Anda di halaman 1dari 17

MODUL STATISTIKA BISNIS

( FEB 213 )

MODUL 5
ANGKA INDEK

DISUSUN OLEH
DRS. SUGIYANTO,MM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS ESA UNGGUL
2020

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 0 / 17
PERTEMUAN 5
ANGKA INDEK

A. KEMAMPUAN YANG DIHARAPKAN


Setelah mempelajari materi perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mempunyai
kemampuan untuk:
1. Mahasiswa mampu menghitung Indeks Sederhana
2. Mahasiswa mampu menghitung Indeks Metode Laspeyres
3. Mahasiswa mampu menghitung Indeks Metode Paasche
4. Mahasiswa mampu menghitung Indeks Metode Irving Fisher
5. Mahasiswa mampu menghitung Indeks Metode Drobisch and Bowley
6. Mahasiswa mampu menghitung Indeks Metode Marshal Edgewarth
7. Mahasiswa mampu melakukan analisis aktivitas ekonomi perusahaan dengan
menggunakan angka indek

B. PENGERTIAN ANGKA INDEK


Angka indeks merupakan ukuran statistik yang menunjukkan perubahan-perubahan
dalam suatu variabel atau sekelompok variabel yang berhubungan satu sama lain
sehubungan dengan waktu, lokasi geografis atau ciri-ciri lain seperti, penghasilan,
pekerjaan dan sebagainya. Serangkaian angka-angka indeks untuk tahun, lokasi yang
berbeda-beda dan sebagainya atau kadang juga disebut sebagai deret indeks.
Menurut DR. Winardi, angka indeks merupakan sebuah alat angka matematik yang
digunakan untuk menyatakan tingkat harga, volume perniagaan dan sebagainya dalam
periode tertentu, dibandingkan dengan tingkat harga, volume perniagaan suatu periode
dasar, yang nilainya dinyatakan dengan 100. Sedangkan menurut Samsubar Saleh, angka
indeks merupakan suatu analisis data statistik yang terutama ditujukan untuk mengukur
berapa besarnya fluktuasi perkembangan harga dari berbagai macam komoditas selama
satu periode waktu tertentu. Dalam suatu analisis perekonomian, angka indeks mempunyai
peranan yang sangat besar, karena dapat digunakan untuk mengetahui besarnya laju inflasi
mapun deflasi yang terjadi di negara tertentu.
Angka indeks biasanya didefinisikan sebagai perbandingan dari harga, kuantitas, atau
nilai (dalam persentase) dari dua periode waktu yang berbeda (kadang-kadang
perbandingannya bukan antar waktu, tapi dua tempat dalam satu yang sama). Periode
waktu yang menjadi dasar perbandingan dinamakan periode dasar. Sementara periode
waktu yang dibandingkan terhadap periode dasar disebut periode given. Dari definisi di
atas angka indeks dapat disimpulkan bahwa besaran yang bisa dibandingkan dalam angka
indeks bisa berupa kuantitas, harga dan nilai

1. Kegunaan Angka Indeks

Angka indeks dapat dipergunakan untuk berbagai pengukuran, seperti: indeks


perdagangan, untuk mengukur hasil penjualan barang yang riil (nyata), indeks harga
konsumen untuk mengukur taraf hidup daripada penerima pendapatan tetap melalui

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 1 / 17
pengukuran pendapatn nyata, upah nyata dan juga untuk mengukur kekuatan beli uang.
Selain itu, angka indeks juga mempunyai beberapa kegunaan yang lain, misalnya:
a. Memudahkan membandingkan dan menganalisis rangkaian dengan menetapkan
suatu periode dasar dan mencakup berbagai kumpulan angka.
b. Merupakan cara yang mudah untuk mengekspresikan suatu perubahan jumlah dari
sekelompok bagian-bagian yang heterogen.
c. Mengubah data menjadi angka indeks juga memudahkan untuk membandingkan
trend dalam suatu rangkaian yang terdiri dari jumlah-jumlah yang sangat besar.
d. Angka indeks juga merupakan salah satu peralatan statistik yang ditunjuk guna
mengembangkan pengetahuan tentang aspek-aspek dari perekonomian.

