Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
3.6.Menganalisis indeks harga dan inflasi.
3.6.1. Mendeskripsikan pengertian indeks harga.
3.6.2 Menguraikan tujuan perhitungan indeks harga.
3.6.3 Menganalisis hasil perhitungan indeks harga.
3.6.4 Menguraikan pengertian dan teori inflasi
3.6.5 Menganalisis penyebab inflasi
3.6.6 Mengidentifikasi jenis-jenis inflasi
3.6.7 Menghitung inflasi
3.6.8 Memecahkan dampak dan cara mengendalikan inflasi
Pembahasannya meliputi
Diukur menggunakan
i
Inflasi Indeks
Harga
Menggunakan
Menimbulkan
Dampak Inflasi
Perlu adanya
Materi pokok
A.INDEK HARGA
Indeks harga sangat diperlukan dalam kegiatan ekonomi suatu negara, sebab kenaikan atau penurunan
harga merupakan informasi penting untuk mengetahui perkembangan ekonomi. Harga yang berlaku di
pasar merupakan indeks harga konsumen, yang sangat penting untuk menentukan kebijakan
perekonomian di masa yang akan datang.
Dalam bidang ekonomi, pada dasarnya terdapat tiga macam angka indeks.
a) Angka Indeks Harga (Price Relative)
Indeks harga adalah angka yang menunjukkan perubahan mengenai harga-harga barang, baik
harga untuk satu macam barang maupun berbagai macam barang, dalam waktu dan tempat yang
sama atau berlainan.
b) Angka Indeks Jumlah (Quantity Relative)
Indeks jumlah adalah angka yang menunjukkan perubahan mengenai jumlah barang sejenis atau
sekumpulan barang yang dihasilkan, digunakan, diekspor, dijual, dan sebagainya untuk waktu dan
tempat yang sama ataupun berlainan.
c) Angka Indeks Nilai (Value Relative)
Indeks nilai adalah angka yang dapat dipergunakan untuk mengetahui nilai mengenai barang yang
sejenis atau sekumpulan barang dalam jangka waktu yang diketahui.
Contoh soal:
Bila harga barang tahun 2002 adalah Rp8.000,00 per kilogram, kemudian pada tahun 2003
menjadi Rp10.000,00 per kilogram, maka indeks harga barang tersebut pada tahun 2003 adalah
sebagai berikut.
Keterangan:
IA = indeks kuantitas yang tidak ditimbang
Qn = kuantitas yang akan dihitung angka indeksnya
Qo = kuantitas pada tahun dasar
Penghitungan angka indeks dengan metode agregatif sederhana mempunyai kebaikan karena
bersifat sederhana, sehingga mudah cara menghitungnya. Akan tetapi, metode ini mempunyai
kelemahan yaitu apabila terjadi perubahan kuantitas satuan barang, maka angka indeksnya juga
akan berubah.
Angka indeks rantai adalah penghitungan angka indeks dengan menggunakan tahun
sebelumnya sebagai tahun dasar. Misalnya menghitung angka indeks tahun 2000 dengan tahun
dasar 1999, angka indeks tahun 2001 dengan tahun dasar 2000, dan angka indeks tahun 2002
dengan tahun dasarnya 2001.
Keterangan:
W = faktor penimbang
Contoh penghitungan angka indeks harga dapat kamu lihat pada tabel berikut.
2) Metode Laspeyres
Angka indeks Laspeyres adalah angka indeks yang ditimbang dengan faktor penimbangnya
kuantitas tahun dasar (Qo).
3) Metode Paasche
Angka indeks Paasche adalah angka indeks yang tertimbang dengan faktor penimbang
kuantitas tahun n (tahun yang dihitung angka indeksnya) atau Qn
Penghitungan angka indeks dengan Metode Irving Fisher merupakan angka indeks yang
ideal. Irving Fisher menghitung indeks kompromi dengan cara mencari rata-rata ukur dari
indeks Laspeyres dan indeks Paasche.
Menurut metode ini, angka indeks ditimbang dihitung dengan cara menggabungkan
kuantitas tahun dasar dan kuantitas tahun n, kemudian mengalikannya dengan harga pada
tahun dasar atau harga pada tahun n. Angka indeks Marshal Edgewarth dapat dirumuskan
sebagai berikut.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan data pada tabel di bawah ini agar kamu dapat mencari
angka indeks Marshal Edgewarth.
A 100,00 200,00
B 200,00 250,00
C 400,00 400,00
D 100,00 50,00
E 100,00 200,00
∑ 900,00 1.100,00
Berdasarkan data di atas, maka angka indeks harga tahun 2013 adalah…
∑ RP.340.000,- RP.330.000,-
Berdasarkan data diatas, hitunglah angka indeks tertimbang tahun 2013 dengan menggunakan metode
paascha!
B. INFLASI
A. Pengertian dan Teori Inflasi
Dalam ekonomi, inflasi merupakan proses kenaikan harga umum dan terus-menerus
secara kontinu. Dengan kata lain, inflasi merupakan proses menurunnya nilai mata uang.
Inflasi akan mengakibatkan menurunnya daya beli masyarakat karena secara riil tingkat
pendapatannya juga menurun.secara kontinu. Inflasi merupakan proses suatu peristiwa dan
bukan tinggi rendahnya tingkat harga. Artinya tingkat harga yang dianggap tinggi belum
tentu menunjukkan inflasi. Dianggap inflasi jika terjadi kenaikan harga yang terus-menerus
dan saling memengaruhi.
Pengertian tersebut mengandung makna:
1. Ada kecenderungan harga-harga meningkat walaupun pada masa tertentu turun atau
naik dibandingkan sebelumnya, tetapi tetap memperlihatkan kecenderungan yang
meningkat.
2. Kenaikan tingkat harga berlangsung secara terus-menerus, tidak terjadi pada suatu
saat/satu waktu saja.
3. Kenaikan harga adalah tingkat harga umum, bukan hanya beberapa produk (komoditi)
saja.
Teori ini mengacu pada persamaan pertukaran dari Irving Fisher, yaitu MV = PT.
Menurut teori ini, terdapat tiga penyebab naiknya harga barang umum yang cenderung
akan mengarah pada inflasi, antara lain:
a. Jika dalam perekonomian, jumlah uang beredar (M) dan transaksi barang produksi
(T) relatif tetap, harga (P) akan naik jika sirkulasi uang atau kecepatan perpindahan
uang (V) dari satu tangan ke satu tangan yang lain berlangsung cepat (masyarakat
terlalu konsumtif)
Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 11
b. Jika dalam perekonomian, kecepatan perpindahan uang (V) dan transaksi barang
produksi (T) tetap, kenaikan harga disebabkan oleh terlalu banyaknya uang yang
dicetak dan diedarkan ke masyarakat.
c. Jika dalam perekonomian, kecepatan perpindahan uang (Y) dan jumlah uang
beredar (M) tetap, kenaikan harga disebabkan oleh turunnya transaksi barang
produksi (T) secara nasional.
Dengan demikian, persentase kenaikan harga hanya akan sebanding dengan kenaikan
jumlah uang beredar atau sirkulasi uang, tetapi tidak terhadap jumlah produksi nasional.
2. Teori Keynes
Menurut teori ini, inflasi terjadi karena masyarakat hidup di luar batas kemampuan
ekonominya. Teori ini memfokuskan bagaimana persaingan dalam mendapatkan
penghasilan antargolongan masyarakat dapat menimbulkan permintaan agregat yang
lebih besar daripada jumlah barang yang tersedia.
3. Teori Strukturalis
Teori ini disebut juga teori inflasi jangka panjang. Teori ini menyoroti sebab-sebab
inflasi yang berasal dari kekakuan struktur ekonomi. Dengan demikian, pertambahan
barang-barang produksi ini terlalu lambat dibanding dengan pertumbuhan
kebutuhannya sehingga menaikkan harga bahan makanan dan kelangkaan devisa.
Hal ini berakibat pada kenaikan harga-harga barang lain sehingga terjadi inflasi.
Jumlah barang yang tersedia relatif berkepanjangan jika pembangunan sektor penghasil
bahan pangan dan industri barang ekspor tidak ditambah.
B. Penyebab Inflasi
Gambar 2.
Sumber: Warta Ekonomi, 30 Desember 2005
2. Desakan biaya (Cost Push Inflation)
Inflasi ini terjadi akibat meningkatnya biaya produksi (input) sehingga
mengakibatkan harga-harga produk (output) yang dihasilkan ikut naik. Misalnya,
terjadi kenaikan harga bahan bakar atau tuntutan buruh akan kenaikan upah, dimana
kedua hal tersebut merupakan bagian dari biaya produksi, maka perusahaanpun akan
menaikkan harga jual barang dan jasanya.
C. Jenis-Jenis Inflasi
Inflasi yang terjadi dapat dikelompokkan berdasarkan sifat dan asalnya.
1. Berdasarkan sifatnya, inflasi menjadi empat kategori utama yaitu:
a. Inflasi Ringan (Creeping Inflation)
Inflasi yang besarnya kurang dari 10% per tahun. Inflasi ini dibutuhkan dalam
ekonomi karena akan mendorong produsen untuk memproduksi lebih banyak
barang dan jasa.
b. Inflasi Sedang (Galloping Inflation)
Inflasi yang besarnya antara 10-30% per tahun. Inflasi ini biasanya ditandai oleh
naiknya harga-harga secara cepat dan relatif besar. Angka inflasi pada kondisi ini
biasanya disebut inflasi 2 digit, misalnya 15%, 20%, dan 30%.
c. Inflasi Berat (High Inflation)
Inflasi yang besarnya antara 30-100% per tahun, misalnya inflasi yang terjadi pada
pertengahan dekade 1960 an yang mencapai 600%.
d. Inflasi Sangat Berat (Hyperinflation)
Inflasi yang ditandai oleh naiknya harga secara drastis hingga mencapai 4 digit (di
atas 100%). Pada kondisi ini, masyarakat tidak ingin lagi menyimpan uang, karena
nilainya turun sangat tajam sehingga lebih baik ditukarkan dengan barang.
D. Perhitungan Inflasi
Angka inflasi dihitung berdasarkan angka indeks yang dikumpulkan dari beberapa
macam barang yang diperjualbelikan di pasar dengan tingkat harga masing-masing.
Berdasarkan data harga yang ada, disusunlah suatu angka di dalam indeks. Angka indeks
yang memperhitungkan semua barang yang dibeli oleh konsumen pada setiap harganya
disebut Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Consumer Price Index (CPI).
Berdasarkan IHK dapat dihitung berapa besarnya laju kenaikan harga-harga secara
umun dalam periode tertentu, biasanya setiap bulan, 3 bulan, dan 1 tahun. IHK dapat
diartikan sebagai indeks harga dari biaya sekumpulan barang konsumsi masing-masing
diberi bobot menurut proporsi belanja masyarakat untuk komoditi yang bersangkutan.
IHK merupakan presentase yang digunakan untuk menganalisis tingkat/laju inflasi serta
menjadi indikator yang digunakan pemerintah untuk mengukur inflasi yang ada di
Indonesia.
In =
Keterangan:
In = Inflasi
IHK n = Indeks Harga Konsumen tahun dasar
IHK n-1 = Indeks Harga Konsumen tahun sebelumnya
Contoh:
Pada artikel berita, kepala BPS Pusat mengemukakan kelompok transportasi, komunikasi,
dan jalan keuangan pada bulan Oktober 2013 mencatat inflasi 28.57 %. Terjadi kenaikan
indeks dari 127,91 % pada September 2013 menjadi 164,45 % pada bulan Oktober 2013.
Dikatakan pada artikel tersebut terjadi inflasi sebesar 28,57 % dari bulan September –
Oktober 2013. Bagaimana kita menghitung angka 28,57 % ?
Jawab:
In =
= 28,57 %
Jadi, jelas bahwa angka 28,57 % tersebut dihitung dengan rumus diatas
E. Dampak Inflasi
Secara umum, inflasi memiliki dampak positif dan negatif tergantung parah atau
tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam
arti dapat mendorong perekonomian lebih baik yaitu meningkatkan pendapatan nasional
dan membuat orang bersemangat untuk bekerja, menabung, dan mengadakan investasi.
Sebaliknya dalam masa inflasi yang parah yaitu pada saat inflasi tak terkendali
(hiperinflasi) keadaan perekonomian menjadi kacau dan lesu, orang menjadi tidak
bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga
meningkat dengan cepat, para penerima pendapatan tetap, seperti pegawai negeri atau
karyawan swasta, serta kaum buruh akan kewalahan menanggung dan mengimbangi
harga sehingga hidup mereka semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu
Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 15
1. Bagi pemilik pendapatan tetap dan tidak tetap
Masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan. Kita ambil
contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990, uang
pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Namun, di tahun 2003 atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin
hanya tinggal setengah. Artinya uang pensiunnya tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Sebaliknya orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan
keuntungan seperti pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga
pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.
4. Bagi produsen
Inflasi dapat menguntungkan jika pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada
kenaikan biaya produksi. Jika hal ini terjadi, produsen untuk terdorong untuk
melipatgandakan produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar). Namun, jika
inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan
produsen, produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen dapat
menghentikan produksinya untuk sementara waktu, bahkan jika tidak sanggup
mengikuti laju inflasi dapat gulung tikar (biasanya terjadi pada pengusaha kecil).
Inflasi adalah kenaikan harga (penurunan nilai barang dan jasa) secara terus menerus dan berkepanjangan atau dalam jangka waktu
yang lama. Yang secara umum akan mengakibatkan nilai uang akan turun.
Teori Inflasi ada 3 yaitu teori Kuantitas, Keynes, dan Strukturalis
Penyebab inflasi karena adanya tarikan permintaan (Demand Pull Inflastion) dan desakan biaya (Cost Push Inflation)
Jenis-Jenis Inflasi
3. Berdasarkan sifatnya, inflasi menjadi empt kategori utama yaitu:
e. Inflasi Rendah (Creeping Inflation)
f. Inflasi Menengah (Galloping Inflation)
g. Inflasi Berat (High Inflation)
h. Inflasi Sangat Tinggi (Hyperinflation)
4. Inflasi berdasarkan asalnya
Berdasarkan asalnya, inflasi dibagi menjadi dua, yaitu:
c. Inflasi yang berasal dari dalam negeri (Domestic Inflation)
d. Inflasi yang berasal dari luar negeri (Imported Inflation)
Perhitungan Inflasi
In =
Dampak Inflasi dan cara mengendalikannya
a. Bagi pemilik pendapatan tetap dan tidak tetap
b. Bagi para penabung
c. Bagi debitur dan kreditur
d. Bagi produsen
e. Bagi perekonomian nasional
Soal Latihan:
1. Jelaskan terjadinya inflasi menurut teori keynes!
2. Apa berbedaan antara cost push inflation dengan demand push inflation?
3. Sebutkan dan jelaskan penggolongan inflasi berdasarkan tingkat keparahanya!
4. Apa dampak positif terjadinya inflasi?
5. Harga beras IR 64 di Wates pada bulan Juli Rp 3700,00 per kg, sedang pada bulan
Agustus Rp 4500,00 per kg. Jika IHK bulan Juli adalah 100 maka tentukan ;
a. Indeks harga konsumen pada bulan Agustus
b. Laju inflasi bulan Agustus
Eko, Yuli. 2009. Ekonomi 1 Untuk SMA dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional : Jakarta
Mulyati, dkk. 2009. Ekonomi 1 Untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X.
