Anda di halaman 1dari 10

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/348757811

EKSTRAKSI KELAPA SAWIT DENGAN METODE SOKHLETASI

Article · January 2021

CITATIONS READS

0 6,947

1 author:

Anto Nius
Tanjungpura University
18 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

EKSTRAKSI KELAPA SAWIT DENGAN METODE SOKHLETASI View project

ALDEHID DAN KETON View project

All content following this page was uploaded by Anto Nius on 26 January 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Praktikum Reaksi Senyawa Organik

EKSTRAKSI
Antonius*, Afuwu Afriana, Katarina Elgia, Luthfi Imam Sulistyo, Novi Kartika,
Renita Fahira, Selvi Setianingsih, Supiana, Zhulfadillah Anugrah dan Arif
Sulaiman
Program Studi Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Tanjungpura
Jl. Prof Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak
Email: antonius.destroyer@gmail.com
ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan ekstraksi buah kelapa sawit dengan metode sokletasi
yang bertujuan untuk mengetahui proses ekstraksi dan kadar (rendemen) minyak
kelapa sawit dari bahan yang terdapat di alam. Metode sokletasi merupakan
proses ekstraksi yang menggunakan penyaringan berulang dengan cara
memanaskan pelarut hingga menguap dan membasahi sampel. Ekstraksi
dilakukan dengan mengiris buah kelapa sawit hingga halus dan dimasukkan
kedalam soklet. Kemudian diekstraksi dengan larutan diklorometana (DCM)
selama 60 menit sampai cairan bening. Selanjutnya, ekstrak yang diperoleh
didistilasi pada temperatur diatas 40 °C. Lalu destilat didinginkan dalam
desikator selama 24 jam dan rendemen yang diperoleh ditimbang Hasil dari
percobaan didapat bobot minyak buah kelapa sawit sebesar 2,2498 gram dengan
kadar (rendemen) sebesar 11,138%.

Kata Kunci: Distilasi, ekstraksii, kelapa sawit, minyak dan sokletasi

PENDAHULUAN dengan komposisi jutaan ton


Indonesia merupakan dikonsumsi di dalam negeri,
produsen minyak sawit mentah (CPO) sementara 80% sisanya diekspor
terbesar di dunia. Berdasarkan data (Febrianto, dkk., 2019).
Badan Pusat Statistik Produksi Kelapa sawit (Elaeis
(2018), produksi CPO di Indonesia guineensis Jacq.) merupakan
pada tahun 2017 mencapai tanaman yang berasal Guinea di
34.468.293 ton dengan luas area pesisir Afrika Barat, tergolong ordo
12.298.450 Ha. CPO digunakan Arecales dan famili Arecaceae atau
untuk bahan baku industri pangan Palmae. Kelapa sawit tumbuh baik
sebesar 80-85% dan industri non pada daerha iklim tropis, dengan
pangan sebesar 15-20%. temperatur antara 24-32 °C dengan
Pertumbuhan konsumsi minyak sawit kelembapan yang tinggi dan curah
di Indonesia mencapai 5,5%/tahun hujan diatas 2000 mm/tahun. Buah

