Anda di halaman 1dari 41

UJI STATISTIK UNTUK MELIHAT

BEDA RATA – RATA (uji beda mean):

UJI T: untuk data berpasangan


Nama lain:
- Uji T dependen
- Dependent T-test
- Paired T-test

- titi indriyati -
UJI BEDA DUA MEAN (RERATA)
pada DATA BERPASANGAN
 Disebut juga dependen Sample t-test
atau Paired Sampel t-Test
 Yaitu jenis uji statistik yang bertujuan untuk
membandingkan rata-rata dua kelompok yang saling
berpasangan
 Sampel berpasangan dapat diartikan sebagai sebuah
sampel dengan subjek yang sama namun mengalami 2
perlakuan atau pengukuran yang berbeda, yaitu
pengukuran sebelum dan sesudah dilakukan sebuah
treatment
UJI BEDA DUA MEAN ( RERATA) pada
data BERPASANGAN

 CONTOH data berpasangan


 Data sampel terdiri atas 9 pasien pria mendapat obat captopril
dengan dosis 6,25 mg. Pasien diukur tekanan darah sistolik
sebelum pemberian obat dan 60 menit sesudah pemberian obat.
Peneliti ingin mengetahui apakah pengobatan tersebut efektif
untuk menurunkan tekanan darah pasien-pasien tersebut dengan
alpha 5%. Adapun data hasil pengukuran adalah sebagai berikut.

Sebelum : 175 179 165 170 162 180 177 178 140
Sesudah : 140 143 135 133 162 150 182 150 175
UJI BEDA DUA MEAN (RERATA)
pada DATA BERPASANGAN

 Tujuan : Untuk menguji perbedaan mean antara dua


kelompok data yang dependen.
 Syarat :
– Distribusi data normal
– Kedua kelompok data dependen/pair
– Jenis variabel: numerik dan katagorik (dua
kelompok)
UJI BEDA DUA MEAN (RERATA)
pada DATA BERPASANGAN

RUMUS menghitung nilai Uji T pd data berpasangan


Contoh

 Sebuah penelitian ingin mengetahui efek penggunaan Pil KB,


terhadap kenaikan tekanan darah sistolik. Penelitian ini
dilakukan pada 10 orang ibu berumur 20-49 tahun.

 Ho yang ditetapkan adalah Ho : µ 1 - µ2 = 0, artinya tidak ada


beda rerata tekanan darah sistolik antara sebelum
mengonsumsi pil KB dan setelah setahun menggunakan.
Setelah dilakukan penelitian terhadap tekanan
darah ibu, hasilnya sebagai berikut:
Responden X1 X2 Selisih
(TD ibu sebelum (TD ibu setelah setahun (perbedaan TD)
menggunakan pil KB) menggunakan pil KB) = X2 – X1
Ibu 1 115 128 13
Ibu 2 112 115 3
Ibu 3 107 106 -1
Ibu 4 119 128 9
Ibu 5 115 122 7
Ibu 6 138 145 7
Ibu 7 126 132 6
Ibu 8 105 109 4
Ibu 9 104 102 -2
Ibu 10 115 117 2
Rata2 deviasi
atau
nilai t hitung 3,32 dibandingkan
selisihnya
dengan t tabel dengan df = n-1 =
10-1 = 9, sehingga t(9,095)=1,8333
sehingga 3,32 > 1,83 (t hitung >
t tabel), dengan demikian Ho
ditolak, artinya ada perbedaan
secara signifikan pada tekanan
darah sistolik ibu, antara
sebelum diberi pil KB dan
setelah setahun menggunakan
pil KB.
Latihan Uji -T pada data
berpasangan (paired t-test) Contoh: MASALAH
PENELITIAN:
Apakah terdapat perbedaan
rerata (mean) kadar hb ibu
INGAT: hamil sebelum dan sesudah
pemberian tablet zat besi
- Variabel dependen-nya: NUMERIK, yaitu: kadar
(Fe) selama 1 bulan ?
Hb ibu hamil
- Ada dua data Hb yg berpasangan yaitu Hb
sebelum (pre) pemberian zat besi dan Hb
sesudah (post) pemberian zat besi  pada satu
kelompok ibu hamil

9
Untuk analisis data NUMERIK
Tahap 1: yang menggunakan uji parametrik
Uji Normalitas Data  harus memenuhi asumsi
NORMALITAS

Utk latihan gunakan file latihan: Melalui uji hipotesis:


data_BBLR_latihan_baru.sav
- Kolmogorov Smirnof (jika jumlah sampel > 80)
atau
- Saphiro Wilk (jika jumlah sampel <80)

