Anda di halaman 1dari 28

RATA-RATA HARGA ECERAN NASIONAL DAGING

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1:


Fitri Riyani 19220967
Kamila Hasanah 19220730
Khoirur Reza Haris 19220807
Nayla Talitha Marshalena 19220610
Riva Cristine Aprilia 19220399

DOSEN PENGAMPU
Rani S.Pd, M.Kom

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS TEKNIK DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


kesehatan jasmani maupun rohani sehingga kami dapat menyelesaikan kewajiban kami
sebagai mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika Kampus Ciputat untuk
melaksanakan tugas yang diberikan oleh Ibu Rani S.Pd, M.Kom dalam bentuk makalah.

Ucapan terima kasih kepada Ibu Rani S.Pd, M.Kom selaku dosen pengampu pada mata
kuliah Statistika yang telah memberikan bimbingan dan arahannya kepada kami, serta doa
dan dukungan dari teman-teman sehingga makalah ini dapat selesai tepat waktu.

Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi yang positif dalam kegiatan belajar
mengajar. Kami selaku penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
berbagai kalangan untuk memperbaiki makalah kami agar lebih baik lagi di kemudian hari.
Terimakasih.

Tangerang Selatan, 05 November 2023

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................5

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................5

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................6

1.3 Maksud dan Tujuan.......................................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................7

2.1 Pengertian Angka Indeks..............................................................................................7

2.2 Jenis-Jenis Angka Indeks..............................................................................................8


2.2.1 Jenis-jenis Angka Indeks Berdasarkan Cara Penggunaannya.........................8
2.2.2 Jenis-jenis Angka Indeks Berdasarkan Cara Penentuannya............................9

BAB III PENUTUP................................................................................................................24

3.1 Kesimpulan...................................................................................................................24

3.2 Saran..............................................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................25
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Angka index dapat sebagai indikator yang penting untuk menentukan kebijakan
apa yang harus diambil oleh pemerintah guna mengatasi permasalahan dlam
perekonomian.
Misalnya, dengan mengetahui perkembangan produksi suatu produk pada tahun
sekarang dibandingkan dengan produksi yang tahun lalu atau perkembangan penduduk
tahun sekarang dibandingkan tahun yang lalu, maka pemerintah akan dapat mengambil
kebijakan untuk mengembangkan produksi produk tersebut dazn mengatasi pertumbuhan
penduduk yang terlalu cepat.
Angka Indeks adalah peralatan statistik yang sangat populer guna mengukur
perubahan atau melakukan perbandingan antar variabel ekonomi dansosial. Perubahan
atau perbandingan antar-variabel dari waktu ke waktu dan yang dinyatakan dengan
angka-angka indeks umumnya lebih mudah dimengerti.
Didalam makalah ini kami membahas pengertian Angka Indeks, periodeatau
waktu dasar, periode atau waktu berjalan, pemilihan tahun dasar, jenis-jenis angka
indeks, cara penentuan angka indeks harga, pergeseran atau perubahan waktu dasar,
masalah-masalah dalam menghitung angka indeks, Contoh kasus yang kami ambil
adalah data Indeks Harga Konsumen.
Maka dari itu kita dapat mengetahui secara detail Angka Indeks untuk data diatas
seperti menentukan tahun dasar, menentukan angka indeks sederhana relatif, angka
indeks sederhana agregatif, indeks harga agregatif tertimbang, indeks produksi agregatif
tertimbang, variasi dari harga indeks harga tertimbang, variasi dari produk indeks harga
tertimbang.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari angka indeks?


2. Apa jenis-jenis angka indeks?
3. Bagaimana cara-cara penentuan angka indeks?
1.3 Maksud dan Tujuan

Dalam penyusunan makalah ini tujuan yang akan dicapai adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui lebih dalam mengenai angka indeks.


2. Mahasiswa dapat mengetahui kegunaan dan tujuan dari angka indeks.
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Angka Indeks


