tidaklah tidak biasa dan mungkin berkembang di suatu
lokasi disepanjang penurunan dari akar lidah sampai posisi normal tiroid.Terkadang
jaringan tiroid aktifditemukan pada mediastinum dengan batas terbelakang difragma.

5.5. Glandula Paratiroid

Paratiroid berasal dari bahasa Yunani yaitu para yang berarti di samping,
posisi relative terhadap tiroid.Biasanya ditemukan 4 glandula paratiroid dengan lokasi
dekat atau di dalamglandula tiroid.

Secara embriologi, glandula paratiroid berkembang dari diverticulum dorsal


kantong branchialketiga dan keempat. Setiap diverticulum menebal oleh massa sel
yang berasal dari entoderm danberdiferensiasi menjadi dua pasang glandula yang
terpisah dari mukosa faring. Glandula tersebutdikenali sebagai sepasang glandula
paratiroid III/eksternal/cranial (berasal dari kantong faringealketiga); dan yang lain
sepasang paratiroid IV/internal/caudal (berasal dari kantong faringealkeempat).

Pada anjing, kucing, dan ruminansia kecil, glandula paratiroid masuk atau
terbungkus di dalamsubstansi glandula tiroid.Kondisi ini sering lepas dari
pengamatan saat seksi/nekropsi rutin.vSekali terlihat, glandula paratiroid dapat
dibedakan dari glandula tiroid dengan melihat warnayaitu berwarna pucat, kontras
dengan tiroid yang berwarna merah.Pada sapi dan kuda, paratiroidditemukan dekat
glandula tiroid.
5.6. Glandula Adrenal

Glandula adrenal terdapat sepasang.Terletak pada atap cavum abdomen


dekatsambungan thorac-lumbal.Glandula menempati daerah retroperitonium dan
biasanyacraniomedial ginjal (lebih di medial pada kuda). Glandula lebih dekat
berhubungan denganpembuluh darah di abdomen dimana aorta di kiri, dan vena cava
caudal di kanan dibandingkandengan ginjal (sesuai nama suprarenal).

Glandula adrenal terfiksir baik, padat, dan mudah patah jika


dibengkokkan.Bentukglandula adrenal memanjang dan sering asimetri.Ukuran
glandula adrenal bervariasi.Ukuranpada hewan liar relatif lebih besar daripada hewan
domestik; hewan muda lebih besar daripadahewan dewasa; betina bunting dan
menyusui lebih besar daripada hewan tidak aktif reproduksi.

Secara embriologi, glandula adrenal mempunyai dua asal.Korteks adrenal


berasal darilapisan mesoderm, dan medulla berasal dari sel kromofin
ektoderm.Korteks berkembang sangatmawal pada embrio. Diawali dari pemunculan
perbanyakan lokal sel dari mesoderm splanchnik dikedua sisi basis mesentorium
dorsal dekat kutub depan mesonefros. Sel-sel tersebutberakumulasi pada mesenkim di
bawahnya dan perlahan tersusun dalam bentuk batangan.Perkembanan selanjutnya,
sel tersebut membentuk korteks adrenal primordium.Belakangan dalam
perkembangan, sel imigran menyusupi korteks primordium dan berdiferensasi
menjadimedulla.

5. 7. Jaringan Pulau Pankreas

Pankreas merupakan organ berfungsi ganda pada hewan.Sebagian besar porsi


organmenghasilkan eksokrin yang berkaitan dengan pencernaan, sedangkan grup-
grup sel yangletaknya menyebar (pulau pankreas Langerhans) menghasilkan endokrin
berupa insulin danglokagon.
Secara embriologi, jaringan pulau berawal dari pucuk sistem duktus yang
berkembang padapankreas.Pulau pertama kali muncul dari duktus pankreas sebagai
pucuk tunggal. Belakangandalam perkembangan, pulau-pulau tumbuh menjadi massa
kompleks berbentuk speris, ovoid,atau tidak teratur dengan diameter sekitar 40-200
mikron. Jumlah pulau yang lebih banyakditemukan pada ekor pankreas daripada yang
ditemukan pada kepalanya.Pulau umumnyaditemukan dalam lobulus pankreas,
beberapa dalam jaringan ikat interlobularis, dan beberapamelekat pada tubulus
eksokrin pankreas.

