Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas dari salah satu dosen mata kuliah Fitikomia II.
Tugas yang penulis susun yaitu sebuah makalah yang berjudul “METODA EKSTRAKSI
DAN METODA ISOLASI”.
Tugas ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas yang diberikan
oleh dosen mata kuliah Fitikomia II.
Penulis menyadari bahwa tidak mungkin tugas ini dapat selesai apabila dilakukan
tanpa bantuan, bimbingan, dorongan dan nasihat dari berbagai pihak yang telah membatu.
Karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang
bersangkutan dalam pembuatan tugas ini .
Dengan segala keterbatasan dan kekurangan penulis sehingga tugas ini tidak
sesempurna yang diharapkan karena masih banyak kekurangannya . Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Terlepas dari
itu, penulis berharap agar tugas ini dapat bermanfaat dikemudian hari untuk segala pihak
yang membutuhkan .
Sekian yang dapat penulis sampaikan semoga tugas ini dapat bermanfaat.
‘Wasalamualaikum Wr.Wb.’
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
ISI
2.1 Terpenoid
2.1.1 Pengertian
N
o Jenis Senyawa Jumlah atom karbon Sumber
1 Monoterpenoid 10 Minyak atsiri
2 Seskuiterpenoid 15 Minyak atsiri
3 Diterpenoid 20 Resin Pinus
4 Triterpenoid 30 Damar
5 Tetraterpenoid 40 Zat warna karoten
6 Politerpenoid ≥40 Karet alam
3) Digesti
Merupakan maserasi kinetik (dengan pengadukan
kontinyu) yang dilakukan pada suhu lebihtinggi dari suhu ruangan,
secara umum dilakukan pada suhu 40C – 50C.
4) Infusa
Infusa merupakan proses ekstraksi dengan merebus sample
(khusunya simplisia) pada suhu 90C
2.2 Isolasi
2.2.1 Pengertian
Pada dasarnya isolasi senyawa kimia dari bahan alam itu adalah sebuah
cara untuk memisahkan senyawa yang bercampur sehingga dapat menghasilkan
senyawa tunggal yang murni. Seperti halnya pada saat kita ingin mendapatkan
suatu senyawa yang terdapat pada tumbuhan. Pada tumbuhan terkandung ribuan
bahkan jutaan senyawa, baik yang dikategorikan sebagai metabolit primer
ataupun metabolit sekunder. Pada kebanyakan kasusm proses isolasi senyawa
dari bahan alam mentargetkan untuk mengisolasi senyawa metabolit sekunder,
karena senyawa metabolit sekunder telah terbukti dapat memberikan manfaat
terhadap kehidupan manusia.
Inilah beberapa macam aplikasi metoda ekstraksi dan isolasi yang biasa
digunakan:
2.3.1 Ekstraksi fluida superkritis untuk menghasilkan minyak sawit merah kaya
β-Karoten
Sifal β-Karoten yang tidak stabil oleh panas dan cahaya, menyebabkan
perlu dipelajarinya suatu teknik ekstraksi yang menggunakan daerah superkritis
suatu pelarut untuk mengekstrak minyak sawit yang kaya β –karoten. Dilakukan
penelitian untuk meningkatkan ekstrak minyak sawit kaya akan β –karoten.
Kondisi-kondisi ekstraksi yang dilakukan dalam penelitian pendahuluan, pada 3
tekanan (3500, 4000, dan 4500 psi) dengan 3 suhu pemanasan (35 °C, 40 °C dan
45 °C) selama waktu ekstraksi 4 jam, diperoleh kondisi optimum ekstraksi
minyak sawit dari mesokarp sawit yaitu pada tekanan 4500 psi dan suhu 40 °C.
Pada kondisi tekanan 4500 psi, suhu 40 °C berhasiil diekstrak minyak dengan
rendemen 15,46% berat kering atau efektifitas ekstraksinya adalah 40,64%,
dengan kadarasam lemak bebas pada minyak sawit 55,21%, kandungan
karotenoid 140,59 ppm, dan indeks bias minyak sawit 1,465.
2.3.2 Isolasi dan karakterisasi senyawa flavonoid dari daun tanaman obat
Orthosiphon stamineus
Enam senyawa flavonoid sudah di isolasi dari daun tanaman obat
Orthosiphon stamineus. Strukturnya terdiri sebagai eupatorin, sinensetin, 5-
hidroksi-6,7,3′,4′-tetrametoksiflavonoid, salvigenin, 6-hidroksi-5,7,4′-
trimetoksiflavonoid dan 5,6,7,3′-tetrametoksi -4′-hidroksi -8-C-preniflavonoid.
Ekstraksi minyak dari ganggang merupakan salah satu proses yang dapat
menentukan keberlanjutan minyak berbasis alga biodiesel. Banyak produsen
minyak alga menggunakan kombinasi pelarut mekanik menekan dan kimia dalam
mengekstraksi minyak.
2.3.6 Ekstraksi, isolasi dan uji keaktifan senyawa aktif buah mahkota dewa
(Phaleria macrocarpa) sebagai pengawet makanan alami