Anda di halaman 1dari 57

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pasar Modal secara umum merupakan suatu tempat bertemunya

para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi dalam rangka

memperoleh modal. Penjual dalam hal ini bertindak sebagai perusahaan yang

membutuhkan modal untuk untuk kegiatan ekonomi di perusahaan tersebut,

modal yang diterima oleh penjual atau perusahaan didapat dari para pembeli

yang dimana pembeli ini adalah investor yang menanamkan modal mereka

kepada perusahaan yang menurut mereka menguntungkan.1 Pasar modal

syariah merupakan pasar modal yang seluruh kegiatan perusahaannya,

termasuk jenis efek dan mekanisme perdagangannya sesuai dengan prinsip-

prinsip keuangan syariah. Pada umumnya perusahaan memerlukan dana

untuk melakukan pengembangan dan mepertahankan posisinya dalam suatu

perusahaan. Perusahaan tersebut mendapatkan dana dengan melakukan

perdagangan saham melalui pasar modal. Di Indonesia, pasar modalnya

disebut Bursa Efek Indonesia (BEI). Bursa efek menjadi tempat aktivitas jual

beli efek seperti saham, obligasi, dan surat berharga lainnya. secara umum,

instrumen pasar modal adalah seluruh surat berharga yang diperdagangkan di

1
Andri Soemitra, Bank & Lembaga Keuangan Syariah, (Depok: Kencana, 2017), hal. 102.
bursa efek, seperti saham, reksadana, surat utang (obligasi), ETF, dan

dervatif.2

Saham atau Stocks merupakan surat tanda kepemilikkan yang

dimiliki oleh investor karena telah menanamkan modal di suatu perusahaan.3

Semakin besar investor menanamkan saham di suatu perusahaan tersebut,

maka semakin besar pula kekuasaan dan pengaruhnya dalam perusahaan

tersebut. Keuntungan yang diperoleh dari saham disebut juga dengan dividen.

Saham syariah merupakan surat atau sertifikat kepemilikkan suatu perusahaan

yang dikeluarkan oleh perusahaan (emiten) yang kegiatan usahanya sesuai

dengan prinsip-prinsip syariah.

Harga saham adalah harga suatu saham yang terjadi di pasar bursa

pada saat tertentu yang harganya ditentukan oleh mekanisme pasar

berdasarkan permintaan dan penawaran saham tersebut.4 Perubahan yang

terjadi pada harga saham perusahaan dapat memberikan informasi suatu nilai

perusahaan pada periode tertentu. Saham yang banyak diminati oleh para

investor adalah saham sektor perbankan, karena saham ini merupakan salah

satu saham yang sektornya sangat penting bagi suatu negara. Dari waktu ke

waktu perusahaan perbankan akan terus berkembang dan berlangsung lama.

Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian pada salah satu perbankan yang

2
Syafira Maulida, “Apa itu instrument pasar modal? ketahui contoh dan
fungsinya!”www.tanamduit.com/apa-itu-instrumen-pasar-modal (diakses pada 20 Maret 2023,
pukul 15.34).
3
Syafrizal, Skripsi : “Pengaruh Variabel Fundamental Terhadap Harga Saham Bank
Panin Dubai Syariah Periode 2016-2019”. Hal. 1
4
Hartono Jogianto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, (Yogyakarta: BPFE, 2010), hal. 130.
terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu saham Bank Panin Dubai Syariah

dengan kode emiten PNBS.

/PT Bank Panin Syaria/h atau yang sekarang lebih dikenal sebagai

PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk telah dinyatakan efektif untuk melakukan

penawaran saham di Bursa Efek Indonesia melalui Initial Public Offering

(IPO) dengan harga penawaran saham sebesar Rp100/ lembar saham, dan

sekaligus menjadi Bank Syariah pertama di Indonesia yang melakukan

pendaftaran saham secara terbuka sesuai surat Otoritas Jasa Keuangan Nomor

S-483/D.04/2013 per tanggal 30 Desember 2013. Harga saham PNBS

mengalami fluktuasi dari tahun ketahun. Berikut adalah grafik harga saham

pada periode 2014 – 2021

Grafik 1.1
Grafik Harga Saham Bank Panin Dubai Syariah Periode 2014-2021

Harga Saham
350
300
250
200
150
100
50
0
Juni

Juni

Juni

Juni

Juni

Juni

Juni

Juni
Desember

Desember

Desember

Desember

Desember

Desember

Desember

Desember

Harga 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021


SAHAM

Sumber ; www.idx.co.id data diolah penulis, 2022


Dari grafik 1.1 dapat dilihat pergerakan harga saham PNBS pada

2014 sampai 2021. Dilihat dari pergerakkannya harga saham PNBS mencapai

harga Rp. 327 pada tahun 2015. Namun pada tahun berikutnya harga saham

PNBS mengalami penurunan. Perubahan harga saham yang terjadi di suatu

perusahaan dapat disebabkan oleh beberapa faktor, baik dari internal maupun

eksternal pada suatu perusahaan. Dalam penelitian ini peneliti akan

,menganalisi faktor internal dari perusahaanya, faktor internal yang dapat

menyebabkan naik turunnya harga saham adalah melalui analisis fundamental

dengan melihat kinerja keuangan di suatu perusahaan.5 Penyebab terjadinya

penurunan harga saham Bank Panin Dubai Syariah disebabkan adanya

penurunan pada performa atau kinerja Bank Panin Dubai Syariah karena EPS

mengalami penurunan dan pada periode 2019-2021 harga sahamnya

mengalami penurunan desebabkan karena adanya faktor pandemi covid-19,

membuat investor merasa khawatir sehingga para investor lebih memilih

menjual saham tersebut.

Investasi pada suatu perusahaan tertentu, para investor sebaiknya

melakukan analisis kinerja dari perusahaan yang bersangkutan. kinerja

keuangan perusahaan perlu dianalisis terlebih dahulu agar dapat mengetahui

kondisi keuangan suatu perusahaan dan para investor tidak tertipu dengan

saham emiten yang kondisi keuangannya buruk. Jika kinerja keuangan suatu

perusahaan baik maka semakin besar pula pengaruhnya terhadap kenaikan

5
Irene Oktavia, Kevin Genjar S.N. “Faktor-faktor yang mempengaruhi Harga Saham”. E-
business Universitas Jember, hal. 414.
harga saham. Begitu juga sebaliknya, jika kinerja keuangan suatu perusahaan

buruk maka ada kemungkinan harga saham semakin turun.

Analisis fundamental merupakan analisis yang digunakan para

investor untuk mendapat informasi tentang kondisi keuangan perusahaan

yang diliat dari laporan keuangan perusahaan guna untuk menilai kinerja

suatu perusahaan dalam periode tertentu. Jika kinerja suatu perusahaan

meningkat dan memiliki nilai yang positif maka para investor akan tertarik

untuk menginvestasikan modalnya ke perusahaan tersebut.6 Informasi ini

sering digunakan untuk meprediksi harga saham. informasi tersebut dapat

diliat melalui laporan keuangan perusahaan dalam periode tertentu baik

triwulan maupun pertahun yang telah dipublikasikan oleh perusahaan

tersebut.

Analisis laporan keuangan merupakan analisis yang digunakan

untuk menilai baik buruknya kinerja keuangan suatu perusahaan dengan

menggunakan rasio keuangan. Rasio keuangan termasuk faktor fundamental

penyebab naik turunnya harga saham, yang dimana faktor fundamental ini

merupakan salah satu faktor yang terjadi dari dalam perusahaan itu sendiri.

Rasio keuangan sebagai faktor fundamental dengan menggunakan rasio

profitabilitas sebagai variabel independennya, antara lain seperti Return On

Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), dan

Earning Per Share (EPS).

6
Syafrizal. Ibid., hal. 3.
ROA (Return On Asset) merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam mengahasilkan laba dari aset atau

aktiva yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. semakin tinggi Return On

