Disusun Oleh :
2019
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN APOTEK NAJWA FARMA
SLAWI
Jl.Dr.Soetomo Slawi
Oleh :
Laporan ini disusun untuk memenuhi syarat satu persyaratan kerja lapangan
Pada hari……………Tanggal……………………
NIDN. 0611058001
MOTTO
1. Dalam hidup ini, jika kamu tak mau membantu sesama maka kamu tak
benar-benar hidup, kamu hanya bernafas.
2. Kekuatan bukanlah tentang memukul sekuat tenaga, tetapi tentang
ketepatan sasaran.
3. Keberhasilan itu perlu diperjuangkan, bukan hanya diimpikan.
4. Tanah yang digadaikan bisa kembali dalam keadaan lebih berharga, tetapi
kejujuran yang pernah digadaikan tidak pernah bisa ditebus kembali.
5. Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua.
(Aristoteles).
6. Ketergesaan dalam setiap usaha membawa kegagalan. (Herodotus ).
7. Jangan pernah menganggap belajar sebagai suatu kewajiban, tetapi
anggaplah ia sebagai suatu kesempatan menyenangkan untuk
membebaskan diri dalam mempelajari keindahan alam dan kehidupan.
Belajar adalah untuk kebahagiaanmu sendiri, dia akan memberikan
keuntungan bagi masyarakat tempatmu bekerja nanti. (Albert Einstein).
8. Seorang sahabat adalah suatu sumber kebahagiaan dikala kita merasa tidak
bahagia.
9. Seorang sahabat adalah orang yang menjawab,apabila kita memanggil dan
sering menjawab sebelum kita panggil.
10. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu
telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh
(urusan) yang lain. (Q.S Al-Insyirah 7-8).
PERSEMBAHAN
Laporan PKL ini, penyusun persembahkan kepada :
1. Orang tua tercinta yang telah memberikan support dan motifasi baik
mental, spiritual maupun doa .
2. Bapak Ir. Mc . Chambali, B.Eng.Ee selaku direktur Politeknik Harapan
Bersama
3. Bapak Heru Nurcahyo,S.farm.,Apt selaku ketua Program Studi DIII
Farmasi.
4. Ibu Dwi Sari Astuti, S.Farm selaku dosen pembimbing PKL
5. Semua Bapak dan Ibu dosen yang kami hormati
6. Ibu Nilla Yuliana Ardiyanti,S.Farm.,Apt (selaku apoteker apotek) yang
telah memberikan kesempatan, petunjuk, bimbingan, motivasi dan nasehat
kepada kami.
7. Bapak Ery Ardiawan selaku pemilik Apotek Najwa Farma
8. Seganap karyawan dan karyawati Apotek Najwa Farma Slawi, atas segala
kesabaran, perhatian, keramahan dan senantia membantu dalam
memberikan informasi, bimbingan serta pengalamannya kepada kami,
9. Teman-teman sejawat, seangkatan semester V DIII Farmasi Politeknik
Harapan bersama Tegal
10. Para kakak tingkat dan adik tingkat DIII Farmasi Politeknik Harapan
Bersama Tegal.
PRAKATA
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah serta inayah-Nya, sehingga pelaksanaan dan
penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini dapat terselesaikan.
Pelaksanaan dan penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini
merupakan salah satu syarat untuk memenuhi Tugas Akhir Praktek Kerja
Lapangan D3 Farmasi Politeknik Harapan Bersama Kota Tegal. Praktek Kerja
Lapangan ini berlangsung pada tanggal 29 Juli-30 Agustus di Apotek Najwa
Farma Slawi
Kami menyadari bahwa dalam pelaksanaan dan penyusunan Laporan.
Praktek Kerja Lapangan ini, banyak menghadapi kesulitan, namun berkat
kemampuan dan kerja keras serta bimbingan, bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak, maka laporan ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan, untuk itu penulis senantiasa mengharapkan saran dan
kritik yang dapat membangun demi kesempurnaan laporan PKL ini. Semoga
laporan PKL ini dapat bermanfaat bagi kita semua. AMIEN.
Tegal ,
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDULi.
LEMBAR PENGESAHAN1ii
MOTTOiii.
HALAMAN PERSEMBAHANiv.
KATA PENGANTARv.
DAFTAR ISIvi.
BAB I. PENDAHULUAN.