C. JENIS JENIS ANGKA INDEK


Sementara itu, bisa kirta lihat dari definisi angka indeks bahwa yang diperbandingkan
adalah harga, kuantitas ataupun nilai dari sebuah variabel. Oleh karena itu, kita akan
mempunyai 3 jenis angak indeks, yaitu: indeks harga, indeks kuantitas, dan indeks nilai.
ANGKA INDEKS HARGA menunjukkan perbandingan dua harga pada dua
periode waktu yang berbeda, contohnya indeks harga mobil niaga pada tahun ini adalah
112, maka dapat diartikan bahwa harga mobil niaga tahun ini adalah 12% lebih tinggi
daripada harga mobil niaga pada tahun dasar. Jika tahun yang akan datang indeks harga
mobil niaga adalah 84, maka harga mobil niaga pada tahun depan telah mengalami
penurunan sebesar 16% dari tahun dasar.
Kuantitas atau jumlah meobil niaga yang terjual untuk tahun ini dibandingkan
dengan jumlah mobil niaga yang terjual pada tahun dasar adalah contoh dari ANGKA
INDEKS KUANTITAS. Jika indeks terebut berupa angka 120, maka dapat dikatakan
bahwa tahun ini jumlah mobil niaga yang terjual adalah 20% lebih tinggi daripada jumlah
mobil niaga yang terjual pada tahun dasar. Jika angka indeks tahun ini adalah 90% maka
dapat diartikan bahwa jumlah mobil niaga yang terjual tahun ini adalah 10% lebih kecil
dibandingkan jumlah mobil niaga yang terjual pada tahun dasar.
ANGKA INDEKS NILAI adalah angka indeks yang menunujukkan perbandingan
nilai dari produksi atau penjualan dalam dua periode di waktu tanpa memperhatikan
apakah perbedaan observasi tersebut adalah hasil dari perbedaan dalam kuantitas,
perbedaan dalam harga, atau perbedaan dari dua hal tersebut, misalnya mobil niaga yang
terjual tahun ini mempunyai indeks nilai 130, berarti nilai mobil yang terjual tahun ini 30%
lebih tinggi dari nilai yang terjual pada tahun dasar.
Adapun jenis jensi angka indek adalah sebagai berikut:
1. Angka Indek harga/price index

Indeks harga adalah angka yang menunjukkan perubahanmengenai harga-harga


barang, baik harga untuk satu macam barang maupun berbagai macam barang, dalam
waktu dan tempat yang sama atau berlainan.

2. Angka Indeks Jumlah (Quantity Relative)

Indeks jumlah adalah angka yang menunjukkan perubahanmengenai jumlah barang


sejenis atau sekumpulan barang yang dihasilkan, digunakan, diekspor, dijual, dan
sebagainya untuk waktu dan tempat yang sama ataupun berlainan.

3. Angka Indeks Nilai (Value Relative)

Indeks nilai adalah angka yang dapat dipergunakan untukmengetahui nilai mengenai
barang yang sejenis atau sekumpulan barang dalam jangka waktu yang diketahui.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 2 / 17
Contoh soal:

Bila harga barang tahun 2018 adalah Rp8.000,00 per kilogram, kemudian pada tahun
2019 menjadi Rp10.000,00 per kilogram, maka indeks harga barang tersebut pada
tahun 2019 adalah sebagai berikut.

10.000/8.000 x 100% = 125%

Jadi, harga barang pada tahun 2019 mengalami kenaikan sebesar 25%.