Asset menunjukkan bahwa baiknya kinerja perusahaan dalam menghasilkan

laba sehingga keuntungan deviden yang terima oleh para investor semakin

meningkat atau semakin besar, hal ini dapat menarik minat para investor

untuk berinvestasi di perusahaan tersebut. Meningkatnya permintaan investor

terhadap saham tersebut maka dapat meningkatkan harga saham suatu

perusahaan tersebut.7

Return On Equity. Return On Equity (ROE) merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur perusahaan dalam menghasilkan laba dari modal

sendiri perusahaan tersebut. semakin tinggi Return On Equity maka semakin

baik kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba, maka dapat menarik para

investor untuk berinvestasi di perusahaan tersebut, karena tingkat

pengembalian yang diterima investor semakin tinggi. Investor menjadi

tertarik untuk membeli saham tersebut.8

Net Profit Margin. Net Profit Margin (NPM) merupakan rasio

yang digunakan untuk mengukur persentase kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba bersih dari penjualan bersih. Semakin tinggi nilai

persentase Net Profit Margin (NPM) maka menunjukkan semakin baiknya

kinerja perusahaan dalam memperoleh laba, dengan semakin besar laba yang

7
Yulan Febriani Nasution, “Pengaruhb Modal Kerja Dan Leverage Terhadap
Profitanilitas Pada PT. Kalbe Frma”. (Skripsi, FEBI UINSU, 2016), hal. 28.
8
Gerald Edsel Yermia Egam. Pengaruh ROA, ROE, NPM, dan EPS terhadap harga
saham perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ45 periode tahun 2013-2015. Jurnal EMBA.
Vol.5 no. 1.2017. hal. 105-114.
dihasilkan oleh perusahaan dapat menarik minat para investor untuk membeli

saham perusahaan tersebut, sehingga harga saham di perusahaan tersebut ikut

meningkat.9

Rasio lain yang mempengaruhi harga saham adalah Earning Per

Share (EPS). Earning Per Share (EPS) merupakan rasio yang menunjukkan

besarnya laba per lembar saham suatu perusahaan yang dimana laba tersebut

akan diterima oleh para investor yang telah membeli saham di perusahaan

tersebut.10 Untuk melihat baik buruknya kinerja suatu perusahaan dapat

dilihat dari laba per lembar perusahaan tersebut. Jika nilai laba per lembar

saham perusahaan tinggi maka menunjukkan baiknya kinerja perusahaan

tersebut begitu pula sebaliknya. Semakin besarnya Earning Per Share (EPS)

menunjukkan semakin besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

laba bersih bagi para investor. Hal ini dapat mendorong harga saham

mengalami kenaikan, sehingga dapat menarik para investor untuk membeli

saham perusahaan tersebut. Berdasarkan penelitian terdahulu adanya research

gap yang menunjukkan perbedaan satu sama lain mengenai Return On Asset,

Return On Equity, Net Profit Margin, dan Earning Per Share terhadap harga

saham sebagai berikut.

9
Nafis Dwi Kartiko dan Ismi Fathia Rachmi. “Pengaruh Net Profit Margin, Return On
Asset, Return On Equity, dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Di Masa Pandemi Covid-
19 (Studi Empiris Pada Perusahaan Publik Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia)”. Jurnal
Riset Bisnis dan Investasi. Vol. No.2 . 2021. hal. 60.
10
Ibid. hal 60.
Tabel 1.2
Reasearch Gap Return On Asset terhadap Harga Saham

Hasil Penelitian Peneliti

Return On Asset Yuliana & Rini Tri


Berpengaruh Terhadap Hastuti (2020)
Pengaruh Return Harga Saham
On Assets Terhadap
Harga Saham Ahmad Ulil Albab Al
Return On Asset Tidak
Berpengaruh Terhadap Umar & Anava Saba
Harga Saham Nur Savitri (2020)

Sumber : Dikumpulkan dari berbagai sumber, 2022

Penelitian yang dilakukan oleh Yuliana & Rini Tri Hastuti (2020)

yang membahas tentang “Pengaruh DER, ROE, ROA, NPM, Dan EPS

Terhadap harga saham Perusahaan Manufaktur”. Dengan hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa Return On Asset (ROA) berpengaruh positif terhadap

Harga Saham. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Ulil

Albab Al Umar & Anava Saba Nur Savitri (2020) yang membahas tentang

“Analisis Pengaruh ROA, ROE, EPS Terhadap Harga Saham di Bank

Konvensional yang terdaftar di BEI”. Dengan hasil penelitian bahwa Return

On Asset tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham.


Tabel 1.3
Research Gap Return On Equity terhadap Harga Saham

Hasil Penelitian Peneliti

Return On Equity Muhammad Reza


Pengaruh Return Handyansyah & Dina Lestari
berpengaruh terhadap
On Equity P,SE, M.Si, Akt.(2016)
Harga Saham
Terhadap Harga
Saham
Return On Equity tidak Andrew Ralphon Manullang
berpengaruh terhadap (2019)
Harga Saham

Sumber : Dikumpulkan dari berbagai sumber, 2022

Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Reza Handyansyah &

Dina Lestari P,SE, M.Si, Akt.(2016) yang membahas tentang “Pengaruh

Return On Assets, Return On Equity, Net Profit Margin, dan Earning Per

Share Terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Indeks

LQ45 Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2015”. Dengan hasil penelitian

menunjukkan bahwa Return On Equity berpengaruh signifikan terhadap

Harga Saham. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Andrew

Ralphon Manullang (2019) yang membahas tentang “Pengaruh Return On

Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) Dan

Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham (Studi Pada Sektor Jasa

Kontruksi Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018)”. Dengan

hasil penelitian menunjukkan bahwa Return On Equity tidak berpengaruh

signifikan terhadap Harga Saham.


Tabel 1.4
Research Gap Net Profit Margin terhadap Harga Saham

Hasil Penelitian Peneliti

Net Profit Margin Nur Ahmadi Bi Rahmani


Pengaruh Net Profit berpengaruh terhadap (2020)
Margin terhadap Harga Harga Saham
Saham
Net Profit Margin tidak Kirana Arya Risanti & Sri
berpengaruh terhadap Murwanti (2022)
Harga Saham

Sumber : Dikumpulkan dari berbagai sumber, 2022

Penelitian yang dilakukan oleh Nur Ahmadi Bi Rahmani (2020) yang

membahas tentang “Pengaruh Roa (Return On Asset), Roe (Return On Equity),

Npm (Net Profit Margin), Gpm (Gross Profit Margin) Dan EPS (Earning Per

Share) Terhadap Harga Saham Dan Pertumbuhan Laba Pada Bank Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014 -2018”. Dengan hasil

penelitian bahwa Net Profit Margin berpengaruh signifikan terhadap Harga

Saham. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Kirana Arya Risanti &

Sri Murwanti (2022) yang membahas tentang “Pengaruh Return On Asset, Return

On Equity, Net Profit Margin, dan Earning Per Share terhadap harga saham (

studi kasus pada perusahaan di sector industry barang konsumsi yang tercatat

di BEI periode 2018-2020)”. Dengan hasil penelitian bahwa Net Profit

Margin tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham.


Tabel 1.5
Research Gap Earning Per Share terhadap Harga Saham

Hasil Penelitian Peneliti

Earning Per Share Egam, Ilat, Pangerapan


Pengaruh Earning Per Berpengaruh terhadap (2017)
Share terhadap Harga Harga Saham
Saham
Earning Per Share tidak Yuni Aryaningsih, Aziz
berpengaruh terhadap Fathoni, Cicik Harini
Harga Saham (2018)

Sumber : Dikumpulkan dari berbagai sumber, 2022

Penelitian yang dilakukan oleh Egam, Ilat, Pangerapan (2017) yang

membahas tentang “Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity

(ROE), Net Profit Margin (NPM), dan Earning Per Share (EPS) terhadap

harga saham Perusahaan yang Tergabung Dalam Indeks LQ45 Di Bursa Efek

Indonesia Periode 2013-2015”. Dengan hasil penelitian bahwa Earning Per

Share berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham. Berbeda

dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuni Aryaningsih, Aziz Fathoni, Cicik

Harini (2018) yang membahas tentang “Pengaruh Return On Asset (ROA),

Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga

Saham Pada Perusahaan Consumer Good (Food And Beverages) Yang

terdaftar di BEI Periode 2013 – 2016. Dengan hasil penelitian bahwa Earning

Per Share tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Berdasarkan uraian diatas dan didukung dengan adanya research

gap dari penelitian penelitian terdahulu , maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Return On Asset (ROA),


Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), dan Earning Per

Share (EPS) terhadap Harga Saham Pada PT Bank Panin Dubai Syariah

Tbk. Periode 2014 – 2021”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah Return On Asset berpengaruh terhadap harga saham pada PT

Bank Panin Dubai Syariah Tbk Periode 2014-2021?

2. Apakah Return On Equity berpengaruh terhadap harga saham pada PT

Bank Panin Dubai Syariah Tbk Periode 2014-2021?

3. Apakah Net Profit Margin berpengaruh terhadap harga saham pada PT

Bank Panin Dubai Syariah Tbk Periode 2014-2021?

4. Apakah Earning Per Share berpengaruh terhadap harga saham pada PT

Bank Panin Dubai Syariah Tbk Periode 2014-2021?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan permasalahan diatas, maka penelitian ini

bertujuan untuk menemukan :

1. Untuk mengetahui apakah Return On Asset berpengaruh terhadap

harga saham pada PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk Periode 2014-

2021.

2. Untuk mengetahui apakah Return On Equity berpengaruh terhadap

harga saham pada PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk Periode 2014-

2021.
3. Untuk mengetahui apakah Net Profit Margin berpengaruh terhadap

harga saham pada PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk Periode 2014-

2021.

4. Untuk mengetahui apakah Earning Per Share berpengaruh terhadap

harga saham pada PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk Periode 2014-

2021.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar acuan

atau sumber referensi bagi penelitian selanjutnya dan memperkaya kajian

teoritik dalam bidang ekonomi maupun ketenagakerjaan. Penulis juga

dapat menerapkan bidang ilmu yang didapatkan selama mengikuti

kegiatan perkuliahan pada jurusan S1 Perbankan Syariah di Uin Raden

Fatah Palembang.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini berfokus pada PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk

sebagai objek penelitian, sehingga diharapkan hasil penelitian ini dapat

menjadi acuan dan masukan untuk dijadikan dasar pertimbangan kepada

manajemen PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk dalam upaya meningkatkan

kinerja keuangannya untuk memperoleh laba.


