Anda di halaman 1dari 137

INDEK HARGA DAN INFLASI

Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


2. Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar
3.6.Menganalisis indeks harga dan inflasi.
3.6.1. Mendeskripsikan pengertian indeks harga.
3.6.2 Menguraikan tujuan perhitungan indeks harga.
3.6.3 Menganalisis hasil perhitungan indeks harga.
3.6.4 Menguraikan pengertian dan teori inflasi
3.6.5 Menganalisis penyebab inflasi
3.6.6 Mengidentifikasi jenis-jenis inflasi
3.6.7 Menghitung inflasi
3.6.8 Memecahkan dampak dan cara mengendalikan inflasi

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 1


PETA KONSEP

Inflasi dan Indeks


Harga

Pembahasannya meliputi

Diukur menggunakan

i
Inflasi Indeks
Harga
Menggunakan

Teori Teori Teori Indeks


Kuantitas Keynes Struktural Harga
Konsumen
Di dapat
Penyebab
Inflasi Laju
Inflasi
Jenis-Jenis Inflasi

Menimbulkan

Dampak Inflasi
Perlu adanya

Cara Mengatasi Inflasi


Menggunakan

Kebijakan Kebijakan Kebijakan


Moneter Fiskal NonMonete
I. URAIAN
r

Materi pokok

A.INDEK HARGA
Indeks harga sangat diperlukan dalam kegiatan ekonomi suatu negara, sebab kenaikan atau penurunan
harga merupakan informasi penting untuk mengetahui perkembangan ekonomi. Harga yang berlaku di
pasar merupakan indeks harga konsumen, yang sangat penting untuk menentukan kebijakan
perekonomian di masa yang akan datang.

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 2


Untuk lebih jelas seputar indeks harga, simaklah pembahasan pada subbab berikut ini.
1. Pengertian Indeks Harga
Indeks harga adalah alat yang dijadikan ukuran untuk mengetahui perubahan-perubahan harga yang
dinyatakan dengan angka.Angka indeks merupakan suatu ukuran statistik yang menunjukkan
perubahan suatu variabel atau sekumpulan variabel yang berhubungan satu sama lain, baik pada
waktu atau tempat yang sama atau berlainan. Angka indeks adalah angka relatif yang dinyatakan
dalam persentase.Biasanya untuk kesederhanaan, bentuk persentase bisa dihilangkan.

Dalam bidang ekonomi, pada dasarnya terdapat tiga macam angka indeks.
a) Angka Indeks Harga (Price Relative)
Indeks harga adalah angka yang menunjukkan perubahan mengenai harga-harga barang, baik
harga untuk satu macam barang maupun berbagai macam barang, dalam waktu dan tempat yang
sama atau berlainan.
b) Angka Indeks Jumlah (Quantity Relative)
Indeks jumlah adalah angka yang menunjukkan perubahan mengenai jumlah barang sejenis atau
sekumpulan barang yang dihasilkan, digunakan, diekspor, dijual, dan sebagainya untuk waktu dan
tempat yang sama ataupun berlainan.
c) Angka Indeks Nilai (Value Relative)
Indeks nilai adalah angka yang dapat dipergunakan untuk mengetahui nilai mengenai barang yang
sejenis atau sekumpulan barang dalam jangka waktu yang diketahui.
Contoh soal:
Bila harga barang tahun 2002 adalah Rp8.000,00 per kilogram, kemudian pada tahun 2003
menjadi Rp10.000,00 per kilogram, maka indeks harga barang tersebut pada tahun 2003 adalah
sebagai berikut.

2. Tujuan perhitungan indeks harga


Tujuan perhitungan indeks harga dalam ekonomi antara lain sebagai berikut:
1. Indeks harga merupakan petunjuk atau barometer dari kondisi ekonomi umum. Hal ini
mengandung maksud sebagai berikut:
1) Indeks harga grosir dapat menggambarkan secara tepat tentang tren perdagangan.
2) Indeks harga diterima petani dapat menggambarkan kemakmuran di bidang agraria.
2. Indeks harga umum merupakan pedoman bagi kebijakan dan administrasi perusahaan.
3. Indeks harga dapat dipergunakan sebagai deflator, maksudnya bahwa pengaruh perubahan harga
dapat dihilangkan dengan cara membagi nilai tertentu dengan indeks harga yang sesuai. Proses ini
dinamakan proses deflasi dan pembaginya disebut deflator.
4. Indeks harga dapat dipakai sebagai pedoman bagi pembelian barang-barang. Maksudnya ialah
harga barang yang dibeli dapat dibandingkan dengan indeks harga eceran atau indeks harga grosir
agar dapat diukur efisiensi pembelian barangbarang yang bersangkutan.
5. Indeks harga barang-barang konsumsi merupakan pedoman untuk mengatur gaji buruh atau
menyesuaikan kenaikan gaji buruh pada masa inflasi.

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 3


3. Metode perhitungan indeks harga
Penghitungan angka indeks dapat dilakukan dengan beberapa metode.Oleh karena itu, perlu
dilakukan pilihan yang tepat agar tujuan angka indeks yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Pada dasarnya terdapat dua metode penghitungan angka indeks yaitu sebagai berikut.
a. Angka indeks sederhana atau angka indeks tidak ditimbang (simple agregative methode) dibagi
dalam bentuk agregatif sederhana dan rata-rata harga relatif atau agregative relative.
Angka indeks yang dimaksud dalam penghitungan indeks harga tidak tertimbang meliputi indeks harga,
kuantitas, dan nilai.Marilah kita simak pembahasannya masing-masing.
1) Angka indeks harga (price = P)

2) Angka indeks kuantitas (quantity = Q)

Keterangan:
IA = indeks kuantitas yang tidak ditimbang
Qn = kuantitas yang akan dihitung angka indeksnya
Qo = kuantitas pada tahun dasar

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 4


3) Angka indeks nilai (value = V)

Penghitungan angka indeks dengan metode agregatif sederhana mempunyai kebaikan karena
bersifat sederhana, sehingga mudah cara menghitungnya. Akan tetapi, metode ini mempunyai
kelemahan yaitu apabila terjadi perubahan kuantitas satuan barang, maka angka indeksnya juga
akan berubah.

4. Angka Indeks Rantai

Angka indeks rantai adalah penghitungan angka indeks dengan menggunakan tahun
sebelumnya sebagai tahun dasar. Misalnya menghitung angka indeks tahun 2000 dengan tahun
dasar 1999, angka indeks tahun 2001 dengan tahun dasar 2000, dan angka indeks tahun 2002
dengan tahun dasarnya 2001.

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 5


b. Angka indeks yang ditimbang, dibagi menjadi bentuk agregatif sederhana dan rata-rata harga
relatif tertimbang. Untuk lebih jelasnya, perhatikan pembahasan berikut ini.
1) Metode agregatif sederhana
Angka indeks tertimbang dengan metode agregatif sederhana dapat dihitung dengan rumus
seperti di bawah ini.

Keterangan:

IA = indeks harga yang ditimbangPn = nilai yang dihitung angka indeksnya


Po = harga pada tahun dasar

W = faktor penimbang

Contoh penghitungan angka indeks harga dapat kamu lihat pada tabel berikut.

2) Metode Laspeyres
Angka indeks Laspeyres adalah angka indeks yang ditimbang dengan faktor penimbangnya
kuantitas tahun dasar (Qo).

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 6


Untuk lebih jelasnya tetang penghitungan angka indeks Laspeyres, perhatikan contoh di
bawah ini.

3) Metode Paasche
Angka indeks Paasche adalah angka indeks yang tertimbang dengan faktor penimbang
kuantitas tahun n (tahun yang dihitung angka indeksnya) atau Qn

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 7


Dari Metode Laspeyres dan Metode Paasche terdapat suatu kelemahan sebagai berikut. - Angka indeks
Laspeyres mempunyai kelemahan yaitu hasil penghitungan lebih besar (over estimate), karena pada
umumnya harga barang cenderung naik, sehingga kuantitas barang yang diminta mengalami
penurunan. Dengan demikian besarnya Qo akan lebih besar daripada Qn. - Angka indeks Paasche
mempunyai kelemahan yaitu hasil penghitungan cenderung lebih rendah (under estimate), karena
dengan naiknya harga akan menyebabkan permintaan turun, sehingga Qn lebih kecil daripada Qo.
Untuk menghilangkan kelemahan tersebut dilakukan dengan cara mengintegrasikan angka indeks
tersebut, yaitu dengan menggunakan metode angka indeks Drobisch and Bowley. 4) Metode Drobisch
and BowleyAngka indeks tertimbang dengan Metode Drobisch and Bowley dapat dirumuskan sebagai
berikut.

4) Metode Irving Fisher

Penghitungan angka indeks dengan Metode Irving Fisher merupakan angka indeks yang
ideal. Irving Fisher menghitung indeks kompromi dengan cara mencari rata-rata ukur dari
indeks Laspeyres dan indeks Paasche.

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 8


5) Metode Marshal Edgewarth

Menurut metode ini, angka indeks ditimbang dihitung dengan cara menggabungkan
kuantitas tahun dasar dan kuantitas tahun n, kemudian mengalikannya dengan harga pada
tahun dasar atau harga pada tahun n. Angka indeks Marshal Edgewarth dapat dirumuskan
sebagai berikut.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan data pada tabel di bawah ini agar kamu dapat mencari
angka indeks Marshal Edgewarth.

Uji Pemahaman Materi

Kerjakan pada buku catatan dan kumpulkan hasil kerja Anda.


Soal Latihan:
1. Apa yang dimaksud dengan indeks harga?
2. Uraikanlah tujuan perhitungan indeks harga?
3. Sebutkan 5 metode perhitungan angka indeks tertimbang!
4. Perhatikan table berikut ini!

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 9


Macam barang Harga 2012 (Rp). Harga 2013 (Rp).

A 100,00 200,00

B 200,00 250,00

C 400,00 400,00

D 100,00 50,00

E 100,00 200,00

∑ 900,00 1.100,00

Berdasarkan data di atas, maka angka indeks harga tahun 2013 adalah…

5. perhatikan table berikut ini!


Macam Harga Kuantiti P0 xQn Pn x Qn
barang
2012 (Pn) 2013(P0) 2012(Q0) 2013(Pn)

A RP300,- RP400,- 50 UNIT 100 UNIT RP.30.000,- RP.40.000,-

B RP400,- RP450,- 100 UNIT 100 UNIT RP.40.000,- RP.45.000,-

C RP600,- RP600,- 200UNIT 250 UNIT RP.150.000,- RP.150.000,-

D RP200,- RP100,- 300 UNIT 450 UNIT RP.90.000,- RP.45.000,-

E RP300,- RP500,- 150 UNIT 100 UNIT RP.30.000,- RP.50.000,-

∑ RP.340.000,- RP.330.000,-

Berdasarkan data diatas, hitunglah angka indeks tertimbang tahun 2013 dengan menggunakan metode
paascha!

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 10


Materi Pokok

B. INFLASI
A. Pengertian dan Teori Inflasi
Dalam ekonomi, inflasi merupakan proses kenaikan harga umum dan terus-menerus
secara kontinu. Dengan kata lain, inflasi merupakan proses menurunnya nilai mata uang.
Inflasi akan mengakibatkan menurunnya daya beli masyarakat karena secara riil tingkat
pendapatannya juga menurun.secara kontinu. Inflasi merupakan proses suatu peristiwa dan
bukan tinggi rendahnya tingkat harga. Artinya tingkat harga yang dianggap tinggi belum
tentu menunjukkan inflasi. Dianggap inflasi jika terjadi kenaikan harga yang terus-menerus
dan saling memengaruhi.
Pengertian tersebut mengandung makna:
1. Ada kecenderungan harga-harga meningkat walaupun pada masa tertentu turun atau
naik dibandingkan sebelumnya, tetapi tetap memperlihatkan kecenderungan yang
meningkat.
2. Kenaikan tingkat harga berlangsung secara terus-menerus, tidak terjadi pada suatu
saat/satu waktu saja.
3. Kenaikan harga adalah tingkat harga umum, bukan hanya beberapa produk (komoditi)
saja.

Adapun teori-teori inflasi sebagai berikut:


1. Teori Kuantitas
Irving Fisher (1867–1947)
Pakar ekonomi dari Yale University,
Amerika Serikat. Pencipta konsep angka
indeks sebagai peralatan analisis, teori
kuantitas uang dan harga, serta teori
tentang bunga.Dia menyatakan bahwa
inflasi dan deflasi sebagai fenomena
moneter. Bertambahnya atau
berkurangnyaperedaran uang (M + M1)
memengaruhi tingkat harga
Gambar 1. Irving Fisher

 Teori ini mengacu pada persamaan pertukaran dari Irving Fisher, yaitu MV = PT.
Menurut teori ini, terdapat tiga penyebab naiknya harga barang umum yang cenderung
akan mengarah pada inflasi, antara lain:
a. Jika dalam perekonomian, jumlah uang beredar (M) dan transaksi barang produksi
(T) relatif tetap, harga (P) akan naik jika sirkulasi uang atau kecepatan perpindahan
uang (V) dari satu tangan ke satu tangan yang lain berlangsung cepat (masyarakat
terlalu konsumtif)
Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 11
b. Jika dalam perekonomian, kecepatan perpindahan uang (V) dan transaksi barang
produksi (T) tetap, kenaikan harga disebabkan oleh terlalu banyaknya uang yang
dicetak dan diedarkan ke masyarakat.
c. Jika dalam perekonomian, kecepatan perpindahan uang (Y) dan jumlah uang
beredar (M) tetap, kenaikan harga disebabkan oleh turunnya transaksi barang
produksi (T) secara nasional.
Dengan demikian, persentase kenaikan harga hanya akan sebanding dengan kenaikan
jumlah uang beredar atau sirkulasi uang, tetapi tidak terhadap jumlah produksi nasional.

 Harapan (expectation) masyarakat tentang kenaikan harga.


Walaupun jumlah uang bertambah, jika masyarakat percaya atau mempunyai
keyakinan bahwa harga barang dan jasa tidak akan naik, maka pertambahan
pendapatan uang tersebut tidak akan dibelanjakan, tetapi disimpan untuk menambah
kas atau berjaga-jaga. Sebaliknya jika mayarakat memiliki harapan, maka
penambahan pendapatan akan menambah permintaan efektif sehingga mendorong
terjadinya inflasi.

2. Teori Keynes
Menurut teori ini, inflasi terjadi karena masyarakat hidup di luar batas kemampuan
ekonominya. Teori ini memfokuskan bagaimana persaingan dalam mendapatkan
penghasilan antargolongan masyarakat dapat menimbulkan permintaan agregat yang
lebih besar daripada jumlah barang yang tersedia.
3. Teori Strukturalis
Teori ini disebut juga teori inflasi jangka panjang. Teori ini menyoroti sebab-sebab
inflasi yang berasal dari kekakuan struktur ekonomi. Dengan demikian, pertambahan
barang-barang produksi ini terlalu lambat dibanding dengan pertumbuhan
kebutuhannya sehingga menaikkan harga bahan makanan dan kelangkaan devisa.
Hal ini berakibat pada kenaikan harga-harga barang lain sehingga terjadi inflasi.
Jumlah barang yang tersedia relatif berkepanjangan jika pembangunan sektor penghasil
bahan pangan dan industri barang ekspor tidak ditambah.

B. Penyebab Inflasi

1. Tarikan Permintaan (Demand Pull Inflation)


Bertambahnya permintaan terhadap barang dan jasa yang menyebabkan bertambahnya
permintaan faktor-faktor produksi. Meningkatnya permintaan terhadap produksi
menyebabkan harga faktor produksi meningkat. Jadi, inflasi terjadi karena kenaikan
dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full
employment. Inflasi yang ditimbulkan oleh permintaan total yang berlebihan sehingga
terjadi perubahan pada tingkat harga dikenal dengan istilah demand pull inflation.
Misalnya, 1. seseorang yang sering mengkonsumsi susu gelas sehari, karena
Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 12
pendapatannya meningkat, maka konsumsi susunya juga meningkat tiga gelas sehari.
Dengan meningkatnya konsumsi atau pembelian, akan mendorong naiknya harga-
harga barang. 2. Jika terjadi inflasi yang berkepanjangan, untuk mengatasinya
diperlukan adanya pembukaan kapasitas produksi baru dengan penambahan tenaga
kerja baru.

Gambar 2.
Sumber: Warta Ekonomi, 30 Desember 2005
2. Desakan biaya (Cost Push Inflation)
Inflasi ini terjadi akibat meningkatnya biaya produksi (input) sehingga
mengakibatkan harga-harga produk (output) yang dihasilkan ikut naik. Misalnya,
terjadi kenaikan harga bahan bakar atau tuntutan buruh akan kenaikan upah, dimana
kedua hal tersebut merupakan bagian dari biaya produksi, maka perusahaanpun akan
menaikkan harga jual barang dan jasanya.

C. Jenis-Jenis Inflasi
Inflasi yang terjadi dapat dikelompokkan berdasarkan sifat dan asalnya.
1. Berdasarkan sifatnya, inflasi menjadi empat kategori utama yaitu:
a. Inflasi Ringan (Creeping Inflation)
Inflasi yang besarnya kurang dari 10% per tahun. Inflasi ini dibutuhkan dalam
ekonomi karena akan mendorong produsen untuk memproduksi lebih banyak
barang dan jasa.
b. Inflasi Sedang (Galloping Inflation)
Inflasi yang besarnya antara 10-30% per tahun. Inflasi ini biasanya ditandai oleh
naiknya harga-harga secara cepat dan relatif besar. Angka inflasi pada kondisi ini
biasanya disebut inflasi 2 digit, misalnya 15%, 20%, dan 30%.
c. Inflasi Berat (High Inflation)
Inflasi yang besarnya antara 30-100% per tahun, misalnya inflasi yang terjadi pada
pertengahan dekade 1960 an yang mencapai 600%.
d. Inflasi Sangat Berat (Hyperinflation)
Inflasi yang ditandai oleh naiknya harga secara drastis hingga mencapai 4 digit (di
atas 100%). Pada kondisi ini, masyarakat tidak ingin lagi menyimpan uang, karena
nilainya turun sangat tajam sehingga lebih baik ditukarkan dengan barang.

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 13


2. Inflasi berdasarkan asalnya
Berdasarkan asalnya, inflasi dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Inflasi yang berasal dari dalam negeri (Domestic Inflation)
Inflasi ini timbul karena terjadinya defisit dalam pembiayaan dan belanja negara
yang terlihat pada anggaran belanja negara. Misalnya, pemerintah mengalami
defisit anggaran belanja kemudian pemerintah mencetak uang baru, sehingga
jumlah uang beredar bertambah. Keadaan ini akan mendorong tingkat konsumsi
masyarakat. Jika penawaran barang tetap, maka hal ini akan mendorong kenaikan
harga barang-barang.
b. Inflasi yang berasal dari luar negeri (Imported Inflation)
Inflasi ini timbul karena negara-negara yang menjadi mitra dagang suatu negara
mengalami inflasi yang tinggi. Kenaikan harga-harga di luar negeri atau di
negara-negara mitra dagang utama (antara lain disebabkan melemahnya nilai
tukar) yang secara langsung maupun tidak langsung akan menimbulkan kenaikan
biaya produksi di dalam negeri. Kenaikan biaya produksi biasanya akan disertai
dengan kenaikan harga-harga barang. Misalnya, negara kita masih banyak
mengimpor bahan baku dan barang modal lainnya. Apabila harga barang-barang
yang diimpor itu naik, maka biaya produksi juga meningkat akhirnya akan
menaikkan harga jual barang dan jasa.

D. Perhitungan Inflasi
Angka inflasi dihitung berdasarkan angka indeks yang dikumpulkan dari beberapa
macam barang yang diperjualbelikan di pasar dengan tingkat harga masing-masing.
Berdasarkan data harga yang ada, disusunlah suatu angka di dalam indeks. Angka indeks
yang memperhitungkan semua barang yang dibeli oleh konsumen pada setiap harganya
disebut Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Consumer Price Index (CPI).
Berdasarkan IHK dapat dihitung berapa besarnya laju kenaikan harga-harga secara
umun dalam periode tertentu, biasanya setiap bulan, 3 bulan, dan 1 tahun. IHK dapat
diartikan sebagai indeks harga dari biaya sekumpulan barang konsumsi masing-masing
diberi bobot menurut proporsi belanja masyarakat untuk komoditi yang bersangkutan.
IHK merupakan presentase yang digunakan untuk menganalisis tingkat/laju inflasi serta
menjadi indikator yang digunakan pemerintah untuk mengukur inflasi yang ada di
Indonesia.

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 14


Adapun rumus untuk mengukur tingkat inflasi sebagai berikut:

In =

Keterangan:
In = Inflasi
IHK n = Indeks Harga Konsumen tahun dasar
IHK n-1 = Indeks Harga Konsumen tahun sebelumnya

Contoh:
Pada artikel berita, kepala BPS Pusat mengemukakan kelompok transportasi, komunikasi,
dan jalan keuangan pada bulan Oktober 2013 mencatat inflasi 28.57 %. Terjadi kenaikan
indeks dari 127,91 % pada September 2013 menjadi 164,45 % pada bulan Oktober 2013.
Dikatakan pada artikel tersebut terjadi inflasi sebesar 28,57 % dari bulan September –
Oktober 2013. Bagaimana kita menghitung angka 28,57 % ?

Jawab:

In =

= 164,45 – 127,91 x 100 %


127,91

= 28,57 %

Jadi, jelas bahwa angka 28,57 % tersebut dihitung dengan rumus diatas

E. Dampak Inflasi

Secara umum, inflasi memiliki dampak positif dan negatif tergantung parah atau
tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam
arti dapat mendorong perekonomian lebih baik yaitu meningkatkan pendapatan nasional
dan membuat orang bersemangat untuk bekerja, menabung, dan mengadakan investasi.
Sebaliknya dalam masa inflasi yang parah yaitu pada saat inflasi tak terkendali
(hiperinflasi) keadaan perekonomian menjadi kacau dan lesu, orang menjadi tidak
bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga
meningkat dengan cepat, para penerima pendapatan tetap, seperti pegawai negeri atau
karyawan swasta, serta kaum buruh akan kewalahan menanggung dan mengimbangi
harga sehingga hidup mereka semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu
Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 15
1. Bagi pemilik pendapatan tetap dan tidak tetap
Masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan. Kita ambil
contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990, uang
pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Namun, di tahun 2003 atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin
hanya tinggal setengah. Artinya uang pensiunnya tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Sebaliknya orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan
keuntungan seperti pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga
pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.

2. Bagi para penabung


Inflasi menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin
menurun. Memang tabungan menghasilkan bunga, tetapi jika tingkat inflasi di atas
bunga, nilai uang tetap menurun. Jika orang tidak menabung, dunia usaha dan
investasi akan sulit berkembang karena untuk berkembang dunia usaha membutuhkan
dana dari bank yang diperoleh dari tabungan masyarakat.

3. Bagi debitur dan kreditur


Orang yang meminjam uang kepada bank (debitur), inflasi menguntungkan karena
pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan
pada saat meminjam. Sebaliknya kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan
mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibadingkan
pada saat peminjaman.

4. Bagi produsen
Inflasi dapat menguntungkan jika pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada
kenaikan biaya produksi. Jika hal ini terjadi, produsen untuk terdorong untuk
melipatgandakan produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar). Namun, jika
inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan
produsen, produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen dapat
menghentikan produksinya untuk sementara waktu, bahkan jika tidak sanggup
mengikuti laju inflasi dapat gulung tikar (biasanya terjadi pada pengusaha kecil).

5. Bagi perekonomian nasional


a. Investasi berkurang
b. Mendorong tingkat bunga
c. Mendorong penanam modal yang bersifat spekulatif
d. Menimbulkan kegagalan pelaksanaan pembangunan

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 16


e. Menimbukan ketidakpastian keadaan ekonomi pada masa yang akan datang
f. Menyebabkan daya saing produk nasional berkurang
g. Menimbulkan defisit neraca pembayaran
h. Merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat

Adapun dampak inflasi yang kurang menguntungkan dalam perekonomian.,


antara lain
1. Jika harga barang secara umum naik terus-menerus, masyarakat akan panik sehingga
perekonomian tidak terlalu normal, karena di satu sisi masyarakat yang kelebihan
uang akan memborong barang sementara yang kekurangan uang tidak bisa membeli
barang, akibatnya negara rentan terhadap segala macam kekacauan yang
ditimbulkannya.
a. Sebagai akibat dari kepanikan tersebut, masyarakat cenderung manarik tabungan
secara besar-besaran (rush) untuk membeli dan menumpuk barang, akibatnya bank
kekurangan dana yang akhirnya pada tutup atau bangkrut serta rendahnya dana
inventasi yang tersedia

Gambar 3. Inflasi mengakibatkan nasabah akan menarik


uang di bank secara besar-besaran (rush)
Sumber: Tempo,15-21 Maret 2004

b. Produsen cenderung memanfaatkan kesempatan menaikkan harga untuk memperbesar


keuntungan dengan cara mempermainkan pasar sehingga harga akan terus naik.
c. Distribusi barang relatif tidak adil karena adanya penumpukan dan konsentrasi prosuk
pada daerah yang masyarakatnya dekat dengan sumber produksi dan masyarakatnya
memiliki banyak uang.
d. Tingkat pengangguran cenderung akan menurun karena masyarakat akan tergerak
untuk melakukan kegiatan produksi dengan cara membuka usaha.
e. Jika inflasi berkepanjangan, produsen banyak yang bangkrut karena produknya relatif
akan semakin mahal sehingga tidak ada yang mampu membeli.
f. Masyarakat akan semakin selektif dalam mengonsumsi, produksi akan diusahakan
seefisien mungkin dan konsumtifisme dapat ditekan.

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 17


Gambar 4.
Sumber: Tempo, 31 Agustus – 14 September 2005

Cara Mengendalikan Inflasi


Pemerintah untuk mengendalikan dan mengatasi inflasi yang semakin meningkat,
menggunakan beberapa kebijakan yaitu :
1. Kebijakan Moneter
Kebijakan pemerintah dibidang keuangan yang dilakukan oleh Bank Sentral/dewan
moneter dengan tujuan untuk mengukur jumlah uang yang beredar di masyarakat.
Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan mengambil kebijakan diantaranya melalui :
a. Kebijakan Diskonto (Discount Policy)
Kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dengan cara menaikkan suku bunga.
Contoh: Bank indonesia memerintah bank umum agar mengurangi/ mempersempit
pemberian kredit kepada masyarakat dengan cara menaikkan bunga
pengaman sehingga uang yang beredar akan menurun.
b. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)
Kebijakan yang dilakukan pemerintah dengan cara menjual/membeli surat-surat
berharga.
Contoh: Bank indonesia akan menjual surat-surat berharga seperti obligasi ke pasar
modal, sehingga uang masyarakat akan masuk ke Bank sentral dan
mengurangi uang yang beredar.
c. Menaikkan kas rasio
Menaikkan kas rasio dilakukan oleh bank indonesia dengan cara mengubah
besarnya kas rasio dengan menentukan angka banding minimum antara uang tunai
dengan kewajiban giral bank.
d. Kebijakan pengaturan kredit atau pembiayaan
Kebijakan kredit yang dilakukan dengan cara kredit selektif, yaitu pemberian kredit
yang dilakukan oleh Bank Sentral dengan memilih penerima kredit secara selektif.
ini dilakukan bertujuan untuk mengurangi jumlah uang beredar sehingga inflasi
dapat ditekan.

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 18


Contoh: Bank Sentral berusaha mempengaruhi bank-bank umum dalam hal aturan
pemberian kredit kepada nasabah.
2. Kebijakan Fiskal
Ada tiga kebijakan fiskal untuk mengatasi inflasi yaitu :
a) Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah
Penerima dapat menekan angka inflasi dengan cara mengurangi pengeluaran belanja
negara yang menyebabkan permintaan barang dan jasa berkurang
b) Menaikkan tarif pajak
Peningkatan tarif pajak akan mengurangi kegiatan komsumsi, sehingga uang yang
dibelanjakan masyarakat akan berkurang.
c) Mengadakan pinjaman pemerintah
Pemerintah meminjam secara paksa atau dilakukan tanpa kompromi terlebih dahulu
sehingga menambah pendapatan / berupa pinjaman bagi negara.
Contoh: Pada masa orde lama pemerintah pernah menerapkan kebijakan memotong
10% dari gaji pegawai negeri untuk ditabung/ dipinjam oleh pemerintah

3. Kebijakan Non Moneter atau Kebijakan Riil


Kebijakan diluar kebijakan fiskal dan moneter untuk mengatasi masalah inflasi dapat
ditempuh dengan cara :
a. Peningkatan produksi
Jika barang yang diproduksi bertambah maka inflasi akan tertahan bahkan
perekonomian akan lebih meningkat.
b. Kebijakan upah
Inflasi dapat diatasi dengan mengurangi deposible income masyarakat. Untuk
menurunkan laju produksi pemerintah meningkatkan produktifitas disertai dengan
pengaturan upah yang sesuai.
c. Pengendalian harga dan distribusi produksi
Pengawasan harga pemerintah biasanya dilakukan berupa penetapan harga minimun
(Floor Price) atau penetapan harga maksimum (Ceiling Price). Dampak dari
pengendalian harga adalah munculnya pasar gelap (Black Market).

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 19


RANGKUMAN

 Inflasi adalah kenaikan harga (penurunan nilai barang dan jasa) secara terus menerus dan berkepanjangan atau dalam jangka waktu
yang lama. Yang secara umum akan mengakibatkan nilai uang akan turun.
 Teori Inflasi ada 3 yaitu teori Kuantitas, Keynes, dan Strukturalis
 Penyebab inflasi karena adanya tarikan permintaan (Demand Pull Inflastion) dan desakan biaya (Cost Push Inflation)
 Jenis-Jenis Inflasi
3. Berdasarkan sifatnya, inflasi menjadi empt kategori utama yaitu:
e. Inflasi Rendah (Creeping Inflation)
f. Inflasi Menengah (Galloping Inflation)
g. Inflasi Berat (High Inflation)
h. Inflasi Sangat Tinggi (Hyperinflation)
4. Inflasi berdasarkan asalnya
Berdasarkan asalnya, inflasi dibagi menjadi dua, yaitu:
c. Inflasi yang berasal dari dalam negeri (Domestic Inflation)
d. Inflasi yang berasal dari luar negeri (Imported Inflation)
 Perhitungan Inflasi

In =
 Dampak Inflasi dan cara mengendalikannya
a. Bagi pemilik pendapatan tetap dan tidak tetap
b. Bagi para penabung
c. Bagi debitur dan kreditur
d. Bagi produsen
e. Bagi perekonomian nasional

Soal Latihan:
1. Jelaskan terjadinya inflasi menurut teori keynes!
2. Apa berbedaan antara cost push inflation dengan demand push inflation?
3. Sebutkan dan jelaskan penggolongan inflasi berdasarkan tingkat keparahanya!
4. Apa dampak positif terjadinya inflasi?
5. Harga beras IR 64 di Wates pada bulan Juli Rp 3700,00 per kg, sedang pada bulan
Agustus Rp 4500,00 per kg. Jika IHK bulan Juli adalah 100 maka tentukan ;
a. Indeks harga konsumen pada bulan Agustus
b. Laju inflasi bulan Agustus

II. DAFTAR PUSTAKA

Eko, Yuli. 2009. Ekonomi 1 Untuk SMA dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional : Jakarta
Mulyati, dkk. 2009. Ekonomi 1 Untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X.
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta.

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 20


PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya,dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


3.6 Menganalisis indeks harga dan inflasi
3.6.1 Membandingkan teori permintaan dan penawaran uang
3.6.2 Menguraikan faktor faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran
uang
4.6 Menyajikan temuan hasil analisis indeks harga dan inflasi
4.6.1 Menganalisis dan menyimpulkan informasi mengenai permintaan dan penawaran
uang serta faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran uang di sekitar
lingkungan tempat tinggalnya.

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 21


PETA KONSEP

Permintaan dan penawaran uang

Permintaan uang
Penawaran uang

Disebut juga jumlah uang yang


 Teori kuantitas
beredar
uang
 Teori keynes

Faktor- faktor permintaan Fakto- faktor penawaran


uang : uang:

Besar kecilnya  Pendapatan


pembelanjaan  Tingkat suku bunga
negara  Selera masyarakat
Cepat atau lambat  Harga barang
laju peredaran uang  Fasilitas kredit
Motif – motif  Kekayaan masyarakat
masyarakat

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 22


C. Uraian Materi
PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG

Pasar Uang adalah suatu tempat dimana akan bertemunya dimana pemilik jangka pendek dapat
menawarkan kepada calon peminjam dana yang membutuhkannya baik secara langsung ataupun melalui
perantara. Dari segi tinjauan kita, pasar uang terdiri dari permintaan dan penawaran Uang. Maksud dari
penawaran Uang disini adalah jumlah uang yang beredar di dalam masyarakat, yaitu yang terdiri dari uang
khartal dan uang Giral. Sedangkan permintaan Uang adalah keseluruhan jumlah uang yang ingin dipegang
oleh suatu perusahaan maupun masyarakat, atau bisa juga disebut sebagai kebutuhan masyarakat akan
uang tunai.

A. Permintaan Uang

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, permintaan uang itu adalah suatu kebutuhan masyarakat akan uang
tunai. Berdasarkan teorinya, permintaan uang ini dibagi menjadi dua bagian yaitu teori kuantitas uang
klasik dan teori uang keynesian. Sebelum menjelaskan teori kuantitas uang klasik dan teori uang
keynesian, kami akan menjelaskan beberapa hal yang mempengaruhi permintaan uang, diantaranya adalah
sbb:

a) Pendapatan Rill, semakin tinggi pendapatan permintaan akan uang akan semakin besar. Ini
dikarenakan konsumsi dan tabungan akan bertambah seiring dengan meningkatnya pendapatan.

b) Tingkat Suku Bunga, semakin tinggi suku bunga permintaan akan uang untuk motif spekulasi akan
berkurang. Hal ini dikarenakan tingginya suku bunga akan membuat biaya pinjaman uang untuk
berspekulasi semakin bertambah mahal. Selain itu, jika tingkat suku bunga tinggi, orang akan lebih
baik memilih untuk menabung di bank daripada untuk berspekulasi.

c) Tingkat Harga Umum, semakin tinggi tingkat harga umum, permintaan akan uang akan semakin
bertambah. Hal ini dikarenakan harga barang dan jasa bertambah mahal, dan untuk membelinya
diperlukan uang yang lebih banyak pula dan mengakibatkan permintaan akan uang juga semakin
bertambah.

Berdasarkan teorinya, permintaan uang ini dibagi menjadi dua bagian yaitu teori kuantitas uang klasik dan
teori uang keynesian

1) Teori Kuantitas Uang (Teori Uang Klasik)

a. Teori Irving Fisher


Irving Fisher melihat fungsi uang sebagai alat pertukaran. Menurutnya,apabila terjadi transaksi
antara penjual dan pembeli maka terjadi pertukaran antara uang dengan barang/jasa, sehingga nilai
uang akan sama dengan nilai barang/jasa tersebut.Teori kuantitas uang disebut juga dengan teori
Uang Klasik. Sebelumnya sudah dijelaskan mengenai beberapa hal yang mempengaruhi
permintaan akan uang, diantaranya adalah pendapatan rill, tingkat suku bunga dan juga tingkat
harga. Namun pada teori kuantitas uang ini, Irving fisher mengasumsikan bahwa keberadaab akan
uang pada hakikatnya adalah flow concept, yaitu tingkat permintaan uang tidak dipengaruhi oleh
tingkat suku bunga, akan tetapi besar kecilnya permintaan uang ditentukan oleh besarnya
kecepatan perputaran uang tersebut, selain itu tingkat harga dalam teori ini juga berpengaruh.
Teori ini didasarkan pada hukum SAY yaitu bahwa ekonomi akan selalu berada dalam full
employement.

Untuk lebih jelasnya Irving fisher merumuskan teorinya di dalam persamaan yang sederhana,
yaitu sbb:

MV = PT

Dimana:

M : Jumlah uang yang diminta


V : Tingkat Perputaran Uang, yaitu maksudnya berapa kali suatu mata uang berpindah tangan
dalam satu periode
P : Tingkat Harga
T : Volume barang yang menjadi objek transaksi.
Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 23
Dari persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa, jumlah unit barang yang ditransaksikan (T) dikalikan
dengan harganya (P) harus selalu sama dengan jumlah uang (M) dengan kecepatan perputarannya
(V). Atau dengan kata lain, pembayaran yang dilakukan oleh pembeli ( total pengeluaran = MV)
adalah identik atau sama dengan penerimaan oleh penjual (nilai barang yang dibeli = PT).

b. Teori Cambridge atau Marshall Equation


Menurut paham ini, uang berfungsi sebagai penyimpan kekayaan. Marshall berpendapat bahwa faktor-
faktor yang mempengaruhi seseorang untuk memegang uang tunai adalah tingkat bunga, jumlah
kekayaan yang dimiliki, harapan suku bunga di masa yang akan datang, dan tingkat harga. Akan tetapi
dalam jangka pendek semua faktor-faktor itu konstan. Menurut pandangan Cambridge, dalam jangka
pendek permintaan uang dipengaruhi oleh pendapatan. Alfred Marshall menekankan pada bagian dari
pendapatan (GNP) yang diwujudkan dalam bentuk uang kas.
Rumus : M = k.Y
Marshall memandang bahwa seseorang selalu menginginkan bagian tertentu dari pendapatannya (Y)
dipegang dalam bentuk uang kas yang dinyatakan dengan k. Jadi, k.Y merupakan keinginan seseorang
akan uang kas (M).

c. Teori permintaan uang Friedman


Teori friedman ini dikenal dengan “ Restatement” of the quality theory ( Penegasan kembali tentang
teori kuantitas), Friedman menyatakan bahwa uang pada prinsipnya merupakan salah satu kekayaan.
Friedman membagi kekayaan menjadi 5 yaitu, uang kas, obligasi, saham, kekayaan yang berbentuk
fisik dan keahlian.
Jadi, permintaan terhadap uang kas tergantung pada tiga faktor utama, yaitu :

1. Jumlah total kekayaan


2. Harga dan pendapatan dari berbagai alternatif bentuk kekayaan.
3. Selera dan kesukaan dari pemilik kekayaan

2) Teori Permintaan Uang Keynes

Permintaan uang dalan teori ini dikemukakan oleh John Maynard Keynes, teori ini berbanding terbalik
dengan teori kuantitas uang. Kalau pada kuantitas uang tidak diperlukannya tingkat suku bunga, lain
halnya dengan teori ini, di dalam teori ini tingkat suku bunga sangat berpengaruh terhadap perilaku
masyarakat untuk memilih memegang uang tunai atau surat-surat berharga.

