USER
FARIS
SUKMO
PRIAMBUDI
0
Kata Pengantar dan Tujuan Modul
Rangkuman …….…………………………………………………………..
Refleksi Pembelajaran……………………………….………………….....
Lembar Evaluasi Pembelajaran………………..…………………………..
Glosarium
Daftar Pustaka
Indeks
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator :
c. GNP deflator : adalah jenis indeks yang lain. Berbeda dengan dua indeks diatas, dalam
cakupan barangnya. GNP deflator mencukp jumlah barang dan jasa yang masuk dalam
perhitungan GNP, jadi lebih banyak jumlahnya bila dibanding dengan dua indeks diatas.
GNP deflator diperoleh dengan membagi GNP nominal (atas dasar harga berlaku) dengan
GNP rill (atas dasar harga
konstan). GNP deflator = 100
Indeks Harga
Perbandingan perubahan waktu tertentu dengan tahun dasar.
Indeks harga biasa di gunakan untuk mengetahui ukuran perubahan
variabel-variabel ekonomi sebagai barometer keadaan perekonomian, memberi
gambaran yang tepat mengenai kecendrungan perdagangan dan kemakmuran.
Inflasi adalah sesuatu yang kita hadapi setiap hari. Ketika kita ke pasar
dan merasakan perbedaan harga kemarin dan hari ini, maka itulah inflasi.
Kita juga menyadari kehadiran inflasi ketika hendak membayar uang
sekolah dan sadar bahwa uang sekolah kita lebih mahal dibandingkan beberapa
tahun yang lalu.
Indeks Harga Konsumen
Jenis-jenis Inflasi
Tingkat inflasi untuk bulan Oktober 2005 yang sangat tinggi itu (8,75%) masih
membuat prihatin banyak kalangan. Karena ada yang disebut core inflation,
atau inflasi inti, oleh Bank Indonesia yang besarnya sekitar 7-8% setahun maka
kedua pengaruh inflasi ini secara agregatip menimbulkan inflasi lebih dari 15%
setahun. Maka arti inflasi harus disikapi. Arti atau definisi umum dari inflasi
adalah gejala kenaikan harga secara umum (artinya semua harga terpengaruhi)
oleh karena “terlalu banyak uang mengejar jumlah barang yang jumlahnya
tidak bertambah”. Inflasi dalam artian ini adalah gejala effective demand yang
terlalu besar, entah oleh karena akibat kebijakan fiskal (anggaran belanja
pemerintah) atau oleh kebijakan moneter dari bank sentral. Misalnya, dalam
masa pertama RI inflasinya tinggi sekali oleh karena kebijakan fiskal terlalu
“gampangan” (loose). Artinya, kalau pemerintah memerlukan uang maka
ditempuh jalan yang mudah, yakni cetak saja uang baru. Usaha untuk
mengumpulkan pajak baru merupakan usaha serius di zaman yang mutakhir.
Pada tahap berikutnya maka dalil untuk “mencetak saja uang kalau diperlukan
pemerintah” dikoreksi. Pembiayaan defisit anggaran belanja pemerintah
diusahakan dengan cara yang tidak langsung menuju ke pencetakan uang baru.
Maka pada tahap itu menarik pinjaman luar negeri menjadi jalan keluar yang
sering ditempuh oleh pemerintah. Ini sesuai dengan prinsip umum pembiayaan
defisit anggaran belanja pemerintah yang non-inflator, yakni berhutang saja
dari luar dan dalam negeri, atau/dan menjual asset negara. Menjual asset negara
untuk menutup defisit juga merupakan upaya yang lebih mutakhir, yakni
dengan menjual BUMN, entah sebagian sahamnya atau secara keseluruhan
(privatisasi).
Bank Indonesia sebagai bank sentral sekarang mempunyai misi tunggal, yakni
menjaga nilai rupiah, artinya sekuat tenaga berusaha mengekang inflasi. Kalau
ada tekanan inflasi yang meninggi maka BI menaikkan suku bunganya (BI rate
atau SBI) sehingga mengerem pengeluaran kredit baru oleh sistim perbankan.