Angka index adalah ukuran statistika yang menunjukan perbandingan suatu
kuantitas dengan yang lain, perbandingan itu dinyatakan dalam persentasedan biasanya
tanda persennya tidak disebutkan. Menurut DR. Winardi, angka index merupakan sebuah
alat angka matematik yang digunakan untuk menyatakan tingkat harga, volume
perniagaan dan sebagainya dalam periode tertentu, dibandingkan dengan tingkat harga,
volume perniagaan suatu periode dasar, yang nilainya dinyatakan dengan 100.
Sedangkan menurut Samsubar Saleh, angka index merupakan suatu analisis data
statistik yang terutama ditunjukan untuk mengukur berapa besarnya fluktuasi
perkembangan harga dari berbagai macam komoditas selamasatu periode waktu tertentu.
Dalam suatu analisis perekonomian, angka index mempunyai peranan yang sangat besar,
karena dapat digunakan untuk mengetahui besarnya laju inflasi dan deflasi yang terjadi
di negara tertentu.
Angka index dapat sebagai indikator yang penting untuk menentukan kebijakan
apa yang harus diambil oleh pemerintah guna mengatasi permasalahan dlam
perrekonomian. Misalnya, dengan mengetahui perkembangan produksi suatu produk
pada tahun sekarang dibandingkan dengan produksi yang tahun lalu atau perkembangan
penduduk tahun sekarang dibandingkan tahun yang lalu, maka pemerintah akan dapat
mengambil kebijakan untuk mengembangkan produksi produk tersebut dazn mengatasi
pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat.
Dalam menghitung angka index, waktu atau tahun yang lalu disebut tahun dasar
(base periods atau base year), yaitu waktu atau tahun yang dijadikan dasar untuk
menentukan perkembangan suatu harga atau berfungsi sebagai waktu atau tahun
pembanding. Penentuan tahun dasar untuk menghitung angka index perlu
memperhatikan tiga faktor, yaitu :
1. Tahun dasar hendaknya dipilih pada saat kondisi perekonomian relatif stabil.
2. Jarak antara tahun dasar dengan tahun sekarang tidak terlalu jauh.
3. Penentuan tahun dasar hendaknya memperhatikan kejadian-kejadian penting.
Misalnya kenaikan harga BBM, kenaikan tarif dasar listrik dan lain-lain.
2.2 Jenis-Jenis Angka Indeks

Jenis-jenis anka indeks dapat dikelompokan berdasarkan penggunaan dan cara


penentuannya:
2.2.1 Jenis-jenis Angka Indeks Berdasarkan Cara Penggunaannya
1. Indeks Harga (price index)
Indeks harga adalah angka indeks yang dipakai untuk mengukur atau
menunjukan perubahan harga barang, baik satu barang maupun
sekumpulan barang. Dalam hal ini, indeks harga menyangkut persentase
kenaikan atau penurunan harga barang tersebut.
Contoh :
a. Indeks harga konsumen
b. Indeks harga perdagangan besar
c. Indeks harga yang dibayarkan dan diterima petani

2. Indeks Kuantitas (quantity index)


Indeks kuantitas adalah angka indeks yang dipakai untuk mengukur
kuantitas suatu barang atau sekumpulan barang, baik yang diproduksi,
dikonsumsi, maupun dijual.Contoh :
a. Indeks produksi beras
b. Indeks konsumsi kedelai
c. Indeks penjualan jagung

3. Indeks Nilai (value index)


Indeks nilai adalah angka indeks yang dipakai untuk melihat perubahan
nilai dari suatu barang atau sekumpulan barang, baik yang dihasilkan,
diimpor, maupun diekspor.Contoh :
a. Indeks nilai ekspor kopra
b. Indeks nilai impor bera
2.2.2 Jenis-jenis Angka Indeks Berdasarkan Cara Penentuannya
Berdasarkan cara penentuannya, di kenal tiga macam angka indeks, yaitu
indeks tidak tertimbang, indeks tertimbang, dan indeks rantai.
1. Indeks tidak tertimbang
Indeks tidak tertimbang adalah angka indeks yang dalam pembuatannya
tidak memasukan factor-faktor yang mempengaruhi naik-turunnya angka
indeks.
2. Indeks tertimbang
Indeks tertimbang adalah angka indeks yang dalam pembuatannya
memasukan faktor-faktor yang mempengaruhi (penimbang) naik-turunnya
angka indeks.
Gambar Data Jenis Daging dari Website BPS
Tabel Data Jenis Daging dari Website BPS
Tahun (P)
Jenis Barang (Harga Eceran)
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Daging Ayam Ras (kg) Rp28.639,42 Rp30.198,67 Rp33.458,08 Rp34.534,50 Rp36.695,75 Rp38.613,58
Daging Sapi (kg) Rp65.902,92 Rp72.708,67 Rp86.962,67 Rp93.043,83 Rp98.460,00 Rp106.565,08
Jumlah (Ʃ) Rp94.542,34 Rp102.907,34 Rp120.420,75 Rp127.578,33 Rp135.155,75 Rp145.178,66

Kuantitas / Stok (Q)


Jenis Barang
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Daging Ayam Ras (kg) 1400 1500 1650 1800 2000 2100
Daging Sapi (kg) 2050 2200 2300 2500 2700 2850
Jumlah (Ʃ) 3450 3700 3950 4300 4700 4950

