Salah satu pengujian lain yang bisa dilakukan dengan menggunakan program SPSS adalah uji
beda. Ada beberapa uji yang ada dalam analisis uji beda yang bisa digunakan :
Uji ini dilakukan terhadap 2 sampel yang berpasangan (paired). Sampel yang
berpasangan diartikan sebagai sebuah sampel dengan subyek yang sama namun
mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda.
Contoh kasus :
Produsen obat diet (penurun berat badan) ingin mengetahui apakah obat yang
diproduksinya benar-benar mempunyai efek terhadap penurunan berat badan
konsumen. Maka digunakan sebuah sampel yang terdiri dari 10 orang masing-masing
diukur berat badannya, kemudian setelah sebulan meminum obat tersebut, kembali
diukur berat badannya.
Berikut adalah data hasil sebelum dan sesudah meminum obat (angka dalam kilogram)
No Sebelum Sesudah
1 76,85 76,22
2 77,95 77,89
3 78,65 79,02
4 79,25 80,21
5 82,65 82,65
6 88,15 82,53
7 92,54 92,56
8 96,25 92,33
9 84,56 85,12
10 88,25 84,56
Pada baris 1 seorang yang sebelum mengkonsumsi obat diet mempunyai berat 76,85
kilogram. Setelah sebulan dan teratur mengkonsumsi obat, beratnya menjadi 76,22
kilogram. Demikian untuk data lainnya.
Langkah-langkah mengerjakan :
ANALISIS
Std. Error
Mean N Std. Deviation Mean
Pair 1 Sebelum 84,5100 10 6,63931 2,09953
Sesudah 83,3090 10 5,58235 1,76530
Pada bagian ini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa konsumen mempunyai berat
rata –rata 84,5100 kilogram, sedangkan setelah minum obat konsumen mempunyai
berat rata-rata 83,3090 kilogram.
N Correlation Sig.
Pair 1 Sebelum & Sesudah 10 ,943 ,000
Bagian ini hasil korelasi antara kedua variabel, menghasilkan angka 0,943 dengan nilai
propabilitas jauh dibawah 0,05. Hal ini menyatakan bahwa korelasi antara berat
sebelum dan sesudah minum obat adalah sangat erat dan benar-benar berhubungan
secara nyata.
Paired Samples Test
Paired Samples Test
Pengambilan keputusan :
Berdasarkan pada perbandingan t hitung dengan t tabel
a. Jika statistik hitung (t hitung) > statistik tabel (t tabel) maka H 0 ditolak
b. Jika statistik hitung (t hitung) < statistik tabel (t tabel) maka H 0 diterima
Berdasarkan pada nilai probabilitas
a. Jika probabilitas > 0,05 H0 diterima
b. Jika probabilitas < 0,05 H0 ditolak
Keputusan :
Diiketahui t hitung sebesar 1,646 dengan probabilitas 0,134. Karena probabilitas > 0,05 maka H 0 diterima atau berat badan
sebelum dan sesudah minum obar relative sama. Dengan kata lain, obat penurun berat tersebut tidak efektif dalam
menurunkan berat badan secara nyata.
Catatan : Dalam kasus ini bisa juga dinyatakan bahwa trdapat perbedaan Mean sebesar 1,2010. Angka ini berasal dari berat
sebelum minum obat – berat sesudah minum obat atau 84,5100 kg – 83,3090 kg = 1,2010 kg.
TUGAS