Oleh:
Kelompok 3
Nama
Kelas
: 4.KA
Dosen Pembimbing
I. Tujuan Percobaan
1. Mahasiswa dapat melakukan analisis kadar lemak dalam suatu bahan pangan
2. Mahasiswa dapat mengetahui kadar lemak dalam bahan
II. Dasar Teori
Lemak terdiri dari campuran berbagai macam trigliserida yang merupakan
persenyawaan antara asam lemak dan gliserol. Asam lemak (R 1,R2,R3) dalam asuatu molekul
trigliserida dapat sama akan tetapi dapat pula berbeda. Fraksi lemak dari suatu hasil pertanian
dapat kita pisahkan dari bagian-bagian lainnya dengan jalan mengestraksi dengan dengan
suatu zat pelarut lemak seperti petroleum eter, etil eter, kloroform, benzen, heksan dan lainlain. Hasil ekstraksi ini dikenal dengan nama ether soluble fraction atau crude fat atau kadar
lemak total. Setelah pelarutnya diuapkan lemaknya dapat ditimbang dan dihitung
persentasenya.
Analisa lemak dari suatu bahan pertanian umumnya bukan dimaksudkan untuk
mendapatkan komposisi dari lemak tersebut akan tetapi untuk mengetahui sifat-sifat fisik dan
sifat-sifat kimianya. Data-data ini digunakan untuk mengetahui lemak tersebut, menentukan
kemurnian dan mengevaluasi kecocokan untuk suatu tujuan tertentu, misalnya minyak
goreng, margarin, dan lain-lain.
Faktor faktor yang mempengaruhi laju ekstraksi adalah
-
ekstrak yang lebih tinggi karena pada ini digunakan pemanasan yang diduga memperbaiki
kelarutan ekstrak. Makin polar pelarut bahan terekstrak yang dihasilkan tidak berbeda untuk
kedua macam cara ekstraksi. Fenolat total yang tertinggi didapatkan pada proses ekstraksi
menggunakan etil asetat.
Kandungan kalorinya sangat tinggi.Oleh karena itu sangat penting untuk dikonsumsi
oleh orang yang sedang mengerjakan tugas / pekerjaan fisik yang berat. Selain itu
adanya lemak dalam bahan makanan dapat memberikan citarasa kelezatan yang telah
menarik.
Kandungan asam lemak sangat penting yang disebut asam lemak esensial karena
dapat merupakan prekursor pembentukan hormon tertentu seperti progtaglan dan
selain itu juga sebagai penyusun membran yang sangat penting untuk dapat
Lemak juga dapat melarutkan berbagai vitamin yaitu vitamin A, D, E, K, Oleh karena
itu mengkonsumsi bahan
Soxhlet hanya diperlukan apabila senyawa yang diinginkan memiliki kelarutan terbatas
dalam pelarut, dan pengotor tidak larut dalam pelarut. Jika senyawa yang diinginkan
memiliki kelarutan yang signifikan dalam pelarut maka filtrasi sederhana dapat digunakan
untuk memisahkan senyawa dari substansi pelarut.
Biasanya bahan padat yang mengandung beberapa senyawa yang diinginkan
ditempatkan dalam sebuah sarung tangan yang terbuat dari kertas filter tebal, yang dimuat ke
dalam ruang utama dari ekstraktor Soxhlet. Ekstraktor Soxhlet ditempatkan ke botol berisi
ekstraksi pelarut. Soxhlet tersebut kemudian dilengkapi dengan sebuah kondensor.
Sokletasi adalah suatu metode / proses pemisahan suatu komponen yang terdapat
dalam zat padat dengan cara penyaringan berulang ulang dengan menggunakan pelarut
tertentu, sehingga semua komponen yang diinginkan akan terisolasi.
Nama-
nama
instrumen
dan fungsinya :
1.
2.
3.
pengembunan.
Timbal : berfungsi sebagai wadah untuk sampel yang ingin diambil zatnya.
Pipa F : berfungsi sebagai jalannya uap, bagi pelarut yang menguap dari proses
4.
penguapan.
Sifon : berfungsi sebagai perhitungan siklus, bila pada sifon larutannya penuh
5.
6.
kemudian jatuh ke labu alas bulat maka hal ini dinamakan 1 siklus
Labu alas bulat : berfungsi sebagai wadah bagi sampel dan pelarutnya
Hot plate : berfungsi sebagai pemanas larutan
Pelarut yang mudah menguap Ex : heksan, eter, petroleum eter, metil klorida dan
2.
alkohol
Titik didih pelarut rendah.
3.
4.
5.
6.
Pelarut organik dapat menarik senyawa organik dalam bahan alam secara
2.
3.
berulang kali.
Waktu yang digunakan lebih efisien.
Pelarut lebih sedikit dibandingkan dengan metoda maserasi atau perkolasi.
Kelemahan sokletasi :
1. Tidak baik dipakai untuk mengekstraksi bahan bahan tumbuhan yang mudah rusak
2.
atau senyawa senyawa yang tidak tahan panas karena akan terjadi penguraian.
Harus dilakukan identifikasi setelah penyarian, dengan menggunakan pereaksi
3.
V. Data Pengamatan
s
1
2
3
4
5
7,32
2,57
2,45
4,57
3,53
15,13
11,20
9,76
9,43
10,60
Perlakuan
Pengamatan
Mengeringkan labu lemak dalam oven, dan Berat labu lemak sebesar 165,8 gr
menimbang
Menuangkan pelarut etanol ke dalam labu Etanol yang digunakan sebanyak 330 ml.
lemak sebanyak 2/3 voulmenya
Memasukkan susu ke saringan
lebih singkat.
Setelah didiamkan selama 1 mingggu,
terdapat
endapan
erlenmeyer,
larutan
putih
di
dalam
berwarna
bening
kekuningan
Hasil
ekstraksi
didistilasi,
labu
lemak,
menimbang
VI. Perhitungan
Teoritis
: 35 gram
5 gram
x 4 gram=0,57 gram
: 35 gram
:
0,57 gram
x 100=11,4
5 gram
Praktikum
-
% Lemak
= 165,8 gram
= 167,3 gram
= (massa labu+lemak) massa labu
= 167,3 gram 165,8 gram
= 1,5 gram
1,5 gram
5 gram
x 100 %
x 100 %
= 30%
-
% Kesalahan =
=
(teoritis praktek)
teoritis
|11,430
11,4 |
= 163,1 %
x 100%
x 100%
labu kosong diisi dengan etanol. Selanjutnya, dilakukan proses refluks. Proses refluk
dilakukan sebanyak 5 kali siklus. Setelah 5 siklus, proses dihentikan. Waktu unutuk 1 siklus
ke siklus berikutnya cenderung lebih cepat. Akan tetapi, pada siklus ke 4 dan ke 5, waktunya
menjadi lebih lama dari siklus seblumnya, ini dikarenakan terjadi penurunan suhu pada
penangas. Pada siklus pertama , pelarut yang memenuhi sifon berwarna kekuningan, artinya
lemak mulai dibawa pelarut etanol menuju labu lemak. Semakin banyak siklus yang ilalui,
warna pelarut yang memenuhi sifon semakin jernih.
Setelah proses refluks selesai, dilakukan proses destilasi pada minggu berikutnya
dilakukan untuk memisahkan lemak dan etanol. Pada saat destilasi dilasanakan, produk hasil
ekstraksi yang tadinya berupa liquid dengan endapan putih berubah menjadi liquid bening
kekuningan. Proses destilasi dilakukan sampai etanol benar-benar habis.
Setelah proses destilasi sempurna, larutan yang tersisa yang jumlahnya sangat sedikit
dimasukan kedalam oven selama kurang lebih 30 menit. Pengovenan ini bertujuan untukj
menguapkan pelarut yang mungkin masih ada. Kemudian didinginkan, lalu ditimbang.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa kadar lemak secara praktikum sebesar 30 %
sedangkan kadar lemak secara teori sebesar 11,4 %.
VIII. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dan data yang telah didapat, dapat
disimpulkan bahwa :
Proses ini dilakukan untuk mendapatkan kadar lemak dari suatu bahan pangan
Timbel
1 minggu
Alat Destilasi
Alat Soxhlet