A. Angka Indeks Sederhana Relatif Kuantitas


Qt
I t,0 = x 100%
Qo

Produk A, Daging Ayam Ras


1. Tahun 2012 = I 12,00 = 1500 x 100% = 107,1%
1400
= 107,1% – 100% = 7,1%
Artinya, jika dibandingkan harga barang A tahun 2011, harga barang A di
tahun 2012 naik 7,1%
.
2. Tahun 2013 = I 13,00 = 1650 x 100% = 117,8%
1400
= 117,8% – 100% = 17,8%
Artinya, jika dibandingkan harga barang A tahun 2011, harga barang A di
tahun 2013 naik 17,8%.

3. Tahun 2014 = I 14,00 = 1800 x 100% = 128,5%


1400
= 125,8% – 100% = 28,5%
Artinya, jika dibandingkan harga barang A tahun 2011, harga barang A di
tahun 2014 naik 28,5%.

4. Tahun 2015 = I 15,00 = 2000 x 100% = 142,8%


1400
= 142,8% – 100% = 42,8%
Artinya, jika dibandingkan harga barang A tahun 2011, harga barang A di
tahun 2015 naik 42,8%.

5. Tahun 2016 = I 16,00 = 2100 x 100% = 150%


1400
= 150% – 100% = 50%
Artinya, jika dibandingkan harga barang A tahun 2011, harga barang A di
tahun 2016 naik 50%.

Produk B, Daging Sapi


1. Tahun 2012 = I 12,00 = 2200 x 100% = 107,3%
2050
= 107,3% – 100% = 7,3 %
Artinya, jika dibandingkan harga barang B tahun 2011, harga barang B di
tahun 2012 naik 7,3%.

2. Tahun 2013 = I 13,00 = 2300 x 100% = 112.1%


2050
= 112,1% – 100% = 12,1%
Artinya, jika dibandingkan harga barang B tahun 2011, harga barang B di
tahun 2013 naik 12,1%.

3. Tahun 2014 = I 14,00 = 2500 x 100% = 121,9%


2050
= 121,9% – 100% = 21,9%
Artinya, jika dibandingkan harga barang B tahun 2011, harga barang B di
tahun 2014 naik 21,9%.

4. Tahun 2015 = I 15,00 = 2700 x 100% = 131,7%


2050
= 131,7% – 100% = 31,7%
Artinya, jika dibandingkan harga barang B tahun 2011, harga barang B di
tahun 2015 naik 31,7%.

5. Tahun 2016 = I 16,00 = 2850 x 100% = 139%


2050
= 139% – 100% = 39%
Artinya, jika dibandingkan harga barang B tahun 2011, harga barang B di
tahun 2016 naik 39%.
B. Angka Indeks Sederhana Relatif Harga
Pt
I t,0 = x 100%
Po

Produk A, Daging Ayam Ras


1. Tahun 2012 = I 12,00 = 30.198,67 x 100% = 105,4%
28.639,42
= 105,4% – 100% = 5,4%
Artinya, jika dibandingkan harga barang A tahun 2011, harga barang A di
tahun 2012 naik 5,4%.

2. Tahun 2013 = I 13,00 = 33.458,08 x 100% = 116,8%


28.639,42
= 116,8% – 100% = 16,8%
Artinya, jika dibandingkan harga barang A tahun 2011, harga barang A di
tahun 2013 naik 16,8%.

3. Tahun 2014 = I 14,00 = 34.534,50 x 100% = 120,5%


28.639,42
= 120,5% – 100% = 20,5%
Artinya, jika dibandingkan harga barang A tahun 2011, harga barang A di
tahun 2014 naik 20,5%.

4. Tahun 2015 = I 15,00 = 36.695,75 x 100% = 128,1%


28.639,42
= 128,1% – 100% = 28,1%
Artinya, jika dibandingkan harga barang A tahun 2011, harga barang A di
tahun 2015 naik 28,1%.

5. Tahun 2016 = I 16,00 = 38.613,58 x 100% = 134,8%


28.639,42
= 134,8% – 100% = 34,8%
Artinya, jika dibandingkan harga barang A tahun 2011, harga barang A di
tahun 2016 naik 34,8%.
Produk B, Daging Sapi
1. Tahun 2012 = I 12,00 = 72.708,67 x 100% = 110,3%
65.902,92
= 110,3% – 100% = 10,3%
Artinya, jika dibandingkan harga barang B tahun 2011, harga barang B di
tahun 2012 naik 10,3%.

