Anda di halaman 1dari 24

ANGKA INDEKS TIDAK TERTIMBANG

DAN TERTIMBANG

Disusun oleh :

- Ni’matul Ulfah ( 12182677)

- Safina Bella M. P. (12183987)

- Dhea Syafira Hartiwi (12194037)

- Gilang Prastiawan (12182683)

Kelas :12.3E.07

Mata Kuliah : Statistika (700)

SISTEM INFORMASI

UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA

JAKARTA

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

kemurahanNya kami dapat menyelesaikan makalah “STATISTIKA

DESKRIPTIF“ yang berjudul Angka Indeks Tidak Tertimbang dan Tertimbang ini

sesuai dengan harapan.

Dengan pembuatan makalah ini kami ingin mewujudkan para mahasiswa/i

dapatmengenal dan memahami angka indeks sehingga mengerti akan pertumbuhan

perekonomian Negara dalam bidang apapun agar data yang ada bisa diolah, dan data

tersebut bisa dijadikan suatu perbandingan dengan tahun-tahun berikutnya.


DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 4
1.1. Latar belakang.................................................................................................................... 4
1.2. Tujuan ................................................................................................................................ 4
1.2 Manfaat.............................................................................................................................. 4
1.3.Ruang Lingkup..................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................. 6
2.1 Landasan Teori .................................................................................................................. 6
2.2 Pemilihan Tahun Dasar.............................................................................................. 7
2.3 Jenis-Jenis Angka Indeks............................................................................................ 8
2.3.2 Jenis-jenis Angka Indeks Berdasarkan Cara Penentuannya ...................................... 9
2.4 Sistematika angka indeks .......................................................................................... 9
2.4.1 Indeks harga tidak tertimbang ................................................................................ 10
2.4.2 Indeks harga tertimbang ......................................................................................... 11
2.2 Perhitungan Manual ........................................................................................................ 15
2.2.1 Metode Angka Relatif : ......................................................................................... 15
2.2.2 Metode Agregatif : ................................................................................................ 18
2.2.3 Metode Rata-rata .................................................................................................. 18
2.2.4 Indeks harga dari agregatif tertimbang................................................................. 19
2.2.5 Variasi dari Harga Indeks Tertimbang ................................................................... 20
2.3 Perhitungan Software ...................................................................................................... 21
2.4 Analisa ................................................................................. Error! Bookmark not defined.
BAB III PENUTUP................................................................................................................... 23
4.1 Kesimpulan ....................................................................................................................... 23
4.2 Saran ................................................................................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................ 24
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Angka Indeks adalah peralatan statistik yang sangat populer guna mengukur

perubahan atau melakukan perbandingan antar variabel ekonomi dan sosial. Perubahan

atau perbandingan antar-variabel dari waktu ke waktu dan yang dinyatakan dengan

angka-angka indeks umumnya lebih mudah dimengerti.

Didalam makalah ini kami membahas pengertian Angka Indeks, periode atau

waktu dasar, periode atau waktu berjalan, pemilihan tahun dasar, jenis-jenis angka

indeks, cara penentuan angka indeks harga, pergeseran atau perubahan waktu dasar,

masalah-masalah dalam menghitung angka indeks, Contoh kasus yang kami ambil

adalah data Indeks Harga Konsumen.

Maka dari itu kita dapat mengetahui secara detail Angka Indeks untuk data

diatas seperti menentukan tahun dasar, menentukan angka indeks sederhana relatif,

angka indeks sederhana agregatif, indeks harga agregatif tertimbang, indeks produksi

agregatif tertimbang, variasi dari harga indeks harga tertimbang, variasi dari produk

indeks harga tertimbang.

1.2. Tujuan

Tujuan dari penulisan ini guna melengkapi dan memenuhi salah satu syarat

untuk memperoleh nilai tugas mata kuliah Statistika Deskriptif, Menambah

wawasan serta pemahaman tentang ilmu statistika deskriptif terutama angka indeks

tidak tertimbang dan tertimbang.