Akan tetapi kalau inflasi tetap memuncak maka BI menghadapi dilema, seperti
sekarang ini juga.
Secara umum terdapat dua jenis inflasi yakni kenaikan harga Indeks Harga
Konsumen (IHK) yang merupakan headline inflation dan inflasi inti (core
inflation). Kenaikan harga BBM merupakan faktor administered price atau
kenaikan harga yang dipicu oleh kebijakan pemerintah.
Masalahnya, salah satu yang bisa memicu kenaikan inflasi inti itu adalah
ekspektasi masyarakat akibat kenaikan harga BBM. Yang terjadi seringkali
kenaikan BBM diikuti dengan kenaikan harga barang-barang dan jasa,
termasuk yang tidak terkait langsung dengan kenaikan BBM.
Laju inflasi yang begitu tinggi, yang ditandai dengan melambungnya harga
barang dan jasa, dikhawatirkan mendorong masyarakat mengorbankan
pendidikan dan kesehatan untuk memenuhi kebutuhan pokok. Kondisi itu bisa
semakin menurunkan tingkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia
sehingga daya saingnya semakin merosot.
Penyebab Inflasi
2. Teori Inflasi
Secara garis besar ada tiga kelompok teori mengenai inflasi, masing- masing
menyoroti aspek-aspek tertentu dari proses inflasi yan lengkap mencakup
semua aspek penting dari proses kenaikan harga. Untuk menerapkannya kita
harus menentukan aspek-aspek mana yang dalam kenyataan penting di dalam
proses inflasi di suatu negara, dan dengan demikian dapat ditentukan teori
mana/ kombinasi teori mana yang lebih sesuai untuk diterapkan. Ketiga teori
ini adalah teori kuantitas, teori Keynes dan teori strukturalis.
A. Teori Kuantitas (Teori Irving Fisher)
Teori kuantitas adalah teori yang paling tua. Teori ini menyoroti peranan dalam
proses inflasi dari jumlah uang beredar, psikologi (harapan) masyarakat
mengenai harga-harga (expectations).
a. Inflasi hanya terjadi apabila ada penambahan volume uang beredar baik
kartal maupun giral. Tanpa kenaikan jumlah uang beredar jika adanya
kejadian gagal panen, misalnya, hanya akan menaikkan harga untuk
sementara waktu saja. Jika jumlah uang beredar tidak ditambah maka
inflasi akan terhenti dengan sendirinya apapun sebab kenaikan awal
inflasi tersebut.
b. Laju inflasi ditentukan oleh laju pertambahan jumlah uang yang
beredar dan oleh psikologi (harapan) masyarakat mengenai kenaikan
harga- harga di masa mendatang. Ada 3 kemungkinan keadaan, yaitu :
1) Masyarakat tidak/ belum mengharapkan harga naik pada bulan mendatang.
Sebagian besar penambahan jumalah uang beredar digunakan untuk
memperbesar pos kas. Sebagian besar uang tidak dibelanjakan untuk pembelian
barang. Belum terjadi kenaikan permintaan barang yang berarti. Dalam
keadaan ini kenaikan jumlah uang beredar sebesar 10 % diikuti dengan
kenaikan harga sebesar 1%. Masyarakat belum menyadari adanya inflasi.
2) Masyarakat mulai sadar bahwa ada inflasi. Penambahan jumlah uang
beredar digunakan untuk membeli barang-barang untuk menghindari kerugian
yang timbul seandainya mereka memegang uang kas. Akibatnya permintaan
barang-barang akan naik sehingga memicu kenaikan harga. Kenaikan jumlah
beredar sebesar 10% diikuti dengan kenaikan harga sebesar 10%.
3) Tahapan yang ketiga yaitu hiperinflasi. Masyarakat sudah kehilangan
kepercayaan terhadap nilai mata uang. Masyarakat mulai enggan memegang
uang dan enggan untuk membelanjakannya. Keadaan ini ditandai dengan
semakin cepatnya peredaran uang (velocity of circulation yang menaik).