2. Tahun 2013 = I 13,00 = 86.962,67 x 100% = 131,9%


65.902,92
= 131,9% – 100% = 31,9%
Artinya, jika dibandingkan harga barang B tahun 2011, harga barang B di
tahun 2013 naik 31,9%.

3. Tahun 2014 = I 14,00 = 93.043,83 x 100% = 141,1%


65.902,92
= 141,1% – 100% = 41,1%
Artinya, jika dibandingkan harga barang B tahun 2011, harga barang B di
tahun 2014 naik 41,1%.

4. Tahun 2015 = I 15,00 = 98.460,00 x 100% = 149,4%


65.902,92
= 149,4% – 100% = 49,4%
Artinya, jika dibandingkan harga barang B tahun 2011, harga barang B di
tahun 2015 naik 49,4%.

5. Tahun 2016 = I 16,00 = 106.565,08 x 100% = 161,7%


65.902,92
= 161,7% – 100% = 61,7%
Artinya, jika dibandingkan harga barang B tahun 2011, harga barang B di
tahun 2016 naik 61,7%.
C. Angka Indeks Sederhana Kuantitas Agregatif
∑ Qt
I t,0 = x 100%
∑ Qo

Jumlah Kuantitas Produk (Ʃ)


1. Tahun 2012 = I 12,00 = 3700 x 100% = 107,2%
3450
= 107,2% – 100% = 7,2%
Artinya, jika dibandingkan dengan tahun 2011, harga barang untuk tahun
2012 mengalami kenaikan sebesar 7,2%.

2. Tahun 2013 = I 13,00 = 3950 x 100% = 114,4%


3450
= 114,4% – 100% = 14,4%
Artinya, jika dibandingkan dengan tahun 2011, harga barang untuk tahun
2013 mengalami kenaikan sebesar 14,4%.

3. Tahun 2014 = I 14,00 = 4300 x 100% = 124,6%


3450
= 124,6% – 100% = 24,6%
Artinya, jika dibandingkan dengan tahun 2011, harga barang untuk tahun
2014 mengalami kenaikan sebesar 24,6%.

4. Tahun 2015 = I 15,00 = 4700 x 100% = 136,2%


3450
= 136,2% – 100% = 36,2%
Artinya, jika dibandingkan dengan tahun 2011, harga barang untuk tahun
2015 mengalami kenaikan sebesar 36,2%.

5. Tahun 2016 = I 16,00 = 4950 x 100% = 143,4%


3450
= 143,4% – 100% = 43,4%
Artinya, jika dibandingkan dengan tahun 2011, harga barang untuk tahun
2016 mengalami kenaikan sebesar 43,4%.
D. Angka Indeks Sederhana Harga Agregatif
∑ Pt
I t,0 = x 100%
∑ Po

Jumlah Harga Produk (Ʃ)


1. Tahun 2012 = I 12,00 = 102.907,34 x 100% = 108,8%
94.542,34
= 108,8% – 100% = 8,8%
Artinya, jika dibandingkan dengan tahun 2011, harga barang untuk tahun
2012 mengalami kenaikan sebesar 8,8%.

2. Tahun 2013 = I 13,00 = 120.420,75 x 100% = 127,3%


94.542,34
= 127,3% – 100% = 27,3%
Artinya, jika dibandingkan dengan tahun 2011, harga barang untuk tahun
2013 mengalami kenaikan sebesar 27,3%.

3. Tahun 2014 = I 14,00 = 127.578,33 x 100% = 134,9%


94.542,34
= 134,9% – 100% = 34,9%
Artinya, jika dibandingkan dengan tahun 2011, harga barang untuk tahun
2014 mengalami kenaikan sebesar 34,9%.

4. Tahun 2015 = I 15,00 = 135.155,75 x 100% = 142,9%


94.542,34
= 142,9% – 100% = 42,9%
Artinya, jika dibandingkan dengan tahun 2011, harga barang untuk tahun
2015 mengalami kenaikan sebesar 42,9%.

5. Tahun 2016 = I 16,00 = 145.178,66 x 100% = 153,5%


94.542,34
= 153,5% – 100% = 53,5%
Artinya, jika dibandingkan dengan tahun 2011, harga barang untuk tahun
2016 mengalami kenaikan sebesar 53,5%.
E. Angka Indeks Sederhana Kuantitas Rata-Rata Relatif
I Qt
It,0 = ∑ ( x 100 % )
n Qo

Perbandingan Kuantitas Produk A & B


1. Tahun 2012 = I 12,00 = 1500 x 100% = 107,1%
1400
Tahun 2012 = I 12,00 = 2200 x 100% = 107,3% +
2050 214,4%
= 214,4% = 107,2%
2
= 107,2% – 100% = 7,2%
Artinya, jika dibandingkan dengan tahun 2011, harga barang untuk tahun
2012 mengalami kenaikan sebesar 7,2%.