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta.
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya,dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Permintaan uang
Penawaran uang
Pasar Uang adalah suatu tempat dimana akan bertemunya dimana pemilik jangka pendek dapat
menawarkan kepada calon peminjam dana yang membutuhkannya baik secara langsung ataupun melalui
perantara. Dari segi tinjauan kita, pasar uang terdiri dari permintaan dan penawaran Uang. Maksud dari
penawaran Uang disini adalah jumlah uang yang beredar di dalam masyarakat, yaitu yang terdiri dari uang
khartal dan uang Giral. Sedangkan permintaan Uang adalah keseluruhan jumlah uang yang ingin dipegang
oleh suatu perusahaan maupun masyarakat, atau bisa juga disebut sebagai kebutuhan masyarakat akan
uang tunai.
A. Permintaan Uang
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, permintaan uang itu adalah suatu kebutuhan masyarakat akan uang
tunai. Berdasarkan teorinya, permintaan uang ini dibagi menjadi dua bagian yaitu teori kuantitas uang
klasik dan teori uang keynesian. Sebelum menjelaskan teori kuantitas uang klasik dan teori uang
keynesian, kami akan menjelaskan beberapa hal yang mempengaruhi permintaan uang, diantaranya adalah
sbb:
a) Pendapatan Rill, semakin tinggi pendapatan permintaan akan uang akan semakin besar. Ini
dikarenakan konsumsi dan tabungan akan bertambah seiring dengan meningkatnya pendapatan.
b) Tingkat Suku Bunga, semakin tinggi suku bunga permintaan akan uang untuk motif spekulasi akan
berkurang. Hal ini dikarenakan tingginya suku bunga akan membuat biaya pinjaman uang untuk
berspekulasi semakin bertambah mahal. Selain itu, jika tingkat suku bunga tinggi, orang akan lebih
baik memilih untuk menabung di bank daripada untuk berspekulasi.
c) Tingkat Harga Umum, semakin tinggi tingkat harga umum, permintaan akan uang akan semakin
bertambah. Hal ini dikarenakan harga barang dan jasa bertambah mahal, dan untuk membelinya
diperlukan uang yang lebih banyak pula dan mengakibatkan permintaan akan uang juga semakin
bertambah.
Berdasarkan teorinya, permintaan uang ini dibagi menjadi dua bagian yaitu teori kuantitas uang klasik dan
teori uang keynesian
Untuk lebih jelasnya Irving fisher merumuskan teorinya di dalam persamaan yang sederhana,
yaitu sbb:
MV = PT
Dimana:
Permintaan uang dalan teori ini dikemukakan oleh John Maynard Keynes, teori ini berbanding terbalik
dengan teori kuantitas uang. Kalau pada kuantitas uang tidak diperlukannya tingkat suku bunga, lain
halnya dengan teori ini, di dalam teori ini tingkat suku bunga sangat berpengaruh terhadap perilaku
masyarakat untuk memilih memegang uang tunai atau surat-surat berharga.
Penekanan faktor tingkat bunga terhadap keinginan memegang uang inilah yang memungkinkan
analisis permintaan uang sebagai alat untuk memeroleh keuntungan. Permintaan uang menurut John
Maynard Keynes ini adalah sejumlah uang yang diminta masyarakat untuk keperluan transaksi,
berjaga-jaga, dan juga unutk spekulasi di dalam sebuah perekonomian. Menurut Keynes ada 3 motif
yang mempengaruhi tingkat permintaan uang, diantaranya yaitu:
Dikarenakan adanya tiga motif inilah yang menyebabkan timbulnya tiga macam demand terhadap
permintaan uang. Diantaranya yaitu:
Motif ini timbul karena uang digunakan untuk melakukan pembayaran secara reguler terhadap
transaksi yang dilakukan. Besarnya permintaan uang untuk tujuan transaksi ini ditentukan oleh
besarnya tingkat pendapatan (MDt = f(Y) ), artinya semakin besar tingkat pendapatan yang
dihasilkan, maka jumlah uang diminta untuk transaksi juga mengalami peningkatan demikian
sebaliknya.
Selain untuk membiayai transaksi, maka uang diminta pula oleh masyarakat untuk keperluan di
masa mendatang yang sifatnya berjaga-jaga. Menurut Keynes jumlah uang yang dipegang unutk
berjaga-jaga tergantung dari tingkat pendapatan. Semakin tinggi pendapatan seseorang, maka
semakin tinggi pula uang yang dipegang untuk berjaga-jaga di masa yang akan datang. Dari
penjelasan diatas adapat disimpulkan dengan persamaan sbb (MDp = f(Y) ).
Pada suatu sistem ekonomi modern dimana lembaga keuangan masyarakat sudah mengalami
perkembangan yang sangat pesat mendorong masyarakatnya untuk menggunakan uangnya bagi
kegiatan spekulasi, yaitu disimpan atau digunakan untuk membeli surat-surat berharga, seperti
obligasi pemerintah, saham, atau instrumen lainnya. Faktor yang mempengaruhi besarnya
permintaan uang dengan motif ini adalah besarnya suku bunga, dividen surat-surat berharga,
ataupun capital gain, fungsi permintaannya adalah (MDs = f(i) ).
Hubungan antara permintaan uang untuk spekulasi dengan suku bunga adalah negative. Artinya
setiap adanya kenaikan suku bunga, maka permintaan uang untuk spekulasi akan berkurang. Dan
begitupun sebaliknya, apabila tingkat suku bunga menurun, maka permintaan uang untuk spekulasi
akan meningkat. Dari penjelasan ini dapat ditulis dengan persamaan
(N = R/i), dimana:
Dari ketiga motif diatas, maka formula untuk permintaan uang secara total menurut Keynes adalah
dirumuskan sbb:
L = L1 + L2
Dimana:
L1 = L1 (Y)
L2 = L2 (i)
Sehingga :
L = L1(Y) + L2 (i)
L = L (Y, i )
L1 : Permintaan akan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga yang ditentukan oleh pendapatan (Y)
L2 : Permintaan akan uang untukspekulasi yang dipengaruhi oleh tingkat bunga (i)
a. kebiasaan pembayaran konsumen, apakah tunai atau angsuran, sebab ini akan berpengaruh
terhadap jumlah uang yang diminta pada saat ini atausaat mendatang.
b. Frekuensi pembayaran pendapatan
c. Praktik-praktik bank, hal ini berkaitan dengan keluar masuknya uang melalui bank.
d. Keadaan psikologi masyarakat dalam menggunakan uangnya.
3. Motif-motif masyarakat dalam memiliki uang.
4. Kekayaan dari masyarakat
5. Tersedianya fasilitas kredit
6. Kepastian tentang pendapatan yang diharapkan
7. Harapan tentang harga
8. Tersedianya beberapa alternatif bentuk kekayaan
9. Sistem atau cara pembayaran yang berlaku.
Penawaran uang sering juga disebut jumlah uang yang beredar. Penawaran
uang adalah jumlah uang yang beredar baik itu di tangan masyarakat maupun di perbankan.
Definisi uang beredar di masyarakat terdiri atas beberapa bagian:
Secara sederhana penawaran uang atau jumlah uang yang beredar terdiri atas uang logam, uang kertas,
simpanan giro, deposito berjangka, berbagai macam tabungan, dan rekening valuta asing milik swasta
domestik. Penawaran uang dipengaruhi oleh pemerintah dengan berbagai kebijakan yang ditetapkan.
Lembaga yang biasanya bertanggungjawab mengatur dan menjalankan kebijakan khususnya kebijakan
moneter adalah bank sentral.
Pada hakikatnya, penawaran uang adalah jumlah uang yang tersedia dalam suatu perekonomian. Kita
telah mengenal kebijakan moneter, yaitu kebijakan yang bertujuan untuk mengatur penawaran uang /
mengatur jumlah uang yang beredar. Jadi penawaran uang merupakan tugas pemerintah melalui bank
sentral (Bank Indonesia).
Yang dimaksud dengan penawaran uang disini adalah jumlah uang yang beredar di masyarakat.
Perubahan jumlah uang yang beredar secara garis besar dipengaruhi oleh uang inti dan pelipat uang.
Besarnya uang inti sangat tergantung pada tindakan-tindakan yang ditentukan oleh pemerintah
khususnya bank sentral. Pelipat uang, di lain pihak, disamping dipengaruhi oleh perilaku bank sentral
juga ditentukan oleh perilaku agen-agen ekonomi lainnya seperti bank umum dan masyarakat
domestic.
Sangat perlu dipahami bahwa konsep uang sangat terkait pada konsep likuiditas. Suatu asset likuid
adalah asset yang dengan mudah dapat diuangkan dengantanpa kehilangan risiko rugi. Pada satu sisi
ekstrim dari spectrum likuiditas, uang tunai adalah asset yang paling likuid dengan daya beli penuh.
Pada tingkat spektrum likuiditas moderat kita mengenal uang kuasi yang secara definitive tidak secara
langsung berfungsi sebagai medium of exchange. Pada sisi ekstrim lainnya kita mengenal asset-aset
fisik yang sangat tidak likuid sebagai alat pertukaran seperti rumah, tanah, obligasi jangka panjang dan
sebagainya.
Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi jumlah penawaran uang atau jumlah uang yang beredar di
masyarakat. Faktor-faktor tersebut antara lain pendapatan, tingkat suku bunga , selera masyarakat,
harga barang, fasilitas kredit, dan kekayaan masyarakat.
1. Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh masyarakat pada jangka waktu tertentu.
Semakin tinggi pendapatan masyarakat, maka semakin besar pula jumlah uang yang beredar di
masyarakat. Sebaliknya, pula pendapatan masyarakat rendah, maka semakin kecil pula jumlah
uang yang beredar di masyarakat.
2. Tingkat suku bunga dapat memengaruhi jumlah uang yang beredar. Bila suku bungan rendah,
maka orang cenderung untuk menabung di bank. Jumlah uang yang beredarpun akan meningkat.
Sebaliknya, bila suku bunga bank tinggi, banyak orang yang tertarik untuk menyimpan uang di
bank. Efeknya, jumlah uang yang beredar juga akan berkurang
3. Selera masyarakat dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar. Pada saat ada pergantian
model atau tren tertentu, permintaan terhadap barang tersebut dapat mempengaruhi jumlah uang
yang beredar.
4. Harga Barang, pada saat harga barang naik maka peredaran uang akan semakin cepat karena
dibutuhkan makin banyak uang untuk membeli barang tersebut.
5. Fasilitas Kredit, adanya fasilitas kredit dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar di pasar.
Jika masyarakat suka akan penggunaan kredit , maka dengan sendirinya penggunaan kredit, maka
dengan sendirinya penggunaan uang tunai akan nberkurang. Begitu juga sebaliknya.
6. Kekayaan Masyarakat, jumlah uang yang beredar dalam masyarakat semakin apabila variasi
kekayaan masyarakat semakin besar apabila variasi kekayaan masyarakat sedikit. Sebaliknya, bila
masyarakat memiliki banyak pilihan bentuk kekayaan seperti kekayaan dalam bentuk tabungan,
saham, tanah, dan lain-lain, maka jumlah uang beredar di masyarakat akan menurun.
Keseimbangan Pasar Uang Harga keseimbangan atau harga ekuilibrium dalam ekonomi adalah merupakan
harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga
dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan
penjual(produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika
keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan
pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga. Masalah harga berhubungan dengan barang
ekonomis, sebab barang ekonomis adanya langkah dan berguna dan untuk memperolehnya diperlukan
pengorbanan uang dengan bantuan harga. Harga adalah perwujudan nilai tukar atas suatu barang/jasa yang
dinyatakan uang. Oleh karena itu, harga merupakan nilai tukar obyektif atas barang/jasa dan nilai tukar
obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau harga keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk secara
otomatis akan tetapi melalui suatu proses mekanisme pasar yakni tarik menarik antara kekuatan pembeli
dengan permintaannya dan kekuatan penjual dengan penawarannya.
Rangkuman
1. Apakah yang dimaksud dengan permintaan uang? Jelaskan menurut pendapat kalian sendiri.
2. Sebutkan dan jelaskan teori permintaan uang!
3. Sebutkan dan jelaskan motif-motif yang mempengaruhi permintaan uang tunai!
4. Sebutkan faktor – faktor yang mempengaruhi permintaan uang!
5. Apakah yang kalian ketahui tentang penawaran uang? Jelaskan.
6. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran uang
7. Bagaimana pengaruh IPTEK terhadap penawaran uang,jelaskan!
EVALUASI
1 . In d e ks h a r ga a d a l a h . . .
3. Indeks harga konsumen dapat dihitung dengan menggunakan metode indeks harga….
a. agregatif sederhana
b. agregatif tertimbang
c. marshall
d. paasche
e. laspayres
4. Dalam perhitungan angka indeks paasche, yang dijadikan factor penimbang adalah….
5. Berikut adalah data harga rata-rata setelah diolah sementara untuk memperoleh indeks harga
tertimbang dari 3 jenis barang
a. 118,70% d. 129,17%
b. 120,60% e. 129,10%
c. 124,64%
6. Harga beras rojo lele di sleman pada bulan januari Rp. 6.000,00 sedangkan bulan februari Rp.
6.500,00 indeks harganya adalah…
a. 108,33% d. 103,03%
b. 260,45% e. 188,33%
c. 100%
a. angka perbandingan antara satu variable bilangan dan variable bilangan lain yang
perubahah relatifnya dinyatakan dalam bentuk persentase (%)
b. angka yang menunjukan perkembangan harga dari waktu ke waktu yang dinyatakan dalam
bentuk persentase (%)
c. perubahan angka dari waktu ke waktu yang dinyatakan dalam bentuk persentase
d. kecenderungan kenaikan/penurunan angka dari waktu ke waktu dalam bentuk persentase
(%)
e. perbandingan rangkai antara obyek yang satu terhadap obyek yang lain dinyatakan dalam
bentuk persentase (%)
9. Jika diketahui jumlah harga tahun 2004 Rp. 9500,- dan jumlah harga tahun 2005 Rp. 11.100,-
maka angka indeks agregat sederhana adalah …
a. 116,84 %
b. 115,48 %
c. 161,84 %
d. 162,48 %
e. 114,84 %
10. Perbandingan nilai barang-barang yang dihasilkan dari satu periode ke periode lain disebut …
a. angka indeks
b. indeks harga
c. indeks nilai
d. indeks kuantitas
e. indeks harga konsumen
a. Promosi
b. Ekonomi
c. Spekulasi
d. Transaksi
e. Berjaga jaga
27. Apabila masyarakat membeli obligasi, maka permintaan uang tunai untuk memenuhi tujuan
tersebut didasarkan oleh motif….
a. transaksi
b. berjaga-jaga
c. ekonomi
d. spekulasi
e. Provisi
28. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran uang adalah sebagai berikut.
1) Motif transaksi
2) Motif berjaga-jaga
3) Pendapatan masyarakat
4) Motif spekulasi
5) Selera masyarakat
Daftar Pustaka
Yuli. 2009. Ekonomi 1 : Untuk SMA dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan Departemen Jakarta:
Pendidikan Nasional.
