Ekstraksi
Nuri Annisa*, Sri Milawati, Eka Wahyuni, Nindi Vira Andini, Muhammad Hidayat,
Priyadi, dan Nur Intan Oktaviani
1
Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura
Jl. Prof Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak
*email :nuri.anisa80@gmail.com
ABSTRAK
Telah dilakukan ekstraksi buah kelapa sawit yang bertujuan untuk
mengetahui proses serta mempelajari suatu proses ekstrasi suatu zat dari bahan
yang terdapat di alam. Proses ekstraksi buah kelapa sawit dilakukan dengan
metode ekstraksi soxhlet yaitu teknik pengekstrakan secara kontinyu,Pelarut yang
digunakan untuk sokletasi adalah pelarut yang titik didihnya rendah (volatil) seperti
eter, aseton, metilen klorida, kloroform tergantung bahan yang diekstrak. Pada
percobaan ini pelarut yang digunakan adalah kloroform pada suhu 65C selama 3
jam.Dimana ekstrak yang diperoleh kemudian di destilasi pada suhu 65C selama
60 menit.Kemudian destilat yang terbentuk di tamping, dan residu dikeringkan
dalam oven 50C selama 25 menit.Yang selanjutnya didinginkan di dalam
desikator.Hasil yang berwarna kuning diperoleh dari buah kelapa sawit yang
mengandung minyak atau trigliserida. Adapun ekstrak buah kelapa sawit sebesar
4,13 gram, dan %rendemen yang dieroleh sebesar 16,52%.
Kata Kunci :ekstraksi, soxhletasi, destilasi, buah kelapa sawit, minyak, lemak.
PENDAHULUAN
Kelapa
sawit
(Elaeis
Guineensis Jacq) adalah salah satu
tanaman perkebunan yang memiliki
masa depan yang cukup cerah.
Perkebunan kelapa sawit awalnya
berkembang di daerah Sumatera Utara
dan Aceh. Namun sekarang telah
berkembang di berbagai daerah seperti
Riau,
Jambi,
Sumatera
Barat,
Kalimantan Barat, Kalimantan Timur,
Kalimantan Tengah, Sulawesi, Maluku
dan Papua. Pada tahun 2007,
Indonesa merupakan negara produsen
kelapa sawit terbesar didunia dengan
memiliki
komposisi
tetap.Seperti
minyak nabati lainnya, minyak kelapa
sawit merupakan senyawa yang tidak
larut dalam air, sedangkan komponen
penyusunnya yang utama adalah
trigliserida dan nontrigliserida.Secara
garis besar buah kelapa sawit terdiri
dari
serabut
buah
dan
inti
(kernel).Pada bagian serabut buah
terdiri dari tiga lapis yaitu lapisan luar
atau kulit buah (pericarp), lapisan
sebelah dalam (mesocarp atau pulp)
dan lapisan paling (endocarp). Bagian
mesocarp mengandung kadar minyak
rata-rata sekitar 56%, bagian inti
(kernel) mengandung minyak sekitar
44%,sedangkan
endocarp
tidak
mengandung minyak (Arita, dkk. 2008).
Menurut Melwita,dkk (2014)
ada suatu jenis pemisahan lainnya
dimana satu fase dapat berulang-ulang
dikontakkan dengan fase yang lain,
misalnya ekstraksi berulang-ulang
suatu larutan dalam pelarut air dan
pelarut organik. Proses pemi- sahan
ini menggunakan suatu metode yang
disebut dengan metode ekstraksi
soxhlet. Metode ekstraksi soxhlet
adalah suatu metode ekstraksi bahan
yang berupa padatan dengan solven
berupa
cairan secara kontinu.
Peralatan yang digunakan dinamakan
ekstraktor soxhlet.Ekstraksi soxhlet
digunakan
untuk
mengekstrak
senyawa yang kelarutannya terbatas
dalam suatu pelarut dan pengotorpengotornya tidak larut dalam pelarut
tersebut.Sampel yang digunakan dan
yang dipisahkan dengan metode ini
berbentuk padatan.Ekstraksi soxhlet ini
2.
3.
Perlakuan
Ditimbang kelapa sawit,
diiris
dan
dihaluskan
kemudian
dimasukkan
kedalam soxhlet
Disiapkan alat soxhlet dan
kelapa sawt yang telah
dibungku dan dimasukkan
dalam alat ekstraktor.
Dimasukkan
kloroform
pada labu leher 2 dan
diekstraksi selama 3 jam
Pengamata
M kelapa sawit = 25 gram
Vkloroform = 150 mL
senyawaan
ester.Hasil hidrolisis lemak
Perubahan
saat ekstraksi
dan minyaksamar
adalah
dari kuning-kuning
- asam karboksilat
bening dan gliserol. Asam karboksilat ini juga
disebut asam lemak yang mempunyai
5.
Cawan petri
kosong
=
rantai
hidrokarbon
yang panjang dan
gram tidak bercabang (Herlina dan Ginting,
2002). Isi =
gram
M
No
Lemak
Minyak
gram
1.
Lemak
berwujud Minyak berwujud cair
6.
Ditentukan rendemen hasil % rendemen
= 16,52
%
padat
pada
suhu suhu ruang.
dan kandungan lemak
ruang.
yang terbentuk.
2.
Gliserida pada hewan Gliserida pada tum
Pembahasan
berupa lemak (lemak berupa
minyak
(
Minyak adalah cairan organik
hewani).
nabati).
yang tidak larut dalam air tetapi larut
3.
Asam lemak memiliki Asam
lemaknya
m
dalam pelarut organik. Ada sifat
sedikit ikatan rangkap banyak ikatan rangkap
tambahan lain yang dikenal oleh orang
(asam lemak jenuh).
lemak tak jenuh).
4.
Lemak memiliki titik Minyak titik leleh rendah
awam yaitu minyak akan terasa licin
leleh tinggi.
saat dipegang. Minyak adalah salah
5.
Lemak
biasanya Minyak lebih reakti
satu kelompok yang termasuk pada
kurang
reaktif menyebabkan mudah
golongan lipid , yaitu senyawa organik
sehingga tidak mudah tengik
yang tedapat di alam serta tidak dapat
berbau tengik.
larut dalam ar, tetapi akan larut dalam
Tabel 1.1 Perbedaan Lemak dan
pelarut organik (Ketaren, 2005).
Minyak
Sedangkan
lemak
yaitu
Percobaan ini menggunakan
sekelompok besar molekul-molekul
metode ekstraksi soxhletasi.Ekstraksi
alam yang tediri atas unsur-unsur
soxhlet digunakan untuk mengekstrak
karbon, hydrogen, dan oksigen meliputi
senyawa yang kelarutannya terbatas
asam lemak, malam sterol, vitamindalam suatu pelarut dan pengotorvitamin yang larut di dalam lemak
pengotornya tidak larut dalam pelarut
monogliserida, digliserida, glikopid,
tersebut.Sampel yang digunakan dan
terpenoid, dan lain-lain.Lemak secara
yang dipisahkan dengan metode ini
khusus menjadi sebutan bagi minyak
berbentuk padatan.Ekstraksi soxhlet ini
hewani pada suhu ruang, lepas dari
juga dapat disebut dengan ekstraksi
wujudnya
yang
padat
maupun
padat-cair. Adapun mekanisme kerja
cair(Ketaren, 2005).
ekstraksi soxhlet ini yaitu: pada
Lemak dan minyak merupakan
soxhletasi pelarut pengekstraksi yang
senyawaan trigliserida atau trigliserol,
mula-mula ada dalam labu dipanaskan
yang berarti triester dari gliserol. Jadi
sehingga menguap. Uap pelarut ini
lemak dan minyak juga merupakan
4.
destilasi
biasa
adalah
teknik
pemisahan kimia untuk memisahkan
dua atau lebih komponen yang
memiliki perbedaan titik didih yang
jauh.Suatu campuran dapat dipisahkan
dengan destilasi biasa ini untuk
memperoleh senyawa murni.
Pada proses destilasi juga
digunakan batu didih kedalam labu
destilasi,
karena
pada
proses
soxhletasi dan destilasi menggunakan
suhu
tinggi
pada
proses
pemisahannya,
sehingga
mengakibatkan besarnya tekanan yang
ada didalam labu sehingga perlu
dilakukan penambahan batu didih
sehingga
tidak
menyebabkan
letupan/ledakan (bumping). Proses
pemisahan ini dilakukan sampai
pelarut didalam labu habis. Selanjutnya
ditampung destilat yang terbentuk.
Residu dikeringkan didalam oven
fungsi pengeringan adalah untuk
menghilangkan
kadar
air
yang
terkandung didalam ekstrak. Setelah
dilakukan pengeringan didalam oven.
Kemudian residu dikeringkan didalam
desikator berfungsi sebagai tempat
menyimpan sampel yang harus bebas
air, mengeringkan padatan, dan dapat
juga
digunakan
untuk
melestarikan kelembaban-sensitif
untuk
melindungi
bahan
kimia
yang higroskopis atau yang bereaksi
dengan air dari kelembaban, untuk
mempertahankan kelembaban bahan
yang peka terhadap pengaruh udara
lembab. Jika benda yang dikeringkan
terkena lembab maka otomatis kadar
air bahan meningkat lagi (Kusuma,
1983).
(air).Selanjutnya
oksigen
gliserol
membentuk ikatan dengan asam lemak
sehingga membentuk gugus ester.
Keseluruhan proses terulang sampai
tiga kali membentuk tiga buah gugus
fungsi ester dan tiga molekul air (Pine,
1986)
Jurusan
Teknik
Kimia,
Universitas Sumatera Utara.
Kusuma, S. 1983, Pengetahuan
Bahan-Bahan, Jakarta : Bumi
Aksara.
Ketaren, S, 2005, Teknologi Minyak
dan Lemak Pangan, Jakarta :
Universitas Indonesia.
Mamonto, Siti, Iqroma, Runtuwene. M.
R. J., Wehantouw. Frenly,
2014.Aktivitas
Antioksidan
Ekstrak Kulit Biji Buah Pinang
Yaki (Areca Vestiaria Giseke)
Yang Di Ekstraksi Secara
Soklet. Jurnal Ilmiah Farmasi,
Vol. 3. No. 3 : (263-272). ISSN
2301-2493.
Melwita, Elda, Fatmawati, Santy
Oktaviani,2014,
Ekstraksi
Minyak Biji Kapuk Dengan
Metode
Ekstraksi
Soxhlet,
Jurnal Teknik Kimia, No.1, Vol.
20 : (20-27).
Perhitungan
Diketahui :