Antonius Ekstraksi
H1031181052
Praktikum Reaksi Senyawa Organik

kelapa sawit menghasilkan 2 jenis Metode pemisahan termasuk


minyak, yaitu minyak yang berasal salah satu aspek penting dalam
dari mesokrap berwarna merah dan bidang kimia karena kebanyakan
minyak yang berasal dari inti kelapa materi yang terdapat di alam berupa
sawit yang tidak berwarna (Sahertian, campuran homogen dan heterogen.
dkk., 2019). Komponen penyusun Cara atau teknik pemisahan
minyak kelapa sawit dapat dilihat campuran bergantung pada jenis,
pada Tabel 1 dan kandungan asam wujud dan sifat komponen yang
lemak pada minyak kelapa sawit terkandung didalamnya. Campuran
dapat dilihat pada Tabel 2. homogeny seperti alkohol dalam air
Tabel 1. Komponen Penyusun tidak dapat dipisahkan dengan
Minyak Goreng saringan, karena partikel akan lolos
(Hariyadi, 2014). dalam pori-pori kertas saring dan
Komponen Komposisi (%) selaput semispermiabel. Campuran
Trigliserida 95,26 seperti ini dapat dipisahkan dengan
Asam Lemak Bebas 4,00 cara fisika, yaitu ekstraksi, distilasi,
Air 0,20 rekristalisasi, sublimasi, filtrasi,
Phosphatida 0,07 kromatografi dan dekantasi (Armid,
Karoten 0,03 2009).
Aldehid 0,07 Tabel 2. Kandungan Asam Lemak
Minyak Goreng (Hariyadi,
2014).
Asam Lemak Rata-rata (%)
Asam laurat 0,2
Asam miristat 1,1
Asam palmiat 44,0
Asam palmitoleat 0,1
Asam stearat 4,5
Asam oleat 39,2
Asam linoleiat 10,1
Asam linolenat 0,4
Gambar 1. Struktur Trigliserida
Asam arakidonat 0,4
(Martin, 2012).

Antonius Ekstraksi
H1031181052
Praktikum Reaksi Senyawa Organik

Ekstraksi adalah pemisahan produk dengan kemurnian yang


satu atau beberapa bahan dari suatu tinggi. Distilasi membutuhkan input
padatan atau cairan dengan bantuan energy yang besar agar komponen
pelarut cair sebagai separating agent dapat terpisah dengan kemurnian
(agen pemisah). Pemisahan terjadi yang tinggi. Input energi ini dapat
atas dasar kemampuan larut yang dikurangi dengan menerapkan
berbeda dari komponen-komponen metode integrasi panas ke sistem
dalam campuran. Ekstraksi pelarut distilasi (Yeoh, dkk., 2019).
cair-cair merupakan satu komponen Ektraksi dalam kehidupan
bahan atau lebih dari suatu campuran sehari- hari digunakan untuk
yang dipisahkan dengan bantuan memurnikan garam dapur yang
pelarut (Bombardelli, 1999). berasal dari air laut dan pemurnian
Ekstraksi cair-cair tidak dapat minyak kayu putih (Bombardelli,
digunakan mengunakan pemisahan 1999). Percobaan ini dilakukan untuk
campuran dengan cara distilasi mengetahui proses ekstraksi dan
karena kepekaan terhadap panas dan kadar minyak kelapa sawit dari buah
tidak ekonomis (Bombardelli, 1999). kelapa sawit. Prinsip dari percobaan
Menurut Gills (2001), ektrasksi cair- ini yaitu menggunakan metode
cair dapat mengunakan metode sokletasi yang akan menghasilkan
sokletasi karena proses ini sangat suatu ekstrak.
baik untuk senyawa yang tidak METODOLOGI
berpengaruh oleh panas. Metode Alat dan Bahan
sokletasi merupakan proses ekstraksi Alat-alat yang digunakan
yang menggunakan penyaringan dalam percobaan ini adalah alat
berulang dan pemanasan dengan cara soklet, batang pengaduk, batu didih,
memanaskan pelarut hingga bulb, desikator, ember, erlenmayer,
membentuk uap dan membasahi es batu, jaket pemanas, kaca arloji,
sampel (Gills, 2001). klem, kondensor, labu distilasi, labu
Distilasi merupakan unit ukur, pipet tetes, selang, spatula,
proses umum dalam teknik kimia statif, dan termometer
yang digunakan untuk memisahkan Bahan bahan yang digunakan
komponen dan untuk memperoleh dalam percobaan ini adalah buah

