Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH INDEKS HARGA DAN INFLASI

Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Pada Pelajaran Ekonomi


( Guru Pembimbing : Rahmat ,S.Pd ).

Disusun Oleh :
Kelompok : 4 (empat)
Kelas : XI IPS 2
Anggota : 1. Rizqi N. 4. M.Andhika
2. Amelia 5. Reyhan
3. M.Wildan 6. Wirdan

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI JATINANGOR

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan TUGAS MAKALAH
TARI SANGHYANG. Kemudian shalawat beserta salam kami sampaikan kepada Nabi besar
kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah
untuk keselamatan umat di dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata pelajaran Seni Budaya. Selanjutnya kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Teti Nurhayati,S.Pd yang telah
memberikan bimbingan dan saran selama penulisan makalah ini.

Akhirnya kami menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan


makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari guru
pembimbing demi kesempurnaan makalah ini.

Jatinangor, 10 Maret 2022


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dari waktu kewaktu, suatu perekonomian selalu mengalami kemajuan dan
kemundurun.Disuatu saat produksi meningkat,tetapi disaat lain menurun.Begitu pula dengan
keuntungan perusahaan,harga barang,dan biaya hidup maupun pendapatan nasional.Untuk
melakukan perbandingan antara variabel yang sama dalam dua waktu yang
berbeda,diperlukan sebuah angka indeks.Melalui angka indeks,kita dapat mengetahui maju
mundurnya suatu usaha atau kegiatan,naik turunnya pendapatan,harga,dan sebagai berikut.
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan angka indeks? Sejauh manakah pentingnya
angka indeks?Untuk menjawab pertanyaan tersebut,akan dibahas secara lebih rinci mengenai
angka indeks pada bab selanjutnya.Selain Indeks harga juga dibahas
inflasi,deflasi,devaluasi,depresiasi,revaluasi,dan apresiasi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan indeks harga?
2. Apakah tujuan dari pembuatan angka indeks?
3. Apakah yang dimaksud dengan inflasi?
4. Apa sajakah yang menjadi penyebab inflasi?
5. Bagaimanakah cara mengendalikan inflasi?

C.TUJUAN PENULISAN
1. Dengan adanya makalah ini,maka pundi-pundi pengetahuan kita dapat
bertambah,terutama dalam bidang ekonomi.
2. Untuk mengetahui pengertian, jenis-jenis, penyebab, teori, dampak, dan cara
mengendalikan inflasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. INDEKS HARGA

1. Pengertian Indeks Harga


Indeks harga (price indexs) adalah suatu ukuran yang menunjukan tentang perubahan-
perubahan yang terjadi pada harga dari satu periode ke periode lainnya. Indeks harga dapat
diartikan juga sebagai angka yang menunjukkan perubahan mengenai harga-harga barang
pada periode dan tempat tertentu. Indeks harga mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
a. Indeks harga sebagai pedoman nilai standar untuk melakukan perbandingan harga dari
waktu ke waktu
b. Penetapan indeks harga didasarkan pada hasil pengumpulan data dari sumber yang
relevan.
c. Indeks harga ditetapkan tidak dari seluruh barang atau populasi barang melainkan dari
sampel.
d. Indeks harga ditetapkan dalam bentuk angka.
e. Penetapan tahun dasar didasarkan situasi normal atau kondisi ekonomi stabil.

2 Tujuan Penghitungan Indeks Harga


Dilakukannya penghitungan angka indeks bertujuan untuk mengukur perubahan atau
membandingkan perubahan antara variable-variabel ekonimi seperti harga konsumen, harga
saham dan sebagainya. Perhitungan tentang indeks harga sangat diperlukan dalam kegiatan
ekonomi suatu Negara. Hasil penghitungan bisanya digunakan sebagai bahan informasi untuk
mengetahui perkembangan ekonomi dan salah satu dasar dalam merumuskan kebijakan
ekonomi.