Penekanan faktor tingkat bunga terhadap keinginan memegang uang inilah yang memungkinkan
analisis permintaan uang sebagai alat untuk memeroleh keuntungan. Permintaan uang menurut John
Maynard Keynes ini adalah sejumlah uang yang diminta masyarakat untuk keperluan transaksi,
berjaga-jaga, dan juga unutk spekulasi di dalam sebuah perekonomian. Menurut Keynes ada 3 motif
yang mempengaruhi tingkat permintaan uang, diantaranya yaitu:

a) Motif Transksi ( Transaction Motive )


b) Motif Berjaga-jaga (Precautionary Motive)
c) Motif Spekulasi ( Speculative Motive)

Dikarenakan adanya tiga motif inilah yang menyebabkan timbulnya tiga macam demand terhadap
permintaan uang. Diantaranya yaitu:

a) Demand Untuk Transaksi


b) Demand untuk Keperluan Berjaga-Jaga
c) Demand untuk Keperluan Spekulasi

a. Motif Transaksi ( Transaction Motive )

Motif ini timbul karena uang digunakan untuk melakukan pembayaran secara reguler terhadap
transaksi yang dilakukan. Besarnya permintaan uang untuk tujuan transaksi ini ditentukan oleh
besarnya tingkat pendapatan (MDt = f(Y) ), artinya semakin besar tingkat pendapatan yang
dihasilkan, maka jumlah uang diminta untuk transaksi juga mengalami peningkatan demikian
sebaliknya.

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 24


b. Motif Berjaga-jaga (Precautionary Motive)

Selain untuk membiayai transaksi, maka uang diminta pula oleh masyarakat untuk keperluan di
masa mendatang yang sifatnya berjaga-jaga. Menurut Keynes jumlah uang yang dipegang unutk
berjaga-jaga tergantung dari tingkat pendapatan. Semakin tinggi pendapatan seseorang, maka
semakin tinggi pula uang yang dipegang untuk berjaga-jaga di masa yang akan datang. Dari
penjelasan diatas adapat disimpulkan dengan persamaan sbb (MDp = f(Y) ).

c. Motif Spekulasi ( Spekulative Motive )

Pada suatu sistem ekonomi modern dimana lembaga keuangan masyarakat sudah mengalami
perkembangan yang sangat pesat mendorong masyarakatnya untuk menggunakan uangnya bagi
kegiatan spekulasi, yaitu disimpan atau digunakan untuk membeli surat-surat berharga, seperti
obligasi pemerintah, saham, atau instrumen lainnya. Faktor yang mempengaruhi besarnya
permintaan uang dengan motif ini adalah besarnya suku bunga, dividen surat-surat berharga,
ataupun capital gain, fungsi permintaannya adalah (MDs = f(i) ).

Hubungan antara permintaan uang untuk spekulasi dengan suku bunga adalah negative. Artinya
setiap adanya kenaikan suku bunga, maka permintaan uang untuk spekulasi akan berkurang. Dan
begitupun sebaliknya, apabila tingkat suku bunga menurun, maka permintaan uang untuk spekulasi
akan meningkat. Dari penjelasan ini dapat ditulis dengan persamaan

(N = R/i), dimana:

N = adalah harga/nilai surat berharga


R = adalah pendapatan dari surat berharga dan juga
I = adalah suku bunga dari surat berharga.

Dari ketiga motif diatas, maka formula untuk permintaan uang secara total menurut Keynes adalah
dirumuskan sbb:

L = L1 + L2

Dimana:
L1 = L1 (Y)
L2 = L2 (i)
Sehingga :
L = L1(Y) + L2 (i)
L = L (Y, i )
 L1 : Permintaan akan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga yang ditentukan oleh pendapatan (Y)
 L2 : Permintaan akan uang untukspekulasi yang dipengaruhi oleh tingkat bunga (i)

Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan uang adalah sebagai berikut.

1. Besar-kecilnya pembelanjaan negara yang berkaitan dengan pendapatan nasional.


2. Cepat atau lambatnya laju peredaran uang. Kecepatan peredaran uang dipengaruhi oleh faktor
berikut.

a. kebiasaan pembayaran konsumen, apakah tunai atau angsuran, sebab ini akan berpengaruh
terhadap jumlah uang yang diminta pada saat ini atausaat mendatang.
b. Frekuensi pembayaran pendapatan
c. Praktik-praktik bank, hal ini berkaitan dengan keluar masuknya uang melalui bank.
d. Keadaan psikologi masyarakat dalam menggunakan uangnya.
3. Motif-motif masyarakat dalam memiliki uang.
4. Kekayaan dari masyarakat
5. Tersedianya fasilitas kredit
6. Kepastian tentang pendapatan yang diharapkan
7. Harapan tentang harga
8. Tersedianya beberapa alternatif bentuk kekayaan
9. Sistem atau cara pembayaran yang berlaku.

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 25


B. Penawaran Uang

Penawaran uang sering juga disebut jumlah uang yang beredar. Penawaran
uang adalah jumlah uang yang beredar baik itu di tangan masyarakat maupun di perbankan.
Definisi uang beredar di masyarakat terdiri atas beberapa bagian:

1. Uang inti (Base Money)


Uang inti adalah uang yang dicetak oleh otoritas moneter atau bank sentral suatu negara. Uang ini
terdiri atas uang kartal (C) dan reserve (R). Uangkartal adalah uang yang dipegang oleh masyarakat
yang terdiri atas uangkertas dan uang logam. Sementara reserve adalah cadangan uang yang
terdapat di bank.
B=C+R

2. Uang Dekat (Narrow Money = M1)


Uang dekat (M1) terdiri dari uang kartal ditambah dengan demand deposit (rekening giro).
M1 = C + DD
Demand deposit terbentuk dari cadangan bank (R). Jadi dengan adanya cadangan bank (R), bank
dapat menciptakan uang giral berupa rekening Koran (giro). M1 merupakan uang yang paling
likuid, sebab proses untukmenjadikan uang kontan (cash) sangat cepat.

3. Uang Luas (Broad Money = M2)


Uang luas terdiri dari uang narrow (M1) dan uang kuasi (quasi money)
M2 = M1 + QM
Uang kuasi terdiri dari time deposit (deposito berjangka) dan saving deposit (tabungan). Uang luas
ini tingkat likuiditasnya lebih rendah dibandingkan uang M1, karena untuk merubahnya menjadi
uang kontan membutuhkan waktu yang lebih lama. Uang dekat dapat digunakan secara langsung
untuk bertransaksi, sedangkan uang luas tidak dapat. Tabungan baru dapat dirubah menjadi uang
kontan setelah kita melakukan penarikan uang tunai di bank
atau ATM.Jumlah uang luas (M2) lebih besar dibandingkan jumlah uang M1 dan Base
Money, sehingga broad money ini menjadi barometer yang lebih baik untuk melihat seberapa besar
jumlah uang beredar di suatu negara.

Secara sederhana penawaran uang atau jumlah uang yang beredar terdiri atas uang logam, uang kertas,
simpanan giro, deposito berjangka, berbagai macam tabungan, dan rekening valuta asing milik swasta
domestik. Penawaran uang dipengaruhi oleh pemerintah dengan berbagai kebijakan yang ditetapkan.
Lembaga yang biasanya bertanggungjawab mengatur dan menjalankan kebijakan khususnya kebijakan
moneter adalah bank sentral.

Pada hakikatnya, penawaran uang adalah jumlah uang yang tersedia dalam suatu perekonomian. Kita
telah mengenal kebijakan moneter, yaitu kebijakan yang bertujuan untuk mengatur penawaran uang /
mengatur jumlah uang yang beredar. Jadi penawaran uang merupakan tugas pemerintah melalui bank
sentral (Bank Indonesia).

Yang dimaksud dengan penawaran uang disini adalah jumlah uang yang beredar di masyarakat.
Perubahan jumlah uang yang beredar secara garis besar dipengaruhi oleh uang inti dan pelipat uang.
Besarnya uang inti sangat tergantung pada tindakan-tindakan yang ditentukan oleh pemerintah
khususnya bank sentral. Pelipat uang, di lain pihak, disamping dipengaruhi oleh perilaku bank sentral
juga ditentukan oleh perilaku agen-agen ekonomi lainnya seperti bank umum dan masyarakat
domestic.

Sangat perlu dipahami bahwa konsep uang sangat terkait pada konsep likuiditas. Suatu asset likuid
adalah asset yang dengan mudah dapat diuangkan dengantanpa kehilangan risiko rugi. Pada satu sisi
ekstrim dari spectrum likuiditas, uang tunai adalah asset yang paling likuid dengan daya beli penuh.
Pada tingkat spektrum likuiditas moderat kita mengenal uang kuasi yang secara definitive tidak secara
langsung berfungsi sebagai medium of exchange. Pada sisi ekstrim lainnya kita mengenal asset-aset
fisik yang sangat tidak likuid sebagai alat pertukaran seperti rumah, tanah, obligasi jangka panjang dan
sebagainya.

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 26


Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penawaran Uang

Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi jumlah penawaran uang atau jumlah uang yang beredar di
masyarakat. Faktor-faktor tersebut antara lain pendapatan, tingkat suku bunga , selera masyarakat,
harga barang, fasilitas kredit, dan kekayaan masyarakat.

1. Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh masyarakat pada jangka waktu tertentu.
Semakin tinggi pendapatan masyarakat, maka semakin besar pula jumlah uang yang beredar di
masyarakat. Sebaliknya, pula pendapatan masyarakat rendah, maka semakin kecil pula jumlah
uang yang beredar di masyarakat.
2. Tingkat suku bunga dapat memengaruhi jumlah uang yang beredar. Bila suku bungan rendah,
maka orang cenderung untuk menabung di bank. Jumlah uang yang beredarpun akan meningkat.
Sebaliknya, bila suku bunga bank tinggi, banyak orang yang tertarik untuk menyimpan uang di
bank. Efeknya, jumlah uang yang beredar juga akan berkurang
3. Selera masyarakat dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar. Pada saat ada pergantian
model atau tren tertentu, permintaan terhadap barang tersebut dapat mempengaruhi jumlah uang
yang beredar.
4. Harga Barang, pada saat harga barang naik maka peredaran uang akan semakin cepat karena
dibutuhkan makin banyak uang untuk membeli barang tersebut.
5. Fasilitas Kredit, adanya fasilitas kredit dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar di pasar.
Jika masyarakat suka akan penggunaan kredit , maka dengan sendirinya penggunaan kredit, maka
dengan sendirinya penggunaan uang tunai akan nberkurang. Begitu juga sebaliknya.
6. Kekayaan Masyarakat, jumlah uang yang beredar dalam masyarakat semakin apabila variasi
kekayaan masyarakat semakin besar apabila variasi kekayaan masyarakat sedikit. Sebaliknya, bila
masyarakat memiliki banyak pilihan bentuk kekayaan seperti kekayaan dalam bentuk tabungan,
saham, tanah, dan lain-lain, maka jumlah uang beredar di masyarakat akan menurun.

Keseimbangan Pasar Uang Harga keseimbangan atau harga ekuilibrium dalam ekonomi adalah merupakan
harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga
dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan
penjual(produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika
keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan
pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga. Masalah harga berhubungan dengan barang
ekonomis, sebab barang ekonomis adanya langkah dan berguna dan untuk memperolehnya diperlukan
pengorbanan uang dengan bantuan harga. Harga adalah perwujudan nilai tukar atas suatu barang/jasa yang
dinyatakan uang. Oleh karena itu, harga merupakan nilai tukar obyektif atas barang/jasa dan nilai tukar
obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau harga keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk secara
otomatis akan tetapi melalui suatu proses mekanisme pasar yakni tarik menarik antara kekuatan pembeli
dengan permintaannya dan kekuatan penjual dengan penawarannya.

Rangkuman

1. Permintaan uang adalah : suatu kebutuhan masyarakat akan uang tunai.


2. Teori permintaan uang : teori kuantitas dan teori keynes
3. Faktor – faktor yang mempengaruhi permintaan uang
a) Kekayaan dari masyarakat
b) Tersedianya fasilitas kredit
c) Kepastian tentang pendapatan yang diharapkan
d) Harapan tentang harga
e) Tersedianya beberapa alternatif bentuk kekayaan
f) Sistem atau cara pembayaran yang berlaku
4. Penawaran uang adalah : jumlah uang yang ada dan siap beredar untuk keperluan transaksi bagi
masyarakat pada wilayah dan waktu tertentu.
5. Faktor – faktor yang mempengaruhi penawaran uang:
a) Pendapatan
b) Tingkat suku bunga
c) Selera masyarakat
d) Harga barang
e) Fasilitas kredit
f) Kekayaan yang dimiliki masyarakat

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 27


Soal Latihan:

1. Apakah yang dimaksud dengan permintaan uang? Jelaskan menurut pendapat kalian sendiri.
2. Sebutkan dan jelaskan teori permintaan uang!
3. Sebutkan dan jelaskan motif-motif yang mempengaruhi permintaan uang tunai!
4. Sebutkan faktor – faktor yang mempengaruhi permintaan uang!
5. Apakah yang kalian ketahui tentang penawaran uang? Jelaskan.
6. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran uang
7. Bagaimana pengaruh IPTEK terhadap penawaran uang,jelaskan!

EVALUASI

Pilihlah jawaban yang paling benar dari pertanyaan-pertanyaan berikut!

1 . In d e ks h a r ga a d a l a h . . .

a. untuk mengukur tingkat perubahan hargake l o mp o k b a r a n g d a n j as a ya n g


s e r i n g dipakai dalam sebuah rumah tangga dalam jangka waktu tertentu.
b. Kenaikan harga secara terus-menerus
c. S u a t u pr o se s pe n u r u na n t i n gka t h a r ga barang-barang secara umum.
d. Jumlah uang yang beredar bertambah
e. Menurunnya daya beli masyarakat

2. Indeks harga yang dibayar petani berhubungan dengan

a. penetapan harga barang industry


b. penetapan harga barang kebutuhan mewah
c. penetapan harga barang kebutuhan pokok
d. penetapan harga barang kebutuhan petani
e. penetapan harga barang hasil pertanian

3. Indeks harga konsumen dapat dihitung dengan menggunakan metode indeks harga….

a. agregatif sederhana
b. agregatif tertimbang
c. marshall
d. paasche
e. laspayres

4. Dalam perhitungan angka indeks paasche, yang dijadikan factor penimbang adalah….

a. kuantitas pada tahun ke – n


b. harga dan kuantitas tahun dasar
c. harga pada tahun dasar
d. kuantitas pada tahun dasar
e. harga pada tahun ke – n

5. Berikut adalah data harga rata-rata setelah diolah sementara untuk memperoleh indeks harga
tertimbang dari 3 jenis barang

Nama Barang 2004 (PO.QO) 2005 (PN.QO)

Gula 345.000 435.000

Beras 456.000 654.500

Ikan Asin 567.300 678.000

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 28


Indeks harga tertimbang tahun 2005 atas dasar tahun 2004 adalah…

a. 118,70% d. 129,17%
b. 120,60% e. 129,10%
c. 124,64%

6. Harga beras rojo lele di sleman pada bulan januari Rp. 6.000,00 sedangkan bulan februari Rp.
6.500,00 indeks harganya adalah…

a. 108,33% d. 103,03%
b. 260,45% e. 188,33%
c. 100%

7. Angka indeks adalah …

a. angka perbandingan antara satu variable bilangan dan variable bilangan lain yang
perubahah relatifnya dinyatakan dalam bentuk persentase (%)
b. angka yang menunjukan perkembangan harga dari waktu ke waktu yang dinyatakan dalam
bentuk persentase (%)
c. perubahan angka dari waktu ke waktu yang dinyatakan dalam bentuk persentase
d. kecenderungan kenaikan/penurunan angka dari waktu ke waktu dalam bentuk persentase
(%)
e. perbandingan rangkai antara obyek yang satu terhadap obyek yang lain dinyatakan dalam
bentuk persentase (%)

8. Yang dimaksud dengan Po adalah …

a. harga pada tahun yang dihitung indeksnya


b. harga tertinggi sebagai dasar perhitungan
c. jumlah produksi pada tahun yang dihitung angka indeksnya
d. jumlah produksi pada tahun dasar
e. harga barang pada tahun dasar

9. Jika diketahui jumlah harga tahun 2004 Rp. 9500,- dan jumlah harga tahun 2005 Rp. 11.100,-
maka angka indeks agregat sederhana adalah …

a. 116,84 %
b. 115,48 %
c. 161,84 %
d. 162,48 %
e. 114,84 %

10. Perbandingan nilai barang-barang yang dihasilkan dari satu periode ke periode lain disebut …

a. angka indeks
b. indeks harga
c. indeks nilai
d. indeks kuantitas
e. indeks harga konsumen

11. Pengertian inflasi adalah...


a. Suatu proses kenaikan tingkat harga barang-barang secara umum
b. Suatu proses penurunan tingkat harga barang-barang secara umum
c. Jumlah uang yang beredar bertambah
d. Menurunnya daya beli masyarakat
e. Ketidakseimbangan dalam perekonomian
12. Salah satu penyebab inflasi adalah peranan jumlah uang yang beredar dan harapan. Hal ini
menurut teori...
a. Teori Keynes
b. Teori Struktural
c. Teori Kuantitas
d. Teori perbandingan
e. Teori pasar uang terbuka

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 29


13. Perhatikan pernyataan berikut:
1. Permintaan masyarakat meningkat
2. Penawaran yang lebih besar melebihi jumlah barang.
3. Adanya penambahan jumlah uang yang beredar
4. Permintaan yang lebih besar melebihi jumlah barang yang tersedia
Dari pernyataan diatas yang merupakan penyebab inflasi adalah...
a. 1 dan 2
b. 1 dan 4
c. 1, 2, dan 4
d. 1, 3, dan 4
e. 1, 2, 3, dan 4
14. Jika besarnya inflasi kurang dari 10 % setahun, maka dinamakan...
a. Inflasi sedang
b. Inflasi ringan
c. Inflasi berat
d. Hiper inflasi
e. Inflasi menengah
15. Inflasi yang disebabkan oleh kenaikan biaya produksi...
a. Wages cost inflation
b. Spiral inflation
c. Demand pull inflation
d. Cost push inflation
e. High Inflastion
16. Inflasi yang disebabkan dari Domestic Inflation dan Imported Inflation, termasuk dalam
golongan inflasi berdasarkan...
a. Asal Inflasi
b. Penyebab awal terjadi inflasi
c. Tingkat kepentingannya
d. Tingkat kesukarannya
e. Tingkat keparahannya
17. Demand Pull inflation dapat terjadi karena beberapa hal berikut, kecuali...
a. Besarnya pajak diturunkan
b. Terlalu banyak uang yang beredar di masyarakat
c. Konsumen lebih memilih membeli barang dalam jumlah yang banyak
d. Bank Sentral terlalu banyak mengalirkan uang
e. Menurunnya anggaran belanja negara dan ekspansi bisnis
18. Inflasi diukur menggunakan...
a. Indeks
b. Deflasi
c. Devaluasi
d. Neraca perdagangan
e. Neraca pembayaran
19. Berikut adalah pihak-pihak yang terkena dampak inflasi
1. Penabung
2. Masyarakat penghasilan tetap
3. Masyarakat yang meminjamkan (kreditur)
4. Masyarakat yang berpenghasilan tinggi
5. Masyarakat peminjam (debitur)
Yang merasa dirugikan dengan terjadinya inflasi...
a. 1, 3, dan 5
b. 2, 3, dan 5
c. 1, 2, dan 4
d. 1, 2, dan 3
e. 2, 3, dan 4
20. Yang merupakan dampak positif dari terjadinya inflasi adalah..
a. Pengusaha enggan melakukan investasi
b. Daya beli masyarakat menurun
c. Mendorong pengusaha memperluas produksi
d. Mengurangi devisa negara
e. Pengurangan kesempatan kerja
21. Akibat terjadinya inflasi bagi pedagang luar negeri adalah...
a. Neraca pedagangan devisit dan mengurangi devisa negara
b. Neraca pardagangan devisit dan meningkatkan devisa negara.
c. Neraca perdagangan surplus dan mengurangi devisa negara

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 30


d. Neraca perdagangan berimbang dan mangurangi devisa negara
e. Neraca perdagangan berimbang dan meningkatkan devisa negara
22. Kebijakan pemerintah dibidang keuangan untuk mengatasi inflasi adalah...
a. Kebijakan fiskal
b. Kebijakan moneter
c. Kebijakan nonmoneter
d. Kebijakan kredit selektif
e. Kebijakan menaikan tarif pajak
23. Pemerintah menggunakan cara-cara berikut untuk mengatasi inflasi, kecuali...
a. Menurunkan tingkat suku bunga
b. Menaikan pajak
c. Menurunkan pengeluaran pemerintah
d. Menjual obligasi
e. Pengawasan kredit selektif
24. Untuk mengatasi inflasi pemerintah melakukan tindakan...
a. Mengurangi jumlah uang yang beredar
b. Deflasi
c. Meningkatkan eksport
d. Devaluasi
e. Menambah jumlah uang yang baredar
25. Kebijakan pemerintah untuk mengatasi inflasi dengan cara menjual dan membeli surat-surat
berharga adalah...
a. Kebijakan diskonto
b. Kebijakan pasar terbuka
c. Kebijakan fiskal
d. Kebijakan menaikan kas rasio
e. Kebijakan nonmoneter
26. Motif yang mendasari permintaan uang untuk tujuan membeli kebutuhan rumah tangga sehari-
hari adalah motif....

a. Promosi
b. Ekonomi
c. Spekulasi
d. Transaksi
e. Berjaga jaga

27. Apabila masyarakat membeli obligasi, maka permintaan uang tunai untuk memenuhi tujuan
tersebut didasarkan oleh motif….
a. transaksi
b. berjaga-jaga
c. ekonomi
d. spekulasi
e. Provisi
28. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran uang adalah sebagai berikut.

1) Motif transaksi
2) Motif berjaga-jaga
3) Pendapatan masyarakat
4) Motif spekulasi
5) Selera masyarakat

Faktor yang mempengaruhi permintaan uang adalah…

a. 1), 2), dan 3)


b. 1), 2), dan 4)
c. 1), 3), dan 5)
d. 2), 3), dan 4)
e. 2), 4), dan 5)

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 31


29. Permintaan masyarakat akan uang tunai untuk spekulasi ditentukan oleh besarnya….
a. tingkat inflasi
b. pendapatan nasional
c. upah
d. nilai kurs
e. suku bunga
30. Permintaan uang untuk memenuhi kebutuhan di bawah ini tidak didorong oleh adanya motif
berjaga-jaga adalah….
a. kebutuhan biaya pendidikan
b. kebutuhan membeli surat berharga
c. kebutuhan perawatan
d. kebutuhan pengobatan
e. kebutuhan ongkos perjalanan ke luar kota
31. Menurut Keynes apabila suku bunga bank naik, orang akan lebih suka….
a. memegang uang tunai
b. membeli mobil
c. membeli rumah
d. menabung di bank
e. membeli tanah
32. Jumlah uang yang beredar dalam arti sempit, secara matematis dapat dirumuskan….
a. M1= C + DD
b. M2= M2 + TD + SD
c. M2= M1 + TD – SD
d. M1= M1 – TD + SD
e. M1= M1 - TD – SD
33. Uang kartal dan uang giral termasuk dalam….
a. M1 saja
b. M2 saja
c. M3 saja
d. M1 dan M2 saja
e. M1, M2, dan M3

Daftar Pustaka

Yuli. 2009. Ekonomi 1 : Untuk SMA dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan Departemen Jakarta:
Pendidikan Nasional.
Kasmir. 2002. Bank dan lembagaKeuanganLainnya-edisikeenam. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada
YulianaSudremidanNurhadi. 2013.LensakegiatanEkonomi SMA/MA Kelas X. Jakarta:
PT.BumiAksara
dewimanroe///C:/Users/ASUS/Downloads/PERMINTAAN%20DAN%20PENAWARAN%20UAN
G/PERMINTAAN%20DAN%20PENAWARAN%20UANG%201.htm
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/PERMINTAAN%20DAN%20PENAWARAN%20UANG/faktor
%20-
%20faktor%20yang%20mempengaruhi%20permintaan%20dan%20penawaran%203.htm(diakses
pada tanggal 29 april 2014 )

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 32


Jawaban
1. Indeks harga adalah alat yang dijadikan ukuran untuk mengetahui perubahan-perubahan
harga yang dinyatakan dengan angka.
2. Tujuan perhitungan indeks harga dalam ekonomi antara lain sebagai berikut:
Indeks harga merupakan petunjuk atau barometer dari kondisi ekonomi umum.
1. Indeks harga umum merupakan pedoman bagi kebijakan dan administrasi perusahaan.
2. Indeks harga dapat dipergunakan sebagai deflator, maksudnya bahwa pengaruh perubahan
harga dapat dihilangkan dengan cara membagi nilai tertentu dengan indeks harga yang
sesuai.
3. Indeks harga dapat dipakai sebagai pedoman bagi pembelian barang-barang.
4. Indeks harga barang-barang konsumsi merupakan pedoman untuk mengatur gaji buruh
atau menyesuaikan kenaikan gaji buruh pada masa inflasi.

2. 5 metode perhitungan angka indeks tertimbang yaitu:


1. Metode agregatif sederhana
2. Metode Laspeyres
3. Metode Paasche
4. Metode Irving Fisher

5. Metode Marshal Edgewarth

4. Dik.

∑Pn = Rp1.100,-

∑P0 = Rp 900,-

Dic. IA (indeks harga yang tidak ditimbang)?


Σ𝑃𝑛
Maka 𝐼𝐴 = ∑𝑃𝑜 x 100

𝑅𝑝1.100,−
= 𝑅𝑝900,−
× 100

= 122.22%

Jadi harga tahun 2013 mengalami kenaikan 22.22%

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 33


5. dik.
∑(Pn.Qn) = Rp340.000,-
∑(Po.Qn) = Rp330.000,-
Dic
IP?n
∑(Pn.Qn)
Maka 𝐼𝑃 = × 100
∑(Po.Qn)

Rp340.000, −
𝐼𝑃 = × 100
Rp330.000, −
𝐼𝑃 = 103.03
Jadi terjadi kenaikan harga sebesar 3.03% pada tahun 2013.

Kunci Jawaban
A.Pilihan Ganda
1. A 6. A 11. A
2. C 7. D 12. B
3. B 8. A 13. C
4. B 9. B 14. A
5. D 10. C 15. E

B. Essay
1. Menurut Keynes, inflasi terjadi karena perebutan perolehan barang dan jasa oleh masyarakat
pelaku ekonomi (rumah tangga konsumsi) yang ingin memperoleh barang dan jasa lebih
banyak
2. Inflasi yang disebabkan oleh demand pull inflation, bagi produsen akan menambah jumlah
barang yang diproduksi sedangkan inflasi yang disebabkan karena cost push inflation,
produsen akan mengurangi jumlah barang yang diproduksi

3. Berdasarkan tingkat keparahannya:


a) Inflasi Ringan
Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 34
Inflasi dengan tingkat inflasi di bawah dari 10 % per tahun
b) Inflasi Sedang
Inflasi dengan laju 10% sampai dengan 30% per tahun.
c) Inflasi Berat
Inflasi dengan laju 30% sampai dengan 100% per tahun.
d) Inflasi sangat berat (Hipper Inflation)
Inflasi dengan laju lebih dari 100 % per tahun.
4. Dampak positif terjadinya inflasi:
a. Mendorong perkembangan ekonomi
b. Memperbesar laba
c. Mendorong pengusaha memperluas produksi
d. Meningkatkan pendapatan nasional
e. Memperluas kesempatan kerja
5.
a. Harga Sekarang
IHK = x 100 %
Harga tahun depan

4500
IHK = x 100 % = 121, 62
3700

Jadi, IHK bulan Agustus sebesar 121,62 %

IHKn-IHKn-1
Inflasi = x 100 %
b.
IHK n-1

= 121,62 – 100 x 100 %


100
= 21,62 %
Jadi, laju inflasi bulan Agustus sebesar 21,62 %

Kunci jawaban

Pilihan Ganda:

1. D 5. E
2. D 6. A
3. B 7. A
4. E 8. A

Essay:

1. Permintaan uang adalah: suatu kebutuhan masyarakat akan uang tunai.


2. Teori permintaan uang:

1. Teori kuantitas uang: besar kecilnya permintaan uang ditentukan oleh besarnya kecepatan
perputaran uang tersebut, selain itu tingkat harga dalam teori ini juga berpengaruh.

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 35


2. Teori keynes: tingkat suku bunga sangat berpengaruh terhadap perilaku masyarakat untuk
memilih memegang uang tunai atau surat-surat berharga.

3. Motif-motif yang mempengaruhi permintaan uang tunai:

a. Motif transaksi: dapat melakukan transaksi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.


b. Motif berjaga-jaga : motif menyimpan uang untuk kegiatan berjaga – jaga atau membiayai
hal-hal yang tak terduga.
c. Motif Spekulasi ( Spekulative Motive )

Pada suatu sistem ekonomi modern dimana lembaga keuangan masyarakat sudah
mengalami perkembangan yang sangat pesat mendorong masyarakatnya untuk
menggunakan uangnya bagi kegiatan spekulasi, yaitu disimpan atau digunakan untuk
membeli surat-surat berharga, seperti obligasi pemerintah, saham, atau instrumen lainnya.

4. Faktor – faktor yang mempengaruhi permintaan uang


a. Kekayaan dari masyarakat
b. Tersedianya fasilitas kredit
c. Kepastian tentang pendapatan yang diharapkan
d. Harapan tentang harga
e. Tersedianya beberapa alternatif bentuk kekayaan
f. Sistem atau cara pembayaran yang berlaku
5. Secara sederhana penawaran uang atau jumlah uang yang beredar terdiri atas uang logam, uang
kertas, simpanan giro, deposito berjangka, berbagai macam tabungan, dan rekening valuta asing
milik swasta domestik. Penawaran uang dipengaruhi oleh pemerintah dengan berbagai
kebijakan yang ditetapkan. Lembaga yang biasanya bertanggungjawab mengatur dan
menjalankan kebijakan khususnya kebijakan moneter adalah bank sentral.
6. Faktor – faktor yang mempengaruhi penawaran uang:
1. Pendapatan
2. Tingkat suku bunga
3. Selera masyarakat
4. Harga barang
5. Fasilitas kredit
6. Kekayaan yang dimiliki masyarakat

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 36


KOMPETENSI INTI

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli (gotong


royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural


berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


1.1. Mensyukuri pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia untuk kesejahteraan rakyat
1.2. Mensyukuri karunia Tuhan YME atas keragaman dan keunggulan antar bangsa
2.1. Bersikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, kreatif, dan mandiri dalam upaya mengatasi
permasalahan pembangunan di Indonesia
2.2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis sebagai pelaku
ekonomi
3.7. Mendeskripsikan kebijakan moneter dan kebijakan fiskal
3.7.1 Menjelaskan pengertian kebijakan moneter
3.7.2 Mengidentifikasi tujuan dan peran kebijakan moneter
3.7.3 Mengklasifikasikan macam-macam kebijakan moneter
4.7. Mengevaluasi peran dan fungsi kebijakan moneter dan kebijakan fiskal
4.7.1 Menganalisis dan menyimpulkan informasi peran dan fungsi kebijakan moneter
4.7.2 Menyajikan hasil analisis dan simpulan tentang peran dan fungsi kebijakan moneter

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 37


PETA KONSEP

CARA MENGATASI
INFLASI

KEBIJAKAN
PEMERINTAH

KEBIJAKAN KEBIJAKAN
MONETER FISKAL

Peran dan Peran dan


Pengertia tujuan Instrumen Pengertia tujuan Instrumen
n n

MODUL: PENGERTIAN KEBIJAKAN MONETER, PERAN, TUJUAN KEBIJAKAN MONETER,


DAN MACAM-MACAM KEBIJAKAN MONETER.

Sumber: antarasumber.com
Jumlah uang beredar dapat memengaruhi tingkat harga. Jumlah uang beredar yang terlalu
berlebihan dapat menaikkan tingkat harga umum atau dengan kata lain menyebabkan inflasi. Oleh
karena itu, kebijakan moneter merupakan salah satu kebijakan di bidang ekonomi yang sangat
penting untuk mengatur dan menjaga stabilitas ekonomi suatu negara. Kebijakan ini lebih
menekankan pada upaya memengaruhi jumlah uang yang beredar di suatu negara.

A. Pengertian Kebijakan Moneter


Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai
tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan
moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, kapitalisasi untuk bank atau bahkan

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 38


bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan
pemerintah lain.

Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai
keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan
pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya
tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan
kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan
dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan
(tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor
perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil.
Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi
secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai tujuan tersebut
Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan
persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran
dalam pasokan/distribusi barang.Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun
tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi
dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila
mengalami kesulitan likuiditas

B. Peran dan Tujuan kebijakan Moneter


Peran Bank Indonesia Terhadap Stabilitas Ekonomi - Bank Indonesia sebagai bank sentral
memiliki lima peran utama dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. Kelima peran utamayang
mencakup kebijakan dan instrumen dalam menjaga stabilitas sistem keuangan adalah :
1. Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter antara lain melalui instrumen
suku bunga dalam operasi pasar terbuka. Bank Indonesia dituntut untuk mampu menetapkan
kebijakan moneter secara tepat dan berimbang. Hal ini mengingat gangguan stabilitas moneter
memiliki dampak langsung terhadap berbagai aspek ekonomi. Kebijakan moneter melalui
penerapan suku bunga yang terlalu ketat, akan cenderung bersifat mematikan kegiatan ekonomi.
Untuk menciptakan stabilitas moneter, Bank Indonesia telah menerapkan suatu kebijakan yang
disebut inflation targeting framework.
2. Bank Indonesia memiliki peran vital dalam menciptakan kinerja lembaga keuangan yang sehat.
Penciptaan kinerja lembaga perbankan seperti itu dilakukan melalui mekanisme pengawasan dan
regulasi. Untuk menciptakan stabilitas di sektor perbankan secara berkelanjutan, Bank Indonesia
telah menyusun Arsitektur Perbankan Indonesia dan rencana implementasi Basel II.
3. Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran. Bila terjadi gagal bayar pada salah satu peserta dalam sistem-sistem pembayaran,
maka akan timbul risiko potensial yang cukup serius dan mengganggu kelancaran sistem
pembayaran. Bank Indonesia mengembangkan mekanisme dan pengaturan untuk
mengurangirisiko dalam sistem pembayaran yang cenderung semakin meningkat. Antara lain
dengan menerapkan sistem pembayaran real time gross settlement (RTGS) yang dapat
meningkatkan keamanan dan kecepatan sistem pembayaran.
4. Melalui fungsinya dalam riset dan pemantauan, Bank Indonesia dapat mengakses informasi-
informasi yang dinilai mengancam stabilitas keuangan. Melalui pemantauan secara
macroprudential, Bank Indonesia dapat memonitor kerentanan sektor keuangan dan mendeteksi
potensi kejutan yang berdampak pada stabilitas sistem keuangan. Melalui riset serta mengetahui
hasil riset tersebut akan menjadi rekomendasi dalam mengambil langkah-langkah yang tepat
untuk meredam gangguan dalam sektor keuangan.
5. Bank Indonesia memiliki fungsi sebagaijaring pengaman sistem keuangan melalui fungsi bank
sentral sebagai lender of the last resort (LoLR) yang berfungsi sebagai peran traditional Bank
Indonesia sebagai bank sentral dalam mengelola krisis guna menghindari terjadinya
ketidakstabilan sistem keuangan. Pertimbangan resiko sistemik dan persyaratan yang ketat harus
diterapkan dalam penyediaan likuiditas tersebut.

Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan
ini sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia. Hal yang
Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 39
dimaksud dengan kestabilan nilai rupiah antara lain adalah kestabilan terhadap harga-harga barang
dan jasa yang tercermin pada inflasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, sejak tahun 2005 Bank
Indonesia menerapkan kerangka kebijakan moneter dengan inflasi sebagai sasaran utama kebijakan
moneter (Inflation Targeting Framework) dengan menganut sistem nilai tukar yang mengambang (free
floating). Peran kestabilan nilai tukar sangat penting dalam mencapai stabilitas harga dan sistem
keuangan. Oleh karenanya, Bank Indonesia juga menjalankan kebijakan nilai tukar untuk mengurangi
volatilitas nilai tukar yang berlebihan, bukan untuk mengarahkan nilai tukar pada level tertentu.

