- titi indriyati -
UJI BEDA DUA MEAN (RERATA)
pada DATA BERPASANGAN
Disebut juga dependen Sample t-test
atau Paired Sampel t-Test
Yaitu jenis uji statistik yang bertujuan untuk
membandingkan rata-rata dua kelompok yang saling
berpasangan
Sampel berpasangan dapat diartikan sebagai sebuah
sampel dengan subjek yang sama namun mengalami 2
perlakuan atau pengukuran yang berbeda, yaitu
pengukuran sebelum dan sesudah dilakukan sebuah
treatment
UJI BEDA DUA MEAN ( RERATA) pada
data BERPASANGAN
9
Untuk analisis data NUMERIK
Tahap 1: yang menggunakan uji parametrik
Uji Normalitas Data harus memenuhi asumsi
NORMALITAS
10
Pada menu SPSS:
Klik Analyze Nonparametric Tests Legacy Dialogs 1 sample KS
11
Masukkan variabel yang akan diuji, yaitu: Hb_Pre dan Hb_Post klik panah biru
ke kanan pindahkan kedua variabel tersebut ke kotak Tests Variable List
Contreng pada pilihan Normal klik OK
Catatan: kedua nilai Hb dilihat apakah datanya berdistribusi normal atau tidak
12
Hasil uji hipotesis terhadap asumsi normalitas data
OUTPUT
Hipotesis :
Ho : data kadar hemoglobin (hb) ibu hamil sebelum dan sesudah
pemberian zat besi adalah berdistribusi normal
Ha : data kadar hemoglobin (hb) ibu hamil sebelum dan sesudah
pemberian zat besi adalah TIDAK berdistribusi normal
Kriteria :
Ho gagal ditolak, jika p value > 0,05
Hasil analisis :
p value Hb_Pre = 0,540
P value Hb_Post = 0,650
Kedua nya memiliki p value > 0,050 , maka Ho GAGAL DITOLAK
Kesimpulan statistik:
Data kadar hemoglobin (hb) ibu hamil sebelum dan sesudah
pemberian zat besi adalah berdistribusi normal
13
Lakukan Uji normalitas Data
pada variabel yg datanya numerik
- Hb_pre
Caranya:
- Hb_post Klik Analyze
- BB_ibu_1 Non Parametric Test
- BB_ibu_2 Legacy dialog
- TD diastolik
1 sampel KS
Masukan semua variabel yg
- Pengetahuan_PRE
diuji
- Pengetahuan_POST
- Lila
- Berat bayi
14
Latihan Uji T pd data berpasangan
16
Pada menu SPSS:
Klik Analyze Compare Means Paired Sample T Test
17
Masukkan variabel Hb_Pre dan
Hb_Post ke kotak Paired
Variables klik OK
18
Hasil analisis uji T pada data berpasangan (paired-t test)
OUTPUT
19
Hasil analisis uji T pada data berpasangan (paired-t test)
Hipotesis :
Ho : Tidak terdapat perbedaan rerata kadar hb ibu hamil sebelum dan sesudah pemberian zat
besi selama 1 bulan.
Ha : Terdapat perbedaan rerata kadar hb ibu hamil sebelum dan sesudah pemberian zat besi
selama 1 bulan.
Kriteria :
Ho ditolak, jika p value < 0,05
Hasil analisis:
p value = 0,000 (p value < 0,050) , sehingga Ho DITOLAK
Kesimpulan statistik:
Terdapat perbedaan rata- rata kadar hb ibu sebelum dan sesudah pemberian zat besi
selama 1 bulan.
Kesimpulan
Uji
20
Cara menjelaskan hasil analisis bivariat uji – t dependen
(uji t pd data berpasangan)
Tabel 1. Perbedaan rerata kadar Hb ibu hamil sebelum dan sesudah pemberian tablet Fe
selama 1 bulan
Pada tabel 1 menunjukkan bahwa ada perbedaan nilai rerata kadar hb ibu hamil sebelum pemberian
tablet Fe yaitu 12,0 mg/dl dan sesudah yaitu 12,3 mg/dl. Nilai korelasi menunjukan 0,953 (p value <0,05)
artinya ada hubungan yang kuat antara kadar Hb sebelum dan sesudah. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa pemberian tablet Fe selama 1 bulan pada ibu hamil menunjukkan perbedaan (peningkatan) yang
bermakna.