1.2 Manfaat

Secara umum kedudukan statistika memiliki beberapa manfaat, antara lain:


1. Menyajikan data secara ringkas dan jelas, sehingga lebih mudah dimengerti oleh

pengguna.

2. Menunjukkan trend atau tendensi perkembangan suatu masalah.

3. Melakukan penarikan kesimpulan secara ilmiah.

1.3.Ruang Lingkup

Dinegara maju seperti Amerika, Eropa dan Jepang, ilmu statistika berkembang

dengan pesat sejalan dengan berkembangnya ilmu ekonomi dan IT. Bahkan kemajuan

suatu negara sangat ditentukan oleh sejauh mana negara itu menerapkan ilmu statistika

dalam memecahkan masalah-masalah pembangunan negaranya. Amerika sebagai salah

satu negara maju, yang telah berhasil memadukan ilmu ekonomi, desain produk,

sosiologi masyarakat, dan IT di dalam ilmu statistik.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori

Angka Indeks atau biasa disebut indeks (yang selalu dinyatakan dalam persen)

merupakan suatu ukuran statistik yang menunjukkan perubahan-perubahan atau

perkembangan-perkembangan keadaan/kegiatan peristiwa yang sama jenisnya yang

berhubungan satu sama lain dalam dua waktu yang berbeda. Dengan kata lain, angka

indeks merupakan suatu ukuran yang dipakai untuk melakukan perbandingan dua

keadaan yang sama jenisnya dalam dua waktu yang berbeda.

Dalam membuat angka indeks, maka menurut definisi diperlukan dua jenis waktu, yaitu

waktu dasar ( waktu rujukan ) dan waktu yang sedang berjalan ( waktu yang

bersangkutan ), sebagai berikut :

a. Periode atau Waktu Dasar

Periode atau waktu dasar adalah periode yang dipakai sebagai dasar dalam

membandingkan kegiatan tersebut. Periode dasar biasanya dinyatakan dalam angka

indeks sebesar 100.

b. Periode atau Waktu Berjalan

Periode atau waktu berjalan adalah periode yang dipakai yang sedang berjalan atau

periode yang diperbandingkan dalam kegiatan tersebut. Periode berjalan disebut juga

periode bersangkutan.

Contoh 1.1

Jumlah penduduk indonesia pada tahun 1961 adalah 97.085.348 jiwa dan tahun 1980

adalah 147.490.298 jiwa maka :

1) Untuk periode dasar 1961, didapat:


Indeks penduduk Indonesia 1961 = 97.085.348 / 97.085.348 * 100%

= 100%

Indeks penduduk Indonesia 1980 = 147.490.298 / 97.085.348 * 100%

= 151,92%

(ada kenaikan 151,92% - 100% =51,92%)

2) Untuk periode dasar 1980, didapat :

Indeks penduduk Indonesia 1980 = 147.490.298 / 147.490.298 % 100%

= 100%

Indeks penduduk Indonesia 1961 = 97.085.348 / 147.490.298 * 100%

=65,82%

(ada penurunan 100% - 65,82% = 34,18%)

2.2 Pemilihan Tahun Dasar

Dalam pemilihan waktu dasar, ada berapa hal yang perlu diperhatikan dalam

menentukan atau ,memilih waktu dasar :

1. Periode dasar hendaknya merupakan periode (tahun) yang mempunyai keadaan

perekonomian relatif mantap atau stabil

2. Periode dasar jangan terlalu jauh dari periode-periode yang dibandingkan atau

waktu sebaiknya usahakan paling lama 10 tahun atau lebih baik kurang dari 5 tahun.

3. Waktu dimana terjadi peristiwa penting

4. Waktu dimana tersedia data untuk keperluan pertimbangan, hal ii tergantung pada

tersedianya biaya untuk penelitian (pengumpulan data)


2.3 Jenis-Jenis Angka Indeks

Berdasarkan penggunaannya dalam bidang ekonomi, dikenal tiga macam angka

indeks, yaitu indeks harga, indeks kuantitas, dan indeks nilai.