1.2 Tujuan4.
1.3 Manfaat4.
3.3.2 Maneger 42
3.3.4 Administrasi 54
3.5.1 Penjualan46
3.5.6 Administrasi 50
BAB IV PEMBAHASAN 51
5.1 Simpulan 58
5.2 Saran 58
DAFTAR PUSTAKA 59
DAFTAR LAMPIRAN 60
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Balakang
Praktek kerja lapangan merupakan kegiatan untuk memberikan
pengalaman belajar bagi mahasiswa farmasi dalam situasi dunia kerja yang
nyata, khususnya mengetahui dan memahami seluruh aspek-aspek
kefarmasian di apotek.
Berpedoman pada kurikulum Akademi Farmasi Pusat pendidikan
Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan RI tahun 2003 dan Program
Pendidikan DIII Farmasi Politeknik Harapan Bersama semester III tentang
pencapaian kemampuan administrasi dan pelayan kefarmasian di
lingkungan kerja apotek, mahasiswa diwajibkan untuk melaksanakan
kegiatan praktek kerja lapangan di bidang kefarmasian.
Selama pelaksanaan praktik tersebut mahasiswa diberikan kesempatan
untuk menerapkan serta mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan
yang telah didapatkan diperkuliahan dan laboratorium ke dalam pelayanan
yang nyata di apotek terutama di unit-unit kefarmasian hingga memberikan
bekal yang maksimal untuk menunjang kompetensi bilamana sudah lulus
dari jenjang akademi siap untuk menerapkan serta mendedikasikan ilmunya
di dunia kesehatan.
Sehat merupakan hak dasar setiap manusia. Setiap manusia di seluruh
dunia berhak mendapatkan kesehatan. Kesehatan juga merupakan salah satu
faktor yang sangat menentukan dalam pengembangan sumber daya
manusia. Di sisi lain, kesehatan juga merupakan kewajiban, di mana setiap
orang harus berperilaku hidup sehat untuk mewujudkan dan
mempertahankan kesehatan.
Dengan emikian, sehat bukan semata–mata anugerah, melainkan sesuatu
yang harus diupayakan dan diperjuangkan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Kesehatan merupakan salah satu unsur penting bagi kesejahteraan
manusia, dimana kesehatan tersebut menyangkut semua aspek kehidupan
baik dari fisik, mental maupun sosial ekonomi. Kesehatan sendiri adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup secara sosial dan ekonomis. Pengadaan obat dan distribusi obat
merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang penting karena obat
merupakan faktor penting pendukung kesehatan. Oleh kerena itu, apotik
menjadi salah satu pendistribusi obat keberadaannya diatur oleh pemerintah.
Apotek memiliki dua fungsi yaitu sebagian bentuk unit pelayanan kesehatan
apotek yang menyediakan baik obat – obatan maupun alat kesehatan yang
dibutuhkan oleh masyarakat. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 922/ Menkes/ Per/ X/ 1993 tentang ketentuan dan tata cara
pemberian izin Apotek, memberikan batasan tentang Apotek yaitu suatu
tempat penyaluran pembekalan farmasi kepada masyarakat. Dalam hal ini
pembekalan farmasi yang dimaksud adalah obat, bahan obat, obat asli
indonesia ( Obat tradisional ), alat kesehatan dan kosmetika. Seiring
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kefarmasian
serta makin tingginya kesadaran masyarakat dalam meningkatkan
kesehatan, maka dituntut juga kemampuan para petugas dalam pelayanan
kefarmasian kepada masyarakat. Dengan demikian pada dasarnya kaitan
tugas pekerjaan farmasis dalam melangsungkan berbagai proses
kefarmasian, bukannya sekedar membuat obat, melainkan juga menjamin
serta meyakinkan bahwa produk kefarmasian yang diselanggarakan adalah
bagian yang tidak terpisahkan dari proses penyembuhan penyakit yang
diderita pasien.mengingat kewenangan keprofesian yang dimilikinya, maka
dalam menjalankan tugasnya harus menjalankan prosedur-prosedur
kefarmasian demi dicapainya produk kerja yang memenuhi syarat ilmu
