Anda di halaman 1dari 8

SISITYM ENDOKRIN

Disusun Kelompok 8 :
Dina Tri Wahyuni
Folorens Mutiara
Heti Kusherawati
Khansa Nabila
Kusumastuti
PENGERTIAN SISTYM ENDOKRIN

Kelenjar Endokrin adalah kelenjar yang mengirim hasil sekresinya langsung ke dalam darah
yang beredar dalam jaringan, kelenjar ini tidak memiliki saluran tapi mensekresi
(mengeluarkan) hormon langsung ke dalam darah sehingga dapat mencapai setiap sel darah di
dalam tubuh. Hormon bekerja pada sasaran jaringan atau organ tertentu dan mengatur aktivitas
mereka.Hormon mengatur proses seperti pemecahan subtansi kimia dalam
metabolisme,keseimbangan cairan dan produksi urin,pertumbuhan dan perkembangan
tubuh,serta reproduksi seksual. Hasil kerja hormon dari suatu kelenjar dapat di pengaruhi oleh
beberapa faktor termasuk kadar zat dalam darah dan masukan dari sistem saraf,karena hormon
mengalir dalam darah, setiap hormon dapat mencapai setiap bagian tubuh. Namun demikian
bentuk molekul khusus dari setiap hormon harus bisa masuk kedalam reseptor (penerima) pada
jaringan atau organ sasaran nya saja.
Fungsi Sistem Endokrin

Sistem endokrin mengatur pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi dan menambah


kapasitas tubuh untuk menangani stress fisik dan psikologis. Secara keseluruhan, masing-
masing kelenjar yang terdapat dalam tubuh memiliki fungsi yang berbeda-beda tergantung
dari mana kelenjar tersebut dihasilkan. Akan tetapi, secara umum fungsi kelenjar endokrin
adalah:
1) Penghasil Hormon – Kelenjar endokrin bertugas untuk menghasilkan berbagai macam jenis
hormon yang nantinya akan disalurkan ke darah apabila diperlukan oleh jaringan tubuh
tertentu.
2) Mengontrol Aktivitas – Kelenjar endoktrin bertugas untuk mengontrol aktivitas dari kelenjar
tubuh agar dapat berfungsi dengan normal dan maksimal.
3) Merangsang Aktivitas – Kelenjar endoktrin juga bertugas untuk merangsang aktivitas kelenjar
tubuh untuk kemudian disampaikan ke sistem saraf dan menciptakan suatu efek dari
rangsangan tersebut.
4) Pertumbuhan Jaringan – Kelenjar endoktrin juga mempengaruhi pertumbuhan
jaringan pada manusia agar jaringan tersebut berfungsi maksimal.
5) Mengatur Metabolisme – Kelenjar endoktrin juga berfungsi untuk mengatur
metabolisme dalam tubuh, sistem oksidasi tubuh serta bertugas untuk meningkatkan
absorpsi glukosa dalam tubuh dan pada usus halus.
6) Metabolisme Zat – Kelenjar endoktrin bertugas untuk mempengaruhi fungsi
metabolisme lemak, vitamin, metabolisme protein, mineral, air dan hidrat aranga
dalam tubuh untuk agar optimal.
STRUKTUR HORMON
System endokrin dibentuk dari kantung glandula dan jaringan yang
mensekresikan hormone. Hormone merupakan subtract kimiawi yang berasal dari
jaringan glandula dan ditrasnportasikan melalui cairan tubuh menuju ke target sel
guna mengaktifkan fungsi fisiologis sel tersebut. Kelenjar endokrin utama dalam
aktifitas latihan adalah hipotalamus, pituitary, tiroid, paratiroid, adrenal, [ankreas,
dan gonads (testis & ovarium). Jaringan lainnya yang mensekresi hormone adalah
jantung, ginjal, hati, dan traktus gastrointestinal, sebagai pembetuk endotel,
imunitas, dan sel adiposa. Hormone dilepaskan dari kelenjar endokrin melalui laju
darah dan dikirimkan ke jaringan. Hormone yang dilepaskan dari sel, disekresikan
ke cairan ekstraseluler untuk dapat di difusikan pada sel terdekat yang
membutuhkan hormone guna menggunakan fungsi autocrine dan paracrine.
Aktifitas saraf juga akan mempengaruhi kelenjar endokrin karena ada pelepasan
sinyal neurotransmitter (NE) pada kelenjar untuk dapat melepaskan
hormone,sebagai contoj saraf simpatis melepaskan NE untuk memberikan
rangsangan medulla adrenal untuk melepaskan Epinefrin dan NE. Harfiahnya
aktifitas hormone dalam tubuh merupakan aktifitas satu hormone perangsang
(hormone releasing factor) memberikan stimulasi pada kelenjar lain untuk dapat
melepaskan hormone lainnya, ini disebut dengan trophic hormone. Hipotalamus
mensekresikan thropic hormone berupa corticothropin-releasing hormone (CRH).
CRH akan mengirimkan rangasangan ke pituitary guna melepaskan
adrenocorticotrophic hormone (ACTH). Kemudian ACTH akan merangsan
korteks adrenal untuk melepaskan cortisol (stress hormone). Ada sebutan yaitu axis
dalam system kerja ini dimana hormone dari satu kelenjar akan menyebabkan
sekresi hormone pada kelenjar lainnya.
MEKANISME KERJA HORMON
Mekanisme kerja hormon pada sel target organ adalah dengan cara menduduki atau
berikatan dengan reseptor. Satu reseptor spesifik hanya dapat berikatan dengan satu jenis
hormon saja. Reseptor hormon berada di sitoplasma sel untuk hormon steroid, sedangkan
reseptor hormon non-steroid terletak di membran sel.Hormon protein/peptida berikatan dengan
reseptor di permukaan sel. Sedangkan hormon berjenis steroid dan tiroksin berdifusi untuk
berinteraksi dengan reseptor di dalam sitosol atau inti sel.

Berdasarkan sifat kimianya, hormon dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok utama, yaitu:
1. Hormon peptida diantaranya hormon-hormon hipotalamus, Angiostensin, Somatostatin,
Gastrin, Sekretin, Kalsitonin, Glukagon, Insulin dan Parathormon. Sedangkan hormon
protein besar diantaranya Hormon pertumbuhan, Prolaktin, LH, FSH, dan TSH;
2. Hormon yang termasuk dalam kategori steroid ialah Testosteron, Estrogen, Progesteron, dan
Kortikosteroid;
3. Hormon yang merupakan turunan tirosin adalah Noradrenalin, Adrenalin, Tiroksin
dan Triiodotironin.
Pada sistem endokrin terdapat sejumlah zat kimia yang menyerupai hormon, antara lain
bradikinin, eritropuitin, histamin, kinin, renin, prostaglandin dan hormon thymic.

Anda mungkin juga menyukai