E. Sistematika Penulisan

Sistematika ini berguna untuk memberikan gambaran secara jelas

dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan, secara sitematis susunan

skripsi ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang masalah penelitian, perumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sitematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Bab ini berisikan penjelasan dari beberapa teori dari berbagai

sumber-sumber referensi buku atau jurnal yang relevan dengan masalah yang

ingin diteliti, penelitian sebelumnya yang menjadi landasan penulis untuk

melakukan penelitian ini, kerangka pikir teoritis serta hipotesis penelitian

yang akan diuji.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang desain penelitian, sumber dan jenis

data, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, variabel-

variabel penelitian, teknik pengumpulan data (uji asumsi klasik dan uji

hipotesis).
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini terdiri dari gambaran umum tentang objek penelitian,

krakteristik responden, data deskriptif, hasil analisis data, hasil pengujian

hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir yang menjelaskan kesimpulan yang

berisi tentang kesimpulan penelitian dan saran berisi saran yang bersifat

membangun untuk objek penelitian.


BAB II
LANDASAN TEORI

A. Teori Sinyal (Signalling Theori)

Teori sinyal (signaling theory) merupakan teori yang menjelaskan

tentang bagaimana suatu perusahaan memberikan sinyal atau informasi

kepada investor. Menurut Khairudin dan Wandita teori sinyal adalah teori

yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk menyampaikan informasi terkait

tentang bagaimana kinerja perusahaan tersebut kepada investor.1 Jika

informasinya menunjukkan bahwa kinerja perusahaan tersebut baik dan

efisien maka dapat menimbulkan rasa ketertarikan dan keyakinan para

investor untuk membeli saham perusahaan tersebut, sehingga harga saham

perusahaan menjadi meningkat. Begitupula sebaliknya.

Teori sinyal ini dimaksudkan untuk mengemukakan informasi

yang jelas terkait dengan kondisi suatu perusahaan untuk memberikan sinyal

kepada para investor dalam pengambilan keputusan investasi di perusahaan

tersebut Dari infromasi tersebut investor dapat membedakan dengan mudah

kondisi perusahaan yang baik dan yang buruk.

1
Yuliana & Rini Tri Hastuti. “Pengaruh DER, ROE, ROA, NPM, dan EPS Terhadap
Harga Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2016-2018”. Jurnal
Multiparadigma Akuntansi Tarumanagara. Vol. 4, No.10, 2020, hal : 1568 – 1577.
B. Saham

Saham atau stock merupakan surat tanda bukti kepemilikan modal

terhadap suatu perusahaan. Dalam hal ini si pemilik saham adalah para

investor yang telah membeli saham di perusahaan tertentu, semakin besar

saham yang dimilikinya di perusahaan tersebut maka semakin besar pula

kekuasaan dan pengaruhnya di perusahaan tersebut. Saham berwujud

selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah

pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut.2

Para investor atau pemegang saham dapat memperoleh keuntungan

antara lain sebagai berikut :

1. Dividen yang merupakan keuntungan yang didapat dari bagi hasil atas

laba suatu perusahaan atau emiten, yang dibayarkan dalam bentuk tunai

maupun dalam bentuk saham.

2. Right adalah hak yang diberikan oleh emiten kepada para pemegang

saham untuk memesan efek terlebih dahulu.

3. Capital gain adalah laba atau keuntungan yang diperoleh dari jual beli

saham di pasar modal.

2
Nurlia dan Juwari. ““Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE),
Earning Per Share (EPS), dan Current Ratio (CR) dan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan
Sub Sektor Otomotif dan Komponen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. E-jurnal akuntamsi
Uniba. hal. 76.
C. Jenis-Jenis Saham

Menurut Nur Hadi terdapat beberapa sudut pandang yang

membedakan jenis-jenis saham sebagai berikut :

Diliat dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim, maka

saham dapat dibedakan menjadi dua yaitu,

1. Saham biasa (common stock) merupakan saham yang menempatkan

pemiliknya paling akhir terhadap klaim. Para pemegang saham biasa

akan mendapatkan keuntungan (dividen) jika perusahaan meperoleh laba.

Para pemegang saham biasa akan mendapatkan prioritas paling akhir

dalam pembagian dividen, karena hal ini tergantung apabila penjualan

aset perusahaan terjadi likuidasi.

2. Saham prederen (preferred stock) merupakan gabungan antara saham

biasa dan obligasi. Artinya disamping memiliki karakteristik seperti

saham biasa, saham ini juga memiliki karakteristik seperti saham biasa.

Saham ini memeiliki karakteristik dengan memberiklan hasil yang tetap

seperti bunga obligasi. Dalam pembagian dividen saham preferen

biasanya memberikan pilihan tertentu kepada para pemegang saham,

mulai dari penentuan penerimaan dividen yang besarnya tetap setiap

tahun dan penentuan pilihan untuk didahulukan dalam pembagian

dividend an lain sebagainya. Saham preferen juga memiliki karakteristik

seperti saham biasa, karena saham ini tidak bisa selamanya memberikan

pengahasilan atau divuden sesuai dengan kehendak para pemegangnya.


Diliat dari cara peralihan saham, saham dapat dibedakan menjadi

dua antara lain sebagai berikut :

1. Saham atas unjuk (bearer stock) adalah saham yang tidak tertulis nama

pemegangnya. Saham ini memiliki likuiditas yang sangat tinggi

dikarenakan sangat mudah dipindah tangankan kepemilikannya.

2. Saham atas nama (registered stock) adalah saham yang ditulis dengan

jelas siapa nama pemiliknya, dan peralihannya melalui prosedur tertentu.

Diliat dari kinerja perdagangan saham dapat dibagi sebagai berikut :

1. Saham unggulan atau biasa blue chip stock, merupakan saham biasa yang

dimilikki oleh perusahaan yang mempunyai reputasi tinggi, memilikki

pendapatan yang stabil, dan konsisten dalam pembayaran dividen.

2. Saham pendapat (income stock), merupakan saham dari perusahaan yang

memiliki kemampuan menghasilkan pendapatan yang tinggi, sehingga

dapat membayarkan dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen dari tahun

sebelumnya.

3. Saham pertumbuhan (growth stock), merupakan saham yang memiliki

price earning (PER) yang tinggi. Saham biasanya terdapat di perusahaan

yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi dan menjadi leader

di industri sejenis.

4. Saham spekulatif (speculative stock), meripakan saham saham dari

emiten yang memliki potensi pengahasilan pendapatan di masa

mendatang, meskipun penghasilan tersebut belum bisa dipastikan,


dikarenakan penghasilan perusahaan yang tidak konsisten setiap

tahunnya.

5. Saham siklikal (counter cyclicsl stock), merupakan saham yang tidak

terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara

umum. Pada saat resesi ekonomi harga saham ini tetap tinggi.

6. Saham bertahan (devensive stock), merupakan saham yang tidak

terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situsai bisnis secara

umum. Pada saat resesi ekonomi harga saham ini bertahan tinggi dan

mampu menghasilkan dividen tinggi, dikarenkan emitennya yang

memiliki kemampuan mendapatkan pengahasilan yang tinggi pada

kondisi resesi sekalipun.3

D. Harga Saham

Market price atau harga pasar adalah harga pasar ril dan

merupakan harga yang paling mudah ditentukan karena merupakan harga

dari suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung atau jika pasar sudah

tutup, maka harga pasar adalah harga penutupannya. Untuk melihat harga

saham dapat dilihat sebagai berikut;4

3
Nor Hadi. Pasar Modal (Acuan Teoritis dan Praktis Investasi di Instrumen Pasar
Modal), (Yogyakarta: Graha Ilmu,2013), hal. 68-70.
4
Panji Anoraga dan Piji Pakarti, Pengantar Pasar Modal (Edisi Revisi), (Jakarta: Asi
Mahasatya,2001), hal. 29
Harga saham dapat dipengaruh oleh permintaan dan penawaran

terhadap harga saham itu sendiri di pasar, sehingga harga saham memiliki

keterkakitan dengan pasar suatu saham. Semakin tinggi permintaan atau

banyaknya para investor yang membeli saham suatu perusahaan, sedangkan

penawaran saham tersebut rendah atau sedikitnya para investor ingin menjual

saham tersebut maka harga saham tersebut akan semakin tinggi. Sebaliknya,

jika semakin tinggi tingkat penawaran harga saham suatu emiten atau

semakin banyaknya investor ingin menjual saham suatu perusahaan,

sedangkan semakin sedikit investor yang ingin membeli saham tersebut atau

permintaan saham tersebut rendah maka harga saham tersebut akan menurun.

Secara umum baik buruknya suatu perusahaan dapat diliat dari

perkembangan harga saham di perusahaan tersebut. Semakin tinggi harga

saham suatu perusahaan maka semakin baik pula nilai perusahaan tersebut.