pengetahuan kefarmasian, sasaran jenis pekerjaan yang dilakukan serta hasil
kerja akhir yang seragam, tanpa mengurangi pertimbangan keprofesian
secara pribadi. Farmasis adalah tenaga ahli yang mempunyai kewenangan
dibidang kefarmasian melalui keahlian yang diperolehnya selama
pendidikan tinggi kefarmasian.Sifat kewenaganyang berlandaskan ilmu
pengetahuan ini memberinya semacam otoritas dalam berbagai aspek obat
atau profesi kefarmasian yang tidak dimiliki oleh tenaga kesehatan yang
dikelompokkan profesi, telah diakui secara universal. Lingkup pekerjaannya
meliputi semua aspek tentang obat, melalui penyediaan bahan baku obat
dalam arti luas, membuat sediaan jadinya sampai dengan pelayanan kepada
pemakaian obat atau pasien. WHO tahun 1997, mengenalkan lahirnya
asuhan kefarmasian. Dimensi pekerjaan profesi farmasis tidak kehilangan
bentuk, tetap menjadi seorang ahli dalam bidang obat.Pasien menikmati
layanan profesional dari seorang farmasis dalam bentuk penjelasan tentang
obat, sehingga pasien memahami program program obatnya. Pelayanan
kesehatan adalah setiap usaha yang diselenggarakan secara sendiri atau
bersama – sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, dan atau
masyarakat. Pelayanan kesehatan dapat dilakukan oleh pemerintah atau
swasta, dalam bentuk pelayanan perorangan atau pelayanan kesehatan
masyarakat. Berbagai bentuk pelayanan kesehatan berhubungan satu sama
lain membentuk suatu jaringan yang saling terkait menjadi satu kesatuan
yang utuh dan terpadu yang disebut sistem pelayanan kesehatan. Suatu
sistem pelayanan kesehatan dikatakan baik, bila struktur dan fungsi
pelayanan kesehatan dapat dihasilkan pelayanan kesehatan yang
memenuhui persyaratan, yaitu : tersedia, adil dan merata, tercapai,
terjangkau, dapat diterima, wajar, efektif, efesien, menyeluruh, terpadu,
berkelanjutan, bermutu, dan berkesinambungan
1.2 Tujuan PKL
Adapun tujuan dilaksanakan nya praktek kerja lapangan (PKL), antara lain :
1. Tujuan Umum
Dengan dilaksanakan praktek kerja lapangan ini dimaksudkan agar
mahasiswa dapat :
a. Memahami dan berperan dalam organisasi farmasi di apotek.
b. Memahami dan mampu berinteraksi dengan tim kerja di apotek.
c. Memahami aspek – aspek pelayanan administrasi di apotek.
2. Tujuan Khusus
Dengan dilaksanakannya praktek kerja lapangan ini dimaksudkan
agar mahasiswa dapat :
a. Memahami dan berperan dalam administarasi management farmasi di
apotek.
b. Memahami dan berperan dalam pelayanan kefarmasian dalam setiap
unit pelayanan perapotekan.
c. Memahami dan berperan dalam setiap pengadaan / inventori,
penyimpanan, distribusi, dan penyerahan perbekalan farmasi di apotek.
1.3 Fungsi PKL apotik
Adanya PKL Apotik ini dapat diharapkan dapat mencapai beberapa
fungsi:
1. Bagi Mahasiswa :
a. Meningkatkan kewawasan keilmuan mahasiswa tentang situasi dalam
dunia kerja
b. Menambah pengetahuan tentang pelayanan sediaan farmasi kapada
masyarakat secara langsung
c. Menumbuh kembangkan sifat yang mampu berkomunikasi memberikan
informasi dan edukasi sediaan farmasi
2. Bagi ptogram studi
a. Sebagai tolok ukur pencapaian kinerja program studi khususnya untuk
mengevaluasi hasi pembelajaran oleh instansi tempat PKL
b. Menjalin kerja dengan instansi tempat PKL
3. Bagi instansi tempat PKL
Sebagai sarana masukan bagi instans untuk menetukan kebijakan
perusahaan di massa yang akan datang berdasarkan hasil pengkajian dan
analisis yang dilakukan mahasiswa selama PKL
PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan
Secara umum pengelolaan pembekalan farmasi di Apotek Najwa Farma
meliputi perencanaan pembekalan farmasi, administrasi dan manajemen
farmasi, pengelolaan Apotek (pengadaan, penyimpanan, distribusi).
