( FEB 213 )
MODUL 5
ANGKA INDEK
DISUSUN OLEH
DRS. SUGIYANTO,MM
Indeks nilai adalah angka yang dapat dipergunakan untukmengetahui nilai mengenai
barang yang sejenis atau sekumpulan barang dalam jangka waktu yang diketahui.
Bila harga barang tahun 2018 adalah Rp8.000,00 per kilogram, kemudian pada tahun
2019 menjadi Rp10.000,00 per kilogram, maka indeks harga barang tersebut pada
tahun 2019 adalah sebagai berikut.
Jadi, harga barang pada tahun 2019 mengalami kenaikan sebesar 25%.
1. Indeks harga merupakan petunjuk atau barometer dari kondisi ekonomi umum. Hal ini
mengandung maksud sebagai berikut. *) Indeks harga grosir dapat menggambarkan
secara tepat tentang tren perdagangan. *) Indeks harga diterima petani dapat
menggambarkan kemakmuran di bidang agraria.
2. Indeks harga umum merupakan pedoman bagi kebijakan dan administrasi perusahaan.
3. Indeks harga dapat dipergunakan sebagai deflator, maksudnya bahwa pengaruh
perubahan harga dapat dihilangkan dengan cara membagi nilai tertentu dengan indeks
harga yang sesuai. Proses ini dinamakan proses deflasi dan pembaginya disebut
deflator.
4. Indeks harga dapat dipakai sebagai pedoman bagi pembelian barang-barang.
Maksudnya ialah harga barang yang dibeli dapat dibandingkan dengan indeks harga
eceran atau indeks harga grosir agar dapat diukur efisiensi pembelian barangbarang
yang bersangkutan.
5. Indeks harga barang-barang konsumsi merupakan pedoman untuk mengatur gaji
buruh atau menyesuaikan kenaikan gaji buruh pada masa inflasi.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), adapun jenis –jenis angka indeks adalah:
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam rangkapenyusunan atau perhitungan
angka indeks, yang nantinya dapat digunakan sebagai data yang akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan.Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan
angka indeks atau indeks harga di antaranya sebagai berikut:
Penyusunan indeks harga selama periode tertentu membutuhkan data, baik jumlah
produksi maupun harga barang dari tahun-tahun yang bersangkutan. Dalam hal ini harus
ditentukan macam-macam barang yang akan dimasukkan dalam penghitungan angka
indeks. Kesulitan utama dalam penyusunan angka indeks adalah memilih komponen yang
termasuk sekumpulan variabel yang akan dipertimbangkan. Misalnya indeks bahan
makanan, pilihlah jenis bahan makanan yang sering digunakan oleh masyarakat umum,
akan tetapi pemilihan jenis barang harus representatif (dapat mewakili). Cara ini biasa
disebut judgment sampling (metode sampel).
Periode dasar atau tahun dasar (base year/basic year) adalah periode atau tahun yang
angka indeksnya 100 atau 100%, sedangkan tahun berikutnya sebagai tahun tertentu
(given year). Adapun cara pemilihan periode dasar dapat kamu lihat pada contoh berikut
ini.
Dari indeks harga tersebut, yang dianggap sebagai tahun dasar adalah tahun 2016, karena
menunjukkan angka 100%.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih tahun dasar antara lain sebagai
berikut.
Dalam membandingkan suatu barang, selain faktor harga sebaiknya juga memperhatikan
faktor kuantitas sebagai timbangan (weight) atau angka-angka penimbang. Pada barang
yang dianggap penting, faktor penimbangnya akan tinggi, sedangkan pada barang yang
kurang penting akan rendah.
• Angka indeks sederhana atau angka indeks tidak tertimbang (simple agregative
methode) dibagi dalam bentuk agregatif sederhana dan rata-rata harga relatif atau
agregative relative.
• Angka indeks yang ditimbang, dibagi menjadi bentuk agregatif sederhana dan rata-
rata harga relatif tertimbang.
Angka indeks yang dimaksud dalam penghitungan indeks harga tidak tertimbang
meliputi indeks harga, kuantitas, dan nilai.Marilah kita simak pembahasannya masing-
masing.
IA,0 = x 100%
Atau
Keterangan:
IA = indeks harga yang tidak ditimbang
Pn = harga yang dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
Contoh 1:
Harga barang A pada tahun 2019 adalah Rp 12.000, sedangkan pada tahun dasar
harga barang tersebut adalah Rp 10.500. Maka Indeks Harga pada tahun 2019
adalah:…
Berdasarkan data di atas, maka angka indeks harga tahun 2019 adalah:
Contoh 2:
Berdasarkan data di atas, maka angka indeks harga tahun 2004 adalah:
Keterangan:
IA = indeks kuantitas yang tidak ditimbang
Qn = kuantitas yang akan dihitung angka indeksnya
Qo = kuantitas pada tahun dasar
Contoh 1:
Jumlah barang A pada tahun 2019 adalah 125 unit, sedangkan pada tahun dasar
Jumlah barang tersebut adalah 100 unit. Maka Indeks kuantitas pada tahun 2019
adalah:…
Berdasarkan data di atas, maka angka indeks kuantitas tahun 2019 adalah:
Berdasarkan data di atas, maka angka indeks kuantitas tahun 2004 adalah:
IA = 1000/800 x 100 = 125%
Keterangan:
IA = angka indeks nilai
Vt = nilai yang dihitung angka indeksnya
Vo = nilai pada tahun dasar
Penghitungan angka indeks tertimbang dapat kamu lakukan dengan beberapa metode.
