Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH TENTANG

PRESENTASI LISAN

Disusun Oleh :
Indah Ashrovieyana
2010351407

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


AHMAD DAHLAN JAKARTA
2012

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan


taufik dan hidayah buat kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik, walaupun banyak menemui hambatan.
Dalam kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih banyak kepada :
Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan dorongan baik moril
maupun materil, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik,
Dosen Mata kuliah, serta rekan-rekan yang telah memberikan bantuan dan
dorongan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Dan tak lupa penulis mengharapkan saran dan kiritk yang membangun
untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan
balasan yang lebih dari pada yang diberikan, Amin

Jakarta, Februari 2012

Penulis

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Pengertian......................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Merencanakan Presentasi................................................................. 5
B. Tips Melakukan Presentasi yang Baik............................................. 19
C. Mengatasi Kegelisahan.................................................................... 21
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................... 26
B. Saran.................................................................................................

iii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Presentasi lisan melibatkan semua keterampilan komunikasi Kita,
mulai dari penelitian hingga komunikasi nonverbal. Presentasi lisan
menawarkan dan memberi kesempatan untuk memperagakan seluruh
keterampilan komunikasi-tidak hanya pada penelitian, perencanaan, penulisan
dan desain visual, tetapi juga komunikasi interpersonal dan nonverbal. Tidak
hanya itu saja, presentasi lisan memberi kita kesempatan untuk menunjukkan
kemampuan dalam berpikir dengan kepala tegak, menagkap isu yang
kompleks, dan menangani situasi yang menantang. Dalam presentasi lisan
dapat disimpulkan yaitu membuat kepribadian Kita bersinar melalui cara yang
tidak dapat diberikan oleh laporan tertulis yang paling unggul sekalipun.
Sifat dan frekuensi presentasi sangat bervariasi, bergantung pada jalur
karier. Sebagai contoh, jika bergerak di bidang jasa penjualan atau jasa
profesional, kita mungkin memberikan beberapa presentasi dalam seminggu
bahkan beberapa dalam sehari. Dalam situasi lain, kita memberikan status data
terbaru secara mingguan atau bulanan kepada kolega, atau data keuangan
terbaru secara kuartalan . dan tahunan kepada para investor dan analis pasar
saham. Jiika bekerja di departemen sumber daya manusia, kita mungkin
memberikan penjelasan singkat pada para karyawan baru atau menjelaskan
kebijakn, prosedur, dan keuntungan perusahaan dalam rapat perusahaan secara
nasional. Jika seorang pakar teknik, kita mungkin mengadakan program
pelatihan. Jika memberikan presentasi rutin dan berulang, kita biasanya dapat
mcnggunakan format yang sama, dan tantangan terbesar Kita hanya
memperbarui informasi yang perlu. Sebaliknya, jika kita diminta untuk
memberikan sejenis presentasi, seluruh naluri kreatif kita akan diuji, mulai
dari segi analisis pendengar hingga desain visual.

Merasa gugup merupakan hal normal ketika kita dihadapkan pada


presentasi lisan; kabar baiknya adalah kita dapat mengambil langkah positif
untuk mengurangi kegelisahan, yaitu dengan mengingat:
Pertama, setiap orang akan merasa gugup ketika berbicara di hadapan
kelompok. Bahkan para pembicara dan penghibur profesional
sekalipun merasa gugup meskipun sudah berpengalaman bertahuntahun.
Kedua, sesungguhnya kegugupan merupakau sesuatu yang baik; berarti kita
peduli pada topik, pendengar, dan keberhasilan karier kita. Dengan
berlatih, Kita dapat mengubah perasaan gugup itu menjadi energi
positif.
Ketiga, Kita tidak perlu menjadi korban emosi sendiri ketika tiba waktunya
presentasi lisan. Kita dapat mengambil kendali situasi itu dengan
menggunakan teknik perencanaan dan pengembangan yang akan kita
pelajari di bab ini mulai dari cara mengadaptasi tiga langkah proses
menulis hingga tantangan untuk presentasi lisan.
Meskipun kita biasanya tidak menulis presentasi lisan kata demi kata, tiga
langkah proses menulis dapat diadaptasikan dengan mudah untuk presentasi
lisan.

B. Pengertian
Presentasi Lisan adalah: bentuk komunikasi secara verbal, langsung
dan bersifat dua arah yang melibatkan penyampaian pesan dan penerima
pesan. Kelebihan presentasi lisan ada tiga yaitu dari sisi efisiensi, efektivitas
dan pengaruh.
1. Efisiensi
Pada presentasi lisan; pesan atau materi komunikasi akan
tersampaikan secara langsung dalam waktu singkat. Tanggapan yang akan
diterima dari penerima pesan secara langsung dan cepat. Presentasi lisan
menyingkat waktu yang diperlukan untuk konumikasi

2. Efektivitas
Karena

bersifat

adalah

komunikasi

langsung,

efektivitas

komunikasi langsung bisa dirasakan. Sifat interaksi dari presentasi lisan


akan membuat penyampai pesan dapat mengamati respon secara verbal
maupun non verbal dari audiens. Keberhasilan komunikasi ditentukan oleh
tercapainya maksud dari komunikasi tersebut dan salah satunya dapat
diamati dari respon penerima pesan.
3. Pengaruh
Ketika bermaksud untuk mempengaruhi, presentasi lisan adalah salah
satu bentuk komunikasi yang paling efektif. Beberapa perangkat yang ada
dalam presentasi lisan seperti mimi wajah, intonasi, body language,
tatapan mata adalah hal-hal yang diperlukan dalam menanamkan
pengaruh.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam presentasi lisan adalah
materi dari presentasi, alat bantu visual dan dan hal yang terkait dengan
presenter atau penyampai pesan. Secara umum presentasi lisan dapat
dikategorikan kedalam dua bagian besar yaitu:
1. Presentasi Pretemporaneous
Presentasi pretemporaneous adalah segala jenis penyajian yang
dipersiapkan sedemikian rupa tanpa menghiraukan tingkat penerimaan
pendengar atau kesesuain isi sajian dengan kebutuhan pendengar.
Presentasi jenis ini dibagi atas :
a. Presentasi Teks
Presentasi Teks (reading presentasion) adalah suatu bentuk penyajian
lisan diman apenyaji sepenuhnya menggunakan teks (membaca kata
demi kata)
b. Presentasi Hapalan
Presentasi hapalan (memorized presentation) adalah suatu gaya
penyajian lisan dimana bahan sajian ditulis dalam bentuk teks tertulis
lalu dihafalkan.