Pengadaan barang di Apotek Najwa Farma dilakukan pada hari kerja PBF
yaitu senin-jumat. Biasanya pembayaran di apotek Najwa Farma
menggunakan sistem inkaso. Inkaso adalah sebuah pembayaran yang
dilakukan pada saat telah jatuh tempo. Jarak jatuh tempo setiap PBF
berbeda-beda, berkisar 14-30 hari terhitung dari kapan barang tersebut
datang. Pengadaan barang dilakukan berdasarkan sisa stock obat dan obat
yang fast moving, sistem pelayanan di Apotek Najwa Farma meliputi resep,
pelayanan obat tanpa resep, dan juga swamedikasi, faktur, dan pelaporan
apotek.
Perencanaan di Apotek Najwa Farma dilakukan berdasarkan metode
kombinasi yaitu metode konsumsi dan metode epidemiologi. Metode
konsumsi yaitu obat-obat apa saja yang paling banyak diperlukan oleh
masyarakat yang ada diderah tersebut atau obat yang bersifat fast moving,
epidemiologi yaitu obat-obat yang diperlukan berdasarkan musim dan cuaca
yang terjadi.
Pengadaan di Apotek Najwa Farma dilakukan pengadaan yang
berpedoman pada hasil pencatatan item perbekalan farmasi di dalam buku
defecta dengan cara pembelian langsung atau tidak langsung. Pembelian
langsung yaitu pembelian yang dilakukan dengan cara datang langsung ke
PBF yang bersangkutan dengan membawa SP (Surat Pesanan) yang di
tandatangani oleh Apoteker Pengelola Apotek (APA).
Pembelian tidak langsung yaitu pembelian obat dengan cara pemesanan
melalui telefon, faxs, dan untuk pembelian secara langsung seperti saat sales
PBF datang keapotek sehingga kita dapat bertransaksi secara langsung
dengan menunjukan SP adapun untuk alat kesehatan atau obat-obat yang
tidak tersedia di PBF, Apotek akan membeli secara langsung keapotek lain
yang tentunya perizinannya terjamin, Apotek Najwa Farma melakukan
pembelian secara kredit dan kontan, untuk membeli secara kredit untuk
obat-obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras dan obat psikotropika,
sedangkan pembelian secara kontan pada obat golongan narkotika dan alat-
alat kesehatan. Pembayaran secara kredit berkisar antara 14-30 hari, untuk
pemesanan obat-obat bebas, obat bebas terbatas, dan obat keras
menggunakan SP dua rangkap satu lembar untuk PBF dan satu lembar
untuk arsip Apotek dan untuk dan untuk obat psikotropika dengan SP dua
rangkap dan di bagi dua lembar yang satu lembar untuk PBF dan satu
lembarna lagi untuk arsip di Apotek, dan untuk obat narkotika dengan SP
empat rangkap, lembar asli untuk PBF, lembar kedua untuk DINKES,
lembar ketiga untuk BPOM dan lembar yang ke empat untuk arsip Apotek.
Konsinyasi atau barang titipan di Apotek Najwa Farma harus meminta
persetujuan terlebih dahulu kebagian administrasi agar dapat dicatat apa
saja barang dan member harga. Untuk konsinyasi biasanya obat-obat herbal
yang paling banyak. Sedangkan sistem pembayaran bila barang sudah habis
terjual maka kita baru membayarnya.
Barang yang datang di Apotek Najwa Farma bersamaan dengan faktur
akan diterima oleh Apoteker, tenaga teknis kefarmasian atau petugas lain,
dan kemuadian barang datang cek terlebih dahulu kesesuainya faktur
dengan SP yang telah dibuat oleh Apotek setelah di cek kesesuainya
kemudian barang di cek keadaan fisiknya, kesesuaian barang dengan faktur
yaitu nama barang, jumlah barang, expire date, dan nomor batch. Dengan
adanya pemeriksaan ini maka dapat diketahui kesalahan yang mungkin
terjadi seperti kemasan rusak, jumlah obat lebih atau kurang, kesalahan
pengiriman, sehingga pada saat terdapat hal-hal tersebut dapat langsung
dilakukan return kepada PBF yang bersangkutan. Jika barang yang dipesan
memang tidak sesuai maka barang yang datang tersebut kemudian diganti
dengan barang yang sesuai.