Kasmir. 2002. Bank dan lembagaKeuanganLainnya-edisikeenam. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada
YulianaSudremidanNurhadi. 2013.LensakegiatanEkonomi SMA/MA Kelas X. Jakarta:
PT.BumiAksara
dewimanroe///C:/Users/ASUS/Downloads/PERMINTAAN%20DAN%20PENAWARAN%20UAN
G/PERMINTAAN%20DAN%20PENAWARAN%20UANG%201.htm
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/PERMINTAAN%20DAN%20PENAWARAN%20UANG/faktor
%20-
%20faktor%20yang%20mempengaruhi%20permintaan%20dan%20penawaran%203.htm(diakses
pada tanggal 29 april 2014 )
4. Dik.
∑Pn = Rp1.100,-
∑P0 = Rp 900,-
𝑅𝑝1.100,−
= 𝑅𝑝900,−
× 100
= 122.22%
Rp340.000, −
𝐼𝑃 = × 100
Rp330.000, −
𝐼𝑃 = 103.03
Jadi terjadi kenaikan harga sebesar 3.03% pada tahun 2013.
Kunci Jawaban
A.Pilihan Ganda
1. A 6. A 11. A
2. C 7. D 12. B
3. B 8. A 13. C
4. B 9. B 14. A
5. D 10. C 15. E
B. Essay
1. Menurut Keynes, inflasi terjadi karena perebutan perolehan barang dan jasa oleh masyarakat
pelaku ekonomi (rumah tangga konsumsi) yang ingin memperoleh barang dan jasa lebih
banyak
2. Inflasi yang disebabkan oleh demand pull inflation, bagi produsen akan menambah jumlah
barang yang diproduksi sedangkan inflasi yang disebabkan karena cost push inflation,
produsen akan mengurangi jumlah barang yang diproduksi
4500
IHK = x 100 % = 121, 62
3700
IHKn-IHKn-1
Inflasi = x 100 %
b.
IHK n-1
Kunci jawaban
Pilihan Ganda:
1. D 5. E
2. D 6. A
3. B 7. A
4. E 8. A
Essay:
1. Teori kuantitas uang: besar kecilnya permintaan uang ditentukan oleh besarnya kecepatan
perputaran uang tersebut, selain itu tingkat harga dalam teori ini juga berpengaruh.
Pada suatu sistem ekonomi modern dimana lembaga keuangan masyarakat sudah
mengalami perkembangan yang sangat pesat mendorong masyarakatnya untuk
menggunakan uangnya bagi kegiatan spekulasi, yaitu disimpan atau digunakan untuk
membeli surat-surat berharga, seperti obligasi pemerintah, saham, atau instrumen lainnya.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
CARA MENGATASI
INFLASI
KEBIJAKAN
PEMERINTAH
KEBIJAKAN KEBIJAKAN
MONETER FISKAL
Sumber: antarasumber.com
Jumlah uang beredar dapat memengaruhi tingkat harga. Jumlah uang beredar yang terlalu
berlebihan dapat menaikkan tingkat harga umum atau dengan kata lain menyebabkan inflasi. Oleh
karena itu, kebijakan moneter merupakan salah satu kebijakan di bidang ekonomi yang sangat
penting untuk mengatur dan menjaga stabilitas ekonomi suatu negara. Kebijakan ini lebih
menekankan pada upaya memengaruhi jumlah uang yang beredar di suatu negara.
Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai
keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan
pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya
tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan
kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan
dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan
(tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor
perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil.
Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi
secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai tujuan tersebut
Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan
persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran
dalam pasokan/distribusi barang.Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun
tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi
dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila
mengalami kesulitan likuiditas
Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan
ini sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia. Hal yang
Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 39
dimaksud dengan kestabilan nilai rupiah antara lain adalah kestabilan terhadap harga-harga barang
dan jasa yang tercermin pada inflasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, sejak tahun 2005 Bank
Indonesia menerapkan kerangka kebijakan moneter dengan inflasi sebagai sasaran utama kebijakan
moneter (Inflation Targeting Framework) dengan menganut sistem nilai tukar yang mengambang (free
floating). Peran kestabilan nilai tukar sangat penting dalam mencapai stabilitas harga dan sistem
keuangan. Oleh karenanya, Bank Indonesia juga menjalankan kebijakan nilai tukar untuk mengurangi
volatilitas nilai tukar yang berlebihan, bukan untuk mengarahkan nilai tukar pada level tertentu.
Kebijakan moneter yang dilakukan Indonesia dan dampaknya terhadap Perekonomian Indonesia.
Dalam sistem nilai tukar bebas dan perfect capital mobility, kebijakan moneter lebih efektif
dibandingkan kebijakan fiskal dalam upaya mencapai keseimbangan dan stabilitas makro ekonomi.
Kebijakan moneter lebih berperan dalam menstimulasi pemulihan ekonomi. Kebijakan moneter yang
efektif menjanjikan tercapainya inflasi yang rendah, stabilitas nilai tukar,dan suku bunga.
Sumber: antarasumber.com
Gambar 3. Jumlah uanh yang beredarharus terkendali
Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah atau
mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
1. Kebijakan Moneter Ekspansif/Monetary Expansive Policy (kebijakan uang longgar)
Adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang beredar Kebijakan ini
dilakukan untuk mengatasi pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat (permintaan
masyarakat). Kebijakan ini diterapkan pada saat perekonomian mengalami resesi atau depresi.
Penerapan kebijakan ini seperti :
Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah duit yang beredar dengan memainkan tingkat bunga
bank sentral pada bank umum. Bank umum kadang-kadang mengalami kekurangan uang sehingga
harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan
tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang
beredar berkurang.
RANGKUMAN
Tugas kelompok
Politik diskonto merupakan kebijakan moneter yang ditempuh dengan mengubah-ubah tingkat suku
bunga. Dari sisi moneter, kebijakan ini berdampak langsung pada jumlah uang beredar. Sedangkan dari
sektor riil (dunia usaha), kenaikan atau penurunan tingkat suku bunga juga membawa pengaruh. Bersama
kelompok Anda, carilah artikel atau opini dari analis ekonomi yang membahas dampak politik diskonto
yang dirasakan dunia usaha!
6. Instrument kebijakan moneter langsung yang biasa digunakan oleh bank sentral atau otoritas
moneter terutama di negara-negara berkembang antara lain sebagai berikut, kecuali...
a. Penurunan Nilai Uang
b. Penetapan Tingkat Bunga
c. Credit Ceiling / Pagu Kredit
d. Kredit Langsung (direct loan)
e. Fasilitas Diskonto (discount facility)
7. Instrument tidak langsung yang digunakan bank sentral dalam rangka mengendalikan variable
moneter adalah:
a. Penurunan Nilai Uang
b. Penetapan Tingkat Bunga
c. Credit Ceiling / Pagu Kredit
ESSAY
Jawablah Pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Jelaskan 5 peran bank sentral dalam menjalankan kebijakan moneter?
2. Jelaskan 2 jenis- jenis kebijakan moneter?
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan fasilitas diskonto (discoount facility)!
4. Apa yang dimaksud dengan instrument kebijakan fiscal? Sebutkan instrument yang terdapat pada
kebijakan fiscal?
5. Jelaskan 5 tujuan dari kebijakan fiskal?
Essay
1. Peran bank sentral dalam menjalanka kebijakan moneter :
a. Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter antara lain melalui instrumen
suku bunga dalam operasi pasar terbuka. Bank Indonesia dituntut untuk mampu menetapkan
kebijakan moneter secara tepat dan berimbang.
3. Fasilitas yang diberikan kepada perbankan dalam bentuk pinjaman dengan menggunakan surat-surat
berharga yang dimiliki sebagai jaminan.
4. Penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak. Intrumen kebijakan
fiscal adalah kebijakan/penentuan jenis pajak dan tarif pajak (tax).
5. Tujuan kebijakan moneter:
DAFTAR
PUSTAKA
Ismanto.http://ssbelajar.blogspot.com/2013/04/pengertian-dan-tujuan-kebijakan-moneter.html . Di akses
28 April 2014
Nurcahyaningtyas. 2009. Ekonomi untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Rizaldi. 2010. http://rizaldrezpect.blogspot.com/2011/03/makalah-permasalahan-kebijakan-
moneter.html.(online). Diakses 29 April 2014
Sukardi. 2009. Ekonomi untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
KOMPETENSI INTI:
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya,dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri,dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
URAIAN MATERI
1. Definisi Kebijakan Moneter
Menurut Nopirin: kebijakan moneter adalah tindakan yang dilakukan oleh penguasa
moneter (biasanya bank sentral) untuk mempengaruhi jumlah uang beredar dan kredit yang pada
gilirannya akan mempengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat (Nopirin, 1992:45). Bank sentral
RANGKUMAN
Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai
keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan)
dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro,
yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta
neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian
terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi).
Bank Sentral umumnya menggunakan beberapa instrument kebijakan moneter yang dapat
digolongkan kedalam dua jenis instrument yaitu:
Essay!
Kunci jawaban
Latihan
Essay
1. Sertifikat Bank Indonesia dan Surat Perbendaharaan Negara (Treasury Bills)
2. yaitu cadangan primer (primary reserves) dan cadangan sekunder (secondary reserves)
3. Credit Ceiling adalah penentuan jumlah batas maksimal kredit yang diperbolehkan untuk
disalurkan oleh masing-masing bank yang ditetapkan oleh bank sentra
4. fasilitas yang diberikan kepada perbankan dalam bentuk pinjaman dengan menggunakan
surat-surat berharga yang dimiliki sebagai jaminan.
5. Cara kerja instrument ini pada dasarnya adalah Bank Indonesia memberikan himbauan
kepada bank-bank, biasanya terutama kepada bank-bank utama saja (leading banks), agar
himbauan atau permintaan Bank Indonesia sesuai dengan kebijakan moneter yang
dijalankannya.
Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 59
Biasanya dalam hal Bank Indonesia akan menambah jumlah uang beredar, bank-bank
diminta untuk menurunkan tingkat bunganya dan mulai menyalurkan kreditnya kepada
sector riil. Dengan himbauan tersebut bank-bank secara moral bersedia mengikutinya
dalam rangka mendorong kegiatan sector produksi guna mencapai pertumbuhan ekonomi.
Evaluasi
Pilihan Ganda
1. E
2. B
3. E
4. A
5. A
6. D
7. D
8. D
9. A
10. C
Daftar Pustaka
http://rizaldrezpect.blogspot.com/2011/03/makalah-permasalahan-kebijakan-moneter.html.
Diakses 29 April 2014
Ismanto.http://ssbelajar.blogspot.com/2013/04/pengertian-dan-tujuan-kebijakan-moneter.html. Di
akses 28 April 2014
Sukardi. 2009. Ekonomi untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri,dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
MODUL
KEBIJAKAN FISKAL
Menurut Tulus TH Tambunan, kebijakan memiliki dua prioritas, yang pertama adalah
mengatasi defisit anggaran pendapatan dan belanja Negara (APBN) dan masalah-masalah APBN
lainnya. Defisit APBN terjadi apabila penerimaan pemerintah lebih kecil dari pengeluarannya.
Dan yang kedua adalah mengatasi stabilitas ekonomi makro, yang terkait dengan antara lain ;
pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, kesempatan kerja dan neraca pembayaran.
Sedangkaan menurut Nopirin, Ph. D. 1987, kebijakan fiskal terdiri dari perubahan
pengeluaran pemerintah atau perpajakkan dengan tujuan untuk mempengaruhi besar serta
susunan permintaan agregat.Indicator yang biasa dipakai adalah budget defisit yakni selisih
antara pengeluaran pemerintah (dan juga pembayaran transfer) dengan penerimaan terutama dari
pajak.
Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan
ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah.
Berdasarkan dari beberapa teori dan pendapat yang dijelaskan diatas dapat kita simpulkan bahwa
kebijakan fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah dalam
pengelolaan keuangan negara untuk mengarahkan kondisi perekonomian menjadi lebih baik yang
terbatas pada sumber-sumber penerimaan dan alokasi pengeluaran negara yang tercantum dalam
APBN.
1. Pembiayaan fungsional
Pembiayaan pengeluaran pemerintah ditentukan sedemikian rupa sehingga tidak langsung
berpengaruh terhadap pendapatan nasional.Tujuan utama adalah meningkatkan kesempatan kerja
(employment). Penerimaan pemerintah dari sektor pajak bukan untuk menigkatkan penerimaan
pemerintah, namun untuk mengatur pengeluaran dari pihak swasta. Untuk menekan inflasi, maka
diatasi dengan kebijakan pinjaman. Jika sektor pajak dan pinjaman tidak berhasil, maka tindakan
pemerintah adalah mencetak uang.Jadi, dalam hal ini, sektor pajak dengan pengeluaran
pemerintah terpisah.
2. Pengelolaan anggaran
Penerimaan dan pengeluaran dengan perpajakan dan pinjaman adalah paket yang tidak
bisa terpisahkan. Dalam penjelasan Alvin Hansen, untuk menciptakan anggaran yang berimbang,
maka diperlukan resep bahwa jika terjadi depresi, maka ditempuh anggaran defisit, dan jika
terjadi inflasi maka ditempuh anggaran belanja surplus.
3. Stabilisasi anggaran otomatis
Dalam stabilisasi anggaran ini, diharapkan terjadi keseimbangan antara pengeluaran dan
penerimaan pemerintah tanpa adanya campur tangan langsung pemerintah yang disengaja.Dalam
hal ini, pengeluaran pemerintah ditekan pada asas manfaat dan biaya relatif dari setiap paket
program.Pajak ditetapkan sedemikian rupa sehingga terdapat anggaran belanja surplus dalam
kesempatan kerja penuh.
b) Harga Minyak
Pemerintah memerintahkan harga minyak berkisar antara US$ 75 per barel s/d US$95 per
barel, angka tersebut sejalan dengan penurunan harga minyak dipasaran dunia.
a) Resiko pasar
Resiko pasar ini terdiri dari resiko nilai tukar, resiko tingkat bunga dan resiko
likuiditas yag timbul sebagai akibat dari ketidakpastian kondisi pasar keuangan yang
dinamis. Resiko nilai tukar terutama berasal dari utang melalui pinjaman luar negeri,
sedangkan resiko tingkat bunga bersumber dari pinjaman luar negeri berbasis LIBOR
dan SBN berbasis SBI 3 bulan.
b) Resiko pembiayaan
APBN mempunyai dua kategori, kategori yang pertama yaitu, mencatat pengeluaran dan
penerimaan yang terdiri dari beberapa pos utama diantaranya:
1. Pajak (berbagai macam)
2. Pinjaman dari Bank Sentral
3. Pinajaman dari masyarakat dalam negeri
4. Pinjaman dari luar negeri
5. Pengeluaran pemerintah untuk pembelian barang/jasa
6. Pengeluaran pemerintah untuk gaji pegawaig.
7. Pengeluaran pemerintah untuk transfer payment
Kebijakan anggaran pemerintah dahulu selalu mengharuskan kebijakan anggaran
berimbang. Kebijakan anggaran berimbang terjadi ketika pemerintah menetapkan pengeluaran
sama besar dengan pemasukan. Namun pada saat ini kebijakan anggran dapat menjadi kebijakan
anggaran defisit (defisit budget), anggaran surplus (surplus budget).
Kebijakan anggaran defisit adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pengeluaran
lebih besar dari pemasukan negara guna memberi stimulus pada perekonomian.Dalam hal ini,
peningkatan pengeluaran yaitu pembelian pemerintah atas barang dan jasa.Peningkatan
pembelian atau belanja pemeritah berdampak terhadap peningkatan pendapatan nasional.