5.8. Testes

Testes bertanggung jawab atas fungsi reproduksi pada jantan dewasa.Tugas


ini dilakukanoleh dua meknisme berbeda tetapi saling berkaitan.Pertama, sekresi
internal testes beranggungjawab untuk perkembangan ciri-ciri seksual sekunder
(pembeda jantan dewasa kelamin),menyiapkan dan mempertahankan fisiologi organ
genital accessorius (glandula vesicular seminalis, prostat, dan bulbourethralis).Kedua,
tubuli seminiferi bertanggung jawab untukaktivitas morfologi dan genetik yang
menghasilkan spermatozoa.Fungsi endokrin testes dibawah pengaruh hormon
gonadotrofin yang diproduksi oleh pituitari.

Gonad berkembang dalam hubungan yang sangat dekat dengan sistem


urinasi.Gonad munculsebagai penebalan seperti rigi (rigi gonad) pada pemukaan
ventral bagian tengah mesonefros.Rigi ini mengandung mesoderm yang dilapisi oleh
lapisan tunggal sel mesotelium (peritoneum).Lapisan mesotelium melapisi
mesonefros dan organ lain termasuk cavum abdomen.Perkembangan selanjutnya,
mesotelium yang membungkus gonad mengalami modifikasi yaknimenebal dan
beberapa selnya berdiferensiasi menjadi sel germinal primordial.

Jika gonad berkembang menjadi testes, sel-sel epithel germinal migrasi ke


bawah mesenkim danmembentuk massa sel yang selanjutnya berdiferensiasi menjadi
tubuli seminiferi. Jaringanmesenkim interstitial antara tubuli berdiferensiasi menjadi
sel khusus yang mampu menghasilkanhormon seks jantan (androgen/testosteron).
Jika gonad berkembang menjadi ovarium, sel germinal primordial yang
berasal dari lapisanepithel germinal yang membungkus ovari, migrasi ke bawah
mesenkim dan disana, melaluiproses pertumbuhan dan maturasi, berkembang
menjadi folikel primer, sekunder, dan terakhirfolikel vesikularis yang mengandung
ova.

5. 9. Ovarium

Ovarium yang berada di bawah kontrol hormon gonadotrofin dari hipofise


bertanggung jawabterhadap siklus birahi pada hewan betina.Pertama, ovarium
betanggung jawab terhadappertumbuhan dan maturasi ovum.Kedua, ovarium juga
berfungsi sebagai glandula endokrinyang menghasilkan hormon seks betina
(estrogen).Ketiga, estrogen merangsang danmempertahankan sifat seksual
sekunder.Keempat, ovarium mampu mengembangkan korpusluteum yang
menghasilkan progesteron. Selanjutnya, korpus luteum menghasilkan hormon
lainyaitu relaksin yang berperan dalam proses partus. Perkembangan secara
embriologi telahditerangkan bersama testes.Ovarium merupakan organ reproduksi
wanita.Selain menghasilkansel telur, ovarium juga menghasilkan hormon.

Ada dua macam hormon yang dihasilkan ovarium yaitu sebagai berikut.

1. Estrogen

Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH.Fungsi estrogen ialah


menimbulkan danmempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada
wanita.Tanda-tanda kelamin sekunderadalah ciri-ciri yang dapat membedakan
wanita dengan pria tanpa melihat kelaminnya.Contohnya, perkembangan pinggul
dan payudara pada wanita dan kulit menjadi bertambahhalus.
2. Progesteron
Pembentukannya dirangsang oleh LH dan berfungsi menyiapkan dinding
uterus agar dapatmenerima telur yang sudah dibuahi.Plasenta membentuk
estrogen dan progesteron selamakehamilan guna mencegah pembentukan FSH
dan LH.Dengan demikian, kedua hormon inidapat mempertahankan kehamilan.

5.10. Mukosa Intestinum

Antrum mukosa lambung menghasilkan hormon gastrin ke dalam sirkulasi


darah.Gastrin merangsang fundus labung untuk menghasilkan lebih banyak getah
lambung (gastricjoice).Asam lemak yang masuk ke duodenum merangsang sel
mukosa untuk menyekresihormon enterogastron.Hormon ini berfungsi menurunkan
motilitas lambung dan memberikesempatan untuk pencernaan lemak dalam usus.