Antonius Ekstraksi
H1031181052
Praktikum Reaksi Senyawa Organik

kelapa sawit dan diklorometana HASIL DAN PEMBAHASAN


(DCM) (CH2 Cl2 ) Data Pengamatan
Prosedur Kerja Perlakuan Pengamatan
Sampel bauh kelapa sawit 20 Buah kelapa sawit m buah kelapa
gram diiris tipis dan halus. Kemudian ditimbang 20 gram sawit = 20,2071
dibungkus menggunakan kertas dan dibungkus kertas gram.
saring dan dimasukkan kedalam saring yang
soklet. Selanjutnya pelarut dimasukkan ke
diklorometana (DCM) 200 ml dalam soklet.
dimasukkan ke dalam labu ekstraksi. Pelarut DCM V DCM = 200
Lalu alat sokletasi dirangkai dan dimasukkan ke ml.
ekstraksi sokletasi dilakukan selama dalam labu ekstraksi.
60 menit. Kemudian ekstrak yang Rangkaian alat Larutan dalam
diperoleh didistilasi dan destilat sokletasi dirakit dan labu ekstraksi
didinginkan dalam desikator selama dilakukan ekstraksi berubah menjadi
24 jam. Rendemen minyak yang sokletasi selama 60 warna kuning
diperoleh ditentukan. menit. keemansan.
Rangkaian Alat Ekstrak yang 40 °C ≤ T ≤
diperoleh didistilasi. 60 °C
Destilat didinginkan t = 24 jam
dalam desikator dan massa ekstrak =
rendemen minyak 2,2498 gram
dihitung. % rendemen =
11,138%.
Gambar 2. Rangkaian Alat Sokletasi.
Pembahasan
Ekstraksi merpakan
pemisahan yang memanfaatkan
pembagian sebuah zat terlarut antara
dua pelarut yang tidak dapat
bercampur untuk mengambil zat
terlarut tersebut dan satu pelarut ke
Gambar 3. Rangkaian Alat Distilasi.
pelarut lain. Ekstraksi bertujuan
Antonius Ekstraksi
H1031181052
Praktikum Reaksi Senyawa Organik

untuk menarik komponen kimia yang permukaan sentuh sehingga


terjadi dalam bahan alam baik dari mempercepat laju reaksi. Semakin
tumbuhan, hewan atau biota laut besar permukaan bidang sentuh maka
dengan pelarut organik tertentu. tumbukan antar partikel akan
Proses ekstraksi ini berdasarkan pada semakin terjadi sehingga laju reaksi
kemampuan pelarut organik untuk semakin cepat (Mulyono, 2005).
menembus dinding sel dan masuk Kemudian sampel dibungkus
dalam rongga sel yang mengandung menggunakan kertas saring agar
zat aktif. Zat aktif akan larut dalam sampel tidak bercampur dengan
pelarut organik dank arena adanya pelarut ketika diekstraksi (Mulyono,
perbedaan antara konsentrasi di 2005).
dalam dan konsentrasi di luar sel, Selanjutnya sampel
mengakibatkan terjadinya difusi dimasukkan ke dalam alat soklet dan
pelarut organik yang mengandung pelarut diklorometana (DCM)
zat aktif keluar sel. Proses ini dimasukkan 200 ml ke dalam labu
berlangsung terus- menerus sampai ekstraksi. Diklorometana (DCM)
terjadi kesetimbangan konsentrasi zat (CH2 Cl2 ) merupakan senyawa
aktif didalam dan di luar sel (Gills, organik tak berwarna yang beraroma
2001). manis, tidak larut sempurna di dalam
Percobaan diawali dengan air, namun larut dengan pelarut
menimbang 20,2071 gram sampel organik lainnya dan digunakan
kelapa sawit yang diiris tipis dan sebaagi pelarut (Mulyono, 2005).
halus. kelapa sawit dapat diolah DCM digunakan untuk melarutkan
menjadi minyak nabati (trigliserida) buah kelapa sawit sehingga
yang larut dalam pelarut organik dan komponen dapat diekstrak dan
bersifat nonpolar (Mulyono, 2005). diisolasi karena DCM mudah
Penimbangan dilakukan untuk menguap dan titik didih DCM
mengetahui massa kelapa sawit 39,6 °C (Mulyono, 2005).
sehingga dapat menentukan kadar Selanjutnya rangkaian alat
rendemen diakhir percobaan (Martin, sokletasi dirakit dan ditambahkan
2012). Pengirisan dan penghalusan batu didih ke dalam labu ekstraksi.
dilakukan untuk memperbesar luas Batu didih merupakan padatan silika,