Kenaikan jumlah uang beredar sebesar 20% mengakibatkan kenaikan harga
sebesar 20%. Inflasi ini pernah terjadi di Indonesia pada Tahun 1961- 1966.
Hiperinflasi menghancurkan sendi-sendi ekonomi moneter dan sosial politik.
B. Teori Keynes
Teori Keynes mengenai inflasi didasarkan atas teori makronya. Menurut teori ini
inflasi terjadi karena suatu masyarakat ingin hidup di luar batas kemampuan
ekonominya. Proses inflasi menurut pandangan ini adalah proses perebutan bagian
rezeki di antara kelompok-kelompok sosial yang menginginkan bagian yang lebih
besar daripada yang bisa disediakan oleh masyarakat tersebut. Maksudnya adala
keadaan ketika permintaan masyarakat atas barang-barang selalu melebihi jumlah
barang-barang yang tersedia (inflationary gap).
Teori ini mengasumsikan bahwa perekonomian sudah berada pada tingkat full
employment. Menurut Keynes kuantitas uang tidak berpengaruh terhadap
tingkat permintaan total, karena suatu perekonomian dapat mengalami inflasi
walaupun tingkat kuantitas uang tetap konstan. Jika uang beredar bertambah
maka harga akan naik. Kenaikan harga ini akan menyebabkan bertambahnya
permintaan uang untuk transaksi, dengan demikian akan menaikkan suku
bunga. Hal ini akan mencegah pertambahan permintaan untuk investasi dan
akan melunakkan tekanan inflasi.
Analisa Keynes mengenai inflasi permintaan dirumuskan berdasarkan konsep
inflationary gap. Menurut Keynes, inflasi permintaan yang benar-benar
penting adalah yang ditimbulkan oleh pengeluran pemerintah, terutama
yang berkaitan dengan peperangan, program investasi yang besar-besaran
dalam kapital sosial. Dengan demikian pemikiran Keynes tentang inflasi
dapat dirumuskan menjadi :
Untuk menghitung besarnya laju inflasi dapat digunakan Indeks Harga, sebagai
berikut.
Keterangan:
Contoh
Diketahui:
Laju Inflasi =
=145,15
IHTT = . 100
IHTTG = . 100
a) Metode Laspeyres
IL = . 100
b)Metode Paasche
IP = . 100
Keterangan:
Dampak Inflasi
Secara umum, inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif,
tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru
mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian
lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang
bergairah untuk bekerja, menabung, dan mengadakan investasi.
Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak
terkendali (hiperinflasi) keadaan perekonomian menjadi kacau dan
perekonomian dirasakan lesu, orang menjadi tidak bersemangat kerja,
menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat
dengan cepat, para penerima pendapatan tetap, seperti pegawai negeri atau
karyawan swasta, serta kaum buruh akan kewalahan menanggung dan
mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan
terpuruk dari waktu ke waktu.
Inflasi menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin
menurun. Memang tabungan menghasilkan bunga, tetapi jika tingkat inflasi di atas
bunga, nilai uang tetap menurun. Jika orang tidak menabung, dunia usaha dan
investasi akan sulit berkembang karena untuk berkembang dunia usaha membutuhkan
dana dari bank yang diperoleh dari tabungan masyarakat.
Bagi orang yang meminjam uang kepada bank (debitur), inflasi menguntungkan
karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah
dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang
meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian
lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.
d) Bagi Produsen
Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan Jika pendapatan yang diperoleh lebih
tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Jika hal ini terjadi, produsen terdorong
untuk melipatgandakan produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar). Namun,
jika inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan
produsen, produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen dapat
menghentikan produksinya untuk sementara waktu, bahkan jika tidak sanggup
mengikuti laju inflasi, dapat gulung tikar (biasanya terjadi pada pengusaha kecil).
1. Investasi berkurang
Efek terhadap pendapatan sifatnya tidak merata, ada yang dirugikan tetapi ada
pula yang diuntungkan dengan adanya inflasi. Seseorang yang memperoleh
endapatan tetap akan dirugikan oleh adanya inflasi. Misalnya seorang yang
memperoleh pendapatan tetap Rp. 500.000,00 per tahun sedang laju inflasi
sebesar 10%, akan menderita kerugian penurunan pendapatan riil sebesar laju
inflasi tersebut, yakni Rp. 50.000,00.