Contohnya pemerintah mengadakan proyek membangun jalan raya.dalam proyek ini pemerintah
membutuhkan buruh dan pekerja lain untuk menyelesaikannya. dengan kata lain proyek ini
menyerap SDM sebagai tenaga kerja. hal ini membuat pendapatan orang yang bekerja di situ
bertambah.
Anggaran defisit memiliki keunggulan maupun kelemahan, salah satu keunggulannya
adalah terdapat penertiban pada angka defisit dan nilai tambahan utang yang jelas dan lebih
transparan serta bisa diawasi masyarakat. Menurut Menkeu Agus DW Martowardojo penerapan
kebijakan anggaran defisit tujuannya untuk menciptakan ekspansi fiskal dan menguatkan
pertumbuhan ekonomi agar tetap terjaga pada level yang tinggi. Umumnya sangat baik digunakan
jika keadaan ekonomi sedang resesif. . Anggaran defisit salah satunya dengan melakukan
peminjaman/hutang, dahulu pemerintahan Bung Karno pernah menerapkannya dengan cara
memperbanyak utang dengan meminjam dari Bank Indonesia, yang terjadi kemudian adalah
inflasi besar-besaran (hyper inflation) karena uang yang beredar di masyarakat sangat banyak.
Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 69
Untuk menutup anggaran yang defisit dipinjamlah uang dari rakyat, sayangnya rakyat
tidak mempunyai cukup uang untuk memberi pinjaman pada pemerintah.akhirnya, pemerintah
terpaksa meminjam uang dari luar negeri. Ini merupakan salah satu kasus yang menggambarkan
kelemahan dari anggaran defisit.
Sedangkan, anggaran surplus adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pemasukannya
lebih besar daripada pengeluarannya.Baiknya politik anggaran surplus dilaksanakan ketika
perekonomian pada kondisi yang ekspansi yang mulai memanas (overheating) untuk menurunkan
tekanan permintaan.
Anggaran surplus (Surplus Budget)/ Kebijakan Fiskal Kontraktif adalah kebijakan
pemerintah untuk membuat pemasukannya lebih besar daripada pengeluarannya.Baiknya politik
anggaran surplus dilaksanakan ketika perekonomian pada kondisi yang ekspansi yang mulai
memanas (overheating) untuk menurunkan tekanan permintaan. Cara kerja anggara surplus
adalah kebalikan dari anggaran defisit, uang yang didapat pemerintah dari pendapatan pajak lebih
banyak dari yang dibelanjakan, pemerintah memenfaatkan selisihnya untuk melunasi beberapa
hutang pemerintah yang masih ada. Surplus anggaran akan menaikkan dana pinjaman,
mengurangi suku bunga dan meningkatkan investasi. Investasi yang lebih tinggi seterusnya dapat
meningkatkan akumulasi modal dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka
mendapatkan dana-dana dan kebijaksanaan yang ditempuh oleh pemerintah untuk
membelanjakan dananya tersebut dalam rangka melaksanakan pembangunan. Atau dengan kata
lain, kebijakan fiscal adalah kebjakan pemerintah yang berkaitan dengan penerimaan atau
pengeluaran Negara.
Dari semua unsur APBN hanya pembelanjaan Negara atau pengeluaran dan Negara dan
pajak yang dapat diatur oleh pemerintah dengan kebijakan fiscal. Contoh kebijakan fiscal adalah
apabila perekonomian nasional mengalami inflasi,pemerintah dapat mengurangi kelebihan
permintaan masyarakat dengan cara memperkecil pembelanjaan dan atau menaikkan pajak agar
tercipta kestabilan lagi. Cara demikian disebut dengan pengelolaan anggaran.
Tujuan kebijakan fiskal adalah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian. Hal ini
dilakukan dengan jalan memperbesar dan memperkecil pengeluaran komsumsi pemerintah (G),
jumlah transfer pemerntah (Tr), dan jumlah pajak (Tx) yang diterima pemerintah sehingga dapat
mempengaruhi tingkat pendapatn nasional (Y) dan tingkat kesempatan kerja (N).
Klasifikasi Pajak :
1. Pajak Objektif.
Contoh : PPN (Pajak Pertambahan Nilai)
2. Pajak Subjektif merupakan jenis pajak yang harus dibayarkan sesuai dengan kemampuan
ekonomi subjek pajak. Contoh : PPh (Pajak Penghasilan)
3. Pajak Langsung merupakan pajak yang dikenakan langsung pada subjek pajak.
Contoh : PPh dan Pajak Bumi Bangunan serta pajak kendaraan bermotor.
4. Pajak Tidak Langsung merupakan beban pajak yang dialihkan dari wajib pajak yang satu ke
wajib pajak yang lain. Contoh : PPn dan PPn Bea Masuk yang harus dibayar oleh pihak
produsen, maka pihak produsen membebankan PPn dan PPnBM tersebut kepada konsumen.
Tarif Pajak :
1. Pajak Proporsional
Beban pajak dengan tariff yang tetap
2. Pajak Progresif
Tarif pajak yang makin tinggi bila nilai objek pajaknya semakin tinggi seperti yang tertera
dalam UU No 17/2000 mengenai pajak penghasilan. Semakin tinggi penghasilan pribadi yang
didapat, semakin tinggi tarif pajak yang harus dibayarkan.
Sebagaiman kita ketahui bahwa kebijakan moneter akan mempengaruhi pasar uang dan
pasar surat berharga, dan pasar uang dan surat berhargta itu akan menentukan tinggi rendahnya
tingkat bunga, dan tingkat bunga akan memperngaruhi tingkat agregat. Kebijakan fiskal akan
mempunyai pengaruh terhadap permintaan dan penawaran agregat, yang pada giliranya
permintaan dan penawaran agregat itu akan menentukan keadaan di pasar barang dan jasa.
Kondisi di pasar barang dan jasa ini akan menentukan tingkat harga dan kesempatan kerja akan
menentukan tingkat pendapatan dan tingkat upah yang di harapkan. Keduanya akan memiliki
umpan balik yaitu pendapatan akan memberikan umpan balik terhadap permintaan agregat dan
upah harapan mempunyai umpan balik terhadap penawaran agregat dan pasar uang serta pasar
surat berharga.
RANGKUMAN
Latihan
1. Kebijaksanaan fiskal adalah kebijakan pemerintah dalam bidang,…
a. Jumlah uang beredar
b. Cadangan kas minimum
c. Pengendalian harga
d. Kesempatan kerja
e. Pendapatan dan pengeluaran Negara
2. Untuk mengerem laju inflasi pemerintah mengeluarkan ketetapan menaikkan pajak
penghasilan agar pengeluaran konsumsi masyarakat berkurang sehingga tidak mendorong
kenaikan harga-harga barang. Tindakan pemerintah ini disebut politik ...
a. fiskal
b. diskonto
Kunci Jawaban
1. E
2. A
3. B
4. C
5. A
6. D
7. E
8. C
9. B
10. D
Daftar Pustaka
Alam,S.2007.Ekonomi untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Erlangga
http://rizaldrezpect.blogspot.com/2011/03/makalah-permasalahan-kebijakan-moneter.html.
Diakses 29 April 2014
Ismanto.http://ssbelajar.blogspot.com/2013/04/pengertian-dan-tujuan-kebijakan-moneter.html. Di
akses 28 April 2014
Sukardi. 2009. Ekonomi untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
KOMPETENSI INTI:
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan pengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
• BUMN
• BUMS
Pengertian • Koperasi
• BUMN
• BUMS
Pentingnya • Koperasi
• BUMN
• BUMS
Peran • Koperasi
URAIAN MATERI
Sebagai pelajar, Anda memerlukan berbagai sarana
kebutuhan, seperti tas sekolah, sepatu, alat tulis, alat
transportasi, dan seragam sekolah. Semua kebutuhanmu
tadi tidak mungkin dapat Anda produksi sendiri. Siapakah
yang memproduksinya ? Perusahaan ataukah perorangan ?
Analisislah jawaban atas pertanyaan tersebut !
Sumber : www.bisnis.com
Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 77
Gambar Rapat di salah satu Firma
Kebutuhan Anda tadi, seperti tas, sepatu, alat tulis dan alat transportasi; diproduksi oleh sebuah
perusahaan. Kebutuhan akan seragam atau pakaian, ada yang diproduksi oleh perorangan maupun
oleh perusahaan. Lalu, apakah perusahaan itu ?
Perusahaan adalah alat atau wadah bagi badan usaha dalam upaya mencari keuntungan. Samakah
badan usaha dengan perusahaan ? apakah badan usaha itu ?
Badan usaha adalah suatu rumah tangga ekonomi yang menggunakan modal dan tenaga kerja
guna mengusahakan pemenuhan kebutuhan hidup dengan tujuan untuk memperoleh laba.
Pendirian badan usaha memerlukan modal yang besar, uang tunai, tanah, bahan baku, tenaga
kerja, mesin produksi, dan gedung kantor. Dengan demikian, perusahaan merupakan alat bagi
badan usaha untuk mencapai tujuan, yaitu laba.
Badan usaha berdasarkan kegiatan yang dilakukannya terbagi atas bidang ekstraktif, agraris,
industri, perdagangan, dan jasa.
A. Pengertian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) dan
Koperasi
1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Badan usaha milik negara (BUMN) adalah badan usaha yang
didirikan oleh negara yang modalnya sebagian atau
seluruhnya berasal dari negara. Contohnya, perusahaan
umum, perusahaan persero, atau perseroan terbatas lainnya.
Badan Usaha Milik Negara atau BUMN merupakan suatu
unit usaha yang sebagian besar atau seluruh modal berasal
dari kekayaan negara yang dipisahkan serta membuat suatu
produk atau jasa yang sebesar-besarnya untuk kemakmuran
rakyat.
Sumber : Tempo, 2006
Gambar BTN adalah salah satu BUMN
dibidang keuangan
BUMN juga sebagai salah satu sumber penerimaan keuangan negara yang nilainya cukup
besar. Status pegawai badan usaha-badan usaha tersebut adalah pegawai negeri.
BUMS merupakan badan usaha yang sepenuhnya dimiliki oleh pihak swasta
perseorangan maupun persekutuan. Badan usaha milik swasta (BUMS) adalah badan
usaha yang didirikan dan dimodali seorang atau sekelompok orang. Pengertian ini
memiliki makna bahwa dalam pengelolaannya.
Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan
mencari laba atau keuntungan. Badan Usaha seringkali disamakan dengan perusahaan,
walaupun pada kenyataannya berbeda. Perbedaan utamanya, Badan Usaha adalah
lembaga sementara perusahaan adalah tempat dimana Badan Usaha itu mengelola faktor-
faktor produksi.
Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS adalah badan usaha yang didirikan dan dimodali
oleh seseorang atau sekelompok orang. Berdasarkan UUD 1945 pasal 33, bidang- bidang
usaha yang diberikan kepada pihak swasta adalah mengelola sumber daya ekonomi yang
bersifat tidak vital dan strategis atau yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak.
B. Pentingnya Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS),
dan Badan Usaha Koperasi
1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Keberadaan BUMN sangat penting karena menciptakan lapangan pekerjaan, penyumbang
GDP dan penerimaan negara, mengembangkan teknologi dan tentu saja sebagai national
pride atau simbol kemajuan bangsa. Kehadiran BUMN disadari di banyak negara.
Pemerintah sebagai sebuah sistem sadar mereka tidak bisa menciptakan kesejahteraan
sendiri. Mereka sangat butuh bantuan dari powerhouse yang mampu menjadi vehicle
ekonomi.
Karena itu tidak mengherankan bila hampir setiap negara maju memiliki BUMN yang
dilindungi meski mendapat saran untuk dibubarkan oleh negara-negara maju dengan niat
terselubung.
C. Peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan
Badan Usaha Koperasi
1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Kebijakan pemerintah di bidang reorganisasi dan reorientasi atas perusahaan- perusahaan
negara adalah untuk peningkatan efisiensi. Berdasarkan kebijakan ini diharapkan
perusahaan-perusahaan milik negara dan daerah tersebut menjadi mandiri dalam
mengelola kegiatannya.
Sumber : www.google.com/images
c. Untuk mencegah timbulnya monopoli di bidang ekonomi oleh pihak swasta.
d. Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena BUMN merupakan sumber
penerimaan negara.
e. Dapat mengurangi jumlah pengangguran karena perekrutan tenaga kerja.
f. Memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah,
koperasi, dan masyarakat.
g. Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional.
h. Menjadi perintis kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta
dan koperasi.
i. BUMN memberikan kontribusi yang positif untuk perekonomian Indonesia.
j. Pada sistem ekonomi kerakyatan, BUMN ikut berperan dalam menghasilkan
barang atau jasa yang diperlukan dalam rangka mewujudkan sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
k. PT Dirgantara Indonesia, PT Perusahaan Listrik Negara, PT Kereta Api Indonesia
(PT KAI), PT Pos Indonesia, dan lain sebagainya. Perusahaan-perusahaan tersebut
didirikan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, serta untuk
mengendalikan sektor-sektor yang strategis dan yang kurang menguntungkan.
l. Mengelola cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak.
m. Sebagai pengelola bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
secara efektif dan efisien.
n. Sebagai alat bagi pemerintah untuk menunjang kebijaksanaan di bidang ekonomi.
o. Menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat sehingga dapat menyerap tenaga
kerja.
2. Peranan BUMD
a. Meningkatkan perekonomian dan perkembangan swasta daerah.
b. Membantu meningkatkan produksi daerah yang otomatis adalah produk nasional.
c. Memperluas kesempatan kerja di daerah.
d. Mengusahakan pemerataan pembangunan di daerah dan hasil-hasilnya.
Sumber : www.google.com/images
Secara ringkas peran Badan Usaha Swasta dalam perekonomian diuraikan seperti di
bawah ini:
a. Membantu pemerintah menciptakan lapangan kerja.
b. Membantu pemerintah membuka cabang produksi yang tidak ditangani oleh
pemerintah.
c. Sebagai partner pemerintah dalam mengelola sumber daya alam dan mendorong
pertumbuhan ekonomi.
d. Membantu pemerintah dalam ekspor non migas.
Searah dengan peran BUMS dalam membantu pemerintah dalam perekonomian, maka
pemerintah memberi kesempatan pada swasta untuk ikut mengelola sumber daya alam di
Indonesia. Pertimbangan pemerintah dalam memberikan kesempatan mengelola sumber
daya alam adalah:
a. Modal untuk menggali dan mengolah semua sumber daya alam belum cukup dimiliki
oleh pemerintah.
b. Swasta diberikan kesempatan untuk memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat.
c. Kurangnya tenaga ahli yang dimiliki oleh pemerintah.
d. Memberikan kesempatan pada swasta atau masyarakat untuk menciptakan kreasi dan
partisipasi dalam mencapai kemakmuran bangsa.
RANGKUMAN
Badan usaha milik negara (BUMN) adalah badan usaha yang didirikan oleh negara yang
modalnya sebagian atau seluruhnya berasal dari negara. Contohnya, perusahaan umum,
perusahaan persero, atau perseroan terbatas lainnya. Badan Usaha Milik Negara atau BUMN
BUMS merupakan badan usaha yang sepenuhnya dimiliki oleh pihak swasta perseorangan
maupun persekutuan. Badan usaha milik swasta (BUMS) adalah badan usaha yang didirikan dan
dimodali seorang atau sekelompok orang. Pengertian ini memiliki makna bahwa dalam
pengelolaannya.