Jenis-jenis anka indeks dapat dikelompokan berdasarkan penggunaan dan cara

penentuannya.

2.3.1 Jenis-jenis Angka Indeks Berdasarkan Cara Penggunaannya

a. Indeks Harga ( price index )

Indeks harga adalah angka indeks yang dipakai untuk mengukur atau

menunjukan perubahan harga barang, baik satu barang maupun sekumpulan barang.

Dalam hal ini, indeks harga menyangkut persentase kenaikan atau penurunan harga

barang tersebut.

Contoh :

- Indeks harga konsumen

- Indeks harga perdagangan besar

- Indeks harga yang dibayarkan dan diterima petani

b. Indeks Kuantitas ( quantity index )

Indeks kuantitas adalah angka indeks yang dipakai untuk mengukur kuantitas

suatu barang atau sekumpulan barang, baik yang diproduksi, dikonsumsi, maupun

dijual.

Contoh :

- Indeks produksi beras

- Indeks konsumsi kedelai

- Indeks penjualan jagung

c. Indeks Nilai ( value indeks )


Indeks nilai adalah angka indeks yang dipakai untuk melihat perubahan nilai

dari suatu barang atau sekumpulan barang, baik yang dihasilkan, diimpor, maupun

diekspor.

Contoh :

- Indeks nilai ekspor kopra

- Indeks nilai impor beras

2.3.2 Jenis-jenis Angka Indeks Berdasarkan Cara Penentuannya

Berdasarkan cara penentuannya, di kenal tiga macam angka indeks, yaitu indeks

tidak tertimbang, dan indeks tertimbang.

a. Indeks tidak tertimbang

Indeks tidak tertimbang adalah angka indeks yang dalam pembuatannya tidak

memasukan factor-faktor yang mempengaruhi naik-turunnya angka indeks.

b. Indeks tertimbang

Indeks tertimbang adalah angka indeks yang dalam pembuatannya memasukan

faktor-faktor yang mempengaruhi ( penimbang ) naik-turunnya angka indeks.

2.4 Sistematika angka indeks


2.4.1 Indeks harga tidak tertimbang

Indeks harga tidak tertimbang secara sederhana dianggap hanya memiliki

sebuah variable saja. Sekalipun variable tersebut merupakan gabungan beberapa

variable. Cara penentuan indeks harga tidak tertimbang dapat dibedakan atas tiga

macam, yaitu metode angka relatif, metode agregat, dan metode rata-rata.

1. Metode Angka Relatif

Metode angka relative sederhana adalah indeks yang terdiri dari satu macam barang

saja baik untuk indeks harga maupun indeks produksi.

a. Angka indeks sederhana relative harga

b. Angka indeks sederhana relative kuantitas

2. Metode Agregat

Metode agregat adalah indeks yang terdiri dari beberapa barang ( kelompok barang ).

a. Angka indeks sederhana Harga Agregatif


b. Angka indeks sederhana kuantitas agregatif

3. Metode Rata-rata

Metode rata-rata adalah indeks yang terdiri dari beberapa barang ( kelompok barang )

yang diobservasi.

a. Angka Indeks Sederhana Harga rata – rata Relatif

b. Angka indeks sederhana Kuantitas rata-rata relatif

2.4.2 Indeks harga tertimbang

Hasil dari metode penentuan indeks ini dikenal beberapa metode, seperti :

1. Metode Laspeyres

Dalam menentukan indeks agregat sederhana tertimbang Laspeyres dipakai penimbang

kuantitas pada periode dasar. Indeks itu dikenal sebagai indeks

Laspeyres yang rumusnya dituliskan :


a. Indeks Harga Agregatif Tertimbang (Laspeyres)

b. Indeks Produksi Agregatif Tertimbang (Laspeyres)