2. Presentasi Extemporaneous
Presentasi Extemporaneous adalah segala jenis penyajian yang
disesuaikan dengan tingkat penerimaan pendengar dan bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan pendengar. Presentasi jenis ini dibagi atas:
a. Penyajian Spontan (the impromptu presentation)
Bentuk penyajian langsung adalah penyajian lisan spontan informal
tanpa persiapan yang matang dipihak pembicara.
b. Penyajian Langsung Menggunakan Kartu (the note card presentation)
Uraian dalam penyajian lisan ini disesuaikan dengan nalar pendengar,
namun inti penyajian lisan tetap disesuaikan dengan tujuan penyajian.
Teknik penyajian ini bebas, natural, dipersiapkan dengan sebaiknya
namun disesuaikan dengan tingkat respon pendengar selama penyajian.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Merencanakan Presentasi
Merencanakan presentasi lisan sangat mirip dengan merencanakan
pesan bisnis.
1. Menganalisa situasi
Menganalisa

situasi

mencakup

mendefiisikan

tujuan

dan

mengembangkan profil pendengar .Saat mengembangkan profil pendengar


cara yang kita dapat lakukan adalah:
a. Berusaha untuk mengantisipasi jenis keadaan emosional yang mungkin
akan ada pada anggota pendengar. Apakah akan otomatis menerima
pesan,atau menentang pesan.pada situasi pendengar langsung,emosi
individu dapat beradu satu sama lain.untuk hal terburuknya mentalitas
binatang dapat mengambil alih,dan orang yang awalnya menerima
pesan dalam keadaan tenang berubah menolak akibat pengaruh emosi
orang banyak.
b. Tentukan apakah pendengar nyaman dengan bahasa yang kita
gunakan.bahasa yang tidak dikenal jauh lebih sulit didengarkan
daripada

membaca

bahasa

tersebut,sehingga

pemdengar

yang

membaca laporan tertulis belum tentu dapat memahami presentasi


lisan akan materi yang sama.
Saat menganalisis situasi pertimbangkan keadaan khusus saat kita
melakukan presentasi.hal ini dipengaruhi oleh jumlah pendengar,
tempat,materi yang dibawakan sampai interupsi yang mungkin terjadi
dalam

presentasi

kita.

Faktor-faktor

tersebut

tidak

hanya

akan

mempengaruhi gaya presentasi kita namun isi presentasi kita juga.


Kita mungkin akan merasa lebih baik untuk menjaga isi presentasi kita
sederhana dan singkat karena kemungkinannya kita tidak akan mampu
menyita perhatian setiap orang selama durasi presentasi.
2. Mengumpulkan informasi

3. Memilih medium yang tepat


Saat ini teknologi menawarka banyak pilihan, mulai dari presentasi
langsung dan pribadi,hingga webcast yang dilihat di situs web setiap
waktu sesuai jadwal setiap individu.pelajari setiap medium yang akan kita
gunakan sehingga kita dapat mengambil manfaat yang penuh dari pihak
yang kita layani. misalnya, untuk menjangkau pendengar internasional,
mungkin kita ingin menagadakan presentasi langsung dengan Tanya jawab
untuk anggota pendengar di kantor pusat dan kemudian kita mungkin ingin
mengirimkan arsip video pertemuan ini pada situs web kita untuk anggota
pendengar di zona waktu yang berbeda.maka dapat kita simpulkan
prencanaan diawal merupakan kunci pemilhan media.
4. Mengorganisasikan informasi
Mengorganisasikan presentasi melibatkan tugas yang sama dengan
mengorganisasikan pesan tertulis. Definisikan gagasan utama, batasi
lingkup, pilihlah pendekatan langsung atau tidak langsung dan buatlah
garis besar isi presentasi. Ingatlah bahwa media lisan memiliki kendali
tersendiri. Ketika membaca laporan tertulis, pendengar dapat melompat
mundur dan maju, mundur jika mereka kehilangan satu hal atau merasa
bingung dan melompat ke depan jika mereka tidak tertarik pada bagian
tertentu atau sudah dapat mengidentifikasi isi presentasi dengan baik.
Akan tetapi, pendengar presentasi lisan kurang leih terperangkap dalam
kerangka waktu dan urutan kita. Selain melakukan interupsi, mereka tidak
mempunyai pilihan lain kecuali mendengarkan isi presentasi persis seperti
urutan penyampain kita.
Mendefinisi Gagasan Utama
Kita harus cari tahu satu pesan yang kita ingin pendengar memahaminya.
Ketahui apa yang kita ingin mereka lakukan setelah mendengar dari kita.
Kemudian susunlah ringkasan satu kalimat yang menghubungkan subjek dan
tujuan dengan kerangka acuan pendengar, serupa dengan slogan iklan
menunjukkan manfaat sebuah produk bagi konsumen. Berikut ini beberapa
contoh cara mengatakan gagasan utama :

Yakinkan manajemen bahwa pengorganisasian kembali departemen


pendukung teknis akan memperbaiki jasa pelanggan dan mengurangi
perputaran karyawan.
Yakinkan Dewan Direksi bahwa kita harus membangun pabrik baru untuk
menghilangkan kemacetan manufaktur dan memperbaiki kualitas
produksi.
Tanggapi keprihatinan karyawan tentang rencana perawatan kesehatan
baru dengan memperlihatkan bagaimana rencana itu akan mengurangi
biaya dan memperbaiki kualitas perawatan mereka.
Setiap pernyataan ini menimbulkan pkitangan tertentu terhadap subjek,
yang langsung berhubungan dengan minta pendengar. Dengan memfokuskan
pada kebutuhan pendengar dan menggunakan sikap kita, kita membantu
meraih perhatian mereka dan meyakinkan mereka bahwa poin yang kita
sampaikan itu relevan.
Jika kita tidak dapat mengekspresikan gagasan utama dalam satu kalimat
tunggal, kita barangkali belum mendefinisikannya dengan jelas.
Membatasi Lingkup
Presentasi yang efektif tidak hanya memfokuskan kepada kebutuhan si
pendengar, tetapi juga menyesuaikan materi dengan waktu yang tersedia, yang
sering diatur secara ketat. Apalagi dalam banyak situasi, banyak pembicara
dijadwalkan untuk berbicara secara bergilir, sehingga porsi waktu menjadi
ketat.
Jika jumlah materi yang akan disampaikan terlalu besar dari waktu yang
tersedia, kita hanya mempunyai pilihan yang tidak menyenangkan, seperti
terburu-buru dalam memberikan presentasi, melompati beberapa informasi
yang telah dipersiapkan dengan sangat hati-hati, atau mencoba mencuri
beberapa menit milik pembicara berikutnya. Atau, jika materi yang disipakan
tidak memadai dibandingkan dengan jatah waktu, pada akhirnya kita harus
berdiri di hadapan pendengar sambil berusaha mengiklankan informasi yang
belum kita siapkan.
Membatasi lingkup merupakan hal penting karena dua alasan:

1. Untuk memastikan bahwa presentasi sesuai dengan waktu yang


disediakan,dan
2. Untuk memastikan bahwa isi presentasi memenuhi kebutuhan dan harapan
pendengar.
Satu-satunya cara yang pasti untuk mengukur panjang presentasi adalah
melakukan latihan. Serta pastikan untuk memfaktorkan waktu untuk
perkenalan, rehat, demonstrasi, sesi tanya jawab, dan apapun yang mengambil
waktu bicara kita.
Pilihlah Pendekatan Kita
Dengan gagasan utama yang didefinisikan dengan baik maka membantu
kita untuk menyusun pesan. Gunakan pendekatan langsung jika subjek
mencakup informasi rutin atau kabar baik, dan gunakan pendekatan tidak
langsung jika subjek mencakup kabar buruk atau bujukan. Rencanakanlah
pendahuluan untuk membangkitkan minat dan menjadi tujuan awal tentang
apa yang akan disampaikan. Untuk presentasi, bersiaplah untuk menjelaskan
siapa, apa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana tentang subjek.pada
paragraf terakhir atau dengan dua paragraf terakhir, tinjaulah ulang poin-poin
yang telah Kita buat, dan tutuplah dengan pernyataan yang akan membantu
pendengar mengingat subjek pidato tersebut.
Presentasi yang lebih panjang diorganisasikan seperti laporan. Jika
tujuannya adalah untuk menghibur, memotivasi atau menyampaikan informasi
gunakan urutan langsung dan struktur yang ditetapkan secara wajar oleh
subjek: kepentingan, rangkaian, kronologi, orientasi yang renggang, geografi,
atau kategori. Jika tujuannya adalah untuk menganalisis, membujuk, atau
berkolaborasi, organisasikan materi Kita seputar kesimpulan dan rekomendasi
atau seputar argumentasi logis. Gunakan urutan jika pendengar bersikap
menerima atau tidak langsung jika Kita memperkirakan adanya penolakan.
Pada saat mengembangkan pendekatan, laporan lisan mempunyai
keuntungan daripada laporan tertulis yaitu Kita dapat menyesuaikan garis
besar presentasi di halaman judul jika Kita perlu. Identifikasikan poin penting
dalam presentasi Kita dan ajukan pertanyaan bagaimana kalau untul

mempelajari kemungkinan reaksi pendengar. Gunakan microsoft powerpoint


untuk membantu Kita mengerjakan presentasi.
Dalam komunikasi lisan, ingatlah bahwa kesederhanaan penting dalam
pengorganisasian presentasi lisan. Carilah cara yang lebih jelas dan tepat
untuk mengorganisasikan gagasan dengan menggunakan pedekatan langsung.
Jelaskan pada bagian awal presentasi bagaimana Kita mengorganisasikan
materi dan usahakan untuk membatasi jumlah poin utama dalam presentasi
menjadi lebih ringkas dan hanya beberapa poin.
Menyiapkan Garis Besar Presentasi
Garis besar presentasi menampilkan semua fungsi penting yang sama
dengan garis besar laporan tertulis yaitu membantu Kita mengorganisasikan
pesan dalam presentasi yang dapat membuat pendengar merasa puas, sebagai
dasar catatan pembicaraan Kita sehingga ketika menulis garis besar presentasi
mulailah

kata-kata

yang

ingin

digunakan

dengan

baik.

Untuk

pengorganisasian yang efektif, siapkan garis besar presentasi dalam beberapa


tahap antara lain:

Tetapkan

tujuan

dan

gagasan

utama,

ketika

Kita

mengembangkan garis besar presentasi periksalah hasil presentasi Kita


dengan teliti untuk memastikan bahwa poin-poin, pengorganisasian,
koneksi dan judul berhubungan dengan tujuan dan gagasan utama.

Organisasikan poin-poin dan subpoin utama, buatlah setiap


poin utama sebagai sebuah kalimat yang lengkap untuk membantu Kita
menjelaskan poin utama dan menjaga arah pembicaraan hanya pada satu
gagasan tersebut. Kemudian perhatikan urutan logis dan baik poin-poin
berikutnya untuk memastikan bahwa pengaturan presentasi efektif.

Identifikasikan pendahuluan dan isi presentasi, mulailah


dengan isi presentasi dengan memberikan nomor pada setiap poin dan
subpoin utama menurut tingkatannya dalam garis besar presentasi.
Kemuduan buatlah susunan poin untuk membantu pendahuluan dan
penutur presentasi.

Tunjukkan koneksi, buatlah tulisan dalam bentuk kalimat


untuk membantu transisi yang akan Kita gunakan untuk melanjutkan
pembicaraan ke poin selanjutanya.

Tunjukkan

sumber,

siapakan

daftar

pustaka

dengan

memastikan bahwa daftar pustaka tersebut mudah dibaca dan mengikuti


format yang berlaku.

Pilih judul, judul akan sangat berguna jika pidato Kita akan
dipublikasikan lebih awal atau diperkenalkan oleh seseorang. Judul
mengarahkan harapan setiap pendengar.
Untuk menyiapkan garis besar presentasi yang efektif, ikutilah langkah-

langkah berikut ini:

Ikuti garis besar perencanaan, ikuti format garis besar sama


dengan yang Kita gunakan dalam mambuat garis besar perencanaan
sehingga Kita dapat melihat dimana Kita berada saat menyampaikan
pidato dan bagaimana poin=poin tersebut dapat berhubungan satu sama
lain.

Padatkan poin dan transisi menjadi kata kunci, pilihlah katakata yang baik dan sesuai uantuk mendorong Kita mengingat maksud poin
yang disampaikan sehinggan Kita akan lancar saat berpidato. Pastikan
mencatat kutipan dan hal-hal lain yang khusus agar mudah untuk
pencarian sumber.