Kebijakan moneter yang dilakukan Indonesia dan dampaknya terhadap Perekonomian Indonesia.
Dalam sistem nilai tukar bebas dan perfect capital mobility, kebijakan moneter lebih efektif
dibandingkan kebijakan fiskal dalam upaya mencapai keseimbangan dan stabilitas makro ekonomi.
Kebijakan moneter lebih berperan dalam menstimulasi pemulihan ekonomi. Kebijakan moneter yang
efektif menjanjikan tercapainya inflasi yang rendah, stabilitas nilai tukar,dan suku bunga.

Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk melakukan kebijakan


moneter melalui penetapan sasaran-sasaran moneter (seperti uang beredar atau suku bunga) dengan
tujuan utama menjaga sasaran laju inflasi yang ditetapkan oleh Pemerintah. Secara operasional,
pengendalian sasaran-sasaran moneter tersebut menggunakan instrumen-instrumen, antara lain operasi
pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing, penetapan tingkat diskonto, penetapan
cadangan wajib minimum, dan pengaturan kredit atau pembiayaan. Bank Indonesia juga dapat
melakukan cara-cara pengendalian moneter berdasarkan Prinsip Syariah.

Bank sentral melaksanakan kebijakan moneter dengan tujuan sebagai berikut.


a. Menjaga Stabilitas Ekonomi
Stabilitas ekonomi yang mantap merupakan dambaan hampir setiap negara. Mengapa demikian?
Karena stabilitas ekonomi merupakan keadaan di mana pertumbuhan ekonomi berlangsung secara
terkendali dan berkelanjutan, artinya pertumbuhan arus barang dan jasa serta arus perputaran uang
berlangsung secara berimbang. Jika bank sentral mampu mengatur jumlah uang yang beredar ini
dan sesuai kebutuhan, maka akan tercipta keadaan ekonomi yang stabil.

b. Menjaga Stabilitas Harga


Kebijakan moneter selalu dihubungkan dengan jumlah uang beredar dan jumlah barang atau jasa.
Interaksi jumlah uang beredar dengan jumlah barang atau jasa akan menghasilkan harga dan
memberi pengaruh terhadap tingkat harga-harga yang berlaku. Untuk itu diperlukan pengaturan
jumlah uang yang beredar oleh bank sentral melalui kebijakan moneter, agar tingkat harga bisa
relatif stabil.

Sumber: antarasumber.com
Gambar 3. Jumlah uanh yang beredarharus terkendali

c. Meningkatkan Kesempatan Kerja


Stabilitas ekonomi dapat tercapai dengan pengaturan jumlah uang yang beredar di masyarakat.
Jika jumlah uang beredar seimbang dengan jumlah barang dan jasa, maka perekonomian akan
stabil. Perekonomian yang stabil akan menarik para investor untuk meningkatkan produksi dan
mengembangkan investasi-investasi baru. Apabila produksi meningkat maka kesempatan kerja
juga akan semakin bertambah.
Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 40
d. Perbaikan Neraca Pembayaran
Kebijakan moneter yang dilakukan bank sentral ternyata juga bisa berpengaruh pada perbaikan
neraca pembayaran. Misalnya saja dengan melakukan devaluasi, perdagangan luar negeri akan
menjadi surplus. Devaluasi menyebabkan harga produk dalam negeri menjadi lebih murah jika
dibeli dengan mata uang asing.

C. Jenis Kebijakan Moneter

Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah atau
mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
1. Kebijakan Moneter Ekspansif/Monetary Expansive Policy (kebijakan uang longgar)
Adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang beredar Kebijakan ini
dilakukan untuk mengatasi pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat (permintaan
masyarakat). Kebijakan ini diterapkan pada saat perekonomian mengalami resesi atau depresi.
Penerapan kebijakan ini seperti :

a. Politik diskonto (penurunan tingkat suku bunga)


b. Politik pasar terbuka (pembelian surat-surat berharga, misalnya saham dan obligasi).
c. Politik cash ratio (penurunan cadangan kas)
d. Politik kredit selektif (pemberian kredit longgar)

2. Kebijakan Moneter Kontraktif/Monetary Contractive Policy (kebijakan uang ketat)


Adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar. Disebut juga dengan
kebijakan uang ketat (tight money policy). Kebijakan ini dilakukan pada saat perekonomian
mengalami inflasi. Kebijakan ini dilakukan dengan :
a. Politik diskonto (peningkatan suku bunga)
b. Politik pasar terbuka (penjualan surat berharga)
c. Politik cash ratio (peningkatan cadangan kas)
d. Politik kredit selektif (pengetatan pemberian kredit)

1. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)


Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau
membeli surat berharga pemerintah (government securities). Jika ingin menambah jumlah uang
beredar, pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Namun, bila ingin jumlah uang yang
beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat.
Surat berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank
Indonesia dan SBPU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang.

2. Fasilitas Diskonto (Discount Rate)

Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah duit yang beredar dengan memainkan tingkat bunga
bank sentral pada bank umum. Bank umum kadang-kadang mengalami kekurangan uang sehingga
harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan
tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang
beredar berkurang.

3. Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)


Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah
dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang,
pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah
menaikkan rasio.

4. Politik Kredit Selektif (Pengetatan Pemberian Kredit)


Politik pagu kredit artinya kebijakan untuk memperketat atau mempermudah dalam pemberian
pinjaman kepada masyarakat. Untuk mengatur kegiatan ekonomi agar lebih tumbuh dengan baik, maka
pemerintah (Bank Indonesia) dapat melakukan pengawasan pinjaman secara selektif dengan tujuan

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 41


untuk memastikan bahwa bank umum memberikan pinjaman-pinjaman dan melakukan investasi-
investasi sesuai dengan yang diinginkan pemerintah.
Misalnya untuk mendorong sektor industri, maka bank sentral dapat membuat peraturan yang
mengharuskan bank umum meminjamkan sebagian dananya kepada usaha-usaha sektor industri dengan
syarat-syarat yang ringan.

RANGKUMAN

Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan


ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap
mempertahankan kestabilan harga
Bank sentral melaksanakan kebijakan moneter dengan tujuan sebagai
berikut:
a. Menjaga Stabilitas Ekonomi
b. Menjaga Stabilitas Harga
c. Meningkatkan Kesempatan Kerja
d. Perbaikan Neraca Pembayaran
Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
1. Kebijakan Moneter Ekspansif ( kebijakan uang longgar ). Kebijakan
uang longgar ini dapat berupa penurunan tingkat suku bunga
(kebijakan diskonto), pembelian surat-surat berharga ( kebijakan pasar
terbuka), penurunan cadangan kas ( kebijakan cash ratio ), dan
kelonggaran pemberian kredit.
2. Kebijakan Moneter Kontraktif ( kebijakan uang ketat ). Kebijakan ini
dilakukan pada saat perekonomian mengalami inflasi. Kebijakan ini
dilakukan dengan menaiikan suku bunga, menjual SBI, menaikkan
cadangan kas, dan membatasi pemberian kredit.
Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 42
Tugas Individu
Setelah kalian memahami konsep kebijakan moneter, maka untuk menguji pemahaman anda jawablah
pertanyaan berikut:
1. Apa yang dimaksud kebijakan fiskal dan jelaskan kaitannya dengan kerangka ekonomi makro
2. Jelaskan pengaruh diterapkannya kebijakan uang ketat terhadap kegiatan ekonomi masyarakat?
3. Jelaskan bagaimana kebijakan moneter dapat menjaga stabilitas harga?

Tugas kelompok
Politik diskonto merupakan kebijakan moneter yang ditempuh dengan mengubah-ubah tingkat suku
bunga. Dari sisi moneter, kebijakan ini berdampak langsung pada jumlah uang beredar. Sedangkan dari
sektor riil (dunia usaha), kenaikan atau penurunan tingkat suku bunga juga membawa pengaruh. Bersama
kelompok Anda, carilah artikel atau opini dari analis ekonomi yang membahas dampak politik diskonto
yang dirasakan dunia usaha!

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 43


EVALUASI

A. Soal Pilihan Ganda


Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Untuk mengatasi inflasi, maka Bank Indonesia…


a. Menambah jumlah uang yang beredar
b. Mengurangi jumlah uang yang beredar
c. Mengurangi pengeluaran pemerintah
d. Menurunkan tingkat suku bunga
e. Membeli surat-surat berharga
2. Peran bank Indonesia dalam menjalankan kebijakan moneter, yaitu …
a. Berperan dalam menstimulasi pemulihan ekonomi dan kestabilan terhadap harga-harga barang
dan jasa yang tercermin pada inflasi.
b. Berperan sebagai pengatur kegiatan perekonomian Indonesia
c. Sebagai pengatur keluar masuknya barang dan jasa
d. Sebagai pemberi kredit kepada para masyarakat
e. Penghimpun dana dan menyalurkan dana kepada masyarakat
3. Jika Negara mendevalusasi mata uang rupiah kemata uang asing maka harga-harga barang ekspor
akan menjadi murah sehingga memperkuat daya saing dan meningkatkan jumlah ekspor,
peningkatan jumlah ekspor akan…
a. Memperbaiki neraca perdagangan dan neraca pembayaran
b. Memperbaharui keuangan Negara
c. Meningkatkan stabilisasi ekonomi
d. Meningkatkan kesempatan kerja
e. Menjaga stabilisasi harga
4. Suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang beredar, disebut…
a. Kebijakan moneter
b. Penambahan cadangan kas
c. Kebijakan Moneter Ekspansif
d. Kebijakan kontraktif
e. Kebijakan anggaran
5. Penerapan kebijakan moneter kontraktif dapat diterapkan pada, kecuali…
a. Politik diskonto (peningkatan suku bunga)
b. Politik diskonto (penurunan suku bunga)
c. Politik cash ratio (peningkatan cadangan kas)
d. Politik pasar terbuka (penjualan surat berharga)
e. Politik kredit selektif (pengetatan pemberian kredit)

6. Instrument kebijakan moneter langsung yang biasa digunakan oleh bank sentral atau otoritas
moneter terutama di negara-negara berkembang antara lain sebagai berikut, kecuali...
a. Penurunan Nilai Uang
b. Penetapan Tingkat Bunga
c. Credit Ceiling / Pagu Kredit
d. Kredit Langsung (direct loan)
e. Fasilitas Diskonto (discount facility)
7. Instrument tidak langsung yang digunakan bank sentral dalam rangka mengendalikan variable
moneter adalah:
a. Penurunan Nilai Uang
b. Penetapan Tingkat Bunga
c. Credit Ceiling / Pagu Kredit

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 44


d. Kredit Langsung (direct loan)
e. Likuiditas Wajib Minimum (Statutory Reserve Requirements)
8. Fasilitas yang diberikan kepada perbankan dalam bentuk pinjaman dengan menggunakan surat-
surat berharga yang dimiliki sebagai jaminan.ini adalah pengertian dari
a. Fasilitas Diskonto (discount facility)
b. Kredit Langsung (direct loan)
c. Credit Ceiling/Pagu Kredit
d. menurunkan tingkat bunga
e. Penetapan Tingkat Bunga
9. ketentuan yang mewajibkan setiap bank memelihara sejumlah minimum alat likuid yang
dinyatakan dalam persentase tertentu dari jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun atau kewajiban
lancar bank adalah pengertian dari..
a. Kredit Langsung (direct loan)
b. Fasilitas Diskonto Ulang (Rediscount Facility)
c. Operasi Pasar Terbuka (open market operation)
d. Likuiditas Wajib Minimum (Statutory Reserve Requirements)
e. instrumen kebijakan moneter langsung (direct monetary policy instruments)
10. Sertifikat Bank Indonesia dan Surat Perbendaharaan Negara (Treasury Bills) adalah dua contoh
dari
a. Likuiditas Wajib Minimum (Statutory Reserve Requirements)
b. Fasilitas Diskonto (discount facility)
c. Kredit Langsung (direct loan)
d. Credit Ceiling/Pagu Kredit
e. Tingkat Bunga

ESSAY
Jawablah Pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Jelaskan 5 peran bank sentral dalam menjalankan kebijakan moneter?
2. Jelaskan 2 jenis- jenis kebijakan moneter?
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan fasilitas diskonto (discoount facility)!
4. Apa yang dimaksud dengan instrument kebijakan fiscal? Sebutkan instrument yang terdapat pada
kebijakan fiscal?
5. Jelaskan 5 tujuan dari kebijakan fiskal?

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 45


KUNCI JAWABAN
EVALUASI
1. B
2. A
3. A
4. C
5. B
6. E
7. E
8. A
9. D
10. A
11. E
12. A
13. B
14. C
15. A
16. D
17. E
18. C
19. B
20. D

Essay
1. Peran bank sentral dalam menjalanka kebijakan moneter :
a. Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter antara lain melalui instrumen
suku bunga dalam operasi pasar terbuka. Bank Indonesia dituntut untuk mampu menetapkan
kebijakan moneter secara tepat dan berimbang.

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 46


b. Bank Indonesia memiliki peran vital dalam menciptakan kinerja lembaga keuangan yang sehat.
Penciptaan kinerja lembaga perbankan seperti itu dilakukan melalui mekanisme pengawasan dan
regulasi.
c. Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran.. Bank Indonesia mengembangkan mekanisme dan pengaturan untuk
mengurangirisiko dalam sistem pembayaran yang cenderung semakin meningkat.
d. Melalui fungsinya dalam riset dan pemantauan, Bank Indonesia dapat mengakses informasi-
informasi yang dinilai mengancam stabilitas keuangan. Melalui pemantauan secara
macroprudential, Bank Indonesia dapat memonitor kerentanan sektor keuangan dan mendeteksi
potensi kejutan yang berdampak pada stabilitas sistem keuangan.
e. Bank Indonesia memiliki fungsi sebagaijaring pengaman sistem keuangan melalui fungsi bank
sentral sebagai lender of the last resort (LoLR) yang berfungsi sebagai peran traditional Bank
Indonesia sebagai bank sentral dalam mengelola krisis guna menghindari terjadinya
ketidakstabilan sistem keuangan.

2. Jenis- jenis kebijakan moneter :


b. Kebijakan Moneter Ekspansif Adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang
yang beredar Kebijakan ini dilakukan untuk mengatasi pengangguran dan meningkatkan daya beli
masyarakat (permintaan masyarakat). Kebijakan ini diterapkan pada saat perekonomian
mengalami resesi atau depresi.
c. Kebijakan Moneter Kontraktif Adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang
yang edar. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy). Kebijakan ini
dilakukan pada saat perekonomian mengalami inflasi.

3. Fasilitas yang diberikan kepada perbankan dalam bentuk pinjaman dengan menggunakan surat-surat
berharga yang dimiliki sebagai jaminan.

4. Penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak. Intrumen kebijakan
fiscal adalah kebijakan/penentuan jenis pajak dan tarif pajak (tax).
5. Tujuan kebijakan moneter:

1. Untuk meningkatkan laju investasi.


kebijakan fiskal juga dapat dipergunakan untuk mendorong dan menghambat bentuk investasi
tertuntu. Dalam rangka itu pemerintah harus menerapkan kebijaan investasi berencana di sektor
publik.
2. Untuk mendorong investasi optimal secara sosial.
Kebijakan fiskal bertujuan untuk mendorong investasi optimal secara sosial, dikarenakan investasi
jenis ini memerlukan dana yang besar dan cepat yang menjadi tangunggan Negara secara serentak
berupaya memacu laju pembentukkan modal.
3. Untuk meningkatkan kesempatan kerja.
Untuk merealisasikan tujuan ini, kebijakan fiskal berperan dalam hal pengelolan pengeluaran
seperti dengan membentuk anggaran belanja untuk mendirikan perusahaan Negara dan
mendorong perusahaan swasta melalui pemberian subsidi, keringanan dan lain-lainnya sehingga
dari pengupayaan langkah ini tercipta tambahan lapangan pekerjaan.
4. Untuk meningkatkan stabilitas ekonomi ditengah ketidak stabilan internasional
Dalam rangka mengurangi dampak internasional fluktuasi siklis pada masa boom, harus
diterapkan pajak ekspor dan impor
5. Untuk menanggulangi inflasi

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 47


Dengan cara penetapan pajak langsung progresif yang dilengkapi dengan pajak komoditi, karena
pajak seperti ini cendrung menyedot sebagian besar tambahan pendapatan uang yang tercipta
dalam proses inflasi

DAFTAR
PUSTAKA

Alam,S. 2007. Ekonomi untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Erlangga

Ismanto.http://ssbelajar.blogspot.com/2013/04/pengertian-dan-tujuan-kebijakan-moneter.html . Di akses
28 April 2014

Nurcahyaningtyas. 2009. Ekonomi untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Rizaldi. 2010. http://rizaldrezpect.blogspot.com/2011/03/makalah-permasalahan-kebijakan-
moneter.html.(online). Diakses 29 April 2014

Saputra Eman. 2009. http://ekonomikelasx.blogspot.com/2012/03/kebijakan-moneter.html .(online) Di


akses 30 April 2014

Sukardi. 2009. Ekonomi untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 48


Instrumen Kebijakan Moneter

KOMPETENSI INTI:
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya,dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri,dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


1.1. Mensyukuri sumber daya sebagai karunia Tuhan YME dalam kegiataan instrumen
Kebijakan moneter
1.1.1. Mensyukuri sumber daya sebagai karunia Tuhan YME dalam kegiatan
instrumen kebijakan moneter.
2.1. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana,
mandiri, adil, berani, peduli, dalam mempelajari Kebijakan moneter
2.1.1 Menerapkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja keras,
sederhana, mandiri, adil, berani, peduli dalam kegiatan pembelajaran
3.7. Mendeskrisikan kebijakan moneter dan kebijakan fiskal
3.7.1. Menganalisis instrumen kebijakan moneter
4.7. Mengevaluasi peran dan fungsi kebijakan moneter dan kebijakan fiskal
4.7.1 Mengevaluasi instrumen kebijakan moneter

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 49


PETA KONSEP

1. Credit Celling 1. Likuiditas wajib


2. Penetapan tingkat minimum
bunga 2. Fasilitas Diskonto
3. Penurunan Nilai 3. Operasi Pasar Terbuka
Uang 4. Fasilitas Diskonto
4. Kredit Langsung Ulang
5. Persuasi Moral

Instrumen Kebijakan Moneter

URAIAN MATERI
1. Definisi Kebijakan Moneter
Menurut Nopirin: kebijakan moneter adalah tindakan yang dilakukan oleh penguasa
moneter (biasanya bank sentral) untuk mempengaruhi jumlah uang beredar dan kredit yang pada
gilirannya akan mempengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat (Nopirin, 1992:45). Bank sentral

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 50


adalah lembaga yang berwenang mengambil langkah kebijakan moneter untuk mempengaruhi
jumlah uang beredar.
Menurut Iswardono: kebijakan moneter merupakan salah satu bagian integral dari
kebijakan ekonomi makro. Kebijakan moneter ditujukan untuk mendukung tercapainya sasaran
ekonomi makro, yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan
pembangunan, dan keseimbangan neraca pembayaran (Iswardono, 1997 : 126).
Dari pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kebijakan moneter pada
dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal
(pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan
keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi
makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja,
kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam
kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan
(tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor
perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil..

Gambar Bank Indonesia selaku Bank Sentral yang


memiliki wewenang mengambil langkah kebijakan moneter

2. Instrumen Kebijakan Moneter


a. Alat/instrumen kebijakan moneter yang umum dijelaskan oleh Nopirin (1992:46) dan
Mishkin (2001:435) sebagai berikut:
1) Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)
Instrumen ini merupakan alat kebijakan moneter yang terpenting karena
merupakan determinan utama antara perubahan tingkat suku bunga dan monetary
base serta menjadi sumber utama untuk mempengaruhi fluktuasi jumlah uang
beredar. Kebijakan ini meliputi tindakan menjual dan membeli surat-surat
berharga oleh bank sentral. Tindakan ini memiliki 2 pengaruh utama terhadap
kondisi pasar uang : pertama,
menaikkan cadangan bank-
bank umum yang turut dalam
transaksi. Hal ini dikarenakan
dalam pembelian surat
berharga misalnya, bank
sentral akan menambah

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 51


cadangan bank umum yang menjual surat berharga tersebut, akibatnya bank
umum dapat menambah jumlah uang yang beredar (melalui proses penciptaan
kredit). Pada saat bank sentral menjual surat-surat berharga di pasar terbuka,
cadangan bank-bank umum akan menurun. Berikutnya bank-bank ini dipaksa
untuk mengurangi penyaluran kreditnya, dengan demikian akan mengurangi
jumlah uang beredar. Pengaruh yang kedua, tindakan pembelian atau penjualan
surat berharga akan mempengaruhi harga (dan dengan demikian juga tingkat
bunga) surat berharga, sehingga mengakibatkan menurunnya jumlah uang
beredar dan meningkatkan tingkat suku bunga. Berdasarkan tujuannya, operasi
pasar terbuka dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
a) Dynamic open market operation, yang bertujuan untuk mengubah jumlah
cadangan dan monetary base.
b) Defensif open market operation, yang bertujuan untuk mengontrol faktor-
faktor lain yang dapat mempengaruhi jumlah cadangan dan monetary base
2) Penetapan Tingkat Diskonto (Discount Policy)
Kebijakan ini meliputi tindakan untuk mengubah tingkat bunga yang harus dibayar
oleh bank umum dalam hal meminjam dana dari bank sentral. Kebijakan ini pada
dasarnya bertujuan untuk mempengaruhi tingkat diskonto yang selanjutnya akan
berpengaruh terhadap jumlah uang beredar melalui perubahan tingkat bunga
pinjaman. Dengan menaikkan diskonto, maka biaya untuk meminjam dana dari
bank sentral akan naik
sehingga akan mengurangi
keinginan bank umum
untuk melakukan
peminjaman ke bank
sentral. Akibatnya, jumlah
uang yang beredar dapat
ditekan/dikurangi. Di samping itu, posisi jumlah cadangan juga dapat dipengaruhi
melalui instrumen ini. Apabila tingkat diskonto mengalami kenaikan, maka akan
meningkatkan biaya pinjaman pada bank. Peningkatan jumlah cadangan ini
merupakan indikasi bahwa bank sentral menerapkan kebijakan moneter yang ketat.
3) Penetapan Cadangan Wajib Minimum (Reserves Requirements)
Kebijakan perubahan cadangan minimum dapat mempengaruhi jumlah uang yang
beredar. Apabila cadangan wajib minimum diturunkan, maka akan mengakibatkan
terjadinya peningkatan jumlah deposito sehingga jumlah uang beredar cenderung
meningkat, dan sebaliknya apabila cadangan wajib minimum dinaikkan, maka
akan mengurangi jumlah deposito yang akhirnya akan menurunkan jumlah uang
yang beredar.

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 52


b. Dalam upaya mengatur jumlah uang beredar, bank sentral umumnya menggunakan
beberapa instrumen kebijakan moneter yang dapat digolongkan kedalam dua jenis
instrument yaitu:
1. Instrumen kebijakan moneter langsung (direct monetary policy instruments)
Instrument pengendalian moneter yang dapat secara langsung mempengaruhi
sasaran operasional yang diinginkan oleh bank sentral. Sasaran operasional yang
dimaksud adalah target monetary base yaitu uang primer dan reserve
bank. Pengendalian moneter yang dilakukan secara langsung tersebut memiliki
kemampuan yang langsung mempengaruhi neraca bank-bank umum.
Instrument kebijakan moneter langsung yang biasa digunakan oleh bank sentral
atau otoritas moneter terutama di negara-negara berkembang antara lain sebagai
berikut:
1) Credit Ceiling/Pagu Kredit
Credit Ceiling: penentuan jumlah batas maksimal kredit yang diperbolehkan
untuk disalurkan oleh masing-masing bank yang ditetapkan oleh bank
sentral.
Penentuan jumlah pagu kredit yang dapat disalurkan setiap bank antara lain
dapat ditetapkan berdasarkan jumlah modal yang dimiliki oleh bank atau
dikaitkan dengan jumlah dana pihak ketiga yang dikelola.
Kebijakan pagu kredit ini diadopsi oleh Bank Indonesia sebagai instrument
pengendalian langsung sampai era deregulasi atau kebijakan moneter dan
perbankan 1 Juni 1983. Instrumen ini dapat dikatakan cukup efektif
menekan laju kenaikan harga (inflasi) pasa saat itu, namun dari sisi lain
instrument tersebut sangat tidak efektif dan bahkan menjadi disinsentif bagi
perbankan dalam upaya mobilisasi dana masyarakat. Disamping itu,
instrument ini dapat menyebabkan terjadinya distorsi sumber-sumber daya
karena adanya kecenderungan bank-bank mengalami ekses likuiditas akibat
fungsi intermediasi tidak dapat dilakukan secara optimal.

2) Penetapan Tingkat Bunga


Bank sentral dalam
melaksanakan pengendalian
moneter langsung dengan
menetapkan tingkat bunga
(interest rate ceiling), dilakukan
dengan menentukan besarnya
tingkat bunga yang diberikan

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 53


atau dikenakan olen bank kepada nasabahnya, baik nasabah deposan atau
penabung maupun nasabah debiturnya.
Penetapan tingkat bunga simpanan dengan tingkat buunga pinjaman (kredit)
seringkali sangat kecil sehingga spread (selisih antara biaya dana atau cost
of funds dengan bunga kredit) bank kemungkinan bisa menjadi negative.
Penggunaan instrument kebijakan moneter dewasa ini tidak begitu efektif
mengingat produk-produk bank semakin bervariasi. Disamping semakin
pesatnya perkembangan instrument financial dan terintegrasinya pasar
keuangan dunia sebagai konsekuensi dari perekonomian global.
3) Penurunan Nilai Uang
Salah satu kebijakan pengendalian moneter yang berdampak langsung
terhadap pengurangan jumlah uang beredar adalah dengan menurunkan
nilai uang yang ada ditangan masyarakat atau di perbankan.
Nilai penurunan uang biasanya dilakukan dengan persentase tertentu,
misalnya 25% atau 50% dari nilai nominal uang, tergantung kebijakan
pemerintah atau bank sentral.
Pengurangan nilai mata uang ini pernah dilakukan saat tahun 1965,
pemerintah melakukan penurunan nilai Rupiah dari Rp 1000,- menjadi
hanya Rp 1,-. Penurunan nilai uang tersebut bisa saja mendapatkan
penggantian dari pemerintah, namun bisa saja tidak. Kalau pemerintah
memberikan penggantian biasanya jumlah penurunan nilai uang ditukar
dengan Surat Utang Negara.
4) Kredit Langsung (direct loan)
Kredit langsung ini dimaksudkan untuk membantu pembiayaan sektor-
sektor usaha tertentu yang merupakan sector yang diprioritaskan untuk
dikembangkan dan telah deprogram oleh pemerintah.
Kredit ini disalurkan langsung oleh pemerintah melalui lembaga keuangan
(perbankan) sebagai agennya. Oleh karena itu, kredit ini sering juga disebut
sebagai kredit program.
Pemerintah telah banyak menyalurkan kredit langsung ini pada tahun 1980-
an untuk memacu perkembangan sector usaha kecil menengah, yaitu kredit
modal kerja permanen dan kredit investasi kecil. Pada akhir decade 1990-
an, pemerintah menyalurkan kredit langsung dalam bentuk dana bergulir
yang diberikan kepada sektor UKM.

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 54


Gambar. Sektor Usaha Kecil Menengah yang disalurkan kredit langsung oleh
pemerintah

2. Instrumen kebijakan moneter tidak langsung (indirect monetary policy


instruments)
Instrument pengendalian moneter yang secara tidak langsung mempengaruhi
sasaran operasional kearah yang ditargetkan oleh bank sentral sebagai otoritas
moneter. Instrument tidak langsung yang digunakan bank sentral dalam rangka
mengendalikan variable moneter antara lain sebagai berikut:
1) Likuiditas Wajib Minimum (Statutory Reserve Requirements)
Likuiditas wajib minimum adalah ketentuan yang mewajibkan setiap bank
memelihara sejumlah minimum alat likuid yang dinyatakan dalam
persentase tertentu dari jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun atau
kewajiban lancar bank. Likuiditas wajib atau disebut juga cadangan wajib
minimum ini seringkali dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu cadangan primer
(primary reserves) dan cadangan sekunder (secondary reserves). Bank
sentral dapat saja mewajibkan setiap bank memelihara kedua jenis cadangan
tersebut bergantung pada kebijakan moneter yang dijalankan di Negara
bersangkutan. Namun telah menjadi strategi atau kebijakan dalam
manajemen likuiditas bank, meskipun bank tidak diwajibkan memelihara
cadangan sekunder, bank biasanya tetap memiliki sejumlah cadangan selain
cadangan primer untuk menjaga apabila cadangan primer bank tidak
mencukupi untuk memenuhi semua kebutuhan likuiditas bank dalam
operasinya sehari-hari. Cadangan primer yang dipelihara dalam bentuk Giro
pada bank sentral umumnya tidak mendapat jasa giro atau bunga. Namun
untuk pertimbangan tertentu bank sentral dapat memberikan jasa giro dari
kelebihan saldo likuiditas wajib minimum. Dan cadangan sekunder
dimaksudkan sebagai back up apabila cadangan primer tidak mencukupi
untuk memenuhi semua kebutuhan likuiditas atau penarikan yang dilakukan
oleh nasabah, baik melalui kliring maupun penarikansecara tunai. Cadangan
sekunder ini biasanya dalam bentuk sekuritas atau surat-surat berharga yang
sangat likuid dan berkualitas tinggi, mudah diaungkan dan memiliki risiko
rendah, misalnya Sertifikat Bank Indonesia dan Surat Perbendaharaan
Negara (Treasury Bills).

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 55


2) Fasilitas Diskonto (discount facility)
Bank sentral dalam melakukan pengendalian moneter dapat menggunakan
fasilitas diskonto yaitu fasilitas yang diberikan kepada perbankan dalam
bentuk pinjaman dengan menggunakan surat-surat berharga yang dimiliki
sebagai jaminan. Tingkat diskonto (discount rate) untuk fasilitas pinjaman
ini sangat dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter. Tingkat diskonto yang
dikenakan oleh bank sentral ini akan menjadi benchmark (patokan) tingkat
bunga kredit perbankan.
3) Operasi Pasar Terbuka (open market operation)
Dalam rangka mendukung tujuan Bank Indonesia, yaitu mencapai dan
memelihara kestabilan nilai Rupiah, Bank Indonesia melaksanakan
Operasi Pasar Terbuka. OPT bertujuan mencapai target operasional
kebijakan moneter dalam rangka mendukung pencapaian sasaran akhir
kebijakan moneter Bank Indonesia. Target operasional kebijakan moneter
dimaksud dapat berupa target kuantitas uang primer atau komponennya,
atau target suku bunga pasar jangka pendek. Pencapaian target operasional
kebijakan moneter dilakukan dengan cara mempengaruhi likuiditas
perbankan melalui kontraksi moneter atau ekspansii moneter.
4) Fasilitas Simpanan Bank Indonesia
Disamping SBI sebagai instrument OPT dalam rangka kontraksi seperti
dijelaskan diatas Bank Indonesia juga menggunakan instrument
pengendalian moneter lain yang berdampak kontraktif yang dikenal
dengan fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI), yaitu fasilitas yang
waktu FASBI maksimal 7 hari ditransaksikan dengan system diskonto.
Suku bunga (discount rate) FASBI lebih rendah dari tingkat bunga SBI
atau pasar. Berbeda dengan SBI, FASBI bukanlah instrument pasar uang
sehingga tidak dapat diperdagangkan atau diagunkan dan tidak dapat
dicairkan sebelum jatuh waktu temponya.
5) Fasilitas Diskonto Ulang (Rediscount Facility)
Fasilitas pendanaan yang disediakan oleh Bank Indonesia bagi bank yang
membutuhkan dana dengan cara mendiskonto ulang surat-surat berharga
yang dimilikinya. Mekanisme fasilitas diskonto ulang ini pada dasarnya
kurang lebih sama dengan fasilitas diskonto yang telah dijelaskan diatas,
namun perbedaannya adalah instrument surat-surat berharga yang
digunakan dalam rangka mendapatkan fasilitas rediskonto bukan surat
berharga yang diterbitkan baik oleh bank sentral maupun surat utang
pemerintah, melainkan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) berupa wesel
dan promes yang diterbitkan oleh perbankan maupun oleh nasabah bank.
6) Persuasi Moral (Moral Suasion)

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 56


Cara kerja instrument ini pada dasarnya adalah Bank Indonesia
memberikan himbauan kepada bank-bank, biasanya terutama kepada bank-
bank utama saja (leading banks), agar himbauan atau permintaan Bank
Indonesia sesuai dengan kebijakan moneter yang dijalankannya.
Biasanya dalam hal Bank Indonesia akan menambah jumlah uang beredar,
bank-bank diminta untuk menurunkan tingkat bunganya dan mulai
menyalurkan kreditnya kepada sector riil. Dengan himbauan tersebut bank-
bank secara moral bersedia mengikutinya dalam rangka mendorong
kegiatan sector produksi guna mencapai pertumbuhan ekonomi.

RANGKUMAN

Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai
keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan)
dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro,
yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta
neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian
terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi).

Bank Sentral umumnya menggunakan beberapa instrument kebijakan moneter yang dapat
digolongkan kedalam dua jenis instrument yaitu:

1. Instrumen kebijakan moneter langsung (direct monetary policy instruments)


Instrument kebijakan moneter langsung yang biasa digunakan oleh bank sentral atau
otoritas moneter terutama di negara-negara berkembang antara lain sebagai berikut:
1) Credit Ceiling / Pagu Kredit
2) Penetapan Tingkat Bunga
3) Penurunan Nilai Uang
4) Kredit Langsung (direct loan)
2. Instrumen kebijakan moneter tidak langsung (indirect monetary policy instruments)
Instrument pengendalian moneter yang secara tidak langsung mempengaruhi sasaran
operasional kearah yang ditargetkan oleh bank sentral sebagai otoritas moneter.
Instrument tidak langsung yang digunakan bank sentral dalam rangka mengendalikan
variable moneter antara lain sebagai berikut:
1) Likuiditas Wajib Minimum (Statutory Reserve Requirements)
2) Fasilitas Diskonto (discount facility)
3) Operasi Pasar Terbuka (open market operation)

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 57


4) Fasilitas Simpanan Bank Indonesia
5) Fasilitas Diskonto Ulang (Rediscount Facility)
6) Persuasi Moral (Moral Suasion)
Latihan

Essay!

Selesaikanlah soal-soal berikut ini!