Harga saham dapat dipengaruhi oleh kinerja keuangan perusahaan. sebelum

membeli saham suatu emiten para investor melakukan analisis fundamental

untuk melihat kinerja perusahaan tersebut dengan menganalisis laporan

keuangan perusahaan tersebut. Salah satu rasio keuangan yang mempengaruhi

harga saham adalah rasio profitabilitas seperti, Return On Asset, Return On

Equity, Net Profit Margin, dan Earning Per Share.

E. Rasio Profitabilitas

Rasio Profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk menilai

tingkat kemampuan suatu perusahaan dalam memperoleh laba. Rasio ini juga
dapat mengukur tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan, yang dapat

dilihat dari laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. 5

Ada beberapa komponen-komponen laporan keuangan yang dapat

digunakan dalam rasio profitabilitas yaitu, laporan keuangan neraca dan

laporan laba rugi. hal ini berguna untuk dapat melihat perkembangan kinerja

perusahaan untuk memperoleh laba dalam rentang periode tertentu.

Hasil pengukuran tersebut dijadikan sebagai acuan untuk melihat

efektifitas kinerja manajemen suatu entitas dalam menjalankan

operasionalnya, apakah mereka bekerja dengan efektif atau tidak. Dengan

demikian melalui analisis rasio profitabilitas, para pemegang saham akan

mendapatkan informasi mengenai laba dari perusahaan ysng akan diterima

dalam bentuk deviden. Terdapat banyak jenis rasio profitabilitas, namun pada

penelitian ini peneliti menggunakan 4 rasio profitabilitas yaitu, Return On

Asset, Return On Equity, Net Profit Margin, dan Earning Per Share.

F. Return On Asset

Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang digunakan untuk

menganalisis dan mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

laba dengan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Return On Asset

(ROA) menggambarkan perputaran aktiva. Semakin besar rasio ini maka

semakin baik karena dengan ini aktiva suatu perusahaan memiliki

5
Andrew Ralphon Manullang. “Pengaruh Return On Assets (ROA) Return On Equity
(ROE), Net Profit Margin (NPM) Dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham (Studi
Pada Sektor Jasa Kontruksi Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018)”. Science of
Management and Students Research Journal, vol. 1, No. 12. 2019 hal. 392-400.
kemampuan lebih cepat dalam menghasilkan laba. Hal ini dapat menarik para

investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut. Adapun rumus

yang digunakan dalam rasio ini adalah :6

G. Return On Equity (ROE)

Return On Equity (ROE) merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atas

ekuitas. Rasio ini dapat disebut sebagai rasio perputaran aset (total aset

turnover). Semakin tinggi rasio ini maka akan semakin tinggi pula perusahaan

menghasilkan laba dari ekuitas yang mereka gunakan unruk operasional,

sehingga perusahaan pun juga bisa membayarkan dividen yang tinggi kepada

para pemegang saham. Dari informasi ini para investor menjadi tertarik untuk

membeli saham diperusahaan tersebut. Dengan demikian harga saham

perusahaan tersebut meningkat. adapun rumus yang digunakan dalam rasio

ini adalah :7

6
Yulan Febriani Nasution, “Pengaruhb Modal Kerja Dan Leverage Terhadap
Profitanilitas Pada PT. Kalbe Frma”. (Skripsi, FEBI UINSU, 2016), hal. 28.
7
Gerald Edsel Yermia Egam. Pengaruh ROA, ROE, NPM, dan EPS terhadap harga
saham perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ45 periode tahun 2013-2015. Jurnal EMBA.
Vol.5 no. 1.2017. hal. 105-114.
H. Net Profit Margin (NPM)

Net Profit Margin (NPM) merupakan salah satu rasio profitabilitas

yang mengukur persentase setiap penjualan yang tersisa setelah dikurangi

dengan semua biaya dan pengeluaran, termasuk bunga, pajak, dan dividen

saham preferen. Rasio ini digunakan untuk mengukur ataupun mengamati

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba per periode dari setiap

penjualan yang mereka lakukan. Semakin tinggi nilai NPM dari perusahaan

maka menunjukkan bahwa kinerja perusahaan tersebut baik, karena dalam hal

ini perusahaan mampu menghasilkan laba yang tinggi dari hasil penjualan

yang mereka lakukan. Dengan memiliki kemampuan menghasilkan laba yang

tinggi dari penjualan mereka yang baik maka dapat menarik minat para

investor untuk berinvestasi di perusahaan tersebut. Adapun rumus yang

digunakan dalam rasio ini adalah :8

I. Earning Per Share (EPS)

Earning Per Share (EPS) atau disebut juga dengan laba per

lembar saham merupakan salah satu rasio profitabilitas yang digunakan untuk

mengukur keberhasilan manajemen suatu perusahaan dalam meraih

8
Nafis Dwi Kartiko dan Ismi Fathia Rachmi. “Pengaruh Net Profit Margin, Return On
Asset, Return On Equity, dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Di Masa Pandemi Covid-
19 (Studi Empiris Pada Perusahaan Publik Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia)”. Jurnal
Riset Bisnis dan Investasi. Vol. No.2 . 2021. hal. 60.
kembalian dari para pemegang saham. EPS juga dapat mengukur

keberhasilan para investor yang berinvestasi di suatu perusahaan. Earning Per

Share dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :9

Jika laba bersih setelah pajak meningkat dari periode sebelumnya

maka laba per saham perusahaan juga ikut meningkat, sehingga harga saham

perusahaan tersebut meningkat. Dengan harga saham yang meningkat maka

dividen yang diterima oleh npara pemegang saham menjadi tinggi, hal ini

dapat menarik para investor untuk berinvestasi di perusahaan tersebut.

J. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu dipakai sebagai parameter dalam memberikan

gambaran terkait dengan penelitian yang akan dilakukan. Penelitian terdahulu

juga bisa dijadikan sebagai referensi tentang bagaimana cara mengelola data

penelitian, menyusun kerangka pikiran dan memberikan gambaran terhadap

objek yang akan diteliti melalui hasil yang dijabarkan oleh peneliti terahulu.

penelitian terdahulu juga dipakai untuk mengetahui apakah ada persamaan

atau perbedaan antara penelitian yang dilakukan penulis, dengan penelitian

sebelumnya. Berikut adalah beberapa review menenai penelitian terdahulu

9
Ibid. hal 60.
Yuliana & Rini Tri Hastuti (2020), melakukan penelitian yang

berjudul “Pengaruh DER, ROE, ROA, NPM, Dan EPS Terhadap harga saham

Perusahaan Manufaktur”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Return On

Asset dan Earning Per Share berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham.

Ahmad Ulil Albab Al Umar & Anava Saba Nur Savitri (2020),

melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh ROA, ROE, EPS

Terhadap Harga Saham di Bank Konvensional yang terdaftar di BEI”. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa Return On Asset dan Return On Equity

secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Tetapi

Earning Per Share secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga

saham. Namun Return On Asset, Return On Equity, dan Earning Per Share

berpengaruh signifikan terhadap harga saham secara simultan.

Muhammad Reza Handyansyah & Dina Lestari P,SE, M.Si,

Akt.(2016), melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Return On Assets,

Return On Equity, Net Profit Margin, dan Earning Per Share Terhadap Harga

Saham pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Indeks LQ45 Bursa Efek

Indonesia tahun 2012-2015”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROA,

ROE, dan EPS secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham ,

sedangkan variable NPM secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap

harga saham. Dan ROA, ROE, NPM, dan EPS secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap harga saham.

Nur Ahmadi Bi Rahmani (2020), melakukan penelitian yang

berjudul “Pengaruh Roa (Return On Asset), Roe (Return On Equity), Npm


(Net Profit Margin), Gpm (Gross Profit Margin) Dan EPS (Earning Per

Share) Terhadap Harga Saham Dan Pertumbuhan Laba Pada Bank Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014 -2018”. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa ROA dan GPM secara parsial tidak berpengaruh

signifikan terhadap harga saham, sedangkan ROE, NPM, dan EPS secara

parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Secara simultan ROA,

ROE, NPM, dan EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Andrew Ralphon Manullang (2019), Melakukan penelitian yang

berjudul “Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net

Profit Margin (NPM) Dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham

(Studi Pada Sektor Jasa Kontruksi Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode

2014-2018)”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial ROA,

NPM, dan EPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan

ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. secara simultan

ROA, ROE, NPM, dan EPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Egam, Ilat, Pangerapan (2017), melakukan penelitian yang berjudul

“Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit

Margin (NPM), dan Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham

Perusahaan yang Tergabung Dalam Indeks LQ45 Di Bursa Efek Indonesia

Periode 2013-2015”. . Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial

ROA dan ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham, dan NPM

secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham,

sedangkan EPS secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap


harga saham. Secara simultan ROA, ROE, NPM, dan EPS berpengaruh

signifikan terhadap harga saham.