2. Tahun 2013 = I 13,00 = 1650 x 100% = 117,8%


1400
Tahun 2013 = I 13,00 = 2300 x 100% = 112,1% +
2050 229,9%
= 229,9% = 114,9%
2
= 114,9% – 100% = 14,9%
Artinya, jika dibandingkan dengan tahun 2011, harga barang untuk tahun
2013 mengalami kenaikan sebesar 14,9%.

3. Tahun 2014 = I 14,00 = 1800 x 100% = 128,5%


1400
Tahun 2014 = I 14,00 = 2500 x 100% = 121,9% +
2050 250,4%
= 250,4% = 125,2%
2
= 125,2% – 100% = 25,2%
Artinya, jika dibandingkan dengan tahun 2011, harga barang untuk tahun
2014 mengalami kenaikan sebesar 25,2%.
4. Tahun 2015 = I 15,00 = 2000 x 100% = 142,8%
1400
Tahun 2015 = I 15,00 = 2700 x 100% = 131,7% +
2050 274,5%
= 274,5% = 137,2%
2
= 137,2% – 100% = 37,2%
Artinya, jika dibandingkan dengan tahun 2011, harga barang untuk tahun
2015 mengalami kenaikan sebesar 37,2%.

5. Tahun 2016 = I 16,00 = 2100 x 100% = 150%


1400
Tahun 2016 = I 16,00 = 2850 x 100% = 139% +
2050 289%
= 289% = 144,5%
2
= 144,5% – 100% = 44,5%
Artinya, jika dibandingkan dengan tahun 2011, harga barang untuk tahun
2016 mengalami kenaikan sebesar 44,5%.

F. Angka Indeks Sederhana Harga Rata-Rata Relatif


I Pt
It,0 = ∑ ( x 100 % )
n Po

Perbandingan Harga Produk A & B


1. Tahun 2012 = I 12,00 = 30.198,67 x 100% = 105,4%
28.639,42
Tahun 2012 = I 12,00 = 72.708,67 x 100% = 110,3% +
65.902,92 215,7%
= 215,7% = 107,8%
2
= 107,8% – 100% = 7,8%
Artinya, jika dibandingkan dengan tahun 2011, harga barang untuk tahun
2012 mengalami kenaikan sebesar 7,8%.
2. Tahun 2013 = I 13,00 = 33.458,08 x 100% = 116,8%
28.639,42
Tahun 2013 = I 13,00 = 86.962,67 x 100% = 131,9% +
65.902,92 248,7%
= 248,7% = 124,3%
2
= 124,3% – 100% = 24,3%
Artinya, jika dibandingkan dengan tahun 2011, harga barang untuk tahun
2013 mengalami kenaikan sebesar 24,3%.

3. Tahun 2014 = I 14,00 = 34.534,50 x 100% = 120,5%


28.639,42
Tahun 2014 = I 14,00 = 93.043,83 x 100% = 141,1% +
65.902,92 261,6%
= 261,6% = 130,8%
2
= 130,8% – 100% = 30,8%
Artinya, jika dibandingkan dengan tahun 2011, harga barang untuk tahun
2014 mengalami kenaikan sebesar 30,8%.

4. Tahun 2015 = I 15,00 = 36.695,75 x 100% = 128,1%


28.639,42
Tahun 2015 = I 15,00 = 98.460,00 x 100% = 149,4% +
65.902,92 277,5%
= 277,5% = 138,7%
2
= 138,7% – 100% = 38,7%
Artinya, jika dibandingkan dengan tahun 2011, harga barang untuk tahun
2015 mengalami kenaikan sebesar 38,7%.

5. Tahun 2016 = I 16,00 = 38.613,58 x 100% = 134,8%


28.639,42
Tahun 2016 = I 16,00 = 106.565,08 x 100% = 161,7% +
65.902,92 296,5%
= 296,5% = 148,2%
2
= 148,2% – 100% = 48,2%
Artinya, jika dibandingkan dengan tahun 2011, harga barang untuk tahun
2016 mengalami kenaikan sebesar 48,2%.
Angka Indeks Tertimbang 2011 & 2012
Tabel Tahun 2011 & 2012
Jenis Barang Po.11 Pt.12 Qo.11 Qt.12 PoQo PtQo PoQt PtQt
Daging Ayam Ras (kg) Rp28.639,42 Rp30.198,67 1400 1500 Rp 40.095.188,0 Rp 42.278.138,0 Rp 42.959.130,0 Rp 45.298.005,0
Daging Sapi (kg) Rp65.902,92 Rp72.708,67 2050 2200 Rp 135.100.986,0 Rp 149.052.773,5 Rp 144.986.424,0 Rp 159.959.074,0
Jumlah (Ʃ) Rp94.542,34 Rp102.907,34 3450 3700 Rp 175.196.174,0 Rp 191.330.911,5 Rp 187.945.554,0 Rp 205.257.079,0