LATIHAN
SOAL ESSAY
Selesaikanlah soal-soal berikut ini!
6. Kemukakan pengertian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik
Swasta (BUMS) !
7. Kemukakanlah pengertian Badan Usaha Koperasi dengan mengacu pada pengertian
koperasi menurut UU No. 17 tahun 2012 !
8. Analisislah pentingnya Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta
(BUMS) dan Badan Usaha Koperasi !
9. Tentukanlah dan tuliskan 3 peran dari BUMN dan BUMS dalam system perekonomian
Indonesia ?
10. Kemukakanlah perbedaan BUMN dengan BUMS ?
JAWABAN :
1. Badan usaha milik negara (BUMN) adalah badan usaha yang didirikan oleh negara yang
modalnya sebagian atau seluruhnya berasal dari negara. Contohnya, perusahaan umum,
Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 83
perusahaan persero, atau perseroan terbatas lainnya. Badan Usaha Milik Negara atau
BUMN merupakan suatu unit usaha yang sebagian besar atau seluruh modal berasal dari
kekayaan negara yang dipisahkan serta membuat suatu produk atau jasa yang sebesar-
besarnya untuk kemakmuran rakyat.
BUMS merupakan badan usaha yang sepenuhnya dimiliki oleh pihak swasta
perseorangan maupun persekutuan. Badan usaha milik swasta (BUMS) adalah badan
usaha yang didirikan dan dimodali seorang atau sekelompok orang. Pengertian ini
memiliki makna bahwa dalam pengelolaannya.
2. Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang per seorangan atau badan hukum
koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan
usaha, ,yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama dibidang ekonomi, sosial dan
budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi.
DAFTAR PUSTAKA
Noviani, Levy. 2009. Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Departemen Pendidikan
Nasional
Sukardi, dkk. 2009. Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Departemen Pendidikan
Nasional
MODUL :
Masalah Ekonomi dan Cara Mengatasinya
KOMPETENSI INTI :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KOMPETENSI DASAR
3.8 Menganalisis peran pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian
Indonesia
INDIKATOR
3.8.4 Mengklasifikasi bentuk-bentuk BUMN, BUMS, dan koperasi
3.8.5 Membedakan bentuk-bentuk BUMN, BUMS, dan Koperasi
II. URAIAN
Sepanjang hidupnya manusia memerlukan berbagai macam barang dan jasa untuk memenuhi
segala kebutuhan jasmani dan rohani. Karena jumlah manusia di dunia sangat banyak (kurang
lebih lima miliar), sudah tentu barang dan jasa yang dibutuhkan juga sangat banyak. Oleh karena
itu, manusia harus memproduksi barang dan jasa. Apabila dikaitkan dengan produksi barang dan
jasa, ada dua istilah yang perlu kita pelajari, yakni badan usaha dan perusahaan. Pada pertemuan
kali ini kita akan membahas tentang bentuk-bentuk BUMN, BUMS dan Koperasi.
Ciri-ciri persero :
a. Pendirian persero diusulkan oleh mentri kepada presiden
b. Pelaksanaan pendirian dilakukan oleh mentri dengan memperhatikan peraturan
perundang-undangan
c. Pelaksanaan pendirian dilakukan oleh mentri dengan memperhatikan peraturan
perundang-undangan
d. Modalnya terbagi dalam saham-saham
e. Sebagian atau seluruh modalnya adalah milik Negara
f. Dipimpin oleh Direksi
g. Organ persero adalah RUPS, direksi, dan komisaris
2. Perusahaan Umum (Perum)
Perum atau perusahaan umum adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki Negara dan
tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyedian
barang dan jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan
prinsip pengelolaan perusahaan.
Cirri-ciri perum
a. Pendirian perum diusulkan oleh mentri kepada presiden
b. Pelaksanaan pendirian sejak diundangnya peraturan pemerintah tentang pendiriannya
c. Statusnya adalah suatu badan hokum berbentuk perusahaan Negara
d. Seluruh modalnya dimiliki oleh Negara
e. Organ perum adalah menteri, direksi, dan dewan pengawas
f. Dipimpin oleh direksi
g. Pegawainya adalah perusahaan Negara yang diatur tersendiri, diluar ketentuan yang
berlaku bagi pegawai negeri atau persero
Ciri-ciri perjan :
a. Tujuan utamanya adalah melayani kepentingan masyarakat tanpa melepaskan syarat
efisiensi, efektivitas, dan ekonomis.
b. Permodalan dan pembiayaan perusahaan termasuk dalam anggaran belanja Negara yang
menjadi hak dari depertemen yang bersangkutan
c. Merupakan bagian dari depertement, dirjen, direktorat atau pemerintah daerah
d. Dipimpin oleh kepala yang merupakan bagian dari suatu depertemen
e. Mempunyai dan memperoleh fasilitas nefara
2. FIRMA
Firma adalah persekutuan dua orang atau lebih untuk menjalankan perusahaan dengan
menggunakan nama bersama. Dalam mendirikan firma bisa digunakan akta resmi (dibuat
di depan notaris) atau akta bawah tangan (tanpa sepengetahuan notaris). Akta tersebut
memuat nama firma dan besar modal masing-masing sekutu. Akta didaftarkan ke
Kepaniteraan Pengadilan Negeri. Kemudian, diumumkan di Berita Negara Republik
Indonesia (BNRI). Dalam firma, semua sekutu merupakan pemilik yang merangkap
pimpinan perusahaan. Masing-masing sekutu bertindak atas nama bersama dan risiko
ditanggung bersama secara tidak terbatas, sampai dengan harta pribadi. Pada umumnya,
sekutu-sekutu dalam firma adalah orang-orang yang punya hubungan dekat dan sudah
saling mengenal. Keuntungan di firma dibagi menurut perbandingan besar modal atau
menurut kesepakatan, apalagi bila ada sekutu yang hanya mampu menyetor keahlian.
Firma berakhir bila jangka waktu pendirian firma sudah berakhir atau bila salah satu
sekutu mengundurkan diri sebelum jangka waktu pendirian firma berakhir.
Gambar 5. Contoh Firma Mandiri dibidang jasa advokat
Sumber :
www.google.com
Kelebihan CV adalah:
a. Modal lebih mudah dipenuhi, karena diperoleh dari beberapa sekutu.
b. Tanggung jawab sekutu komanditer terbatas.
Sebagai badan usaha, PT mempunyai alat kelengkapan organisasi yang terdiri dari:
C. Bentuk-bentuk Koperasi
Gambar 8. Lambang Koperasi Indonesia
1. Koperasi Sekunder
Koperasi sekunder dibentuk oleh sekurang-kurangnya tiga koperasi yang berbadan hukum
baik primer maupun sekunder. Koperasi sekunder didirikan dengan tujuan untuk
meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan mengembangkan kemampuan koperasi primer
dalam menjalankan peran dan fungsinya. Oleh sebeb itu, pendirian koperasi sekunder
harus didasarkan pada kelayakan untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Koperasi Primer
I. RANGKUMAN
Rangkuman
7. Persekutuan dua orang atau lebih untuk menjalankan perusahaan dengan menggunakan
nama bersama adalah…
a. Pt
b. Cv
c. Firma
d. Perum
e. Koperasi
8. Dalam syarat material, PT harus mempunyai modal dasar yang terbagi atas saham-saham
senilai minimal
a. Rp.20.000.000,-.
b. Rp.30.000.000,-.
c. Rp.40.000.000,-.
d. Rp.50.000.000,-.
e. Rp.60.000.000,-.
9. Koperasi primer adalah koperasi yang beranggotakan orang seorang dengan jumlah
anggota minimal 20 orang, yang mempunyai aktivitas, kepentingan, tujuan, dan
kebutuhan ekonomi yang sama adalah…
a. Koperasi primer
b. Koperasi sekunder
c. Koperasi tertier
d. Koperasi semi tertier
e. Koperasi semi sekunder
10. Koperasi yang didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan
mengembangkan kemampuan koperasi primer dalam menjalankan peran dan fungsinya
adalah…
a. Koperasi primer
b. Koperasi tertier
c. Koperasi sekunder
d. Koperasi semi tertier
e. Koperasi semi sekunder
B. Uraian
1. Sebutkan 3 perbedaan BUMN dengan BUMS!
2. tuliskan 2 persamaan dan 2 perbedaan PT dengan CV!
3. Jelaskan 4 prosedur yang harus ditempuh dalam mendirikan PT guna memperoleh
status hukum!
4. Menganut asas apakah system koperasi di Indonesia?
5. Sebutkan dan jelaskan 2 bentuk koperasi dalam pasal 15 UU No. 12 tahun 1992!
Kunci Jawaban
A. Pilihan Ganda
Kunci Jawaban
1. E
B. Uraian
No BUMN BUMS
.
1 Badan usaha yang didirikan oleh negara Badan usaha yang didirikan oleh swasta
2 Modal berasal dari negara Modal berasal dari swasta atau perseorangan
1 Merupakan bagian dari bentuk badan PT. Kebutuhan modal berasal dari penjualan saham
usaha milik swasta dan obligasi.
2 Pemenuhan modal mudahdipenuhi PT. Pendirian badan usaha lebih sulit dan adanya
pajak atas PT
3. 4 prosedur yang harus ditempuh dalam mendirikan PT guna memperoleh status hukum!
Sa’diyah, Chumidatus dkk. 2009. Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Noviani, Lenny. 2009. Ekonomi : Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional
Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 99
http/Badan%20usaha%20%20Wikipedia%20bahasa%20Indonesia,%20ensiklopedia%20bebas.ht
m (diunduh pada tanggal 5 mei 2014)
http//BENTUKBENTUK%20BUMN%20BERDASRKAN%20UU%20NO%201%20THN%201
995.htm (diunduh pada tanggal 5 mei 2014)
PETA KONSEP
PelakuEkonomidalamSistemPerekonomian
Indonesia
(BUMN,BUMSdanKoprasi)
3. Ciri-ciri KOPERASI
Koperasi di Indonesia pada dasarnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Koperasi adalah kumpulan orang dan bukan kumpulan modal. Artinya, koperasi
mengabdi dan menyejahterakan anggotanya.
2. Semua kegiatan di dalam koperasi dilaksanakan dengan bekerja sama dan bergotong
royong berdasarkan persamaan derajat, hak, dan kewajiban anggotanya yang berarti
koperasi merupakan wadah ekonomi dan sosial.
3. Segala kegiatan di dalam koperasi didasarkan pada kesadaran para anggota, bukan
atas dasar ancaman, intimidasi, atau campur tangan pihak-pihak lain yang tidak ada
sangkut pautnya dengan koperasi.
4. Tujuan ideal koperasi adalah untuk kepentingan bersama para anggotanya.
b. Firma
Kebaikan firma adalah sebagai berikut :
1. Modal lebih besar, karena pemilik yang menyetorkan modalnya untuk
perusahaan sudah terdiri dari beberapa orang
2. Tanggungjawab bersama, apabila terjadi sesuatu yang tidak menguntungkan,
seperti perusahaan memiliki utang maka ssemua pemilik menanggung
kewajiban secara bersama-sama
3. Status badan usaha jelas karena memiliki akta dari notaris dan terdaptar di
pengadilan negeri
4. Didirikan dan pengelolaan secara bersama, maksudnya bahwa perusahaan
dikelola secara bersama-sama oleh pemilik perusahaan yang biasanya pemilik
terdiri dari beberapa orang.
KEBAIKAN/KELEBIHAN KEBURUKAN/KEKURANGAN
Bersifat terbuka dan sukarela, Kemampuan tenaga professional dalam
pengelolaan koperasi,
Besarnya simpanan pokok & simpanan Rendahnya kesaran berkoperasi pada
wajib tidak memberatkan anggota, anggota,
Setiap anggota memiliki hak suara yang Daya saing lemah,
sama, bukan berdasarkan besarnya
modal,
Bertujuan meningkatkan kesejahteraan Modal terbatas.
anggota dan bukan semata-mata mencari
keuntungan.
Plihan Ganda
Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang paling benar!
1. Yang merupakan ciri-ciri BUMN adalah…….
a. pemilik badan usaha adalah perseorangan
b. Penguasaan badan usaha dimiliki oleh pemerintah
c. Modal seluruhnya dimiliki oleh pihak swasta atau pengusaha
d. jalannya badan usaha tergantung pada kebijakan perseorangan
e. seluruh kegiatan usaha diarahkan untuk mencapai keuntungan bersama
2. Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah, ini merupakan
ciri-ciri…….
a. BUMS
b. BUMN
c. KOPERASI
d. FIRMA
e. PT
3. Dibawah ini merupakan ciri-ciri dari BUMS berdasarkan kepemilikan persekutuan, kecuali….
a. Modal seluruhnya dimiliki oleh swasta atau pengusaha
b. pemilik badan usaha adalah persekutuan dua orang atau lebih
c. seluruh kegiatan usaha diarahkan untuk mencapai keuntungan bersama
d. maju mundurnya kegiatan badan usaha tergantung pada sekutu yang mengurusnya
e. wewenang pengelolaan usaha ditetapkan berdasarkan penjanjian dalam persekutuan
Pilihan Ganda
1. B
2. B
3. A
4. E
5. B
Uraian
KEBAIKAN/KELEBIHAN KEBURUKAN/KEKURANGAN
a) menambah lapangan kerja, a) berkurangnya devisa negara karena
keringanan bea masuk,
b) merangsang sistem pendidikan dan b) adanya kemungkinan penyalahgunaan
latihan kerja, potensi sumber daya dan wewenang,
c) mempermudah kegiatan ekspor-impor, c) mengalirnya devisa ke luar negeri,
d) meningkatan pendapatan dan devisa d) berkurangnya pendapatan
negara. negara karena keringanan pajak.
e) meningkatnya standar keahlian dan alih e) menimbulkan ketegangan karena
teknologi. persaingan yang tidak sehat.
http://mariskanovelia.blogspot.com/2013/06/ciri-ciri-kelebihan-dan-kekurangan.html (diakses
tanggal 29 April 2014)
Pasar Modal
PROFESI PENUNJANG
PASAR MODAL
BADAN PEMBINA,
PENGAWAS DAN PEMBANTU
PASAR MODAL
Pasar modal disebut juga bursa efek. Ada tiga macam bursa efek di Indonesia, yaitu Bursa Efek
Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), dan Bursa Paralel Indonesia. Berbeda dengan BEJ dan BES,
Bursa Paralel Indonesia merupakan bursa yang didirikan sebagai pilihan alternatif bagi pemodal yang
memiliki dana terbatas.
Dalam pasar modal kita akan mengenal istilah berikut:
a. Pemodal/Investor, yaitu pihak yang memiliki modal atau dana untuk dipinjamkan; dan
b. Emiten, yaitu pihak yang ingin meminjamkan modal atau dana.
Kedua pihak tersebut akan saling bertemu membentuk kesepakatan melalui mekanisme tertentu yang
melibatkan beberapa pihak lain seperti yang sudah diatur oleh peraturan pasar modal.