Inflasi dapat pula mengubah pola alokasi faktor-faktor produksi. Perubahan ini
dapat terjadi melalui kenaikan permintaan akan berbagai macam barang yang
kemudian dapat mendorong terjadinya perubahan dalam produksi beberapa
barang tertentu sehingga mengakibatkan alokasi factor produksi menjadi tidak
efisien.
a) Kebijakan Moneter
Seperti yang telah disebutkan di atas, peran bank sentral dalam mengatasi
inflasi adalah dengan mengatur jumlah uang yang beredar. Kebijakan yang
diambil oleh bank sentral tersebut dinamakan kebijakan moneter, yaitu
dengan menggunakan cara-cara sebagai berikut.
3. Politik Persediaan Kas (cash ratio policy) adalah politik Bank Sentral
untuk memengaruhi peredaran uang dengan jalan menaikkan dan
menurunkan persentase persediaan kas dari bank. Dengan dinaikkannya
persentase persediaan kas, diharapkan jumlah kredit akan berkurang.
2. peningkatan tarif/pajak.
c) Kebijakan Nonmoneter
Selain dua kebijakan di atas ada juga yang disebut kebijakan nonmoneter
yang mengatur hal-hal berikut.
1. Peningkatan produksi.
2. Kebijakan upah.
3. Pengawasan harga.
Cara Penanganan Inflasi
Dampak Inflasi
Terdapat beberapa faktor utama yang menjadi penyebab dampak timbulnya inflasi di
Indonesia, yaitu :
a. Jumlah uang beredar
Menurut sudut pandang kaum moneteris jumlah uang beredar adalah factor utama yang
dituding sebagai penyebab timbulnya inflasi di setiap negara, tidak terkecuali di
Indonesia. Di Indonesia jumlah uang beredar ini lebih banyak diterjemahkan dalam
konsep narrow money ( M1 ). Hal ini terjadi karena masih adanya anggapan, bahwa uang
kuasi hanya merupakan bagian dari likuiditas perbankan.
Kenaikkan jumlah uang beredar di Indonesia pada tahun 1970-an sampai awal tahun 1980-
an lebih disebabkan oleh pertumbuhan kredit likuiditas dan defisit anggaran belanja
pemerintah. Pertumbuhan ini dapat merupakan efek langsung dari kebijaksanaan Bank
Indonesia dalam sektor keuangan (terutama dalam hal penurunan reserve requirement).
1. Cabang dari ilmu ekonomi yang membahas tentang penerapan teori ekonomi dalam
suatu rumah tangga produksi adalah….
a. Ekonomi deskriptif d. Ekonomi mikro
b. Ekonomi terapan e. Ekonomi makro
c. Teori ekonomi
2.Dalam teori ekonomi mikro pembahasan tentang faktor-faktor yang menentukan tingkat
upah tenaga kerja, tingkat bunga yang masih harus dibayar karena penggunaan modal,
dan tingkat keuntungan yang diperoleh para pengusaha berada pada
a. Teori produksi d. Teori distribusi
b. Teori konsumsi e. Teori pasar
c. Teori harga
c. 1 dan 4
a. 1, 2, dan 3 d. 3, 5, dan 7
b. 1, 4, dan 5 e. 4, 5, dan 7
c. 2, 5, dan 6
10. Perhitungan pendapatan nasional yang dilakukan dengan menghitung jumlah nilai
seluruh barang dan jasa yang diproduksi suatu negara selama satu tahun, merupakan metode
penghitungan pendapatan nasional dengan pendekatan….
