EKSTRAKSI
Disusun Oleh:
Kelompok IV (A3)
2.6 Ketumbar
(Coriandrum sativum) adalah tumbuhan rempah-rempah yang populer.
Buahnya yang kecil dikeringkan dan diperdagangkan, baik digerus maupun tidak.
Bentuk yang tidak digerus mirip dengan lada, seperti biji kecil-kecil berdiameter 1-
2 mm. Ketumbar mempunyai aroma yang khas. Aroma ini disebabkan oleh
komponen kimia yang terdapat dalam minyak atsiri ketumbar. Komponen utama
minyak atsir ketumbar adalah linalool, dengan komponen pendukung lainnya seperti
geraniol, geranil asetat dan camphor. Dalam perdagangan obat ia dinamakan fructus
coriandri. Tumbuhan ini berasal dari Eropa Selatan dan sekitar Laut Kaspia.
Ketumbar biasanya digunakan pelancar pencernaan, peluruh kentut (carminative),
peluruh ASI (lactago), dan penambah nafsu makan (stomachica). Namanya berbeda-
beda di berbagai negara juga di berbagai daerah di Indonesia.
Manfaat yang diambil dari ketumbar adalah dari daun, biji, dan buah. Dari
semua bagian itu terdapat kandungan berupa sabinene, myrcene, a-terpinene,
ocimene, linalool, geraniol, dekanal, desilaldehida, trantridecen, asam petroselinat,
asam oktadasenat, d-mannite, skopoletin, p-simena, kamfena, dan felandren.
Khasiatnya tak sebatas pelancar pencernaan saja. Ketumbar juga berguna untuk
meredakan pusing, muntah-muntah, influenza, wasir, radang lambung dan radang
payudara, campak, masuk angin, tekanan darah tinggi, dan lemah syahwat.Minyak
atsiri ketumbar mengandung coriandrol (linalool). Linalool dapat dimanfaatkan
sebagai bahan baku parfum, farmasi, aroma makanan dan minuman, sabun mandi,
bahan dasar lilin, sabun cuci, sintesis vitamin E, pestisida dan insektisida.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan
3.1.3 Alat – alat
Adapun alat – alat yang digunakan pada percobaan ini adalah:
1. Seperangkat alat ekstraksi 1 buah
2. Seperangkat alat distilasi 1 buah
3. Thermometer 250 ml 1 buah
4. Neraca digital 1 buah
5. Erlenmeyer 1 buah
6. Kertas saring secukupnya
7. corong 1 buah
8. Piknometer 5 ml 1 buah
9. Aluminium foil secukupnya
10. Magnetic stirer 1 buah
11. Gelas ukur 1 buah
12. Labu leher tiga 1 buah
13. Kondensor 1 buah
14. Statif dan klem 1 buah
15. Hot plate 1 buah
3.1.2 Bahan – bahan
Adapun bahan – bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah:
1. Ketumbar bubuk 55 gram
2. Methanol 250 ml
4.2 Pembahasan
Praktikum ini bertujuan untuk mengekstraksi suatu zat atau senyawa
menggunakan pelarut, yang mana zat pelarut adalah ketumbar yang sudah dihaluskan
(diblender) dengan pelarut adalah methanol. Setelah di ekstraksi, dilanjutkan dengan
proses distilasi untuk memisahkan antara minyak atsiri dengan methanolnya. Proses
ekstraksi padat – cair akan berlangsung dengan lebih baik bila diameter partikel
diperkecil, begitu pula hambatan difusinya menjadi kecil sehingga laju difusinya
bertambah, oleh karena itu pada praktikum ini kami menggunakan ketumbar bubuk
sebanyak 55 gram (Treybal, 1979).
Ariyani, Fransisca, Laurentia Eka Ekstraksi Minyak Atsiri Dari Tanaman Sereh
Dengan Menggunakan Pelarut Methanol, Aseton, Dan N-Heksana Setiawan
dan Felycia Edi Soetaredjo. 2008.. Jurnal Widya Teknik Vol 7, No. 2.
Brady, E. James. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur, Jilid 1, edisi 5,
Jakarta:Binarupa Aksara.
Kartika, Fika Awalia Rizki, dan Eva Hardiani Amanatufahmi. 2013. Pemanfaatan
Limonene dari Kulit Jeruk Nipis (Jeniper) dalam pembuatan Lilin Aromatik
Penolak Serangga (Repelen). PKM-Penelitian.
Raihan, Raudhatul. 2018. Konsep Leaching atau ekstraksi cair – cair. Teknik Kimia.
Universitas Malkussaleh
Sholihatin. 2019. Apa Itu Ekstraksi??. Farmasi: Universitas Iskandar Muda
LAMPIRAN B
PERHITUNGAN
B.1 Tahap Analisa Rendemen dan Densitas Minyak Atsiri
Diketahui:
1. Berat Erlenmeyer Kosong = 107,3 gr
2. Berat Erlenmeyer + serbuk ketumbar = 115,6 gr
3. Berat minyak ketumbar = 8,3 gr
Berat minyak atsiri
Rendemen Minyak Atsiri = x 100%
Berat sampel awal
8,3
= x 100%
55
= 15 %