Simaklah penjelasannya masing-masing pada pembahasan berikut ini.
Angka indeks tertimbang dengan metode agregatif sederhana dapat dihitung dengan
rumus seperti di bawah ini:
Contoh penghitungan angka indeks harga dapat kamu lihat pada tabel berikut:
Berdasarkan data di atas, maka angka indeks harga tahun 2004 dapat dihitung dengan
cara:
Keterangan:
IL = angka indeks Laspeyres
Pn = harga tahun yang dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
Qo = kuantitas pada tahun dasar
Untuk lebih jelasnya tetang penghitungan angka indeks Laspeyres, perhatikan contoh di
bawah ini.
Berdasarkan data di atas, maka indeks Laspeyres dapat dihitung sebagai berikut.
Angka indeks Laspeyres mempunyai kelemahan yaitu hasil penghitungan lebih besar
(over estimate), karena pada umumnya harga barang cenderung naik, sehingga kuantitas
barang yang diminta mengalami penurunan. Dengan demikian besarnya Qo akan lebih
besar daripada Qn.
Keterangan:
IP = angka indeks Paasche
Pn = harga tahun yang dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
Qn = kuantitas tahun yang dihitung angka indeksnya
Berikut adalah contoh penghitungan angka indeks tertimbang dengan metode Paasche.
Berdasarkan data di atas, maka indeks Paasche dapat dihitung sebagai berikut:
Dari Metode Laspeyres dan Metode Paasche terdapat suatu kelemahan sebagai berikut.
• Angka indeks Paasche mempunyai kelemahan yaitu hasil penghitungan cenderung
lebih rendah (under estimate), karena dengan naiknya harga akan menyebabkan
permintaan turun, sehingga Qn lebih kecil daripada Qo.
• Untuk menghilangkan kelemahan tersebut dilakukan dengan cara
mengintegrasikan angka indeks tersebut, yaitu dengan menggunakan metode
angka indeks Drobisch and Bowley.
Berdasarkan penghitungan angka indeks Laspeyres dan Paasche, maka dapat dihitung
besarnya indeks Irving Fisher sebagai berikut:
Keterangan:
D = angka indeks Drobisch
IL = angka indeks Laspeyres
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 10 /
17
IP = angka indeks Paasche
Contoh soal:
Berdasarkan penghitungan angka indeks Laspeyres dan Paasche, pada soal di atas
dapat dihitung besarnya indeks Drobisch sebagai berikut:
Untuk lebih jelasnya, perhatikan data pada tabel di bawah ini agar kamu dapat mencari
angka indeks Marshal Edgewarth.
Berdasarkan data di atas, maka angka indeks Marshal Edgewarth dapat dihitung sebagai
berikut:
Suatu angka indeks di devinisikan sebagai angka rill yang mengukur perubahan dalam satu
set variabel yang berhubungan. Secara konseptual , angka indeks mungkin saja di gunakan
untuk membandungkan atas waktu atau ruang atau keduanya. Angka indeks digunakan
Angk indeks harga dapat di asosiasikan dengan harga konsumen, harga input dan output,
harga impor dan lain lain, sedangkan angka indeks kualitas mungkin mngukur perubahaan
dalam kuantitas yang di hasilakn atau input yang di gunakan oleh perusahaan atau industri
atas waktu atau antar perusahaan.
1. NOTASI
Uraian berikut ini menggunakan notasi berikut, anggao Pij dan Yij adalah harga dan
Kuantitas, secara berurutan, harga dan kuantitas dari komoditas ke-i ( i=1,2,3…..,N)
dalam periode ke-j (j=s,t).
Secara konseptual, semua angka indeks mengukur perubahan dalam level dari satu set
dari periode referensi. Periode referensi di notasikan sebagai “ periode dasar” .
Nilai perubahan dari periode s dan periode t adalah rasio dan nilai komoditas dalam
periode s dan t, nilai pada harga yang bersangkutan. Lantas :
Indeks, Vst menukur perubahan dalam nilai dari kumpulan kuantitas dalam komoditas N
dari periode s ke t. Nyatalah Vst adalah hasil dari perubahan dalam da komponen, harga
dan kuantitas.
Fungsi ini dapat di formulasikan dengan melihat kurva kemungkinan produksi (PPC) dan
garis iso-revenue ( untuk kasus dua output) di plotkan.
Mengikuti kerangka untuk indeks harga input yang secara essensial diadaptasi dari
konus (1924) indeks biaya hidup yang mengukur perubahan dalam biaya pemeliharaan
terhadap tingkat utilitas tertentu pada setting harga yang berbeda. Perluasan dari konsep
ini dapat mengukur angka indeks harga input dengan membandingkan biaya
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 12 /
17
menghasilkan vector output tertentu, dihubungkan dengan teknologi produksi yang
tersedia, dan level output yang ada.
Kita dapat menggunakan fungsi biaya untuk mendefinisikan angka indeks harga input.
berdasarkan harga input yang berlaku, Wt dan Ws, dalam periode t dan s, dapatlah di
definisikan indeks harga input adalah rasio dari biaya minimum hasilkan vector output
yang ada menggunakan teknologi produksi terseleksi secara arbitrali.
4. Pendekatan Langsung
6. Metode Deflasi
Pendekatan ini di diskusikan dalam Fisher dan Shell (1972) dan mendekati angka
indeks kuantitas tidak langsung. Pendekatan di sini adalah membagi nilai indeks dengan
nilai harga output. Menggunakan teknologi periode – t, pada level input Xt.
Dalam bagian ini, pendekatan samuelson dan Swamy (1974) digunakan untuk
mengukur perubahan dalam level output. Pendekatan ini menggunakan fungsi
pendapatan, R(X,P) diasosiasikan dengan vector harga output (P) dan vector input (X)
di bawah produksi tertentu.
8. Pendekatan Malmquist
9. Skala Efisiens
Pendekatan ini diperluas dengan memisahkan perubahan efisiensi teknis CRS kedalam
skala efisiensi dan komponen efisiensi teknis VRS ‘murni’. Ini akan mencakup
perhitungan dua tambahan LP (bila membandingkan dua titik produksi), pengulangan
persamaan LP dan persamaan dengan pembatasan konveksitas (N1’ = 1) ditambahkan
pada masing- masing persamaan. Dengan demikian, kita akan menghitung fungsi jarak
relafif dari teknologi CRS dan dari teknologi VRS.
Indeks yang diperoleh untuk masing – masing perusahaan setiap tahunnya adalah:
Fungsi jarak input mendefinisikan jarak antar vektor output, Y dan vektor input,
Y yang tersedia sebagai nilai maksimum, dari skala p, sehingga skala vektor input, x/p,
tetap (menjadi) layak.
Menggunakan fungsi jarak output, kita sekarang dapat mendefinisikan indeks kuantitas
input. Sepanjang garis yang sama sebagai indeks output, kita dapat membandingkan
level input vektor Xt dan Xs, dengan mengukur fungsi jarak masing – masing dari
vektor output yang tersedia, dibawah teknologi yang tersedia.
Indeks kuantitas input didasarkan pada fungsi jarak input Malmquist, didefinisikan
untuk vektor input, Xs dan Xt, dengan dasar teknologi periode- s dan periode-t.
sangatlah mudah, melihat bahwa indeks kuantitas dapat didefinisikan dengan referensi
teknologi setiap periode lain.
Dalam bagian ini kita pertimbangkan permasalahan penurunan angka indeks harga dan
kuantitas pada titik tertentu. Masalah ini muncul bila kita membandingkan tingkat
produktifitas, output dan input antar Negara, daerah, perusahaan, pabrik dan lainnya.
Dalam kasus demikian diperlukan perbandingan berpasangan, misalnya perbandingan
antar seluruh pasangan perusahaan. Anggaplah akan diturunkan suatu indeks, Ist, untuk
pasangan (s,t) menggunakan formula yang kita pilih. Dipertimbangkan semua pasangan
(s,t) dengan s,t = 1, 2, …, M. kemudian akan diperoleh matriks perbandingan antar
semua pasangan perusahaan.
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 14 /
17
A. LATIHAN SOAL
Kerjakan soal latihan dibawah ini sebagai tolok ukur kemampuan anda dalam memahami
materi modul 1.
1. Manfaat angka indek bagi penelitian adalah:
a. Memudahkan membandingkan dan menganalisis rangkaian dengan menetapkan
suatu periode dasar dan mencakup berbagai kumpulan angka.
b. Merupakan cara yang mudah untuk mengekspresikan suatu perubahan jumlah dari
sekelompok bagian-bagian yang heterogen.
c. Mengubah data menjadi angka indeks juga memudahkan untuk membandingkan
trend dalam suatu rangkaian yang terdiri dari jumlah-jumlah yang sangat besar.
d. Semua benar
B. Kunci Jawaban
1. Jawaban latihan soal ke-1 adalah d
2. Jawaban latihan soal ke-2 adalah a
3. Jawaban latihan soal ke-3 adalah b
4. Jawaban latihan soal ke-3 adalah c
C. DAFTAR PUSTAKA
1. Agus Irianto, Prof, DR, Statistik: Konsep Dasar dan Aplikasinya, Prenada Media,
Jakarta, 2004.
2. Bowen, and Star.,1996. Gonick,
3. Larry and Smith, Woolcott, Kartun Statistik, Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta,
2002.
4. J. Supranto, Pengantar Metode Statistik Jilid I dan II, Edisi VI, Penerbit Airlangga,
Jakarta, 2003.
5. Kenkel, James F. Introductory Statistics for Management and Economics. Fourth Ed.,
Duxbury Press.1996.