Beberapa contoh PBF yang di Apotek Najwa Farma:
1. Kalista (Osteokom)
2. Pentavalen (Forasma)
3. Enseval Putera Megatradina Tbk (Amlodipine, Brainact odis, Fordesia,
Osfit DHA, Profertil, Ranitidine inj)
4. Nurosadi Farma (Minyak tawon, OBH)
Penyimpanan di Apotek Najwa Farma yaitu untuk obat bebas, obat
bebas terbatas dan narkotika, psikotropika, disimpan dengan metode FEFO
(First Expired First Out) bertujuan agar barang yang mendekati expired
date yang terlebih dahulu dikeluarkan dan juga di kombinasikan dengan
sistem FIFO (First In First Out) dan tiap item obat memiliki kartu stok
dimana berguna untuk mengetahui barapa sisa stok obat yang masih ada
dan berguna untuk perencanaan obat selanjutnya.
Penyimpanan obat paten dan generik di Apotek Najwa Farma
disusun berdasarkan alfabetis dan menurut golongan obat berdasarkan
sifatnya, Apotek Najwa Farma juga melakukan penyimpanan berdasarkan
bentuk sediaan, dan juga berdasarkan suhu. Penyimpanan obat bebas, obat
bebas terbatas dibagian depan apotek dimana disusun seacara alfabetis,
sediaan sirup dipisahkan dengan tablet agar memudahkan dalam
pengambilan obat, untuk alat-alat kesehatan diletakan etalase paling bawah,
untuk obat suppositoria dan injeksi yang cara penyimpanannya
membutuhkan suhu tertentu diletakan dalam lemari es, agar kestabiilan
obat dapat terjaga.
Penyimpanan obat-obat narkotik dan psikotropik diletakan di lemari
tersendiri agar memudahkan pengontrolan dan penggunaanya. Selain itu
juga memudahkan dalam pelaporan dan menghindari penyalahgunaan.
Penyimpanan alat kesehatan dan sediaan kosmetik disimpan dalam etalase
khusus bertujuan agar tidak tercampur dengan sediaan obat lainnya.
Kemudian dalam pengambilan obat sangat penting demi kelancaran
pengerjaan resep, resep yang dikerjakan dengan cepat dan tepat akan
memberikan nilai tambah bagi apotek sehingga memberikan kepuasan bagi
pasien.
Pendistribusian di Apotek Najwa Farma dengan melayani pelayanan
perbekalan farmasi terdiri dari pelayanan oleh dengan resep dokter, obat-
obat bebas tanpa resep doktetr dan Apotek Najwa Farma juga membeli
secara partai dengan ketentuan tidak melebihi skala PBF.
1. Pelayanan Obat Bebas
Alur pelayanan obat non resep (obat bebas) yaitu pasien datang dan
dilayani langsung oleh petugas pelayanan dan serta konsultasi
pemilihan obat dilayani dengan baik oleh PTK maupun Apoteker
secara langsung
2. Pelayanan obat tanpa resep dokter (UPS)
Pelayanan obat ini dilakukan atas permintaan langsung dari pasien,
biasanya terdiri dari obat-obatan Wajib Apotek (OWA) yang diberikan
tanpa resep dokter. Apoteker atau TTK terlebih dahulu bertanya kepada
pasien mengenai keluhan yang dirasakan, kemudian memberikan
beberapa pilihan obat yang bias digunakan. Setelah pasien setuju dan
menyelesaikan pembayaran obat disiapkan, kemudian diserahkan
dengan memberikan pelayanan informasi obat yang diperlukan.
3. Pelayanan obat resep dokter
Pelayanan obat atas resep dokter dilakukan sebagai berikut:
a. TTK menerima resep dari pasien
b. TTK melihat kelengkapan resep
c. TTK menghitung dan mengkonfirmasikan harga obat kepada pasien
d. Setelah pasien membayar harga obat yang disetujui, maka resep
nomor dan kasir menyerahkan struk kepada pasien sebagai bukti
pembayaran.
e. Menyerahkan resep kepada petugas peracikan untuk penyiapkan
barang atau obat yang diminta dalam resep.
f. Setalah obat selasai disiapkan dan diberi etiket, petugas memeriksa
kembali kesesuaian obat dengan resep.
g. TTK memvalidasi waktu pelayanan dan memberikan informasi
dosis, cara pemakaian obat, dan informasi lain yang diperlukan.
h. Resep diserahkan kepada penganggung jawab peracik untuk
diarsipkan.