Tambahkan petunjuk penyampain, perhatikan garis besar


presentasi yang akan disampaikan untuk membantu Kita mengambil waktu
istirahat sejenak dan untuk penekanan sehingga berbicara dengan lebih
pelan dan lambat. Gunakan warna yang menarik untuk membantu
menyoroti petunjuk pemyampaian yang paling penting.

Aturlah catatan, pastikan bahwa hasil terakhir dari presentasi


Kita sebelum disampaikan dapat dibaca dan diakses dengan mudah
sehingga membantu Kita untuk berpidato dengan baik, jelas dan singkat.
Buatlah nomor-nomor pada catatan untuk menjaga agar tetap teratur.

10

Langkah 2 : Menulis Presentasi


Walaupun Kita tidak pernah menulis setiap kata yang akan Kita
presentasikan, namun sesungguhnya Kita tetap menggunakan proses tulis
menulis, yang terdiri dari: mengembangkan gagasan, menyusun poin-poin
pendukung, dan sebagainya. Kita dapat mengekspresikan pikiran Kita dengan
kata-kata yang segar dan spontan, karenanya dalam menulis presentasi, Kita
perlu memperhatikan cara mengadaptasikan gaya presentasi dengan
pendengar.
Beradaptasi dengan Pendengar
Adaptasikan pendekatan Kita agar sesuai dengan keadaan. Beradaptasi
dengan pendengar meliputi beberapa isu, mulai dari gaya bicara sampai
pilihan teknologi. Gaya presentasi Kita di antaranya dipengaruhi oleh
jumlah pendengar, subjek, tujuan, anggaran, dan waktu yang tersedia
untuk mempersiapkan semua itu.
Jika berbicara dalam kelompok kecil :

Gunakan gaya santai yang mendorong keikutsertaan pendengar


Undanglah pendengar untuk mengemukakan komentar
Gunakan bantuan visual sederhana
Sampaikan kata-kata dengan nada percakapan
Gunakan catatan untuk mengingat-ingat jika perlu

Jika berhadapan dengan banyak pendengar dan acaranya penting :


Ciptakan suasana yang lebih formal
Sertai dengan bantuan visual lain yang memperlihatkan pesan
presentasi yang ingin disampaikan dengan jelas agar dapat diingat
oleh pendengar
Sebenarnya, baik Kita berbicara dalam forum formal atau informal, Kita
harus memilih kata-kata dengan hati-hati dan pastikan semua kata yang Kita
gunakan adalah kata-kata yang sederhana sehingga pesan yang ingin Kita
sampaikan dalam presentasi tidak hilang. Selain itu, Kita juga harus
memperhatikan etiket bicara di depan publik dan menunjukkan perhatian
pada para pendengar.
Menyusun Presentasi

11

Penyusunan presentasi terdiri dari tiga elemen, yaitu pendahuluan, isi, dan
penutup.
1. Pendahuluan
Pendahuluan adalah elemen yang penting karena akan menentukan apakah
Kita dapat membangkitkan minat pendengar pada topik, membangun
kredibilitas, dan menyiapkan pendengar untuk isi presentasi.
a) Membangkitkan minat pendengar
Salah

satu

cara

untuk

setidaknya

membuat

pendengar

mendengarkan bagaimanapun Kita memulai presentasi dan


mendapatkan perhatian mereka adalah dengan mengumumkan
topik, terlebih jika masalah yang akan dibahas berpengaruh
terhadap pendengar secara pribadi.
Selain itu Kita juga dapat memberikan lebih banyak imajinasi
kepada

pendengar

agar

mereka

mendapat

gambaran

dan

selanjutnya tertarik dengan materi yang dipresentasikan. Cara lain


adalah dengan menggambarkan gagasan dan mendorong keluarnya
komentar dari pendengar selama presentasi.
Jika kita berbicara pada pendengar dalam jumlah besar, beberapa
hal yang perlu dipertimbangkan adalah jangan memberikan
tanggapan atas pertanyaan dan komentar pendengar yang dapat
menginterupsi alur informasi dan akan memperlemah argumentasi,
dan mengurangi kontrol Kita terhadap situasi.
Cara

lain

untuk

menarik

perhatian

audience

dan

mempertahankannya :

Gunakan humor, masukkan komentar ringan yang dapat


membuat gembira pendengar, namun tetap harus relevan

dengan isi presentasi dan tidak menyakiti pendengar


Beritahukan sebuah cerita, pastikan cerita menggambarkan

poin-poin penting
Berikan sampel
Ajukan pertanyaan, membuat pendengar terlibat secara
aktif dalam presentasi

12

Nyatakan

statistik

menyukai

detail

yang
yang

mengagetkan,
dapat

orang-orang

membangkitkan

rasa

ketertarikan mereka
b) Membangun kredibilitas
Jika Kita tidak memiliki hubungan yang baik dengan pendengar
atau berbicara di bidang yang berada di luar keahlian Kita, Kita
perlu membangun kredibilitas dan melakukannya dengan cepat
karena orang cenderung memutuskan apakah Kita layak untuk
didengarkan hanya dalam beberapa menit
c) Meninjau terlebih dahulu pesan
Memberikan pada pendengar tinjauan awal dari hal-hal yang akan
disampaikan selanjutnya, akan membantu mereka memahami
struktur dan isi pesan. Dalam presentasi lisan, Kita memberikan
kerangka kerja dengan sebuah tinjauan awal sehingga pendengar
dapat mengetahui hubungan di antara poin utama pesan.
Tinjauan awal harus :
-

Meringkas gagasan utama presentasi


Mengidentifikasi poin pendukung utama, dan
Menyebutkan urutan yang Kita gunakan

untuk

mengembangkan poin tersebut


Setelah menetapkan kerangka kerja, Kita baru dapat merasa yakin
pendengar memahami bagaimana fakta dan gambar individu
berhubungan dengan gagasan utama saat Kita melanjutkan ke
bagian isi presentasi.
Isi Presentasi
Bagian terbesar pidato atau presentasi kita tercurah pada
pembahasan tiga atau empat pada utama garis besar presentasi. Gunakan
pola pada organisasi yang sama dengan surat, memo, laporan dan jagalah
agar

tetap

sederhana.