10
Pada menu SPSS:
Klik Analyze  Nonparametric Tests  Legacy Dialogs  1 sample KS

11
Masukkan variabel yang akan diuji, yaitu: Hb_Pre dan Hb_Post klik panah biru
ke kanan  pindahkan kedua variabel tersebut ke kotak Tests Variable List 
Contreng pada pilihan  Normal  klik OK

Catatan: kedua nilai Hb dilihat apakah datanya berdistribusi normal atau tidak

12
Hasil uji hipotesis terhadap asumsi normalitas data
OUTPUT

Hipotesis :
Ho : data kadar hemoglobin (hb) ibu hamil sebelum dan sesudah
pemberian zat besi adalah berdistribusi normal
Ha : data kadar hemoglobin (hb) ibu hamil sebelum dan sesudah
pemberian zat besi adalah TIDAK berdistribusi normal

Kriteria :
Ho gagal ditolak, jika p value > 0,05

Hasil analisis :
p value Hb_Pre = 0,540
P value Hb_Post = 0,650
Kedua nya memiliki p value > 0,050 , maka Ho GAGAL DITOLAK

Kesimpulan statistik:
Data kadar hemoglobin (hb) ibu hamil sebelum dan sesudah
pemberian zat besi adalah berdistribusi normal

13
Lakukan Uji normalitas Data
pada variabel yg datanya numerik
- Hb_pre
Caranya:
- Hb_post  Klik Analyze
- BB_ibu_1  Non Parametric Test
- BB_ibu_2  Legacy dialog
- TD diastolik
 1 sampel KS
 Masukan semua variabel yg
- Pengetahuan_PRE
diuji
- Pengetahuan_POST
- Lila
- Berat bayi

14
Latihan Uji T pd data berpasangan

1. Apakah pemberian tablet Fe memengaruhi


kadar Hb Ibu? Atau apakah ada hubungan
antara pemberian tablet Fe dgn kadar Hb
ibu hamil?
2. Apakah pemberian edukasi (penyuluhan
tentang gizi pd ibu hamil) berdampak pada
kenaikan BB ibu hamil? Atau apakah ada
hubungan antara pemberian penyuluhan ttg
gizi pd bumil dgn kenaikan BB?
Apakah terdapat perbedaan rerata
Tahap 2: (mean) kadar hb ibu sebelum dan
Uji-T (paired t-test) sesudah pemberian tablet zat besi (Fe)
selama 1 bulan ?

Yaitu: Uji Beda dua “MEAN” yang berasal dari


1 kelompok responden dengan kata kunci
“Pre – Post”
Jika asumsi normalitas data terpenuhi (data
kadar Hb berdistribusi normal)  bisa lanjut
lakukan uji -T (paired t-test)

16
Pada menu SPSS:
Klik Analyze  Compare Means  Paired Sample T Test

17
Masukkan variabel Hb_Pre dan
Hb_Post  ke kotak Paired
Variables klik OK

18
Hasil analisis uji T pada data berpasangan (paired-t test)
OUTPUT

Pada output lihat : pada nilai Sig. (2-tailed)


pada tabel paired sample t test

I am here because I love to give presentations.


You can find me at @username

19
Hasil analisis uji T pada data berpasangan (paired-t test)
Hipotesis :
Ho : Tidak terdapat perbedaan rerata kadar hb ibu hamil sebelum dan sesudah pemberian zat
besi selama 1 bulan.
Ha : Terdapat perbedaan rerata kadar hb ibu hamil sebelum dan sesudah pemberian zat besi
selama 1 bulan.

Kriteria :
Ho ditolak, jika p value < 0,05

Hasil analisis:
p value = 0,000 (p value < 0,050) , sehingga Ho DITOLAK

Kesimpulan statistik:
Terdapat perbedaan rata- rata kadar hb ibu sebelum dan sesudah pemberian zat besi
selama 1 bulan.