Bolus makanan masuk ke duodenum, merangsang pelepasan hormon


polipeptida(sekretin) oleh mukosa doudenum.Sekretin merangsang pankreas untuk
memproduksi getah(cairan) yang kaya bikarbonat untuk menetralisir asam dari
lambung. Hormon lain yaitupankreozimin juga dihasilkan oleh mukosa usus halus
yang berfungsi merangsang pelepasansekretin.

Hormon pankreozimin juga merangsang pankreas untuk melepaskan enzim-


enzimnya ke asinus.Hormon kolesistokinin dihasilkan saat lemak atau asam masuk
usus halus.Kolesistokininmeningkatkan toksisitas lapisan otot kantung empedu
sehingga menimbulkan otot spinter duktuskoledokus terbuka. Peristaltik duodenum
merangsang pengosongan kantung empedu karenasetiap gelombang peristaltik akan
menghambat spinter Oddi, yang membiarkan tekanan dalamkantong empedu untuk
mendorong empedu ke duodenum.
6.Sistem Hormon Pada Hewan

a. Sistem Endokrin pada Amphibia

Katak memiliki beberapa kelenjar endokrin yang menghasilkan sekresi intern


disebut hormon.Fungsinya mengatur atau mengontrol tugas-tugas tubuh, merangsang,
baik yang bersifatmengaktifkan atau mengerem pertubuhan, mengaktifkan
bermacam-macam jaringan danberpengaruh terhadap tingkah laku makhluk hidup.

•Pada dasar otak terdapat glandulae pituitaria atau glandula hypophysa. Bagian
anteriorkelenjar ini menghasilkan hormon pertumbuhan.Hormon ini mengontrol
pertumbuhan tubuhterutama pada panjang tulang.Juga merangsang gonad untuk
menghasilkan sel kelamin.

• Bagian tengah glandula pituitaria menghasilkan hormon intermidine yang


mempunyaiperanan dalam pengaturan cromatophora dalam kulit.

•Bagian posterior glandula Pituitaria menghasilkan hormon yang mengatur


pengambilan air.

•Hormon tyroid yang mengatur metabolisme. Kelenjar ini menjadi besar pada
berudumsebelum metamorphose menjadi katak.

•Kelenjar pankreas menghasilkan enzim dan hormon insulin yang mengatur


meteabolismezat gula.

b. Sistem Endokrin pada Aves

•Kelenjar endokrin terdiri atas glandulae pituitaria atau hypophysa terletak didasar
otakpada ujung infundibulum, glandulae thyroidea yang terletak di bawah pena
jugularis dekatcabang arteri subclavia dan arteri carotis.
•Glandulae pancreaticus menghasilkan hormon insulin. Glandulae sub renalis
atauglandula andrenalis terletak pada permukaan ventral dan Ren, Glandulae sexualis
menghasilkanhormon yang mempengaruhi tanda kelamin sekunder terutama terletak
pada warna bulu.

c.Sel-sel neurosekresi terdapat pada terutama hewan rendah kecuali hewan bersel
satu.Pada Coelenterata dan annelida tidak terdaopat kelenjar endokrin tapi
mekanisme neurosekresimengatur pertumbuhan dan reproduksi.Demikian juga pada
cacing pipih dan nematoda hanyamempunyai mekanisme neurosekresi.Hewan rendah
yang mempunyai kelenjar endokrin ialahCephalopoda, Arthropoda dan hewan yang
lebih kompleks lainya.