A. Indeks Harga Agregatif Tertimbang


1. Indeks Laspeyres
L = ƩPtQ0 x 100%
ƩP0Q0
L12,00 = L = 191.330.911,5 x 100% = 109,209%
175.196.174

2. Indeks Pasche
P = ƩPtQt x 100%
ƩP0Qt
P12,00 = P = 205.257.079 x 100% = 109,210%
187.945.554

B. Indeks Produksi Agregatif Tertimbang


1. Indeks Laspeyres
L = ƩP0Qt x 100%
ƩP0Q0
L12,00 = L = 187.945.554 x 100% = 107,277%
175.196.174

2. Indeks Pasche
P = ƩPtQt x 100%
ƩPtQ0
P12,00 = P = 205.257.079 x 100% = 107,278%
191.330.911,5

Variasi dari Indeks Harga Tertimbang


1. Indeks Fischer
I =√ L. Harga x P . Harga
I 12,00 = √109,209% x 109,210% = √11.926,714 = 109,209%

2. Indeks Drobish
I = ½ (LHarga + PHarga)
I 12,00 = ½ (109,209% + 109,210%) = ½ (218,419) = 109,2095%
Variasi dari Indeks Produksi Tertimbang
1. Indeks Fischer
I =√ L. Produksi x P . Produksi
I 12,00 = √107,277% x 107,278% = √11.508,462 = 107,277%

2. Indeks Drobisch
I = ½ (LProduksi + PProduksi)
I 12,00 = ½ (107,277% + 107,278%) = ½ (214,555%) = 107,2775%

Angka Indeks Tertimbang 2011 & 2013


Tabel Tahun 2011 & 2013
Jenis Barang Po.11 Pt.13 Qo.11 Qt.13 PoQo PtQo PoQt PtQt
Daging Ayam Ras (kg) Rp28.639,42 Rp33.458,08 1400 1650 Rp 40.095.188,0 Rp 46.841.312,0 Rp 47.255.043,0 Rp 55.205.832,0
Daging Sapi (kg) Rp65.902,92 Rp86.962,67 2050 2300 Rp 135.100.986,0 Rp 178.273.473,5 Rp 151.576.716,0 Rp 200.014.141,0
Jumlah (Ʃ) Rp94.542,34 Rp120.420,75 3450 3950 Rp 175.196.174,0 Rp 225.114.785,5 Rp 198.831.759,0 Rp 255.219.973,0

A. Indeks Harga Agregatif Tertimbang


1. Indeks Laspeyres
ƩPtQ 0
L= x 100 %
ƩP 0 Q 0
L13,00 = L = 225.114.785,5 x 100% = 128,492%
175.196.174

2. Indeks Pasche
ƩPtQt
P= x 100 %
ƩP 0 Qt
P13,00 = P = 255.219.973 x 100% = 128,359%
198.831.759

B. Indeks Produksi Agregatif Tertimbang


1. Indeks Laspeyres
ƩP 0 Qt
L= x 100 %
ƩP 0 Q 0
L13,00 = L = 198.831.759 x 100% = 113,490%
175.196.174

2. Indeks Pasche
ƩPtQt
P= x 100 %
ƩPtQ 0
P13,00 = P = 255.219.973 x 100% = 113,373%
225.114.785,5
Variasi dari Indeks Harga Tertimbang
1. Indeks Fischer
I =√ L. Harga x P . Harga
I 13,00 = √128,492% x 128,359% = √16.493,104 = 128,425%