Kesimpulan
Uji

20
Cara menjelaskan hasil analisis bivariat uji – t dependen
(uji t pd data berpasangan)
Tabel 1. Perbedaan rerata kadar Hb ibu hamil sebelum dan sesudah pemberian tablet Fe
selama 1 bulan

Variabel Dependen Nilai rerata Standar Nilai korelasi Signifikansi


deviasi (p value) uji t
Kadar Hb ibu hamil sebelum 12,0 mg/dl 0,9 0,953 0,0001
mendapatkan tablet Fe (0,0001)

Kadar Hb ibu hamil sesudah 12,3 mg/dl 1,0


mendapatkan tablet Fe

Pada tabel 1 menunjukkan bahwa ada perbedaan nilai rerata kadar hb ibu hamil sebelum pemberian
tablet Fe yaitu 12,0 mg/dl dan sesudah yaitu 12,3 mg/dl. Nilai korelasi menunjukan 0,953 (p value <0,05)
artinya ada hubungan yang kuat antara kadar Hb sebelum dan sesudah. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa pemberian tablet Fe selama 1 bulan pada ibu hamil menunjukkan perbedaan (peningkatan) yang
bermakna.

21
Bagaimana jika data pada variabel yg diuji TIDAK
BERDISTRIBUSI NORMAL??

INGAT

22
PEDOMAN PENGGUNAAN UJI STATISTIK

REVIEW
MULAI

NOMINAL / ORDINAL STATISTIK


TIPE DATA NON-PARAMETRIK

INTERVAL / RASIO
Sample <30
DISTRIBUSI DATA (KECIL)

NORMAL TIDAK NORMAL

BESAR SAMPEL STATISTIK


Sampel >30 PARAMETRIK
(BESAR)
STATISTIK NON PARAMETRIK

Analisis Bivariat menggunakan


statistik non parametrik
sebagai UJI ALTERNATIF pada
VARIABEL yg datanya numerik
TIDAK BERDISTRIBUSI NORMAL
WILCOXON TEST
LATIHAN

Uji beda dua rerata (mean) pada


data berpasangan  MASALAH PENELITIAN:
menggunakan pendekatan Non
Parametrik  Uji Wilcoxon Apakah terdapat
perbedaan rata-rata nilai
INGAT: pengetahuan ibu sebelum
- Variabel dependent-nya: NUMERIK, yaitu: nilai
dan sesudah penyuluhan
gizi?
pengetahuan ibu
- Ada dua data yg berpasangan yaitu nilai
pengetahuan ibu sebelum (pre) dan nilai
pengetahuan ibu sesudah (post) penyuluhan gizi
 pada satu kelompok ibu hamil

25
Pada menu SPSS:
■ Klik Analyze  Nonparametric Test  Legacy Dialogs  2 related sample

26
 Masukan variabel: pengetahuan_pre dan pengetahuan_post ke kotak test pairs  dengan
cara klik tanda panah ke kanan

  Contreng Wilcoxon Test (di-klik pada kotaknya)  Klik OK

 Pada output lihat nilai Asymp. Sig. (2-tailed) atau p-value


untuk mengetahui kemaknaan uji statistiknya

27
OUTPUT

Hipotesis :
Ho : tidak ada perbedaan rerata (mean) nilai pengetahuan ibu
sebelum dan sesudah penyuluhan gizi
Ha : ada perbedaan rerata (mean) nilai pengetahuan ibu sebelum
dan sesudah penyuluhan gizi
Kriteria : Ho ditolak, jika p value < 0,05
Hasil analisa : p value = 0,000  p value < 0,05  Ho DITOLAK
Kesimpulan statistik:
Ada perbedaan rerata (mean) nilai pengetahuan ibu sebelum dan
sesudah penyuluhan gizi  artinya penyuluhan memberikan
pengaruh pd pengetahuan ibu hamil
28
WILCOXON TEST vs Mc. NEMAR TEST
Persamaan:
- - sama-sama uji non parametrik
- - Untuk sampel data berpasangan

Perbedaan:
- - Wilcoxon test: variabel dependent: numerik
- - Mc Nemar: variabel dependent katagorik, contoh: apakah ada perbedaan tingkat
pengetahuan pada ibu hamil sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan  tingkat
pengetahuan dikatagorikan menjadi 2 (baik dan buruk)
 langkah-langkahnya sama dengan Wilcoxon test tapi :
- Pd kotak test pair: variabel yang dimasukkan adalah variabel kategorik pre dan post
- yang dicontreng adalah Mc.Nemar
Mc NEMAR - TEST

■ Uji McNemar digunakan untuk menguji perbedaan atau


perubahan jumlah (frekuensi kejadian) pd dua populasi
yang berhubungan  variabel yg diuji berupa data dua
kategori.