4. Laporan dan pembukuan yang ada di Apotek Najwa Farma sebagai
berikut:
1. Laporan narkotik dan psikotropik
Pencatatan pada laporan narkotik dan psikotropik meliputi:
a. Tanggal
b. Nama PBF dan Nomor faktur
c. Jumlah stok
d. Jumlah pemakaian
e. Nama dokter
f. Nama pasien
g. Alamat lengkap pasien
h. Jumlah sisa sediaan
2. Laporan OBG
Pencatatan pada laporan OBG meliputi :
a. Bulan.
b. Nomor.
c. Tanggal faktur.
d. Nama PBF.
e. Jumlah pembelian.
4.2 Pembahasan Tentang Farmasi Klinis di Apotek Najwa Farma :
1. Pengkajian Resep
Kegiatan pengkajian resep di Apotek Najwa Farma meliputi
administrasi, kesesuain farmasetik dan pertimbangan klinis.
1) Kajian administratif di Apotek Najwa Farma meliputi:
a. Nama pasien, jenis kelamin.
b. Nama dokter, nomor surat izin praktik, alamat, nomor telepon dan
paraf.
c. Tanggal penulisan resep.
2) Kajian kesesuaian farmasetik di Apotek Najwa Farma meliputi:
a. Bentuk sediaan obat
3) Pertimbangan klinis di Apotek Najwa Farma meliputi:
a. Ketepatan indikasi dan dosis obat
b. Aturan, cara dan lama penggunaan obat
c. Duplikasi dan/atau polifarmasi
d. Reaksi obat yang tidak diinginkan (alergi, efek samping obat,
manifestasi klinis lain)
e. Kontra indikasi
4) Interaksi
Apabila ditemukan adanya ketidaksesuaian dari hasil pengkajian
maka Apoteker harus menghubungi dokter penulis resep.
2. Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan informasi obat di Apotek Najwa Farma dilakukan
oleh apoteker dan tenaga teknis kefarmasian dalam memberikan
informasi mengenai obat yang tidak memihak. Dievaluasi dengan kritis
dan dengan bukti terbaik dalam segala aspek penggunaan obat kepada
profesi kesehatan lain, pasien atau masyarakat. Informasi yang diberikan
mengenai tentang informasi obat termasuk obat resep, obat bebas, dan
obat herbal.
3. Konseling.
Konseling di Apotek Najwa Farma dilakukan oleh Apoteker dan
tenaga teknis kefarmasian kepada pasien agar pasien dapat mengetahui,
memahami dalam perilaku penggunaan obat dan menyelesaikan
masalah yang dihadapi oleh pasien.
4. Swamedikasi
Swamedikasi di Apotek Najwa Farma di lakukan oleh apoteker
dan tenaga teknis kefarmasian untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Swamedikasi yang dilakukan di Apotek Najwa Farma di
antaranya untuk pasien umum.
BAB V
5.1 SIMPULAN
Dari hasil Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Apotek Najwa Farma
selama 5 Minggu dapat disimpulkan:
1. Perkembangan Apotek Najwa Farma berkembang secara baik, karena
tempat lokasi Apotek yang strategis dan dekat dengan Rumah Sakit.
2. Apotek Najwa Farma telah menjalankan tugas dan fungsinya sebagai
Apotek yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku mulai dari administrasi, sistem pengadaan dan penyimpanan
obat dan pelaporan obat narkotika dan psikotropika serta pelayanan
obat kepada masyarakat.
3. Apotek Najwa Farma memberikan pelayanan resep dan swamedikasi
resep kepada pasien.
4. Pelayanan resep di Apotek Najwa Farma sangat baik, karena pelayanan
yang dilakukan sangat cepat.
5.2 SARAN
Saran yang dapat kami berikan untuk Apotek Najwa Farma untuk
mengantisipasi agar jumlah konsumen tidak menurun, perlu ditingkatkan
pelayanan dalam beberapa hal:
1. Melengkapi stok obat, serta hendaknya penampilan bagian estalase
perlu diperhatikan agar menarik para konsumen.
2. Penataan barang atau obat pada lemari di susun penuh dan semenarik
mungkin untuk memberikan kesan bahwa apotek Najwa Farma mampu
menyediakan obat dengan menjaga kerapian dan kebersihan lemari atau
etalase.
3. Asisten Apoteker lebih ramah dan mampu memberikan informasi obat
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Contoh Etiket
6. Factur
7. Surat Pesanan Obat – Obat Tertentu (OOT)
5 4
1
6
2 3
8 9
7
10
11
12
13
14
16 17
15
Keterangan :