Tujuannya

adalah

memastikan

bahwa

pengorganisasian presentasi kita jelas dan presentasi menyita perhatian


pendengar.
Menghubungkan Gagasan

13

Dalam komunikasi lisan suatu kejelasan lebih penting bagi


pendengar karena pendengar tidak dapat mundur dan membaca ulang jika
merasa bingung. Pada dokumen tertulis, kita dapat memperlihatkan
hubungan antara gagasan di lembar halaman atau layar dengan
menggunakan berbagai petunjuk desain seperti judul, lekukan paragraph,
spasi, dan daftar. Pada komunikasi lisan, kita harus bergantung pada katakata untuk menghubungkan berbagai bagian dan gagasan. Untuk hubungan
antara kalimat dan paragraph dapat menggunakan satu atau dua kata
transisional seperti therefore, because, in addition, in contrast, moreover,
for

example,

consequently,

nevertheless,

atau

finally.

Untuk

menghubungkan bagian utama dalam presentasi gunakan kalimat lengkap


seperti kita sudah meninjau ulang masalahnya, sekarang marilah kita
mencari solusinya.
Semakin panjang presentasi, semakin penting transisi kita. Jika
kita menyajikan banyak gagasan, pendengar akan mengalami kesulitan
melihat hubungan di antaranya. Mereka memerlukan transisi yang jelas
untuk menuntun mereka pada poin yang paling penting. Pendengar
menghargai ringkasan yang singkat dan bersifat sementara untuk
menangkap suatu gagasan. Ketika member presentasi, kita dapat menarik
perhatian pada transisi dengan menggunakan isyarat gerakan, mengubah
nada suara atau memperkenalkan bantuan visual.
Memertahankan Perhatian Pendengar
Bagian penting dari membantu para pendengar berhubungan
dengan gagasan adalah mempertahankan perhatian mereka dari awal
sampai akhir. Jika kita tidak dapat menarik perhatian mereka, maka
mereka akan memikirkan subjeklain seperti membaca halaman berikutnya
dari handout yang dibagikan, mengecek email dari perangkat genggam
nirkabel atau melakukan hal lainnya. Berikut ini adalah beberapa kiat yang
membantu manjaga pendengar untuk mendengarkan pesan kita:

Hubungkan subjek dengan kebutuhan pendengar

14

Orang tertarik pada hal-hal yang berdampak pada mereka secara


pribadi sehingga sajikan setiap poin dari sudut pkitang kebutuhan dan
nilai-nilai pendengar.

Antisipasi perntanyaan pendengar


Berusahalah mengantisipasi sebanayk mungkin pertanyaan dan
sebutkan pertanyaan itu dalam isi presentasi. Kita juga perlu
menyediakan materi tambahan untuk digunakan selama periode tanya
jawab jika pendengar meminta lebih detail.

Gunakan bahasa yang jelas dan gambling


Jika presentasi kita melibatkan gagasan yang abstrak, perlihatkan
hubungan abstrak itu dengan kehidupan sehari-hari. Gunakan kata-kata
yang dikenal baik, kalimat pendek, dan contoh kalimat, dan contoh
konkret. Pastikan melemparkan beberapa variasi karena pengulangan
kata dan pemakaian frase yang sama terus-menerus akan membuat
orang tertidur.

Jelaskan hubungan antara subjek dan gagasan yang dikenal


dengan baik
Tunjukkan hubungan subjek dengan gagasan yang sudah dipahami
oelh pendengar dan berikan mereka cara untuk mengkategorikan dan
mengingat poin presentasi kita.

Mintalah pendapat atau jedalah sesaat menerima pertanyaan atau


komentar
Umpan balik dari pendengar menentukan apakah pendengar
memahami poin presentasi. Umpan balik juga memberikan pendengar
kesempatan untuk beralih dari kondisi mendengar ke berpartisipasi
untuk membantu mereka memahami pesan kita.

Gambarkan gagasan dengan bantuan visual


Alat bantu visual menjadikan pesan kita hidup, membantu kita
berhubungan dengan pendengar dan membantu mereka mengingat
pesan kita secara lebih efektif

Penutup
2

alasan yang membuat presentasi dan pidato sangat penting adalah:

15

1. Perhatian pendengar cenderung meningkat pada tahap ini karena


mereka mengantisipasi perpindahan ke aktivitas mereka berikutnya
pada hari yang sibuk.
2. Pendengar akan pergi dengan kata-kata terakhir akhir kita mengiang di

telinga mereka.
Menyatakan kembali poin utama
Setelah

memutuskan

mengumumkan

bagian

penutup

presentasi,ulangi kembali gagasan utama. Tekankan apa yang ingin kita


sampaikan atau didengarkan pendengar dan tekankan faktor motivasi
kunci yang mendorong mereka untuk merespons dengan cara demikian.
Akhirnya perkuat tema kita dengan menyatakan kembali poin pendukung
utama. Rencanakan penutup presentasi dengan hati-hati sehingga
pendengar menyimpan gagasan utama segar dalam ingatan mereka.
Menguraikan langkah selanjutnya
Jika kita harus membuat pendengar mengambil keputusan atau
sepakat untuk bertindak, pastikan bahwa tanggung jawab untuk
melakukannya jelas. Beberapa hal dalam pembicaraan di depan publik
lebih melakukan daripada mencoba untuk menyampaikan penutup yang
meriah dan positif ketika kita tahu bahwa kita sudah kehilangan pendengar
di suatu saat sepanjang presentasi.
Jika kita mengharapkan tindakan sebagai hasil pembicaraan,
pastikan untuk menjelaskan siapa yang bertanggung jawab untuk
melakukan tindakan apa. Cara yang efektif, membuat daftar item tindakan,
dengan perkiraan tanggal penyelesaian dan nama orang atau tanggung
jawab. Daftar ini dapat disajikan dalam sebuah alat bantu visual dan
meminta setiap orang dalam daftar untuk menyetujui penugasan dan
tanggal targetnya . komitmen publik untuk melakukan tindakan ini
merupakan jaminan yang baik bahwa sesuatu akan terjadi.
Jika tindakan cenderung sulit dipenuhi, pastikan ahwa setiap orang
memahami masalah yang tercakup. Karena keinginan kita pasti ingin