D. Peranan indeks harga dalam ekonomi antara lain sebagai berikut.

1. Indeks harga merupakan petunjuk atau barometer dari kondisi ekonomi umum. Hal ini
mengandung maksud sebagai berikut. *) Indeks harga grosir dapat menggambarkan
secara tepat tentang tren perdagangan. *) Indeks harga diterima petani dapat
menggambarkan kemakmuran di bidang agraria.
2. Indeks harga umum merupakan pedoman bagi kebijakan dan administrasi perusahaan.
3. Indeks harga dapat dipergunakan sebagai deflator, maksudnya bahwa pengaruh
perubahan harga dapat dihilangkan dengan cara membagi nilai tertentu dengan indeks
harga yang sesuai. Proses ini dinamakan proses deflasi dan pembaginya disebut
deflator.
4. Indeks harga dapat dipakai sebagai pedoman bagi pembelian barang-barang.
Maksudnya ialah harga barang yang dibeli dapat dibandingkan dengan indeks harga
eceran atau indeks harga grosir agar dapat diukur efisiensi pembelian barangbarang
yang bersangkutan.
5. Indeks harga barang-barang konsumsi merupakan pedoman untuk mengatur gaji
buruh atau menyesuaikan kenaikan gaji buruh pada masa inflasi.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), adapun jenis –jenis angka indeks adalah:

1. Angka indeks perdagangan besar.


2. Angka indeks konsumen.
3. Angka indeks harga sembilan bahan pokok.

Beberapa kemungkinan dalam penghitungan indeks harga, yaitu:

• jika indeks harga > 1, berarti harga mengalami kenaikan;


• jika indeks harga < 1, berarti harga mengalami penurunan;
• jika indeks harga = 1, berarti harga tetap (tidak naik dan tidak turun).

E. Penyusunan Indeks Harga

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam rangkapenyusunan atau perhitungan
angka indeks, yang nantinya dapat digunakan sebagai data yang akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan.Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan
angka indeks atau indeks harga di antaranya sebagai berikut:

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 3 / 17
1. Perumusan Tujuan Penyusunan Angka Indeks

Penyusunan angka indeks bertujuan untuk mengukur perubahan atau membandingkan


perubahan antara variabelvariabel ekonomi dan sosial. Dalam menyusun angka indeks
perlu dirumuskan tentang apa yang akan diukur, bagaimana cara mengukur, dan untuk
apa pengukuran tersebut dilakukan.

2. Sumber dan Syarat Perbandingan Data

Penyusunan indeks harga selama periode tertentu membutuhkan data, baik jumlah
produksi maupun harga barang dari tahun-tahun yang bersangkutan. Dalam hal ini harus
ditentukan macam-macam barang yang akan dimasukkan dalam penghitungan angka
indeks. Kesulitan utama dalam penyusunan angka indeks adalah memilih komponen yang
termasuk sekumpulan variabel yang akan dipertimbangkan. Misalnya indeks bahan
makanan, pilihlah jenis bahan makanan yang sering digunakan oleh masyarakat umum,
akan tetapi pemilihan jenis barang harus representatif (dapat mewakili). Cara ini biasa
disebut judgment sampling (metode sampel).

3. Pemilihan Periode Dasar

Periode dasar atau tahun dasar (base year/basic year) adalah periode atau tahun yang
angka indeksnya 100 atau 100%, sedangkan tahun berikutnya sebagai tahun tertentu
(given year). Adapun cara pemilihan periode dasar dapat kamu lihat pada contoh berikut
ini.

Diketahui angka indeks dari tahun 2016 sampai 2019, yaitu:

• tahun 2016 = 100,


• tahun 2017 = 110,
• tahun 2018 = 115, dan
• tahun 2019 = 120.

Dari indeks harga tersebut, yang dianggap sebagai tahun dasar adalah tahun 2016, karena
menunjukkan angka 100%.

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih tahun dasar antara lain sebagai
berikut.

• Pemilihan periode tahun dasar dilakukan dalam keadaan perekonomian dianggap


relatif stabil (normal).
• Periode dasar tidak terlalu pendek atau terlalu panjang, maksudnya jarang sekali
periode dasar yang menggunakan waktu seminggu lebih lama dari lima tahun.
• Pemilihan tahun dasar atau periode dasar dapat juga berdasarkan suatu kejadian
penting.

4. Pemilihan Timbangan (Weight)

Dalam membandingkan suatu barang, selain faktor harga sebaiknya juga memperhatikan
faktor kuantitas sebagai timbangan (weight) atau angka-angka penimbang. Pada barang
yang dianggap penting, faktor penimbangnya akan tinggi, sedangkan pada barang yang
kurang penting akan rendah.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 4 / 17
5. Metode Penghitungan Indeks

Penghitungan angka indeks dapat dilakukan dengan beberapametode.Oleh karena itu,


perlu dilakukan pilihan yang tepat agar tujuan angka indeks yang telah ditetapkan dapat
tercapai.Pada dasarnya terdapat dua metode penghitungan angka indeks yaitu sebagai
berikut:

• Angka indeks sederhana atau angka indeks tidak tertimbang (simple agregative
methode) dibagi dalam bentuk agregatif sederhana dan rata-rata harga relatif atau
agregative relative.
• Angka indeks yang ditimbang, dibagi menjadi bentuk agregatif sederhana dan rata-
rata harga relatif tertimbang.

a). Angka Indeks Tidak Tertimbang dengan Metode Agregatif Sederhana

Angka indeks yang dimaksud dalam penghitungan indeks harga tidak tertimbang
meliputi indeks harga, kuantitas, dan nilai.Marilah kita simak pembahasannya masing-
masing.

1) Angka indeks harga (price = P)

IA,0 = x 100%

Atau

Keterangan:
IA = indeks harga yang tidak ditimbang
Pn = harga yang dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar

Contoh 1:
Harga barang A pada tahun 2019 adalah Rp 12.000, sedangkan pada tahun dasar
harga barang tersebut adalah Rp 10.500. Maka Indeks Harga pada tahun 2019
adalah:…

Berdasarkan data di atas, maka angka indeks harga tahun 2019 adalah:

Indeks Harga2019 = x 100 = 114,2

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 5 / 17
Jadi, harga tahun 2019 mengalami kenaikan sebesar 14,2 %.

Contoh 2:

Berikut ini data Harga:

Berdasarkan data di atas, maka angka indeks harga tahun 2004 adalah:

IA = 1.500/1.300 x 100 = 115,38%


Jadi, harga tahun 2004 mengalami kenaikan sebesar 15,38%.

2) Angka indeks kuantitas (quantity = Q)

IA,0 = x 100% atau

Keterangan:
IA = indeks kuantitas yang tidak ditimbang
Qn = kuantitas yang akan dihitung angka indeksnya
Qo = kuantitas pada tahun dasar

Contoh 1:

Jumlah barang A pada tahun 2019 adalah 125 unit, sedangkan pada tahun dasar
Jumlah barang tersebut adalah 100 unit. Maka Indeks kuantitas pada tahun 2019
adalah:…

Berdasarkan data di atas, maka angka indeks kuantitas tahun 2019 adalah:

Indeks Kuantitas2019 = x 100 = 125%

Jadi, pada tahun 2019 terjadi kenaikan kuantitas sebesar 25%.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 6 / 17
Contoh 2:

Berikut ini data jumlah barang:.

Berdasarkan data di atas, maka angka indeks kuantitas tahun 2004 adalah:
IA = 1000/800 x 100 = 125%

Jadi, pada tahun 2004 terjadi kenaikan kuantitas sebesar 25%.

3) Angka indeks nilai (value = V)

Keterangan:
IA = angka indeks nilai
Vt = nilai yang dihitung angka indeksnya
Vo = nilai pada tahun dasar

Penghitungan angka indeks dengan metode agregatif sederhana mempunyai


kebaikan karena bersifat sederhana, sehingga mudah cara menghitungnya. Akan
tetapi, metode ini mempunyai kelemahan yaitu apabila terjadi perubahan kuantitas
satuan barang, maka angka indeksnya juga akan berubah.

b). Angka Indeks Tertimbang

Penghitungan angka indeks tertimbang dapat kamu lakukan dengan beberapa metode.
Simaklah penjelasannya masing-masing pada pembahasan berikut ini.

1). Metode agregatif sederhana

Angka indeks tertimbang dengan metode agregatif sederhana dapat dihitung dengan
rumus seperti di bawah ini:

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 7 / 17
Keterangan:
IA = indeks harga yang ditimbang
Pn = nilai yang dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
W = faktor penimbang

Contoh penghitungan angka indeks harga dapat kamu lihat pada tabel berikut:

Berdasarkan data di atas, maka angka indeks harga tahun 2004 dapat dihitung dengan
cara:

Jadi, pada tahun 2004 terjadi kenaikan harga 10,61%.

2). Metode Laspeyres


Angka indeks Laspeyres adalah angka indeks yang ditimbang dengan faktor
penimbangnya kuantitas tahun dasar (Qo).

Keterangan:
IL = angka indeks Laspeyres
Pn = harga tahun yang dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
Qo = kuantitas pada tahun dasar

Untuk lebih jelasnya tetang penghitungan angka indeks Laspeyres, perhatikan contoh di
bawah ini.
Berdasarkan data di atas, maka indeks Laspeyres dapat dihitung sebagai berikut.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 8 / 17
IL = 210.000/200.000 x 100 = 105%

Berarti terjadi kenaikan harga sebesar 5% pada tahun 2004.

Angka indeks Laspeyres mempunyai kelemahan yaitu hasil penghitungan lebih besar
(over estimate), karena pada umumnya harga barang cenderung naik, sehingga kuantitas
barang yang diminta mengalami penurunan. Dengan demikian besarnya Qo akan lebih
besar daripada Qn.

3). Metode Paasche


Angka indeks Paasche adalah angka indeks yang tertimbang dengan faktor penimbang
kuantitas tahun n (tahun yang dihitung angka indeksnya) atau Qn.

Keterangan:
IP = angka indeks Paasche
Pn = harga tahun yang dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
Qn = kuantitas tahun yang dihitung angka indeksnya

Berikut adalah contoh penghitungan angka indeks tertimbang dengan metode Paasche.

Berdasarkan data di atas, maka indeks Paasche dapat dihitung sebagai berikut:

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 9 / 17
IP = 242.500/240.000 x 100 = 101,04%

Berarti terjadi kenaikan harga sebesar 1,04% pada tahun 2004.

Dari Metode Laspeyres dan Metode Paasche terdapat suatu kelemahan sebagai berikut.
• Angka indeks Paasche mempunyai kelemahan yaitu hasil penghitungan cenderung
lebih rendah (under estimate), karena dengan naiknya harga akan menyebabkan
permintaan turun, sehingga Qn lebih kecil daripada Qo.
• Untuk menghilangkan kelemahan tersebut dilakukan dengan cara
mengintegrasikan angka indeks tersebut, yaitu dengan menggunakan metode
angka indeks Drobisch and Bowley.

4). Metode Irving Fisher


Penghitungan angka indeks dengan Metode Irving Fisher merupakan angka indeks
yang ideal. Irving Fisher menghitung indeks kompromi dengan cara mencari rata-rata
ukur dari indeks Laspeyres dan indeks Paasche.

Berdasarkan penghitungan angka indeks Laspeyres dan Paasche, maka dapat dihitung
besarnya indeks Irving Fisher sebagai berikut:

Berarti terdapat kenaikan harga 3,00% pada tahun 2004.

5). Metode Drobisch and Bowley


Angka indeks tertimbang dengan Metode Drobisch and Bowley dapat dirumuskan
sebagai berikut:

Keterangan:
D = angka indeks Drobisch
IL = angka indeks Laspeyres
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 10 /
17
IP = angka indeks Paasche

Contoh soal:
Berdasarkan penghitungan angka indeks Laspeyres dan Paasche, pada soal di atas
dapat dihitung besarnya indeks Drobisch sebagai berikut:

Berarti terdapat kenaikan harga 3,02% pada tahun 2004.

6). Metode Marshal Edgewarth


Menurut metode ini, angka indeks ditimbang dihitung dengan cara menggabungkan
kuantitas tahun dasar dan kuantitas tahun n, kemudian mengalikannya dengan harga
pada tahun dasar atau harga pada tahun n.

Angka indeks Marshal Edgewarth dapat dirumuskan sebagai berikut:

Untuk lebih jelasnya, perhatikan data pada tabel di bawah ini agar kamu dapat mencari
angka indeks Marshal Edgewarth.

Berdasarkan data di atas, maka angka indeks Marshal Edgewarth dapat dihitung sebagai
berikut:

F. KERANGKA KONSEPTUAL DAN NOTASI

Suatu angka indeks di devinisikan sebagai angka rill yang mengukur perubahan dalam satu
set variabel yang berhubungan. Secara konseptual , angka indeks mungkin saja di gunakan
untuk membandungkan atas waktu atau ruang atau keduanya. Angka indeks digunakan

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 11 /
17
untuk menukur perubahan harga dan kuantitas atas waktu, sekaligus sebaik pengukuran
perbedaan dalam levek antar perusahaan , industri, daerah atau negara.

Angk indeks harga dapat di asosiasikan dengan harga konsumen, harga input dan output,
harga impor dan lain lain, sedangkan angka indeks kualitas mungkin mngukur perubahaan
dalam kuantitas yang di hasilakn atau input yang di gunakan oleh perusahaan atau industri
atas waktu atau antar perusahaan.

1. NOTASI

Uraian berikut ini menggunakan notasi berikut, anggao Pij dan Yij adalah harga dan
Kuantitas, secara berurutan, harga dan kuantitas dari komoditas ke-i ( i=1,2,3…..,N)
dalam periode ke-j (j=s,t).

Tanpa kehilangan generalisasi, s dan t berhubungan dengan dua perusahaan di samping


periode waktu , dan kuantitas berhubungan dengan input dan output.

Secara konseptual, semua angka indeks mengukur perubahan dalam level dari satu set
dari periode referensi. Periode referensi di notasikan sebagai “ periode dasar” .

2. MASALAH INDEKS ANGKA UMUM

Nilai perubahan dari periode s dan periode t adalah rasio dan nilai komoditas dalam
periode s dan t, nilai pada harga yang bersangkutan. Lantas :

Indeks, Vst menukur perubahan dalam nilai dari kumpulan kuantitas dalam komoditas N
dari periode s ke t. Nyatalah Vst adalah hasil dari perubahan dalam da komponen, harga
dan kuantitas.

SedangkanVst adalah mudahuntuk di ukur , yang lebih sulit adalah memisahkan


pengaruh perubahan kuantitas. Kita menginginkan pemisahan pengaruh, contoh,
komponen kuantitas dapat digunakan dalam mengukur perubahan kuantitas

3. INDEKS HARGA OUTPUT

Untuk level output tertentu X, angga fungsi pendapatan ( maksimum) di definisikan ,


untuk tekhnologi dalam periode- t , sebagai

Rt (P,X) = maxr {PY: (Y,X)}

Adalah feasible dalam St

Fungsi ini dapat di formulasikan dengan melihat kurva kemungkinan produksi (PPC) dan
garis iso-revenue ( untuk kasus dua output) di plotkan.

a. Indeks harga input

Mengikuti kerangka untuk indeks harga input yang secara essensial diadaptasi dari
konus (1924) indeks biaya hidup yang mengukur perubahan dalam biaya pemeliharaan
terhadap tingkat utilitas tertentu pada setting harga yang berbeda. Perluasan dari konsep
ini dapat mengukur angka indeks harga input dengan membandingkan biaya
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 12 /
17
menghasilkan vector output tertentu, dihubungkan dengan teknologi produksi yang
tersedia, dan level output yang ada.

Kita dapat menggunakan fungsi biaya untuk mendefinisikan angka indeks harga input.
berdasarkan harga input yang berlaku, Wt dan Ws, dalam periode t dan s, dapatlah di
definisikan indeks harga input adalah rasio dari biaya minimum hasilkan vector output
yang ada menggunakan teknologi produksi terseleksi secara arbitrali.

b. Indeks Kuantitas Output

Dua pendekatan yang dapat digunakan dalam mengukur perubahan


kuantitas.Pendekatan pertama adalah pendekatan langsung, dimana kita menderivasi
formula yang mengukur semua perubahan kuantitas dari perubahan kuantitas spesifik
komoditas individu, diukur oleh Yit/Yis. Indeks Laspeyres, Paasche, Fisher dan
Tornqvist dapat di aplikasikan secara langsung terhadap kuantitas relative. Pendekatan
kedua adalah pendekatan tidak langsung, yang menggunakan ide dasar bahwa
perubahan harga dan kuantitas terdiri dari dua komponen yang membuat perubahan
nilai atas periode s dan t. sehingga jika harga berubah di ukur secara langsung
menggunakan formula dalam kupasan sebelumnya, kemudian perubahan kuantitas bisa
di dapatkan secara tidak langsung sesudah di hitung perubahan nilai pada perubahan
harga.

4. Pendekatan Langsung

Bermacam formula indeks kuantitas dapat di definisikan menggunakan angka indeks


harga, dengan hanya saling merubah harga dan kuantitas.

5. Pendekatan tidak langsung.

Pendekatan tidak langsung biasanya digunakan untuk tujuan perbandingan kuantitas


antar waktu. Pendekatan ini menggunakan argumentasi dasar bahwa perubahan harga
dan kuantitas yang diukur harus memperhitungkan perubahan nilai.

6. Metode Deflasi

Pendekatan ini di diskusikan dalam Fisher dan Shell (1972) dan mendekati angka
indeks kuantitas tidak langsung. Pendekatan di sini adalah membagi nilai indeks dengan
nilai harga output. Menggunakan teknologi periode – t, pada level input Xt.

7. Pendekatan Samuelson dan Swamy

Dalam bagian ini, pendekatan samuelson dan Swamy (1974) digunakan untuk
mengukur perubahan dalam level output. Pendekatan ini menggunakan fungsi
pendapatan, R(X,P) diasosiasikan dengan vector harga output (P) dan vector input (X)
di bawah produksi tertentu.

8. Pendekatan Malmquist

Pendekatan Malmquist adalah pendekatan yang sangat umum di gunakan untuk


perbandingan output.Pendekatan ini di dasarkan pada konsep fungsi jarak output.
Indeks Malmquist yang sama dapat di definisikan menggunakan teknologi periode-s.
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 13 /
17
kenyataannya, kita juga dapat mendefinisikan banyak alternative indeks menggunakan
perbedaan level dari X.

9. Skala Efisiens

Pendekatan ini diperluas dengan memisahkan perubahan efisiensi teknis CRS kedalam
skala efisiensi dan komponen efisiensi teknis VRS ‘murni’. Ini akan mencakup
perhitungan dua tambahan LP (bila membandingkan dua titik produksi), pengulangan
persamaan LP dan persamaan dengan pembatasan konveksitas (N1’ = 1) ditambahkan
pada masing- masing persamaan. Dengan demikian, kita akan menghitung fungsi jarak
relafif dari teknologi CRS dan dari teknologi VRS.

Indeks yang diperoleh untuk masing – masing perusahaan setiap tahunnya adalah:

• Perubahan efisiensi teknis (relative terhadap teknologi CRS)


• Perubahan teknologi
• Perubahan efisiensi teknis murni (misa, relative terhadap teknologi VRS)
• Perubahan dalam skala efisiensi
• Perubahan dalam total factor productifity (TFP)

10. Indeks Kuantitas Input

Sekarang akan didiskusikan metode pengukuran perubahan dalam penggunaan input


oleh perusahaan atas dua periode, t dan s. strategi nyata dimana kita tidak akan mencari
metode lebih lanjut mengukur perubahan dengan mendeflasikan perubahan pengeluaran
input dalam periode t dan s, dengan angka indeks harga input.

Fungsi jarak input mendefinisikan jarak antar vektor output, Y dan vektor input,
Y yang tersedia sebagai nilai maksimum, dari skala p, sehingga skala vektor input, x/p,
tetap (menjadi) layak.

Menggunakan fungsi jarak output, kita sekarang dapat mendefinisikan indeks kuantitas
input. Sepanjang garis yang sama sebagai indeks output, kita dapat membandingkan
level input vektor Xt dan Xs, dengan mengukur fungsi jarak masing – masing dari
vektor output yang tersedia, dibawah teknologi yang tersedia.

Indeks kuantitas input didasarkan pada fungsi jarak input Malmquist, didefinisikan
untuk vektor input, Xs dan Xt, dengan dasar teknologi periode- s dan periode-t.
sangatlah mudah, melihat bahwa indeks kuantitas dapat didefinisikan dengan referensi
teknologi setiap periode lain.

11. Transitivitas dalam perbandingan Multilateral

Dalam bagian ini kita pertimbangkan permasalahan penurunan angka indeks harga dan
kuantitas pada titik tertentu. Masalah ini muncul bila kita membandingkan tingkat
produktifitas, output dan input antar Negara, daerah, perusahaan, pabrik dan lainnya.
Dalam kasus demikian diperlukan perbandingan berpasangan, misalnya perbandingan
antar seluruh pasangan perusahaan. Anggaplah akan diturunkan suatu indeks, Ist, untuk
pasangan (s,t) menggunakan formula yang kita pilih. Dipertimbangkan semua pasangan
(s,t) dengan s,t = 1, 2, …, M. kemudian akan diperoleh matriks perbandingan antar
semua pasangan perusahaan.
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 14 /
17
A. LATIHAN SOAL
Kerjakan soal latihan dibawah ini sebagai tolok ukur kemampuan anda dalam memahami
materi modul 1.
1. Manfaat angka indek bagi penelitian adalah:
a. Memudahkan membandingkan dan menganalisis rangkaian dengan menetapkan
suatu periode dasar dan mencakup berbagai kumpulan angka.
b. Merupakan cara yang mudah untuk mengekspresikan suatu perubahan jumlah dari
sekelompok bagian-bagian yang heterogen.
c. Mengubah data menjadi angka indeks juga memudahkan untuk membandingkan
trend dalam suatu rangkaian yang terdiri dari jumlah-jumlah yang sangat besar.
d. Semua benar

2. Tahun yang dijadikan dasar untuk membandingkan indek disebut dengan :


a. tahun dasar b. tahun awal c. tahun yang dicari d. Semua benar
3. Kalau indek harga besarnya di atas 100 artinya ;
a. harga konstan b. Harga naik c. Harga Turun d. Semua salah
4. kalau indek kuantitas menunjukkan angka sebesar 98 artinya:
a. kauntitas barang yang dijual diskon 2 % b. harga naik sebesr 2% c. barang
yang di jual jumlahnya turun 2% d, Semua salah.

B. Kunci Jawaban
1. Jawaban latihan soal ke-1 adalah d
2. Jawaban latihan soal ke-2 adalah a
3. Jawaban latihan soal ke-3 adalah b
4. Jawaban latihan soal ke-3 adalah c

C. DAFTAR PUSTAKA
1. Agus Irianto, Prof, DR, Statistik: Konsep Dasar dan Aplikasinya, Prenada Media,
Jakarta, 2004.
2. Bowen, and Star.,1996. Gonick,
3. Larry and Smith, Woolcott, Kartun Statistik, Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta,
2002.
4. J. Supranto, Pengantar Metode Statistik Jilid I dan II, Edisi VI, Penerbit Airlangga,
Jakarta, 2003.
5. Kenkel, James F. Introductory Statistics for Management and Economics. Fourth Ed.,
Duxbury Press.1996.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 15 /
17
6. Noegroho Boedijoewono, Drs, Pengantar Statistik Ekonomi dan Perusahaan, Jilid 1
dan 2, UPP AMP YKPN, Jogjakarta, 2000.
7. Statistic for Businesaa and economics 12th edition. David Endersen, Dennis J
Sweeney,Thomas A. William, Jeffrey D. Camm and James J. Cochran. South Western
Cengace Learning. 2008

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 16 /
17

Anda mungkin juga menyukai