Antonius Ekstraksi
H1031181052
Praktikum Reaksi Senyawa Organik

kalsium, karbonat, porselen atau Syarat-syarat pelarut yang


karbon berbentuknya asimetris dan digunakan dalam proses sokletasi,
berpori yang dimasukkan ke dalam yaitu pelarut n-heksana, eter dan
cairan yang dipanaskan. Batu didih alkohol, pelarut yang mempunyai
berfungsi untuk meratakan panas titik didih yang rendah, pelarut yang
sehingga panas menjadi homogen dapat terpisah dengan cepat, pelarut
pada seluruh bagian larutan dan tidak melarutkan senyawa yang
menghindari titik lewat didih (Martin, diinginkan serta pelarut sesuai
2012). dengan senyawa yang akan diisolasi.
Selanjutnya ekstraksi Sokletasi digunakan pada pelarut
sokletasi dilakukan selama 60 menit. organik tertentu. Oleh karena itu,
Prinsip dari sokletasi yaitu penggunaan DCM sebagai pelarut
penyaringan berulang- ulang sehingga dalam ekstraksi buah kelapa sawit
hasil yang didapat sempurna dan sangat cocok karena sesuai dengan
pelarut yang digunakan relatif sedikit. syarat tersebut (Gills, 2001).
Bila penyaringan ini telah selesai, Ekstrak yang diperoleh
maka pelarutnya diuapkan kembali kemudian didistilasi pada suhu ≥
dan sisanya adalah zat yang tersaring. 40 °C. Distilasi adalah suatu metode
Metode sokletasi menggunakan suatu pemisahan Hukum Raoult yang
pelarut yang mudah menguap dan berdasarkan perbedaan titik didih.
dapat melarutkan senyawa organik Hukum Raoult menjelaskan bahwa
yang terdapat pada bahan tersebut, tekanan uap suatu komponen yang
tapi tidak melarutkan zat yang tidak menguap dalam larutan sama dengan
diinginkan (Gills, 2001). tekanan uap komponen murni
dikalikan frkasimol komponen yang
menguap dalam larutan pada suhu
yang sama. Uap-uap distilasi berasal
dari cairan yang mendidih,
mengalami pengembunan akibat
adanya kondensor. Uap-uap yang
mengembun tersebut kemudian
Gambar 4. Hasil Ekstraksi Sokletasi. dikumpulkan dalam satu wadah