Alifatussalimah & Atsari Sujud (2020), Melakukan penelitian yang

berjudul “Pengaruh ROA, NPM, DER, dan EPS Terhadap Harga Saham

Perusahaan Subsektor Perkebunan di Bursa Efek Indonesia”. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa secara parsial ROA dan DER berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap Harga Saham. NPM secara parsial tidak berpengaruh

signifikan terhadap Harga Saham, dan EPS secara parsial berpengaruh positif

dan signifikan terhadap harga saham. Secara simultan ROA, NPM, DER, dan

EPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Kirana Arya Risanti & Sri Murwanti (2022), melakukan penelitian

yang berjudul “Pengaruh Return On Asset, Return On Equity, Net Profit

Margin, dan Earning Per Share terhadap harga saham ( studi kasus pada

perusahaan di sector industry barang konsumsi yang tercatat di BEI periode

2018-2020)”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROE dan EPS secara

parsial berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham, sedangkan ROA dan

NPM secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Secara simultan ROA, ROE, NPM, dan EPS berpengaruh signifikan terhadap

Harga Saham.

Nafis Dwi Kartiko dan Ismi Fathia Rachmi (2021), Melakukan

penelitian yang berjudul “Pengaruh Net Profit Margin, Return On Asset,

Return On Equity, dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Di Masa

Pandemi Covid-19 (Studi Empiris Pada Perusahaan Publik Sektor


Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia)”. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa secara parsial NPM, ROA, ROE, dan EPS berpengaruh signifikan

terhadap harga saham, dan secara simultan NPM, ROA, ROE, dan EPS sama-

sama berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Nurlia & Juwari (2019), Melakukan penelitian yang berjudul

“Pengaruh Return On Asset, Return On Equity, Earning Per Share dan

Current Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sub Sektor Otomotif

dan Komponen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa secara parsial ROA berpengaruh negatif dan tidak

signifikan terhadap harga saham, ROE berpengaruh positif dan tidak

signifikan terhadap harga saham, EPS berpengaruh positif dan signifikan

terhadap harga saham, dan CR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

harga saham secara parsial. Secara simultan ROA, ROE, EPS, dan CR

berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Tabel 2.1
Ringkasan Penelitian Terdahulu

Perbedaan
No Nama Peneliti Judul Penelitian
Penelitian
Pengaruh DER, ROE, ROA, NPM, Dan Objek penelitian
Yuliana & Rini Tri
1 EPS Terhadap harga saham Perusahaan pada perusahaan
Hastuti (2020)
Manufaktur perbankan
Ahmad Ulil Albab
Analisis Pengaruh ROA, ROE, EPS
Al Umar & Anava Menggunakan
2 Terhadap Harga Saham di Bank
Saba Nur Savitri variabel NPM
Konvensional yang terdaftar di BEI
(2020)
3 Muhammad Reza Pengaruh Return On Assets, Return On Objek penelitian
Handyansyah & Dina Equity, Net Profit Margin, dan Earning pada perusahaan
Lestari P,SE, M.Si, Per Share Terhadap Harga Saham pada perbankan
Akt.(2016) Perusahaan yang Terdaftar dalam
Indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia
tahun 2012-2015
Pengaruh Roa (Return On Asset), Roe
(Return On Equity), Npm (Net Profit
Tidak
Margin), Gpm (Gross Profit Margin)
Nur Ahmadi Bi menggunakan
4 Dan EPS (Earning Per Share) Terhadap
Rahmani (2020) varabel
Harga Saham Dan Pertumbuhan Laba
intervening
Pada Bank Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2014 -2018
Pengaruh Return On Assets (ROA),
Return On Equity (ROE), Net Profit
Margin (NPM) Dan Earning Per Share Objek penelitian
Andrew Ralphon
5 (EPS) Terhadap Harga Saham (Studi pada perusahaan
Manullang (2019)
Pada Sektor Jasa Kontruksi Terdaftar Di perbankan
Bursa Efek Indonesia Periode 2014-
2018)
Pengaruh Return On Assets (ROA),
Return On Equity (ROE), Net Profit
Margin (NPM), dan Earning Per Share Objek Penelitian
Egam, Ilat,
6 (EPS) terhadap harga saham Perusahaan pada perusahaan
Pangerapan (2017)
yang Tergabung Dalam Indeks LQ45 Di perbankan
Bursa Efek Indonesia Periode 2013-
2015
Pengaruh ROA, NPM, DER, dan EPS
Objek penelitian
Alifatussalimah & Terhadap Harga Saham Perusahaan
7 pada perusahaan
Atsari Sujud (2020) Subsektor Perkebunan di Bursa Efek
perbankan
Indonesia
Kirana Arya Risanti Pengaruh Return On Asset, Return On Objek penelitian
8 & Sri Murwanti Equity, Net Profit Margin, dan Earning pada sector
(2022) Per Share terhadap harga saham ( studi perbankan
kasus pada perusahaan di sector
industry barang konsumsi yang tercatat
di BEI periode 2018-2020)
Pengaruh Net Profit Margin, Return On
Asset, Return On Equity, dan Earning
Nafis Dwi Kartiko Objek penelitian
Per Share Terhadap Harga Saham Di
9 dan Ismi Fathia pada sector
Masa Pandemi Covid-19 (Studi Empiris
Rachmi (2021) perbankan
Pada Perusahaan Publik Sektor
Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia)
Pengaruh Return On Asset, Return On
Equity, Earning Per Share dan Current
Nurlia & Juwari Ratio Terhadap Harga Saham Pada Menggunakan
10
(2019) Perusahaan Sub Sektor Otomotif dan variabel NPM
Komponen Yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia
Sumber : Dikumpulkan dari berbagai sumber 2022

K. Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh Return On Asset Terhadap Harga Saham

Return On Assets (ROA) merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen perusahaan dalam memperoleh

keuntungan dengan memanfaatkan seluruh total aset yang dimiliki.

Dengan demikian jika ROA tinggi maka akan menjadi sinyal yang baik

bagi para investor. Karena dengan ROA tinggi menunjukkan kinerja

keuangan perusahaan tersebut baik maka investor akan tertarik untuk

menginvestasikan dananya yang berupa surat berharga atau saham

sehingga harga saham di perusahaan itupun menjadi naik.. .


Dalam hal ini ROA menjadi sebuah sinyal informasi bagi para

investor dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi atau tidak

diperusahaan tersebut. Hal ini berhubungan dengan teori yang digunakan

yaitu teori sinyal. Teori sinyal ini dimaksudkan untuk mengemukakan

informasi yang jelas terkait dengan kondisi suatu perusahaan untuk

memberikan sinyal kepada para investor dalam pengambilan keputusan

investasi di perusahaan tersebut. Dari infromasi tersebut investor dapat

membedakan dengan mudah kondisi perusahaan yang baik dan yang

buruk.

. Hal ini juga didukung dengan adanya penelitian yang dilakukan

oleh Yuliana & Rini Tri Hastuti (2020), Muhammad Reza Handyansyah &

Dina Lestari P,SE, M.Si, Akt.(2016), Andrew Ralphon Manullang (2019),

Alifatussalimah & Atsari Sujud (2020), dan Nafis Dwi Kartiko & Ismi

Fathia Rachmi (2021), menunjukan bahwa Return On Asset (ROA)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham.

Tabel 2.2
Ringkasan Penelitian Terdahulu Return On Asset (ROA)
berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham
Hasil
No Nama Peneliti Judul Penelitian Penelitian

ROA

Pengaruh DER, ROE, ROA, berpengaruh


Yuliana & Rini Tri signifikan
1 NPM, Dan EPS Terhadap harga
Hastuti (2020) terhadap Harga
saham Perusahaan Manufaktur
Saham

2 Muhammad Reza Pengaruh Return On Assets, ROA


Handyansyah & Return On Equity, Net Profit berpengaruh
Dina Lestari P,SE, Margin, dan Earning Per Share signifikan
M.Si, Akt.(2016) Terhadap Harga Saham pada terhadap Harga
Perusahaan yang Terdaftar dalam Saham
Indeks LQ45 Bursa Efek
Indonesia tahun 2012-2015
Pengaruh Return On Assets
(ROA), Return On Equity (ROE), ROA
Net Profit Margin (NPM) Dan berpengaruh
Andrew Ralphon Earning Per Share (EPS) signifikan
3
Manullang (2019) Terhadap Harga Saham (Studi terhadap Harga
Pada Sektor Jasa Kontruksi Saham
Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2014-2018)
ROA
Pengaruh ROA, NPM, DER, dan berpengaruh
Alifatussalimah & EPS Terhadap Harga Saham signifikan
4
Atsari Sujud (2020) Perusahaan Subsektor Perkebunan terhadap Harga
di Bursa Efek Indonesia Saham

Pengaruh Net Profit Margin,


Return On Asset, Return On ROA
Equity, dan Earning Per Share berpengaruh
Nafis Dwi Kartiko
Terhadap Harga Saham Di Masa signifikan
5 & Ismi Fathia
Pandemi Covid-19 (Studi Empiris terhadap Harga
Rachmi (2021)
Pada Perusahaan Publik Sektor Saham
Pertambangan Di Bursa Efek
Indonesia)
Sumber : Dikumpulkan dari berbagai sumber 2022
Berdasarkan teori dan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1 : Return On Asset (ROA) berpengaruh terhadap Harga Saham


2. Pengaruh Return On Equity (ROE) Terhadap Harga Saham

Return On Equity (ROE) merupakan rasio yang memperlihatkan

sejauh manakah perusahaan mengelola modal sendiri (net worth) secara

efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan

pemilik modal sendiri atau pemegang saham. Semakin tinggi rasio ini

maka semakin baik yang artinya perusahaan berhasil menghasilkan

keuntungan dari modal sendiri, dan dapat meningkatkan nilai jual

perusahaan yang berimbas terhadap harga sahamnya, dan begitu pula

sebaliknya.