1.Crustacea

Terdapat kelenjar sinus pada insekta ada korpus kardiakum.kedua kelenjar


tersebut sama denganneurohipofisis (hipofisis bagaian belakang) pada vertebrata. Jadi
pada dasarnya hewan rendahmaupun vertebrata terdapat suatu hubungan antara
sistem syaraf dengan kelenjar endokrin.Hipotisis pada vertebrata disebut kelenjar
neuroendokrin

2. Coelenterata

Pada Coelenterata selurah sistem syaraf bekerja sebagai sistem


neurosekresi.Misalnya padaubur-ubur syaraf cincin sirkum oral dengan serabut
radialnya mempunyai sel-sel neurosekresi.Neurohormon belum diketahui strukturnya
tapi mempunyai fungsi penting misalnya untukproses melepaskan gamet.
Platyhelminthes Pada cacing pipih sel-sel neurosekresi terdapat padaganglion otak.
Fungsinya belum diketahui tapi diduga belum mempunyai peranan dalam
prosesregenerasi.
3. Annelida

Sel-sel neurosekresi pada annelida terdapat pada ganglion supraoesofagus,


ganglionsuboesufagus dan ganglion ventral. Neuro hormon pada cacing tanah banyak
diselidiki peranneurohormon pada annelida ialah dalam fungsi:

 Tumbuh dan regenerasi


 Transformasi somatik berkenaan dengan reproduksi
 Pemotongan ganda dan perkembangan seksual
 Menentukan ciri-ciri kelamin luar (sekunder)
 Penyembuhan luka

4. Mollusca

Sel neurosekresi terdapat pada gangloin otak molluska.Pada molluska terdapat


pula kelenjarendokrin seperti pada vertebrata.Kelenjar tersebut misalnya kelenjar
optik pada Octopus.Padasejenis siput jika tentakel dibuang hasilnya pembentukan
telur pada ovotestis dipercepat.Jikaekstrak tentakel disuntikkan merangsang produksi
sperma.Ekstrak ganglion otak merangsangproduksi telur.Dari contoh diatas
menunjukkan bahwa baik otak maupun tentakel berisi sel-selneurosekresi yang
menghasilkan hormon (neurohormon).Neurohormon dari tentakelmerangsang
produksi sperma sedang dari otak merangsang perkembangan telur. Pada
octopusproses kedewasaan juga diatur oleh sel-sel neurosekresi yang mempengaruhi
pertumbuhanovarium dan testes. Jadi hubungan ganglion otak-kelenjar optik-gonade
pada octopus samaseperti hubungan hipotalamus-hipofisisgonade pada vertebrata.

5.Crustacea (udang-udangan)

Mekanisme neurosekresi pada udang-udangan sangat kompleks dan sangat


erat hubungannyadengan sistem saraf dan ganglionnya. Diantaranya hormon yang
penting adalah:
a. Beberapa Neurohormon Tangkai Mata

Terdapat beberapa neurohormon yang berasal dari ganglia optik yang letaknya
pada tangkaimata:

 Hormon Pigmen Retina


 Kromatorotrofin
 Hormon Hiperglikemik
 Hormon Inhibitor Ovarium
 Hormon Inhibitor Pengelupasan (Moulting)

b. Organ Y
c. Kelenjar Androgen Pada Jantan
d. Ovarium

6.Insecta

Hampir semua hormon dihasilkan sel neurosekresi dari ganglion otak dan
ganglia lainnya yangdapat ditemukan pada protoserebrum, tritoserebrum, ganglion
suboesofagus dan ganglia ventral.

Hewan ini diketahui juga menghasilkan sejumlah hormon yaitu :

1. Juvenil hormone(JH), merangsang perubahan serangga dari bentuk ulat ke


larva. Hormonini tidak dihasilkan ketika serangga mencapai bentuk
dewasanya.
2. Ecdysone, merangsang perubahan atau pergantian kulit serangga. Hormon ini
bekerjaantagonis dengan JH.
3. Octopamine, menaikkan kadar penggunaan glukosa oleh otot.
Adipokinetic Hormone, mempercepat perubahan lemak menjadi energi.
4. Bovine Somatotropin(BST),meningkatkan produksi susu pada ternak.
5.

Terdapat 3 kelompok sel neuroendokrin yang utama, sebagai berikut:

1. Sel neurosekretori medialis : memiliki akson yang membentang hingga ke


korporakardiaka, yakni sepasng organ yang berfungsi sebagai tempat
penyimpanan dan pelepasanneurohormon.
2. Sel neurosekretori lateralis : memiliki akson yang membentang hingga ke
korporakardiaka.
3. Sel neurosekretori subesofageal : terdapat di bawah kerongkongan dan
memiliki aksonyang membentang ke korpora alata yang merupakan organ
endokrin klasik.