Antonius Ekstraksi
H1031181052
Praktikum Reaksi Senyawa Organik

penampung. Destlat pada percobaan sesudah diekstraksi sehingga


ini berada di dalam labu distilasi diperoleh rendemen melalui
sedangkan residu berada di dalam perhitungan (Martin, 2012). Hasil
erlenmayer, hal ini karena destilat yang diperoleh menunjukkan reaksi
yang diinginkan adalah minyak negatif, dimana bobot minyak setelah
kelapa sawit sedangkan residu yang diekstraksi adalah 2,2498 gram
dihasilkan merupakan larutan DCM dengan kadar (rendemen) 11,138%.
(Armid, 2009). Menurut Kementrian Perindustrian
(2007) kelapa sawit bermutu akan
menghasilkan rendemen minyak
22,1%-22,2% (tertinggi). Hal ini
terjadi karena adanya faktor iklim,
tanah dan genetik yang
mempengaruhi pertumbuhan kelapa
Gambar 5. Minyak Hasil Distilasi.
sawit.
Selanjutnya destilat yang
diperoleh didinginkan di dalam
desikator salaam 24 jam. Desikator
merupakan alat laboratorium
berbentuk panic yang tersusun atas 2 Gambar 6. Bobot Petri Kosong (Kiri);
bagian, bawahnya diisi bahan Bobot Petri + Minyak
pengering (silica gel) dengan (Kanan).
penutup yang sulit dilepas dalam SIMPULAN
keadaan dingin karena dilapisi Berdasarkan percobaan yang
vaseline. Desikator digunakan untuk dilakukan dapat disimpulkan bahwa
mengeringkan suatu spesimen dan ekstraksi merupakan pemisahan satu
menjaganya dari kelembapan udara atau beberapa bahan dari suatu
(Martin, 2012). padatan dengan metode sokletasi,
Minyak yang diperoleh yaitu proses ekstraksi yang
ditimbang dan dihitung rendemennya. menggunakan penyaringan berulang
Penimbangan dilakukan untuk dan pemanasan dengan cara
mengetahui bobot minyak buah memanaskan pelarut hingga
kelapa sawit sebelum diekstraksi dan membentuk uap dan membasahi

Antonius Ekstraksi
H1031181052
Praktikum Reaksi Senyawa Organik

sampel. Rendemen yang dihasilkan Unggulnya, Tim GAPKI


dari proses ekstraksi sokletasi ini (Gabungan Pengusaha
adalah 11,138%. Kelapa Sawit Indonesia),
DAFTAR PUSTAKA Jakarta.
Armid, 2009, Penuntun Praktikum Kementrian Perindustrian, 2007,
Metode Pemisahan Kimia, Gambaran Sekilas Industri
Universitas Hulu Oleo, Minyak Kelapa Sawit,
Kendiri. Kementrian Perindustrian,
Badan Pusat Statistik Produksi, 2018, Jakarta.
Statistik Kelapa Sawit Martin, E. A., Kamus Sains, Pustaka
Indonesia 2017, Badan Pelajar, Yogyakarta.
Pusat Statistik, Jakarta. Mulyono, 2005, Kamus Kimia, PT.
Bombardelli, E., 1999, The Medical Bumi Aksara, Jakarta.
Plant Industry, CRC Press Sahertian, D. E., Indriatmoko,
Inc, Florida. Limantara, L., &
Febrianto, E. B., Gunawan, H., & Brotosudarmo, T. H. P.,
Sirait, N. V., 2019, 2019, Aktivitas
Karakteristik Morfologi Termoproteksi dan
Kelapa Sawit (Elaeis Fotoproteksi Ekstrak Kasar
guineensis Jacq.) Varietas Karotenoid Mesokarp
DyxP Dumpy dengan Kelapa Sawit (Elaeis
Pemberian Asam Humat guineensis Jacq.) terhadap
pada Media Tanah Salin di Kestabilan Klorofil-A,
Main Nursery. Agricultural Journal of Biology., 12(1):
Research Journal., 15(2): 112-123.
103-120. Yeoh, K. P., Lee, Y. P., & Hui, C.
Gills, O., 2001, Prinsip-prinsip W., 2019, Shortcut
Kimia Modern Jilid 1, Distillation Model for Heat
Erlangga, Jakarta. Integration, Journal
Hariyadi, P., 2014, Mengenal Minyak Chemical Engineering
Kelapa Sawit dengan Transactions., 74: 637-642.
Beberapa Karakteristik

Antonius Ekstraksi
H1031181052
Praktikum Reaksi Senyawa Organik

PERHITUNGAN
Diketahui:
m Kelapa Sawit = 20,2071 gram
m petri = 34,9831 gram
m petri + minyak = 37, 2329 gram
m setelah didesikator = (m petri + minyak ) - (m petri)
m setelah didesikator = 2,2498 gram

% Rendemen = = = 11,138%

Jadi kadar (rendemen) minyak pada buah kelapa sawit adalah 11,138%.

Antonius Ekstraksi
H1031181052

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai