Oleh
NUR APRIANI KARTINI
NIM: 12010057
Oleh
NIM: 12010057
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Pembantu Ketua I
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Praktek Kerja Lapangan ini tepat pada waktunya. Laporan ini dibuat
untuk memenuhi Sistem Kredit Semester (SKS) dan salah satu syarat kelulusan
untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi di Sekolah Tinggi Teknologi Industri
dan Farmasi Bogor Program Studi Farmasi.
Selama menyelesaikan penyusunan Laporan ini, penulis telah banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
terimakasih terutama kepada :
1. Ibu Siti Mariam, M.Farm, Apt selaku Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Industri
dan Farmasi Bogor.
2. Ibu Rira Noviarianti, S.Farm, Apt selaku kepala Instalasi Farmasi RSUD
Leuwiliang dan pembimbing eksternal penulis selama penulis praktek kerja
lapangan di RSUD Leuwiliang.
3. Ibu Febi Ishfahani, S.Si, Apt selaku pembimbing internal penulis.
4. Orangtuaku yang selalu memberikan kasih sayang, do’a, dorongan dan
semangat, serta dukungan moril maupun materiil yang tak terhingga.
5. Temanku Nurul Handayani yang melaksanakan PKL di RSUD Leuwiliang
serta teman-teman angkatan 15 kloroplas yang telah memberikan semangat
kepada penulis dalam menyelesaikan laporan PKL ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan ini masih banyak
terdapat kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun. Penulis berharap semoga Laporan ini dapat bermanfaat bagi
penulis maupun rekan-rekan lainnya.
Bogor, Agustus 2015
Penulis
4
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Wolper dan Pena (1987), rumah sakit adalah tempat dimana
orang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran serta tempat dimana
pendidikan klinik untuk mahasiswa kedokteran, perawat dan berbagai tenaga
profesi kesehatan lainnya yang diselenggarakan.
Undang-undang No. 44 Tahun 2009 mengemukakanbahwa Rumah
Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
2.8 Apotek
4. Pengelolaan obat
Dalam bidang pengelolaan obat meliputi kemampuan
merancang, membuat, melakukan pengelolaan obat di apotek
yang efektif dan efesien.
Penjabarannya adalah dengan melakukan seleksi,
perencanaan, penganggaran, pengadaan, produksi,
penyimpanan, pengamanan persediaan, perancangan dan
melakukan dispensing serta evaluasi penggunaan obat dalam
rangka pelayanan kepada pasien.
b. Penyimpanan
Penyimpanan merupakan suatu kegiatan dan usaha untuk
melakukan pengelolahan barang persediaan ditempat
penyimpanan.Pengelolahan tersebut harus dilakukan
sedemikian rupa sehingga kualitas barang dapat dipertahankan
dan terhindar dari kerusakan fisik, pencarian barang mudah
dan cepat, barang aman dari pencurian, mempermudah
pengawasan stock barang.
c. Distribusi
Distribusi obat merupakan suatu proses penyerahan obat
setelah sediaan disiapkan oleh IFRS sampai dengan diantarkan
kepada perawat, dokter, atau tenaga medis lainnya untuk
diberikan kepada pasien.
Pendistribusian harus sesuai dengan permintaan, tepat
waktu, tepat jumlah serta sesuai dengan
spesifikasinya.Pengeluaran barang dalam pendistribusian harus
22
BAB 3
3.2.1Tujuan IFRS
3.2.2Fungsi IFRS
Fungsi Instalasi Farmasi Rumah SakitUmum Daerah Leuwiliang
antara lain:
a. Pengelolaan Perbekalan Farmasi
b. Pelayanan Kefarmasian dalam Penggunaan Obat dan Alat
Kesehatan
3.2.3Ruang Lingkup
Ruang lingkup Instalasi Farmasi Rumah SakitUmum Daerah
Leuwiliangterbagi menjadi dua, yaitu :
a. Farmasi klinik yaitu ruang lingkup farmasi yang dilakukan
dalam program rumah sakit, yaitu : pemantauan terapi obat
(PTO), evaluasi penggunaan obat(EPO), penanganan bahan
sitotoksik, pelayanan di unit perawatan klinis, pemeliharaan
formularium, serata informasi obat.