11. Pada tahun 2010 pendapatan nasional Indonesia Rp 600 trilyun dan jumlah penduduk
Indonesia 400 juta jiwa.Hitung besarnya pendapatan perkapita penduduk Indonesia
c. Rp. 2 juta
12. Gross National Product dikurangi penyusutan barang modal selama satu tahun akan
menghasilkan....
a. Gross Domestic Product d. Personal income
b. Net National Product e. Disposible income
c. Net National Income
13. Jumlah barang dan jasa yang dihasilkan sektor perusahaan mempunyai nilai yang
sama dengan julah pembayaran balas jasa atas semua faktor produksi yang digunakan
sehingga nilai NNP sama dengan nilai…
a. Gross National Product (GNP) d. Disposible income
b. Nett National Income (NNI) e. National Income
c. Personal income
14. Perhitungan pendapatan nasional baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun
lembaga swasta sangat besar manfaatnya pernyataan berikut yang merupakan salah satu
manfaat perhitungan pendapatan nasional adalah…
a. Mengetahui besarnya konsumsi masyarakat
b. Mengetahui dan menelaah struktur perekonomian suatu negara
c. Mengendalikan konsumsi agar seimbang dengan produksi
d. Meningkatkan kegiatan produksi dalam suatu negara
e. Mendorong kegiatan produksi yang sesuai dengan kebutuhan konsumsi
15. Komponen perhitungan pendapatan nasional :
Sewa tanah Rp. 1000.000.00
Upah tenaga kerja Rp. 500.000.00
Investasi Rp. 750.000.00
Laba pengusaha Rp. 10.000.00
Konsumsi Rp. 1000.000.00
Bunga modal Rp. 200.000.00
Jika pendapatan nasional dihitung menggunakan pendekatan pendapatan, hasilnya adalah….
a. Rp. 3.460.000 d. Rp. 1.710.000
b. Rp. 2.710.000 e. Rp. 1.500.000
c. Rp. 1.750.000
18. Suatu keadaan dimana harga cenderung naik secara terus menerus dan berlaku
secara umum yang akan mengakibatkan nilai uang turun disebut….
a. Devaluasi d. Inflasi
b. Revaluasi e. Depresiasi
c. Deflasi
19. Inflasi yang terjadi karena kenaikan biaya produksi akibat tuntutan kenaikan gaji
karyawan sehingga produsen menaikkan harga jual barang disebut...
a. Creeping inflation d. Cost push inflation
b. Domestic inflation e. Demand pull inflation
c. Imported inflation
20. Masyarakat yang mendapatkan keuntungan dengan adanya inflasi yang terjadi adalah
golongan...
a. Debitur d. Penabung uang di Bank
b. Kreditur e. Masyarakat berpenghasilan tetap
c. Pegawai negeri
21. Dampak inflasi dalam masyarakat di bawah ini yang benar adalah….
a. inflasi sangat menguntungkan bagi masyarakat yang berpenghasilan tetap seperti
PNS.
b. inflasi sangat menguntungkan bagi masyarakat yang meminjam uang di
Bank dengan tingkat bunga yang relatif rendah
c. inflasi sangat merugikan bagi masyarakat yang meminjam uang di Bank meskipun
tingkat bunganya relatif rendah.
d. inflasi sangat menguntungkan bagi pihak yang memberikan pinjaman
(debitor) meskipun dengan tingkat bunga yang cukup rendah
e. inflasi pengaruhnya sangat kecil bagi masyarakat yang tidak punya
penghasilan karena harga barang relatif murah.
22. Indeks harga yang digunakan untuk mengukur biaya pembelian sekelompok barang dan
jasa yang dapat mewakili belanja konsumen disebut….
a. Indeks Harga Konsumen d. Indeks Paritas
b. Indeks Harga Produsen e. Indeks Harga Perdagangan Besar
c. Indeks Harga yang dibayar dan diterima petani
23. Indeks Harga konsumen bulan Januari 2011sebesar 130,65 dan Indeks Harga konsumen
bulan Februari 2011 sebesar 145,32 maka besarnya laju inflasi bulan Maret adalah...
a. 11, 22 % d. 13,14 %
b. 12, 22 % e. 67,14 %
c. 14, 67 %
24. Perhatikan tabel berikut !
Tahun Pakaian Beras
Output Harga Output Harga
2001 20 10.000 30 5000
2010 30 20.000 40 7500
Dari data diatas pertumbuhan inflasi yang dihitung dengan Indeks Harga Konsumen
sebesar…
a. 7.85% d. 6.55%
b. 8.75% e. 8.56
c. 5.67%
25. Berapa banyak uang yang dibelanjakan seseorang dari seluruh pendapatannya dapat
dinyatakan dalam fungsi…
a. Konsumsi d. Pendapatan
b. Tabungan e. Keseimbangan
c. Investasi
26. Kurva permintaan investasi merupakan kurva tempat kedudukan titik-titik kombinasi
jumlah investasi dan faktor yang mempengaruhinya, dari kurva ini dapat diketahui….
a. Hubungan positif antara tingkat suku bunga dengan investasi
b. Hubungan negatif antara tingkat suku bunga dengan investasi
c. Hubungan positif antara konsumsi dan investasi
d. Hubungan negatif antara konsumsi dan investasi
e. Hubungan negatif antara tabungan dan investasi
27. Menurut Irving Fisher jika jumlah uang yang beredar dan jumlah barang yang
diperdagangkan naik menjadi 2 kali lipat, sedangkan laju peredaran uang naik menjadi 4
kali lipat, maka harga cenderung….
a. Naik 2 kali lipat d. Turun 4 kali lipat
b. Naik 4 kali lipat e. Turun 2 kali lipat
c. Naik ½ kali lipat
28. Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran uang !
1. Tingkat pendapatan
2. Tingkat suku bunga
3. Tingkat harga barang
4. Kegiatan spekulasi
5. Jumlah uang yang beredar
Dari pernyataan diatas yang termasuk faktor yang mempengaruhi permintaan uang adalah…
a. 1,2, dan 3 d. 2, 4, dan 5
b. 1, 2, dan 4 e. 3, 4, dan 5
c. 2, 3, dan 4
29. Perhatikan fungsi-fungsi bank berikut ini :
1. Mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran
2. Menghimpun dana dari masyarakat
3. Mengatur dan mengawasi bank
4. Menyalurkan kredit pada masyarakat
5. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
a. 1, 2, dan 4 d. 2, 3, dan 5
b. 1, 3, dan 5 e. 3, 4, dan 5
c. 2, 3, dan 4
30. Berikut ini operasi kredit aktif dan pasif suatu bank :
1. Kredit usaha kecil 5. deposito
2. Giro 6. kredit rekening Koran
3. tabungan
4. kredit perumahan rakyat
Yang termasuk operasi kredit aktif adalah……
a. 1, 2 dan 4 d. 2, 3 dan 5
b. 1 , 3 dan 6 e. 2, 4 dan 6
c. 1. 4 dan 6
31. KUD dapat menyediakan segala macam obat-obatan pertanian yang dibutuhkan petani
setelah mendapat kredit dari salah satu perusahaan penghasil pupuk hal ini menunjukkan
fungsi kredit untuk…
a. Meningkatkan daya guna modal
b. Memperlancar arus barang
c. Mempercepat peredaran uang
d. Meningkatkan pendapatan nasional
e. Menunjang stabilitas nasional
32. Nama baik calon debitur perlu diperhatikan dalam pemberian pinjaman.hal ini
merupakan syarat kelayakan kredit dari unsur…
a. Character d. Collateral
b. Capacity e. Condition
c. Capital
33. Berikut beberapa kebaikan dan kelemahan kredit yang ditawarkan kepada masyarakat
oleh bank pemerintah maupun swasta :
1. Mempermudah mendapatkan dana segar untuk modal
2. Mendorong masyarakat untuk konsumtif
3. Menjadikan masyarakat lebih dapat berspekulasi
4. Mendorong peningkatan produktivitas masyarakat
5. Menciptakan masyarakat yang dapat mengelola keuangannya
Dari pernyataan diatas yang termasuk kelemahan kredit adalah…
c. 2 dan 3
34. Kebijakan fiscal adalah suatu instrument yang digunakan oleh pemerintah dalam
rangka mempengaruhi tingkat kegiatan ekonomi melalui…..
a. pengendalian harga d. pengendalian moneter
b. pengendalian barang dan jasa e. pengendalian suku bunga bank
c. pengendalian pajak
37.Kredit bank sentral akan mempengaruhi jumlah uang yang beredar melalui money
multiflier. Sebelum jumlah uang beredar bertambah. Pengaruh langsung yang terjadi adalah
:
a. Bertambahnya jumlah uang inti.
b. Berkurangnya jumlah uanh inti.
c. Berkurangnya tingkat suku bung.
d. Berkurangnya tingkay suku bunga,
38.Uang inti yang ada dimasyarakat dipengaruhi oleh banyak factor, seperti dibawah ini
adalah :
a. Bunga giro dan deposito
b. Bunga kredit bank.
c. Pengeluaran pemerintah,
d. Bea masuk.
42.Dibawah ini adalah kebijakan pemerintah dalam pasar uang yang termasuk dalam “
Quantitative Credit Control “, kecuali :
a. Selective credit control.
b. Manipulasi legal reserve ratio.
c. Open market operation.
d. Rediscount policy.
43.Pada tahun 1974, seorang ekonom yang memperjelas garis yang membatasi
teori kuantitas uang dengan teori lainnya adalah :
a. Adam Smith.
b. John Maynard Keyness.
c. Milton Friedman
d. Thomas M. Humphrey.
44.Perumusan teori kuantitas uang yang oleh kebanyakan ahli ekonomi dianggap
sebagai perumusan yang tertua terdapat pada tulisan :
a. Milton Friedman.
b. Adam Smith.
c. John Maynard Keyness.
d. Jean Bodin.
47.Dibawah ini adalah pernyataan yang ditekankan dalam teori inflasi structural. Kecuali :
a. Menerangkan proses inflasi jangka panjang di Negara sedang berkembang.
b. Jumlah uang yang beredar bertambah dan secara pasif mengikuti dan menampung
kenaikan harga-harga, tersebut.
c. Inflasi selalu terjadi pada Negara sedang berkembang.
d. Ketegaran-ketegaran yang ada disebabkan oleh kebijaksanaan harga atau
moneter pemerintah sendiri.
48.Menurut teori structural ada 2 ketegaran utama dalam perekonomian Negara sedang
berkembang yang bisa menimbulkan inflasi, salah satunya adalah ketegaran yang
berkaitan dengan :
a. Kegagalan pasar.
b. Pengangguran.
c. Ketidakelastisan dari penerimaan ekspor.
d. Ketidakelastisan harga
50.Kenaikan harga barang akhir ( output ) mendahului kenaikan barang-barang input dan
harga factor produksi. Keadaan ini terjadi dalam pasar :
a. Suppresed inflation.
b. Demand inflation.
c. Supply inflation.
d. Cost inflation.
*****GOOD LUCK*****
KUNCI JAWABAN
1 D 11 B 21 B 31 B 41 C
2 A 12 B 22 A 32 A 42 A
3 D 13 B 23 A 33 C 43 B
4 E 14 B 24 A 34 C 44 A
5 A 15 D 25 A 35 B 45 C
6 E 16 B 26 B 36 C 46 C
7 A 17 C 27 B 37 A 47 C
8 A 18 D 28 D 38 A 48 B
9 A 19 D 29 B 39 A 49 B
10 C 20 B 30 C 40 C 50 D
NILAI :
PETUNJUK
Ekonomi SMA KELAS X untuk SMA Kelas X (2009) oleh Dra. Hj.
Sukwiaty, Drs.H.Sudirman Jamal dan Drs Slamet Sukarnto diterbitkan oleh
Yudhistira di Jakarta
http://www.economicshelp.org
http://inflationdata.com
http://www.apapengertianahli.com/2015/05/pengertian-inflasi-jenis-
jenis-inflasi-cara-penanganan.html#
http://www.belonomi.com/2015/07/pengertian-dan-jenis-jenis-inflasi.html
http://rahmasariputri.blogspot.co.id/2010/04/tugas-teori-ekonomi-soal-pilihan-
ganda.html
http://risaariani6.blogspot.co.id/2012/06/soal-ekonomi-x-semester-2.html
INDEKS