Pertemuan 15 :
3. Pelaku Pasar Modal
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, di pasar modal akan bertemu dua pihak, yaitu pihak yang memiliki
modal untuk dipinjamkan atau diinvestasikan (disebut pemodal/investor) dan pihak yang ingin
meminjammodal (disebut emiten). Sesuai ketentuan pasar modal, dua pihak tersebut tidak bisa bertemu
secara langsung untuk membuat transaksi, tetapi harus melibatkan beberapa pihak lain sesuai peraturan
pasar modal. Dengan demikian, pelaku dalam pasar modal meliputi pemodal/investor, emiten, perusahaan
efek, dan danareksa (investment fund).
a. Pemodal/Investor
Pemodal adalah pihak yang memiliki modal untuk dipinjamkan atau diinvestasikan. Modal
dipinjamkan oleh pemodal dengan cara membeli suratsurat berharga yang ditawarkan oleh emiten.
Dengan demikian berarti pemodal telah meminjamkan uangnya kepada emiten.Dan dari pembeli
tersebut pemodal bisa memperoleh keuntungan berupa dividen atau bunga.
Kemudian, untuk memperoleh keuntungan lebih, pemodal bisa menjual kembali surat berharga yang
telah dibelinya dengan tujuan mendapat capital gain, yaitu keuntungan berupa selisih dari harga jual
dikurangi harga beli. Misal: ketika membeli saham harga per lembar hanya Rp300,-, ketika dijual harga
per lembar Rp350,-. Berarti capital gain-nya sebesar Rp50,- per lembar. Bayangkan berapa
keuntungannya bila yang dijual adalah 30.000 lembar.
Hal yang perlu diingat, dalam mekanisme pasar modal, pemodal tidak bisa bertransaksi langsung
dengan emiten; tetapi untuk bisa bertransaksi pemodal harus terlebih dulu menjadi nasabah dari suatu
perusahaan efek.Sehingga semua transaksi akan dilakukan melalui perusahaan efek tersebut.
b. Emiten
Emiten adalah pihak yang ingin meminjamkan modal. Modal dipinjamkan emiten dengan cara
melakukan emisi, yaitu menawarkan efek (surat berharga) untuk dijual atau diperdagangkan. Bila efek
yang dijualnya ada yang membeli maka emiten akan memperoleh uang yang diperlukan. Emiten
umumnya adalah perusahaan atau lembaga yang membutuhkan modal untuk membiayai atau
memperluas usahanya.
c. Wali Amanat
Wali amanat adalah pihak yang dipercaya mewakili kepentingan pedagang obligasi.
d. Penasihat Investasi
Penasihat investasi adalah pihak yang bertugas memberikan nasihat investasi. Penasihat investasi
hampirsama dengan manajer investasi. Bedanya, penasihat investasi hanya memberikan nasihat, tapi
tidak mengelola dana seperti yang dilakukan manajer investasi.
e. Pemeringkat Efek
Pemeringkat efek adalah pihak yang bertugas memberikan pendapat secara objektif, jujur, dan tidak
memihak mengenai risiko suatu efek.
f. Penjamin Emisi
Penjamin emisi adalah pihak yang bertugas memberi jaminan untuk membeli saham yang tidak habis
terjual supaya modal atau dana yang dibutuhkan emiten dapat terpenuhi.
a. Akuntan
Akuntan adalah profesi yang bertugas melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan suatu
perusahaan, apakah sudah sesuai dengan Prinsip Akuntansi Indonesia dan ketentuan Bapepam.Untuk
melakukan tugasnya di pasar modal, akuntan yang bersangkutan harus terdaftar di Bapepam dan juga
harus selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengenai akuntansi, pengendalian interen,
dan pemeriksaan perusahaan efek.
b. Konsultan Hukum
Konsultan hukum adalah profesi yang bertugas memeriksa aspek-aspek hukum emiten dan
memberikan legal opinion (pendapat hukum) mengenai keadaan dan keabsahan usaha emiten, seperti
anggaran dasar, izin usaha, bukti pemilikan harta kekayaan, perjanjian/perikatan dengan pihak ketiga,
c. Penilai (Appraiser)
Penilai adalah profesi yang bertugas melakukan penilaian terhadap aktiva (harta) menurut nilai yang
wajar kepada emiten yang akan go public (menjual sahamnya) dan kepada emiten yang melakukan
proses akuisisi.
d. Notaris
Notaris adalah profesi yang bertugas membantu para pelaku pasar modal dalam menyusun anggaran
dasar dan kontrak-kontrak penting.
Berdasarkan UU No. 5 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Bapepammemiliki wewenang sebagai
berikut:
1. Memberikan izin, persetujuan, dan pendaftaran kepada para pelaku pasar modal.
2. Memproses pendaftaran dalam rangka penawaran umum.
3. Menerbitkan peraturan pelaksanaan dari perundang-undangan di bidang pasar modal.
4. Melakukan penegakan hukum atas setiap pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di
bidang pasar modal.
Sebelum menjadi Badan Pengawas Pasar Modal, Bapepam dulunya bernama Badan Pelaksana Pasar
Modal.Tetapi sejak pasar modal diswastanisasi menjadi PT Bursa Efek Jakarta pada tahun 1991 maka
fungsi Bapepam sebagai pelaksana berubah menjadi pengawas saja.
c. PT Danareksa
PT Danareksa didirikan pemerintah untuk menjaga kelangsungan hidup pasar modal dan mewakili
masyarakat terutama yang berkemampuan terbatas dalam membeli saham.PT Danareksa memiliki
tugas-tugas, sebagai berikut:
1. Membantu mempercepat masyarakat yang berkemampuan terbatas untuk membeli saham sehingga
mereka dapat menikmati dividen (pembagian keuntungan perusahaan). Caranya: PT Danareksa
akanmembeli saham sebesar 50% dari yang ditawarkan. Saham tersebut lalu dipecah-pecah dalam
bentuk sertifikat saham dengan nilai nominal Rp10.000,-, dan masyarakat boleh membelinya
paling banyak 100 lembar.
2. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam membeli efek dalam rangka pengerahan dan dana dari
masyarakat. Selain masyarakat dapat menikmati dividen, dana yang terkumpul bisa disalurkan ke
emiten untuk pengembangan usahanya.
Ada beberapa jenis instrumen pasar modal di pasar modal antara lain adalah saham biasa (common stock),
obligasi (bonds), right, waran (warrant), reksadana (mutual fund). Mari kita bahas satu persatu instrumen
pasar modal.
1. Saham
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu
perusahaan atau perusahaan terbatas. Wujud saham berupa selembar kertas yang menerangkan siapa
pemiliknya. Akan tetapi, sekarang ini sistem tanpa warkat sudah mulai dilakukan di Bursa Efek Jakarta.
Bentuk kepemilikannya tidak lagi berupa lembaran saham yang diberi nama pemiliknya tapi sudah
berupa account atas nama pemilik atau saham tanpa warkat. Jadi, penyelesaian transaksi akan semakin
cepat dan mudah.
Saham atau ekuitas merupakan surat berharga yang sudah banyak dikenal masyarakat. Saham
merupakan surat berharga yang bersifat kepemilikan dalam arti pemilik saham merupakan pemilik
perusahaan. Keuntungan yang diperoleh dari saham disebut dividen yang pembagiannya ditentukan
dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Klasifikasi Saham
Umumnya, jenis saham yang dikenal adalah saham biasa (common stock). Saham sendiri dibagi menjadi
dua jenis, yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock).
a. Saham biasa, merupakan jenis efek yang paling sering dipergunakan oleh emiten untuk memperoleh
dana dari masyarakat dan juga merupakan jenis yang paling populer di pasar modal. Bagaimanakah
karakteristik saham jenis ini? Saham biasa memiliki karakteristik seperti berikut ini.
1) Hak klaim terakhir atas aktiva perusahaan jika perusahaan dilikuidasi
2) Hak suara proporsional pada pemilihan direksi serta keputusan lain yang ditetapkan pada Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS)
3) Dividen, jika perusahaan memperoleh laba dan disetujui di dalam RUPS
4) Hak memesan efek terlebih dahulu sebelum efek tersebut ditawarkan kepada masyarakat
b. Saham khusus (preferred stock), adalah jenis saham yang memberikan hak-hak khusus atau hak
prefensi kepada pemiliknya. Saham khusus dapat dibedakan atas saham preferen, saham bonus, dan
saham pendiri.
1) Saham preferen atau disebut juga saham prioritas, adalah saham yang memberikan prioritas pada
pemiliknya dalam hal berikut:
a) pembayaran dividen dalam jumlah yang tetap,
b) hak klaim lebih dahulu dibandingkan saham biasa jika perusahaan dilikuidasi, dan
c) dapat dikonversikan menjadi saham biasa.
Di samping pengklasifikasian secara umum di atas, tahukah Anda jenis pengklasifikasian saham
yang lain? Saham dapat pula digolongkan berdasarkan cara menerbitkannya, yaitu dapat dibedakan
menjadi saham atas nama dan saham atas unjuk. Saham atas nama adalah saham yang diterbitkan
dengan mencantumkan nama pemegangnya/pemiliknya pada lembar saham yang bersangkutan.
Sedangkan saham atas unjuk adalah saham yang diterbitkan tanpa disertai pencantuman nama
pemegang/pemiliknya pada lembar saham yang bersangkutan.
Tabel Perbedaan Pokok Antara Saham Atas Nama dan Saham Atas Unjuk
Saham Atas Nama Saham Atas Unjuk
1. Diterbitkan atas nama pemilik, jadi tidak 1. Diterbitkan tanpa nama pemiliknya, jadi
dapat dipindahtangankan dapat dipindahtangankan secara bebas
2. Dapat diterbitkan meski jumlah penuh dari 2. Tidak dapat diterbitkan jika jumlah penuh
sero belum disetor dari sero belum disetor
3. Pengalihan ke pihak lain harus seizin pihak 3. Pengalihan ke pihak lain tidak perlu ada izin
perusahaan dari pihak perusahaan
4. Ada kepastian pemiliknya 4. Tidak ada kepastian pemiliknya
Anda telah mengetahui jenis-jenis saham yang diterbitkan di pasar modal. Tentunya Anda ingin
mengetahui apakah manfaat yang akan diperoleh dan risiko yang akan ditanggung bila melakukan
investasi di pasar modal berupa saham. Untuk mengetahui manfaat dan risiko berinvestasi bentuk
saham, perhatikan berikut ini!
Investasi dalam bentuk saham mempunyai manfaat pembagian keuntungan dalam bentuk dividen dan
capital gain. Dividen, adalah bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham.
Bagaimanakah mekanisme pembagian dividen? Jumlah dividen yang akan dibagikan diusulkan oleh
dewan direksi dan disetujui di dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
Dividen yang dibagikan kepada pemegang saham dapat berupa dividen tunai atau pun dividen saham.
Apakah perbedaan kedua jenis dividen itu? Perbedaannya adalah sebagai berikut. Dividen tunai, jika
emiten membagikan dividen kepada para pemegang saham dalam bentuk sejumlah uang untuk setiap
saham yang dimiliki. Dividen saham, jika emiten membagikan dividen kepada para pemegang saham
dalam bentuk saham baru perusahan tersebut, yang pada akhirnya akan meningkatkan jumlah saham
yang dimiliki pemegang saham.
Capital Gain, investor dapat menikmati capital gain, jika harga jual melebihi harga beli saham tersebut.
Contoh: Setahun yang lalu, Anda sebagai investor membeli saham PT X, yang listing di bursa efek
dengan harga Rp3.500,00. Saat ini, harga saham PT X telah meningkat menjadi Rp3.750. Jika Anda
menjual saham pada harga tersebut, maka Anda akan menikmati capital gain.
2. Obligasi
Kupon obligasi diterima oleh pemilik obligasi pada saat jatuh tempo
Bagi perusahaan yang memerlukan dana segar, pasar modal memberikan peluang untuk mencari dana
yang murah selain dari sektor perbankan yang dikenal selama ini. Perusahaan dapat menjual saham
kepemilikannya melalui mekanisme IPO, dan mendapatkan dana dari penjualan tersebut. Atau,
perusahaan dapat mengeluarkan surat utang yang biasa disebut dengan obligasi. Obligasi ini ditawarkan
kepada masyarakat luas dan perusahaan membayar bunga yang lebih rendah dari bunga pinjaman
perbankan.
Dalam bidang keuangan dan ekonomi, obligasi adalah instrumen utang yang berisi janji dari pihak yang
mengeluarkan obligasi untuk membayar pemilik obligasi sejumlah nilai pinjaman beserta bunga.
Obligasi termasuk salah satu jenis efek. Berbeda dengan saham. Kepemilikan saham menandakan
pemilikan dari suatu perusahaan yang menerbitkan saham, sedangkan kepemilikan obligasi
menunjukkan utang dari suatu perusahaan (atau negara) sehingga pemilik obligasi disebut sebagai
kreditor.
Pernahkan Anda mengamati, bagaimana perilaku investor jika suku bunga bank naik atau sebaliknya?
Jika suku bunga secara umum cenderung turun, maka nilai atau harga obligasi akan meningkat karena
para investor cenderung untuk berinvestasi pada obligasi. Begitu pula sebaliknya. Investor cenderung
akan menanamkan uangnya di bank pada saat suku bunga naik sehingga nilai obligasi akan turun. Jadi,
nilai suatu obligasi bergerak berlawanan arah dengan perubahan suku bunga secara umum.
Siapa sajakah yang dapat menerbitkan obligasi? Obligasi dapat diterbitkan oleh pemerintah maupun
perusahaan. Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan disebut corporate bond, sementara obligasi yang
diterbitkan oleh pemerintah disebut government bond. Adapula municipal bond yang merupakan
obligasi yang diterbitkan pemerintah daerah untuk membiayai proyek tertentu di daerah. Sebelum
melakukan investasi pada obligasi, disarankan bagi para investor untuk memperhatikan peringkat
obligasi, yaitu metode penilaian akan kemungkinan gagal bayar pada obligasi. Saat ini terdapat dua
perusahaan pemeringkat efek, yaitu PT PEFINDO and PT Kasnic Duff & Phelps Credit Rating
Indonesia. Kegiatan usaha kedua perusahaan itu adalah menganalisis kekuatan posisi keuangan dari
perusahaan penerbit obligasi. Peringkat yang ditetapkan berkisar dari AAA (sangat istimewa atau
superior) sampai dengan D (gagal bayar).
d. Berdasarkan jenis jaminan (collateral) yang mendukungnya, obligasi dapat dibedakan menjadi:
1. Obligasi senior (senior bond), yaitu obligasi yang sepenuhnya terjamin karena didukung oleh
tuntutan hak atas kekayaan tertentu milik penerbit; seperti obligasi hipotik (mortgage bond) yang
dijamin dengan real estate dan sertifikat trust peralatan (equipment trust certificate) yang dijamin
dengan perlatan/mesin perusahaan.