■ Uji ini banyak dipakai untuk mengetahui apakah terdapat


perbedaan jumlah (frekuensi kejadian) sebelum dan
sesudah kelompok sampel diberi intervensi  datanya
berpasangan pada kelompok itu sendiri.
30
Mc NEMAR - TEST
LATIHAN

Uji beda proporsi pada MASALAH PENELITIAN:


data berpasangan
Apakah terdapat
perbedaan jumlah (frekuensi
kejadian) tingkat
INGAT: pengetahuan ibu sebelum
- Variabel berbentuk data KATEGORIK, yaitu: tingkat dan sesudah penyuluhan
pengetahuan ibu gizi?
- Ada dua data yg berpasangan yaitu tingkat
pengetahuan ibu sebelum (pre) dan tingkat
pengetahuan ibu sesudah (post) penyuluhan gizi
 pada satu kelompok ibu hamil

31
Pada menu SPSS:
■ Klik Analyze  Nonparametric Test  Legacy Dialogs  2 related sample

32
 Pilih dua variabel yaitu: variabel
tingkat pengetahuan yg
berbentuk data dua kategorik,
yaitu: pre dan post (sebelum
dan sesudah diberi penyuluhan).

 Klik tanda panah biru, sampai


kedua variabel pindah ke kotak
“Test Pairs”

33
 Hilangkan tanda contreng pd
kotak Wilcoxon  di-klik

 Klik pada kotak Mc Nemar,


sampai muncul tanda contreng-
nya

 Klik OK

34
Pada tabel Crosstab, terlihat:
• 15 orang yg pengetahuannya kurang sblm diberi
penyuluhan dan pengetahuan kurang sesudah diberi
penyuluhan,
• 0 orang (tidak ada) yg pengetahuannya baik sblm diberi
penyuluhan dan pengetahuan kurang sesudah diberi
penyuluhan,
• 43 orang yg pengetahuannya kurang sblm diberi
penyuluhan dan pengetahuan baik sesudah diberi
penyuluhan,
• 55 orang yg pengetahuannya baik sblm diberi
penyuluhan dan pengetahuan baik sesudah diberi
penyuluhan,

Pada tabel Test Statistik:


Lihat nilai Asymp sig = p-value 0,000  ditulis <0,001 
lebih kecil dari 0,05  artinya ada perbedaan tingkat
pengetahuan ibu sebelum dan sesudah diberi penyuluhan.

35
Contoh: untuk latihan Uji Mc. Nemar
gunakan file: data_hipertensi_baru2
= BISA JUGA GUNAKAN DATA LAIN utk LATIHAN

■ Pada variabel nilai pengetahuan PRE dan POST,


dilakukan perubahan bentuk data dari numerik ke
kategorik  akan terbentuk dua variabel baru  beri
nama yg sesuai agar mudah membedakannya
■ Dengan Menu “Transform”  pilih “Recode Into
Different Variables”
■ Ubahlah dengan kode 0 (nol) jika nilai <=75 dan kode 1
jika nilai >75

36
Lakukan uji Mc Nemar:
klik Analyze  Nonparametric Tests  Legacy Dialogs
 2 Related Samples

37
Masukkan variabel pengetahuan PRE dan POST yang sudah
berbentuk kategorik  hapus contreng Wilcoxon dengan cara klik
pada kotak tanda contreng-nya  klik pada kotak contreng McNemar
 OK

38
Output:
pada tabel deskriptif terlihat:

jumlah responden yg nilai <75 pd saat pre


dan < 75 pd saat post = 25 orang

jumlah responden yg nilai >75 pd saat pre


dan < 75 pd saat post = 0 orang

jumlah responden yg nilai <75 pd saat pre


dan > 75 pd saat post = 48 orang

jumlah responden yg nilai >75 pd saat pre


dan > 75 pd saat post = 57 orang

39
Cara penulisan hasil uji Mc Nemar pada
Bab 5 Hasil Penelitian
Table 1. Hubungan Pemberian Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Responden
(n=130)
Pengetahuan Sesudah Penyuluhan
Pengetahuan Sebelum p-value
Penyuluhan Kurang (nilai <75) Baik (nilai >75)

Kurang (nilai <75) 25 48 0,0001

Baik (nilai >75) 0 57

Pada tabel 1 tampak bahwa responden yang mengalami peningkatan pengetahuan sesudah
penyuluhan jumlahnya lebih banyak pada mereka yang memiliki nilai pre-test baik (>75)
yaitu sebesar 57 oramg dibandingkan dengan responden yang nilai pre-test-nya kurang
(nilai <75) yaitu 48 orang. Adanya peningkatan tersebut bermakna secara statistik dengan
nilai p-value 0,0001.
SELAMAT
BERLATIH

Anda mungkin juga menyukai