Ketiganya berfungsi untuk mengendalikan berbagai aktivitas pertumbuhan dan


pengelupasanrangka luar (kulit luar).

d.Sistem Endokrin Pada Vertebrata

1. Kelenjar Pituitari

Kelenjar pituitari ini dikenal sebagai master of glands (raja dari semua
kelenjar) karena pituitary itu dapat mengkontrol kelenjar endokrin lainnya.Sekresi
hormon dari kelenjar pituitari inidipengaruhi oleh faktor emosi dan perubahan iklim.

a. Hipofisis anterior:

 Hormon Somatotropin (untuk pembelahan sel,pertumbuhan)


 Hormon tirotropin (sintesis hormon tiroksin dan pengambilan unsur yodium)
 Hormon Adrenokortikotropin (merangsang kelenjar korteks membentuk
hormon)
 Hormon Laktogenik(sekresi ASI)
 Hormon Gonadotropin( FSH pada wanita pemasakan folikel, pada pria
pembentukanspermatogonium; LH pada wanita pembentukan korpus
luteum,pada pria merangsang selinterstitial membentuk hormon testosteron)

b. Hipofisis Medula (membentuk hormon pengatur melanosit)

c. Hipofisis posterior

 Hormon oksitosin(merangsang kontraksi kelahiran)


 Hormon Vasopresin( merangsang reabsorpsi air ginjal).

Organ Endokrin Tepi

Organ endokrin tepi adalah semua organ endokrin di luar hipotalamus dan
pituitari.Saat ini telahdiketahui bahwa jantung juga menghasilkan hormon yaitu atrial
naturetic peptide (ANP).

Hampir semua aktivas tubuh hewan dipengaruhi oleh hormon. Aktivitas


tersebut meliputi prosespengenceran, peredaran darah (yang melibatkan jantung dan
pembuluh darah), pengeluaran,osmoregulasi, termoregulasi dan reproduksi. Dalam
mengatur aktivitas tubuh, sistem endokrinbiasanya bekerjasama dengan sistem saraf.

Keseimbangan kadar kalsium dalam darah manusia dapat dicapai melalui


kerja sama antarhormon paratiroid dan kalsitonin. Keseimbangan kadar kalsium yang
normal sangat pentingkarena akan memengaruhi kemampuan saraf otak untuk
menerima rangsang, pembekuan darah,permeabilitas membran sel, serta fungsi
normal enzim tertentu. Peningkatan kadar kalsium darahakibat kerja hormon
paratiroid.

Sama seperti kadar kalsium, kadar dalam darah juga dikendalikan oleh
hormon, terutama insulindan glukagon. Peningkatan kadar gula dalam darah juga
disebabkan oleh adanya hormone epineprin dan glukokortikoid. Hormon lain juga
memengaruhi kadar gula dalam darah yaituhormon pertumbuhan (growth hormon,
GH), hormon pemacu tiroid (TSH), dan hormon tiroid.GH menyebabakan
peningkatan kadar gula darah, sedangkan TSH dan hormon tiroid memilikipengaruh
yang bersifat kompleks (dapat menurunkan dan meningkatkan kadar gula darah).

2. Kelenjar Pineal

Terdapat pada permukaan atas talamus diantara hemisfer serebrum.Kelenjar


ini mensekresimelatonin.Melatonin dan serotonin telah diidentifikasi pada pineal
burung dan amfibi.Enzimyang responsibel untuk pembentukan hormon ini adalah
Hydroxyndol-o-methyl transferase.