2. Indeks Drobish
I = ½ (LHarga + PHarga)
I 13,00 = ½ (128,492% + 128,359%) = ½ (256,851) = 128,4255%

Variasi dari Indeks Produksi Tertimbang


1. Indeks Fischer
I =√ L. Produksi x P . Produk si
I 13,00 = √113,490% x 113,373% = √12.866,701 = 113,431%

2. Indeks Drobisch
I = ½ (LProduksi + PProduksi)
I 13,00 = ½ (113,490% + 113,373%) = ½ (226,863%) = 113,4315%

Angka Indeks Tertimbang 2011 & 2014


Tabel Tahun 2011 & 2014
Jenis Barang Po.11 Pt.14 Qo.11 Qt.14 PoQo PtQo PoQt PtQt
Daging Ayam Ras (kg) Rp28.639,42 Rp34.534,50 1400 1800 Rp 40.095.188,0 Rp 48.348.300,0 Rp 51.550.956,0 Rp 62.162.100,0
Daging Sapi (kg) Rp65.902,92 Rp93.043,83 2050 2500 Rp 135.100.986,0 Rp 190.739.851,5 Rp 164.757.300,0 Rp 232.609.575,0
Jumlah (Ʃ) Rp94.542,34 Rp127.578,33 3450 4300 Rp 175.196.174,0 Rp 239.088.151,5 Rp 216.308.256,0 Rp 294.771.675,0

A. Indeks Harga Agregatif Tertimbang


1. Indeks Laspeyres
ƩPtQ 0
L= x 100 %
ƩP 0 Q 0
L14,00 = L = 239.088.151,5 x 100% = 136,468%
175.196.174

2. Indeks Pasche
ƩPtQt
P= x 100 %
ƩP 0 Qt
P14,00 = P = 294.771.675 x 100% = 136,273%
216.308.256

B. Indeks Produksi Agregatif Tertimbang


1. Indeks Laspeyres
ƩP 0 Qt
L= x 100 %
ƩP 0 Q 0
L14,00 = L = 216.308.256 x 100% = 123,466%
175.196.174
2. Indeks Pasche
ƩPtQt
P= x 100 %
ƩPtQ 0
P14,00 = P = 294.771.675 x 100% = 123,289%
239.088.151,5

Variasi dari Indeks Harga Tertimbang


1. Indeks Fischer
I =√ L. Harga x P . Harga
I 14,00 = √136,468% x 136,273% = √18.596,903 = 136,370%

2. Indeks Drobish
I = ½ (LHarga + PHarga)
I 14,00 = ½ (136,468% + 136,273%) = ½ (272,741) = 136,3705%

Variasi dari Indeks Produksi Tertimbang


1. Indeks Fischer
I =√ L. Produksi x P . Produksi
I 14,00 = √123,466% x 123,289% = √15.221,999 = 123,377%

2. Indeks Drobisch
I = ½ (LProduksi + PProduksi)
I 14,00 = ½ (123,466% + 123,289%) = ½ (246,755%) = 123,3775%

Angka Indeks Tertimbang 2011 & 2015


Tabel Tahun 2011 & 2015
Jenis Barang Po.11 Pt.15 Qo.11 Qt.15 PoQo PtQo PoQt PtQt
Daging Ayam Ras (kg) Rp28.639,42 Rp36.695,75 1400 2000 Rp 40.095.188,0 Rp 51.374.050,0 Rp 57.278.840,0 Rp 73.391.500,0
Daging Sapi (kg) Rp65.902,92 Rp98.460,00 2050 2700 Rp 135.100.986,0 Rp 201.843.000,0 Rp 177.937.884,0 Rp 265.842.000,0
Jumlah (Ʃ) Rp94.542,34 Rp135.155,75 3450 4700 Rp 175.196.174,0 Rp 253.217.050,0 Rp 235.216.724,0 Rp 339.233.500,0

A. Indeks Harga Agregatif Tertimbang


1. Indeks Laspeyres
ƩPtQ 0
L= x 100 %
ƩP 0 Q 0
L15,00 = L = 253.217.050 x 100% = 144,533%
175.196.174

2. Indeks Pasche
ƩPtQt
P= x 100 %
ƩP 0 Qt
P15,00 = P = 339.233.500 x 100% = 144,221%
235.216.724
B. Indeks Produksi Agregatif Tertimbang
1. Indeks Laspeyres
ƩP 0 Qt
L= x 100 %
ƩP 0 Q 0
L15,00 = L = 235.216.724 x 100% = 134,259%
175.196.174