2. Obligasi yunior (junior bond); adalah obligasi tanpa jaminan barang dan hanya dijamin janji
penerbit untuk memberikan bunga tetap dan pembayaran uang prinsipal saat jatuh tempo; seperti
tanda hutang (debenture), yaitu hak atas penghasilan penerbit surat hutang setelah hak pemegang
obligasi lain terpenuhi, dan obligasi penghasilan (income bond atau revenue bond) yaitu
pengakuan hutang yang akan dibayar hanya setelah penghasilan emiten mencapai jumlah tertentu.
b. Capital Gain
Sebelum jatuh tempo biasanya obligasi diperdagangkan di Pasar Sekunder, sehingga investor
mempunyai kesempatan untuk memperoleh Capital gain. Capital gain juga dapat diperoleh jika
investor membeli obligasi dengan diskon, yaitu dengan nilai lebih rendah dari nilai nominalnya,
kemudian pada saat jatuh tempo ia akan memperoleh pembayaran senilai dengan harga nominal.
b. Capital Loss
Capital loss terjadi jika Anda menjual obligasi sebelum jatuh tempo dengan harga yang lebih
rendah daripada harga belinya.
c. Callability
Sebelum jatuh tempo, emiten mempunyai hak untuk membeli kembali obligasi yang telah
diterbitkan. Obligasi demikian biasanya akan ditarik kembali pada saat suku bunga secara umum
menunjukkan kecenderungan menurun. Jadi, pemegang obligasi yang memiliki persyaratan
callability berpotensi merugi apabila suku bunga menunjukkan kecenderungan menurun.
Biasanya untuk mengompensasi kerugian ini, emiten akan memberikan premium.
3. Right
Digunakan Untuk SMA Negeri, Ekonomi Kelas XI Semester . 122
Selain instrumen-instrumen pasar modal yang telah disebutkan di atas, ada pula instrumen yang lain.
Tentu Anda bertanya, apakah instrumen tersebut? Bursa efek mengeluarkan pula efek turunan (derivatif)
yang diturunkan dari berbagai efek yang sebenarnya tersebut. Efek derivatif ini hanya akan mempunyai
nilai selagi terhubung ke aset finansial yang bersangkutan. Aset finansial ini bisa berupa saham biasa,
obligasi, atau obligasi konversi. Produk turunan tersebut, antara lain, right (sertifikat bukti right) dan
warrant.
Right (sertifikat bukti right) merupakan efek yang memberikan hak kepada pemegang saham lama untuk
membeli saham baru yang akan dikeluarkan oleh emiten pada proporsi dan harga tertentu. Hak dalam
right sering disebut dengan preemptive right. Preemptive right yaitu suatu hak untuk menjaga proporsi
kepemilikan saham bagi pemegang saham lama di suatu perusahaan sehubungan dengan akan
dikeluarkannya saham baru.
Misalnya, perusahaan publik yang 51% sahamnya dimiliki oleh pemerintah, dengan dikeluarkannya
saham baru maka untuk mempertahankan proporsi kepemilikan 51% tersebut, pemerintah sebagai
pemegang saham lama mempunyai hak untuk membeli saham baru yang akan dikeluarkan.
Sesuai dengan Undang-Undang Pasar Modal, Right didefinisikan sebagai hak memesan efek terlebih
dahulu pada harga yang telah ditetapkan selama periode tertentu. Right diterbitkan pada penawaran
umum terbatas (Right Issue), yaitu saham baru ditawarkan pertama kali kepada pemegang saham lama.
Right juga dapat diperdagangkan di pasar sekunder selama periode tertentu.
Right Issue atau HMETD (HAK Memesan Efek Terlebih Dahulu) merupakan Hak bagi pemegang
saham untuk membeli saham baru pada harga tertentu dan dalam jangka waktu tertentu. Ada 2 (dua)
jenis Right issue/HMETD dalam menawarkan kepada pihak lain:
a. Dengan HMETD: Dimana yang berhak membeli saham baru adalah pemegang saham perusahaan
yang berhak.
b. Tanpa atau non HMETD: dimana saham baru hanya ditawarkan kepada satu atau beberapa pihak
saja.
Contoh Pelaksanaan HMETD PT Bank Bandiri (Persero)Tbk (BMRI) yang dilakukan pada Tahun 2011.
Rasio pembagian HMETD BMRI adalah setiap 8.985 (delapan ribu sembilan ratus delapan puluh lima)
saham yang dimiliki akan mendapatkan 1.000 (seribu) HMETD, dimana setiap pemegang 1 (satu)
HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) saham baru dengan nilai nominal Rp500,- setiap saham dengan
harga pelaksanaan Rp5.000,- (lima ribu Rupiah) per saham.
1. Investor memiliki hak istimewa untuk membeli saham baru pada harga yang telah ditetapkan dengan
menukarkan Right yang dimilikinya. Hal ini memungkinkan investor untuk memperoleh keuntungan
dengan membeli saham baru dengan harga yang lebih murah.
Contoh, Seorang investor membeli Right di Pasar Sekunder pada harga Rp200,00 dengan harga
pelaksanaan (exercise price) Rp1.500,00. Pada tanggal pelaksanaan, harga saham PT X diasumsikan
melonjak hingga Rp2.000,00 per lembar. Investor tersebut dapat membeli saham PT X hanya dengan
membayar Rp1.700,00 yaitu Rp1.500,00 (harga pelaksanaan) + Rp200,00 (harga Right). Kemudian
investor tersebut akan memperoleh keuntungan sebesar Rp300,00 yang berasal dari Rp2.000,00 –
Rp1.700,00.
2. Right dapat diperdagangkan pada Pasar Sekunder sehingga investor dapat menikmati Capital Gain
ketika harga jual Right lebih besar daripada harga belinya.
1. Jika harga saham pada periode pelaksanaan jatuh dan menjadi lebih rendah daripada harga
pelaksanaan maka investor tidak akan mengonversikan right tersebut, sementara itu investor akan
mengalami kerugian atas harga beli right.
Contohnya, Seorang investor membeli right di Pasar Sekunder pada harga Rp200,00 dengan harga
pelaksanaan Rp1.500,00. Pada periode pelak-sanaan, harga saham turun menjadi Rp1,200,00 per
saham. Investor tersebut tentunya tidak akan menukarkan right yang dimilikinya karena jika ia
melakukannya maka ia harus membayar Rp1.700,00 (Rp1.500,00 harga pelaksanaan + Rp200,00
harga right). Apabila pemegang saham tidak menukar right tersebut maka akan terjadi dilusi pada
kepemilikan atau jumlah saham yang dimiliki akan berkurang secara proporsional terhadap jumlah
total saham yang diterbitkan perusahaan. Sementara itu jika ia tidak menukarkan right yang
dimilikinya maka ia mengalami kerugian Rp200,00 atas harga right tersebut.
2. Right dapat diperdagangkan pada pasar sekunder, sehingga investor dapat mengalami kerugian
(capital loss) ketika harga jual dari Right tersebut lebih rendah daripada harga belinya.
Digunakan Untuk SMA Negeri, Ekonomi Kelas XI Semester . 123
4. Waran (Warrant)
Waran juga merupakan derivatif (turunan) dari efek sebenarnya, yaitu saham biasa. Masa hidup waran
lebih lama daripada right, yaitu enam bulan atau lebih. Mengapa? Karena waran merupakan pilihan
jangka panjang yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham atas nama dengan
harga tertentu.
Apakah keistimewaan waran? Waran biasanya melekat sebagai daya tarik (sweetener) pada penawaran
umum saham. Biasanya, harga pelaksanaan waran lebih rendah daripada harga pasar saham. Setelah
saham tersebut tercatat di bursa, waran dapat diperdagangkan secara terpisah. Waran memiliki
karakteristik sama dengan saham biasa, yaitu right issue (diperdagangkan melalui penawaran umum
terbatas kepada pemegang saham lama dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahlulu) dan
stock split (dapat diperdagangkan di pasar sekunder). Apa kelemahan waran? Sayang, waran tidak
memperoleh dividen, dan tidak mempunyai hak suara pada perusahaan publik karena pemiliknya bukan
pemegang saham perseroan.
Periode perdagangan waran lebih lama daripada bukti right, yaitu 3 tahun sampai 5 tahun. Waran
merupakan suatu pilihan (option), artinya pemilik waran mempunyai pilihan untuk menukarkan atau
tidak warannya pada saat jatuh tempo. Pemilik waran dapat menukarkan waran yang dimilikinya 6 bulan
setelah waran tersebut diterbitkan oleh emiten. Harga waran itu sendiri berfluktuasi selama periode
perdagangan.
Terdapat dua jenis waran, yaitu equity warrant dan covered warrant. Equity warrant memberikan
hakkepada pe miliknya atas saham Emiten atau Perusahaan Publik pada harga yang telah ditentukan
oleh Emiten atau Perusahaan Publik yang bersangkutan. covered warrant memiliki beberapa kesamaan
karakteristik dengan derivatif, di antaranya adanya leverage dan memiliki nilai yang tergantung pada
harga underlying asset yang ditetapkan.
1. Pemilik waran memiliki hak untuk membeli saham baru perusahaan dengan harga yang lebih rendah
daripada harga saham tersebut di Pasar Sekunder. Caranya adalah dengan menukarkan waran yang
dimilikinya ketika harga saham perusahaan tersebut melebihi harga pelaksanaan.
Contohnya, Jika seorang investor membeli waran pada harga Rp200,00 per lembar dengan harga
pelaksanaan Rp1.500,00 dan pada tanggal pelaksanaan harga saham perusahaan meningkat menjadi
Rp1.800,00 per saham, maka ia akan membeli saham perusahaan tersebut dengan harga hanya
Rp1.700,00 (Rp1.500,00 + Rp200,00). Jika ia langsung membeli saham perusahaan tersebut di Pasar
Sekunder, ia harus mengeluarkan Rp1.800,00 per saham.
2. Apabila waran diperdagangkan di bursa, maka pemilik waran mempunyai kesempatan untuk
memperoleh keuntungan (capital gain), yaitu apabila harga jual waran tersebut lebih besar daripada
harga beli.
1. Jika harga saham pada periode pelaksanaan (exercise period) jatuh dan menjadi lebih rendah
daripada harga pelaksanaannya, investor tidak akan menukarkan waran yang dimilikinya dengan
saham perusahaan, sehingga ia akan mengalami kerugian atas harga beli waran tersebut. Contohnya,
Seorang investor membeli waran di Pasar Sekunder dengan harga Rp200,00 serta harga pelaksanaan
Rp1.500,00. Pada tanggal pelaksanaan, harga saham perusahaan yang bersangkutan turun menjadi
Rp1.200,00. Pada saat itu investor tidak akan menukarkan waran yang dimilikinya karena ia harus
mengeluarkan Rp1.700,00 (Rp1.500,00 harga pelaksanaan + Rp200,00 harga waran). Jika ia tidak
menukarkan waran yang dimilikinya maka kerugian yang ditanggung hanya Rp200,00; yaitu harga
beli waran tersebut.
2. Karena sifat waran hampir sama dengan saham dan dapat diperdagangkan di bursa, maka pemilik
waran juga dapat mengalami kerugian (capital loss) jika harga beli waran lebih tinggi daripada harga
jualnya.
5. Reksadana
Anda pasti sering mendengar kata tentang “reksa dana”. Apakah reksa dana itu? Untuk lebih jelas. Mari
kita pelajari bersama!
Reksa dana berasal dari kata “reksa” yang berarti menjaga atau memelihara, sedangkan “dana” berarti
uang atau sekumpulan uang. Jadi, reksa dana berarti kumpulan uang yang dipelihara bersama untuk
suatu kepentingan. Menurut Undang-Undang No. 8 Tahun 1995, reksa dana adalah wadah yang
digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam
portofolio efek oleh manajer investasi.
Reksa dana dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori berdasarkan investasinya, yaitu reksa dana
saham, obligasi, pasar uang, dan reksa dana campuran. Investor dapat memilih jenis reksa dana yang
sesuai dengan tujuan investasinya.
a. Reksa Dana Saham
Reksa dana saham merupakan reksa dana yang menginvestasikan dananya pada saham-saham
emiten. Jenis ini memberikan potensi risiko yang besar serta tingkat pengembalian (return) yang
besar pula, atau “high risks high returns”.
b. Reksa Dana Obligasi
Reksa dana obligasi merupakan jenis obligasi dengan tingkat pengembalian serta risiko yang
moderat. Jenis reksa dana ini perlu dipertimbangkan bagi investor yang ingin memperoleh
pendapatan yang dapat diprediksi serta stabil.
c. Reksa Dana Pasar Uang
Reksa dana pasar uang merupakan reksa dana yang menginvestasikan dananya pada pasar uang.
Reksa dana ini memberikan tingkat risiko dan pengembalian yang rendah karena keuntungan hanya
diperoleh dari kegiatan jual beli dan perubahan kurs mata uang asing.
d. Reksa Dana Campuran
Merupakan reksa dana dari berbagai macam efek. Alokasi aktiva didistribusikan pada investasi
saham untuk tujuan pertumbuhan, obligasi untuk pendapatan, pasar uang untuk tunai dan stabilitas.
1. Tipe Reksa Dana
a) Tipe Perseroan
Bentuk reksa dana ini adalah Perusahaan Terbatas (PT). Di Indonesia, tipe ini diklasifikasikan
menjadi dua, yaitu reksa dana terbuka dan reksa dana tertutup.
b) Tipe Kontrak Investasi Kolektif
Tipe ini merupakan kontrak di antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang mewakili
legalisasi dari pemilik unit atau investor. Kontrak ini memberikan kewenangan kepada
Manajer Investasi untuk mengelola portofolio Investasi Kolektif, dan kewenangan Bank
Kustodian untuk bertindak sebagai Kustodi bagi dana kolektif. Di Indonesia, tipe reksa dana
ini hanya dalam bentuk reksa dana terbuka yang mendominasi reksa dana yang ada di pasar.
2. Kategori Reksa Dana
Digunakan Untuk SMA Negeri, Ekonomi Kelas XI Semester . 125
a) Reksa Dana Terbuka (Open-End)
Reksa dana ini dimaksudkan bahwa Manajer Investasi selalu siap untuk membeli kembali atau
menebus unit penyertaan yang dimiliki investor kapan saja investor tersebut ingin menjualnya
sesuai dengan nilai aktiva bersih per saham atau per unit. Nilai Aktiva Bersih (NAB) sama
dengan Nilai pasar aktiva Reksa Dana (sekuritas, kas, dan seluruh pendapatan) dikurangi total
kewajiban. NAB per saham atau sama dengan NAB per Unit adalah jumlah saham yang
beredar
b) Reksa Dana Tertutup (Closed-End)
Pada reksa dana tipe ini, jika investor ingin menjual unitnya, ia dapat langsung menjualnya ke
bursa. Harga yang terbentuk di bursa juga tergantung pada permintaan dan penawaran yang
terjadi.
2. Diversifikasi
Pemodal tidak hanya berinvestasi di deposito atau tabungan saja tapi bisa mendiversifikasikan dananya
ke reksa dana untuk mendapatkan tingkat pengembalian yang relatif lebih tinggi dengan risiko yang
masih dapat diterima (ringan).
4. Likuiditas
Reksa dana terbuka sangat likuid karena investor dapat menjual unit miliknya kapan saja kepada
manajer investasi.
2. Risiko Likuidasi
Untuk reksa dana tertutup, investor tidak dapat menjual investasinya kapan saja ia inginkan karena
penjualannya harus dilakukan di bursa sesuai dengan permintaan dan penawaran yang ada.
Perusahaan yang melakukan emisi efek disebut perusahaan emiten. Apakah setiap perusahaan dapat
melakukan kegiatan ini? Setiap perusahaan yang berkeinginan melakukan proses emisi wajib
memenuhi persyaratan yang diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan No. 695/KMK.011/1985.
Persyaratan tersebut adalah sebagai berikut.