Dalam hal ini ROE menjadi sebuah sinyal informasi bagi para

investor dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi atau tidak

diperusahaan tersebut. Hal ini berhubungan dengan teori yang digunakan

yaitu teori sinyal. Teori sinyal ini dimaksudkan untuk mengemukakan

informasi yang jelas terkait dengan kondisi suatu perusahaan untuk

memberikan sinyal kepada para investor dalam pengambilan keputusan

investasi di perusahaan tersebut. Dari infromasi tersebut investor dapat

membedakan dengan mudah kondisi perusahaan yang baik dan yang

buruk.

Hal ini juga didukung dengan adanya penelitian yang dilakukan

oleh Muhammad Reza Handyansyah & Dina Lestari P,SE, M.Si,

Akt.(2016), Nur Ahmadi Bi Rahmani (2020), Kirana Arya Risanti & Sri

Murwanti (2022), Nafis Dwi Kartiko dan Ismi Fathia Rachmi (2021),
dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa Return On Equity

(ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham.

Tabel 2.3
Ringkasan Penelitian Terdahulu Return On Equity (ROE)
berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham

No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian

Pengaruh Return On Assets, Return ROE


On Equity, Net Profit Margin, dan berpengaruh
Muhammad Reza
Earning Per Share Terhadap Harga positif dan
Handyansyah &
1 Saham pada Perusahaan yang signifikan
Dina Lestari P,SE,
Terdaftar dalam Indeks LQ45 terhadap Harga
M.Si, Akt.(2016)
Bursa Efek Indonesia tahun 2012- Saham
2015
Pengaruh Roa (Return On Asset),
Roe (Return On Equity), Npm (Net ROE

Profit Margin), Gpm (Gross Profit berpengaruh

Nur Ahmadi Bi Margin) Dan EPS (Earning Per positif dan


2 signifikan
Rahmani (2020) Share) Terhadap Harga Saham Dan
Pertumbuhan Laba Pada Bank terhadap Harga

Yang Terdaftar Di Bursa Efek Saham

Indonesia Tahun 2014 -2018


Pengaruh Return On Asset, Return ROE
On Equity, Net Profit Margin, dan berpengaruh
Kirana Arya Earning Per Share terhadap harga positif dan
4 Risanti & Sri saham ( studi kasus pada signifikan
Murwanti (2022) perusahaan di sector industry terhadap Harga
barang konsumsi yang tercatat di Saham
BEI periode 2018-2020)
Sumber : Dikumpulkan dari berbagai sumber 2022
Berdasarkan teori dan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H2 : Return On Equity (ROE) berpengaruh terhadap Harga Saham

3. Pengaruh Net Profit Margin (NPM)

Net Profit Margin (NPM) adalah salah satu rasio profitabilitas yang

mengukur persentase setiap penjualan yang tersisa setelah dikurangi

dengan semua biaya dan pengeluaran, termasuk bunga, pajak, dan dividen

saham preferen. Semakin tinggi net profit margin sebuah perusahaan,

maka akan dianggap semakin baik. Margin laba bersih dihitung dengan

cara membandingkan antara laba setelah pajak dengan penjualan netto.

Naik turunnya Harga Saham di suatu perusahaan termasuk perbankan

dapat dipengaruhi oleh rasio keuangan seperti Net Profit Margin (NPM),

Semakin besar NPM maka Harga saham disuatu perusahaan jadi

meningkat.

Dalam hal ini NPM menjadi sebuah sinyal informasi bagi para

investor dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi atau tidak

diperusahaan tersebut. Hal ini berhubungan dengan teori yang digunakan

yaitu teori sinyal. Teori sinyal ini dimaksudkan untuk mengemukakan

informasi yang jelas terkait dengan kondisi suatu perusahaan untuk

memberikan sinyal kepada para investor dalam pengambilan keputusan

investasi di perusahaan tersebut. Dari infromasi tersebut investor dapat


membedakan dengan mudah kondisi perusahaan yang baik dan yang

buruk.

hal ini juga didukung dengan adanya penelitian yang dilakukan

oleh Nur Ahmadi Bi Rahmani (2020), Andrew Ralphon Manullang (2019),

Egam, Ilat, Pangerapan (2017), Nafis Dwi Kartiko dan Ismi Fathia Rachmi

(2021), menunjukan bahwa Net Profit Margin berpengaruh signifikan

terhadap Harga Saham.

Tabel 2.4
Ringkasan Penelitian terdahulu Net Profit Margin berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Harga Saham
Hasil
No Nama Peneliti Judul Penelitian Penelitian

Pengaruh Roa (Return On Asset), Roe


(Return On Equity), Npm (Net Profit NPM
Margin), Gpm (Gross Profit Margin) berpengaruh
Nur Ahmadi Bi
Dan EPS (Earning Per Share) signifikan
1 Rahmani
Terhadap Harga Saham Dan terhadap Harga
(2020)
Pertumbuhan Laba Pada Bank Yang Saham
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2014 -2018
Pengaruh Return On Assets (ROA),
Return On Equity (ROE), Net Profit NPM
Andrew berpengaruh
Margin (NPM) Dan Earning Per Share
Ralphon signifikan
2 (EPS) Terhadap Harga Saham (Studi
Manullang terhadap Harga
Pada Sektor Jasa Kontruksi Terdaftar
(2019) Saham
Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-
2018)
Egam, Ilat, Pengaruh Return On Assets (ROA), NPM
3
Pangerapan Return On Equity (ROE), Net Profit berpengaruh
(2017) Margin (NPM), dan Earning Per Share signifikan
(EPS) terhadap harga saham terhadap Harga
Perusahaan yang Tergabung Dalam Saham
Indeks LQ45 Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2013-2015
Pengaruh Net Profit Margin, Return
On Asset, Return On Equity, dan NPM
Nafis Dwi berpengaruh
Earning Per Share Terhadap Harga
Kartiko dan signifikan
4 Saham Di Masa Pandemi Covid-19
Ismi Fathia terhadap Harga
(Studi Empiris Pada Perusahaan Publik
Rachmi (2021) Saham
Sektor Pertambangan Di Bursa Efek
Indonesia)
Sumber : Dikumpulkan dari berbagai sumber 2022

Berdasarkan teori dan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H3 : Net Profit Margin (NPM) berpengaruh terhadap Harga Saham.

4. Pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham

Earning Per Share (EPS) merupakan rasia yang menunjukkan

seberapa besar kemampuan per lembar saham dalam menghasilkan laba.

EPS merupakan rasio yang menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh

untuk setiap lembar saham biasa. EPS juga sebagai indikator keberhasilan

perusahaan. Hadianto lebih lanjut menjelaskan bahwa EPS yang lebih

besar menandakan kemampuan perusahaan yang lebih besar dalam

menghasilkan keuntungan bersih bagi pemegang saham, keadaan ini akan

mendorong harga saham mengalami kenaikan.

Dalam hal ini EPS menjadi sebuah sinyal informasi bagi para

investor dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi atau tidak


diperusahaan tersebut. Hal ini berhubungan dengan teori yang digunakan

yaitu teori sinyal. Teori sinyal ini dimaksudkan untuk mengemukakan

informasi yang jelas terkait dengan kondisi suatu perusahaan untuk

memberikan sinyal kepada para investor dalam pengambilan keputusan

investasi di perusahaan tersebut. Dari infromasi tersebut investor dapat

membedakan dengan mudah kondisi perusahaan yang baik dan yang

buruk.

Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuliana &

Rini Tri Hastuti (2020), dan Nurlia & Juwari (2019) menunjukkan bahwa

Earning Per Share berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga

Saham.

Tabel 2.5
Ringkasan Peneliti terdahulu Earning Per Share berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Harga Saham
Nama Hasil Penelitian
No Judul Penelitian
Peneliti

Yuliana & EPS berpengaruh


Pengaruh DER, ROE, ROA, NPM, Dan positif dan
Rini Tri
1 EPS Terhadap harga saham Perusahaan signifikan terhadap
Hastuti
Manufaktur Harga Saham
(2020)

Pengaruh Return On Asset, Return On


Equity, Earning Per Share dan Current EPS berpengaruh
Nurlia & positif dan
Ratio Terhadap Harga Saham Pada
2 Juwari signifikan terhadap
Perusahaan Sub Sektor Otomotif dan
(2019) Harga Saham
Komponen Yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia
Sumber : Dikumpulkan dari berbagai sumber 2022
Berdasarkan teori dan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H4 : Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap Harga Saham.

L. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah suatu model atau konsep tentang

bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah didefinisikan

sebagai hal penting. Kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat dilihat

sebagai berikut :

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual

Return On Asset (X1)

Return On Equity (X2) Harga


Saham
Net Profit Margin (X3)
(Y)

Earning Per Share (X4)

Sumber : Dikembangkan dalam penelitian ini, 2022

M. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara atau suatu dugaan

sementara dari sebuah pertanyaan dari penelitian, yang kebenarannya masih

perlu di uji. Karena sifatnya masih sementara maka perlu dibuktikan

kebenarannya melalui pengujian tes hipotesis. Berdasarkan uraian diatas dan


kerangka konseptual yang telah di kemukakan maka hipotesi pada penelitian

ini sebagai berikut:

: Return On Asset (ROA) berpengaruh terhadap Harga Saham Pada PT

Bank Panin Dubai Syariah Tbk.

: Return On Equity (ROE) berpengaruh terhadap Harga Saham Pada PT

Bank Panin Dubai Syariah Tbk.

: Net Profit Margin (NPM) berpengaruh terhadap Harga Saham Pada PT

Bank Panin Dubai Syariah Tbk.

: Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap Harga Saham Pada PT

Bank Panin Dubai Syariah Tbk.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian tentang Pengaruh Return On Asset, Return On Equity,

Net Profit Margin, dan Earning Per Share terhadap Harga Saham Pada Bank

Panin Dubai Syariah Tbk.

B. Jenis Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode jenis penelitian kuantitatif.

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada

polulasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk

menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Lokasi penelitian adalah PT Bank

Panin Dubai Syariah Tbk. Penelitian ini menggunakan data triwulan 8 tahun

berturut-turut mulai dari bulan Maret 2014 – Desember 2021. Dimana

penelitian ini sendiri penulis akses dari data publikasi website resmi oleh

Bursa Efek Indonesia melalui link www.idx.co.id.

C. Teknik Pengumpulan Data

a) Jenis dan Data Penelitian

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder. Data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung

memberikan data nya kepada pengumpul data, misalnya yaitu lewat perantara
orang lain atau dokumen. Data sekunder yang biasanya sudah dikumpulkan

oleh lembaga pengumpul data dan telah dipublikasikan secara menyeluruh

kepada masyarakat pengguna data. Jenis data yang akan digunakan ialah data

panel yang berupa gabungan dari data time series yaitu runtutan waktu pada

tahun 2014-2021.1

b) Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode dokumentasi yaitu

pengumpulan data yang dilakukan dengan kategori dan klarifikasi datadata

tertulis yang berhubungan dengan masalah penelitian dari berbagai sumber-

sumber antara lain yaitu buku-buku, skripsi, artikel/jurnal, tesis dan juga

internet. Pengumpulan informasi dan data dilakukan dengan cara memahami

serta mempelajari secara menyeluruh sumber-sumber yang telah menjadi

referensi/acuan dan mempunyai relevansi terhadap masalah yang diangkat

dalam penelitian ini. Yang diperoleh melalui perpustakaan dan juga download

di internet.

D. Populasi dan Sampel

a) Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian, meneliti semua

elemen yang ada dalam wilayah penelitian.2 Populasi sebagai wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

1
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Bandung: Alfabeta,2013),hlm.187
2
Nur Indrianto, M.Sc., Ph.D., Akuntan & Drs. Bambang Supomo, M.Si., Akuntan, Metodologi
Penelitian Bisnis – untuk Akuntansi dan Manajemen Yogyakarta, ANDI dengan BPFE, 2018), hal.
143.
kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah data

laporan keuangan triwulan pada PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk periode

2014-2021 sebanyak 32 data populasi.

b) Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil untuk diteliti

dan hasil penelitiannya digunakan sebagai representasi dari populasi secara

keseluruhan. Dengan demikian sampel dapat dinyatakan sebagai bagian dari

populasi yang diambil dengan teknik atau metode tertentu untuk diteliti

terhadap populasi.3

Dalam penelitian ini menggunakan teknik nonprobability sampling

yaitu setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan atau peluang yang

sama sebagai sampel, dan teknik yang digunakan dalam nonprobability ini

adalah sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila

semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sampel yang digunakan

pada penelitian ini adalah sebanyak 32 data sampel.

E. Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu seperti berikut.

a) Variabel Dependen (terikat)

Variabel dependen (terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi

oleh variabel bebas. Variabel dependen didalam penelitian ini ialah

Harga Saham . Harga Saham ialah nilai atau harga yang ditetapkan oleh

suatu entitas terhadap entitas lain yang ingin memiliki hak kepemilikan

3
Ibid, hal. 192.
atas saham dari perusahaan tersebut. Nilai atau harga saham di suatu

perusahaan bisa mengalami kenaikan ataupun penurunan, hal tersebut

dipengaruhi oleh tingkat permintaan dan penawaran antara penjual daan

pembeli saham. Semakin tinggi harga saham suatu perusahaan maka

dapat disimpulkan perusahaan itu memiliki kinerja yang baik.

b) Variabel Independen (bebas)

Variabel Independen (bebas) merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau munculnya

variabel dependen. Didalam penelitian ini terdapat tiga variabel

independen, yaitu seperti berikut ini.

1. Return On Assets (ROA)

Return On Assets (ROA) merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen perusahaan dalam memperoleh

keuntungan dengan memanfaatkan seluruh total aset yang dimiliki.

ROA digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam meperoleh

laba secara keseluruhan. Makin besar ROA, maka semakin besar pula

tingkat laba yang didapat oleh bank tersebut dari segi penggunaan

aset.

Menurut Syamsudin menjelaskan bahwa ROA merupakan

pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan dalam

menghasilkan keuntungan dengan jumlah seluruh aktiva yang tersedia

di perusahaan. Untuk menghitung nilai ROA menggunakan rumus

beriku ;
2. Return On Equity (ROE)

Return On Equity (ROE) merupakan rasio yang memperlihatkan

sejauh manakah perusahaan mengelola modal sendiri (net worth)

secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah

dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang saham. Semakin

tinggi rasio ini maka semakin baik yang artinya perusahaan berhasil

menghasilkan keuntungan dari modal sendiri, dan dapat meningkatkan

nilai jual perusahaan yang berimbas terhadap harga sahamnya, dan

begitu pula sebaliknya. Return On Equity dapat dihitung dengan

menggunakan formula :

3. Net Profit Margin (NPM)

Net Profit Margin (NPM) adalah salah satu rasio profitabilitas

yang mengukur persentase setiap penjualan yang tersisa setelah

dikurangi dengan semua biaya dan pengeluaran, termasuk bunga,

pajak, dan dividen saham preferen. Semakin tinggi net profit margin

sebuah perusahaan, maka akan dianggap semakin baik. Margin laba

bersih dihitung dengan cara membandingkan antara laba setelah pajak


dengan penjualan netto. Net Profit Margin dapat dihitung dengan

menggunakan formula :

4. Earning Per Share (EPS)

Earning Per Share (EPS) merupakan rasia yang menunjukkan

seberapa besar kemampuan per lembar saham dalam menghasilkan

laba. EPS merupakan rasio yang menggambarkan jumlah rupiah yang

diperoleh untuk setiap lembar saham biasa. EPS juga sebagai indicator

keberhasilan perusahaan. Hadianto lebih lanjut menjelaskan bahwa

EPS yang lebih besar menandakan kemampuan perusahaan yang lebih

besar dalam menghasilkan keuntungan bersih bagi pemegang saham,

keadaan ini akan mendorong harga saham mengalami kenaikan.

Menurut PSAK. No. 56 Earning Per Share dapat dihitung dengan

menggunakan formula :
F. Definisi Operasional Variabel

Tabel 3.1
Tabel Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Alat Ukur Skala

Return On Assets (ROA) merupakan


rasio yang digunakan untuk
Return
mengukur kemampuan manajemen
On Asset Rasio
perusahaan dalam memperoleh
(X1)
keuntungan dengan memanfaatkan
seluruh total aset yang dimiliki

Return On Equity (ROE) merupakan


rasio yang memperlihatkan sejauh
Return manakah perusahaan mengelola
On modal sendiri (net worth) secara
Rasio
Equity efektif, mengukur tingkat keuntungan
(X2) dari investasi yang telah dilakukan
pemilik modal sendiri atau pemegang
saham.

Net Profit Margin (NPM) adalah


salah satu rasio profitabilitas yang
mengukur persentase setiap penjualan
Net Profit
yang tersisa setelah dikurangi dengan
Margin Rasio
semua biaya dan pengeluaran,
(X3)
termasuk bunga, pajak, dan dividen
saham preferen (Zutter & Gitman,
2015).

Earning Per Share (EPS) merupakan


Earning
rasia yang menunjukkan seberapa
Per Share Rasio
besar kemampuan per lembar saham
(X4)
dalam menghasilkan laba.

Harga Saham adalah harga yang telah


terbentuk dipasar yang dipengaruhi
Harga
oleh tingkat permintaan dan Harga Saham = Closing
Saham Rasio
penawaran. Harga saham itu Price
(Y)
diperoleh berdasarkan rata-rata harga
penutup (Closing Price).