2. Indeks Pasche
ƩPtQt
P= x 100 %
ƩPtQ 0
P15,00 = P = 339.233.500 x 100% = 133,969%
253.217.050

Variasi dari Indeks Harga Tertimbang


1. Indeks Fischer
I = √ L. Harga x P . Harga
I 15,00 = √144,533% x 144,221% = √20.844,693 = 144,376%

2. Indeks Drobish
I = ½ (LHarga + PHarga)
I 15,00 = ½ (144,533% + 144,221%) = ½ (288,754) = 144,377%

Variasi dari Indeks Produksi Tertimbang


1. Indeks Fischer
I =√ L. Produksi x P . Produksi
I 15,00 = √134,259% x 133,969% = √17.986,543 = 134,113%

2. Indeks Drobisch
I = ½ (LProduksi + PProduksi)
I 15,00 = ½ (134,259% + 133,969%) = ½ (268,228%) = 134,114%

Angka Indeks Tertimbang Tahun 2011 & 2016


Tabel Tahun 2011 & 2016
Jenis Barang Po.11 Pt.16 Qo.11 Qt.16 PoQo PtQo PoQt PtQt
Daging Ayam Ras (kg) Rp28.639,42 Rp38.613,58 1400 2100 Rp 40.095.188,0 Rp 54.059.012,0 Rp 60.142.782,0 Rp 81.088.518,0
Daging Sapi (kg) Rp65.902,92 Rp106.565,08 2050 2850 Rp 135.100.986,0 Rp 218.458.414,0 Rp 187.823.322,0 Rp 303.710.478,0
Jumlah (Ʃ) Rp94.542,34 Rp145.178,66 3450 4950 Rp 175.196.174,0 Rp 272.517.426,0 Rp 247.966.104,0 Rp 384.798.996,0

A. Indeks Harga Agregatif Tertimbang


1. Indeks Laspeyres
ƩPtQ 0
L= x 100 %
ƩP 0 Q 0
L16,00 = L = 272.517.426 x 100% = 155,549%
175.196.174
2. Indeks Pasche
ƩPtQt
P= x 100 %
ƩP 0 Qt
P16,00 = P = 384.798.996 x 100% = 155,182%
247.966.104

B. Indeks Produksi Agregatif Tertimbang


1. Indeks Laspeyres
ƩP 0 Qt
L= x 100 %
ƩP 0 Q 0
L16,00 = L = 247.966.104 x 100% = 141,536%
175.196.174

2. Indeks Pasche
ƩPtQt
P= x 100 %
ƩPtQ 0
P16,00 = P = 384.798.996 x 100% = 141,201%
272.517.426

Variasi dari Indeks Harga Tertimbang


1. Indeks Fischer
I =√ L. Harga x P . Harga
I 16,00 = √155,549% x 155,182% = √24.138,404 = 155,365%

2. Indeks Drobish
I = ½ (LHarga + PHarga)
I 16,00 = ½ (155,549% + 155,182%) = ½ (310,731) = 155,3655%

Variasi dari Indeks Produksi Tertimbang


1. Indeks Fischer
I =√ L. Produksi x P . Produksi
I 16,00 = √141,536% x 141,201% = √19.985,024 = 141,368%

2. Indeks Drobisch
I = ½ (LProduksi + PProduksi)
I 16,00 = ½ (141,536% + 141,201%) = ½ (282,737%) = 141,3685%
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang sebelumnya elah diuraikan mengenai Angka Indeks pada
Indeks Harga dan Indeks Kuantitas, maka penulis dapat menarik kesimpulan antara lain:

1. Angka Indeks merupakan suatu angka yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat
di pergunakan untuk melakukan perbandingan antara kegiatan yang sama (produksi, ekspor,
hasil penjualan) pada dua waktu yang berbeda. Kehadiran Angka Indeks sebagai sarana
penyelesaian perhitungan dalam indeks harga sangat penting, mengingat Indeks harga dari
perbandingan sebelumnya dengan sekarang dan juga menjadi salah satualternatif
perhitungan Indeks ahrga dalam perekonomian.

2. Metode pada Angka Indeks adalah menggunakan perbandingan dari tahun


sebelumnya dengan tahun yang akan di cari dalam perhitungannya. Dalam metode ini
informasi yang terkandung dalam suatu perhitungan akan mempengaruhi .

3. Permasalahan yang sering terjadi adalah terjadinya kenaikan harga barang dari
tahun sebelumnya tidak mengalami kenaikan. Contohnya adalah kenaikan harga beras dalam
perekonomian.

3.2 Saran
Penulis memberikan saran yang dapat dijadikan bahan masukan bagi pembaca yang
mungkin dapat bermanfaat, antara lain:

1. Mahasiswa dapat menggunakan metode matematis dalam “Angka Indeks” untuk


mengetahui informasi bagaimana analisis pengaruh perkembangan harga beras dari tahun ke
tahun yang berubah-ubah atau tidak stabil.

2. Mahasiswa dapat menghitung indeks setiap tahunnya dengan metode matematis


dalam “Angka Indeks”.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-gorontalo/ekonomi/makalah-angka-
indeks-44444444444/46229158
https://www.bps.go.id/indicator/102/254/2/rata-rata-harga-eceran-nasional-beberapa-jenis-
barang.html

Anda mungkin juga menyukai