1. Sebutkan dua contoh likuiditas wajib minimum (statutory reserve requiremens)
2. Likuiditas wajib atau disebut juga cadangan wajib minimum seringkali dibedakan menjadi 2 jenis,
tolong sebutkan kedua cadangan wajib minimum tersebut !
3. Apa pengertian credit ceiling ?
4. jelaskan apa yang dimaksud dengan fasilitas diskonto (discoount facility)!
5. coba rincikan cara kerja persuasi moral (moral suasion)! C4
Evaluasi
Pilihan Ganda
Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang benar!
1. Instrument kebijakan moneter langsung yang biasa digunakan oleh bank sentral atau otoritas
moneter terutama di negara-negara berkembang antara lain sebagai berikut, kecuali...
a. Penurunan Nilai Uang
b. Penetapan Tingkat Bunga
c. Credit Ceiling / Pagu Kredit
d. Kredit Langsung (direct loan)
e. Fasilitas Diskonto (discount facility)
2. Salah satu instrumen kebijakan moneter langsung yang digunakan oleh bank sentral adalah.
a. menurunkan tingkat bunga
b. Credit Ceiling / Pagu Kredit
c. Fasilitas Simpanan Bank Indonesia
d. Diskonto Suku bunga (discount rate)
e. mendorong kegiatan sector produksi
3. Instrument tidak langsung yang digunakan bank sentral dalam rangka mengendalikan variable
moneter adalah:
a. Penurunan Nilai Uang
b. Penetapan Tingkat Bunga
c. Credit Ceiling / Pagu Kredit
d. Kredit Langsung (direct loan)
e. Likuiditas Wajib Minimum (Statutory Reserve Requirements)
4. fasilitas yang diberikan kepada perbankan dalam bentuk pinjaman dengan menggunakan surat-
surat berharga yang dimiliki sebagai jaminan.ini adalah pengertian dari
a. Fasilitas Diskonto (discount facility)
b. Kredit Langsung (direct loan)
c. Credit Ceiling / Pagu Kredit
d. menurunkan tingkat bunga
e. Penetapan Tingkat Bunga
5. Fasilitas pendanaan yang disediakan oleh Bank Indonesia bagi bank yang membutuhkan dana
dengan cara mendiskonto ulang surat-surat berharga yang dimilikinya merupakan pengertian dari
a. Fasilitas Diskonto Ulang (Rediscount Facility)
b. Fasilitas Diskonto (discount facility)
c. Kredit Langsung (direct loan)
d. Credit Ceiling / Pagu Kredit
e. Penetapan Tingkat Bunga

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 58


6. penentuan jumlah batas maksimal kredit yang diperbolehkan untuk disalurkan oleh masing-
masing bank yang ditetapkan oleh bank sentra merupakan definisi dari
a. Kredit tidak langsung
b. Penurunan Nilai Uang
c. Penetapan Tingkat Bunga
d. credit ceiling /pagu kredit
e. Kredit Langsung (direct loan)
7. Penentuan jumlah pagu kredit yang dapat disalurkan setiap bank antara lain dapat
ditetapkan berdasarkan...
a. ancaman perang
b. siapa pemilik bank
c. jumlah karyawan bank tersebut.
d. jumlah modal yang dimiliki oleh bank
e. kedekatan manajer bank dengan pemerintah
8. ketentuan yang mewajibkan setiap bank memelihara sejumlah minimum alat likuid yang
dinyatakan dalam persentase tertentu dari jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun atau
kewajiban lancar bank adalah pengertian dari..
a. Kredit Langsung (direct loan)
b. Fasilitas Diskonto Ulang (Rediscount Facility)
c. Operasi Pasar Terbuka (open market operation)
d. Likuiditas Wajib Minimum (Statutory Reserve Requirements)
e. instrumen kebijakan moneter langsung (direct monetary policy instruments)
9. Sertifikat Bank Indonesia dan Surat Perbendaharaan Negara (Treasury Bills) adalah dua
contoh dari
a. Likuiditas Wajib Minimum (Statutory Reserve Requirements)
b. Fasilitas Diskonto (discount facility)
c. Kredit Langsung (direct loan)
d. Credit Ceiling / Pagu Kredit
e. Penetapan Tingkat Bunga
10. Bank Indonesia memberikan himbauan kepada bank-bank, biasanya terutama kepada
bank-bank utama saja (leading banks), agar himbauan atau permintaan Bank Indonesia
sesuai dengan kebijakan moneter yang dijalankannya.instrumen ini termasuk cara kerja..
a. Operasi Pasar Terbuka (open market operation)
b. Fasilitas Diskonto Ulang (Rediscount Facility)
c. Persuasi Moral (Moral Suasion)
d. Kredit Langsung (direct loan)
e. Tingkat Bunga

Kunci jawaban
Latihan
Essay
1. Sertifikat Bank Indonesia dan Surat Perbendaharaan Negara (Treasury Bills)
2. yaitu cadangan primer (primary reserves) dan cadangan sekunder (secondary reserves)
3. Credit Ceiling adalah penentuan jumlah batas maksimal kredit yang diperbolehkan untuk
disalurkan oleh masing-masing bank yang ditetapkan oleh bank sentra
4. fasilitas yang diberikan kepada perbankan dalam bentuk pinjaman dengan menggunakan
surat-surat berharga yang dimiliki sebagai jaminan.
5. Cara kerja instrument ini pada dasarnya adalah Bank Indonesia memberikan himbauan
kepada bank-bank, biasanya terutama kepada bank-bank utama saja (leading banks), agar
himbauan atau permintaan Bank Indonesia sesuai dengan kebijakan moneter yang
dijalankannya.
Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 59
Biasanya dalam hal Bank Indonesia akan menambah jumlah uang beredar, bank-bank
diminta untuk menurunkan tingkat bunganya dan mulai menyalurkan kreditnya kepada
sector riil. Dengan himbauan tersebut bank-bank secara moral bersedia mengikutinya
dalam rangka mendorong kegiatan sector produksi guna mencapai pertumbuhan ekonomi.

Evaluasi
Pilihan Ganda
1. E
2. B
3. E
4. A
5. A
6. D
7. D
8. D
9. A
10. C
Daftar Pustaka

Alam,S.2007.Ekonomi untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Erlangga

http://rizaldrezpect.blogspot.com/2011/03/makalah-permasalahan-kebijakan-moneter.html.
Diakses 29 April 2014

http://uasuin.wordpress.com/2012/01/03/instrumen-kebijakan-moneter/. Diakses 6 Mei 2014

Ismanto.http://ssbelajar.blogspot.com/2013/04/pengertian-dan-tujuan-kebijakan-moneter.html. Di
akses 28 April 2014

Nurcahyaningtyas. 2009. Ekonomi untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Departemen Pendidikan


Nasional.

Saputra Eman. http://ekonomikelasx.blogspot.com/2012/03/kebijakan-moneter.html . Di akses 30


April 2014

Sukardi. 2009. Ekonomi untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 60


A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli


(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya,dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri,dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


1.1 Mensyukuri Sumber Daya sebagai karunia Tuhan YME.
1.2 Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama dalam pembangunan ekonomi nasional melalui
kebijakan fiskal.
2.1 Bersikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, kreatif, mandiri, kritis dan analitis
menyikapi kebijakan pemerintah dalam perekonomian nasional melalui adanya kebijakan
fiskal.
2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, responsif dan proaktif,
peduli dalam menyikapi aturan serta kebijakan pemerintah yang berlaku melalui kebijakn
fiskal
3.7 Mendeskripsikan kebjijakan moneter dan kebijakan fiskal
3.7 1 Menjelaskan pengertian kebijakan fiskal
3.7.2 mengklasifikasikan tujuan dan peran kebijakan fiskal
3.7.3 Menganalisis intrumen kebijakan fiskal

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 61


4.7 Mengevaluasi peran dan fungsi kebijakan moneter dan kebijakan fiskal
4.7.1 Menyimpulakan peran dan fungsi kebijakan moneter dan kebijakan fiskal

MODUL

KEBIJAKAN FISKAL

A. Pengertian Kebijakan Fiskal

Kebijakan Fiskal adalah langkah-langkah pemerintah untuk membuat


perubahan-perubahan dalam sistem pajak atau dalam perbelanjaannya
dengan maksud untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi.

Menurut Tulus TH Tambunan, kebijakan memiliki dua prioritas, yang pertama adalah
mengatasi defisit anggaran pendapatan dan belanja Negara (APBN) dan masalah-masalah APBN
lainnya. Defisit APBN terjadi apabila penerimaan pemerintah lebih kecil dari pengeluarannya.
Dan yang kedua adalah mengatasi stabilitas ekonomi makro, yang terkait dengan antara lain ;
pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, kesempatan kerja dan neraca pembayaran.
Sedangkaan menurut Nopirin, Ph. D. 1987, kebijakan fiskal terdiri dari perubahan
pengeluaran pemerintah atau perpajakkan dengan tujuan untuk mempengaruhi besar serta
susunan permintaan agregat.Indicator yang biasa dipakai adalah budget defisit yakni selisih
antara pengeluaran pemerintah (dan juga pembayaran transfer) dengan penerimaan terutama dari
pajak.
Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan
ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah.
Berdasarkan dari beberapa teori dan pendapat yang dijelaskan diatas dapat kita simpulkan bahwa
kebijakan fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah dalam
pengelolaan keuangan negara untuk mengarahkan kondisi perekonomian menjadi lebih baik yang
terbatas pada sumber-sumber penerimaan dan alokasi pengeluaran negara yang tercantum dalam
APBN.

B. Tujuan dari Kebijakan Fiskal

Adapun kebijakan fiskal sebagai sarana menggalakan pembangunan ekonomi bermaksud


mencapai tujuan sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan laju investasi.

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 62


Kebijakan fiskal bertujuan meningkatkan dan memacu laju investasi disektor swasta dan
sektor Negara.Selain itu, kebijakan fiskal juga dapat dipergunakan untuk mendorong dan
menghambat bentuk investasi tertuntu. Dalam rangka itu pemerintah harus menerapkan kebijaan
investasi berencana di sektor publik, namun pada kenyataannya dibeberapa Negara berkembang
dan tertinggal terjadi suatu problem yaitu dimana langkanya tabungan sukarela, tingkat konsumsi
yang tinggi dan terjadi investasi dijalur yang tidak produktif dari masyarakat dinegara tersbut.
Hal ini disebabkan tidak tersedianya modal asing yang cukup, baik swasta maupun pemerintha.
Oleh karena itu kebijakan fiskal memberikan solusi yaitu kebijakan fiskal dapat
meningkatkan rasio tabungan inkremental yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan,
memacu, mendorong dan menghambat laju investasi. Menurut Dr. R. N. Tripathy terdapaat 6
metode yang diterapkan oleh pemerintah dalam rangka menaikkan rasio tabungan incremental
bagi mobilisasi volume keuangan pembangunan yang diperlukan diantaranya;
(1) control fisik langsung,
(2) peningkatan tarif pajak yang ada,
(3) penerapan pajak baru,
(4) surplus dari perusahaan Negara,
(5) pinjaman pemerintah yang tidak bersifat inflationer dan
(6) keuangan defisit.
2. Untuk mendorong investasi optimal secara sosial.
Kebijakan fiskal bertujuan untuk mendorong investasi optimal secara sosial, dikarenakan
investasi jenis ini memerlukan dana yang besar dan cepat yang menjadi tangunggan Negara
secara serentak berupaya memacu laju pembentukkan modal. Nantinya invesati optimal secara
sosial bermanfaat dalam pembentukkan pasar yang lebih luas, peningkatan produktivitas dan
pengurangan biaya produksi.

3. Untuk meningkatkan kesempatan kerja.


Untuk merealisasikan tujuan ini, kebijakan fiskal berperan dalam hal pengelolan
pengeluaran seperti dengan membentuk anggaran belanja untuk mendirikan perusahaan Negara
dan mendorong perusahaan swasta melalui pemberian subsidi, keringanan dan lain-lainnya
sehingga dari pengupayaan langkah ini tercipta tambahan lapangan pekerjaan. Namun, langkah
ini harus juga diiringi dengan pelaksanaan program pengendalian jumlah penduduk
4. Untuk meningkatkan stabilitas ekonomi ditengah ketidak stabilan internasional
Kebijaksanaan fiskal memegang peranan kunci dalam mempertahankan stabilitas
ekonomi menghadapi kekuatan-kekuatan internal dan eksternal.Dalam rangka mengurangi
dampak internasional fluktuasi siklis pada masa boom, harus diterapkan pajak ekspor dan impor.
Pajak ekspor dapat menyedot rejeki nomplok yang timbul dari kenaikkan harga pasar. Sedangkan
bea impor yang tinggi pada impor barang konsumsi dan barang mewah juga perlu untuk
menghambat penggunaan daya beli tambahan.
5. Untuk menanggulangi inflasi

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 63


Kebijakan fiskal bertujuan untuk menanggulangi inflasi salah satunya adalah dengan cara
penetapan pajak langsung progresif yang dilengkapi dengan pajak komoditi, karena pajak seperti
ini cendrung menyedot sebagian besar tambahan pendapatan uang yang tercipta dalam proses
inflasi
6. Untuk meningkatkan dan mendistribusikan pendapatan nasional
Kebijakan fiskal yang bertujuan untuk mendistribusikan pendapatan nasional terdiri dari
upaya meningkatkan pendapatan nyata masyarakat dan mengurangi tingkat pendapatan yang
lebih tinggi, upaya ini dapat tercipta apabila adanya investasi dari pemerintah seperti pelancaran
program pembangunan regional yang berimbang pada berbagai sektor perekonomian.

C. Bentuk-Bentuk Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal umumnya dibagi atas tiga kategori, yaitu:


1. Kebijakan yang menyangkut pembelian pemerintah atas barang dan jasa.
Pembelian pemerintah atau belanja negara merupakan unsur di dalam pendapatan
nasional yang dilambangkan dengan huruf “G”.Pembelian atas barang dan jasa pemerintah ini
mencakup pemerintah daerah, dan pusat.Belanja pemerintah ini meliputi pembangunan untuk
jalan raya, jalan tol, bangunan sekolah, gedung pemerintahan, peralatan kemiliteran, dan gaji
guru sekolah.
2. Kebijakan yang menyangkut perpajakan
Pajak merupakan pendapatan yang paling besar di samping pendapatan yang berasal dari
migas.Baik perusahaan maupun rumah tangga mempunyai kewajiban melakukan pembayaran
pajak atas beberapa bahkan seluruh kegiatan yang dilakukan.Pajak yang dibayarkan digunakan
semata-mata untuk pembangunan negara tersebut.Kebijakan pemerintah atas perpajakan
mengalami pembaharuan dari waktu ke waktu, hal ini disebut tax reform (pembaharuan
pajak).Tax reform yang dilakukan pemerintah mengikuti adanya perubahan di dalam masyarakat,
seperti meningkatnya pendapatan, meningkatnya.
3. Kebijakan yang menyangkut pembayaran transfer.
Pembayaran transfer meliputi kompensasi pengangguran, tunjangan keamanan sosial, dan
tunjangan pensiun. Jika dilihat pembayaran transfer merupakan bagian belanja pemerintah tetapi
sebenarnya pembayaran tansfer tidak masuk dalam komponen G di dalam perhitungan
pendapatan nasional. Alasannya yaitu karena transfer bukan merupakan pembelian sesuatu
barang yang baru diproduksi dan pembayaran tersebut bukan karena jual beli barang dan jasa.
Pembayaran transfer mempengaruhi pendapatan rumah tangga, namun tidak mencerminkan
produksi perekonomian. Karena PDB dimaksudkan untuk mengukur pendapatan dari produksi
barang dan jasa serta pengeluaran atas produksi barang dan jasa, pembayaran transfer tidak
dihitung sebagai bagian dari belanja pemerintah.
Salah satu gagasan utama Keynes pada tahun 1930-an adalah kebijakan fiskal dapat dan
hendaknya digunakan untuk menstabilkan tingkat keluaran dan peluang kerja. Secara spesifik

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 64


menurut Keynes, terdapat dua hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam kebijakan fiskal
yaitu:
a. Kebijakan fiskal ekspansioner yaitu memotong pajak dan/atau menaikkan pengeluaran
untuk mengeluarkan perekonomian dari penurunan.
b. Kebijakan fiskal kontraksioner yaitu menaikkan pajak dan/atau memangkas pengeluaran
untuk mengeluarkan perekonomian dari inflasi.
Dari sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajak yang berlaku akan berpengaruh pada
ekonomi. Jika pajak diturunkan maka kemampuan daya beli masyarakat akan meningkat dan
industri akan dapat meningkatkan jumlah output. Dan sebaliknya kenaikan pajak akan
menurunkan daya beli masyarakat serta menurunkan output industri secara umum.
Kebijakan fiskal mempunyai pengaruh baik jangka panjang maupun jangka pendek.
Kebijakan fiskal mempengaruhi tabungan, investasi, dan pertumbuhan ekonomi dalam jangka
panjang , sedangkan dalam jangka pendek mempunyai pengaruh terhadap permintaan agregat
barang dan jasa.

D. Macam-macam Kebijakan Fiskal

1. Pembiayaan fungsional
Pembiayaan pengeluaran pemerintah ditentukan sedemikian rupa sehingga tidak langsung
berpengaruh terhadap pendapatan nasional.Tujuan utama adalah meningkatkan kesempatan kerja
(employment). Penerimaan pemerintah dari sektor pajak bukan untuk menigkatkan penerimaan
pemerintah, namun untuk mengatur pengeluaran dari pihak swasta. Untuk menekan inflasi, maka
diatasi dengan kebijakan pinjaman. Jika sektor pajak dan pinjaman tidak berhasil, maka tindakan
pemerintah adalah mencetak uang.Jadi, dalam hal ini, sektor pajak dengan pengeluaran
pemerintah terpisah.
2. Pengelolaan anggaran
Penerimaan dan pengeluaran dengan perpajakan dan pinjaman adalah paket yang tidak
bisa terpisahkan. Dalam penjelasan Alvin Hansen, untuk menciptakan anggaran yang berimbang,
maka diperlukan resep bahwa jika terjadi depresi, maka ditempuh anggaran defisit, dan jika
terjadi inflasi maka ditempuh anggaran belanja surplus.
3. Stabilisasi anggaran otomatis
Dalam stabilisasi anggaran ini, diharapkan terjadi keseimbangan antara pengeluaran dan
penerimaan pemerintah tanpa adanya campur tangan langsung pemerintah yang disengaja.Dalam
hal ini, pengeluaran pemerintah ditekan pada asas manfaat dan biaya relatif dari setiap paket
program.Pajak ditetapkan sedemikian rupa sehingga terdapat anggaran belanja surplus dalam
kesempatan kerja penuh.

4. Anggaran belanja seimbang

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 65


Kebijakan anggaran belanja yang dianut masing-masing negara dapat berbeda-beda,
tergantung pada keadaan dan arah yang akan dicapai dalam jangka pendek dan jangka
panjangnya.
Berikut beberapa cara yang dapat ditempuh negara dalam mencapai manfaat tertinggi
dalam mengelola anggaran.
 Anggaran Berimbang : pengeluaran (belanja) dengan penerimaan sama. Keadaan seperti
ini dapat menstabilkan ekonomi dan anggaran.Dalam hal ini, pengeluaran disesuaikan
dengan kemampuan.
 Anggaran Surplus : tidak semua penerimaan negara dibelanjakan. Sehingga
memungkinkan adanya tabungan pemerintah.Anggaran ini tepat diterapkan saat keadaan
ekonomi mengalami inflasi.
 Anggaran Defisit : anggaran disusun sedemikian rupa sehingga pengeluaran lebih besar
daripada penerimaan. Anggaran ini dapat mengakibatkan inflasi karena untuk menutup
inflasi, pemerintah harus meminjam atau mencetak uang.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sering disebut budget. Budget pada
hakikatnya adalah rencana kerja pemerintah yang akan dilakukan dalam satu tahun yang
dituangkan dalam angka-angka rupiah.
Tugas – tugas pemerintah bukan hanya sebagai lembaga pelayanan untuk menjaga dan
melindungi masyarakat namun juga sebagai pengatur kegiatan ekonomi dan perdagangan
sehingga anggaran (budget) harus mampu memperkecil pengaruh gejolak pasang surut ekonomi
nasional.

E. Teori Kebijakan Fiskal


Di Indonesia, kebijakan fiskal mempunyai dua prioritas. Prioritas pertama adalah
mengatasi APBN, dan masalah – masalah APBN lainnya. Defisit APBN terjadi apabila
penerimaan pemerintah lebih kecil daripada pengeluarannya. Prioritas kedua adalah mengatasi
masalah stabilitas ekonomi makro, yang terkait dengan antara lain laju pertumbuhan ekonomi,
tingkat atau laju pertumbuhan inflasi, jumlah kesempatan kerja/ penggangguran dan saldo neraca
pembayaran. Apabila APBN defisit, pemerintah hanya mempunyai dua pilihan untuk membiayai
saldo negatif tersebut, yaitu didanai oleh Bank Indoneisa lewat printing money yang berarti
jumlah uang yang beredar di masyarakat meningkat, atau melebihi pinjaman, baik dari dalam
negeri, misalnya dengan menerbitkan obligasi, atau dari luar negeri ( cara yang kedua ini berarti
ekonomi tidak lagi tertutup ). Karena opsi pertama tersebut sangat berisiko terhadap peningkatan
laju inflasi, maka biasanya opsi kedua yang dipilih.
F. Pengaruh Risiko Kebijakan Fiskal.
Resiko Fiskal didefinisikan sebagai potensi tambahan deficit APBN yang disebabkan oleh
sesuatu di luar kendali pemerintah. Pengungkapan resiko fiskal sangat perlu untuk empat tujuan
strategis, yaitu :

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 66


1. Peningkatan kesadaran seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) dalam pengelolaan
kebijakan fiskal.
2. Meningkatkan keterbukaan fiskal
3. Meningkatkan tanggung jawab fiskal
4. Menciptakan kesinambungan fiskal

Resiko Fiskal dikelompokkan dalam empat kategori utama yaitu :


1. Resiko Ekonomi Makro
Dalam penyusunan APBN indikator-indikator ekonomi makro yang digunakan sebagai
dasar penyusunan adalah pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, suku bunga sertifikat Bank
Indonesia, nilai tukar rupiah, harga minyak mentah Indonesia dan lifting minyak. Indikator
tersebut merupakan asumsi dasar yang menjadi acuan penghitungan besaran-besaran pendapatan,
belanja, dan pembiayaan dalam APBN.Secara umum sumber resiko fiskal yang dihadapi oleh
APBN 2012 terutama berasal dari dua resiko utama, yakni inflasi dan harga minyak.
a) Inflasi
Pemerintah memproyeksikan angka inflasi tahun 2012 berkisarantara 3,5-5,5 persen.
Sementara itu menurut IMF dalam World Economic Outlook per April 2012, inflasi diperkirakan
sebesar 5,85 persen. Angka ini lebih tinggi daripada realisasi inflasi tahun 2010 dan lebih rendah
dari proyeksi tahun 2011.Dengan demikian angka proyeksi pemerintah masih sejalan dengan
kecendrungan penurunan angka inflasi. Meskipun angka inflasi telah menunjukkan angka
penurunan, tetapi resiko tekanan inflasi ke depan diperkirakan masih cukup tinggi.

b) Harga Minyak
Pemerintah memerintahkan harga minyak berkisar antara US$ 75 per barel s/d US$95 per
barel, angka tersebut sejalan dengan penurunan harga minyak dipasaran dunia.

2. Resiko Utang Dinamika Ekonomi Makro


Pengelolaan resiko utang diperlukan agar target pembiayaan utang dapat diperoleh dengan
biaya yang wajar dan tidak menimbulkan penumpukan beban utang yang tidak terkendali pada
masa yang akan mendatang, pada dasarnya resiko utang terdiri dari empat, diantaranya :

a) Resiko pasar
Resiko pasar ini terdiri dari resiko nilai tukar, resiko tingkat bunga dan resiko
likuiditas yag timbul sebagai akibat dari ketidakpastian kondisi pasar keuangan yang
dinamis. Resiko nilai tukar terutama berasal dari utang melalui pinjaman luar negeri,
sedangkan resiko tingkat bunga bersumber dari pinjaman luar negeri berbasis LIBOR
dan SBN berbasis SBI 3 bulan.
b) Resiko pembiayaan

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 67


Resiko pembiayaan kembali disebabkan oleh besarnya pembayaran kewajiban utang
pada tahun/ periode tertentu.
c) Resiko operasional
Resiko operasional adalah resiko yang disebabkan oleh kegagalan pada orang, proses
bisnis dan sistem diunit terkait.Sert yang ditimbulkan oleh aspek legal. Resiko ini
antara lain dapat berupa gagal bayar akibat kelalaian manusia atau kegagalan sistem
yang berdampak pada penurunan sorvereign credit rating.
d) Resiko Reputasi
Resiko Reputasi merupakan resiko penurunan kredibilitas pengelolaan utang dari
sudut pandang investor dan lender yang disebabkan oleh rendahnya tingkat kepastian
dan konsistensi penerapan strategi pengelolaan utang.

3. Kewajiban Kontijensi Pemerintah Pusat


Kewajiban kontijensi merupakan kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa
lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadinya atau tidak terjadinya suatu peristiwa atau
lebih pada masa datang yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali pemerintah.Kewajiban
kontijensi pemerintah pusat yang menjadi resiko fiskal bersumber dari pemberian dukungan dan/
atau pinjaman pemerintah atas proyek-proyek infrastruktur, kewajiban yang timbul akibat
program pension dan tabungan hari tua pegawai negeri.
4. Desentralisasi Fiskal
Kebijakan desentralisasi fiskal dilakukan dengan tujuan untuk mempercepat terwujudnya
kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta
masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi,
pemerataan, keadilan, keistimewaan, dan kekhususan suatu daerah dalam sistem Negara Republik
Kesatuan Indonesia. dalam hal pelaksanaanya, penerapan kebijakan ini selain menghasilkan hal-
hal positif sebagaimana yang diharapkan ternyata juga berpotensimenimbulkan resiko fiskal.
Resiko Fiskal dari desentarlisasi fiskal diantaranya, bersumber dari kebijakan pemekaran daerah,
tunggakan pemerintah daerah atas pengembalian penerusan pinjaman dari luar negeri dan
rekening pinjaman daerah serta pengalihan pajak pusat menjadi pajak daerah.

G. Analisis Empiris dari kebijakan fiskal


Salah satu jalur lewat mana pemerintah bisa mempengaruhi atau memainkan peran
ekonominya adalah lewat kebijakan fiskal. Hal ini dilakukan dengan menaikkan atau mengurangi
pengeluarannya . Oleh karena itu, dalam menyusun APBN saat ini untuk tahun depan, yang
berarti untuk mempengaruhi perekonomian nasional tahun depan, pemerintah harus terlebih
dahulu membuat perkiraan- perkiraan mengenai kondisi perekonomian Indonesia dan global
tahun depan. Sebagai ilustrasi empiris, pentingnya kebijakan fiskal yang ekspansif untuk

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 68


mendorong pertumbuhan ekonomi pada saat ekonomi mengalami kelesuan (dicerminkan oleh
pertumbuhan PDB yang cenderung merosot dan perubahan harga yang cenderung menurun atau
deflasi ).

H. APBN dan Kebijaksanaan Fiskal


Pengaruh kebijaksanaan fiskal terhadap perekonomian bisa dianalisa dalam dua tahap yang
berurutan, yaitu :
1. Bagaimana suatu kebijaksanaan fiskal diterjemahkan menjadi suatu APBN
2. Bagaimana APBN tersebut mempengaruhi perekonomian.

APBN mempunyai dua kategori, kategori yang pertama yaitu, mencatat pengeluaran dan
penerimaan yang terdiri dari beberapa pos utama diantaranya:
1. Pajak (berbagai macam)
2. Pinjaman dari Bank Sentral
3. Pinajaman dari masyarakat dalam negeri
4. Pinjaman dari luar negeri
5. Pengeluaran pemerintah untuk pembelian barang/jasa
6. Pengeluaran pemerintah untuk gaji pegawaig.
7. Pengeluaran pemerintah untuk transfer payment
Kebijakan anggaran pemerintah dahulu selalu mengharuskan kebijakan anggaran
berimbang. Kebijakan anggaran berimbang terjadi ketika pemerintah menetapkan pengeluaran
sama besar dengan pemasukan. Namun pada saat ini kebijakan anggran dapat menjadi kebijakan
anggaran defisit (defisit budget), anggaran surplus (surplus budget).
Kebijakan anggaran defisit adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pengeluaran
lebih besar dari pemasukan negara guna memberi stimulus pada perekonomian.Dalam hal ini,
peningkatan pengeluaran yaitu pembelian pemerintah atas barang dan jasa.Peningkatan
pembelian atau belanja pemeritah berdampak terhadap peningkatan pendapatan nasional.
Contohnya pemerintah mengadakan proyek membangun jalan raya.dalam proyek ini pemerintah
membutuhkan buruh dan pekerja lain untuk menyelesaikannya. dengan kata lain proyek ini
menyerap SDM sebagai tenaga kerja. hal ini membuat pendapatan orang yang bekerja di situ
bertambah.
Anggaran defisit memiliki keunggulan maupun kelemahan, salah satu keunggulannya
adalah terdapat penertiban pada angka defisit dan nilai tambahan utang yang jelas dan lebih
transparan serta bisa diawasi masyarakat. Menurut Menkeu Agus DW Martowardojo penerapan
kebijakan anggaran defisit tujuannya untuk menciptakan ekspansi fiskal dan menguatkan
pertumbuhan ekonomi agar tetap terjaga pada level yang tinggi. Umumnya sangat baik digunakan
jika keadaan ekonomi sedang resesif. . Anggaran defisit salah satunya dengan melakukan
peminjaman/hutang, dahulu pemerintahan Bung Karno pernah menerapkannya dengan cara
memperbanyak utang dengan meminjam dari Bank Indonesia, yang terjadi kemudian adalah
inflasi besar-besaran (hyper inflation) karena uang yang beredar di masyarakat sangat banyak.
Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 69
Untuk menutup anggaran yang defisit dipinjamlah uang dari rakyat, sayangnya rakyat
tidak mempunyai cukup uang untuk memberi pinjaman pada pemerintah.akhirnya, pemerintah
terpaksa meminjam uang dari luar negeri. Ini merupakan salah satu kasus yang menggambarkan
kelemahan dari anggaran defisit.
Sedangkan, anggaran surplus adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pemasukannya
lebih besar daripada pengeluarannya.Baiknya politik anggaran surplus dilaksanakan ketika
perekonomian pada kondisi yang ekspansi yang mulai memanas (overheating) untuk menurunkan
tekanan permintaan.
Anggaran surplus (Surplus Budget)/ Kebijakan Fiskal Kontraktif adalah kebijakan
pemerintah untuk membuat pemasukannya lebih besar daripada pengeluarannya.Baiknya politik
anggaran surplus dilaksanakan ketika perekonomian pada kondisi yang ekspansi yang mulai
memanas (overheating) untuk menurunkan tekanan permintaan. Cara kerja anggara surplus
adalah kebalikan dari anggaran defisit, uang yang didapat pemerintah dari pendapatan pajak lebih
banyak dari yang dibelanjakan, pemerintah memenfaatkan selisihnya untuk melunasi beberapa
hutang pemerintah yang masih ada. Surplus anggaran akan menaikkan dana pinjaman,
mengurangi suku bunga dan meningkatkan investasi. Investasi yang lebih tinggi seterusnya dapat
meningkatkan akumulasi modal dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka
mendapatkan dana-dana dan kebijaksanaan yang ditempuh oleh pemerintah untuk
membelanjakan dananya tersebut dalam rangka melaksanakan pembangunan. Atau dengan kata
lain, kebijakan fiscal adalah kebjakan pemerintah yang berkaitan dengan penerimaan atau
pengeluaran Negara.
Dari semua unsur APBN hanya pembelanjaan Negara atau pengeluaran dan Negara dan
pajak yang dapat diatur oleh pemerintah dengan kebijakan fiscal. Contoh kebijakan fiscal adalah
apabila perekonomian nasional mengalami inflasi,pemerintah dapat mengurangi kelebihan
permintaan masyarakat dengan cara memperkecil pembelanjaan dan atau menaikkan pajak agar
tercipta kestabilan lagi. Cara demikian disebut dengan pengelolaan anggaran.
Tujuan kebijakan fiskal adalah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian. Hal ini
dilakukan dengan jalan memperbesar dan memperkecil pengeluaran komsumsi pemerintah (G),
jumlah transfer pemerntah (Tr), dan jumlah pajak (Tx) yang diterima pemerintah sehingga dapat
mempengaruhi tingkat pendapatn nasional (Y) dan tingkat kesempatan kerja (N).

I. Instrumen Kebijakan Fiskal


Instrumen kebijakan fiskal adalah penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang
berhubungan erat dengan pajak. Dari sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajak yang berlaku akan
berpengaruh pada ekonomi. Jika pajak diturunkan maka kemampuan daya beli masyarakat akan
meningkat dan industri akan dapat meningkatkan jumlah output. Dan sebaliknya kenaikan pajak
akan menurunkan daya beli masyarakat serta menurunkan output industri secara umum.

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 70


Kebijakan pemerintah untuk menaikkan atau menurunkan anggaran pendapatan dan
belanja tahunan pemerintah (APBN), guna mempengaruhi situasi dan kondisi perekonomian
kearah yang diinginkan. Instrumen dalam kebijakan Fiskal adalah kebijakan / penentuan jenis
pajak dan tarif pajak (tax).

Klasifikasi Pajak :
1. Pajak Objektif.
Contoh : PPN (Pajak Pertambahan Nilai)
2. Pajak Subjektif merupakan jenis pajak yang harus dibayarkan sesuai dengan kemampuan
ekonomi subjek pajak. Contoh : PPh (Pajak Penghasilan)
3. Pajak Langsung merupakan pajak yang dikenakan langsung pada subjek pajak.
Contoh : PPh dan Pajak Bumi Bangunan serta pajak kendaraan bermotor.
4. Pajak Tidak Langsung merupakan beban pajak yang dialihkan dari wajib pajak yang satu ke
wajib pajak yang lain. Contoh : PPn dan PPn Bea Masuk yang harus dibayar oleh pihak
produsen, maka pihak produsen membebankan PPn dan PPnBM tersebut kepada konsumen.
Tarif Pajak :
1. Pajak Proporsional
Beban pajak dengan tariff yang tetap
2. Pajak Progresif
Tarif pajak yang makin tinggi bila nilai objek pajaknya semakin tinggi seperti yang tertera
dalam UU No 17/2000 mengenai pajak penghasilan. Semakin tinggi penghasilan pribadi yang
didapat, semakin tinggi tarif pajak yang harus dibayarkan.

J. Hubungan antara Kebijakan Fiskal, Moneter dan Desentralisasi

Sebagaiman kita ketahui bahwa kebijakan moneter akan mempengaruhi pasar uang dan
pasar surat berharga, dan pasar uang dan surat berhargta itu akan menentukan tinggi rendahnya
tingkat bunga, dan tingkat bunga akan memperngaruhi tingkat agregat. Kebijakan fiskal akan
mempunyai pengaruh terhadap permintaan dan penawaran agregat, yang pada giliranya
permintaan dan penawaran agregat itu akan menentukan keadaan di pasar barang dan jasa.
Kondisi di pasar barang dan jasa ini akan menentukan tingkat harga dan kesempatan kerja akan
menentukan tingkat pendapatan dan tingkat upah yang di harapkan. Keduanya akan memiliki
umpan balik yaitu pendapatan akan memberikan umpan balik terhadap permintaan agregat dan
upah harapan mempunyai umpan balik terhadap penawaran agregat dan pasar uang serta pasar
surat berharga.

Koordinasi KebijakanMoneter dan Fiskal

1. Pemantapan koordinasi untuk menjaga sasaran bersama


2. Harmonisasi kebijakan moneter dan fiskal untuk mengoptimalkan pertumbuhan
3. Mengendalikan likuiditas perekonomian dengan mengupayakan:
Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 71
a) Suku bunga yang secara riil mampu menjaga kepercayaan terhadap Rupiah
b) Mengurangi tekanan inflasi
c) Penyediaan insentif untuk mendukung percepatan sektor riil

Koordinasi Kebijakan Fiskal dan Desentralisasi

1. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi belanja sebagai stimulus pembangunan


2. Memperbaiki pelaksanaan anggaran di daerah-daerah untuk mendukung percepatan
pembangunan
3. Percepatan persetujuan APBD
4. Pelaporan dan penggunaan belanja APBD
5. Peningkatan kepastian hukum dan keserasian peraturan pusat dan daerah
diprioritaskan
6. Penegakan hukum persaingan usaha,
7. Sinkronisasi UU Penanaman Modal Tahun2007 dengan berbagai peraturan daerah &
Juklak UU PenanamanModal
8. Penyusunan rancangan perubahan UU No. 5/1999 untuk membangun sistem pasar
yang lebih sehat

RANGKUMAN

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 72


Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan
ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah.
Berdasarkan dari beberapa teori dan pendapat yang dijelaskan diatas dapat kita simpulkan bahwa
kebijakan fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah dalam
pengelolaan keuangan negara untuk mengarahkan kondisi perekonomian menjadi lebih baik yang
terbatas pada sumber-sumber penerimaan dan alokasi pengeluaran negara yang tercantum dalam
APBN.
Adapun kebijakan fiskal sebagai sarana menggalakan pembangunan ekonomi bermaksud
mencapai tujuan sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan laju investasi.
2. Untuk mendorong investasi optimal secara sosial.
3. Untuk meningkatkan kesempatan kerja.
4. Untuk meningkatkan stabilitas ekonomi ditengah ketidak stabilan internasional
5. Untuk menanggulangi inflasi
6. Untuk meningkatkan dan mendistribusikan pendapatan nasional

Latihan
1. Kebijaksanaan fiskal adalah kebijakan pemerintah dalam bidang,…
a. Jumlah uang beredar
b. Cadangan kas minimum
c. Pengendalian harga
d. Kesempatan kerja
e. Pendapatan dan pengeluaran Negara
2. Untuk mengerem laju inflasi pemerintah mengeluarkan ketetapan menaikkan pajak
penghasilan agar pengeluaran konsumsi masyarakat berkurang sehingga tidak mendorong
kenaikan harga-harga barang. Tindakan pemerintah ini disebut politik ...
a. fiskal
b. diskonto

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 73


c. pasar terbuka
d. kredit selektif
e. cadangan kas minimum
3. Untuk mengatasi pengangguran melalui kebijakn fiscal, pemerintah akan …
a. Menambah uang beredar
b. Meningkatkan pajak
c. Menambah pengeluaran pemerintah
d. Menurunkan pengeluaran pemerintah
e. Menjual surat surat berharga
4. Dibawah ini merupakan macam-macam kebijakan fiscal, kecuali..
a. Pengelolaan anggaran
b. Pembiayaan fungsional
c. Kebijakan kredit ketat
d. Stabilisasi anggaran otomatis
e. Anggaran belanja seimbang
5. Meningkatkan dan memacu laju investasi disektor swasta dan sektor Negara, adalah
tujuan untuk…
a. Untuk meningkatkan laju investasi
b. Untuk menjaga keseimbangan neraca
c. Untuk mendorong investasi optimal secara sosial.
d. Untuk mengatasi kekacauan keuangan Negara maju
e. Untuk menjaga stabilitas ekonomi yang sedang mengalami kehancuran
6. Penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak disebut..
a. Peran kebijakan fiskal
b. Tujuan kebijakan fiskal
c. Fungsi kebijakan moneter
d. Instrumen kebijakan fiskal
e. Instrumen kebijakan moneter
7. Instrumen dalam kebijakan fiscal terdiri dari..
a. Politik diskonto
b. Politik suku bunga
c. Politik cadangan kas
d. Stabilitas ekonomi dan harga
e. kebijakan / penentuan jenis pajak dan tarif pajak (tax).
8. Dalam perekonomian terbuka kenaikan pemotongan pajak berdampak pada,
a. Nilai mata uang dalam negeri terdepresiasi
b. Produk dalam negeri menjadi murah
c. Defisit perdagangan luar negeri
d. Tabungan mengalami kenaikan
e. Akumulasi Modal
9. Kebijakan uang ketat merupakan…
a. Kebijakan ini diterapkan pada saat perekonomian mengalami resesi atau depresi.
b. Kebijakan yang dilakukan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar.
c. Kebijakan yang dilakukan dalam rangka menambah jumlah uang yang beredar.
d. Pembelian surat-surat berharga, misalnya saham dan obligasi
e. Penurunan atau menaikkan cadangan kas
10. Menjaga kestabilan ekonomi yang ditandai dengan bergairahnya dunia usaha dan
meningkatnya kesempatan kerja merupakan…
a. Sanering
b. Kebijakan moneter
c. Kebijakan cadangan kas
d. Tujuan kebijakan moneter
Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 74
e. Instrumen kebijakan moneter

Kunci Jawaban
1. E
2. A
3. B
4. C
5. A
6. D
7. E
8. C
9. B
10. D
Daftar Pustaka
Alam,S.2007.Ekonomi untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Erlangga

http://rizaldrezpect.blogspot.com/2011/03/makalah-permasalahan-kebijakan-moneter.html.
Diakses 29 April 2014

http://uasuin.wordpress.com/2012/01/03/instrumen-kebijakan-moneter/. Diakses 6 Mei 2014

Ismanto.http://ssbelajar.blogspot.com/2013/04/pengertian-dan-tujuan-kebijakan-moneter.html. Di
akses 28 April 2014

Nurcahyaningtyas. 2009. Ekonomi untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Departemen Pendidikan


Nasional.

Saputra Eman. http://ekonomikelasx.blogspot.com/2012/03/kebijakan-moneter.html . Di akses 30


April 2014

Sukardi. 2009. Ekonomi untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 75


MODUL :
PELAKU EKONOMI DALAM SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

KOMPETENSI INTI:
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan pengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


A. Kompetensi Dasar
3.8. Menganalisis peran pelaku ekonomi dalam system perekonomian Indonesia
B. Indikator
3.8.1. Mengemukakan pengertian BUMN, BUMS dan Koperasi
3.8.2. Menganalisis pentingnya BUMN, BUMS dan Koperasi
3.8.3. Menentukan peran BUMN, BUMS dan Koperasi dalam perekonomian

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 76


PETA KONSEP

Peran Pelaku Ekonomi dalam


Sistem Perekonomian
Indonesia

• BUMN
• BUMS
Pengertian • Koperasi

• BUMN
• BUMS
Pentingnya • Koperasi

• BUMN
• BUMS
Peran • Koperasi

Pelaku Ekonomi dalam Sistem Perekonomian Indonesia


“Pengertian, Pentingnya dan Peran BUMN, BUMS dan Koperasi”

URAIAN MATERI
Sebagai pelajar, Anda memerlukan berbagai sarana
kebutuhan, seperti tas sekolah, sepatu, alat tulis, alat
transportasi, dan seragam sekolah. Semua kebutuhanmu
tadi tidak mungkin dapat Anda produksi sendiri. Siapakah
yang memproduksinya ? Perusahaan ataukah perorangan ?
Analisislah jawaban atas pertanyaan tersebut !
Sumber : www.bisnis.com
Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 77
Gambar Rapat di salah satu Firma
Kebutuhan Anda tadi, seperti tas, sepatu, alat tulis dan alat transportasi; diproduksi oleh sebuah
perusahaan. Kebutuhan akan seragam atau pakaian, ada yang diproduksi oleh perorangan maupun
oleh perusahaan. Lalu, apakah perusahaan itu ?
Perusahaan adalah alat atau wadah bagi badan usaha dalam upaya mencari keuntungan. Samakah
badan usaha dengan perusahaan ? apakah badan usaha itu ?
Badan usaha adalah suatu rumah tangga ekonomi yang menggunakan modal dan tenaga kerja
guna mengusahakan pemenuhan kebutuhan hidup dengan tujuan untuk memperoleh laba.
Pendirian badan usaha memerlukan modal yang besar, uang tunai, tanah, bahan baku, tenaga
kerja, mesin produksi, dan gedung kantor. Dengan demikian, perusahaan merupakan alat bagi
badan usaha untuk mencapai tujuan, yaitu laba.
Badan usaha berdasarkan kegiatan yang dilakukannya terbagi atas bidang ekstraktif, agraris,
industri, perdagangan, dan jasa.

Sumber : Haryo, 2006


Gambar PTP IX, salah satu badan usaha milik Negara
Badan usaha berdasarkan segi yuridis atau hokum dibedakan atas badan usaha milik Negara,
badan usaha milik swasta, dan badan usaha koperasi. Pada materi dalam sub bab ini, akan
dibahas mengenai pengertian, pentingnya dan peran badan usaha milik Negara, badan usaha
milik swasta dan koperasi.

A. Pengertian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) dan
Koperasi
1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Badan usaha milik negara (BUMN) adalah badan usaha yang
didirikan oleh negara yang modalnya sebagian atau
seluruhnya berasal dari negara. Contohnya, perusahaan
umum, perusahaan persero, atau perseroan terbatas lainnya.
Badan Usaha Milik Negara atau BUMN merupakan suatu
unit usaha yang sebagian besar atau seluruh modal berasal
dari kekayaan negara yang dipisahkan serta membuat suatu
produk atau jasa yang sebesar-besarnya untuk kemakmuran
rakyat.
Sumber : Tempo, 2006
Gambar BTN adalah salah satu BUMN
dibidang keuangan
BUMN juga sebagai salah satu sumber penerimaan keuangan negara yang nilainya cukup
besar. Status pegawai badan usaha-badan usaha tersebut adalah pegawai negeri.

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 78


2. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
Selain BUMN yang dikelola oleh Negara, ada badan usaha yang dikelola oleh swasta.
Badan usaha tersebut dinamakan BUMS. Di Indonesia terdapat beragam jenis badan
usaha swasta. kesemuanya mempunyai peranan yang cukup penting dalam perekonomian
Indonesia. Badan usaha ini seluruh modalnya dimiliki oleh pihak swasta, baik secara
perseorangan maupun persekutuan.

BUMS merupakan badan usaha yang sepenuhnya dimiliki oleh pihak swasta
perseorangan maupun persekutuan. Badan usaha milik swasta (BUMS) adalah badan
usaha yang didirikan dan dimodali seorang atau sekelompok orang. Pengertian ini
memiliki makna bahwa dalam pengelolaannya.

Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan
mencari laba atau keuntungan. Badan Usaha seringkali disamakan dengan perusahaan,
walaupun pada kenyataannya berbeda. Perbedaan utamanya, Badan Usaha adalah
lembaga sementara perusahaan adalah tempat dimana Badan Usaha itu mengelola faktor-
faktor produksi.

Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS adalah badan usaha yang didirikan dan dimodali
oleh seseorang atau sekelompok orang. Berdasarkan UUD 1945 pasal 33, bidang- bidang
usaha yang diberikan kepada pihak swasta adalah mengelola sumber daya ekonomi yang
bersifat tidak vital dan strategis atau yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak.

3. Badan Usaha Koperasi


Koperasi di Indonesia, menurut UU
tahun 1992, didefinisikan sebagai badan
usaha yang beranggotakan orang-
seorang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip-prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan. Di Indonesia, prinsip
koperasi telah dicantumkan dalam UU
No. 12. Tahun 1967 dan UU No. 25
Tahun 1992.

UU No. 17 Tahun 2012 tentang perkoperasian


Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang per seorangan atau badan hukum
koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan
usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama dibidang ekonomi, sosial dan
budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi.

UU No. 25 Tahun 1992 (Perkoperasian Indonesia)


Koperasi adalah Badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang beradasarkan atas dasar asas kekeluargaan. Itulah beberapa
pengertian mengenai Koperasi, yang sudah menjelaskan pengertian pengertian koperasi
dari berbagai sisi. Namun jika hanya sebatas pengertian tidak akan cukup untuk lebih
mengenal koperasi, maka akan dicoba menjelaskan selanjutnya mengenai hal hal apa saja
yang ada di dalam manajemen koperasi.

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 79


Prinsip koperasi di Indonesia kurang lebih sama dengan prinsip yang diakui dunia
internasional dengan adanya sedikit perbedaan, yaitu adanya penjelasan mengenai SHU
(Sisa Hasil Usaha).

B. Pentingnya Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS),
dan Badan Usaha Koperasi
1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Keberadaan BUMN sangat penting karena menciptakan lapangan pekerjaan, penyumbang
GDP dan penerimaan negara, mengembangkan teknologi dan tentu saja sebagai national
pride atau simbol kemajuan bangsa. Kehadiran BUMN disadari di banyak negara.
Pemerintah sebagai sebuah sistem sadar mereka tidak bisa menciptakan kesejahteraan
sendiri. Mereka sangat butuh bantuan dari powerhouse yang mampu menjadi vehicle
ekonomi.

Karena itu tidak mengherankan bila hampir setiap negara maju memiliki BUMN yang
dilindungi meski mendapat saran untuk dibubarkan oleh negara-negara maju dengan niat
terselubung.

2. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)


Pentingnya BUMS dalam perekonomian Indonesia adalah dalam rangka ikut mengelola
sumber daya alam Indonesia. Namun dalam pelaksanaannya tidak boleh bertentangan
dengan peraturan pemerintah dan UUD 1945. BUMS dalam melakukan perannya
mengandalkan kekuatan pemilikan modal.

3. Badan Usaha Koperasi


Jadi,secara tak sadar kita juga merasakan pentingnya koperasi di dalam kehidupan
bermasyarakat ini. Dengan adanya koperasi,dapat lebih memudahkan kita dalam
pemenuhan kebutuhan ekonomi dan kebutuhan sehari-hari. Adapun tujuan utama
pendirian suatu Koperasi adalah untuk meningkatkan kesejateraan ekonomi ekonomi para
anggotanya. Dalam konteks Indonesia, pernyataan mengenai tujuan Koperasi dapat
ditemukan dalam pasal 3 UU No. 25/1992. Menurut pasal itu, tujuan Koperasi Indonesia
adalah : Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam
rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan
Undang-undang Dasar 1945.

C. Peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan
Badan Usaha Koperasi
1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Kebijakan pemerintah di bidang reorganisasi dan reorientasi atas perusahaan- perusahaan
negara adalah untuk peningkatan efisiensi. Berdasarkan kebijakan ini diharapkan
perusahaan-perusahaan milik negara dan daerah tersebut menjadi mandiri dalam
mengelola kegiatannya.

Adapun peranan BUMN/BUMD dalam rangka peningkatan kemakmuran rakyat


Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Peranan BUMN

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 80


a. Bidang-bidang usaha yang
kurang menarik bagi golongan
swasta dikelola negara untuk
memenuhi kebutuhan
masyarakat.
b. Bidang-bidang yang menguasai
hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh negara supaya
pemerintah bisa memberikan
pelayanan yang maksimal atas
kebutuhan masyarakat.

Sumber : www.google.com/images
c. Untuk mencegah timbulnya monopoli di bidang ekonomi oleh pihak swasta.
d. Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena BUMN merupakan sumber
penerimaan negara.
e. Dapat mengurangi jumlah pengangguran karena perekrutan tenaga kerja.
f. Memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah,
koperasi, dan masyarakat.
g. Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional.
h. Menjadi perintis kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta
dan koperasi.
i. BUMN memberikan kontribusi yang positif untuk perekonomian Indonesia.
j. Pada sistem ekonomi kerakyatan, BUMN ikut berperan dalam menghasilkan
barang atau jasa yang diperlukan dalam rangka mewujudkan sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
k. PT Dirgantara Indonesia, PT Perusahaan Listrik Negara, PT Kereta Api Indonesia
(PT KAI), PT Pos Indonesia, dan lain sebagainya. Perusahaan-perusahaan tersebut
didirikan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, serta untuk
mengendalikan sektor-sektor yang strategis dan yang kurang menguntungkan.
l. Mengelola cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak.
m. Sebagai pengelola bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
secara efektif dan efisien.
n. Sebagai alat bagi pemerintah untuk menunjang kebijaksanaan di bidang ekonomi.
o. Menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat sehingga dapat menyerap tenaga
kerja.

2. Peranan BUMD
a. Meningkatkan perekonomian dan perkembangan swasta daerah.
b. Membantu meningkatkan produksi daerah yang otomatis adalah produk nasional.
c. Memperluas kesempatan kerja di daerah.
d. Mengusahakan pemerataan pembangunan di daerah dan hasil-hasilnya.

2. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)


Badan Usaha Swasta sangat berperan dalam perekonomian di Indonesia. Dengan semakin
banyaknya perkembangan perusahaan
swasta berarti perkembangan dunia usaha
akan semakin meningkat. Hal itu
menyebabkan pengangguran berkurang
dan pendapatan masyarakat juga semakin
meningkat. Tentu saja hal itu mendorong

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 81


laju perekonomian suatu negara.

Sumber : www.google.com/images

Secara ringkas peran Badan Usaha Swasta dalam perekonomian diuraikan seperti di
bawah ini:
a. Membantu pemerintah menciptakan lapangan kerja.
b. Membantu pemerintah membuka cabang produksi yang tidak ditangani oleh
pemerintah.
c. Sebagai partner pemerintah dalam mengelola sumber daya alam dan mendorong
pertumbuhan ekonomi.
d. Membantu pemerintah dalam ekspor non migas.

Searah dengan peran BUMS dalam membantu pemerintah dalam perekonomian, maka
pemerintah memberi kesempatan pada swasta untuk ikut mengelola sumber daya alam di
Indonesia. Pertimbangan pemerintah dalam memberikan kesempatan mengelola sumber
daya alam adalah:

a. Modal untuk menggali dan mengolah semua sumber daya alam belum cukup dimiliki
oleh pemerintah.
b. Swasta diberikan kesempatan untuk memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat.
c. Kurangnya tenaga ahli yang dimiliki oleh pemerintah.
d. Memberikan kesempatan pada swasta atau masyarakat untuk menciptakan kreasi dan
partisipasi dalam mencapai kemakmuran bangsa.

3. Badan Usaha Koperasi


Koperasi memiliki peranan penting dalam perekonomian nasional, antara lain:
1) Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonomi dan sosialnya;
2) Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kehidupan manusia dan
masyarakat;
3) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya;
4) Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan
usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

RANGKUMAN

Badan usaha milik negara (BUMN) adalah badan usaha yang didirikan oleh negara yang
modalnya sebagian atau seluruhnya berasal dari negara. Contohnya, perusahaan umum,
perusahaan persero, atau perseroan terbatas lainnya. Badan Usaha Milik Negara atau BUMN

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 82


merupakan suatu unit usaha yang sebagian besar atau seluruh modal berasal dari kekayaan
negara yang dipisahkan serta membuat suatu produk atau jasa yang sebesar-besarnya untuk
kemakmuran rakyat.

BUMS merupakan badan usaha yang sepenuhnya dimiliki oleh pihak swasta perseorangan
maupun persekutuan. Badan usaha milik swasta (BUMS) adalah badan usaha yang didirikan dan
dimodali seorang atau sekelompok orang. Pengertian ini memiliki makna bahwa dalam
pengelolaannya.

UU No. 17 Tahun 2012 tentang perkoperasian


Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang per seorangan atau badan hukum
koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha,
,yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama dibidang ekonomi, sosial dan budaya sesuai
dengan nilai dan prinsip koperasi.

LATIHAN

SOAL ESSAY
Selesaikanlah soal-soal berikut ini!
6. Kemukakan pengertian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik
Swasta (BUMS) !
7. Kemukakanlah pengertian Badan Usaha Koperasi dengan mengacu pada pengertian
koperasi menurut UU No. 17 tahun 2012 !
8. Analisislah pentingnya Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta
(BUMS) dan Badan Usaha Koperasi !
9. Tentukanlah dan tuliskan 3 peran dari BUMN dan BUMS dalam system perekonomian
Indonesia ?
10. Kemukakanlah perbedaan BUMN dengan BUMS ?

JAWABAN :

1. Badan usaha milik negara (BUMN) adalah badan usaha yang didirikan oleh negara yang
modalnya sebagian atau seluruhnya berasal dari negara. Contohnya, perusahaan umum,
Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 83
perusahaan persero, atau perseroan terbatas lainnya. Badan Usaha Milik Negara atau
BUMN merupakan suatu unit usaha yang sebagian besar atau seluruh modal berasal dari
kekayaan negara yang dipisahkan serta membuat suatu produk atau jasa yang sebesar-
besarnya untuk kemakmuran rakyat.

BUMS merupakan badan usaha yang sepenuhnya dimiliki oleh pihak swasta
perseorangan maupun persekutuan. Badan usaha milik swasta (BUMS) adalah badan
usaha yang didirikan dan dimodali seorang atau sekelompok orang. Pengertian ini
memiliki makna bahwa dalam pengelolaannya.

2. Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang per seorangan atau badan hukum
koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan
usaha, ,yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama dibidang ekonomi, sosial dan
budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi.

3. Pentingnya BUMN, BUMS dan Badan Usaha Koperasi


Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Keberadaan BUMN sangat penting karena menciptakan lapangan pekerjaan, penyumbang
GDP dan penerimaan negara, mengembangkan teknologi dan tentu saja sebagai national
pride atau simbol kemajuan bangsa. Kehadiran BUMN disadari di banyak negara.
Pemerintah sebagai sebuah sistem sadar mereka tidak bisa menciptakan kesejahteraan
sendiri. Mereka sangat butuh bantuan dari powerhouse yang mampu menjadi vehicle
ekonomi.
Karena itu tidak mengherankan bila hampir setiap negara maju memiliki BUMN yang
dilindungi meski mendapat saran untuk dibubarkan oleh negara-negara maju dengan niat
terselubung.

Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)


Pentingnya BUMS dalam perekonomian Indonesia adalah dalam rangka ikut mengelola
sumber daya alam Indonesia. Namun dalam pelaksanaannya tidak boleh bertentangan
dengan peraturan pemerintah dan UUD 1945. BUMS dalam melakukan perannya
mengandalkan kekuatan pemilikan modal.

Badan Usaha Koperasi


Jadi,secara tak sadar kita juga merasakan pentingnya koperasi di dalam kehidupan
bermasyarakat ini. Dengan adanya koperasi,dapat lebih memudahkan kita dalam
pemenuhan kebutuhan ekonomi dan kebutuhan sehari-hari. Adapun tujuan utama
pendirian suatu Koperasi adalah untuk meningkatkan kesejateraan ekonomi ekonomi para
anggotanya.

4. Peran BUMN, BUMS dan Badan Usaha Koperasi


1. Peranan BUMN
a. Bidang-bidang usaha yang kurang menarik bagi golongan swasta dikelola negara
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
b. Bidang-bidang yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara
supaya pemerintah bisa memberikan pelayanan yang maksimal atas kebutuhan
masyarakat.
c. Untuk mencegah timbulnya monopoli di bidang ekonomi oleh pihak swasta.
2. Peranan BUMS
a. Membantu pemerintah menciptakan lapangan kerja.
b. Membantu pemerintah membuka cabang produksi yang tidak ditangani oleh

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 84


pemerintah.
c. Sebagai partner pemerintah dalam mengelola sumber daya alam dan mendorong
pertumbuhan ekonomi.
3. Peranan Badan Usaha Koperasi
a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonomi dan sosialnya;
b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kehidupan manusia dan
masyarakat;
c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya;

5. Perbedaan BUMN dan BUMS


Badan usaha milik negara (BUMN) adalah badan usaha yang didirikan oleh negara yang
modalnya sebagian atau seluruhnya berasal dari negara. Contohnya, perusahaan umum,
perusahaan persero, atau perseroan terbatas lainnya. Badan Usaha Milik Negara atau
BUMN merupakan suatu unit usaha yang sebagian besar atau seluruh modal berasal dari
kekayaan negara yang dipisahkan serta membuat suatu produk atau jasa yang sebesar-
besarnya untuk kemakmuran rakyat. Sedangkan, BUMS merupakan badan usaha yang
sepenuhnya dimiliki oleh pihak swasta perseorangan maupun persekutuan. Badan usaha
milik swasta (BUMS) adalah badan usaha yang didirikan dan dimodali seorang atau
sekelompok orang. Pengertian ini memiliki makna bahwa dalam pengelolaannya.

DAFTAR PUSTAKA

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 85


Indrastuti, dkk. 2009. Ekonomi untuk SMAMA Kelas XII. Jakarta : Departemen Pendidikan
Nasional

Labbaika, Mas. 2010. Peran Badan Usaha dalam Perekonomian. (Online)


http://mas-labbaika.blogspot.com/2010/10/peran-badan-usaha-dalam-perekonomian.html
(diakses pada tanggal 29 April 2014)

Nopitasari, Candra. 2013. Pengertian, Tujuan, dan Prinsip-prinsip. (Online)


http://candranopitasari.blogspot.com/2013/01/pengertian-tujuan-dan-prinsip-prinsip_12.html
(diakses pada tgl 29 April 2014)

Noviani, Levy. 2009. Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Departemen Pendidikan
Nasional

Shtter. 2012. Pengertian BUMN, BUMS, Koperasi. (Online)


http://shatteredstories.blogspot.com/2012/03/pengertian-bumn-bums-koperasi-serta.html
(diakses pada tanggal 29 April 2014)

Sukardi, dkk. 2009. Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Departemen Pendidikan
Nasional

Wantosakti. 2012. Pentingnya Koperasi Untuk Pembangunan Ekonomi Indonesia. (Online)


http://wantosakti.wordpress.com/2012/10/14/pentingnya-koperasi-untuk-pembangunan-
ekonomi-indonesia/ (diakses pada tanggal 29 April 2014)

MODUL :
Masalah Ekonomi dan Cara Mengatasinya

KOMPETENSI INTI :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli


(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya,dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 86
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

KOMPETENSI DASAR
3.8 Menganalisis peran pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian
Indonesia

INDIKATOR
3.8.4 Mengklasifikasi bentuk-bentuk BUMN, BUMS, dan koperasi
3.8.5 Membedakan bentuk-bentuk BUMN, BUMS, dan Koperasi

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 87


BENTUK-BENTUK BUMN, BUMS, DAN KOPERASI

II. URAIAN

Sepanjang hidupnya manusia memerlukan berbagai macam barang dan jasa untuk memenuhi
segala kebutuhan jasmani dan rohani. Karena jumlah manusia di dunia sangat banyak (kurang
lebih lima miliar), sudah tentu barang dan jasa yang dibutuhkan juga sangat banyak. Oleh karena
itu, manusia harus memproduksi barang dan jasa. Apabila dikaitkan dengan produksi barang dan
jasa, ada dua istilah yang perlu kita pelajari, yakni badan usaha dan perusahaan. Pada pertemuan
kali ini kita akan membahas tentang bentuk-bentuk BUMN, BUMS dan Koperasi.

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 88


A. Bentuk-bentuk Badan Usaha Milik Negara ( BUMN)
1. Perusahaan Perseroan (Persero)
Persero atau perusahaan perorangan adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang
modalnya terbagi dalam saham yang seluruhnya atau paling sedikit 51% sahamnya dimiliki
oleh Negara. Maksud dan tujuan pendirian ini adalah untuk menyediakan barang dan jasa
yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, dan mengejar keuntungan guna meningkatkan
nilai perusahaan.

Ciri-ciri persero :
a. Pendirian persero diusulkan oleh mentri kepada presiden
b. Pelaksanaan pendirian dilakukan oleh mentri dengan memperhatikan peraturan
perundang-undangan
c. Pelaksanaan pendirian dilakukan oleh mentri dengan memperhatikan peraturan
perundang-undangan
d. Modalnya terbagi dalam saham-saham
e. Sebagian atau seluruh modalnya adalah milik Negara
f. Dipimpin oleh Direksi
g. Organ persero adalah RUPS, direksi, dan komisaris
2. Perusahaan Umum (Perum)
Perum atau perusahaan umum adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki Negara dan
tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyedian
barang dan jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan
prinsip pengelolaan perusahaan.

Cirri-ciri perum
a. Pendirian perum diusulkan oleh mentri kepada presiden
b. Pelaksanaan pendirian sejak diundangnya peraturan pemerintah tentang pendiriannya
c. Statusnya adalah suatu badan hokum berbentuk perusahaan Negara
d. Seluruh modalnya dimiliki oleh Negara
e. Organ perum adalah menteri, direksi, dan dewan pengawas
f. Dipimpin oleh direksi
g. Pegawainya adalah perusahaan Negara yang diatur tersendiri, diluar ketentuan yang
berlaku bagi pegawai negeri atau persero

3. Perusahaan Jawatan (perjan)


Perjan adalah BUMN yang seluruh modalnya termasuk dalam anggaran belanja Negara
yang menjadi hak dari depertemen yang bersangkutan. Perjan bertujuan untuk pengabdian
dan melayani kepentingan masyarakat yang ditujukan untuk kesehteraan umum (public
service) dengan tidak mengabaikan syarat efesiensi, efektivitas, dan ekonomi serta
pelayanan yang memuaskan. Perusahaan seperti ini mempunyai dan memperoleh fasilitas
Negara dan setiap tahun memperoleh pinjaman sehingga hasil dan beban perusahaan harus
diperhitungkan secara cermat dalam anggaran belanja Negara.

Ciri-ciri perjan :
a. Tujuan utamanya adalah melayani kepentingan masyarakat tanpa melepaskan syarat
efisiensi, efektivitas, dan ekonomis.
b. Permodalan dan pembiayaan perusahaan termasuk dalam anggaran belanja Negara yang
menjadi hak dari depertemen yang bersangkutan
c. Merupakan bagian dari depertement, dirjen, direktorat atau pemerintah daerah
d. Dipimpin oleh kepala yang merupakan bagian dari suatu depertemen
e. Mempunyai dan memperoleh fasilitas nefara

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 89


f. Pegawai perusahaan adalah pegawai negeri
g. Pengawasan dilakukan secara Hirarki dan Fungsional

B. Bentuk-bentuk Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)


1. Badan Usaha Perseorangan
Badan usaha perseorangan adalah badan usaha yang didirikan oleh seseorang dan
modalnya berasal dari orang tersebut. Pendirian badan usaha ini mudah karena tidak perlu
membuat akta pendirian atau izin usaha. Akan tetapi, untuk jenis-jenis usaha tertentu,
seperti penggilingan padi, penginapan, rumah sakit dan perusahaan jual beli cengkeh,
harus mendapat izin dari pemerintah daerah setempat terlebih dulu.

Kelebihan dari badan usaha perseorangan adalah:


a. Pengelolaan lebih mudah.
b. Keuntungan sepenuhnya diterima oleh pemilik.
c. Kerahasiaan lebih terjamin.
d. Biaya organisasi murah, karena tidak ada bagian-bagian (divisi-divisi).
e. Tidak dikenai pajak.
f. Mudah bila usaha akan ditutup.
g. Pemilik akan sekuat tenaga berusaha memperoleh keuntungan.
Kelemahan dari badan usaha perseorangan adalah:
a. Biasanya jumlah modal terbatas, karena hanya berasal dari satu orang.
b. Tidak ada pemisahan antara kekayaan perusahaan dengan kekayaan
pribadi.
c. Tanggung jawab tidak terbatas, bila ada utang dan kerugian, pemilik harus
menanggung seluruhnya sehingga dapat menghabiskan harta pribadinya. Ini berbeda
dengan PT dan koperasi yang tanggung jawabnya terbatas.
d. Apabila pemilik meninggal, badan usaha bisa berhenti (bubar).

2. FIRMA
Firma adalah persekutuan dua orang atau lebih untuk menjalankan perusahaan dengan
menggunakan nama bersama. Dalam mendirikan firma bisa digunakan akta resmi (dibuat
di depan notaris) atau akta bawah tangan (tanpa sepengetahuan notaris). Akta tersebut
memuat nama firma dan besar modal masing-masing sekutu. Akta didaftarkan ke
Kepaniteraan Pengadilan Negeri. Kemudian, diumumkan di Berita Negara Republik
Indonesia (BNRI). Dalam firma, semua sekutu merupakan pemilik yang merangkap
pimpinan perusahaan. Masing-masing sekutu bertindak atas nama bersama dan risiko
ditanggung bersama secara tidak terbatas, sampai dengan harta pribadi. Pada umumnya,
sekutu-sekutu dalam firma adalah orang-orang yang punya hubungan dekat dan sudah
saling mengenal. Keuntungan di firma dibagi menurut perbandingan besar modal atau
menurut kesepakatan, apalagi bila ada sekutu yang hanya mampu menyetor keahlian.
Firma berakhir bila jangka waktu pendirian firma sudah berakhir atau bila salah satu
sekutu mengundurkan diri sebelum jangka waktu pendirian firma berakhir.
Gambar 5. Contoh Firma Mandiri dibidang jasa advokat

Kelebihan firma, yaitu:

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 90


a. Kebutuhan modal lebih mudah dipenuhi karena modal diperoleh dari beberapa sekutu.
b. Tidak dikenakan pajak.
c. Ada pembagian kerja berdasarkan keahlian masing-masing sekutu.
d. Cara pendirian mudah.
e. Setiap keputusan besar diputuskan lebih matang, karena ada saran, kritik dan evaluasi
dari sekutu-sekutu.

Kelemahan Firma, yaitu:


a. Tanggung jawab semua sekutu tidak terbatas, sampai dengan harta pribadi digunakan
untuk menanggung utang dan kerugian.
b. Mudah terjadi perselisihan karena pimpinan dipegang oleh lebih dari satu orang.
c. Jika seorang sekutu bertindak merugikan perusahaan, sekutu lain ikut menanggung
risiko.
d. Apabila seorang sekutu mengundurkan diri atau meninggal, firma bisa bubar.

3. Persekutuan Komanditer (Commanditaire Vennootschap atau CV)


Persekutuan komanditer lebih sering disebut CV yang merupakan singkatan dari
Commanditaire Vennootschap (bahasa Belanda) yang berarti persekutuan atas dasar
komanditer (kepercayaan). Jadi, CV bisa diartikan sebagai persekutuan dari satu atau
beberapa orang yang bertindak sebagai pengusaha dan satu atau beberapa orang yang
bertindak sebagai pemberi modal. Dengan demikian, terdapat dua jenis sekutu dalam CV,
yaitu:
a. Sekutu pengusaha, yang bertugas memberikan modal, memimpin kegiatan usaha dan
bertanggung jawab dengan tidak terbatas terhadap utang-utang dan kerugian.
b. Sekutu komanditer, bertugas hanya memberikan modal, tidak terlibat dalam kegiatan
usaha, dan tanggung jawabnya terbatas pada modal yang diberikan. Artinya, jika CV
harus membayar utang dan kerugian, sekutu komanditer hanya wajib membayar
(menanggung) sebatas modal yang diberikan. Apabila utang dan kerugian modal belum
tertutup, sekutu komanditer tidak dapat dituntut untuk membayarnya. Dalam CV,
sekutu pengusahalah yang harus membayar semua, jika perlu menggunakan harta
pribadinya. Istilah lain dari sekutu pengusaha adalah sekutu aktif, sedangkan istilah
lain dari sekutu komanditer adalah sekutu pasif. Adapun untuk mendirikan CV,
langkah-langkah yang dilakukan kurang lebih sama dengan pendirian firma. CV bisa
bubar atau berakhir bila jangka waktu pendirian CV sudah berakhir, bila ada sekutu
yang mengundurkan diri atau diberhentikan, atau bila akta pendirian diubah.CV
memiliki kelebihan dan kelemahan.
Gambar 6. Contoh Persekutuan Komannditer

Sumber :
www.google.com

Kelebihan CV adalah:
a. Modal lebih mudah dipenuhi, karena diperoleh dari beberapa sekutu.
b. Tanggung jawab sekutu komanditer terbatas.

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 91


c. Sekutu pengusaha yang memiliki berbagai latar belakang dan keahlian dapat saling
menunjang dalam memajukan CV.
d. Risiko ditanggung bersama-sama.
Kelemahan CV adalah:
a. Kinerja perusahaan tergantung kemampuan sekutu pengusaha.
b. Tanggung jawab sekutu pengusaha tidak terbatas.
c. Modal yang sudah ditanam susah ditarik kembali.
d. Mudah terjadi konflik antarsekutu pengusaha.
e. Jika salah seorang sekutu pengusaha bertindak merugikan, sekutu-sekutu yang lain
harus ikut menanggung risiko.

4. Perseroan Terbatas atau PT (Naamloze Vennootschap)


Dalam bahasa Belanda, Perseroan Terbatas disebut Naamloze Vennootschap. Perseroan
terbatas berasal dari kata perseroan yang menggambarkan cara perolehan modal, dan kata
terbatas yang menunjukkan terbatasnya tanggung jawab para sekutu atau pesero dalam
menanggung utang dan kerugian. Dengan demikian, PT bisa diartikan sebagai badan usaha
yang modalnya terbagi atas saham-saham (sero-sero) di mana tanggung jawab pesero
(pemegang saham) terbatas pada jumlah saham yang dimiliki.
Gambar 7. Contoh perseroan terbatas di Indonesia

Jika dibandingkan dengan badan usaha


perseorangan, firma, dan persekutuan
komanditer (CV) yang umumnya memiliki unsur tanggung jawab yang tidak terbatas
terhadap utang dan kerugian, maka pada PT unsure itu tidak ada. Sehingga, persekutuan
tersebut dinamakan Perseroan Terbatas. Sesuai undang-undang, untuk mendirikan PT
terdapat syarat-syarat dan prosedur pengesahan status badan hukum tertentu yang harus
dipenuhi.

Syarat-syarat tersebut adalah:


a. Syarat formal, yakni harus membuat akta pendirian di depan notaris. Akta ini memuat
anggaran dasar.
b. Syarat material, yakni harus mempunyai modal dasar yang terbagi atas saham-saham
senilai minimal Rp20.000.000,-.
Adapun untuk memperoleh status badan hukum, pendiri PT harus menempuh prosedur
pengesahan status badan hukum sebagai berikut:
a. Membuat akta pendirian ke kantor notaris.
b. Pengesahan oleh Menteri Kehakiman.
Akta pendirian oleh notaris dikirimkan ke Kepala Direktorat Perdata Departemen
Kehakiman untuk memperoleh surat keputusan pengesahan dari Menteri Kehakiman.
c. Pendaftaran di Pengadilan Negeri.
Pendiri membawa akta pendirian dan surat keputusan pengesahan dari Menteri
Kehakiman ke kantor Panitera Pengadilan Negeri setempat untuk mendaftarkan akta
pendirian dalam buku register Perseroan Terbatas.
d. Pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Pendiri membawa akta pendirian, surat keputusan pengesahan dari MenteriKehakiman
dan surat tanda pendaftaran dari Panitera Pengadilan Negeri ke percetakan negara agar
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia (BNRI). Sejak diumumkan

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 92


dalam BNRI, PT telah resmi memperoleh status badan hukum. Sebagai badan hukum,
PT dianggap seperti manusia yang dapat melakukan tindakan hukum. Dengan
demikian, PT dapat melakukan transaksi-transaksi, membuat perjanjian dan dapat
dituntut dan menuntut di depan pengadilan. Dalam melakukan segala tindakan
hukumnya, PT diwakili oleh direksi. Dan sebagai badan hukum, harta kekayaan PT
terpisah dari harta kekayaan pesero dan direksi. Direksi adalah pihak-pihak yang
bertindak sebagai pengurus PT.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, PT memerlukan modal. Modal PT terdiri atas:
a. Modal Dasar atau Modal Perseroan yang tercantum di akta pendirian. Besarnya modal
dasar minimal Rp20.000.000,-, kecuali untuk usaha-usaha tertentu besarnya modal
dasar ditentukan dengan PP (Peraturan Pemerintah). Modal dasar disebut juga modal
statuter. Pada saat pendirian, minimal 25% dari modal dasar harus sudah ditempatkan
(dikeluarkan) dalam bentuk saham-saham.
b. Modal yang Disetor, yakni modal yang secara tunai telah disetor dalam kas perseroan
untuk memulai usaha. Pada saat pendirian, besarnya modal yang disetor minimal 50%
dari modal yang telah ditempatkan (dikeluarkan). Selanjutnya, pada saat pengesahan
PT, seluruh modal (saham) yang telah ditempatkan (dikeluarkan) harus sudah disetor
penuh dengan menggunakan bukti penyetoran yang sah.
c. Modal Portofolio, yakni modal yang berupa sisa-sisa saham yang belum ditempatkan
(masih tersimpan) di perusahaan.
Dalam PT, modal terbagi atas saham-saham. Saham atau sero adalah surat tanda bukti ikut
serta memberikan modal pada PT. Saham menunjukkan kepemilikan seseorang pada PT.
Semakin besar saham yang dimiliki, semakin besar pula kepemilikannya atas PT. Setiap
tahun, pemegang saham akan memperoleh dividen. Dividen adalah bagian keuntungan PT
yang dibagikan kepada para pemegang saham. Seperti yang sudah diuraikan di kelas XI,
saham dapat diperjualbelikan. Ada orang yang membeli saham dengan tujuan memperoleh
dividen. Adapula yang membeli saham lalu menjualnya kembali dengan tujuan
berspekulasi untuk mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkankenaikan harga saham.
Apabila harga saham naik, para spekulan untung. Jika harga saham turun, para spekulan
rugi, sehingga kegiatan jual beli ini disebut spekulasi. Pada setiap saham tercantum harga
nominal saham. Jual beli saham bisa terjadi di atas atau di bawah harga nominal. Pada
umumnya, saham dari perusahaan yang bonafide dan tepercaya akan dijual di atas harga
nominal, karena dianggap mampu memberikan dividen tinggi dan terjaga kelangsungan
hidupnya. Jual beli saham biasanya dilakukan di pasar modal (Bursa Efek).
PT dapat digolongkan menjadi lima macam, yaitu:
a. PT Perseorangan, yakni PT yang semua sahamnya jatuh ke tangan seseorang dan orang
tersebut berperan juga sebagai direksi.
b. PT Umum atau Terbuka, yakni PT yang sahamnya dapat dimiliki oleh umum karena
sahamnya dijual di bursa efek. Saham pada PT umum tidak perlu diberi nama pemilik
supaya dapat diperjualbelikan.
c. PT Tertutup yakni PT yang sahamnya tidak dijual kepada umum dan hanya
diperjualbelikan kepada sanak saudara atau kerabat. Saham pada PT tertutup diberi
nama pemilik, sehingga tidak dapat diperjualbelikan di bursa efek.
d. PT Negara, yakni PT yang semua atau sebagian sahamnya dimiliki negara.
e. PT Kosong, yakni PT yang badan usahanya masih ada tapi sudah tidak memiliki
kegiatan. PT kosong dapat dijual kepada pihak lain. Pihak lain mau membeli PT
kosong agar tidak perlu lagi mengurus pendirian PT, sehingga menghemat waktu dan
biaya.

Sebagai badan usaha, PT mempunyai alat kelengkapan organisasi yang terdiri dari:

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 93


a. Rapat Umum Pemegang Saham, yang merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam
PT. Melalui RUPS, para pemegang saham (pesero) mengangkat direksi dan komisaris,
menyetujui atau menolak perluasan usaha, menyetujui atau menolak penambahan
saham dan lain-lain.
b. Direksi atau pengurus PT, yang memiliki wewenang menjalankan perusahaan sesuai
tujuan. Direksi berhak menentukan besarnya dividen dan hal-hal lain sesuai
wewenangnya. Direksi wajib mempertanggungjawabkan keadaan dan hasil perusahaan
kepada RUPS.
c. Komisaris PT yang bertugas mengawasi Direksi. Dalam mengawasi direksi, komisaris
berhak memberikan petunjuk, teguran bahkan memberhentikan direksi untuk
sementara, sambil menunggu waktu pelaksanaan RUPS selanjutnya. Pada umumnya,
komisaris dipilih dari para pemegang saham yang memiliki saham dalam jumlah besar
dengan harapan mereka lebih sungguh-sungguh mengawasi direksi.
PT memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan PT adalah:
a. Pemegang saham memiliki tanggung jawab terbatas.
b. Kebutuhan modal mudah dipenuhi melalui penjualan saham dan obligasi.
c. Kelangsungan hidup badan usaha lebih terjamin.
d. Mudah mengadakan pengalihan kepemilikan dengan cara menjual saham.
e. Kekayaan PT terpisah dari kekayaan pribadi direksi, komisaris dan pemegang saham.
f. Tingkat profesionalisme direksi dan komisaris umumnya bisa diandalkan.
Kelemahan PT adalah:
a. Adanya pajak atas PT.
b. Pendirian PT lebih sulit dibanding badan usaha lain.
c. Biaya pengelolaan (organisasi) lebih besar karena terdapat banyak divisi atau bagian.
d. Kerahasiaan badan usaha dan perusahaan kurang terjamin.

C. Bentuk-bentuk Koperasi
Gambar 8. Lambang Koperasi Indonesia

Dalam pasal 15 UU No. 12 Tahun 1992 tentang


perkoperasian disebutkan bahwa koperasi
dapat berbentuk koperasi primer atau koperasi
sekunder. Dalam penjelasan pasal 15 UU No. 12 Tahun 1992 disebutkan bahwa pengertian
koperasi sekunder meliputi semua koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan koperasi
primer dan atau koperasi sekunder, berdasarkan kesamaan kepentingan dan tujuan efisiesi, baik
koperasi sejenis maupun berbeda jenis atau tingkatan.

1. Koperasi Sekunder
Koperasi sekunder dibentuk oleh sekurang-kurangnya tiga koperasi yang berbadan hukum
baik primer maupun sekunder. Koperasi sekunder didirikan dengan tujuan untuk
meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan mengembangkan kemampuan koperasi primer
dalam menjalankan peran dan fungsinya. Oleh sebeb itu, pendirian koperasi sekunder
harus didasarkan pada kelayakan untuk mencapai tujuan tersebut.

2. Koperasi Primer

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 94


Koperasi primer adalah koperasi yang beranggotakan orang seorang dengan jumlah
anggota minimal 20 orang, yang mempunyai aktivitas, kepentingan, tujuan, dan
kebutuhan ekonomi yang sama. Koperasi primer memiliki otonomi untuk mengatur
sendiri jenjang tingkatan, nama, dan norma-norma yang mengatur kehidupan koperasi
sekundernya.

I. RANGKUMAN

Rangkuman

A. Bentuk-bentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terdiri dari Perusahaan


Perseroan (Persero), Perusahaan Umum (Perum), dan Perusahaan Jawatan
(Perjan).
B. Persero atau perusahaan perorangan adalah BUMN yang berbentuk perseroan
terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruhnya atau paling sedikit
51% sahamnya dimiliki oleh Negara
C. Perum atau perusahaan umum adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki Negara dan
tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyedian
barang dan jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan
prinsip pengelolaan perusahaan.
D. Perjan adalah BUMN yang seluruh modalnya termasuk dalam anggaran belanja Negara
yang menjadi hak dari depertemen yang bersangkutan. Perjan bertujuan untuk pengabdian
dan melayani kepentingan masyarakat yang ditujukan untuk kesehteraan umum (public
service) dengan tidak mengabaikan syarat efesiensi, efektivitas, dan ekonomi serta
pelayanan yang memuaskan.
E. Bentuk-bentuk Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) yakni terdiri dari Badan Usaha
Perseorangan, FIRMA, Persekutuan komanditer, dan Perseroan Terbatas.
F. Badan usaha perseorangan adalah badan usaha yang didirikan oleh seseorang dan
modalnya berasal dari orang tersebut
G. Firma adalah persekutuan dua orang atau lebih untuk menjalankan perusahaan dengan
menggunakan nama bersama.
H. Persekutuan komanditer lebih sering disebut CV yang merupakan singkatan dari
Commanditaire Vennootschap (bahasa Belanda) yang berarti persekutuan atas dasar
komanditer (kepercayaan). Jadi, CV bisa diartikan sebagai persekutuan dari satu atau
beberapa orang yang bertindak sebagai pengusaha dan satu atau beberapa orang yang
bertindak sebagai pemberi modal. Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 95
I. Dalam bahasa Belanda, Perseroan Terbatas disebut Naamloze Vennootschap. Perseroan
terbatas berasal dari kata perseroan yang menggambarkan cara perolehan modal, dan
kata terbatas yang menunjukkan terbatasnya tanggung jawab para sekutu atau pesero
dalam menanggung utang dan kerugian. Dengan demikian, PT bisa diartikan sebagai
badan usaha yang modalnya terbagi atas saham-saham (sero-sero) di mana tanggung
II. LATIHAN
A. Pilihan Ganda
I. Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang benar!

1. Berikut ini adalah bentuk BUMN adalah….


a. Perusahaan perorangan
b. Perseroan terbatas
c. Pertamina
d. perumnas
e. Persero

2. Pendirian persero diusulkan oleh mentri kepada…


a. MPR
b. DPR
c. Presiden
d. pemerintah
e. departemen

3. Perumnas (Perumahan Nasional) adalah contoh dari bentuk badan usaha…


a. Perusaan umum
b. Perusahaan jawatan
c. Perusahaan terbatas
d. Perusahaan perseroan
e. Peruusahaan perorangan

4. Perjan (perusahaan jawatan) adalah contoh dari bentuk badan usaha…


a. Bumn
b. Bums
c. bumd
d. Koperasi
e. Perusahaan

5. Berikut bukan bentuk BUMS adalah…


a. firma
b. perusahaan umum
c. Perusahaan terbatas
d. Persekutuan kominditer
e. Perusahaan perseorangan
6. Badan usaha yang didirikan oleh seseorang dan modalnya dari orang tersebut adalah…
a. koperasi
b. Perum
c. Firma

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 96


d. Perusahaan jawatan
e. Perusahaan perorangan

7. Persekutuan dua orang atau lebih untuk menjalankan perusahaan dengan menggunakan
nama bersama adalah…
a. Pt
b. Cv
c. Firma
d. Perum
e. Koperasi

8. Dalam syarat material, PT harus mempunyai modal dasar yang terbagi atas saham-saham
senilai minimal
a. Rp.20.000.000,-.
b. Rp.30.000.000,-.
c. Rp.40.000.000,-.
d. Rp.50.000.000,-.
e. Rp.60.000.000,-.

9. Koperasi primer adalah koperasi yang beranggotakan orang seorang dengan jumlah
anggota minimal 20 orang, yang mempunyai aktivitas, kepentingan, tujuan, dan
kebutuhan ekonomi yang sama adalah…
a. Koperasi primer
b. Koperasi sekunder
c. Koperasi tertier
d. Koperasi semi tertier
e. Koperasi semi sekunder

10. Koperasi yang didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan
mengembangkan kemampuan koperasi primer dalam menjalankan peran dan fungsinya
adalah…
a. Koperasi primer
b. Koperasi tertier
c. Koperasi sekunder
d. Koperasi semi tertier
e. Koperasi semi sekunder

B. Uraian
1. Sebutkan 3 perbedaan BUMN dengan BUMS!
2. tuliskan 2 persamaan dan 2 perbedaan PT dengan CV!
3. Jelaskan 4 prosedur yang harus ditempuh dalam mendirikan PT guna memperoleh
status hukum!
4. Menganut asas apakah system koperasi di Indonesia?
5. Sebutkan dan jelaskan 2 bentuk koperasi dalam pasal 15 UU No. 12 tahun 1992!

Kunci Jawaban

A. Pilihan Ganda

Kunci Jawaban
1. E

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 97


2. C
3. A
4. A
5. B
6. E
7. C
8. D
9. A
10. C

B. Uraian

1. Perbedaan BUMN dan BUMS

No BUMN BUMS
.
1 Badan usaha yang didirikan oleh negara Badan usaha yang didirikan oleh swasta

2 Modal berasal dari negara Modal berasal dari swasta atau perseorangan

3 Tujuan untuk mencari keuntungan dan Tujuan hanya mencari keuntungan


menyediakan barang dan jasa yang
dibutuhkan oleh masyarakat umum

2. Dua persamaan dan dua perbedaan PT dengan CV!


No. Persamaan Perbedaan

1 Merupakan bagian dari bentuk badan PT. Kebutuhan modal berasal dari penjualan saham
usaha milik swasta dan obligasi.

CV. kebutuham modal berasal dari beberapa


sekutu

2 Pemenuhan modal mudahdipenuhi PT. Pendirian badan usaha lebih sulit dan adanya
pajak atas PT

CV. Pendirian badan usaha tidak terlalu sulit

3. 4 prosedur yang harus ditempuh dalam mendirikan PT guna memperoleh status hukum!

1. Membuat akta pendirian kekantor notaris.


2. Pengesahan oleh Menteri Kehakiman.
Akta pendirian oleh notaris dikirimkan ke Kepala Direktorat Perdata Departemen
Kehakiman untuk memperoleh surat keputusan pengesahan dari Menteri
Kehakiman.
3. Pendaftaran di PengadilanNegeri.
Pendiri membawa akta pendirian dan surat keputusan pengesahan dari Menteri
Kehakiman kekantor Panitera Pengadilan Negeri setempat untuk mendaftarkan
akta pendirian dalam buku register Perseroan Terbatas.

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 98


4. Pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Pendiri membawa akta pendirian, surat keputusan pengesahan dari Menteri
Kehakiman dan surat tanda pendaftaran dari Panitera Pengadilan Negeri
kepercetakan negara agar diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
(BNRI).

4. Menganut asas kekeluargaan


5. 2 bentuk koperasi dalam pasal 15 UU No. 12 tahun 1992
1. Koperasi Sekunder
Koperasi sekunder dibentuk oleh sekurang-kurangnya tiga koperasi yang berbadan
hukum baik primer maupun sekunder. Koperasi sekunder didirikan dengan tujuan
untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan mengembangkan kemampuan
koperasi primer dalam menjalankan peran dan fungsinya.
2. Koperasi primer adalah koperasi yang beranggotakan orang seorang dengan jumlah
anggota minimal 20 orang, yang mempunyai aktivitas, kepentingan, tujuan, dan
kebutuhan ekonomi yang sama.

III. DAFTAR PUSTAKA

Sa’diyah, Chumidatus dkk. 2009. Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

Noviani, Lenny. 2009. Ekonomi : Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional
Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 99
http/Badan%20usaha%20%20Wikipedia%20bahasa%20Indonesia,%20ensiklopedia%20bebas.ht
m (diunduh pada tanggal 5 mei 2014)

http//BENTUKBENTUK%20BUMN%20BERDASRKAN%20UU%20NO%201%20THN%201
995.htm (diunduh pada tanggal 5 mei 2014)

PETA KONSEP

PelakuEkonomidalamSistemPerekonomian
Indonesia

(BUMN,BUMSdanKoprasi)

Ciri-ciri Kelebihan Kelemahan

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 100

BUMN BUMS Koprasi


BUMN BUMS Koprasi
Modul : Pelaku Ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia

C. Kompetensi Inti (KI)


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli (gotong
royong,kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya,dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

D. Kompetensi Dasar dan Indikator


3.8 Menganalisis peran pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia
3.8.6 Mendeskripsikan Ciri-ciri BUMN, BUMS dan Koperasi
3.8.7 Menyebutkan Kebaikan dan Kelemahan BUMN, BUMS dan Koperasi.

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 101


URAIAN MATERI

A. CIRI-CIRI BUMN, BUMS DAN KOPERASI


1. Ciri-ciri BUMN
a. Penguasaan badan usaha dimiliki oleh pemerintah.
b. Pengawasan dilakukan, baik secara hirarki maupun secara fungsional dilakukan oleh
pemerintah.
c. Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha berada di tangan pemerintah.
d. Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan
usaha.
e. Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah.
f. Untuk mengisi kas negara, karena merupakan salah satu sumber penghasilan negara.
g. Agar pengusaha swasta tidak memonopoli usaha yang menguasai hajat hidup orang
banyak.
h. Melayani kepentingan umum atau pelayanan kepada masyarakat.
i. Merupakan lembaga ekonomi yang tidak mempunyai tujuan utama mencari
keuntungan, tetapi dibenarkan untuk memupuk keuntungan.
j. Merupakan salah satu stabilisator perekonomian negara.
k. Dapat meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi serta terjaminnya
prinsip-prinsip ekonomi.
l. Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara yang dipisahkan.
m. Peranan pemerintah sebagai pemegang saham. Bila sahamnya dimiliki oleh
masyarakat, besarnya tidak lebih dari 49%, sedangkan minimal 51% sahamnya
dimiliki oleh negara.
n. Pinjaman pemerintah dalam bentuk obligasi.
o. Modal juga diperoleh dari bantuan luar negeri.
p. Bila memperoleh keuntungan, maka dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.
q. Pinjaman kepada bank atau lembaga keuangan bukan bank.

Gambar 01. Pertamina adalah salah satu contoh BUMN

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 102


2. Ciri-ciri BUMS
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) mempunyai ciri-ciri yang dapat dikategorikan
berdasarkan kepemilikannya, fungsi, dan permodalannya.
a. Berdasarkan kepemilikannya, BUMS mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1. Untuk badan usaha swasta perseorangan, antara lain:
 pemilik badan usaha adalah perseorangan,
 pemilik merupakan pemegang kekuasaan tertinggi, sehingga dapat mengatur
segala sesuatu usahanya,
 jalannya badan usaha tergantung pada kebijakan perseorangan,
 semua kewajiban dan risiko yang terjadi menjadi tanggung jawab pemilik
secara perseorangan.
2. Untuk badan usaha swasta persekutuan, antara lain:
 pemilik badan usaha adalah persekutuan dua orang atau lebih,
 wewenang pengelolaan badan usaha ditetapkan berdasarkan penjanjian dalam
persekutuan,
 maju mundurnya kegiatan badan usaha tergantung pada sekutu yang
mengurusnya,
 seluruh kegiatan usaha diarahkan untuk mencapai keuntungan bersama.

b. Berdasarkan fungsinya, BUMS mempunyai ketentuan sebagai berikut.


1. Bertujuan untuk memperoleh keuntungan dan membagikan keuntungan tersebut
2. Sebagai lembaga ekonomi yang memberikan pelayanan kepada masyarakat
dengan menciptaken barang dan jasa yang dibu-tuhkan oleh masyarakat
3. Sebagai salah satu dinamisator dalam kehidupan perekonomian masyarakat
4. Sebagai pengelola dan pengolah sumber daya, baik sumber daya alam maupun
sumber daya manusia
5. Sebagai partner kerja pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
c. Berdasarkan permodalannya, BUMS mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1. Modal seluruhnya dimiliki oleh pihak swasta atau pengusaha.
2. Pinjaman diperoleh dari bank dan lembaga keuangan bukan bank.
3. Dapat menerbitkan saham dan menjualnya kepada masyarakat melalui bursa efek.
4. Laba sebagian dibagi kepada pemegang saham, dan sebagian merupakan laba yang
ditahan.
5. Cadangan-cadangan untuk pengembangan usaha.
6. Dapat menerbitkan obligasi untuk pinjaman jangka panjang.

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 103


Gambar 02. BCA adalah salah satu contoh BUMS

3. Ciri-ciri KOPERASI
Koperasi di Indonesia pada dasarnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Koperasi adalah kumpulan orang dan bukan kumpulan modal. Artinya, koperasi
mengabdi dan menyejahterakan anggotanya.
2. Semua kegiatan di dalam koperasi dilaksanakan dengan bekerja sama dan bergotong
royong berdasarkan persamaan derajat, hak, dan kewajiban anggotanya yang berarti
koperasi merupakan wadah ekonomi dan sosial.
3. Segala kegiatan di dalam koperasi didasarkan pada kesadaran para anggota, bukan
atas dasar ancaman, intimidasi, atau campur tangan pihak-pihak lain yang tidak ada
sangkut pautnya dengan koperasi.
4. Tujuan ideal koperasi adalah untuk kepentingan bersama para anggotanya.

Gambar 03. Lambang Koperasi lama dan baru

B. KEBAIKAN DAN KEKURANGAN BUMN, BUMS DAN KOPERASI


1. Kebaikan dan kekurangan BUMN
a. Kelebihan BUMN
1. Menguasai sektor yang vital bagi kehidupan rakyat banyak
2. Mendapat jaminan dan dukungan dari negara
3. Permodalannya sudah pasti karena mendapat modal dari negara
4. Kelangsungan hidup perusahaan terjamin
5. Sebagai sumber pendapatan negara

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 104


b. Kekurangan BUMN
1. Pengelolaan faktor-faktor produksi tidak efisien
2. Manajemen perusahaan kurang profesional
3. Menimbulkan monopoli atas sektor-sektor vital
4. Pengelolaan perusahaan terhambat dengan peraturan-peraturan yang mengikat
6. Sulit memperoleh keuntungan bahkan seringkali merugi

2. Kebaikan dan kekurangan BUMS


KEBAIKAN/KELEBIHAN KEBURUKAN/KEKURANGAN
a) menambah lapangan kerja, a) berkurangnya devisa negara karena
keringanan bea masuk,
b) merangsang sistem pendidikan dan b) adanya kemungkinan penyalahgunaan
latihan kerja, potensi sumber daya dan wewenang,
c) mempermudah kegiatan ekspor-impor, c) mengalirnya devisa ke luar negeri,
d) meningkatan pendapatan dan devisa d) berkurangnya pendapatan
negara. negara karena keringanan pajak.
e) meningkatnya standar keahlian dan alih e) menimbulkan ketegangan karena
teknologi. persaingan yang tidak sehat.

Ada beberapa bentuk BUMS antara lain:


a. Perusahaan Perseorangan
 Kebaikan dari perusahaan perseorangan adalah sebagai berikut :
1. Mudah ddirkan, Setiap orang dapat mengembangkan usaha perseorangan.
Biasanya usaha ini tidak perlu mendapat izin dari lembaga pemerintah untuk
menjalankannya.
2. Organisasinya sederhana sehingga biaya organisasinya pun rendah, Modal yang
digunakan relatif sedikit karena biaya-biaya juga masih rendahDan umumnya
modal yang digunakan adalah tabungan yang dimiliki
3. Pengelolaannya fleksibel dan bebas, Manajemen perusahaan sangat bebas yaitu
pemilik perusahaan dapat menentukan sendiri jam kerjanya, dengan bebas
membuat keputusan tentang apa yang harus dilakukannya, bebas menentukan
harga, menentukan jumlah barang yang diproduksi, dan berbagai keputusan lain
dan bebas pula menggunakan pendapatan yang diperoleh dari usahanya. Juga
pemilik perusahaan bebas untuk menutup usahanya apabila ingin melakukan
kegiatan lain.
4. Kerahasiaan usaha terjamin, Sebagai perusahaan yang dijalankan sendiri, seluk-
beluk kegiatan usahanya dirahasiakan. Ketiadaan pemilik lain menyebabkan
pemilik usaha tidak perlu membuat laporan mengenai kegiatan yang
dilakukannya. Pihak lain juga tidak mengetahui nilai penjualannya, modal yang
digunakannya dan keuntungan yang diperoleh. Masalah-masalah yang dihadapi
perusahaan juga dapat dirahasiakan.

 Adapuan yang menjadi kekurangan perusahaan perseorangan adalah :


1. Pertanggungjawaban pemilik tidak terbatas, Maksudnya apabila perusahaan
memiliki tanggungjawab untuk membayar utang, maka tanggungjawab ini tidak
terbatas pada modal perusahaan saja tapi juga meliputi kekayaan pribadi pemilik

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 105


2. Modal Terbatas, Karena modal hanya berasal dari tabungan pemilik, sehingga
modal terbatas . modal yang terbatas ini mengurangi kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan produk yang besar.
3. Kualitas Manajerial dan kualitas Pekerja Terbatas, Pemilik belum tentu memiliki
pengetahuan yang mendalam tentang usaha yang dijalankannya. Oleh sebab itu
kualitas manajemennya terbatas. Disamping itu juga susah untuk mendapatkan
pekerja yang baik karena pekerja lebih suka bekerja di pewrusahaan yang
memberikan gaji serta jenjang prestasi organisasi yang lebih besar.
4. Kelangsungan operasi perusahaan terbatas, Umur usaha sangat tergantung
padakeadaan dan sikap pemiliknya karena pemiliklah yang memiliki fungsi vital
dalam menjalankan perusahaan.

b. Firma
Kebaikan firma adalah sebagai berikut :
1. Modal lebih besar, karena pemilik yang menyetorkan modalnya untuk
perusahaan sudah terdiri dari beberapa orang
2. Tanggungjawab bersama, apabila terjadi sesuatu yang tidak menguntungkan,
seperti perusahaan memiliki utang maka ssemua pemilik menanggung
kewajiban secara bersama-sama
3. Status badan usaha jelas karena memiliki akta dari notaris dan terdaptar di
pengadilan negeri
4. Didirikan dan pengelolaan secara bersama, maksudnya bahwa perusahaan
dikelola secara bersama-sama oleh pemilik perusahaan yang biasanya pemilik
terdiri dari beberapa orang.

Beberapa kekurangan dari Firma antara lain :


1. tanggungjawab pemilik tidak terbatas, maksudnya tanggungjawab pemilik
tidak hanya sebatas pada modal yang ada pada perusahaan tapi kekayaan
pribadi juga termasuk dan dapat ditarik untuk melunasi kewajiban
2. sulit memperoleh laba
3. gampang bubar, karena jika terjadi perselisihan antara pemilik maka
perusahaan akan rapuh karena posisi pemilik sama dan mempunyai suara yang
selevel
4. modal sulit ditarik walaupun sekutu mengundurkan diri.

c. Commanditaire Vennootschap (CV)


Kebaikan Persekutuan Komanditer antara lain :
1. Kebutuhan akan modal lebih mudah untuk terpenuhi, karena pemilik atau
penanam modal lebih banyak dan bisa lebih mudah memperoleh pinjaman
2. Pimpinan perusahaan dapat terdiri dari satu orng atau lebih
3. Tanggungjawab sekutu komanditer terbatas, tanggungjawabnya hanya
terbatas hanya pada modal yang disetor karena ia tidak ikut campur dalam
pengelolaan perusahaan
4. Menggunakan akta otentik maksudnya secara lisan dan tertulis ,
5. Peraturan tentang pembagian untung dan rugi berdasarkan besarnya modal
yang ditanam
6. Kekayaan pribadi dipisahkan dari kekayaan perusahaan
Keburukan Persekutuan Komanditer antara lain :
1. Dapat terjadi selisih paham antar pemilik
2. Sekutu komanditer tidak ikut menjalankan usaha perusahaan

d. Perseroan Terbatas (PT)


Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 106
kebaikan PT,antara lain:
1. Tanggung jawab terbatas.
2. Saham mudah diuraikan.
3. Mudah memperoleh modal.
4. Pengelolaannya bersifat professional.
Kelemahan PT, antara lain:
1. Proses pendiriannya kompleks.
2. Dua kali bayar pajak.
3. Peraturannya banyak (sesuai UU).
4. Sukar merahasiakan kegiatan perusahaan.
5. Dapat mengurangi motivasi kerja

3. Kebaikan dan Kekurangan Koperasi

KEBAIKAN/KELEBIHAN KEBURUKAN/KEKURANGAN
Bersifat terbuka dan sukarela, Kemampuan tenaga professional dalam
pengelolaan koperasi,
Besarnya simpanan pokok & simpanan Rendahnya kesaran berkoperasi pada
wajib tidak memberatkan anggota, anggota,
Setiap anggota memiliki hak suara yang Daya saing lemah,
sama, bukan berdasarkan besarnya
modal,
Bertujuan meningkatkan kesejahteraan Modal terbatas.
anggota dan bukan semata-mata mencari
keuntungan.

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 107


Rangkuman

1. Ciri-ciri BUMN antara lain: Pengawasan dilakukan, baik secara hirarki


maupun secara fungsional dilakukan oleh pemerintah, Kekuasaan penuh
dalam menjalankan kegiatan usaha berada di tangan pemerintah,
Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan
kegiatan usaha, dll.
2. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) mempunyai ciri-ciri yang dapat
dikategorikan berdasarkan kepemilikannya, fungsi, dan permodalannya.
3. Ciri ciri koperasi adalah Semua kegiatan di dalam koperasi dilaksanakan
dengan bekerja sama dan bergotong royong berdasarkan persamaan derajat,
hak, dan kewajiban anggotanya yang berarti koperasi merupakan wadah
ekonomi dan sosial. Segala kegiatan di dalam koperasi didasarkan pada
kesadaran para anggota, bukan atas dasar ancaman, intimidasi, atau campur
tangan pihak-pihak lain yang tidak ada sangkut pautnya dengan koperasi
4. Beberapa kelebihan BUMN adalah Menguasai sektor yang vital bagi
kehidupan rakyat banyak, Mendapat jaminan dan dukungan dari negara.
beberapa kekurangannya, Pengelolaan faktor-faktor produksi tidak efisien
dan Manajemen perusahaan kurang profesional.
5. Kebaikan BUMS adalah menambah lapangan kerja dan merangsang sistem
pendidikan dan latihan kerja sedangkan kekurangannya adalah
berkurangnya devisa negara karena keringanan bea masuk.
6. Kelebihan koperasi antara lain adalah Bersifat terbuka dan sukarela
Besarnya simpanan pokok & simpanan wajib tidak memberatkan anggota.
Kekurangan koperasi antara lain adalah Kemampuan tenaga professional
dalam pengelolaan koperasi dan Rendahnya kesaran berkoperasi pada
anggota.

Ekonomi Kelas XI Semester 2. SMA Negeri Situraja | 108


LATIHAN

Plihan Ganda
Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang paling benar!
1. Yang merupakan ciri-ciri BUMN adalah…….
a. pemilik badan usaha adalah perseorangan
b. Penguasaan badan usaha dimiliki oleh pemerintah
c. Modal seluruhnya dimiliki oleh pihak swasta atau pengusaha
d. jalannya badan usaha tergantung pada kebijakan perseorangan
e. seluruh kegiatan usaha diarahkan untuk mencapai keuntungan bersama

2. Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah, ini merupakan
ciri-ciri…….
a. BUMS
b. BUMN
c. KOPERASI
d. FIRMA
e. PT

3. Dibawah ini merupakan ciri-ciri dari BUMS berdasarkan kepemilikan persekutuan, kecuali….
a. Modal seluruhnya dimiliki oleh swasta atau pengusaha
b. pemilik badan usaha adalah persekutuan dua orang atau lebih
c. seluruh kegiatan usaha diarahkan untuk mencapai keuntungan bersama
d. maju mundurnya kegiatan badan usaha tergantung pada sekutu yang mengurusnya
e. wewenang pengelolaan usaha ditetapkan berdasarkan penjanjian dalam persekutuan

4. kelebihan dari BUMN adalah……


a. Saham mudah diuraikan
b. Tanggung jawab terbatas.
c. Mudah memperoleh modal.
d. Pengelolaannya bersifat professional.
e. Menguasai sektor yang vital bagi kehidupan rakyat banyak

5. Yang bukan merupakan kelebihan PT adalah……


a. Pengelolaannya bersifat professional
b. Dapat mengurangi motivasi kerja
c. Mudah memperoleh modal.
d. Tanggung jawab terbatas
e. Saham mudah diuraikan
Uraian

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat!

1. Sebutkan 5 kebaikan dan kekurangan BUMS!


2. Sebutkan dan jelaskan 6 ciri-ciri koperasi di Indonesia!
3. Sebutkan 4 Kelebihan dan kekurangan koperasi!
4. Sebutkan 5 kelemahan PT!
5. Sebutkan 10 ciri-ciri BUMN!

Digunakan Untuk SMA Negeri, Ekonomi Kelas XI Semester . 109


Kunci Jawaban

Pilihan Ganda

1. B
2. B
3. A
4. E
5. B

Uraian

1. Lima kelebihan dan kekurangan BUMS

KEBAIKAN/KELEBIHAN KEBURUKAN/KEKURANGAN
a) menambah lapangan kerja, a) berkurangnya devisa negara karena
keringanan bea masuk,
b) merangsang sistem pendidikan dan b) adanya kemungkinan penyalahgunaan
latihan kerja, potensi sumber daya dan wewenang,
c) mempermudah kegiatan ekspor-impor, c) mengalirnya devisa ke luar negeri,
d) meningkatan pendapatan dan devisa d) berkurangnya pendapatan
negara. negara karena keringanan pajak.
e) meningkatnya standar keahlian dan alih e) menimbulkan ketegangan karena
teknologi. persaingan yang tidak sehat.

Digunakan Untuk SMA Negeri, Ekonomi Kelas XI Semester . 110


2. Koperasi di Indonesia pada dasarnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Koperasi adalah kumpulan orang dan bukan kumpulan modal. Artinya, koperasi
mengabdi dan menyejahterakan anggotanya.
b. Semua kegiatan di dalam koperasi dilaksanakan dengan bekerja sama dan bergotong
royong berdasarkan persamaan derajat, hak, dan kewajiban anggotanya yang berarti
koperasi merupakan wadah ekonomi dan sosial.
c. Segala kegiatan di dalam koperasi didasarkan pada kesadaran para anggota, bukan atas
dasar ancaman, intimidasi, atau campur tangan pihak-pihak lain yang tidak ada sangkut
pautnya dengan koperasi.
d. Tujuan ideal koperasi adalah untuk kepentingan bersama para anggotanya.

3. Kelebihan dan kekurangan koperasi


KEBAIKAN/KELEBIHAN KEBURUKAN/KEKURANGAN
Bersifat terbuka dan sukarela, Kemampuan tenaga professional dalam
pengelolaan koperasi,
Besarnya simpanan pokok & simpanan Rendahnya kesaran berkoperasi pada
wajib tidak memberatkan anggota, anggota,
Setiap anggota memiliki hak suara yang Daya saing lemah,
sama, bukan berdasarkan besarnya
modal,
Bertujuan meningkatkan kesejahteraan Modal terbatas.
anggota dan bukan semata-mata mencari
keuntungan.

4. Kelemahan PT, antara lain:


a. Proses pendiriannya kompleks.
b. Dua kali bayar pajak.
c. Peraturannya banyak (sesuai UU).
d. Sukar merahasiakan kegiatan perusahaan.
e. Dapat mengurangi motivasi kerja

5. Sepuluh ciri-ciri BUMN


a. Penguasaan badan usaha dimiliki oleh pemerintah.
b. Pengawasan dilakukan, baik secara hirarki maupun secara fungsional dilakukan oleh
pemerintah.
c. Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha berada di tangan pemerintah.
d. Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan usaha.
e. Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah.
f. Untuk mengisi kas negara, karena merupakan salah satu sumber penghasilan negara.
g. Agar pengusaha swasta tidak memonopoli usaha yang menguasai hajat hidup orang
banyak.
h. Melayani kepentingan umum atau pelayanan kepada masyarakat.
i. Merupakan lembaga ekonomi yang tidak mempunyai tujuan utama mencari keuntungan,
tetapi dibenarkan untuk memupuk keuntungan.
j. Merupakan salah satu stabilisator perekonomian negara.

Digunakan Untuk SMA Negeri, Ekonomi Kelas XI Semester . 111


Daftar Pustaka

http://ellsaells.blogspot.com/2011/10/bumn-bums-dan-koperasi.html (diakses tanggal 29 April


2014)

http://www.ombar.net/2009/08/landasan-dan-asas-koperasi-indonesia.html (diakses tanggal 29 April


2014)

http://mariskanovelia.blogspot.com/2013/06/ciri-ciri-kelebihan-dan-kekurangan.html (diakses
tanggal 29 April 2014)

Digunakan Untuk SMA Negeri, Ekonomi Kelas XI Semester . 112


PETA KONSEP

Pasar Modal

PENGERTIAN PASAR MODAL MEKANISME TRANSAKSI


PERAN PASAR MODAL
PRODUK PASAR
PELAKU PASAR MODAL
MODAL INVESTASI DI PASAR
MODAL
LEMBAGA PENUNJANG
PASAR MODAL

PROFESI PENUNJANG
PASAR MODAL

BADAN PEMBINA,
PENGAWAS DAN PEMBANTU
PASAR MODAL

Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar
1.1. Mensyukuri sumberdaya sebagai karunia Tuhan YME dalam rangka pemenuhan kebutuhan
1.2. Mengamalkan ajaran agama sebagai pelaku pasar modal
2.1. Bersikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, kreatif, mandiri, kritis dan analitis dalam
mengelola pasar modal
2.2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, mandiri, berani sebagai pelaku
pasar modal
3.9. Mendeskripsikan pasar modal dalam perekonomian
Indikator
3.9.1.Mendeskripsikan pengertian pasar modal
3.9.2. Menyimpulkan peran pasar modal
3.9.3. Menelaah pelaku pasar modal
3.9.4. Merangkum jenis lembaga penunjang pasar modal
3.9.5. Mengidentifikasikan jenis-jenis Instrumen/produk pasar modal
3.9.6. Mendeskripsikan jenis-jenis Instrumen/produk pasar modal
3.9.7. Mengklasifikasikan jenis-jenis instrumen/produk pasar modal
3.9.8. Menelaah manfaat dan resiko jenis-jenis Instrumen/produk pasar modal
3.9.9. Menjelaskan mekanisme transaksi di pasar modal
3.9.10. Menyebutkan syarat-syarat perusahaan melakukan proses emisi di pasar modal
3.9.11. Mengurutkan tahapan-tahapan dalam proses emisi efek
3.9.12. Menjabarkan cara berinvestasi di pasar modal
3.9.13. Mengklasifikasi tahapan emisi di pasar perdana
3.9.14. Mengklasifikasi tahapan emisi di pasar sekunder
3.9.15. Memperjelas indeks harga saham

4.9. Meyimulasikan mekanisme perdagangan saham dan investasi di pasar modal


4.9.1. Membuat bagan prosedur penawaran dan pemesanan efek di pasar perdana dan pasar
sekunder

Digunakan Untuk SMA Negeri, Ekonomi Kelas XI Semester . 113


PASAR MODAL
Uraian Materi:
Pertemuan 14 :

1. Pengertian Pasar Modal


Pasar modal hampir sama dengan pasar uang. Bedanya, pasar uang memperjualbelikan uang dalam
bentuk surat-surat berharga yang berjangka waktu kurang dari satu tahun (jangka pendek), sedangkan
pasar modal adalah pasar yang memperjualbelikan uang dalam bentuk surat-surat berharga yang
berjangka waktu lebih dari satu tahun (jangka panjang). Atau: pasar yang mempertemukan permintaan
dan penawaran uang dalam bentuk surat-surat berharga yang berjangka waktu lebih dari satu tahun.
Dalam pasar modal, surat berharga disebut juga dengan istilah “efek”. Lebih rinci, Undang-Undang No.
8 Tahun 1985 tentang Pasar Modal, telah mengartikan pasar modal sebagai, kegiatan yang bersangkutan
dengan:
a. Penawaran umum dan penawaran efek (surat berharga);
b. Perusahaan publik (umum) yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya;
c. Lembaga atau profesi yang berkaitan dengan efek.

Pasar modal disebut juga bursa efek. Ada tiga macam bursa efek di Indonesia, yaitu Bursa Efek
Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), dan Bursa Paralel Indonesia. Berbeda dengan BEJ dan BES,
Bursa Paralel Indonesia merupakan bursa yang didirikan sebagai pilihan alternatif bagi pemodal yang
memiliki dana terbatas.
Dalam pasar modal kita akan mengenal istilah berikut:
a. Pemodal/Investor, yaitu pihak yang memiliki modal atau dana untuk dipinjamkan; dan
b. Emiten, yaitu pihak yang ingin meminjamkan modal atau dana.
Kedua pihak tersebut akan saling bertemu membentuk kesepakatan melalui mekanisme tertentu yang
melibatkan beberapa pihak lain seperti yang sudah diatur oleh peraturan pasar modal.

2. Peran Pasar modal


Pasar modal memiliki peranan dan manfaat seperti berikut ini:
a. Pasar Modal Merupakan Wahana Pengalokasian Dana Secara Efisien
Jika Anda sebagai investor, maka Anda dapat melakukan investasi pada beberapa perusahaan melalui
pembelian efek-efek yang baru ditawarkan atau pun yang diperdagangkan di pasar modal.
Sebaliknya, pihak perusahaan dapat memperoleh dana yang dibutuhkan dengan menawarkan
instrumen keuangan jangka panjang melalui pasar modal tersebut.

b. Pasar Modal sebagai Alternatif Investasi


Anda akan menemukan alternatif berinvestasi di pasar modal dengan memperoleh keuntungan dan
sejumlah risiko tertentu.
c. Pasar modal pun memungkinkan Anda (para investor) untuk memiliki perusahaan yang sehat dan
berprospek baik
Seperti ini sebaiknya tidak hanya dimiliki oleh sejumlah orangorang tertentu saja karena penyebaran
kepemilikan secara luas akan mendorong perkembangan perusahaan menjadi lebih transparan.
d. Pelaksanaan Manajemen Perusahaan Secara Profesional dan Transparan
Keikutsertaan masyarakat dalam kepemilikan perusahaan mendorong perusahaan untuk menerapkan
manajemen secara lebih profesional, efisien dan berorientasi pada keuntungan, sehingga tercipta
suatu kondisi “Good Corporate Governance” serta keuntungan yang lebih baik bagi para investor.
e. Peningkatan Aktivitas Ekonomi Nasional
Pasar modal memudahkan perusahaan-perusahaan dalam memperoleh dana, sehingga akan
mendorong perekonomian nasional menjadi lebih maju, yang selanjutnya akan menciptakan
kesempatan kerja yang luas, serta meningkatkan pendapatan pajak bagi pemerintah.

Digunakan Untuk SMA Negeri, Ekonomi Kelas XI Semester . 114


Sehubungandengan pelaksanaan “Good Corporate Governance”, Bapepam menganjurkan setiap
perusahaan publik untuk memiliki suatu komite audit.
Jadi, pasar modal mempunyai peranan yang sangat besar bagi masyarakat, perusahaan maupun
pemerintah.

Pertemuan 15 :
3. Pelaku Pasar Modal
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, di pasar modal akan bertemu dua pihak, yaitu pihak yang memiliki
modal untuk dipinjamkan atau diinvestasikan (disebut pemodal/investor) dan pihak yang ingin
meminjammodal (disebut emiten). Sesuai ketentuan pasar modal, dua pihak tersebut tidak bisa bertemu
secara langsung untuk membuat transaksi, tetapi harus melibatkan beberapa pihak lain sesuai peraturan
pasar modal. Dengan demikian, pelaku dalam pasar modal meliputi pemodal/investor, emiten, perusahaan
efek, dan danareksa (investment fund).

a. Pemodal/Investor
Pemodal adalah pihak yang memiliki modal untuk dipinjamkan atau diinvestasikan. Modal
dipinjamkan oleh pemodal dengan cara membeli suratsurat berharga yang ditawarkan oleh emiten.
Dengan demikian berarti pemodal telah meminjamkan uangnya kepada emiten.Dan dari pembeli
tersebut pemodal bisa memperoleh keuntungan berupa dividen atau bunga.
Kemudian, untuk memperoleh keuntungan lebih, pemodal bisa menjual kembali surat berharga yang
telah dibelinya dengan tujuan mendapat capital gain, yaitu keuntungan berupa selisih dari harga jual
dikurangi harga beli. Misal: ketika membeli saham harga per lembar hanya Rp300,-, ketika dijual harga
per lembar Rp350,-. Berarti capital gain-nya sebesar Rp50,- per lembar. Bayangkan berapa
keuntungannya bila yang dijual adalah 30.000 lembar.
Hal yang perlu diingat, dalam mekanisme pasar modal, pemodal tidak bisa bertransaksi langsung
dengan emiten; tetapi untuk bisa bertransaksi pemodal harus terlebih dulu menjadi nasabah dari suatu
perusahaan efek.Sehingga semua transaksi akan dilakukan melalui perusahaan efek tersebut.

b. Emiten
Emiten adalah pihak yang ingin meminjamkan modal. Modal dipinjamkan emiten dengan cara
melakukan emisi, yaitu menawarkan efek (surat berharga) untuk dijual atau diperdagangkan. Bila efek
yang dijualnya ada yang membeli maka emiten akan memperoleh uang yang diperlukan. Emiten
umumnya adalah perusahaan atau lembaga yang membutuhkan modal untuk membiayai atau
memperluas usahanya.

Digunakan Untuk SMA Negeri, Ekonomi Kelas XI Semester . 115


c. Perusahaan Efek
Perusahaan efek adalah perusahaan yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam (Badan Pengawas
Pasar Modal) untuk menjalankan satu atau beberapa kegiatan berikut:
1) perantara perdagangan efek;
2) penjamin emisi efek;
3) manajer investasi; dan
4) penasihat investasi.

d. Danareksa (Investment Fund)


Danareksa adalah pihak yang kegiatannya melakukan investasi, investasi kembali atau perdagangan
efek.

LEMBAGA PENUNJANG PASAR MODAL

1. Pengertian Lembaga Penunjang Pasar Modal


Lembaga Penunjang Pasar Modal merupakan lembaga yang menunjang semua kegiatan di pasar
modal, meliputi bank kustodian, biro administrasi efek, wali amanat, penasihat investasi, pemeringkat
efek, dan penjamin emisi.
a. Bank Kustodian
Bank kustodian adalah bank yang berfungsi melakukan penyimpanan dan pengamanan fisik dokumen-
dokumen efek.

b. Biro Administrasi Efek (BAE)


Biro administrasi adalah lembaga yang melaksanakan kegiatan administrasi efek bagi emiten, seperti
pembukuan, transfer, registrasi, pemecahan surat kolektif saham, pembayaran dividen, dan lain-lain.

c. Wali Amanat
Wali amanat adalah pihak yang dipercaya mewakili kepentingan pedagang obligasi.

d. Penasihat Investasi
Penasihat investasi adalah pihak yang bertugas memberikan nasihat investasi. Penasihat investasi
hampirsama dengan manajer investasi. Bedanya, penasihat investasi hanya memberikan nasihat, tapi
tidak mengelola dana seperti yang dilakukan manajer investasi.

e. Pemeringkat Efek
Pemeringkat efek adalah pihak yang bertugas memberikan pendapat secara objektif, jujur, dan tidak
memihak mengenai risiko suatu efek.

f. Penjamin Emisi
Penjamin emisi adalah pihak yang bertugas memberi jaminan untuk membeli saham yang tidak habis
terjual supaya modal atau dana yang dibutuhkan emiten dapat terpenuhi.

2. Profesi Penunjang Pasar Modal


Profesi penunjang pasar modal merupakan profesi atau pekerjaan yang ikut menunjang kelancaran
pasar modal.Profesi penunjang pasar modal meliputi akuntan, konsultan hukum, penilai (appraiser), dan
notaris.

a. Akuntan
Akuntan adalah profesi yang bertugas melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan suatu
perusahaan, apakah sudah sesuai dengan Prinsip Akuntansi Indonesia dan ketentuan Bapepam.Untuk
melakukan tugasnya di pasar modal, akuntan yang bersangkutan harus terdaftar di Bapepam dan juga
harus selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengenai akuntansi, pengendalian interen,
dan pemeriksaan perusahaan efek.

b. Konsultan Hukum
Konsultan hukum adalah profesi yang bertugas memeriksa aspek-aspek hukum emiten dan
memberikan legal opinion (pendapat hukum) mengenai keadaan dan keabsahan usaha emiten, seperti
anggaran dasar, izin usaha, bukti pemilikan harta kekayaan, perjanjian/perikatan dengan pihak ketiga,

Digunakan Untuk SMA Negeri, Ekonomi Kelas XI Semester . 116


dan lain-lain.Oleh karena itu, konsultan hukum yang terdaftar di Bapepam harus memiliki pengetahuan
dan keahlian yang tinggi mengenai dunia pasar modal, baik teori maupun praktik.

c. Penilai (Appraiser)
Penilai adalah profesi yang bertugas melakukan penilaian terhadap aktiva (harta) menurut nilai yang
wajar kepada emiten yang akan go public (menjual sahamnya) dan kepada emiten yang melakukan
proses akuisisi.

d. Notaris
Notaris adalah profesi yang bertugas membantu para pelaku pasar modal dalam menyusun anggaran
dasar dan kontrak-kontrak penting.

3. Badan Pembina, Pengawas dan Pembantu Pasar Modal


Dalam pasar modal terdapat badan pembina pasar modal, badan pengawas dan pembantu pasar
modal. Untuk lebih memahami badan-badan tersebut, berikut ini kita akan membahas mengenai badan
pembina pasar modal, badan pengawas dan pembantu pasar modal.
a. Badan Pembina Pasar Modal
Badan Pembina Pasar Modal terdiri atas Ketua, Wakil Ketua, Anggota, dan Sekretaris dengan susunan
sebagai berikut.
Ketua : Menteri Keuangan
Wakil Ketua : Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua BAPPENAS
Anggota : Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, Menteri Muda Sekretaris Negara, Menteri
Muda Keuangan,Gubernur Bank Indonesia, dan Ketua Badan Koordinasi Penanaman
Modal (BKPM).
Sekretaris : Ketua BAPEPAM
Adapun tugas Pembina Pasar Modal adalah:
1. Memberikan pertimbangan kebijakan kepada Menteri Keuangan dalam melaksanakan
wewenangnya di bidang pasar modal berdasarkan UU No. 15 tahun 1952 tentang Bursa dan
Peraturan Perundangan Lainnya;
2. Memberikan pertimbangan kebijakan kepada Menteri Keuangan dalam melaksanakan wewenang
terhadap BUMN.

b. Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)


Bapepam memiliki tugas-tugas, sebagai berikut:
1. Melaksanakan penilaian terhadap perusahaan yang akan menjual efeknya melalui pasar modal,
apakah telah memenuhi syarat yang telah ditentukan.
2. Mengikuti perkembangan perusahaan-perusahaan yang menjual efek di pasar modal secara terus-
menerus.
3. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pasar modal yang diselenggarakan pasar modal
nasional.

Berdasarkan UU No. 5 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Bapepammemiliki wewenang sebagai
berikut:
1. Memberikan izin, persetujuan, dan pendaftaran kepada para pelaku pasar modal.
2. Memproses pendaftaran dalam rangka penawaran umum.
3. Menerbitkan peraturan pelaksanaan dari perundang-undangan di bidang pasar modal.
4. Melakukan penegakan hukum atas setiap pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di
bidang pasar modal.
Sebelum menjadi Badan Pengawas Pasar Modal, Bapepam dulunya bernama Badan Pelaksana Pasar
Modal.Tetapi sejak pasar modal diswastanisasi menjadi PT Bursa Efek Jakarta pada tahun 1991 maka
fungsi Bapepam sebagai pelaksana berubah menjadi pengawas saja.

c. PT Danareksa
PT Danareksa didirikan pemerintah untuk menjaga kelangsungan hidup pasar modal dan mewakili
masyarakat terutama yang berkemampuan terbatas dalam membeli saham.PT Danareksa memiliki
tugas-tugas, sebagai berikut:
1. Membantu mempercepat masyarakat yang berkemampuan terbatas untuk membeli saham sehingga
mereka dapat menikmati dividen (pembagian keuntungan perusahaan). Caranya: PT Danareksa
akanmembeli saham sebesar 50% dari yang ditawarkan. Saham tersebut lalu dipecah-pecah dalam
bentuk sertifikat saham dengan nilai nominal Rp10.000,-, dan masyarakat boleh membelinya
paling banyak 100 lembar.
2. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam membeli efek dalam rangka pengerahan dan dana dari
masyarakat. Selain masyarakat dapat menikmati dividen, dana yang terkumpul bisa disalurkan ke
emiten untuk pengembangan usahanya.

Digunakan Untuk SMA Negeri, Ekonomi Kelas XI Semester . 117


Instrumen / Produk Pasar Modal
Dalam melakukan transaksi di pasar selalu ada barang yang dijualbelikan. Begitu pula dalam pasar modal,
barang yang dijualbelikan dikenal dengan istilah instrumen pasar modal. Instrumen pasar modal baik yang
bersifat kepemilikan (saham) maupun utang (obligasi) dapat diperjualbelikan kembali oleh pemiliknya.

Ada beberapa jenis instrumen pasar modal di pasar modal antara lain adalah saham biasa (common stock),
obligasi (bonds), right, waran (warrant), reksadana (mutual fund). Mari kita bahas satu persatu instrumen
pasar modal.

1. Saham

Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu
perusahaan atau perusahaan terbatas. Wujud saham berupa selembar kertas yang menerangkan siapa
pemiliknya. Akan tetapi, sekarang ini sistem tanpa warkat sudah mulai dilakukan di Bursa Efek Jakarta.
Bentuk kepemilikannya tidak lagi berupa lembaran saham yang diberi nama pemiliknya tapi sudah
berupa account atas nama pemilik atau saham tanpa warkat. Jadi, penyelesaian transaksi akan semakin
cepat dan mudah.

Saham atau ekuitas merupakan surat berharga yang sudah banyak dikenal masyarakat. Saham
merupakan surat berharga yang bersifat kepemilikan dalam arti pemilik saham merupakan pemilik
perusahaan. Keuntungan yang diperoleh dari saham disebut dividen yang pembagiannya ditentukan
dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Contoh saham yang


diperjualbelikan di pasar modal.

Klasifikasi Saham

Umumnya, jenis saham yang dikenal adalah saham biasa (common stock). Saham sendiri dibagi menjadi
dua jenis, yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock).

a. Saham biasa, merupakan jenis efek yang paling sering dipergunakan oleh emiten untuk memperoleh
dana dari masyarakat dan juga merupakan jenis yang paling populer di pasar modal. Bagaimanakah
karakteristik saham jenis ini? Saham biasa memiliki karakteristik seperti berikut ini.
1) Hak klaim terakhir atas aktiva perusahaan jika perusahaan dilikuidasi
2) Hak suara proporsional pada pemilihan direksi serta keputusan lain yang ditetapkan pada Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS)
3) Dividen, jika perusahaan memperoleh laba dan disetujui di dalam RUPS
4) Hak memesan efek terlebih dahulu sebelum efek tersebut ditawarkan kepada masyarakat
b. Saham khusus (preferred stock), adalah jenis saham yang memberikan hak-hak khusus atau hak
prefensi kepada pemiliknya. Saham khusus dapat dibedakan atas saham preferen, saham bonus, dan
saham pendiri.
1) Saham preferen atau disebut juga saham prioritas, adalah saham yang memberikan prioritas pada
pemiliknya dalam hal berikut:
a) pembayaran dividen dalam jumlah yang tetap,
b) hak klaim lebih dahulu dibandingkan saham biasa jika perusahaan dilikuidasi, dan
c) dapat dikonversikan menjadi saham biasa.

Digunakan Untuk SMA Negeri, Ekonomi Kelas XI Semester . 118


Saham preferen atau saham prioritas dapat dibedakan lagi menjadi saham preferen kumulatif dan
saham preferen winstdelend.

a) Saham preferen kumulatif


Apabila dalam satu tahun perusahaan tidak mampu membayar keuntungan kepada pemilik
saham karena menderita rugi maka bagian keuntungan yang ditangguhkan pembayarannya
tersebut akan diakumulasikan dengan dividen tahun berikutnya bila perusahaan yang
bersangkutan telah mendapatkan keuntungan.
b) Saham preferen yang mendapat sisa keuntungan atau saham preferen “winstdelend.” Pemilik
saham di samping mendapat dividen kumulatif, juga masih mendapat bagian dari sisa
keuntungan yang besarnya ditentukan dalam Anggaran Dasar Perusahaan.
2) Saham bonus, adalah jenis saham khusus yang diberikan kepada pemegang saham lama.
Pemberian jenis saham ini tidak diimbangi dengan kewajiban menyetor dari pihak yang
menerimanya.
3) Saham pendiri, adalah jenis saham khusus yang diberikan kepada mereka yang telah berjasa
dalam proses pendirian suatu perusahaan dan yang namanya tercantum di dalam akta pendirian.

Di samping pengklasifikasian secara umum di atas, tahukah Anda jenis pengklasifikasian saham
yang lain? Saham dapat pula digolongkan berdasarkan cara menerbitkannya, yaitu dapat dibedakan
menjadi saham atas nama dan saham atas unjuk. Saham atas nama adalah saham yang diterbitkan
dengan mencantumkan nama pemegangnya/pemiliknya pada lembar saham yang bersangkutan.
Sedangkan saham atas unjuk adalah saham yang diterbitkan tanpa disertai pencantuman nama
pemegang/pemiliknya pada lembar saham yang bersangkutan.

Tabel Perbedaan Pokok Antara Saham Atas Nama dan Saham Atas Unjuk
Saham Atas Nama Saham Atas Unjuk

1. Diterbitkan atas nama pemilik, jadi tidak 1. Diterbitkan tanpa nama pemiliknya, jadi
dapat dipindahtangankan dapat dipindahtangankan secara bebas
2. Dapat diterbitkan meski jumlah penuh dari 2. Tidak dapat diterbitkan jika jumlah penuh
sero belum disetor dari sero belum disetor
3. Pengalihan ke pihak lain harus seizin pihak 3. Pengalihan ke pihak lain tidak perlu ada izin
perusahaan dari pihak perusahaan
4. Ada kepastian pemiliknya 4. Tidak ada kepastian pemiliknya

Anda telah mengetahui jenis-jenis saham yang diterbitkan di pasar modal. Tentunya Anda ingin
mengetahui apakah manfaat yang akan diperoleh dan risiko yang akan ditanggung bila melakukan
investasi di pasar modal berupa saham. Untuk mengetahui manfaat dan risiko berinvestasi bentuk
saham, perhatikan berikut ini!

Manfaat Investasi pada Saham

Investasi dalam bentuk saham mempunyai manfaat pembagian keuntungan dalam bentuk dividen dan
capital gain. Dividen, adalah bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham.
Bagaimanakah mekanisme pembagian dividen? Jumlah dividen yang akan dibagikan diusulkan oleh
dewan direksi dan disetujui di dalam Rapat Umum Pemegang Saham.

Dividen yang dibagikan kepada pemegang saham dapat berupa dividen tunai atau pun dividen saham.
Apakah perbedaan kedua jenis dividen itu? Perbedaannya adalah sebagai berikut. Dividen tunai, jika
emiten membagikan dividen kepada para pemegang saham dalam bentuk sejumlah uang untuk setiap
saham yang dimiliki. Dividen saham, jika emiten membagikan dividen kepada para pemegang saham
dalam bentuk saham baru perusahan tersebut, yang pada akhirnya akan meningkatkan jumlah saham
yang dimiliki pemegang saham.

Capital Gain, investor dapat menikmati capital gain, jika harga jual melebihi harga beli saham tersebut.
Contoh: Setahun yang lalu, Anda sebagai investor membeli saham PT X, yang listing di bursa efek
dengan harga Rp3.500,00. Saat ini, harga saham PT X telah meningkat menjadi Rp3.750. Jika Anda
menjual saham pada harga tersebut, maka Anda akan menikmati capital gain.

Risiko Investasi pada Saham

Digunakan Untuk SMA Negeri, Ekonomi Kelas XI Semester . 119


Apa sajakah risiko yang akan Anda tanggung atas saham yang Anda beli? Perhatikan jenis-jenis risiko
yang akan Anda tanggung berikut ini.
a) Tidak ada pembagian dividen
b) Capital loss, investor akan mengalami capital loss, jika harga beli saham lebih besar dari harga jual.
c) Risiko likuidasi
d) Saham dihapus pencatatannya (delisting) dari bursa

2. Obligasi

Kupon obligasi diterima oleh pemilik obligasi pada saat jatuh tempo

Bagi perusahaan yang memerlukan dana segar, pasar modal memberikan peluang untuk mencari dana
yang murah selain dari sektor perbankan yang dikenal selama ini. Perusahaan dapat menjual saham
kepemilikannya melalui mekanisme IPO, dan mendapatkan dana dari penjualan tersebut. Atau,
perusahaan dapat mengeluarkan surat utang yang biasa disebut dengan obligasi. Obligasi ini ditawarkan
kepada masyarakat luas dan perusahaan membayar bunga yang lebih rendah dari bunga pinjaman
perbankan.

Dalam bidang keuangan dan ekonomi, obligasi adalah instrumen utang yang berisi janji dari pihak yang
mengeluarkan obligasi untuk membayar pemilik obligasi sejumlah nilai pinjaman beserta bunga.

Obligasi termasuk salah satu jenis efek. Berbeda dengan saham. Kepemilikan saham menandakan
pemilikan dari suatu perusahaan yang menerbitkan saham, sedangkan kepemilikan obligasi
menunjukkan utang dari suatu perusahaan (atau negara) sehingga pemilik obligasi disebut sebagai
kreditor.

Pernahkan Anda mengamati, bagaimana perilaku investor jika suku bunga bank naik atau sebaliknya?
Jika suku bunga secara umum cenderung turun, maka nilai atau harga obligasi akan meningkat karena
para investor cenderung untuk berinvestasi pada obligasi. Begitu pula sebaliknya. Investor cenderung
akan menanamkan uangnya di bank pada saat suku bunga naik sehingga nilai obligasi akan turun. Jadi,
nilai suatu obligasi bergerak berlawanan arah dengan perubahan suku bunga secara umum.

Siapa sajakah yang dapat menerbitkan obligasi? Obligasi dapat diterbitkan oleh pemerintah maupun
perusahaan. Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan disebut corporate bond, sementara obligasi yang
diterbitkan oleh pemerintah disebut government bond. Adapula municipal bond yang merupakan
obligasi yang diterbitkan pemerintah daerah untuk membiayai proyek tertentu di daerah. Sebelum
melakukan investasi pada obligasi, disarankan bagi para investor untuk memperhatikan peringkat
obligasi, yaitu metode penilaian akan kemungkinan gagal bayar pada obligasi. Saat ini terdapat dua
perusahaan pemeringkat efek, yaitu PT PEFINDO and PT Kasnic Duff & Phelps Credit Rating
Indonesia. Kegiatan usaha kedua perusahaan itu adalah menganalisis kekuatan posisi keuangan dari
perusahaan penerbit obligasi. Peringkat yang ditetapkan berkisar dari AAA (sangat istimewa atau
superior) sampai dengan D (gagal bayar).

Digunakan Untuk SMA Negeri, Ekonomi Kelas XI Semester . 120


Obligasi terbagi atas beberapa jenis, jenis-jenis obligasi dapat ditinjau
dari beberapa hal :

a. Berdasarkan masa jatuh tempo, obligasi dapat dibedakan atas :


1. Obligasi berjangka (term bond), yaitu obligasi yang memiliki tanggal jatuh tempo cukup panjang,
biasanya di atas 10 tahun.
2. Obligasi serial (serial bond), yaitu obligasi yang memiliki serangkaian tanggal jatuh tempo.

b. Berdasarkan kupon pembayaran, obligasi dibedakan menjadi :


1. Obligasi diskon (discounted bond); yaitu obligasi yang penjualan di pasar primer lebih rendah dari
nilai pari atau yang tertulis, biasanya juga menghasilkan bunga lebih rendah dari obligasi keluaran
baru,karena bunga berupa potongan harga (diskon) pada pembelian awal.
2. Obligasi premium (premium bond), adalah obligasi yang dijual di pasar dengan harga lebih tinggi
dari nilai pari, biasanya memberikanbunga lebih tinggi daripada obligasi keluaran baru.

c. Berdasarkan hak penarikan oleh emiten, obligasi dibedakan menjadi :


1. Freely callable bond; adalah obligasi yang sewaktu-waktu dapat ditarik kembali oleh penerbit;
2. Non callable bond; adalah obligasi yang tidak dapat ditarik kembali oleh emiten kecuali tanggal
jatuh tempo;
3. Deferred call bond; adalah obligasi yang dapat ditarik oleh penerbitnya setelah jangka waktu
tertentu yang telah diperjanjikan sebelum jatuh tempo.

d. Berdasarkan jenis jaminan (collateral) yang mendukungnya, obligasi dapat dibedakan menjadi:
1. Obligasi senior (senior bond), yaitu obligasi yang sepenuhnya terjamin karena didukung oleh
tuntutan hak atas kekayaan tertentu milik penerbit; seperti obligasi hipotik (mortgage bond) yang
dijamin dengan real estate dan sertifikat trust peralatan (equipment trust certificate) yang dijamin
dengan perlatan/mesin perusahaan.
2. Obligasi yunior (junior bond); adalah obligasi tanpa jaminan barang dan hanya dijamin janji
penerbit untuk memberikan bunga tetap dan pembayaran uang prinsipal saat jatuh tempo; seperti
tanda hutang (debenture), yaitu hak atas penghasilan penerbit surat hutang setelah hak pemegang
obligasi lain terpenuhi, dan obligasi penghasilan (income bond atau revenue bond) yaitu
pengakuan hutang yang akan dibayar hanya setelah penghasilan emiten mencapai jumlah tertentu.

e. Berdasarkan pemegangnya, obligasi dibedakan :


1. Obligasi atas nama (registered bond); yaitu obligasi yang dikeluarkan dengan atas nama tertentu
sebagai pemilik, sehingga bila dioperalihkan harus didaftarkan terlebih dahulu sebagai pemilik
baru agar bunga terbayar kepada pemilik sebenarnya.
2. Obligasi atas unjuk (berer bond); adalah obligasi tanpa nama tertera dalam surat obligasi,
sehingga siapa yang menguasai atau pemegang surat obligasi adalah pemilik obligasi, sehingga
tidak diperlukan registrasi dalam peralihan atau jual belinya.

f. Berdasarkan lembaga penerbitnya, obligasi terbagi atas jenis :


1. Obligasi pemerintah (treasury bond); adalah surat hutang yang dikeluarkan pemerintah untuk
membiyai pembangunan, biasanya berjangka waktu panjang. Obligasi ini merupakan obligasi atas
nama, tidak dapat ditarik (non callable), dan diberi fasilitas pajak.
2. Obligasi Instansi (agency bond); adalah obligasi yang diterbitkan oleh instansi pemerintah, seperti
BUMN dan proyek-proyek pembangunan tertentu. Obligasi ini tidak dijamin oleh pemerintah,
hanya mendapatkan dukungan pemerintah dan tetap mendapatkan fasilitas perjakan.
3. Obligasi pemerintah daerah (municipal bond); adalah obligasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah
Daerah maupun instansi pemerintah lainnya. Obligasi ini mendapatkan fasilitas bebas pajak dan
dibedakan menjadi :
a) Obligasi umum (general obligation bond); obligasi pemerintah daerah yang dijamin penuh oleh
penerbit.
b) Obligasi penghasilan (revenue bond); obligasi yang dijamin dengan proyek yang memberikan
hasil.
c) Obligasi perusahaan (corporate bond); adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan atau
perseroan untuk memenuhi struktur permodalan, biasanya dengan bunga cukup tinggi.
d) Obligasi institusional (institutional bond); adalah surat pengakuan hutang yang dikeluarkan
oleh lembaga swasta bergerak bidang nirlaba atau non profit, seperti sekolah, rumah sakit,
yayasan, dan lain-lain.

Digunakan Untuk SMA Negeri, Ekonomi Kelas XI Semester . 121


g. Jenis obligasi yang ditilik berdasar pada hal-hal selain kelompok di atas adalah :
1. Obligasi bunga tetap (fixed rate bond atau straight rate bond); adalah obligasi yang memberikan
bunga berdasarkan bunga tetap sampai jatuh tempo.
2. Obligasi bunga mengambang (floating rate bond atau floating rate note); adalah obligasi yang
pembayaran bunganya tidak tetap dan disesuaikan dengan tingkat bunga pasar secara berkala.
Penentuan tingkat bunga obligasi ini ditetntukan berdasarkan tingkat bunga rata -rata
deposito bank-bank pemerintah dengan ditambah sejumlah prosentase di atas tingkat rata-rata
tersebut. Untuk obligasi dengan nilai mata uang asing biasanya menggunakan standar LIBOR
(London Inter Bank Offered Rate) atau SIBOR (Singapore Inter Bank Offered Rate) dalam
penentuan bunganya.
3. Obligasi tanpa bunga (zero coupon bond); yaitu obligasi yang tidak memberikan bunga tetap
secara berkala, namun memberikan diskon saat pembelian awal dan diperjanjikan pelunasan
secara penuh pokok hutang saat jatuh tempo sesuai nilai tertulis (discounted basis).
4. Perpetual bond; yaitu obligasi yang tidak mempunyai jatuh tempo, pembayaran bunga dilakukan
secara periodik selama emiten masih tetap beroperasi. Emiten tidak berkewajiban melunasi
obligasi kecuali persusahaan dilikuidasi.
5. Obligasi konversi (convertible bond); adalah obligasi yang dapat dikonversi menjadi saham
emiten pada saat yang telah diperjanjikan sejak awal.
6. Bond with warrant; adalah obligasi yang disertai warrant (surat bukti hak pembelian saham).
Warrant tersebut dapat diperjual belikan secara terpisah dari obligasi yang menyertainya.
7. Eurobond atau foreign bond; adalah obligasi yang diterbitkan dalam mata uang suatu negara dan
diperjual belikan di luar negara emiten atau penerbit. Eurobond terutama dijual di negara-negara
selain dari negara denominasi mata uang obligasi yang bersangkutan.

Manfaat Investasi pada Obligasi


a. Bunga
Bunga dibayar secara reguler sampai jatuh tempo dan ditetapkan dalam persentase dari nilai
nominal.
Contoh : Obligasi dengan kupon 10%, artinya pihak yang menerbitkan obligasi akan membayar
sebesar Rp10 setiap Rp100 dari nilai nominal setiap tahun. Biasanya bunga dibayarkan setiap 3
atau 6 bulan sekali.

b. Capital Gain
Sebelum jatuh tempo biasanya obligasi diperdagangkan di Pasar Sekunder, sehingga investor
mempunyai kesempatan untuk memperoleh Capital gain. Capital gain juga dapat diperoleh jika
investor membeli obligasi dengan diskon, yaitu dengan nilai lebih rendah dari nilai nominalnya,
kemudian pada saat jatuh tempo ia akan memperoleh pembayaran senilai dengan harga nominal.

c. Hak Klaim Pertama


Jika emiten bangkrut atau dilikuidasi, pemegang obligasi sebagai kreditur memiliki hak klaim
pertama atas aktiva perusahaan.
d. Hak Konversi atas Obligasi Konversi
Jika memiliki obligasi konversi, investor dapat mengonversikan obligasi menjadi saham pada
harga yang telah ditetapkan, dan kemudian berhak untuk memperoleh manfaat atas saham
tersebut.

Risiko Investasi pada Obligasi

a. Gagal Bayar (Default)


Sebagai investor, kemungkinan Anda akan menanggung risiko gagal bayar ini. Kegagalan dari
emiten untuk melakukan pembayaran bunga serta utang pokok pada waktu yang telah ditetapkan,
atau kegagalan emiten untuk memenuhi ketentuan lain yang ditetapkan dalam kontrak obligasi.

b. Capital Loss
Capital loss terjadi jika Anda menjual obligasi sebelum jatuh tempo dengan harga yang lebih
rendah daripada harga belinya.

c. Callability
Sebelum jatuh tempo, emiten mempunyai hak untuk membeli kembali obligasi yang telah
diterbitkan. Obligasi demikian biasanya akan ditarik kembali pada saat suku bunga secara umum
menunjukkan kecenderungan menurun. Jadi, pemegang obligasi yang memiliki persyaratan
callability berpotensi merugi apabila suku bunga menunjukkan kecenderungan menurun.
Biasanya untuk mengompensasi kerugian ini, emiten akan memberikan premium.

3. Right
Digunakan Untuk SMA Negeri, Ekonomi Kelas XI Semester . 122
Selain instrumen-instrumen pasar modal yang telah disebutkan di atas, ada pula instrumen yang lain.
Tentu Anda bertanya, apakah instrumen tersebut? Bursa efek mengeluarkan pula efek turunan (derivatif)
yang diturunkan dari berbagai efek yang sebenarnya tersebut. Efek derivatif ini hanya akan mempunyai
nilai selagi terhubung ke aset finansial yang bersangkutan. Aset finansial ini bisa berupa saham biasa,
obligasi, atau obligasi konversi. Produk turunan tersebut, antara lain, right (sertifikat bukti right) dan
warrant.

Right (sertifikat bukti right) merupakan efek yang memberikan hak kepada pemegang saham lama untuk
membeli saham baru yang akan dikeluarkan oleh emiten pada proporsi dan harga tertentu. Hak dalam
right sering disebut dengan preemptive right. Preemptive right yaitu suatu hak untuk menjaga proporsi
kepemilikan saham bagi pemegang saham lama di suatu perusahaan sehubungan dengan akan
dikeluarkannya saham baru.

Misalnya, perusahaan publik yang 51% sahamnya dimiliki oleh pemerintah, dengan dikeluarkannya
saham baru maka untuk mempertahankan proporsi kepemilikan 51% tersebut, pemerintah sebagai
pemegang saham lama mempunyai hak untuk membeli saham baru yang akan dikeluarkan.
Sesuai dengan Undang-Undang Pasar Modal, Right didefinisikan sebagai hak memesan efek terlebih
dahulu pada harga yang telah ditetapkan selama periode tertentu. Right diterbitkan pada penawaran
umum terbatas (Right Issue), yaitu saham baru ditawarkan pertama kali kepada pemegang saham lama.
Right juga dapat diperdagangkan di pasar sekunder selama periode tertentu.

Right Issue atau HMETD (HAK Memesan Efek Terlebih Dahulu) merupakan Hak bagi pemegang
saham untuk membeli saham baru pada harga tertentu dan dalam jangka waktu tertentu. Ada 2 (dua)
jenis Right issue/HMETD dalam menawarkan kepada pihak lain:
a. Dengan HMETD: Dimana yang berhak membeli saham baru adalah pemegang saham perusahaan
yang berhak.
b. Tanpa atau non HMETD: dimana saham baru hanya ditawarkan kepada satu atau beberapa pihak
saja.

Contoh Pelaksanaan HMETD PT Bank Bandiri (Persero)Tbk (BMRI) yang dilakukan pada Tahun 2011.
Rasio pembagian HMETD BMRI adalah setiap 8.985 (delapan ribu sembilan ratus delapan puluh lima)
saham yang dimiliki akan mendapatkan 1.000 (seribu) HMETD, dimana setiap pemegang 1 (satu)
HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) saham baru dengan nilai nominal Rp500,- setiap saham dengan
harga pelaksanaan Rp5.000,- (lima ribu Rupiah) per saham.

Manfaat Investasi pada Right

1. Investor memiliki hak istimewa untuk membeli saham baru pada harga yang telah ditetapkan dengan
menukarkan Right yang dimilikinya. Hal ini memungkinkan investor untuk memperoleh keuntungan
dengan membeli saham baru dengan harga yang lebih murah.
Contoh, Seorang investor membeli Right di Pasar Sekunder pada harga Rp200,00 dengan harga
pelaksanaan (exercise price) Rp1.500,00. Pada tanggal pelaksanaan, harga saham PT X diasumsikan
melonjak hingga Rp2.000,00 per lembar. Investor tersebut dapat membeli saham PT X hanya dengan
membayar Rp1.700,00 yaitu Rp1.500,00 (harga pelaksanaan) + Rp200,00 (harga Right). Kemudian
investor tersebut akan memperoleh keuntungan sebesar Rp300,00 yang berasal dari Rp2.000,00 –
Rp1.700,00.
2. Right dapat diperdagangkan pada Pasar Sekunder sehingga investor dapat menikmati Capital Gain
ketika harga jual Right lebih besar daripada harga belinya.