Penghituangan indeks harga juga memiliki beberapa tujuan khusus sebagai berikut :

a. Sebagai pedoman untuk melakukan perbandingan harga dari waktu ke waktu,


b. Sebagai petunjuk untuk mengukur perkembangan ekonomi secara umum,
c. Sebagai gambaran perkembangan perdagangan pada periode tertentu,
d. Sebagai dasar penetapan gaji, termasuk dasar untuk mengubahnya,
e. Sebagai gambaran daya dasar tukar petani,
f. Sebagai dasar untuk menetapkan kebijakan ekonomi pemerintah dan kebijakan
moneter pleh bank Indonesia.
3 Macam – Macan Indeks Harga
a. Indeks Harga Konsumen (IHK)

IHP atau Indeks Harga Konsumen adalah sebuah penggambaran perubahan harga suatu
barang atau jasa yang dibeli oleh para konsumen. Indeks harga konsumen menampilkan
data tentang harga barang atau jasa yang dikumpulkan dari berbagai daerah atau kota.
Dalam data ini akan tergambar perilaku konsumen dalam membelanjakan pendapatan yang
diperolehnya. Dalam pengambilan data juga terbagi menjadi empat kelompok yang terdiri
dari makanan, pakaian, perumahan dan aneka barang dan jasa. Berdasarkan indeks harga
konsumen (IHK) ini bisa digunakan dalam mengukur tingkat ekonomi suatu negara. Dapat
juga menjadi dasar ketika menentukan gaji, uah, uang pensiunan dan kontrak lainnya.

b. Indeks Harga Produsen (IHP)

adalah suatu indeks dari harga bahan-bahan baku (raw materials) produk antara
( intermediate product) dan pralatan modal mesin yang dibeli oleh sektor bisnis atau
perusahaan (Gregory Manliw, 2007).

c. Indeks Harga Pedagangan Besar (IHPB)

Yaitu indeks yang menggambarkan pergerakan harga dari komoditi-komoditi yang


diperdagangkan di suatu daerah. Dengan kata lain, IHPB adalah indeks harga yang mengukur
perubahan harga yang terjadi pada bahan mentah dan barang jadi di pasar. Bandan pusat
statistic (BPS) menjelaskan bahwa IHPB menggambarkan besaran perubahan harga pada
tingkat perdagangan besar dari komoditas-komoditas yang diperdagangkan disuatu wilayah.

d. Indeks Harga Yang Diterima Petani

Yaitu, indeks harga yang berhubungan dengan pengorbanan (harga pokok) yang telah
dikorbankan dengan hasil diterima petani.

e. Indeks Harga Yang Dibayar Petani

Yaitu indeks harga yang meliputi pembelian/biaya konsumen dan pembelanjaan untuk biaya
produksi pertaniannya.

f. Indeks Harga Saham

Yaitu indeks harga yang mengukur perubahan harga saham dipasar modal. Meliputi indeks
harga saham individual (IHSI) dan indeks harga saham gabungan (IHSG).
3. Metode Penghitungan Indeks Harga.
Tedapat 2 metode penghitungan indeks harga, yaitu sebagai berikut,
a. Metode Tidak Tertimbang (Agregatif Sederhana)
Metode tidak tertimbang (agregatif sederhana) diperoleh dengan cara menjumlahkan harga
barang dan jasa setiap tahun dibagi dengan harga tahun dasar dikali 100. Rumus :

b. Metode Tertimbang
Metode tertimbang memiliki 3 cara perhitungan sebagai berikut,
1) Metode Laspeyres
Metode ini diperoleh dengan cara menjumlahkan harga barang dan jasa setelah dikalikan
dengan kuantitasnya setiap tahun dibagi dengan harga barang dikali kuantitasnya pada
tahun dasar, rasionya dikali 100%. Rumus :

2) Metode Paasche
Metode paasche diperoleh dengan cara menggunakan factor penimbang kuantitas barang
pada tahun yang dihitung angka indeksnya. Rumus :

3) Metode Marshall Edgeworth


Diperoleh dengan cara menjumlahkan kuantitas pada tahun dasar dengan kuantitas pada
tahun yang dihitung indeks harganya dikali dengan harga pada tahun yang dihitung indeks
harganya. Hasilnya dibagi dengan hasil penjumlahan antara kuantitas pada tahun yang
dihitung indeks harganya dikali dengan harga pada tahun dasar, rasionya dikali 100%.
Rumus :
B. INFLASI