b. Farmasi non-klinik mencakup perencanaan, pengadaan,
pembelian, produksi, penyimpanan, pengemasan dan
pengemasan kembali, distribusi dan pengendalian semua
perbekalan keesehatan yang beredar yang digunakan di rumah
sakit secara keseluruhan.
BAB 4
disiapkan oleh pegawai Instalasi Farmasi dan jika selesai, maka dicek
kembali dan dimasukan kedalam kantung plastik yang didalamnya
dimasukan juga kwitansi kuning dan pink serta salinan resep jika ada
obat atau alat kesehatan yang tidak tersedia di Instalasi Farmasi maupun
di GudangInstalasi Farmasi. Gambar Alur Pelayanan Resep Rawat Inap
dapat dilihat pada Lampiran 4.
lebih dulu pula juga metode FEFO (First Expired First Out) yaitu
perbekalan farmasi yang masa kadaluwarsanya lebih dulu maka
perbekalan farmasi tersebut dikeluarkan terlebih dahulu pula.
Di Gudang Instalasi Farmasi RSUD Leuwiliang, terdapat kondisi
penyimpanan tertentu seperti obat psikotropik dan narkotik ditempakan
pada lemari besi yang terpisah di tempat yang aman dan tidak terlihat
oleh umum dan kunci lemari dikuasai oleh Apoteker penanggung
jawab/Apoteker yang ditunjuk dan pegawai lain yang dikuasakan.
BAB 5
PEMBAHASAN
BAB 6
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1990. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 347 Tentang Obat Wajib
Apotik pasal 16 ayat 1. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Anonim. 2004. Keputusan Menkes RI No. 1197 tentang Fungsi Instalasi Farmasi
Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
LAMPIRAN
43
DIREKTUR
KEPALA BAGIAN TATA USAHA
drg. WIWIK WAHYUNINGSIH,
MKM INLAURIZEN, SKM
KEPALA SEKSI
PENUNJANG MEDIK KEPALA SEKSI PENUNJANG
KEPERAWATAN
dr. ROSMALINA
AGUSTINA AI GUNARSIH, S.Si.T, M.Kes
44
JIKA TERDAPAT
OBAT YANG TIDAK
TERSEDIA MAKA
DIBUATKAN COPY
RESEP
PENYERAHAN
PENGECEKAN DITULIS WAKTU
OBAT KEPADA
OBAT PENYERAHAN OBAT
PASIEN
45
Sesuai
PASIEN
MENUNJUKKAN PASIEN Pasien setuju RESEP DIBERI
KWITANSI MEMBAYAR HARGA
PEMBAYARAN OBAT KE KASIR
KE INSTALASI
FARMASI
Pasien tidak setuju
OBAT BOLEH DITEBUS
SETENGAHNYA
KEMUDIAN DIBERI
COPY RESEP
RESEP DICAP
DAN DITULIS
WAKTU
DISIAPKAN PERACIKAN OBAT
PENERIMAAN
ETIKET
RESEP
JIKA TERDAPAT
OBAT YANG TIDAK
TERSEDIA MAKA
DIBUATKAN COPY
RESEP
Sesuai
RESEP DIDATA DI
PERACIKAN DISIAPKAN KOMPUTER DAN
OBAT ETIKET DIBERI HARGA
JIKA TERDAPAT
OBAT YANG TIDAK
TERSEDIA MAKA
DIBUATKAN COPY
RESEP
PENYERAHAN PENYIAPAN
AMPRAHAN AMPRAHAN
48
7a. Contoh Etiket Obat Luar 7b. Contoh Etiket Obat Dalam
Etiket Putih