Risiko Investasi pada Right

1. Jika harga saham pada periode pelaksanaan jatuh dan menjadi lebih rendah daripada harga
pelaksanaan maka investor tidak akan mengonversikan right tersebut, sementara itu investor akan
mengalami kerugian atas harga beli right.
Contohnya, Seorang investor membeli right di Pasar Sekunder pada harga Rp200,00 dengan harga
pelaksanaan Rp1.500,00. Pada periode pelak-sanaan, harga saham turun menjadi Rp1,200,00 per
saham. Investor tersebut tentunya tidak akan menukarkan right yang dimilikinya karena jika ia
melakukannya maka ia harus membayar Rp1.700,00 (Rp1.500,00 harga pelaksanaan + Rp200,00
harga right). Apabila pemegang saham tidak menukar right tersebut maka akan terjadi dilusi pada
kepemilikan atau jumlah saham yang dimiliki akan berkurang secara proporsional terhadap jumlah
total saham yang diterbitkan perusahaan. Sementara itu jika ia tidak menukarkan right yang
dimilikinya maka ia mengalami kerugian Rp200,00 atas harga right tersebut.
2. Right dapat diperdagangkan pada pasar sekunder, sehingga investor dapat mengalami kerugian
(capital loss) ketika harga jual dari Right tersebut lebih rendah daripada harga belinya.
Digunakan Untuk SMA Negeri, Ekonomi Kelas XI Semester . 123
4. Waran (Warrant)

Waran juga merupakan derivatif (turunan) dari efek sebenarnya, yaitu saham biasa. Masa hidup waran
lebih lama daripada right, yaitu enam bulan atau lebih. Mengapa? Karena waran merupakan pilihan
jangka panjang yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham atas nama dengan
harga tertentu.

Apakah keistimewaan waran? Waran biasanya melekat sebagai daya tarik (sweetener) pada penawaran
umum saham. Biasanya, harga pelaksanaan waran lebih rendah daripada harga pasar saham. Setelah
saham tersebut tercatat di bursa, waran dapat diperdagangkan secara terpisah. Waran memiliki
karakteristik sama dengan saham biasa, yaitu right issue (diperdagangkan melalui penawaran umum
terbatas kepada pemegang saham lama dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahlulu) dan
stock split (dapat diperdagangkan di pasar sekunder). Apa kelemahan waran? Sayang, waran tidak
memperoleh dividen, dan tidak mempunyai hak suara pada perusahaan publik karena pemiliknya bukan
pemegang saham perseroan.

Periode perdagangan waran lebih lama daripada bukti right, yaitu 3 tahun sampai 5 tahun. Waran
merupakan suatu pilihan (option), artinya pemilik waran mempunyai pilihan untuk menukarkan atau
tidak warannya pada saat jatuh tempo. Pemilik waran dapat menukarkan waran yang dimilikinya 6 bulan
setelah waran tersebut diterbitkan oleh emiten. Harga waran itu sendiri berfluktuasi selama periode
perdagangan.

Terdapat dua jenis waran, yaitu equity warrant dan covered warrant. Equity warrant memberikan
hakkepada pe miliknya atas saham Emiten atau Perusahaan Publik pada harga yang telah ditentukan
oleh Emiten atau Perusahaan Publik yang bersangkutan. covered warrant memiliki beberapa kesamaan
karakteristik dengan derivatif, di antaranya adanya leverage dan memiliki nilai yang tergantung pada
harga underlying asset yang ditetapkan.

Manfaat Investasi pada Waran

1. Pemilik waran memiliki hak untuk membeli saham baru perusahaan dengan harga yang lebih rendah
daripada harga saham tersebut di Pasar Sekunder. Caranya adalah dengan menukarkan waran yang
dimilikinya ketika harga saham perusahaan tersebut melebihi harga pelaksanaan.
Contohnya, Jika seorang investor membeli waran pada harga Rp200,00 per lembar dengan harga
pelaksanaan Rp1.500,00 dan pada tanggal pelaksanaan harga saham perusahaan meningkat menjadi
Rp1.800,00 per saham, maka ia akan membeli saham perusahaan tersebut dengan harga hanya
Rp1.700,00 (Rp1.500,00 + Rp200,00). Jika ia langsung membeli saham perusahaan tersebut di Pasar
Sekunder, ia harus mengeluarkan Rp1.800,00 per saham.
2. Apabila waran diperdagangkan di bursa, maka pemilik waran mempunyai kesempatan untuk
memperoleh keuntungan (capital gain), yaitu apabila harga jual waran tersebut lebih besar daripada
harga beli.

Risiko Investasi pada Waran

1. Jika harga saham pada periode pelaksanaan (exercise period) jatuh dan menjadi lebih rendah
daripada harga pelaksanaannya, investor tidak akan menukarkan waran yang dimilikinya dengan
saham perusahaan, sehingga ia akan mengalami kerugian atas harga beli waran tersebut. Contohnya,
Seorang investor membeli waran di Pasar Sekunder dengan harga Rp200,00 serta harga pelaksanaan
Rp1.500,00. Pada tanggal pelaksanaan, harga saham perusahaan yang bersangkutan turun menjadi
Rp1.200,00. Pada saat itu investor tidak akan menukarkan waran yang dimilikinya karena ia harus
mengeluarkan Rp1.700,00 (Rp1.500,00 harga pelaksanaan + Rp200,00 harga waran). Jika ia tidak
menukarkan waran yang dimilikinya maka kerugian yang ditanggung hanya Rp200,00; yaitu harga
beli waran tersebut.
2. Karena sifat waran hampir sama dengan saham dan dapat diperdagangkan di bursa, maka pemilik
waran juga dapat mengalami kerugian (capital loss) jika harga beli waran lebih tinggi daripada harga
jualnya.

Digunakan Untuk SMA Negeri, Ekonomi Kelas XI Semester . 124


Contoh waran yang
diperjualbelikan di pasar modal.

5. Reksadana

Anda pasti sering mendengar kata tentang “reksa dana”. Apakah reksa dana itu? Untuk lebih jelas. Mari
kita pelajari bersama!

Reksa dana berasal dari kata “reksa” yang berarti menjaga atau memelihara, sedangkan “dana” berarti
uang atau sekumpulan uang. Jadi, reksa dana berarti kumpulan uang yang dipelihara bersama untuk
suatu kepentingan. Menurut Undang-Undang No. 8 Tahun 1995, reksa dana adalah wadah yang
digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam
portofolio efek oleh manajer investasi.

Reksa dana dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori berdasarkan investasinya, yaitu reksa dana
saham, obligasi, pasar uang, dan reksa dana campuran. Investor dapat memilih jenis reksa dana yang
sesuai dengan tujuan investasinya.
a. Reksa Dana Saham
Reksa dana saham merupakan reksa dana yang menginvestasikan dananya pada saham-saham
emiten. Jenis ini memberikan potensi risiko yang besar serta tingkat pengembalian (return) yang
besar pula, atau “high risks high returns”.
b. Reksa Dana Obligasi
Reksa dana obligasi merupakan jenis obligasi dengan tingkat pengembalian serta risiko yang
moderat. Jenis reksa dana ini perlu dipertimbangkan bagi investor yang ingin memperoleh
pendapatan yang dapat diprediksi serta stabil.
c. Reksa Dana Pasar Uang
Reksa dana pasar uang merupakan reksa dana yang menginvestasikan dananya pada pasar uang.
Reksa dana ini memberikan tingkat risiko dan pengembalian yang rendah karena keuntungan hanya
diperoleh dari kegiatan jual beli dan perubahan kurs mata uang asing.
d. Reksa Dana Campuran
Merupakan reksa dana dari berbagai macam efek. Alokasi aktiva didistribusikan pada investasi
saham untuk tujuan pertumbuhan, obligasi untuk pendapatan, pasar uang untuk tunai dan stabilitas.
1. Tipe Reksa Dana
a) Tipe Perseroan
Bentuk reksa dana ini adalah Perusahaan Terbatas (PT). Di Indonesia, tipe ini diklasifikasikan
menjadi dua, yaitu reksa dana terbuka dan reksa dana tertutup.
b) Tipe Kontrak Investasi Kolektif
Tipe ini merupakan kontrak di antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang mewakili
legalisasi dari pemilik unit atau investor. Kontrak ini memberikan kewenangan kepada
Manajer Investasi untuk mengelola portofolio Investasi Kolektif, dan kewenangan Bank
Kustodian untuk bertindak sebagai Kustodi bagi dana kolektif. Di Indonesia, tipe reksa dana
ini hanya dalam bentuk reksa dana terbuka yang mendominasi reksa dana yang ada di pasar.
2. Kategori Reksa Dana
Digunakan Untuk SMA Negeri, Ekonomi Kelas XI Semester . 125
a) Reksa Dana Terbuka (Open-End)
Reksa dana ini dimaksudkan bahwa Manajer Investasi selalu siap untuk membeli kembali atau
menebus unit penyertaan yang dimiliki investor kapan saja investor tersebut ingin menjualnya
sesuai dengan nilai aktiva bersih per saham atau per unit. Nilai Aktiva Bersih (NAB) sama
dengan Nilai pasar aktiva Reksa Dana (sekuritas, kas, dan seluruh pendapatan) dikurangi total
kewajiban. NAB per saham atau sama dengan NAB per Unit adalah jumlah saham yang
beredar
b) Reksa Dana Tertutup (Closed-End)
Pada reksa dana tipe ini, jika investor ingin menjual unitnya, ia dapat langsung menjualnya ke
bursa. Harga yang terbentuk di bursa juga tergantung pada permintaan dan penawaran yang
terjadi.

Manfaat Investasi pada Reksa Dana

1. Tingkat Pengembalian yang Potensial


Apakah yang diharapkan investor pada investasi reksa dana? Tentu saja para investor mengharapkan
tingkat pengembalian dari investasi pada reksa dana seperti berikut ini.
a. Dividen dan atau bunga, yang dapat diterima dari manajer investasi.
b. Keuntungan atau capital gain dari peningkatan nilai aktiva bersih (NAB).
Contohnya, setahun yang lalu, investor membeli unit Reksa dana dengan harga Rp1.000,00. Pada
akhir tahun, diasumsikan bahwa NAB reksa dana meningkat menjadi Rp1.250,00 per unit. Jika
investor menjual investasinya pada harga tersebut maka ia akan memperoleh keuntungan atau
capital gain sebesar Rp250,00.

2. Diversifikasi
Pemodal tidak hanya berinvestasi di deposito atau tabungan saja tapi bisa mendiversifikasikan dananya
ke reksa dana untuk mendapatkan tingkat pengembalian yang relatif lebih tinggi dengan risiko yang
masih dapat diterima (ringan).

3. Pengelolaan Secara Profesional


Investor tidak perlu melakukan analisis efek karena tugas tersebut sudah dilakukan oleh manajer
investasi yang profesional.

4. Likuiditas
Reksa dana terbuka sangat likuid karena investor dapat menjual unit miliknya kapan saja kepada
manajer investasi.

5. Minimum Investasi Relatif Murah


Investasi di reksa dana tidak membutuhkan modal yang besar. Dewasa ini hanya dengan
Rp250.000,00 pemodal dapat berinvestasi di reksa dana.

6. Bunga Obligasi yang Tidak Kena Pajak 15%


Reksa dana yang berinvestasi di obligasi tidak dikenakan pajak atas kupon atau bunga obligasi yang
diterimanya. Dengan demikian, return yang didapat lebih besar dibandingkan bila pemodal membeli
sendiri obligasi sehingga hasil investasi optimal.

Risiko Investasi pada Reksa Dana

1. Kerugian yang Potensial


Selain reksa dana merupakan pasar uang yang memberikan tingkat pengembalian dan risiko yang
kecil, tipe reksa dana yang lain lebih rentan terhadap risiko.

2. Risiko Likuidasi
Untuk reksa dana tertutup, investor tidak dapat menjual investasinya kapan saja ia inginkan karena
penjualannya harus dilakukan di bursa sesuai dengan permintaan dan penawaran yang ada.

Digunakan Untuk SMA Negeri, Ekonomi Kelas XI Semester . 126


MEKANISME PERDAGANGAN EFEK DI BURSA EFEK
Proses perdagangan efek di bursa efek diawali dengan proses emisi efek atau yang sering
disebut juga dengan istilah go public. Proses emisi adalah suatu rangkaian tindakan atau kegiatan
yang dilakukan oleh pihak perusahaan tertentu dalam rangka menerbitkan, menawarkan, dan menjual
efek tertentu seperti saham dan obligasi kepada masyarakat luas melalui pasar modal.

Perusahaan yang melakukan emisi efek disebut perusahaan emiten. Apakah setiap perusahaan dapat
melakukan kegiatan ini? Setiap perusahaan yang berkeinginan melakukan proses emisi wajib
memenuhi persyaratan yang diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan No. 695/KMK.011/1985.
Persyaratan tersebut adalah sebagai berikut.
1) Bertempat kedudukan di Indonesia
2) Mempunyai modal yang telah disetor penuh sekurang-kurangnya Rp200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah)
3) Dalam dua tahun buku terakhir secara berturut-turut memperoleh labadengan ketentuan perbandingan
laba bersih tahun terakhir dan modal sendiri sekurang-kurangnya 10%
4) Laporan keuangan yang telah diperiksa oleh akuntan negara untuk duatahun buku terakhir secara
berturut-turut dengan pernyataan pendapatwajar tanpa syarat (unqualified opinion) untuk tahun
terakhir
Setelah memenuhi persyaratan tersebut maka perusahaan dapat melakukan proses emisi efek (go
public). Bagaimana tahap-tahap dalam prosesemisi efek tersebut? Perhatikan tahap-tahap dalam
proses emisi efek (go public) berikut ini.

Mekanisme pasar modal

Digunakan Untuk SMA Negeri, Ekonomi Kelas XI Semester . 127


1. Tahap konsultasi kepada BAPEPAM
Bapepam adalah badan utama pasar modal yang mempunyai wewenang untuk mengatur dan
menyelenggarakan emisi efek. Kegiatan konsultasi ini bertujuan untuk mendapatkan izin emisi efek.

2. Tahap rapat umum pemegang saham (RUPS)


RUPS diselenggarakan untuk meminta persetujuan para pemegang saham tentang rencana emisi efek.
Apabila rapat menyetujui dilaksanakan emisi efek maka harus pula ditentukan jumlah efek yang akan
diemisikan.

1. Mengajukan Letter of Intent


Setelah RUPS menyetujui rencana penyelenggaraan emisi efek maka rencana tersebut harus
disampaikan kepada Bapepam. Laporan rencana emisi efek tersebut berupa pernyataan secara tertulis
di dalam sebuah surat yang disebut Letter of Intent (surat pernyataan kehendak). Letter of Intent
berisikan pernyataan kehendak untuk melakukan emisi, data-data yang berkaitan dengan perusahaan,
jumlah efek yang akan diemisikan, dan permasalahan yang dihadapi oleh calon perusahaan emiten
untuk memperoleh bantuan apabila hal tersebut dimungkinkan.

2. Penunjukan lembaga-lembaga penunjang efek


Untuk menjamin kelancaran dan kepastian hasil yang akan diperoleh melalui kegiatan emisi efek,
perusahaan emiten harus menjalin kerja sama dengan beberapa lembaga penunjang yang bergerak
dalam bidang pasar modal. Lembaga-lembaga penunjang emisi efek tersebut adalah penjamin emisi
efek, akuntan publik, perusahaan penilai (appraisal/valuer), konsultan hukum, notaris, trustee atau
wali amanat, penanggung atau guarantor.

3. Pengajuan pernyataan pendaftaran


Emiten yang bermaksud menawarkan efek kepada masyarakat, terlebih dahulu wajib mengajukan
pernyataan pendaftaran emisi efek kepada Ketua BAPEPAM melalui penjamin emisi efek. Dalam
Keputusan Menteri Keuangan No. 430/KMK.01/1978 ditegaskan bahwa:
a. pernyataan pendaftaran dilampirkan pada surat permohonan pendaftaran yang diajukan kepada
Ketua Bapepam,
b. asli dari pernyataan pendaftaran tersebut harus ditandatangani diatas materai,
c. yang berhak menandatangani pernyataan pendaftaran adalah pihak yang mempunyai hak untuk
mewakili perusahaan di dala dan di luar pengadilan.
Selain ketentuan tersebut di atas, emiten pun sekurang-kurangnya melampirkan dokumen-dokumen
berikut ini dalam mengajukan pernyataan pendaftaran.
1) Contoh/specimen dari efek yang akan ditawarkan
2) Rancangan prospektus, iklan, surat edaran atau selebaran yang digunakan untuk menawarkan efek
3) Salinan akta pendirian/anggaran dasar beserta perubahan-perubahannya
4) Riwayat hidup anggota direksi dan dewan komisaris.
5) Susunan organisasi
6) Laporan keuangan emiten untuk dua tahun terakhir yang disusun sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum dan ketentuan yang ditetapkan oleh Ketua Bapepam disertai
laporan akuntan publik atau akuntan negara
7) Surat izin kerja bagi tenaga asing
8) Nomor Pokok wajib Pajak (NPWP)
3. Tahapan evaluasi dan penilaian terhadp calon perusahaan emiten
Tahap ini dilakukan oleh pihak Bapepam. Tujuan kegiatan dalam tahap ini adalah untuk menilai
kemampuan calon perusahaan emiten yang menyangkut prospek usahanya serta kewajaran dan ketepatan
data yang disajikan oleh calon perusahaan emiten yang bersangkutan kepada masyarakat umum.
1. Dengar pendapat akhir
Tahap dengar pendapat akhir ini (final hearing) diselenggarakan apabila hasil penilaian dan evaluasi
menunjukkan bahwa calon perusahaan emiten yang bersangkutan layak untuk melakukan emisi efek.
Sebelum dengar pendapat akhir dilakukan, pihak Bapepam terlebih dahulu mengajukan pertanyaan-
pertanyaan tertulis kepada calon emiten, penjamin emisi efek, akuntan publik, notaris dan penasihat
hukum. Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut akan diutarakan pada kesempatan dengar
pendapat akhir.

2. Tahap dikeluarkan izin emisi efek


Setelah kegiatan “dengar pendapat akhir” usai maka Ketua Bapepam atas nama menteri keuangan
akan mengeluarkan Surat Izin Emisi Efek. Dengan memperoleh surat izin emisi efek maka pihak
calon perusahaan emiten mempunyai hak untuk mulai melaksanakan emisi efek kepada masyarakat
melalui pasar modal.

3. Tahap emisi efek

Digunakan Untuk SMA Negeri, Ekonomi Kelas XI Semester . 128


Perusahaan emiten mulai memasuki tahap emisi efek setelah mendapat surat izin emisi efek. Tahap
emisi ini dibagi menjadi dua, yaitu tahap penawaran umum pada pasar perdana (primary market),
pencatatan (listing) di bursa efek, dan tahap penawaran pada pasar sekunder.

a. Pasar perdana
Pasar perdana merupakan tempat pertama kali efek-efek diperda gangkan. Bagaimana proses
penawaran efek-efek tersebut? Di sini, saham dan efek-efek lainnya untuk pertama kalinya
ditawarkan kepada investor oleh pihak penjamin emisi (underwriter) melalui perantara pedagang
efek (broker-dealer) yang bertindak sebagai agen penjual saham. Proses ini biasa disebut dengan
penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO). Untuk lebih jelasnya, perhatikan bagan
berikut ini!

Penjamin
Emisi
Emiten Investor
Agen Penjual

Gambar : Proses perdagangan pada pasar perdana

Setelah Anda mempelajari bagan di atas, tentunya Anda ingin mengetahui lebih jelas lagi, bagaimana
prosedur penawaran dan pemesanan efek di pasar perdana? Prosedur penawaran dan pemesanan efek di
pasar perdana adalah sebagai berikut.
1) Penawaran perdana suatu saham atau obligasi suatu perusahaan kepada investor public dilakukan
melalui penjamin emisi dan agen penjual. Bagaimanakah prosedurnya? Tata cara pemesanan saham
atau obligasi seperti, “harga penawaran”, “jumlah saham yang ditawarkan”, “masa penawaran”, dan
informasi lain yang penting harus dipublikasikan di surat kabar berskala nasional dan diumumkan
kepada masyarakat/publik dalam bentuk prospektus.

2) Investor yang berminat, dapat memesan saham atau obligasi dengan cara menghubungi penjamin
emisi atau agen penjual dan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan.

3) Investor kemudian melakukan pemesanan saham atau obligasi tersebut dengan disertai pembayaran.

4) Penjamin emisi dan agen penjual kemudian mengumumkan hasil penawaran umum tersebut kepada
investor yang telah melakukan pemesanan.

5) Proses penjatahan saham atau obligasi (biasa disebut denga “allotment”) kepada investor yang telah
memesan dilakukan oleh penjamin emisi dan emiten yang mengeluarkan saham atau obligasi.
Sehubungan dengan proses penjatahan, Anda perlu memperhatikan beberapa istilah berikut ini.

a) Undersubscribed” adalah total saham atau obligasi yang dipesan oleh investor kurang dari total
saham atau obligasi yang ditawarkan. Dalam kondisi seperti ini, semua investorpasti akan
mendapat saham atau obligasi sesuai dengan jumlah yang dipesan

b) “Oversubscribed” adalah total saham atau obligasi yang dipesan oleh investor melebihi jumlah
total saham atau obligasi yang ditawarkan. Dalam kondisi ini, terdapat kemungkinan investor
mendapatkan saham atau obligasi kurang dari jumlah yang dipesan, atau bahkan mungkin tidak
mendapatkan sama sekali.

6) Apabila jumlah saham atau obligasi yang didapat oleh investor kurang dari jumlah yang dipesan,
atau telah terjadi “oversubscribed” maka kelebihan dana investor akan dikembalikan (proses ini
sering disebut dengan “refund”).

7) Saham atau obligasi tersebut kemudian didistribusikan kepada investor melalui Penjamin Emisi dan
Agen Penjual.

Digunakan Untuk SMA Negeri, Ekonomi Kelas XI Semester . 129


Periode Penjatahan Refund dan Pencatatn di
penawaran distribusi bursa efek
< tiga hari
saham
>Tiga hari kerja
kerja

- Penjamin - Penjamin - Penjamin


- Emisi - Emisi - Emisi
- Perantara - Emiten - KPEI
- Perdagangan - Biro - KSEI
efek administrasi
efek

Gambar: Bagan prosedur penwaran dan pemesanan efek dipasar perdana

b. Pasar Sekunder
Pasar sekunder berbeda dengan pasar perdana. Jika pasar perdana merupakan tempat pertama kali
menawarkan efek-efek, maka bagaimanakah dengan pasar sekunder? Pasar sekunder adalah tempat
diperjualbelikannya efek-efek yang telah dicatatkan di bursa efek setelah terlaksananya penawaran
perdana. Dengan demikian memberi kesempatan pada para investor untuk membeli atau menjual efek-
efek yang tercatat di bursa. Lalu, bagaimanakah mekanisme perdagangan efek di pasar sekunder?
Perhatikan alur proses perdagangan pada pasar sekunder

Investor Broker Bursa Broker Broker


beli beli efek jual jual

Gambar : Bagan proses alur perdagangan efek dipasar sekunder

Para investor yang menghendaki menjual atau membeli efek, tidak dapat langsung
melakukan di bursa efek, melainkan harus melalui perantara perdagangan efek. Perantara
perdagangan efek biasanya berupa perusahaan efek. Perusahaan efek yang telah mendapatkan izin
sebagai perantara efek dapat melakukan aktivitas jual beli efek di bursa efek. Perusahaan efek
membeli dan atau menjual efek berdasarkan perintah jual dan atau perintah beli dari investor. Setiap
perusahaan mempunyai karyawan yang disebut dengan wakil perantara pedagang efek, yang
mempunyai wewenang untuk memasukkan semua perintah jual atau perintah beli ke dalam sistem
perdagangan yang terdapat di bursa efek.

Bagaimana perintah (order) beli dan perintah (order) jual dari sekian banyaknya investor
dapat cocok (matched)? Mekanisme “matching”(cocok) adalah berdasarkan kriteria prioritas harga
dan prioritas waktu. Prioritas harga, artinya siapapun yang memasukkan order permintaan dengan
harga beli (bid price) yang paling tinggi, akan mendapat prioritas utama untuk dapat “bertemu”
dengan siapa pun yang memasukkan order penawaran dengan harga jual (offer price atau ask price)
yang paling rendah. Prioritas waktu, artinya siapa pun yang memasukkan order beli atau jual lebih
dahulu, akan mendapat prioritas pertama untuk dicocokkan (matched) oleh sistem.

Digunakan Untuk SMA Negeri, Ekonomi Kelas XI Semester . 130


Proses pelaksanaan perdagangan di bursa efek

Proses pelaksanaan perdagangan secara remote

A. INDEKS HARGA SAHAM

Indeks harga saham adalah suatu angka yang digunakan untuk membandingkan perubahan harga
saham dari waktu ke waktu. Apakah suatu harga saham mengalami penurunan atau kenaikan
dibandingkan dengan suatu waktu

a. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Perhitungannya menggunakan semua saham yang tercatat sebagai komponen perhitungan indeks
dimana satuan perubahan indeks dinyatakan dengan satuan poin.

Digunakan Untuk SMA Negeri, Ekonomi Kelas XI Semester . 131


b. Indeks Individual

Indeks individual menggunakan indeks harga masing-masing saham terhadap harga dasarnya.
Perhitungan indeks ini menggunakan prinsip yang sama dengan IHSG yaitu: Harga pasar / Harga
dasar x 100%

Gambar: Pergerakan harga saham gabungan

c. Indeks Harga Saham Sektoral

Indeks ini mulai diberlakukan tanggal 2 januari 1996 dari BEJ, indeks sektoral terdapat 9 sektor.
Menggunakan semua saham yang termasuk dalam masing-masing sektor:
Sektor-sektor primer (ekslaratif)
1. Pertanian
2. Pertambangan
Sektor-sektor sekunder (industri manufaktur)
3. Industri dasar dan kimia
4. Aneka Industri
5. Industri barang konsumen
Sektor-sektor tertier (jasa)
6. Properti dan real estate
7. Transportasi dan infrastruktur
8. Keuangan
9. Perdagangan, jasa dan investasi

d. Indeks LQ45

Indeks LQ45 adalah jenis indeks yang terdiri dari 45 saham / emiten dengan likuiditas yang tinggi,
yang dipilih setelah melalui beberapa kriteria pemilihan saham. Selain penilaian atas likuiditas, seleksi atas
saham tersebut juga mempertimbangkan kapitalisasi pasar.

Berikut adalah kriteria tertentu dan seleksi utama sebuah saham untuk masuk dalam LQ45:

1. Masuk dalam ranking 60 besar dari total transaksi saham di pasar regular (rata–rata nilai transaksi
selama 12 bulan terakhir).
Digunakan Untuk SMA Negeri, Ekonomi Kelas XI Semester . 132
2. Ranking berdasar kapitalis pasar (rata – rata kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir).
3. Telah tercatat di BEJ minimum 3 bulan.
4. Keadaan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhannya, frekuensi dan jumlah hari
perdagangan transaksi pasar reguler.

BEJ secara rutin memantau perkembangan komponen saham yang masuk dalam perhitungan indeks
LQ45. Pergantian saham akan dilakukan setiap 6 (enam) bulan sekali, yaitu pada awal bulan Februari dan
awal bulan Agustus.

Indeks LQ45 dihitung mundur hingga tanggal 13 Juli 1994 sebagai Hari Dasar, dengan Nilai Dasar
100. Untuk seleksi awal digunakan data pasar Juli 1993 – Juli 1994. Hasilnya, ke 45 saham tersebut meliputi
72% total market kapitalisasi pasar dan 72,5 % dari nilai transaksi di pasar reguler.

e. Indeks Jakarta Islamic (JII)

Merupakan indeks terakhir yang dikembangkan oleh BEI, indeks ini merupakan indeks yang
mengakomodasikan syariat-syariat investasi dalam islam atau indeks yang berdasarkan Syariah
Islam. Dalam indeks ini terdapat 30 saham pilihan yang telah memenuhi syarat menurut Syariah
Islam, sebagai tolak ukur saham-saham yang dihalalkan dalam melakukan jual-beli saham.

Rangkuman

1. Pasar modal adalah pasar yang memperjualbelikan uang dalam bentuk surat-surat berharga yang
berjangka waktu lebih dari satu tahun (jangka panjang)

2. Pasar modal adalah pasar yang mempertemukan permintaan dan penawaran uang dalam bentuk surat-
surat berharga yang berjangka waktu lebih dari satu tahun.

3. Pasar modal memiliki peranan dan manfaat seperti berikut ini:


a. Pasar Modal Merupakan Wahana Pengalokasian Dana Secara Efisien
b. Pasar Modal sebagai Alternatif Investasi
c. Pasar modal pun memungkinkan Anda (para investor) untuk memiliki perusahaan yang sehat dan
berprospek baik
d. Pelaksanaan Manajemen Perusahaan Secara Profesional dan Transparan
e. Peningkatan Aktivitas Ekonomi Nasional

4. Pelaku Pasar Modal:


a. Pemodal/investor : yakni pihak yang memiliki modal untuk dipinjamkan/investasikan.
b. Emiten : Pihak yang meminjam modal.
c. Perusahaan efek : pihak yang peran sebagai perantara perdagangan efek; penjamin emisi efek;
manajer investasi; penasihat investasi.
d. Danareksa : yakni pihak melakukan investasi, investasi kembali, atauperdagangan efek.

5. Lembaga Penunjang Pasar Modal


a. Bank Kustodian
b. Biro Administrasi Efek (BAE)
c. Wali amanat
d. Penasihat investor
e. Pemeringkat efek
f. Penjamin emisi

6. Profesi Penunjang Pasar Modal


a. Akuntan
b. Konsultan hukum
c. Penilai (appraiser)
d. Notaris

7. Lembaga Pembina, Pengawas dan Pembantu Pasar Modal


a. Badan Pembina Pasar Modal
b. Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)
c. PT Danareksa

Digunakan Untuk SMA Negeri, Ekonomi Kelas XI Semester . 133


8. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu
perusahaan atau perusahaan terbatas.

a. Saham Biasa
b. Saham Khusus
 Saham Freferen
 Saham Bonus
 Saham Pendiri

9. obligasi adalah instrumen utang yang berisi janji dari pihak yang mengeluarkan obligasi untuk membayar
pemilik obligasi sejumlah nilai pinjaman beserta bunga.

10. Bagi perusahaan yang memerlukan dana segar, pasar modal memberikan peluang untuk mencari dana
yang murah selain dari sektor perbankan yang dikenal selama ini. Perusahaan dapat menjual saham
kepemilikannya melalui mekanisme IPO, dan mendapatkan dana dari penjualan tersebut

Jenis Obligasi
a. Berdasarkan masa jatuh tempo
b. Berdasarkan kupon pembayaran
c. Berdasarkan hak penarikan oleh emiten
d. Berdasarkan jenis jaminan
e. Berdasarkan pemegangnya
f. Berdasarkan lembaga penerbitnya

11. Right (sertifikat bukti right) merupakan efek yang memberikan hak kepada pemegang saham lama
untuk membeli saham baru yang akan dikeluarkan oleh emiten pada proporsi dan harga tertentu.

12. Waran juga merupakan derivatif (turunan) dari efek sebenarnya, yaitu saham biasa. Masa hidup waran
lebih lama daripada right, yaitu enam bulan atau lebih. Mengapa? Karena waran merupakan pilihan
jangka panjang yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham atas nama dengan
harga tertentu.

13. Reksadana berasal dari kata “reksa” yang berarti menjaga atau memelihara, sedangkan “dana” berarti
uang atau sekumpulan uang. Jadi, reksa dana berarti kumpulan uang yang dipelihara bersama untuk
suatu kepentingan
a Reksa Dana Saham
b. Reksa Dana Obligasi
c. Reksa Dana Pasar Uang
d. Reksa Dana Campuran

14. Perusahaan yang berkeinginan melakukan proses emisi wajib memenuhi persyaratan yang diatur dalam
Keputusan Menteri Keuangan No. 695/KMK.011/1985

15. Tahap emisi ini dibagi menjadi dua, yaitu tahap penawaran umum pada pasar perdana (primary market),
pencatatan (listing) di bursa efek, dan tahap penawaran pada pasar sekunder.

16. Indeks harga saham adalah suatu angka yang digunakan untuk membandingkan perubahan harga saham
dari waktu ke waktu. Apakah suatu harga saham mengalami penurunan atau kenaikan dibandingkan
dengan suatu waktu

17. Indek harga saham di BEI adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Indeks Harga Saham
Individual, Indeks Harga Saham Sektoral, Indeks Jakarta Islamic (JII) dan Indeks LQ45

EVALUASI

A. PILIHAN GANDA
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!
1. Tempat bertemunya permintaan dan penawaran modal untuk jangka waktu yang panjang adalah, kecuali

a. Pasar modal
b. Bursa efek
c. Pasar dana
d. Capital market
Digunakan Untuk SMA Negeri, Ekonomi Kelas XI Semester . 134
e. Stock exchange

2. Selain Bursa Efek Jakarta, Indonesia pernah mempunyai bursa efek di …


a. Medan
b. Semarang
c. Surabaya
d. Bandung
e. Makassar

3. Salah satu peran pasar modal adalah …


a. Membiayai pembangunan
b. Sebagai indikator perkembangan ekonomi suatu negara
c. Menutupi defisit APBN
d. Salah satu sumber penerimaan pemerintah
e. Harga saham stabil

4. Berikut ini yang bukan pelaku di pasar modal ….


a. Emiten
b. Perusahaan efek
c. Reksadana
d. BUMN
e. Perusahaan publik

5. Berikut ini adalah lembaga –lembaga yang terkait dengan pasar modal
1. Biro Administrasi Efek (BAE)
2. Bank Kustodian
3. Wali Amanat
4. Penasehat Investasi
5. Pemeringkat Efek (Rating Agencies)
Lembaga penunjang pasar modal adalah…..
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 3, dan 4
c. 2, 3, dan 4
d. 3, 4, dan 5
e. benar semua

6. Pihak yang melakukan administrasi yang berkenaan dengan kepentingan investor dan emiten adalah …
a. Perusahaan Efek
b. Pemeringkat Efek
c. Biro Administrasi Efek
d. Bursa Efek
e. Kustodian

7. Salah satu tugas Bapepam adalah …


a. Melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan bagi perusahaan yang akan masuk ke bursa efek
b. Menjamin emisi efek bagi perusahaan yang ingin menjual saham
c. Sebagai agen (perantara) perdagangan efek
d. Mengadakan pembinaan dan pengawasan terhadap bursa efek yang dikelola swasta
e. Meningkatkan partisipasi mayarakat dalam pengumpulan dana di bursa efek

8. Lembaga penunjang pada pasar modal yang melaksanakan kegiatan pasar modal yang berfungsi sebagai
pihak yang dipercaya untuk mewakili kepentingan seluruh pedagang obligasi atau sekuritas kredit adalah

a. Wali amanat
b. Penanggung
c. Biro administrasi efek
d. Akuntan public
e. Danareksa.

9. Profesi penunjang yang terkait dalam perdagangan efek adalah


1. Kustodian
2. Wali amanat
3. Akuntan public
4. Notaris
a. 1 dan 2
Digunakan Untuk SMA Negeri, Ekonomi Kelas XI Semester . 135
b. 1 dan 3
c. 3
dan 4
d. 2 dan 3
e. 1 dan 4

10. Peranan Bank dalam perdagangan efek adalah sebagai ...


a. Perantara perdagangan efek
b. Penjual efek secara langsung di bursa
c. Penjamin emisi
d. Pembeli efek
e. Penyandang dana

Kunci Jawaban
1. C
2. C
3. A
4. D
5. A
6. C
7. D
8. A
9. C
10. E

B. ESSAY
1. Jelakan pengertian pasar modal!
2. Mengapa pemerintah mendirikan lembaga pasar modal?
3. Sebutkan dan uraikan pelaku pasar modal!
4. Jelaskan 4 lembaga penunjang pasar modal!
5. Apa sajakah tugas dari BAPEPAM ?

Tugas individu
Setelah Anda memahami materi tugas Anda yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana pendapat Anda, apakah pasar modal memberikan peran besar bagi perekonomian suatu
negara?
2. Apakah daya tarik investasi saham dalam pasar modal?
3. Jika Anda sebagai investor, alasan apa yang memotivasi Anda memilih untuk membeli saham?

Tugas kelompok
Bentuklah kelompok 3–5 orang yang terdiri atas laki-laki dan perempuan.
Setelah Anda memahami materi tersebut, tugas Anda adalah sebagai berikut:
1. Carilah artikel tentang pasar modal minimal tiga artikel.
2. Analisislah ketiga artikel tersebut.
3. Hasilnya dikumpulkan kepada guru Anda.

Digunakan Untuk SMA Negeri, Ekonomi Kelas XI Semester . 136


Daftar Pustaka

Chumidatus Sa’dyah, dkk. 2009. Ekonomi 2 : Untuk Kelas XI SMA dan MA. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.

Imamul Arifin, Giana Hadi Wagiana. 2009. Membuka Cakrawala Ekonomi 2 : Untuk Kelas XI Sekolah
Menengah Atas/Mandrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.

Maftuh, M. 2011. “Jenis-Jenis Obligasi”. 5 Mei 2014. http://id.shvoong.com/social-


sciences/economics/2242124-jenis-jenis-obligasi/.

Mimin Nur Aisyah dan Hartatik Fitria R. 2009.Ekonomi 2 : Untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Pusat
Perbukuan,Departemen Pendidikan Nasional

Mulyanti Sri. Dkk. 2009. Ekonomi 2: Ekonomi dan Kehidupan SMA/MA Untuk Kelas XI. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Sutarno dkk. 2012 . Ekonomi untuk kelas XI SMA dan MA. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

S, Alam. 2013. Mandiri Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Erlangga

Tri Widianto Sri. 2012. Kisi-Kisi 1001 Soal-Soal yang Sering Keluar Dalam Ujian EKONOMI SMA.
Yogyakarta : Planet Ilmu

Digunakan Untuk SMA Negeri, Ekonomi Kelas XI Semester . 137

Anda mungkin juga menyukai