16

agarsetiap

orang

memiliki

siakp

realistis

dan

bersiap

apapun

kenyataannya. Maka gunakan penutup untuk mengingatkan orang-orang


terhadap kemungkinan adanya kesukaran dan kesulitan tersembunyi.
Mengakhiri dengan catatan yang tegas
Pastikan

bahwa

kata

terakhir,

bersifat

mendorong

dan

mengesankan. Setelah meringkas kunci dari presentasi simpulkan dengan


kutipan, ajakan untuk bertindak, atau kata-kata yang membangkitkan
semangat. Alternatif lain adalah mengakhiri dengan pertanyaan atau
pernyataan yang akan membuat pendengar berpikir.
Ketika presentasi selesai pendengar haruslah merasa puas. Bagian
penutup bukan ajang untuk memperkenalkan gaagasan baru atau
mengubah suasana presentasi. Bhakan jika bagian presentasi merupakan
permulaan kita dipastikan akan selalu menutyupnya dengan catatan yang
positif. Hindari penutup yang bertahap dan tetaplah bersikap yang
sewajarnya dan susunlah kata kata penutup dengan hati-hati.
Langkah 3: Menyelesaikan presentasi
Berbicara dengan menggunakan catatan yang dipersiapkan denagn hatihati merupakan cara penyampaian yang paling mudah dan paling efektif bagi
kebanyakan pembicara.
Ada 4 tugas khusus saat kita akan menyelesaikan sebuh presentasi:
1. menguasai seni penyampaiansebagai pembicara kita memiliki beberapa
metode penyampaian yang dapat digunakan antara lain:
a. menghafal: bila pidato yang akan diberikan hindarilah cara ini karena
dalam keadaan terbaik kita dapat terlihat kaku, sedangkan dalam keadaan
terburuk kita mungkin akan lupa dengan naskah. Namun, menghafal
kutipan, paragraph pembuka, atau beberapa kata penyimpulan dapat
mendukung rasa percaya diri kita dan memperkuat penyampaian
b. membaca: biasanya sebelum presentasi, kita membuasakan diri untuk
membacanya terlebih dahulu. Jika rencana yang akan kita lakukan adalah
membaca pidato, lakukan cukup banyak latihan sehingga kita masih dapat

17

mempertahankan kontak mata dengan pendengar. Dapat dibantu dengan


jeda, angkat tangan serta suara tang merendah.
c. Berbicara dari catatan: sebelum presentasi dilakukan kita dapat membuat
bantuan berupa garis besar tulisan dan kartu ucapan atau alat Bantu visual
yang merupakan cara penyampaian yang paling mudah dan efektif. Hal ini
dapat membantiu kita untuk tetap terujuk namun masih memungkinkan
adanya kontak mata. Interaksi dengan pendengar, dan improvisasi respons
terhadap umpan balik dari pendengar. Dan gunakanlah kertas yang kaku
agar menghindari saat gugup meremas remas kertas.
d. Berbicara tanpa persiapan: saat kita diminta akan melakukan pembicaraan
atau pidato tanpa persiapan maka kita harus mengetahui sebelumnya topic
apa yang akan kita bawakan. Bila ternyata topic tersebut tidak kita ketahui
maka usahakanlah untuk menghindarinya. Namun bila kita mengetahui
topic tersebut, ambil waktu sejenak untuk memikirkan apa yang akan kita
katakan dan kemudian fokuskanpada poin kunci. Jika kita benar-benar
tidak dapat mengatakan sesuatu yang cerdas dan efektif tentang subjek
yang sedang dibicarakan, biasanya akan lebih untuk menjelaskan bahwa
kita ridak mampu dan meminta kesempatan untuk menyiapkan beberapa
kata untuk waktu dan tanggal selanjutnya.
Cara manapun yang kita pilih,pastikan bahwa kita mengenal dengan baik
rincian setiap subjek yang akan kita bicarakan. Karena saat kita telah
mengetahui apa yang kita akan bicarakan dapat menambah rasa percaya diri
yang ada. Latihan merupakan kunci keberhasilan pembicara, terutama jika kita
tidak memiliki banyak pengalaman berbicara di depan umum. Gunakan
berbagai cara untuk melatih dan menilai diri kita dalam melakukan
pembicaran di depan umum, misalnya cermin, kaset, maupun video.
Menyiapkan diri untuk Berpidato
Pertama, pastikan bawa lokasi sudah siap dan semua yang diperlukan
sudah ada. Kedua, pastikan telah siap untuk menghadapi pendengar dari
budaya yang berbeda.

18

Jika berhadapan dengan pendengar yang tidak berbicara dengan bahasa


yang

sama,

pertimbangkan

untuk

menggunakan

interpreter.

Walau

menggunakan interpreter membuat presentasi terbatas, di satu sisi harus


berbicara sedikit lambat agar interpreter dapat mengimbangi; namun jangan
berbicara terlalu lambat, karena para pendengar dapat kehilangan minat.
Kirimkan salinan pidato dan alat bantu visual kepada interpreter jauh sebelum
presentasi.
Setiap kali menyampaikan presentasi lisan yang ditujukan kepada orangorang dari budaya lain, maka perlu untuk mengadaptasi isinya. Penting pula
untuk mempertimbangkan setiap perbedaan budaya dari segi penampilan,
perilaku, dan kebiasaan lain.
B. Tips Melakukan Presentasi yang Baik
Presentasi, khususnya presentasi lisan merupakan bagian komunikasi
dimana dalam proses komunikasi ini ada inti yang dikomunikasikan (content),
ada proses komunikasi (metoda) dan ada media penyajian (alat bantu).
Kesemua komponen ini saling terkait dalam menciptakan dalam suatu
presentasi lisan yang optimal dan efektif. Apa sebenarnya konsep presentasi
lisan ? Presentasi Lisan dapat disimpulkaan sebagai komunikasi antara penyaji
(presenter) dengan sekelompok pendengar (audience) dalam situasi teknis,
saintifik atau profesional untuk satu tujuan tertentu dengan menggunakan
teknik sajian dan media presentasi yang terencana.
Seiring orang mendapat pertanyaan bagaimana melakukan presentasi
yang baik, banyak pula orang sukses tampil di iklan, penyiar yang tampil
bagus didepan kamera tapi merasa gagal begitu mereka harus berbicara di
depan umum. Di kampus, para mahasiswa juga mengeluh. Banyak dosen yang
pintar untuk diri mereka sendiri, sementara ilmunya tidak mengalir. Kita
semua memang memiliki masalah yang sama ketika harus berbicara di
hadapan publik. Berikut ini adalah tips bagaimana melakukan presentasi yang
baik :
1. Jangan membiasakan diri tergantung pada teks. Teks dapat membunuh
bakat, merusak flow, dan menciptakan jarak. Ketika membaca sebuah teks