2. Metode Pasche

Pasche dalam menentukan indeks agregat sederhana tertimbang menggunakan

penimbang kuantitas pada periode berjalan. Indeks itu dikenal sebagai indeks Pasche

yang dalam bentuk rumus dituliskan :

a. Indeks Harga Agregatif Tertimbang (Pasche)

b. Indeks Produksi Agregatif Tertimbang (Pasche)


3. Metode Drobisch

Metode Drobisch merupakan penggabungan antara metode Laspeyres dan metode

Pasche dengan mengambil rata-rata hitungnya. Indeks itu dikenal sebagai indeks

Drobisch, dalam rumus dituliskan :

a. Variasi dari Harga Indeks Harga Tertimbang

I = ½ (LHarga+ PHarga)

b. Variasi dari Produk Indeks Harga Tertimbang

I = ½ (Lproduk + Pproduk)

4. Metode Fischer

Seperti halnya metode Drobisch, metode Fischer juga merupakan penggabungan antara

metode Laspeyres dan metode Pasche dengan mengambil rata-rata ukurnya. Indeks itu

dikenal sebagai indeks ideal atau indeks Fischer yang dalam bentuk rumus dituliskan :

a. Variasi dari Indeks Harga Tertimbang

b. Variasi dari Produk Indeks Harga Tertimbang


2.5 Pergeseran atau Perubahan Waktu Dasar

Bila waktu dasar dari suatu angka indeks dianggap sudah tidak sesuai (out of date)

karena sudah terlalu lama atau jauh ketinggalan, maka perlu dilakukan perubahan

waktu dasar. Pemilihan waktu dasar harus dilakukan pada keadaan yang stabil,

sehingga bila waktu dasar sudah terlalu lama, maka keadaan juga sudah berubah

sehingga memerlukan perubahan waktu dasar. Namun perubahan waktu dasar ini hanya

bisa dilakukan untuk data berkala.

Pengubahan atau pemindahan tahun atau periode dasar dari angka-angka indeks perlu

dilakukan untuk kepentingan tertentu, seperti :

a. Tahun dasar yang lama sudah terlalu jauh di belakang

b. Ingin membandingkan indeks sekumpulan barang pada tahun-tahun yang sama

dengan tempat yang berbeda.

2.6 Masalah-masalah dalam Menghitung Angka Indeks

Ada beberapa masalah yang kita hadapi dalam menghitung angka indeks, yaitu

sebagai berikut :

 Berkaitan dengan pemilihan sampel

 Berkaitan dengan tahun dasar yang dipakai, dimana harus mempertimbangkan

periode waktu yang stabil dan paling akhir

 Berkaitan dengan pilihan timbagan ( bobot ) yang cocok

 Berkaitan dengan perubahan kualitass


2.2 Analisa dan Kesimpulan

3.1 Angka Indeks Tidak Tertimbang

Berikut ini harga beras yang ada di Indonesia dimulai dari tahun 2017 sampai dengan

tahun 2019

Tabel 1.1

NAMA Tahun ( P ) Jumlah pembelian ( Q )

BARANG 2017 2018 2019 2017 2018 2019

Beras IR 8.000 8.500 9.000 3.5 3.5 4.0

Beras Ramos 7.500 8.500 9.500 4.0 4.3 4.0

Beras Rojo Lele 8.500 10.000 11.000 3.0 3.5 4.0

Jumlah 24.000 27.000 29.500 10.5 11.3 12.0

3.1.1 Metode Angka Relatif :

Dari table diatas hitunglah Angka Indeks Relatif pada ATK pada tahun 2018 dan 2019

dengan periode dasar tahun 2017 .

a. Angka indeks sederhana relative harga

Jawab :

 Indeks relative harga Beras IR :