1. Pengertian Inflasi.

Inflasi adalah gejala kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum dan terus-menerus.
Dengan kata lain, inflasi dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan meningkatnya harga-
harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus. Berdasarkan definisi tersebut, dapat
diketahui bahwa terdapat 3 komponen utama yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan
inflasi, yaitu sebagai berikut :

a. Kenaikan Harga
b. Bersifat Umum
c. Berlangsung Terus Menerus

2. Penyebab Inflasi
Umumnya inflasi disebabkan oleh naiknya permintaan terhadap barang dan jasa secara
signifikan atau dapat juga disebabkan oleh naiknya biaya produksi. Naiknya permintaan
dan naiknya biaya produksi mendorong produsen untuk menaikkan harga. Jika kenaikan
harga berlangsung secara terus menerus terjadilah apa yang disebut dengan inflasi.
Secara umum terdapat 3 faktor penyebab inflasi, yaitu :
a. Permintaan (Demand)
Adanya kenaikan permintaan agregat (agregat demand) yang lebih besar dibandingkan
dengan penawaran agregat (agregat supply) atas barang dan jasa dapat menyebabkan
inflasi permintaan (demand pull inflation). Permintaan agregat adalah total permintaan
barang dan jasa untuk keperluan konsumsi dan investasi dalam suatu perekonomian.
b. Penawaran (Supply)
Adanya kenaikan biaya produksi atau biaya pengadaian barang dan jasa menyebabkan
perusahaan mengurangi penawaran (supply) ke pasar. Kondisi tersebut dapat
menyebabkan inflasi penawaran (cots push inflation). Inflasi dari sisi penawaran dapat
juga sebabkan distribusi yang kurang lancar, cuaca buruk, gagal panen, dan
sebagainnya.
Factor penawaran lainnya adalah memicu kenaikan harga penawaran atas suatu barang,
termasuk barang-barang yang harus diimpor, serta harga barang-barang yang
dikendalikan pemerintah seperti BBM dan tariff dasar listrik (TDL) dapat pula
menyebabkan inflasi dari sisi penawaran.
c. Ekspetasi atau Perkiraan Tentang Masa Depan
Adanya ekspetasi para pelaku ekonomi tentang prakiraan masa depan dapat
menyebabkan inflasi. Perubahan harga dapat terjadi akibat prakiraan perubahan harga
dimasa depan oleh pelaku ekonomi. Contohnya apabila pelaku ekonomi baik secara
individu maupun lembaga berfikir bahwa laju inflasi yang terjadi diwaktu-waktu yang
lalu masih akan terjadi diwaktu yang akan datang, maka hal tersebut akan berpotensi
menimbulkan inflasi. Dan juga dapat disebabkan oleh ekspetasi pelaku ekonomi yang
didasarkan pada kebijakan yang dilakukan pemerintah dan bank sentral.
3. Jenis – Jenis Inflasi
Penggolongan inflasidapat ditinjau dari beberapa segi, di antaranyasebagaiberikut.
a) Dilihat dari laju kecepatannya, inflasi dibagi menjadi 3:

1) inflasi lunak (wild inflation), inflasi yang kecepatannya kurang dari 5% per tahun.
2) inflasi cepat (galloping inflation, inflasi yang kecepatannya 5% atau lebih per tahun
3) inflasi meroket (sky rocketing inflation) atau hiperinflasi, yaitu inflasi yang kecepatannya
lebih dari 10% per tahun.
b). Dilihat dari parah tidaknya, inflasi dibagi menjadi:

1) inflasi ringan, yaitu inflasi di bawah 10% per tahun (belum mengganggu kegiatan
perekonomian suatu negara dan masih dapat dengan mudah untuk dikendalikan).
2) inflasi sedang, yaitu inflasi antara 10%–30% per tahun (belum membahayakan, tetapi
sudah menurunkan kesejahteraan masyarakat yang berpenghasilan tetap).
3) inflasi berat, yaitu inflasi antara 30%–100% per tahun (sudah mengacaukan perekonomian
karena orang cenderung enggan menabung dan lebih senang menyimpan barang).
4) inflasi sangat berat atau hiperinflasi, yaitu inflasi diatas 100% per tahun (mengacaukan
kegiatan perekonomian suatu Negara dan sulit untuk dikendalikan/diatasi).
c). Dilihat dari sumbernya, inflasi dibagi menjadi:

1) inflasi dari dalam negeri(domestic inflation), artinya inflasi karena penciptaan uang baru
dan adanya kebijakan anggaran defisit,
2) inflasi dari luar negeri (imported inflation), artinya inflasi terjadi karena suatu negara
mengimpor barang/jasa dari negara lain yang sedang mengalami inflasi.