3. Feromon pada Hewan

Feromon adalah zat kimia yang berasal dari kelenjar endokrin dan digunakan
oleh makhlukhidup untuk mengenali sesama jenis, individu lain, kelompok, dan
untuk membantu prosesreproduksi. Berbeda dengan hormon, feromon menyebar
keluar tubuh dan hanya memengaruhidan dikenali oleh individu lain yang sejenis
(satu spesies).

a. Feromon pada Kupu-Kupu

Ketika kupu-kupu jantan atau betina memgepakkan sayapnya, saat itulah


feromon tersebar diudara dan mengundang lawan jenisnya untuk mendekat secara
seksual. Feromon seks memilikisifat yang spesifik untuk aktivitas biologis dimana
jantan atau betina dari spesies yang lain tidakakan merespon terhadap feromon yang
dikeluarkan jantan atau betina dari spesies yang berbeda.

b. Feromon pada Rayap

Untuk dapat mendeteksi jalur yang di jelajahinya, individu rayap yang berada
di depanmengeluarkan feromon penanda jejak (trail following pheromone) yang
keluar dari kelenjarstenum (sternal gland di bagian bawah, belakang abdomen), yang
dapat dideteksi oleh rayapyang berada di belakangnya. Sifat kimiawi feromon ini
sangat erat hubungannya dengan baumakanannya sehingga rayap mampu mendeteksi
obyek makanannya.Disamping feromon penanada jejak , para pakar etologi (perilaku)
rayap juga menganggapbahwa pengaturan koloni berada di bawah kendali feromon
dasar (primer pheromone).

c. Feromon pada Ngengat

Ngengat gipsi betina dapat memengaruhi ngengat jantan beberapa kilometer


jauhnya denganmemproduksi feromon yang disebut “disparlur”.Karena ngengat
jantan mmampu mengindrabeberapa ratus molekul dari betina yang mengeluarkan
isyarat dalam hanya satu mililiter udara,disparlur tersebut efektif saat disebarkan di
wilayah yang saat besar sekalipun.

d. Feromon pada Semut dan Lebah Madu

Semut menggunakan feromon sebagai penjejak untuk menunjukkan jalan


menuju sumbermakanan. Bila lebah madu menyengat, ia tak hanya meninggalkan
sengat pada kulit korbannya, tetapi juga meninggalakan zat kimia yang memanggil
lebah madu lain untuk menyerang.Demikian pula, semut pekerja dari berbagai spesies
mensekresi feromon sebagai zat tandabahaya, yang digunakan ketika terancam
musuh. Feromon disebar di udara dan mengumpulkanpekerja lain. Bila semut-semut
ini bertemu musuh, mereka juga memproduksi feromon sehinggaisyaratnya
bertambah atau berkurang, bergantung pada sifat bahayanya
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dapat disimpulakan bahwa sistem endokrin :
1. Memiliki sifat umum antara lain, seluruh kelenjar endokrin berukuran
kecil dan mengandung banyak pembuluh darah, berdasarkan susunan sel
sekretorinya, kelenjar hormon dibedakan menjadi tipe sinusoid dan tipe
folikel, kelenjar pada sistem endokrin hanya berhubungan secara
fungsional tanpa ada hubungan secara structural, jumlah sekret yang
disekresikan tergantung kebutuhan tubuh.
2. Kelenjar endokrin yang terdapat pada manusia antara lain, hipofisis, tiroid,
paratiroid, adrenal, pineal, dan organ-organ tubuh yang mengandung
kelenjar endokrin misalnya, pankreas, gonad, ginjal, dan usus halus.
3. Kelenjar endokrin pada manusia memiliki peran penting sebagai pengatur
semua kegiatan hormon lain (bersama dengan saraf) dalam tubuh manusia,
misalnya mengatur metabolisme kalsium, karbohidrat, dan lipid, mengatur
osmoregulasi, zat-zat yang disekresikan maupun dieksresikan, semua
kegiatan tersebut dibantu oleh adanya hormon yang dihasilkan oleh
kelenjar-kelenjar endokrin.
DAFTAR PUSTAKA

Dyce K.M., Sack W.O., and Wensing C.J.G. 1996. Textbook of Veterinary
Anatomy.2nd ed. W.B. SaundersCompany. Phiadelphia

Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta : Kanisius.

Peter Popesko. 1975. Atlas of Topographical Anatomy of The Domestic Animals.


1975. Vol 1. Ed ke 2.W.B. Saunders Company. Philadelphia.

Robert Getty. 1975. Sisson and Grossman’s The Anatomy of the Domestic Animals.
Vol. 1 dan 2. Ed. Ke5. W.B. Saunders Company. Philadelphia.

Anda mungkin juga menyukai