19

yang panjang, mata kita tertuju pada teks, bukan pada audience. Lama-lama
kita akan kehilangan kepekaan membaca audience, mulai dari gairah
mereka memahami presentasi kita sampai kejenuhan mereka. Mereka jenuh
tetapi kita terus saja membaca. Kita tidak tahu berapa yang mulai tertidur,
atau perlahan-lahan meninggalkan ruangan. Kita bahkan tidak tahu bahwa
kita sudah ditinggalkan sendirian di ruangan itu. Maka gunakan teks hanya
sebagai alat bantu, yaitu untuk hal-hal yang dapat membuat kita lupa kalau
tidak dicatat, atau untuk dokumen resmi saja. Dalam presentasi modern kita
dapat menggunakan power point, yang menyajikan poin-poin penting saja
2. Ukur secara sungguh-sungguh dalamnya sungai. Pelajari dulu siapa
audience kita, latar belakang, jalan pikiraan, pendidikan, dan jabatan
mereka. Jangan asal tembak
3. Jangan bicarakan dua hal ini : Yang sudah mereka ketahui, atau yang
tak ingin mereka dengar. Selalu sajikan hal-hal yang orisinal, jangan
merusak mood audience dengan pernyataan yang tidak mereka sukai.
4. Jangan biarkan audience jenuh. Jaga volume suara dan jaga nada agar
tidak monoton. Begitu mereka mulai jenuh, ajaklah berdialog, lontarkan
sedikit humor.
5. Humor tidak boleh berlebihan. Ia hanya boleh digunakan untuk
membangkitkan daya pikir. Jika berlebihan ia akan kehilangan substansi.
6. Periksa ruangan dan fasilitas presentasi termasuk mikrofon sebelum
presentasi dimulai. Ruangan yang langit-langitnya rendah akan membuat
kita cepat letih. Cahaya yang masuk dari kaca jendela dapat mengganggu
konsentrasi. Ruangan yang terlalu sempit dapat membatasi gerakan tubuh
kita. Tetapi ruangan yang terlalu lebar dapat membuat presentasi tidak
terfokus. Mikrofon dan sound system yang buruk juga dapat mengganggu
konsentrasi.
7. Biasakan interaktif. Jangan asyik bicara sendiri. Berikan kesempatan
kepada peserta untuk memberikan contoh, jawaban, melakukan aktifitas
tertentu (game, teka-teki, atau melakukan sesauatu), tertawa, atau bahkan
mendengarkan musik.
8. Be specific. Selalu berikan contoh dan ilustrasi. Sesekali berikan cerita.

20

9. Jangan merendahkan mutu, misalnya dengan mengatakan Maaf saya


sebenarnya tidak siap, Maaf bahasa Inggris saya payah, Ini bukan
bidang saya, Kita pasti lebih tahu dari saya, Saya baru belajar, dan
seterusanya. Manusia adalah mahluk yang malas yang hanya mau
mendengarkan orang yang layak ia dengar, ia anggap lebih tahu.
10. Latihan yang cukup. Selalu mintalah umpan balik. Bila perlu rekam, putar
kembali, minta pendapat dari orang dekat. Juga jangan khawatir dengan
kegagalan presentasi pertama Kita.ini semua hanyalah masalah waktu
dan jam terbang
11. Perhatikan bahasa tubuh. Jangan melakukan gerakan yang merusak
penampilan.
12. Berpakaianlah agak cerah, agar kita menciptakan kesegaran di dalam
ruangan.
13. Jangan

bicara

seperti

sedang

ngobrol

dengan

seseorang,

kombinasikan. Ingatlah kita berbicara di hadapan puluhan orang,


kombinasikan bahasa resmi dengan bahasa percakapan yang layak
C. Mengatasi Kegelisahan
Merasa lebih percaya diri
Pkitanglah rasa gelisah sebagai indikasi kepeduliaan kepada para
pendengar, topik, dan acaranya. Jika telapak tangan membasah atau mulut
terasa kering, jangan pikirkan kegugupan itu, tetapi pikirkan saja
kegairahannya. Stimulasi seperti itu membuat presentasi menjadi lebih
baik.
Beberapa cara untuk membuat pembicara menjadi percaya diri :
1. Siapkan materi lebih banyak dari yang diperlukan
2. Berlatihlah
3. Berpikiran positif
4. Visualisasikan keberhasilan
5. Tarik napas beberapa kali
6. Bersiaplah
7. Bersikaplah nyaman
8. Jangan panik
9. Berkontrasilah pada kesan dari pendengar, bukan diri senddiri
10. Lanjutkan

21

Tampil lebih Percaya Diri


Penyampaian presentasi yang baik dimulai dari menit pertama
berdiri di podium, karena itu jangan terburu-buru. ketika mendekati
mimbar pembicara berjalanlah dengan percaya diri, tarik napas yang
dalam, dan berdiri tegak. Hadapalah pendengar, aturlah mikrofon dan
peralatan lain sesuai dengan kebutuhan, kemudian lakukan survey
ruangan, ketika menemukan wajah yang bersahabat, lakukanlah kontak
mata dan tersenyumlah. Kemudian hitung sampai 3, dan mulailah
presentasi. Jika merasa gugup, awal yang perlahan-lahan dan terkontrol
ini akan membantu membangun reputasi dan tampil lebih percaya diri.
Setelah presentasi berjalan, bersikaplah ekstra hati-hati dalam
mempertahankan kontak mata dengan pendengar. Pilihan beberapa orang
yang berposisi di seputar ruangan, dan edarkan pkitangan berganti-ganti
dari suatu orang ke yang lainnya. Memkitang langsung para pendengan
membuat pembicara tampil jujur, percaya diri dan dapat dikitalkan.
Postur tubuh juga sangat penting dalam memproyeksikan rasa
percaya diri, sebaiknya ketika presentasi, pembicara keluar dari mimbar
untuk membantu pendengar merasa lebih nyaman dengan pembicara dan
untuk mengekpresikan kenyamanan dan rasa percaya diri sendiri dengan
apa yang dipresentasikan. Gunakan gerakan tangan untuk menekankan
kata-kata dan variasikan eksprresi wajah agar pesan menjadi dinamis.
Terakhir, perhatikan suara. Berbicaralah dengan nada percakapan
yang normal tetapi dengan volume yang cukup sehingga setiap orang
dapat mendengar. Berusahalah untuk terdengar tenang dan percaya diri,
dengan meragamkan tinggi nada dan kecepatan berbicara untuk
menambah penekanan.
Menangani Pertanyaan secara Responsif
Sesi tanya jawab merupakan salah satu bagian terpenting dari
presentasi lisan. Pertanyaan memberi Kita kesempatan untuk memperoleh
informasi penting, untuk menekankan gagasan utama dan poin pendukung,
dan membangun antusiasme dari sudut pkitang Kita. Banyak pembicara