4. Menghitung Inflasi
Terdapat 2 indeks harga yang dapat digunakan untuk menghitung inflasi, yaitu :
 Indeks harga konsumen (IHK), Rumus :

*Adapun untuk menghitung tingkat inflasi, digunakan rumus :


 Gross National Product (GNP) Deflator, Rumus :

5. Dampak Inflasi
 Secara garis besar dampak inflasi terhadap perekonomian antara lain sebagai berikut:
a. Terhambatnya pertumbuhan ekonomi negara
b. Masyarakat yang berpenghasilan rendah tidak dapat menjangkau harga barang karena
harga barang mengalami kenaikan.
c. Jika terdapat kebijakan untuk mengurangi inflasi
d. Masyarakat akan cenderung untuk menyimpan barang dari pada menyimpan uang.
e. Nilai mata uang turun, karena adanya kenaikan harga barang.
 Inflasi juga memengaruhi masyarakat, baik yang berpenghasilan tetap atau tidak tetap.
Adapun dampak inflasi terhadap penghasilan masyarakat adalah sebagai berikut :
1. Memperlebar kesenjangan distribusi pendapatan di antara anggotamasyarakat.
2. Inflasi merugikan masyarakat yang berpendapatan tetap
3. Menghambat perkembangan dunia usaha

6. Mengatasi Inflasi
a. Kebijakan Moneter
1) Politik Diskonto (discount policy)
2) Politik PasarTerbuka (open market policy)
3) Politik Cadangan Kas (cash ratio policy)
4) Kebijakan kredit selektif
5) Kebijakan dorongan moral (moral suasion).
b. Kebijakan Fiskal
1) Sistem perpajakan.
2) Politik anggaran.
3) Pinjaman pemerintah
c. Kebijakan non moneter dan non fiskal
1) Peningkatan produksi dan peningkatan jumlah barang di pasaran.
2) Kebijakan upah dengan menaikkan upah riil yang sudah memperhitungkan inflasi.
3) Pengendalian dan pengawasan harga, misalnya pemerintah menetapkan kebijakan
harga maksimum.

C. PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG


BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Angka indeks adalah sebuah rasio yang umumnya dinyatakan dalam persentase yang
mengukur satu variabel pada suatu waktu atau lokasi tertentu relatif terhadap besarnya
variabel yang sama atau lokasi lainnya. Dalam penyusunan angka indeks, hal-hal yang harus
diperhatikan yaitu tujuan penyusunan angka indeks, sumber dan syarat perbandingan data,
pemilihan periode dasar, dan pemilihan timbangan. Perhitungan indeks harga dibagi menjadi
dua yaitu, indeks harga agregatif tidak tertimbang dan indeks harga agregatif tertimbang.
Inflasi adalah naikn ya harga-harga yang bersumber dari terganggunya keseimbangan antara
arus uang dan barang. Inflasi dapat dibedakan berdasarkan menjadi beberapa jenis.
Berdasarkan tingkat keparahan, terdapat inflasi ringan, inflasi sedang, inflasi berat dan inflasi
sangat berat. Berdasarkan penyebab, terdapat Demmand-pull inflation dan cost-push
inflation. Berdasarkan asal terdapat imported inflation dan inflasi dalam negeri.
DAFTAR PUSTAKA
 Agus Mahfudz dkk. 2009. Ekonomi untuk kelas XI SMA/MA. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
 Alam S. 2017. Ekonomi kelas XI untuk SMA/MA. Jakarta: Esis
 Chumidatus Sa’dyah &Kustan Santana. 2009. Ekonomi Untuk kelas XII SMA dan
MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
 Endang Mulyani. 2019. Ekonomi SMA Kelas XI Edisi 6. Surakarta: Tiga
Serangkai
 Ismawanto. 2009. Ekonomi Untuk SMA dan MA kelas XI. Jakarta: Pusat
Perbukuan Nasional
 Mimin Nur Asiah. 2009. Ekonomi kelas XI untuk SMA dan MA. Jakarta: Pusat
Perbukuan Nasional