1) Bertempat kedudukan di Indonesia
2) Mempunyai modal yang telah disetor penuh sekurang-kurangnya Rp200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah)
3) Dalam dua tahun buku terakhir secara berturut-turut memperoleh labadengan ketentuan perbandingan
laba bersih tahun terakhir dan modal sendiri sekurang-kurangnya 10%
4) Laporan keuangan yang telah diperiksa oleh akuntan negara untuk duatahun buku terakhir secara
berturut-turut dengan pernyataan pendapatwajar tanpa syarat (unqualified opinion) untuk tahun
terakhir
Setelah memenuhi persyaratan tersebut maka perusahaan dapat melakukan proses emisi efek (go
public). Bagaimana tahap-tahap dalam prosesemisi efek tersebut? Perhatikan tahap-tahap dalam
proses emisi efek (go public) berikut ini.
a. Pasar perdana
Pasar perdana merupakan tempat pertama kali efek-efek diperda gangkan. Bagaimana proses
penawaran efek-efek tersebut? Di sini, saham dan efek-efek lainnya untuk pertama kalinya
ditawarkan kepada investor oleh pihak penjamin emisi (underwriter) melalui perantara pedagang
efek (broker-dealer) yang bertindak sebagai agen penjual saham. Proses ini biasa disebut dengan
penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO). Untuk lebih jelasnya, perhatikan bagan
berikut ini!
Penjamin
Emisi
Emiten Investor
Agen Penjual
Setelah Anda mempelajari bagan di atas, tentunya Anda ingin mengetahui lebih jelas lagi, bagaimana
prosedur penawaran dan pemesanan efek di pasar perdana? Prosedur penawaran dan pemesanan efek di
pasar perdana adalah sebagai berikut.
1) Penawaran perdana suatu saham atau obligasi suatu perusahaan kepada investor public dilakukan
melalui penjamin emisi dan agen penjual. Bagaimanakah prosedurnya? Tata cara pemesanan saham
atau obligasi seperti, “harga penawaran”, “jumlah saham yang ditawarkan”, “masa penawaran”, dan
informasi lain yang penting harus dipublikasikan di surat kabar berskala nasional dan diumumkan
kepada masyarakat/publik dalam bentuk prospektus.
2) Investor yang berminat, dapat memesan saham atau obligasi dengan cara menghubungi penjamin
emisi atau agen penjual dan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan.
3) Investor kemudian melakukan pemesanan saham atau obligasi tersebut dengan disertai pembayaran.
4) Penjamin emisi dan agen penjual kemudian mengumumkan hasil penawaran umum tersebut kepada
investor yang telah melakukan pemesanan.
5) Proses penjatahan saham atau obligasi (biasa disebut denga “allotment”) kepada investor yang telah
memesan dilakukan oleh penjamin emisi dan emiten yang mengeluarkan saham atau obligasi.
Sehubungan dengan proses penjatahan, Anda perlu memperhatikan beberapa istilah berikut ini.
a) Undersubscribed” adalah total saham atau obligasi yang dipesan oleh investor kurang dari total
saham atau obligasi yang ditawarkan. Dalam kondisi seperti ini, semua investorpasti akan
mendapat saham atau obligasi sesuai dengan jumlah yang dipesan
b) “Oversubscribed” adalah total saham atau obligasi yang dipesan oleh investor melebihi jumlah
total saham atau obligasi yang ditawarkan. Dalam kondisi ini, terdapat kemungkinan investor
mendapatkan saham atau obligasi kurang dari jumlah yang dipesan, atau bahkan mungkin tidak
mendapatkan sama sekali.
6) Apabila jumlah saham atau obligasi yang didapat oleh investor kurang dari jumlah yang dipesan,
atau telah terjadi “oversubscribed” maka kelebihan dana investor akan dikembalikan (proses ini
sering disebut dengan “refund”).
7) Saham atau obligasi tersebut kemudian didistribusikan kepada investor melalui Penjamin Emisi dan
Agen Penjual.
b. Pasar Sekunder
Pasar sekunder berbeda dengan pasar perdana. Jika pasar perdana merupakan tempat pertama kali
menawarkan efek-efek, maka bagaimanakah dengan pasar sekunder? Pasar sekunder adalah tempat
diperjualbelikannya efek-efek yang telah dicatatkan di bursa efek setelah terlaksananya penawaran
perdana. Dengan demikian memberi kesempatan pada para investor untuk membeli atau menjual efek-
efek yang tercatat di bursa. Lalu, bagaimanakah mekanisme perdagangan efek di pasar sekunder?
Perhatikan alur proses perdagangan pada pasar sekunder
Para investor yang menghendaki menjual atau membeli efek, tidak dapat langsung
melakukan di bursa efek, melainkan harus melalui perantara perdagangan efek. Perantara
perdagangan efek biasanya berupa perusahaan efek. Perusahaan efek yang telah mendapatkan izin
sebagai perantara efek dapat melakukan aktivitas jual beli efek di bursa efek. Perusahaan efek
membeli dan atau menjual efek berdasarkan perintah jual dan atau perintah beli dari investor. Setiap
perusahaan mempunyai karyawan yang disebut dengan wakil perantara pedagang efek, yang
mempunyai wewenang untuk memasukkan semua perintah jual atau perintah beli ke dalam sistem
perdagangan yang terdapat di bursa efek.
Bagaimana perintah (order) beli dan perintah (order) jual dari sekian banyaknya investor
dapat cocok (matched)? Mekanisme “matching”(cocok) adalah berdasarkan kriteria prioritas harga
dan prioritas waktu. Prioritas harga, artinya siapapun yang memasukkan order permintaan dengan
harga beli (bid price) yang paling tinggi, akan mendapat prioritas utama untuk dapat “bertemu”
dengan siapa pun yang memasukkan order penawaran dengan harga jual (offer price atau ask price)
yang paling rendah. Prioritas waktu, artinya siapa pun yang memasukkan order beli atau jual lebih
dahulu, akan mendapat prioritas pertama untuk dicocokkan (matched) oleh sistem.
Indeks harga saham adalah suatu angka yang digunakan untuk membandingkan perubahan harga
saham dari waktu ke waktu. Apakah suatu harga saham mengalami penurunan atau kenaikan
dibandingkan dengan suatu waktu
Perhitungannya menggunakan semua saham yang tercatat sebagai komponen perhitungan indeks
dimana satuan perubahan indeks dinyatakan dengan satuan poin.
Indeks individual menggunakan indeks harga masing-masing saham terhadap harga dasarnya.
Perhitungan indeks ini menggunakan prinsip yang sama dengan IHSG yaitu: Harga pasar / Harga
dasar x 100%
Indeks ini mulai diberlakukan tanggal 2 januari 1996 dari BEJ, indeks sektoral terdapat 9 sektor.
Menggunakan semua saham yang termasuk dalam masing-masing sektor:
Sektor-sektor primer (ekslaratif)
1. Pertanian
2. Pertambangan
Sektor-sektor sekunder (industri manufaktur)
3. Industri dasar dan kimia
4. Aneka Industri
5. Industri barang konsumen
Sektor-sektor tertier (jasa)
6. Properti dan real estate
7. Transportasi dan infrastruktur
8. Keuangan
9. Perdagangan, jasa dan investasi
d. Indeks LQ45
Indeks LQ45 adalah jenis indeks yang terdiri dari 45 saham / emiten dengan likuiditas yang tinggi,
yang dipilih setelah melalui beberapa kriteria pemilihan saham. Selain penilaian atas likuiditas, seleksi atas
saham tersebut juga mempertimbangkan kapitalisasi pasar.
Berikut adalah kriteria tertentu dan seleksi utama sebuah saham untuk masuk dalam LQ45:
1. Masuk dalam ranking 60 besar dari total transaksi saham di pasar regular (rata–rata nilai transaksi
selama 12 bulan terakhir).
Digunakan Untuk SMA Negeri, Ekonomi Kelas XI Semester . 132
2. Ranking berdasar kapitalis pasar (rata – rata kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir).
3. Telah tercatat di BEJ minimum 3 bulan.
4. Keadaan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhannya, frekuensi dan jumlah hari
perdagangan transaksi pasar reguler.
BEJ secara rutin memantau perkembangan komponen saham yang masuk dalam perhitungan indeks
LQ45. Pergantian saham akan dilakukan setiap 6 (enam) bulan sekali, yaitu pada awal bulan Februari dan
awal bulan Agustus.
Indeks LQ45 dihitung mundur hingga tanggal 13 Juli 1994 sebagai Hari Dasar, dengan Nilai Dasar
100. Untuk seleksi awal digunakan data pasar Juli 1993 – Juli 1994. Hasilnya, ke 45 saham tersebut meliputi
72% total market kapitalisasi pasar dan 72,5 % dari nilai transaksi di pasar reguler.
Merupakan indeks terakhir yang dikembangkan oleh BEI, indeks ini merupakan indeks yang
mengakomodasikan syariat-syariat investasi dalam islam atau indeks yang berdasarkan Syariah
Islam. Dalam indeks ini terdapat 30 saham pilihan yang telah memenuhi syarat menurut Syariah
Islam, sebagai tolak ukur saham-saham yang dihalalkan dalam melakukan jual-beli saham.
Rangkuman
1. Pasar modal adalah pasar yang memperjualbelikan uang dalam bentuk surat-surat berharga yang
berjangka waktu lebih dari satu tahun (jangka panjang)
2. Pasar modal adalah pasar yang mempertemukan permintaan dan penawaran uang dalam bentuk surat-
surat berharga yang berjangka waktu lebih dari satu tahun.
a. Saham Biasa
b. Saham Khusus
Saham Freferen
Saham Bonus
Saham Pendiri
9. obligasi adalah instrumen utang yang berisi janji dari pihak yang mengeluarkan obligasi untuk membayar
pemilik obligasi sejumlah nilai pinjaman beserta bunga.
10. Bagi perusahaan yang memerlukan dana segar, pasar modal memberikan peluang untuk mencari dana
yang murah selain dari sektor perbankan yang dikenal selama ini. Perusahaan dapat menjual saham
kepemilikannya melalui mekanisme IPO, dan mendapatkan dana dari penjualan tersebut
Jenis Obligasi
a. Berdasarkan masa jatuh tempo
b. Berdasarkan kupon pembayaran
c. Berdasarkan hak penarikan oleh emiten
d. Berdasarkan jenis jaminan
e. Berdasarkan pemegangnya
f. Berdasarkan lembaga penerbitnya
11. Right (sertifikat bukti right) merupakan efek yang memberikan hak kepada pemegang saham lama
untuk membeli saham baru yang akan dikeluarkan oleh emiten pada proporsi dan harga tertentu.
12. Waran juga merupakan derivatif (turunan) dari efek sebenarnya, yaitu saham biasa. Masa hidup waran
lebih lama daripada right, yaitu enam bulan atau lebih. Mengapa? Karena waran merupakan pilihan
jangka panjang yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham atas nama dengan
harga tertentu.
13. Reksadana berasal dari kata “reksa” yang berarti menjaga atau memelihara, sedangkan “dana” berarti
uang atau sekumpulan uang. Jadi, reksa dana berarti kumpulan uang yang dipelihara bersama untuk
suatu kepentingan
a Reksa Dana Saham
b. Reksa Dana Obligasi
c. Reksa Dana Pasar Uang
d. Reksa Dana Campuran
14. Perusahaan yang berkeinginan melakukan proses emisi wajib memenuhi persyaratan yang diatur dalam
Keputusan Menteri Keuangan No. 695/KMK.011/1985
15. Tahap emisi ini dibagi menjadi dua, yaitu tahap penawaran umum pada pasar perdana (primary market),
pencatatan (listing) di bursa efek, dan tahap penawaran pada pasar sekunder.
16. Indeks harga saham adalah suatu angka yang digunakan untuk membandingkan perubahan harga saham
dari waktu ke waktu. Apakah suatu harga saham mengalami penurunan atau kenaikan dibandingkan
dengan suatu waktu
17. Indek harga saham di BEI adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Indeks Harga Saham
Individual, Indeks Harga Saham Sektoral, Indeks Jakarta Islamic (JII) dan Indeks LQ45
EVALUASI
A. PILIHAN GANDA
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!
1. Tempat bertemunya permintaan dan penawaran modal untuk jangka waktu yang panjang adalah, kecuali
…
a. Pasar modal
b. Bursa efek
c. Pasar dana
d. Capital market
Digunakan Untuk SMA Negeri, Ekonomi Kelas XI Semester . 134
e. Stock exchange
5. Berikut ini adalah lembaga –lembaga yang terkait dengan pasar modal
1. Biro Administrasi Efek (BAE)
2. Bank Kustodian
3. Wali Amanat
4. Penasehat Investasi
5. Pemeringkat Efek (Rating Agencies)
Lembaga penunjang pasar modal adalah…..
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 3, dan 4
c. 2, 3, dan 4
d. 3, 4, dan 5
e. benar semua
6. Pihak yang melakukan administrasi yang berkenaan dengan kepentingan investor dan emiten adalah …
a. Perusahaan Efek
b. Pemeringkat Efek
c. Biro Administrasi Efek
d. Bursa Efek
e. Kustodian
8. Lembaga penunjang pada pasar modal yang melaksanakan kegiatan pasar modal yang berfungsi sebagai
pihak yang dipercaya untuk mewakili kepentingan seluruh pedagang obligasi atau sekuritas kredit adalah
…
a. Wali amanat
b. Penanggung
c. Biro administrasi efek
d. Akuntan public
e. Danareksa.
Kunci Jawaban
1. C
2. C
3. A
4. D
5. A
6. C
7. D
8. A
9. C
10. E
B. ESSAY
1. Jelakan pengertian pasar modal!
2. Mengapa pemerintah mendirikan lembaga pasar modal?
3. Sebutkan dan uraikan pelaku pasar modal!
4. Jelaskan 4 lembaga penunjang pasar modal!
5. Apa sajakah tugas dari BAPEPAM ?
Tugas individu
Setelah Anda memahami materi tugas Anda yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana pendapat Anda, apakah pasar modal memberikan peran besar bagi perekonomian suatu
negara?
2. Apakah daya tarik investasi saham dalam pasar modal?
3. Jika Anda sebagai investor, alasan apa yang memotivasi Anda memilih untuk membeli saham?
Tugas kelompok
Bentuklah kelompok 3–5 orang yang terdiri atas laki-laki dan perempuan.
Setelah Anda memahami materi tersebut, tugas Anda adalah sebagai berikut:
1. Carilah artikel tentang pasar modal minimal tiga artikel.
2. Analisislah ketiga artikel tersebut.
3. Hasilnya dikumpulkan kepada guru Anda.
Chumidatus Sa’dyah, dkk. 2009. Ekonomi 2 : Untuk Kelas XI SMA dan MA. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Imamul Arifin, Giana Hadi Wagiana. 2009. Membuka Cakrawala Ekonomi 2 : Untuk Kelas XI Sekolah
Menengah Atas/Mandrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Mimin Nur Aisyah dan Hartatik Fitria R. 2009.Ekonomi 2 : Untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Pusat
Perbukuan,Departemen Pendidikan Nasional
Mulyanti Sri. Dkk. 2009. Ekonomi 2: Ekonomi dan Kehidupan SMA/MA Untuk Kelas XI. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Sutarno dkk. 2012 . Ekonomi untuk kelas XI SMA dan MA. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
S, Alam. 2013. Mandiri Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Erlangga
Tri Widianto Sri. 2012. Kisi-Kisi 1001 Soal-Soal yang Sering Keluar Dalam Ujian EKONOMI SMA.
Yogyakarta : Planet Ilmu