22

menyampaikan presentasi lisan dengan sangat baik, tetapi kemudian


merasa bimbang selama sesi tanya jawab. Tetapi, karena sudah
meluangkan waktu untuk mengantisipasi kemungkinan pertanyaan yang
diajukan pendengar, Kita sudah siap dengan jawaban. Jika pesan Kita tidak
disukai, Kita juga harus siap dengan pertanyaan yang bersifat
memojokkan. Perlakuan pertanyaan tersebut sebagai permintaan akan
informasi. Menjaga profesionalisme akan meningkatkan kredibilitas. Jadi,
jangan membiarkan sesi tanya jawab hanya untung-untungan: antisipasi
pertanyaan yang mungkin diajukan dan pikirkan dengan baik jawaban
Kita.
Fokuskan pada Penanya
Jika seseorang mengajukan pertanyaan, fokuskan perhatian kita
pada individu itu. Perhatikan bahasa tubuh dan ekspresi wajah penanya
untuk mengetahui apa maksud yang sesungguhnya dari orang tersebut.
Anggukkan kepala tkita kita menerima pertanyaan itu kemudian minta
perjelas apabila kita merasa kurang mendengar jelas pertanyaan tersebut.
Setelah itu berilah jawaban langsung dan sederhana. Jika diminta untuk
memilih dua alternatif, jangan merasakan kita harus melakukannya.
Sebaiknya, tawarkan pilihan sendiri jika memang lebih masuk akal.
Berikan Tanggapan yang Sesuai
Ukurlah respons Kita berdasarkan pentingnya pertanyaan, status
penanya, dan waktu yang tersisa. Jangan berpura-pura tahu apabila kita
sebenarnya tidak mengetahui jawabannya, Dalam beberapa kasus kita
tidak memiliki cukup waktu untuk menjawab setiap pertanyaan yang
diajukan; jika memungkinkan, aturlah cara lain untuk menyampaikan
informasi yang diperlukan oleh para penanya.
Jagalah Kendali
Tidak seperti fase penyampaian presentasi, Kita memunyai hanya
sedikit kendali terhadap proses selanjutnya selama sesi tanya jawab.

23

Namun, kita dapat membantu memertahankan kendali selama periode ini


dengan membuat beberapa aturan dasar sebelumnya. Sebelum Kita mulai,
umumkan batas waktu atau batas pertanyaan per orang. Batasan ini akan
melindungi Kita dari suasana panas akibat perdebatan dengan salah satu
pendengar dan dari monopoli satu atau dua orang dalam periode
pertanyaan. Berikan sebanyak mungkin kesempatan bagi pendengar untuk
berpatisipasi dengan memersilakan orang-orang dari berbagai bagian di
ruangan.
Bertahanlah pada Posisi yang Sulit
Jika Kita menghadapi pertanyaan yang bersifat menyerang, jangan
membebek; tanggapi dengan jujur dan langsung, sambil tetap tenang.
Sadarilah bahwa penanya yang menantang gagasan, logika, atau fakta Kita
mungkin hanya ingin mencoba mendorong Kita agar bersikap berlebihan.

Tenangkan sikap permusuhan


Pecahlah pertanyaan yang panjang dan rumit
Nyatakan tanggapan dengan akurat dan berdasarkan fakta
Hindari posisi tubuh atau gerak isyarat yang terkesan antagonis
Pertahankan nada suara bisnis dan ekspresi yang menyenangkan
Jangan mengikuti perasaan untuk menjatuhkan

Memancing Pertanyaan
Meskipun sangat berlawanan dari pendengar yang ribut dan
bertentangan, para pendengar yang sangat diam pastilah tidak merasa
nyaman. Jika ada peluang bahwa pendengar terlalu malu-malu atau
menolak untuk bertanya, pertimbangkan untuk mengatur beberapa
pertanyaan lebih awal dengan pendengar yang kooperatif. Apapun
jalannya presentasi, simpulkan dengan sikap tegas dan percaya diri.
Menyimpulkan Presentasi
Jika waktu yang disediakan untuk presentasi sudah habis, hentikan
sesi tanya jawab, meskipun banyak orang masih ingin berbicara.
Kemudian, kumpulkan catatan Kita dan tinggalkan podium, dengan

24

memertahahankan sikap rasa percaya diri yang sama seperti ketika kita
mulai.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Presentasi lisan merupakan bagian komunikasi dimana dalam proses
komunikasi ini ada inti yang dikomunikasikan (content), ada proses
komunikasi (metoda) dan ada media penyajian (alat bantu). Kesemua

25

komponen ini saling terkait dalam menciptakan dalam suatu presentasi lisan
yang optimal dan efektif. Apa sebenarnya konsep presentasi lisan ? Presentasi
Lisan dapat disimpulkaan sebagai komunikasi antara penyaji (presenter)
dengan sekelompok pendengar (audience) dalam situasi teknis, saintifik atau
profesional untuk satu tujuan tertentu dengan menggunakan teknik sajian dan
media presentasi yang terencana.
Sesi tanya jawab merupakan salah satu bagian terpenting dari
presentasi lisan. Pertanyaan memberi kita kesempatan untuk memperoleh
informasi penting, untuk menekankan gagasan utama dan poin pendukung,
dan membangun antusiasme dari sudut pkitang kita. Banyak pembicara
menyampaikan presentasi lisan dengan sangat baik, tetapi kemudian merasa
bimbang selama sesi tanya jawab. Tetapi, karena sudah meluangkan waktu
untuk mengantisipasi kemungkinan pertanyaan yang diajukan pendengar, kita
sudah siap dengan jawaban.
B. Saran
1. Percaya diri dan penguasaan materi merupakan kunci kesuksesan kita
dalam berpresentasi lisan
2. Kita harus optimis

26

Anda mungkin juga menyukai