Oleh fjfjffjjj k \

]mkipgytu6sdwaeq231se\
\BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dari waktu kewaktu,
suatu perekonomian selalu
mengalami kemajuan dan
kemundurun.Disuatu saat
produksi meningkat,tetapi
disaat lain menurun.Begitu
pula
dengan keuntungan
perusahaan,harga barang,dan
biaya hidup maupun
pendapatan
nasional.Untuk melakukan
perbandingan antara
variabel yang sama dalam
dua
waktu yang
berbeda,diperlukan sebuah
angka indeks.Melalui angka
indeks,kita
dapat mengetahui maju
mundurnya suatu usaha
atau kegiatan,naik turunnya
pendapatan,harga,dan sebagai
berikut.
Apa sebenarnya yang
dimaksud dengan angka
indeks? Sejauh manakah
pentingnya angka indeks?
Untuk menjawab pertanyaan
tersebut,akan dibahas
secara lebih rinci mengenai
angka indeks pada bab
selanjutnya.Selain Indeks
harga
juga dibahas
inflasi,deflasi,devaluasi,depres
iasi,revaluasi,dan apresiasi.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dari waktu kewaktu,
suatu perekonomian selalu
mengalami kemajuan dan
kemundurun.Disuatu saat
produksi meningkat,tetapi
disaat lain menurun.Begitu
pula
dengan keuntungan
perusahaan,harga barang,dan
biaya hidup maupun
pendapatan
nasional.Untuk melakukan
perbandingan antara
variabel yang sama dalam
dua
waktu yang
berbeda,diperlukan sebuah
angka indeks.Melalui angka
indeks,kita
dapat mengetahui maju
mundurnya suatu usaha
atau kegiatan,naik turunnya
pendapatan,harga,dan sebagai
berikut.
Apa sebenarnya yang
dimaksud dengan angka
indeks? Sejauh manakah
pentingnya angka indeks?
Untuk menjawab pertanyaan
tersebut,akan dibahas
secara lebih rinci mengenai
angka indeks pada bab
selanjutnya.Selain Indeks
harga
juga dibahas
inflasi,deflasi,devaluasi,depres
iasi,revaluasi,dan apresiasi.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dari waktu kewaktu,
suatu perekonomian selalu
mengalami kemajuan dan
kemundurun.Disuatu saat
produksi meningkat,tetapi
disaat lain menurun.Begitu
pula
dengan keuntungan
perusahaan,harga barang,dan
biaya hidup maupun
pendapatan
nasional.Untuk melakukan
perbandingan antara
variabel yang sama dalam
dua
waktu yang
berbeda,diperlukan sebuah
angka indeks.Melalui angka
indeks,kita
dapat mengetahui maju
mundurnya suatu usaha
atau kegiatan,naik turunnya
pendapatan,harga,dan sebagai
berikut.
Apa sebenarnya yang
dimaksud dengan angka
indeks? Sejauh manakah
pentingnya angka indeks?
Untuk menjawab pertanyaan
tersebut,akan dibahas
secara lebih rinci mengenai
angka indeks pada bab
selanjutnya.Selain Indeks
harga
juga dibahas
inflasi,deflasi,devaluasi,depres
iasi,revaluasi,dan apresiasi.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dari waktu kewaktu,
suatu perekonomian selalu
mengalami kemajuan dan
kemundurun.Disuatu saat
produksi meningkat,tetapi
disaat lain menurun.Begitu
pula
dengan keuntungan
perusahaan,harga barang,dan
biaya hidup maupun
pendapatan
nasional.Untuk melakukan
perbandingan antara
variabel yang sama dalam
dua
waktu yang
berbeda,diperlukan sebuah
angka indeks.Melalui angka
indeks,kita
dapat mengetahui maju
mundurnya suatu usaha
atau kegiatan,naik turunnya
pendapatan,harga,dan sebagai
berikut.
Apa sebenarnya yang
dimaksud dengan angka
indeks? Sejauh manakah
pentingnya angka indeks?
Untuk menjawab pertanyaan
tersebut,akan dibahas
secara lebih rinci mengenai
angka indeks pada bab
selanjutnya.Selain Indeks
harga
juga dibahas
inflasi,deflasi,devaluasi,depres
iasi,revaluasi,dan apresiasi.

Anda mungkin juga menyukai