Sumber : Dikumpulkan dari berbagai sumber 2022


G. Metode Analisis Data

Metode yang akan dipakai pada penelitian ini yaitu pendekatan

kuantitatif. Menurut Cooper dan Scahindler, riset kuantitatif mencoba

membuat pengukuran yang akurat terhadap sesuatu. Penelitian kuantitatif

sering disebut juga sebagai antitesis yaitu perbandingan dari penelitian

kualitatif. Proses penelitian kuantitatif dimulai dari sebuah teori karena tujuan

dari penelitian kuantitatif adalah untuk menguji atau memverifikasikan suatu

teori.4 Model analisis data yang digunakan ialah untuk menguji sejauh mana

pengaruh ROA, ROE, NPM, dan EPS terhadap Harga Saham pada PT Bank

Panin Dubai Syariah Tbk. dengan mengunakan model Analisis Regresi Linier

Berganda.

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan salah satu teknik analisis data yang

dilakukan dengan cara menmdeskripsikan data yang akan dianalisis.

Analisis Deskriptif juga akan menampilkan data yang didapat dari tabel,

mean, maximum, minimum, standar deviasi dan observasi dari variable-

variabel yang akan diteliti sebagaimana adanya tanpa bermaksud

melakukan generalisasi/inferensi.5

4
Muhajirin & Maya. P., & Maya. P., Pendekatan Praktis Metode Penelitian Kualitatif dan
Kuantitatif. (Yogyakarta: Idea Press, 2017), hlm. 50.
5
Rusyidi. A & Muhammad. F., Statistik Pendidikan, Teori dan Praktik dalam Pendidikan.
(Medan: CV. Widya Puspita, 2018), hlm. 29-30.
2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik menjadi suatu persyaratan statistic yang harus

dipenuhi pada analisis regeresi linier berganda yang berbasis Ordinary

Least Square (OLS). Dalam penelitian ini penulis hanya menggunakan

empat dari lima asumsi klasik yang memang diperlukan dalam menguji

data dengan bantuan SPSS sebelum melakukan analisis regresi linier

berganda antara lain sebagai berikut.

a) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah variable dependen,

independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau

tidak. Model regresi yang baik adalah data tersebut berdistribusi normal

atau mendekati normal. Untuk mengetahui data tersebut berdistribusi

normal atau tidak, dilakukan dengan cara menggambarkan penyebaran

data melalui sebuah grafik. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti garis diagonalnya, maka data tersebut dinyatakan berdistribusi

normal atau normalitas.6 Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian

ini adalah metode uji statistiknon parametric kolmogorovsmirnov (K-S)

dengan nilai probability >0,05 (p>0,05) maka data tersebut

dinyatakanberdistribusi normal.

H0 = Data residual tersebar normal

H1 = Data residual tidak tersebar normal

6
Husein Ummar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan tesis Bisnis, Edisi Kedua, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2013). hlm. 181.
b) Uji Linieritas

Uji Linieritas merupakan uji yang digunkan untuk mengetahui

apakah model yang dibuktikan terdapat linier atau tidak. Untuk

mengetahui bentuk hubungan antara variabel bebas dan terikat.7 Penelitian

ini mengunakan uji Test For Linearity pada taraf signifikan 0,05. Suatu

data dikatakan linier dan tidak linier, jika nilai Deviation from Linearitiy

sig > 0,05 maka terdapat hubungan yang linier secara signifikan,

sedangkan jika nilai Deviation from Linearity sig < 0,05 maka tidak

terdapat hubungan yang linier secara signifikan.

c) Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam

model regresi yang terbentuk terdapat korelasi atau tidak diantara variabel

independen. Model regresi yang baik adalah tidak adanya korelasi antar

variabel independen. Unruk mengetahui ada atau tidaknya gejala

multikolinieritas dapat dilihat dari niali Tolerance dan VIF dengan bantuan

SPSS. Dengan asumsi jika semakin kecil nilai Tolerance dan semakin

besar nilai VIF maka semakin mendekati adanya gejala multikolinieritas.8

Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai variance inflating factor (VIF).

Jika nilai Tolerance 0,10 atau nilai VIF 10, maka tidak terdapat gejala

multikolinieritas, begitupun sebaliknya.9

7
Suliyanto, Ekonometrika Terapan : Teori dan Aplikasi dengan SPSS, (Yogyakarta : CV. ANDI,
2011). hlm. 145.
8
Ibid.,. hlm. 90.
9
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25 Edisi 9, (Semarang
: Badan Penerbit Universitas Diponogoro, 2018), hlm. 108.
d) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat

korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang diuraikan menurut

waktu (times-series) atau ruang (cross section). Untuk melihat ada atau

tidaknya autokorelasi dapat dengan melihat dari nilai Uji Durbin-Watson

dengan kriteria sebagai berikut10 :

1. Jika DW < DL, atau DW > 4-DL, maka hipotesis ditolak, berarti ada

autokorelasi positif.

2. Jika DU < DW < 4-DU, maka hipotesis nol diterima, berarti tidak

terjadi autokoreklasi.

3. Jika DL < DW < DU atau 4-DU < DW < 4-DL, berarti ada

autokorelasi negatif.

e) Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam

model regresi tedapat varian ketidaksamaan variabel (konstan). Model

regeresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitasn atau bisa

disebut dengan istilah homoskedastisitas.11 Uji Heteroskedastisitas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Uji heterosdastisitas menggunakan

grafik Scatter-Plot. Pada uji ini dapat diliat dari titik yang terdapat

digrafik, jika titik pada grafik menyebar secara acak atau random diatas

maupun dibawah nol pada sumbu Y, berarti tidak terjadi heterosdastisitas.

10
Singgih Santoso, Statistik Parametrik Konsep dan Aplikasi Dengan SPSS, (Jakarta: PT Elek
Media Komputindo, 2010), hlm. 215.
11
Suliyanto, Ekonometrika Terapan : Teori dan Aplikasi dengan SPSS, (Yogyakarta : CV. ANDI,
2011). hlm. 95.
3. Uji Hipotesis

Uji Hipotesis adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengelola data

dengan melakukan tabulasi terhadap kusioner dengan memberikan dan

menjumlahkan bobot pertanyaan pada masing-masing variabel. Teknik

statistik yang digunakan adalah regresi berganda. Penjelasannya sebagai

berikut:

1. Analisis Koefisien Desterminasi

Uji koefisien desterminasi digunakan untuk menguji seberapa

besar pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen.

Dengan uji ini dapat melihat seberapa besar keampuan variabel

independen dalam menjelaskan variasi perubahan pada variabel

dependen. Uji koefisien determinasi dapat dilihat dari niali

terletak antara 0 sampai dengan 1 (0 1).12

2. Uji T

Uji T digunakan untuk menguji ada pengaruh secara parsial

antara varibel independen terhadap variabel dependen.

Langkah-langkah pengujiannya yaitu,

Hipotesis yang diuji adalah :

a) H0 : =0

Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel

bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

12
Amos Neolaka, Metode Penelitian dan Statistik (Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2016), hlm.
130.
b) H0 : 0

Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel

bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

c) Menentukan tingkat kepercayaan

(taraf nyata) yang dipilih, dalam penelitian ini digunakan taraf

nyata 5%.

d) Menentukan nilai t

Rumus :

Ttabel = T ; n-k-l) = T

Ket :

= Tingkat Kepercayaan (0,05)

= Jumlah Sampel

= Jumlah Variabel Independe

e) Menentukan t variabel (nilai kritis)

Dengan tingkat signifikasi adalah 5% ( = 0,05), sedangkan

degree of freedom (df) sebesar n/2 dimana n adalah jumlah

sampel maka akan diperoleh nilai t-tabel.

f) Kriteria pengujian

1) H0 diterima jika nilai signifikasi < 0,05, atau T hitung > T tabel

maka terdapat pengaruh variabel X terhadap variabel Y secara

parsial.
2) H0 ditolak jika nilai signifikasi > 0,05, atau T hitung < T tabel

maka tidak terdapat pengaruh variabel X terhadap variabel Y

secara parsial.

3. Uji F

Uji F digunakan melihat apakah variabel independen secara

bersama-sama atau simultan berepengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen. Hipotesis di uji dengan melihat nilai probabilitas

dengan menggunakan taraf signifikan sebsesar 5% atau 0,05.

Langkah-lasngkah Uji F :

a) H0 : : =0

Maksudnya, secara simultan semua variabel (X) berpengaruh

signifikan terhadap variabel (Y).

b) H0 : : 0

Maksudnya, secara simultan semua variabel (X) tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel (Y).

c) Menghitung nilai F

Untuk menghitung nilai F, digunakan rumus :

Ftabel = F (k ; n-k) = F

Ket :

k = Jumlah Variabel Independen

n = Jumlah Sampel
d) Menentukan nilai kritis (F-tabel)

Dengan tingkat signifikan adalah 5% ( = 0,05), sedangkan

degree of freedom (df) pembilang sebesar k dan df untuk

penyebut sebesar n-k dimana k adalah jumlah variabel bebas dan

n adalah jumlah sampel maka akan diperoleh nilai F-tabel.

e) Kriteria pengujian

1. H0 diterima jika nilai signifikansi < 0,05, atau F hitung > F tabel

maka terdapat pengaruh variabel X secara simultan terhadap

variabel Y.

2. H0 dtolak jika nilai signifikansi > 0,05, atau F hitung < F tabel

maka tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel X

terhadap variabel Y secara simultan.

Anda mungkin juga menyukai