Tahun 2018 : I2018/2017 = Pt/Po x 100%

= 8500/8000 x 100% = 106,25 %

Ket : mengalami kenaikan 06,25%

Tahun 2019 : I2019/2017 = Pt/Po x 100%

= 9000/8000 x 100% = 112,5%


Ket : mengalami kenaikan 12,5%

 Indeks relative Harga Beras Ramos :

Tahun 2018 : I2018/2017 = Pt/Po x 100%

= 8500/7500 x 100%

= 113,33%

Ket : mengalami kenaikan 13,33%

Tahun 2019 : I2019/2017 = Pt/Po x 100%

= 9500/7500 x 100%

= 126,66 %

Ket : Mengalami kenaikan 26,66%

 Indeks relative Harga Beras Rojo Lele

Tahun 2018 : I2018/2017 = Pt/Po x 100%

= 10000/8500 x 100%

= 117.64%

Ket : Mengalami kenaikan 17,04%

Tahun 2019 : I2019/2017 = Pt/Po x 100%

= 11000/8500 x 100%

= 129,41 %

Ket : Mengalami kenaikan 29,71%

Hitunglah angka indeks kuantitas relative kuantitas pada tahun 2018 dengan periode

dasar 2017.

b. Angka indeks sederhana relatif kuantitas


 Indeks relative kuantitas Beras IR:

I2018/2017 = Qt/Qo x 100%

= 3,5/3,5 x 100%

= 100%

Ket : tidak mengalami kenaikan

I2019/2017 = Qt/Qo x 100%

= 4/3,5 x 100%

= 114,28%

Ket : Mengalami kenaikan 14,28%

 Indeks relative kuantitas Beras Ramos:

I2018/2017 = Qt/Qo x 100%

= 4,3/4 x 100%

= 107,5%

Ket : Mengalami kenaikan 7,5%

I2019/2017 = Qt/Qo x 100%

= 4/4 x 100%

= 100%

Ket : Tidak mengalami kenaikan

 Indeks relative kuantitas Rojo Lele:

I2018/2017 = Qt/Qo x 100%

= 3,5/3 x 100%

= 116,67%

Ket : Mengalami Kenaikan 16,67%

I2019/2017 = Qt/Qo x 100%


= 4/3x 100% = 133,3% Ket : Mengalami kenaikan 13,3%

3.1.2 Metode Agregatif :

Hitunglah angka indeks tahun 2018 dengan tahun dasar 2017 dari table 1.1

a. Angka indeks sederhana Harga Agregatif

I2018/2017 = 27000/24000 x 100%

I2018/2017 = 1,125 x 100 %

I2018/2017 = 112.5 %

Dapat kita tarik kesimpulan bahwa jumlah keseluruhan harga beras tahun 2018

dengan tahun dasar 2017 mengalami kenaikan 12.04 %

b. Angka indeks sederhana kuantitas Agregatif :

I2018/2017 = 11,3/10,5 x 100%

I2018/2017 = 1,076 x 100%

I2018/2017 = 107.6 %

Dapat kita tarik kesimpulan bahwa jumlah keseluruhan kuantitas beras tahun 2018

dengan tahun dasar 2017 mengalami kenaikan 7,6 %

3.1.3 Metode Rata-rata

Hitunglah angka indeks tahun 2018 dengan tahun dasar 2017.

a. Angka Indeks Sederhana Harga Rata – rata Relatif

I2018/2017 = 1/3 {8500/8000x100%)+(8500/7500x100%)+(10000/8500x100%)

= 1/3 (106,25%+113,33%+117,647%)
= 1/3 (337,23%) = 112,41%

Maka Angka Indeks Sederhana Harga Rata – rata Relatif adalah 12,41 %

b. Angka indeks sederhana kuantitas rata-rata relative

I2018/2017 = 1/3 (3,5/3,5x100%)+(4,3/4x100%)+(3,5/3x100%)

= 1/3 (100%+107,5%+116,67%)

= 1/3 (324,2%) = 108,06%

Maka Angka indeks sederhana kuantitas rata-rata relatif 8,06%

3.2 Angka Indek Tertimbang

3.2.1 Indeks harga dari agregatif tertimbang

a. Menurut Layspeyres

L2018/2017 = (8500x3,5) + (8500x4) + (10000x3) x 100%

(8000x3,5) + (7500x4) + (8500x3)

L2018/2017 = 93750/83500 x 100% = 112,27%


b. Menurut Indeks Pasche

IP 2018/2017 = (8500x3,5)+(8500x4,3)+(10000x3,5) x 100%

(8000x3,5)+(7500x4,3)+(8500x3,5)

= 101300/90000 x 100% = 112,55%

3.2.2 Variasi dari Harga Indeks Tertimbang

Menurut Indeks Fischer

Iharga = 112,27% x 112,55%

= 12635,98% = 112,40%

Menurut Indeks Drobisch

I = ½ (LHarga+ PHarga)

Dharga = (112,27% + 112,55%) /2

= 637,41%

Kesimpulan

Dari 3 macam barang,menurut Laspeyres harga tahun 2018,bila di bandingkan

dengan harga 2017 mengalami kenaikan 12.27% (112,27% - 100%).


Sedangkan Pasche mengalami keanaikan 12,55% (112,55% - 100%). Dan

menurut fischer dan drobisch mengalami kenaikan 37.41% (637,41% - 100%).

2.3 Perhitungan Software

Tahun ( P ) Jumlah pembelian ( Q ) Nilai (V)


NAMA BARANG
2017 2018 2019 2017 2018 2019 2017 2018 2019
Beras IR 8.000 3.5 3.5 4
8.500 9.000 28.000 29.750 36.000
Beras Ramos 7.500 4 4.3 4
8.500 9.500 30.000 36.550 38.000
Beras Rojo Lele 8.500 3 3.5 4
10.000 11.000 25.500 35.000 44.000
Jumlah 24.000 10.5 11.3 12
27.000 29.500 83.500 101.300 118.000

Angka Indeks
Sederhana Relatif 8.500
x
Harga = = 1.0625 = 106.25% 2018
100%
8.000

= 9.000 x = 1.125 = 112.5% 2019


100%
8.000

Angka indeks sederhana relatif kuantitas = 4.3 = 1.075 = 107.5% 2018


4 x 100%

Angka indeks sederhana relatif kuantitas = 4.3 = 1.075 = 107.5% 2018


x 100%
4

Angka indeks
sederhana Harga Agregatif = 27.000 = 1.125 = 112.5% 2018
x 100%
24.000

= 11.3 = 1.076190476 = 107.6% 2018


x 100%
10.5
Angka Indeks
Sederhana Harga
1/3 {8500/8000x100%)+(8500/7500x100%)+(10000/8500x100%) 112.41%
Rata – rata Relatif =

106.25% 113.33% 117.647% 337.23%


BAB III

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Angka indeks tertimbang dan tidak tertimbang merupakan angka indeks yang

mencerminkan pentingnya suatu angka penimbangan (bobot atau weight) terhadap

angka-angka lainya, sedangkan pemberian bobor angka penimbangan tersebut di

tentukan berdasarkan pentingnya barang / komoditi tersebut secara subyektif. Rumus

yang di gunakan untuk menghitung indeks tertimbang dan tidak tertimbang.

4.2 Saran

Dari hasil kesimpulan yang kami dapatkan mengenai angka indeks tertimbang dan

tidak tertimbang penimbangan beban pada penjualan beras terdapat ketidak

sebandingan atau kerugian. Maka solusi yang harus diterapkan adalah meminimalisir

agar pengeluaran dan pendapatan seimbang.


DAFTAR PUSTAKA

https://letosca.blogspot.com/2011/11/makalh-statistika-angka-index_8903.html

https://www.academia.edu/18733586/Makalah_tentang_angka_indeks

https://www.slideshare.net/naufals11/makalah-angka-indeks-tertimbang-tak-tertimbang

Anda mungkin juga menyukai