21
Bagaimana jika data pada variabel yg diuji TIDAK
BERDISTRIBUSI NORMAL??
INGAT
22
PEDOMAN PENGGUNAAN UJI STATISTIK
REVIEW
MULAI
INTERVAL / RASIO
Sample <30
DISTRIBUSI DATA (KECIL)
25
Pada menu SPSS:
■ Klik Analyze Nonparametric Test Legacy Dialogs 2 related sample
26
Masukan variabel: pengetahuan_pre dan pengetahuan_post ke kotak test pairs dengan
cara klik tanda panah ke kanan
27
OUTPUT
Hipotesis :
Ho : tidak ada perbedaan rerata (mean) nilai pengetahuan ibu
sebelum dan sesudah penyuluhan gizi
Ha : ada perbedaan rerata (mean) nilai pengetahuan ibu sebelum
dan sesudah penyuluhan gizi
Kriteria : Ho ditolak, jika p value < 0,05
Hasil analisa : p value = 0,000 p value < 0,05 Ho DITOLAK
Kesimpulan statistik:
Ada perbedaan rerata (mean) nilai pengetahuan ibu sebelum dan
sesudah penyuluhan gizi artinya penyuluhan memberikan
pengaruh pd pengetahuan ibu hamil
28
WILCOXON TEST vs Mc. NEMAR TEST
Persamaan:
- - sama-sama uji non parametrik
- - Untuk sampel data berpasangan
Perbedaan:
- - Wilcoxon test: variabel dependent: numerik
- - Mc Nemar: variabel dependent katagorik, contoh: apakah ada perbedaan tingkat
pengetahuan pada ibu hamil sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan tingkat
pengetahuan dikatagorikan menjadi 2 (baik dan buruk)
langkah-langkahnya sama dengan Wilcoxon test tapi :
- Pd kotak test pair: variabel yang dimasukkan adalah variabel kategorik pre dan post
- yang dicontreng adalah Mc.Nemar
Mc NEMAR - TEST
31
Pada menu SPSS:
■ Klik Analyze Nonparametric Test Legacy Dialogs 2 related sample
32
Pilih dua variabel yaitu: variabel
tingkat pengetahuan yg
berbentuk data dua kategorik,
yaitu: pre dan post (sebelum
dan sesudah diberi penyuluhan).
33
Hilangkan tanda contreng pd
kotak Wilcoxon di-klik
Klik OK
34
Pada tabel Crosstab, terlihat:
• 15 orang yg pengetahuannya kurang sblm diberi
penyuluhan dan pengetahuan kurang sesudah diberi
penyuluhan,
• 0 orang (tidak ada) yg pengetahuannya baik sblm diberi
penyuluhan dan pengetahuan kurang sesudah diberi
penyuluhan,
• 43 orang yg pengetahuannya kurang sblm diberi
penyuluhan dan pengetahuan baik sesudah diberi
penyuluhan,
• 55 orang yg pengetahuannya baik sblm diberi
penyuluhan dan pengetahuan baik sesudah diberi
penyuluhan,
35
Contoh: untuk latihan Uji Mc. Nemar
gunakan file: data_hipertensi_baru2
= BISA JUGA GUNAKAN DATA LAIN utk LATIHAN
36
Lakukan uji Mc Nemar:
klik Analyze Nonparametric Tests Legacy Dialogs
2 Related Samples
37
Masukkan variabel pengetahuan PRE dan POST yang sudah
berbentuk kategorik hapus contreng Wilcoxon dengan cara klik
pada kotak tanda contreng-nya klik pada kotak contreng McNemar
OK
38
Output:
pada tabel deskriptif terlihat:
39
Cara penulisan hasil uji Mc Nemar pada
Bab 5 Hasil Penelitian
Table 1. Hubungan Pemberian Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Responden
(n=130)
Pengetahuan Sesudah Penyuluhan
Pengetahuan Sebelum p-value
Penyuluhan Kurang (nilai <75) Baik (nilai >75)
Pada tabel 1 tampak bahwa responden yang mengalami peningkatan pengetahuan sesudah
penyuluhan jumlahnya lebih banyak pada mereka yang memiliki nilai pre-test baik (>75)
yaitu sebesar 57 oramg dibandingkan dengan responden yang nilai pre-test-nya kurang
(nilai <75) yaitu 48 orang. Adanya peningkatan tersebut bermakna secara statistik dengan
nilai p-value 0,0001.
SELAMAT
BERLATIH